• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I V (1) doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I V (1) doc"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Program sertifikasi ditanggapi beragam oleh para guru. Sebagian guru menanggapi program sertifikasi dengan kesungguhan hati dan dipahaminya bahwa program sertifikasi guru benar-benar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kelompok ini berupaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri sejalan dengan panduan penilaian yang dikeluarkan pemerintah. Sebagian guru lainnya, menanggapi kebijakan sertifikasi ini tidak lebih dari kebijakan biasa-biasa saja seperti kebijakan-kebijakan lainnya. Kelompok ini tidak berupaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan akademik untuk mendapatkan sertifikat guna melengkapi berkas portofolio sebagai syarat mendapatkan sertifikat pendidik sebagai guru profesional.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh United Nation Development Programe (UNDP) pada tahun 2007 tentang Indeks Pengembangan Manusia yang salah satu penentu utamanya adalah tingkat pendidikan bangsa, menunjukan bahwa Indonesia berada diperingkat 107 dari 177 negara. Hal tersebut sangatlah ironis karena menggambarkan bagaimana perkembangan mutu pendidikan di Indonesia. Kurangnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kualitas pendidik atau kualitas guru. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik,pemerintah mengadakan program sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi bagi guru,diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru yang lebih baik sehingga peningkatan mutu pendidikan akan berjalan kearah yang lebih baik pula. Akan tetapi dalam prakteknya, apakah dengan adanya sertifikasi akan lebih membuat kinerja guru akan semakin baik ataukah tidak ada peningkatan kinerja guru seperti sebelum adanya sertifikasi.

(2)

Pelaksanaan sertifikasi telah terjadi sejak tahun 2007. Sejak tahun 2007 selalu dilakukan perbaikan dalam penyelenggaraan sertifikasi guru agar dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan proses pembelajaran. Kebijakan pemerintah melalui sertifikasi guru ditargetkan dapat meningkatkan mutu pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini sampai pendidikan tinggi.

Berdasarkan bimbingan diatas, dana sertifikasi memiliki andil atau pengaruh terhadap kinerja guru dalam kegiatan mengajar sehari-hari. Maka dari itu penulis tertarik untuk menyusun karya tulis dengan mengambil topik tentang pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru. B. Identifikasi Masalah.

Identifikasi maslah dari masalah diatas adalah: 1. Dana sertifikasi.

2. Kinerja guru.

3. Pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru. C. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah dari masalah diatas adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan sertifikasi guru ? 2. Apakah tujuan dari sertifikasi guru ?

3. Bagaimana pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru ?

4. Bagaimana kinerja guru sebelum dan sesudah adanya dana sertifikasi ? D. Tujuan Penelitian.

Dengan mengangkat masalah tentang pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru, maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hakikat apa itu dana sertifikasi yang sebenarnya. 2. Untuk mengetahui tujuan dari sertifikasi yang diberikan kepada guru. 3. Untuk mengetahui pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran. E. Manfaat Penilitian.

Dalam pembahasan Karya Tulis ini, pada akhirnya nanti penulis berharap dapat bermanfaat sebagai berikut:

(3)

2. Dapat memberikan wawasan tentang pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru.

3. Dapat memberikan pengetahuan tentang tujuan sertifikasi kepada guru ataupun masyarakat.

4. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis untuk melakukan penelitian.

5. Dapat memberikan pengetahuan atau membandingkan tentang kinerja guru sebelum adanya dana sertifikasi maupun setelah adanya dana sertifikasi dari pemerintah.

BAB II

LANDASAN TEORI A. Dana

(4)

Bambang Riyanto (2004 : 49) mengemukakan bahwa dana dengan adanya tiga konsep yaitu :

1. Konsep Kwantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kwantitas dari pada dana yang tertanam dalam keseluruhan unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula, atau aktiva dimana dana tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dana yang dimaksud adalah modal kerja bruto, yaitu keseluruhan dari pada aktiva lancar.

2. Konsep Kwalitatif

Konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasinya. Dana yang dimaksud adalah modal kerja netto yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini berdasarkan fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang dikerjakan dalam perusahaan adalah dimaksud untuk menghasilkan laba. Bambang Riyanto (2004 : 175) membedakan jenis-jenis dana yaitu dana asing atau hutang adalah dana yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnyasementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan dan tersebut merupakan “hutang”, yang pada saatnya harus dibayar kembali.

