• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemimpin Berjiwa Kepemimpinan (Bukan Pemimpi) Adalah Impian Rakyat Indonesia (601/M)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemimpin Berjiwa Kepemimpinan (Bukan Pemimpi) Adalah Impian Rakyat Indonesia (601/M)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KOPI -  Presiden Indonesia saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono, kian waktu kian mengalami penurunan kepercayaan dari masyarakat. Beliau dinilai kurang tegas dalam mengambil

tindakan atas kasus-kasus yang berseliweran di berbagai media dan keputusan-keputusannya yang dianggap tidak adil atau kurang bijaksana. Sebelumnya, jika kita lihat pada lima tahun kepemerintahannya yang pertama, presiden yang akrab disapa “SBY” ini meraih beberapa prestasi, yaitu dinobatkan sebagai Bintang Asia (Star of Asia) oleh Business Week pada tahun 2005, lalu dicalonkan sebagai penerima penghargaan Nobel Perdamaian bersama Gerakan Aceh Merdeka dan Martti Ahtisaari setahun setelahnya berkat usahanya dalam mewujudkan perdamaian di Aceh, dan menjadi salah satu 100 Tokoh Berpengaruh Dunia 2009 kategori Pemimpin & Revolusioner versi majalah terkemuka dunia, Majalah TIME.

Namun, di balik kehebatannya, SBY juga manusia yang tak luput dari kekurangan, seperti yang terjadi saat ini. Seharusnya segala kekurangan tersebut tidak menutupi nilai positif dan prestasi yang dicapainya selama ini. Kekurangan inilah yang seharusnya dijadikan pelajaran untuk calon pemimpin Indonesia di masa depan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Dua tahun lagi, kepemerintahan SBY pun akan berakhir. Masyarakat tentunya berharap sosok yang akan menjadi pemimpin bangsa ini adalah benar-benar sosok seorang pemimpin, bukan sekedar pimpinan yang bisanya bermimpi alias pemimpi. Kita semua bisa menjadi pemimpin, karena pada dasarnya kita adalah khalifah, pemimpin di muka bumi ini. Kita adalah pemimpin untuk diri sendiri, orang lain, dan makhluk hidup lainnya. Tapi, apakah kita sudah masuk dalam kategori pemimpin yang baik dan ideal? Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan.

Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk

memperbaiki kelompok dan kebudayaannya (Rivai, 2007:2). Untuk itu, idealnya, seorang Calon Presiden Indonesia dua tahun yang akan datang haruslah memiliki kriteria sebagai seorang pemimpin yang berjiwa kepemimpinan dan memenuhi syarat-syarat kepemimpinan. Lalu apa sajakah syarat-syarat kepemimpinan itu?

(2)

kriteria ideal seorang pemimpin yaitu:

(1) Jujur

Pepatah mengatakan, “Kejujuran itu mahal harganya”. Itu sangatlah benar, bahkan untuk seorang presiden, kejujuran lebih besar nilainya daripada gaji mereka sepanjang menjabat sebagai presiden. Jika seorang presiden berbohong (terkait kepemerintahannya), biasanya bawahannya pun akan berlaku demikian, karena sebuah kebohongan akan menimbulkan kebohongan yang baru dan akan terus berlanjut sampai kebohongan itu terbongkar. Jika masyarakat mengetahui tentang ketidakjujuran presiden dalam kepemerintahannya, maka masyarakat pun akan hilang kepercayaan, karena pada dasarnya setiap manusia tak ingin dibohongi, ya kan? (2) Adil (3) Tegas

Adil dan tegas seakan tak bisa terpisahkan. Untuk berlaku adil, kita membutuhkan sebuah ketegasan agar keadilan itu tercapai dan ketegasan saja tidak cukup karena harus diimbangi dengan keadilan. Lihat saja contoh seorang wasit dalam pertandingan sepak bola. Banyak wasit di dunia yang menjadi bulan-bulanan pemain karena ketidaktegasannya dalam

mengambil keputusan, namun juga banyak diantaranya yang masih saja menjadi bulan-bulanan meski sudah berlaku tegas karena keputusannya yang dianggap tidak adil. Kedua sifat ini

haruslah dimiliki seorang pemimpin secara beriringan satu sama lain.