(5)

Dana asing atau hutang dibagi atas tiga golongan yaitu :

1. Dana asing atau hutang jangka pendek (short term debt), yaitu jangka waktunya pendek, kurang dalam satu tahun terdiri dari:  Kredit rekening koran

 Kredit dari penjual

 Kredit dari pembeli dan

 Wesel.

2. Dana asing atau hutang jangka menengah (intermediate term debt), yaitu hutang jangka waktunya atau umurnya lebih dari satu tahun.

3. Dana asing atau hutang jangka panjang (long term debt) umumnya lebih dari sepuluh tahun terdiri dari:

 Pinjaman obligasi

 Pinjaman hipotik.

4. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik (dari dalam) perusahaan atau sumber intern yang ternama untuk waktu yang tidak tertentu lamanya, berupa keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dan dana sendiri yang berasal dari luar perusahaan atau sumber extern yaitu dana yang berasal dari pemilik perusahaan terdiri dari:

(6)

b. Cadangan yang dimaksud adalah merupakan cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan selama beberapa periode yang telah lalu atau dari tahun sedang berjalan antara lain: cadangan espansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs dan cadangan umum.

c. Keuntungan atau laba ditahan adalah keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan yang mana sebagian dibayar sebagai devident dan sebagian ditahan oleh perusahaan, akan tetapi apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan. B. Dana Sertifikasi.

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikasi ini diberikan kepada para guru untuk memenuhi standar professional guru.Sertifikasi bagi guru prajabatan dilakukan melalui pendidikan profesi di LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah diakhiri dengan uji kompetensi. Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 18 Tahun 2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio. Penilaian portofolio ini digunakan sebagai pengakuan atas standar profesionalitas guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang menggambarkan kualitas guru yang mengarah pada sepuluh komponen,yaitu kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang ke pendidikan dan sosial, penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

(7)

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) pasal 16 disebutkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik, berhak mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi. Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh UUGD adalah sebesar satu kali gaji pokok untuk setiap bulannya. Dengan adanya peningkatan kesejahteraan guru diharapkan akan terjadi peningkatan mutu pendidikan nasional dari segi proses yang berupa layanan dan hasil yang berupa luaran pendidikan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara eksplisit mengisyaratkan adanya standarisasi isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

Dengan adanya sertifikasi pendidik, diharapkan kompetensi guru sebagai pengajar akan meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan kompetensi guru yang memenuhi standar minimal dan kesejahteraan yang memadai diharapkan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran dapat meningkat.Oleh karena itu,diharapkan akan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.

D. Guru

Guru adalah orang yang mengajarkan ilmunya kepada murid. Makna dari definisi guru ini sangat luas yang meliputi mendidik, menyampaikan ilmu, memberi contoh, mengarahkan, menilai/mengevaluasi, dan sebagainya agar murid menjadi pintar. Guru merupakan sebuah profesi. Di dunia pendidikan/sekolahan, orang yang berprofesi sebagai guru disebut pengajar, karena mereka mengajarkan segala ilmunya sesuai dengan tugas masing-masing guru.

(8)

disebut guru. Misal, orang yang mengajarkan ilmu kepercayaan di sebuah padepokan juga disebut guru.

Dalam hal apapun, guru diberi gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Orang bisa memperoleh ilmu, prestasi, pangkat, kedudukan/jabatan, berkat jasa guru. Orang bisa bekerja dan bisa menguasai pekerjaannya juga berkat guru. Bekerja, berbisnis, berdagang, semuanya perlu guru walaupun tidak harus guru yang ada di sekolah.

Namun pengertian paling umum dalam kehidupan masyarakat adalah guru di sekolah, guru yang mengajarkan mata pelajaran kepada murid atau siswa. Ada lembaga persatuan guru republik Indonesia, institut keguruan dan ilmu pendidikan, dan sebagainya merupakan lembaga maupun sarana mendidik orang untuk menjadi guru di sekolah.

E. Pengaruh Dana Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru.

Dalam rangka memperoleh profsionalisme guru, hal yang diujikan dalam sertifikasi adalah kompetensi guru. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 10 dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, kompetensi guru meliputi empat komponen yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Namun demikian,setelah adanya sertifikasipendidik, kinerja guru masih dirasa kurang meningkat.

(9)

belum mengalami peningkatan setelah adanya sertifikasi.Para guru belum mampu meningkatkan efektifitas belajar siswa dan juga belum ada peningkatan dalam guru untuk lebih aktif mengikuti berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dalam bidangnya seperti diklat, lokakarya, dan MGMP.