(4) Sederhana

Namun Berwibawa Salah satu tokoh Indonesia yang cukup berpengaruh dalam sejarah negeri ini, Bung Hatta, adalah sosok yang terkenal atas kesederhanaannya. Meski berpenampilan sederhana, Wakil Presiden Indonesia yang pertama ini, kewibawaan tetap terpancar dalam dirinya karena kewibawaan akan lahir dari seseorang yang memiliki kepribadian positif. Hal inilah yang membuat sosok Bung Hatta dikagumi dan dihormati. Masyarakat pun pastinya

(3)

merindukan kembalinya sosok yang demikian di tengah-tengah mereka dan berharap Calon Presiden Indonesia 2014 nanti memilikinya.

(5) Sudah Teruji

Sudah teruji yang dimaksud adalah pemimpin yang memiliki sejarah kepemimpinan yang baik. Minimal ia pernah sukses memimpin suatu organisasi atau komunitas. Semakin teruji, semakin ia dapat diandalkan, dan loyalitasnya tak perlu lagi dipertanyakan.

(6) Memiliki Visi, Misi, dan Prinsip yang Kuat

Seorang pemimpin yang berjiwa kepemimpinan sedianya memiliki tiga hal tersebut. Visi dan misi yang akan dibawakan dapat menjadi tolak ukur tercapainya tujuan dan prinsip yang kuat akan menjadi pandangan sekaligus solusi dalam menghadapi masalah bangsa ini.

(7) Berwawasan

Sebuah keputusan yang bijak tak akan terwujud tanpa wawasan yang memadai. Masyarakat tentunya tak ingin memiliki pemimpin yang bodoh karena pemimpin yang tidak berwawasan pastinya akan membuat keputusan yang salah dan tidak bijaksana. Seorang pemimpin yang berpengetahuan akan mampu membuat pertimbangan berdasarkan pengetahuan yang ia miliki, ditambah dengan pengalaman yang pernah ia jalani.

(8) Berinisiatif

Mayoritas orang Indonesia adalah penganut NATO alias Not Action, Talk Only. Kita tentunya tak ingin memiliki pemimpin yang seperti itu dan untuk menghindarinya, seorang pemimpin harus memiliki daya inisiatif yang mumpuni dalam menghadapi suatu masalah. Keinisiatifan inilah yang sedianya akan membuat masalah cepat selesai tanpa harus timbul masalah baru yang berkepanjangan.

(4)

(9) Religius

Pemimpin yang religius dan taat beribadah semestinya akan memiliki sifat-sifat teladan seperti amanah, jujur, dan dermawan. Selain itu, ia juga akan selalu memberikan nilai kehidupan yang positif di tengah-tengah masyarakat dan segala tindakannya menjadi inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat. (10) Gigih (11) Sabar

Tidak ada seorang pemimpin yang malas-malasan dalam kamus kepemimpinan. Seorang pemimpin haruslah gigih atau rajin dalam pekerjaannya guna menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk membangun negeri ini pun butuh kegigihan seorang pemimpin. Semuanya dilakukan secara bertahap, bukan langsung lari untuk mengejar ketertinggalan. Untuk itu, dibutuhkan pula kesabaran. Umpamanya, jalan yang akan kita lalui penuh beling, kita harus gigih dan sabar menyisihkan beling-beling tersebut. Jika kita hanya gigih tanpa sabar, kita pasti akan menyerah di tengah jalan, begitu pun sebaliknya. Kesabaran pun juga dibutuhkan dalam menghadapi masalah. Jika seorang pemimpin emosi saat mengahadapi masalah yang ruwet, maka yang dipimpin pun juga akan terbawa emosi dan akhirnya menjadi kacau-balau.