Komponen yang ketiga yaitu komponen kompetensi social guru, dalam komponen ini guru dituntut untuk meningkatkan rasa sosialnya seperti untuk lebih berinteraksi dengan masyarakat agar berperan serta dalam pendidikan putra-putrinya.Komponen yang keempat adalah komponen kompetensi kepribadian guru,pada komponen ini guru juga belum mengalami peningkatan yang signifikan untuk lebih berkomitmen dalam menjalankan tugasnya sebagai guru yang professional.Selain itu,guru belum bisa bersikap wajar dalam hal berpakaian dan memakai perhiasan yang mencolok.

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

(11)

Jenis dari penelitian yang akan dilalukan ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Dan rancangan penelitian kegiatan ini akan menggunakan metode : 1. Metode Deskriptif

Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

2. Metode Survei

Menurut Zikmund (1997) metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan.

(12)

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan. Penelitian akan dilakukan di SMA Negeri 1 Rembang, dimana terdapat banyak guru yang sudah mendapatkan dana sertifikasi. Dan penelitian ini akan dilakukan tanggal 15-16 Juli 2014.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ada dasarnya objek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam kegiatan penelitian. Obyek dari penelitian ini adalah beberapa guru di SMA Negeri 1 Rembang yang sudah mendapatkan dana sertifikasi, yang kemudian akan diwawancarai, dan peneliti akan mencatat hasil wawancara terhadap beberapa guru tersebut. Selain dengan mewawancarai, peneliti juga akan mensurvei kinerja guru yang telah mendapatkan dana sertifikasi dalam pembelajaran sehari-hari.

D. Jenis Dan Sumber Data

(13)

mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan dalam kuesioner.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti yaitu dengan mencatat hasil wawancara dan survei terhadap beberapa guru yang telah mendapatkan dana sertifikasi. Kemudian peneliti akan mencatat hasil dari wawancara dan survei tersebut.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan peneliti yaitu : 1. Analisis Data Sebelum di Lapangan.

Analisis dalam tahap ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan. Akan tetapi fokus penelitian pada tahap ini masih bersifat sementara, dan tentunya akan berkembang setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan.

2. Analisis Data Selama di Lapangan.

Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan megumpulkan data secara langsung melalui wawancara dan survei. Misalnya, pada saat wawancara berlangsung, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari narasumber. Jika peneliti belum puas dengan jawaban dari narasumber maka peneliti bisa melanjutkan pertanyaan lagi sampai batas tertentu diperoleh data yang valid.

3. Analisis Data Selesai di Lapangan

Pada tahap akhir, analisi data dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut

 Analisis Domain : yaitu memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi sosial.

 Analisis Taksonomi : yaitu penjabaran secara rinci darai analisi domain melalui observasi terfokus.

 Analisis Komponensial : yaitu mencari ciri spesifik pada setiap detil struktur internal.

(14)

BAB IV Pembahasan A. Hasil Penelitian

(15)

Seiring berjalannya waktu, dana sertifikasi memberikan pengaruh yang cukup besar di keseharian ataupun kehidupan seorang guru. Yang secara tidak langsung mempengaruhi kinerja seorang guru dalam memberikan pengajaran kepada siswa. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan rendahnya kualitas guru ini adalah dengan mengadakan sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi, pemerintah berharap kinerja guru akan meningkat dan pada gilirannya mutu pendidikan nasional akan meningkat pula.Harapan pemerintah agar guru bisa meningkatkan kualitas dan kompetensinya dengan memberikan tunjangan profesi tak bisa diraih karena guru yang juga memiliki kesulitan dalam meningkatkan konpetensinya. Sertifikasi ditujukan untuk memberikan lisensi, bahwa guru yang bersangkutan sudah baik untuk melakukan proses belajar mengajar karena dianggap sudah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki untuk hal tersebut. Dengan demikian sertifikat pendidikan itu hanya dapat diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan saja, yaitu kualifikasi kompetens

Sebagaimana yang telah di kemukakan sebelumnya dan sesuai dengan judul “Pengaruh Dana Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru” penelitian ini dilakukan penulis dengan cara memilih 5 guru di SMA Negeri 1 Rembang yang telah menerima dana sertifikasi sebagai objek penelitian untuk menjawab beberapa kuisioner dan melakukan wawancara yang telah penulis buat.

Untuk lebih jelasnya maka hasil penelitian ini dapat kita lihat pada tabel-tabel berikut ini :

1. Frekuensi guru yang menerima dana sertifikasi di SMA Negeri 1 Rembang :

Tabel 4.1: Tabel frekuensi penerima dana sertifikasi. Frekuensi Frekuensi pilihan Persentase

Banyak 1 20%

Cukup banyak 4 80%

(16)

Sedikit 0 0%

Cukup sedikit 0 0%

Total 5 100%

2. Tanggapan guru di SMA Negeri 1 Rembang terhadap adanya dana sertifikasi:

Tabel 4.2: Tabel tanggapan terhadap sertifikasi. Tanggapan Frekuensi pilihan Persentase

Senang hati 3 60%

Biasa saja 2 40%

Acuh tak acuh 0 0%

Total 5 100%

3. Manfaat dana sertifikasi terhadap guru di SMA Negeri 1 Rembang terhadap sistem pembelajaran:

Tabel 4. 3: Tabel manfaat dana sertifikasi. Tanggapan Frekuensi pilihan Persentase

Sangat bermanfaat 5 100%

Bermanfaat 0 0%

Tidak terlalu bermanfaat

0 0%

Tidak bermanfaat 0 0%

Total 5 100%

4. Pengaruh dana sertifikasi terhadap guru di SMA Negeri 1 Rembang terhadap sistem pembelajaran :

Tabel 4.4: Tabel pengaruh dana sertifikasi. Pengaruh Frekuensi pilihan Persentase

(17)

Berpengaruh 3 80% Tidak terlalu

berpengaruh

0 0%

Tidak berpengaruh 0 0%

Total 5 100%

5. Perbedaan kinerja guru di SMA Negeri 1 Rembang sebelum adanya dana sertifikasi dan sesudah adanya dana sertifikasi :

Tabel 4.5: Tabel perbedaan kinerja guru.

Perbedaan Frekuensi pilihan Persentase

Menjadi lebih baik 5 100%

Tidak ada perbedaan 0 0%

Menjadi lebih buruk 0 0%

Total 5 100%

B. Pembahasan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan penulis dengan data primer dan sekunder, maka penelitian ini memunculkan tanggapan bahwa adanya dana sertifikasi yang diberikan kepada guru di SMA Negeri 1 Rembang mempengaruhi kinerja guru dalam kehidupan sehari-hari atau dalam memberikan pengajaran terhadap siswa di SMA Negeri 1 Rembang. Berdasarkan wawancara dan juga pemberian kuisioner yang telah dilakukan penulis kepada beberapa guru di SMA Negeri 1 Rembang dapat di peroleh data sebagai berikut :

(18)

karena dianggap sudah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki untuk hal tersebut.

2. Menurut guru di SMA Negeri 1 Rembang, yang disebut dana tunjangan sertifikasi adalah tunjangan yang diberikan pemerintah kepada guru yang sudah profesional atau guru yang sudah memenuhi kriteria bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada guru dan meningkatkan mutu pendidikan. Bahwa guru tersebut sudah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki untuk hal tersebut.

3. Tujuan dari dana sertifikasi menurut guru di SMA Negeri 1 Rembang adalah untuk meningkatkan kinerja profesional guru dengan cara mengikuti kegiatan pengembangan profesional. Selain itu mereka juga berfikir tujuan dari dana sertifikasi yaitu untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai Pemegang peranan Penting dalam pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan Guru yang bersetifikat Pendidik melalui program Sertifikasi guru merupakan salah satu langkah pemerintah dalam membangun pendidikan yang berkulitas dan berkompeten baik di saat sekarang atau di masa yang akan datang.

4. Guru di SMA Negeri 1 Rembang memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap adanya dana sertifikasi yang di berikan pemerintah kepada guru, karena mereka beranggapan bahwa adanya dana sertifikasi yang diberikan kepada guru bisa memberikan kesejahteraan bagi guru. Dan juga melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru serta melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.

(19)

profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru serta melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.

6. Dana sertifikasi yang diberikan kepada guru di SMA Negeri 1 Rembang memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja guru sehari-hari. Seperti yang telah di kemukakan diatas bahwa dana sertifikasi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja guru karena seorang guru dapat melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan dalam mengembangkan profesinya. Perlengkapan dan peralatan sekolah juga merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar. Guru tidak mungkin dapat mengajar dengan senang dan bersemangat dengan perlengkapan kuno dan rusak, peralatan yang kurang lengkap.