(12) Tidak Mementingkan Diri Sendiri

Kriteria kepemimpinan yang terakhir ini adalah yang paling penting. Seorang pemimpin atau presiden diangkat untuk mengurusi atau mementingkan urusan rakyatnya terlebih dahulu di samping urusan pribadinya. Salah satu kasus adalah curahan hati Presiden SBY yang mengeluh karena gajinya tidak naik-naik. Hal tersebut terkesan seperti sebuah egoistisme, padahal Presiden Indonesia adalah salah satu dari tujuh presiden yang memperoleh gaji terbesar, bahkan jauh di atas gaji Presiden China, yang bahkan jauh lebih maju ketimbang Indonesia. Selain itu, masyarakat miskin dan pengangguran yang kekurangan dan kesulitan untuk makan sesuap nasi saja masih terlalu banyak. Lah kok tiba-tiba Presiden curhat masalah gaji, bukannya memikirkan rakyatnya? Hal inilah yang tak boleh ditiru oleh Calon Presiden

(5)

Indonesia 2014 karena seorang pemimpin yang baik, haruslah dekat dan mengerti kondisi rakyatnya, serta berusaha keras untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya demi keberlangsungan hidup mereka dan demi mewujudkan tunas-tunas bangsa yang berkualitas.

Namun, sudahkah tokoh-tokoh Indonesia yang kemungkinan akan menjadi Calon Presiden Indonesia memenuhi syarat-syarat kepemimpinan di atas? Contohlah Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. Sosok Ahmadinejad adalah sosok presiden yang sangat berbeda dengan

presiden-presiden pada umumnya dan mungkin hanya satu-satunya di dunia. Keputusannya untuk menghentikan ekspor minyak ke Perancis patut diacungi jempol. Beliau adalah presiden yang sederhana, berani, jujur dan tidak mementingkan diri sendiri atau dengan kata lain, sudah memenuhi kualifikasi sebagai pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan.

Untuk itu, kami sebagai rakyat Indonesia berharap, siapapun presiden Indonesia dua tahun mendatang, wajib memiliki 12 kriteria seorang pemimpin ideal tersebut demi Indonesia yang lebih baik dan kita, sebagai rakyat yang pandai, juga wajib untuk mempertimbangkan 12 kriteria tersebut agar yang kita pilih nanti benar-benar seorang pemimpin yang kita impikan, bukan pemimpi, yang hanya bisa bermimpi Indonesia menjadi lebih baik, tapi tidak ada perubahan yang terjadi. Sumber Refrensi:

Rivai, Veithzal. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo

http://www.armhando.com/2011/12/profil-10-tokoh-paling-berpengaruh.html (Diakses tanggal 10 Juni 2012)

(6)

www.itb.ac.id/news/2512.xhtml (Diakses tanggal 10 Juni 2012) http://top10.web.id/tokoh/10-potret-kesederhanaan-presiden-mahmoud-ahmadinejad (Diakses tanggal 10 Juni 2012) BIODATA

Nama: Muhammad Fathir Al Anfal

Tempat/tanggal lahir: Wates/28 Oktober 1993

Nama universitas: Universitas Indonesia

Alamat universitas: Jalan Margonda Raya-Depok

Alamat rumah: Gang Sawo RT 03/02 No. 63 Cimanggis-Depok

Nomor telepon seluler: 08568560142 dan 083874592660

(7)

Akun facebook: Muhammad Fathir Al Anfal

Akun Twitter: @FathirJigsaw

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ASTM C289-87 dilakukan tes kimia dan tes kereaktifan agregat didapat bahwa bubuk kaca masih layak digunakan sebagai agregat walaupun memiliki sifat

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan Laporan akhir yang berjudul “Pembuatan Plastik

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut, majelis hakim pengadilan tingkat banding berpendapat, bahwa yang menjadi pokok perkara dalam perkara

Berdasarkan pada pemahaman-pemahaman menurut mazhab Syafi’i, bahwa ketika akan mencuci pakaian hendaknya para pengguna mesin cuci atau usahawan laundry

Lokasi Kegiatan : DESA SUMUR KUCING, MULYOSARI, PURWOREJO, PASIR SAKTI, REJOMULYO, LABUHAN RATU, KEDUNG RINGIN 22.. Nama Kegiatan : PENGADAAN BOWELL

Pneumothorax tension (terjadi pada 3-5% pasien pneumothorax), dapat mengakibatkan kegagalan respirasi akut, pio-pneumothorax, hidro- pneumothorax/hemo-pneumothorax, henti

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif, dengan melihat penanggalan Sunda secara astronomi kemudian membandingkan antara penanggalan kala saka

Teka-teki silang ini dianggap dapat membantu siswa untuk mempelajari kosakata seperti halnya scrable. Teka-teki silang ini juga dapat diterapkan pada pembelajaran