(20)

BAB V Penutup A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang tertera diatas, dapat diketahui bahwa dana sertifikasi yang diberikan pemerintah kepada guru diterima dengan sangat baik karena dana sertifikasi memberikan manfaat yang cukup besar terhadap guru. Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikasi ini diberikan kepada para guru untuk memenuhi standar professional guru. Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 18 Tahun 2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio. Penilaian portofolio ini digunakan sebagai pengakuan atas standar profesionalitas guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang menggambarkan kualitas guru. 2. Tujuan pemberian sertifikasi kepada guru yaitu yaitu untuk

menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(21)

merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar

4. Dana sertifikasi sangat mempengaruhi kinerja guru dalam pembelajaran sehari-hari. Kinerja guru setelah mendapat dana sertifikasi lebih praktis, mudah dan efisien. Karena dana sertifikasi digunakan untuk melengkapi sarana prasarana dalam proses pembelajaran sehingga menjadi lebih praktis, mudah dan efisien.

B. Saran.

Saran yang dapat diberikan oleh penulis sehubungan dengan data penelitian yang telah diperoleh yaitu agar guru tidak menyalahgunakan dana tunjangan sertifikasi dan dapat lebih memanfaatkan dana tunjangan sertifikasi yang telah didapatkan untuk memperbaiki kinerja yang selama ini dirasa kurang begitu baik, sehingga akan membawa mutu pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Sehingga Guru yang sudah mendapat Sertifikat Pendidik diharapkan mampu membawa perubahan pendidikan menjadi pendidikan yang berkualitas baik dari segi proses maupun outputnya. Pendidik juga senantiasa diharapkan untuk lebih berkompeten dalam kegiatan mengajar sehari-hari karena salah satu Manfaat Sertifikasi Guru adalah untuk melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru serta melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Indriyo. 1997. Prinsip Anggaran dan Pembelanjaan Perusahaan. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama.

Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Widiasrana Indonesia.

... 2012. Definisi Guru. Diunduh dari

http://www.pusat-definisi.com/2012/11/guru-adalah.html tanggal: 7 September 2015. ... 2013. Jenis Metode Penelitian. Diunduh dari

http://www.cangcut.net/2013/03/jenis-jenis-metode-penelitian.html tanggal: 13 September 2015.

... 2015. Definisi Dana. Diunduh dari: http://kbbi.web.id/dana tanggal: 14 September 2015.

... 1970. Jenis dan Macam Data. Diunduh dari

http://www.organisasi.org/1970/01/klasifikasi-jenis-dan-macam-data-pembagian-data-dalam-ilmu-eksak-sains-statistik-statistika.html tanggal: 20 September 2015.

... 2015. Syarat Tunjangan Sertifikasi Guru. Diunduh dari http://salamsatudata.web.id/sertifikasi-guru/pengertian-syarat-dan-tujuan-sertifikasi-guru-tunjangan-sertifikasi tanggal: 20 September 2015.

Gambar

Tabel 4.1: Tabel frekuensi penerima dana sertifikasi.
Tabel 4.4: Tabel pengaruh dana sertifikasi.
Tabel 4.5: Tabel perbedaan kinerja guru.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menentukan arahan pengembangan komoditas apel melalui konsep agroindustri di Kecamatan Bumiaji Kota Batu agar dapat

Secara rinci, pada tahap perencanaan ini, prosedur tindakan yang dilakukan peneliti adalah (1) membagi guru dalam beberapa kelompok kecil, (2) peneliti memberikan

Melibatkan akusisi atas bisnis-bisnis yang berkaitan dengan perusahaan yang mengakusisi dalam teknologi, pasar atau produk. Bisnis-bisnis baru yang terpilih memiliki

moushiwakearimasen, hontou ni sumimasendeshita, omataseshimashita, suimasen, gomennasai, taihen moushiwakegozaimasen, sumimasen, gomen, ojamashimashita. Dari beberapa data

dalam melaksanakan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut diperlukan terobosan hukum, persepsi, pola pikir dan mengubah perilaku yang dilakukan dengan

Dapat menjadi sumber ilmu tambahan untuk berbagai pihak misalnya Aparatur penegak hukum seperti Polisi, Hakim, dan Jaksa yang mengawal jalannya penyelesaian kasus-kasus

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Melakukan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan).. Melakukan pengukuran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani