• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan SOP Fakultas Teknik

dan Kejuruan Universitas Pendidikan

Ganesha Berbasis Animasi

Putu Virgo Sastrawan

1

, I Ketut Resika Arthana

2

, I Gede Partha Sindu

3

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Bali

E-mail: 12150511368@undiksha.ac.id1, resika@undiksha.ac.id 2, partha.sindu@undiksha.ac.id 3

Abstract - Penelitian ini bertujuan untuk merancang

dan mengimplementasikan hasil rancangan video SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi. Pengembangan video ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar Standard Operating

Procedure (SOP) Fakultas Teknik dan Kejuruan

kepada semua civitas akademika Fakultas Teknik dan Kejuruan.

Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development), untuk

mengembangkan SOP Fakultas Teknik dan

Kejuruan Berbasis Animasi. Model yang digunakan dalam membangun teknologi ini adalah Model ADDIE. Pada model ini memberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi dan revisi secara terus menerus dalam setiap fase yang dilalui, sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang valid. Adapun tahapan dalam model ADDIE ini adalah

Analysis (analisis), Design (desain), Development

(pengembangan), Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi).

Hasil akhir dari projek ini adalah berupa video animasi yang berisikan tentang beberapa Standard

Operating Procedure (SOP) yang telah di pilih untuk

di buatkan video animasi. Video animasi ini mampu menampilkan animasi dalam bentuk 3 dimensi dan 2 dimensi. Video animasi ini juga bisa di jadikan sebagai media untuk penyampaian informasi menjadi lebih menarik.

Kata kunci: Standard Operating Procedure (SOP) Fakultas Teknik dan Kejuruan, Video, Animasi 3 Dimensi, Animasi 2 Dimensi.

Abstract--- This research aimed for designing and

implementing the animation-based Standard

Operating Procedure (SOP) video plan result of “Engineering and Vocational”. The development of this video intended to give information about standard operating procedure of “Engineering and Vocational” to all academicians in “Engineering and Vocational”. Method that is used in this research is (research and

development) for developing animation-based

Standard Operating Procedure (SOP) of FTK. The model that is used to develop this technology is “ADDIE” model. This model gives opportunity on continuous evaluation and revision in every phase, so the product which produced will become a valid product. The phases which is exist in this “ADDIE”

model are Analysis, Design, Development,

Implementation and Evaluation. The final result of this project is in form of animated video that contains some chosen Standard Operating Procedure (SOP). This animated video is able to show 3 dimensional and 2 dimensional animation. This animated video can also performed as a media of interesting information conveyor. Keyword: Standard Operating Procedure (SOP) Engineering and Vocational, Video, 3 dimensional animation, 2 dimentional animation.

I. PENDAHULUAN

Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) merupakan institusi pendidikan tinggi negeri yang mencetak sumber daya manusia dalam bidang kependidikan dan non-kependidikan. Undiksha di dalam bidang kependidikan merupakan pencetak sumber daya manusia pendidik yang terbesar di Bali. Sampai saat ini berdasarkan data dari tahun 2012-2015 Undiksha telah menghasilkan sekitar 9.400 (sembilan ribu empat ratus) lulusan yang kebanyakan tenaga pendidik[1]. Universitas Pendidikan Ganesha di dalam menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas Universitas Pendidikan Ganesha memiliki beberapa Fakultas, salah satunya adalah Fakultas Teknik dan Kejuruan. Fakultas ini merupakan bagian dari Universitas Pendidikan Ganesha dan diawali pada tahun 1990 dengan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga di bawah Jurusan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 2003 memiliki empat jurusan, yaitu PKK, Manajemen Informatika,

(2)

Teknik Elektro, dan Boga Perhotelan. Fakultas Teknik dan Kejuruan Saat ini telah berkembang tidak saja menghasilkan SDM dalam bidang kependidikan tetapi juga dalam bidang non-kependidikan. Sejak didirikan sampai sekarang FTK telah banyak menghasilkan sumberdaya manusia dibidang pendidikan teknik dan kejuruan. Selain menjadi guru, banyak lulusan yang bekerja disektor non-pendidikan, seperti komputer dan wirausaha. Sejalan dengan perkembangan jaman dan perluasan akses pendidikan, FTK juga membuka Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Pendidikan Tenik Mesin[2].

Fakultas Teknik dan Kejuruan untuk menunjang kinerja perlunya di terapkan SOP (Standard Operating Procedure). SOP adalah panduan hasil kerja yang diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP dibuat dan di dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur proses) kerja secara rinci dan sistematis. Alur kerja (prosedur) tersebut haruslah mudah dipahami dan dapat di implementasikan dengan baik. Dalam penerapan SOP di salah satu Fakultas di Undiksha masih terdapat beberapa kendala di dalam penerapannya. Adapun permasalahan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Putu Tegeh, S.E sebagai Kasubag Akademik FTK pada tanggal 18 Februari 2016. Beliau menceritakan pengalamannya sewaktu masih menjabat sebagai Kasubag Akademik di FOK (Fakultas Olahraga dan Kesehatan) bahwa di dalam penerapan SOP di Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Undiksha terdapat beberapa permasalahan mendasar di dalam pelaksanaannya. Salah satunya bisa kita lihat di dalam penerimaan mahasiswa baru oleh Fakultas Olahraga dan Kesehatan, dimana mahasiswa baru masih ada yang mengalami kendala salah satunya di dalam KRS (Kartu Rencana Studi), padahal penyusunan KRS tersebut merupakan langkah awal mahasiswa baru untuk melaksanakan studi di universitas. Selain itu media untuk penyampaian SOP itu sendiri masih berupa buku pedoman namun pedoman itu mulai muncul setelah mereka selesai melaksanakan KRS secara online sehingga belum bisa terealisasikan dan kebanyakan mahasiswa baru tidak mengetahui proses KRS tersebut. Hasil wawancara yang kedua dengan Dr. Gede Rasben Dantes,S.T.,M.T.I. sebagai Pembantu Dekan I FTK pada tanggal 23 Februari 2016 beliau menyampaikan bahwa pentingnya penerapan SOP

itu sendri karena merupakan acuan mendasar untuk melakukan aktivitas-aktivitas di dalam Fakultas. Menurut pendapat beliau bahwa tidak semua civitas dari Fakultas Teknik dan Kejuruan itu mengetahui tentang SOP, kebanyakan mahasiswa tahunya ketika menemukan kendala atau masalah berkaitan dengan administrasi kemudian ditanyakan ke bagian akademik untuk tindak lanjut untuk mengurusnya sehingga mahasiswa baru tahu SOP tersebut ketika menemukan masalah. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah disebar pada mahasiswa Fakultas Teknik dan Kejuruan, telah didapatkan sekitar 36,7% sudah mengetahui alur dari SOP yang ada di FTK dan 63,3% menyatakan belum mengetahui alur dari SOP tersebut. Sebanyak 30% menyatakan SOP di FTK mudah untuk dipahami serta 70% menyatakan SOP itu tidak mudah untuk dipahami, karena tidak tahunya mengenai SOP serta kurangnya sosialisasi mengenai SOP dari Fakultas dan sekitar 96,7% menyatakan setuju SOP di Fakultas Teknik dan Kejuruan dibuatkan media untuk mempermudah memahami alur dan informasi yang terdapat pada SOP.

Kemajuan di bidang media informasi dan teknologi pada saat ini telah berjalan begitu pesat, teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia begitu juga dapat mempengaruhi gaya hidup pada manusia. Seiring dengan berjalannya waktu teknologi semakin berkembang, pesatnya perkembangan ini salah satunya diakibatkan oleh proses penyampaian informasi yang berjalan begitu lancar. Penyampaian informasi secara tepat dan akurat merupakan tujuan dari bidang studi desain komunikasi visual. Desain komunikasi visual merupakan salah satu cara yang tepat untuk mempermudah penyampaian informasi melalui bentuk gambar, teks, audio dan video. Penerapan desain komunikasi visual yang lebih interaktif berupa animasi. Menurut Zeembry pengertian animasi adalah pembuatan gambar atau isi yang berbeda-beda pada setiap frame, kemudian dijalankan rangkain frame tersebut menjadi sebuah motion atau gerakan sehingga terlihat seperti sebuah film[3].

Perkembangan animasi sebagai media penyampaian informasi sangatlah bermanfaat dalam penyampaian informasi karena lebih mudah dimengerti, sekarang ini telah muncul cara penyampaian informasi melalui bentuk-bentuk visual yaitu infografis. Istilah infografis mengacu pada penggunaan perangkat visual dengan maksud

(3)

untuk mengkomunikasikan informasi yang kompleks secara cepat dan jelas. Perangkat yang dimaksud dapat berupa grafik, diagram, tabel, peta, dan daftar. infografis merupakan visualisasi data untuk memberikan informasi kepada pembaca yang direpresentasikan melalui objek grafis sehingga menarik dan mudah dimengerti. Infografis saat ini merupakan salah satu elemen visual penting dalam dunia jurnalistik, baik itu media massa cetak dan media massa elektronik. Infografis diperlukan sebagai usaha untuk mempermudah pembaca memahami narasi sebuah berita maupun memahami proses sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan. Selain digunakan di media massa infografis juga di gunakan dalam dunia pendidikan untuk mendukung proses belajar.

Adapun beberapa jenis penelitian terkait berupa pemanfaatan infografis diantaranya penelitian oleh Karenia Mulyate, Bing Bedjo Tanudjaja dan Baskoro Suryo B pada tahun (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Perancangan Buku Kumpulan Infografis Resep Aneka Hidangan Pembuka Dan Penutup Ala Barat Untuk Anak-Anak”. Dari penelitian ini di dapatkan hasil berupa buku resep hidangan ala barat. Adapun isi dari buku resep ini yaitu terdapat 7 resep hidangan pembuka dan 7 resep hidangan penutup ala barat yang praktis dan dapat dieksekusi oleh anak-anak usia 9-12 tahun serta 6 tips yang sangat membantu anak-anak dalam proses memasak. Dalam proses perancangan buku ini juga ditemukan beberapa kesulitan seperti mendapatkan jenis makanan yang lebih spesifik disukai oleh anak-anak. Selain itu juga hambatan dalam mencari gaya visual yang sesuai dengan target audience, karena untuk membuat suatu buku infografis juga diperlukan visual yang membantu anak-anak untuk memahami informasi yang terdapat didalam buku. Penelitian lainnya oleh Susetyo, Bahruddin dan Windarti (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Efeksitas Infografis Sebagai Mendukung Mata Pelajaran IPS pada Siswa Siwi Kelas 5 SDN Kepatihan di Kabupaten Bojonegoro”. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil seperti meningkatnya daya serap peserta didik terhadap pelajaran yang di sampaikan dan perubahan nilai menjadi lebih baik dari angkatan sebelumnya dan penggunaan infografis terbukti efektif dengan hasil yang di tampilkan dari uji hipotesis dan juga penyebaran kuesioner.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan maka di kembangkan sebuah media “Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruaan Universitas Pendidikan Ganesha berbasis Animasi”. Adapun alur dari beberapa SOP yang nantinya akan di buat seperti wisuda mahasiswa, perbaikan KRS, pengajuan cuti akademik dan pengajuan pindah program. Beberapa aplikasi pendukung untuk mengembangkan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan antara lain seperti Adobe Ilustrator untuk pembuatan desain grafis objek 2D, Blender untuk pembuatan objek 3D beserta gerakan dari objek 3D tersebut, Adobe After Effects untuk aplikasi pembuatan animasi 2D dan penambahan effect yang di perlukan dan Adobe Premier Pro untuk editing dari keseluruhan video. Adapun hasil akhir yang nantinya di harapkan adalah sebuah pengenalan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam bentuk video animasi gabungan dari 2D dan 3D yang mampu memberikan informasi seputar SOP dari Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha.

II. KAJIAN TEORI A. SOP (Standard Operating Procedure)

SOP (Standard Operating Procedure) merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus di lakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Menurut Tjipto Atmoko, Standard Operasional Prosedur merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indicator-indikator teknis, administrati dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan [4].

Dalam kegiatan sehari-harinya setiap perguruan tinggi memiliki aturan dan peraturan yang secara umum diatur oleh pemerintah melalui undang-undang yang diawasi oleh direktorat jenderal pendidikan tinggi (DIKTI). Aturan tersebut disesuaikan oleh masing-masing perguruan tinggi melalui standard operational procedure (SOP) untuk pencapaian visi dan misi sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa dan Dosen

(4)

dalam sehari-harinya mempunyai tugas, hak dan kewajiban masing-masing yang harus dituruti dan ditaati agar roda kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.

B. SOP (Standard Operating Procedure) Fakultas Teknik dan Kejuruan.

SOP (Standard Operating Procedure) Fakultas Teknik dan Kejurua merupakan Instruksi-intruksi yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan dalam melakukan tugas-tugas yang ada di Fakultas Teknik dan Kejuruan. SOP itu sendiri haruslah jelas dan harus dipahami oleh civitas akademika, SOP dalam universitas berfungsi sebagai pedoman kerja supaya tahapan pengerjaan menjadi jelas dan lebih efisien.

C. Animasi

animasi adalah pembuatan gambar atau isi yang berbeda-beda pada setiap frame, kemudian di jalankan rangkaian frame tersebut menjadi sebuah motion atau gerakan sehingga menjadi sebuah film. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), animasi adalah acara televisi yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerakan atau seolah-olah bergerak. Animasi selalu berkaitan erat dengan ilmu computer.

D. Montion Graphic

Montion graphic adalah media yang menggunakan rekaman video dan teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak dan biasanya dikombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam sebuah output multimedia. Montion graphic juga merupakan media visual berbasis waktu yang menggabungkan film dan desain grafis[5].

E. Storyboard

Storyboard merupakan rangkaian gambar manual yang dibuat secara keseluruhan sehingga menggambarkan suatu cerita. Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, denganstoryboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar

yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.

F. Infografis

infografis merupakan visualisasi data untuk memberikan informasi kepada pembaca yang direpresentasikan melalui objek grafis sehingga menarik dan mudah dimengerti. Infografis merupakan bentuk penginformasian secara visual berupa gambar atau ilustrasi yang dapat disertai pula dengan teks. Tidak hanya menampilkan visual yang indah semata, infografis juga memuat data, fakta, dan mencerminkan realita. Tabel, daftar, grafik, diagram, peta. Media penyampaian infografis saat ini tidak hanya media massa tetapi dapat berupa video yang disebut video infografis dan disebarluaskan melalui internet maupun media televisi.

G. Adobe Illustrator

Adobe Illustrator merupakan aplikasi untuk mengolah serta mengedit desain atau gambar vektor, dimana aplikasi ini dikembangkan dan dipasarkan oleh Adobe Systems. Adobe Illustrator tersedia di komputer, yang berarti aplikasi ini tidak bisa digunakan di perangkat lain seperti handphone, tablet, dan perangkat lainnya[6]. aplikasi keluaran Adobe ini memiliki keunggulan tersendiri. adobe illustrator merupakan alat bantu para designer untuk membuat suatu gambar (image) dalam bentuk vector.

H. Adobe After Effects

Adobe After Effects merupakan salah satu software compositing yang populer dan telah digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film dan web. Selain itu After Effects sendiri merupakan software yang sangat profesional untuk kebutuhan Motion Graphic Design.

I. Adobe Premiere Pro

Adobe Premiere Pro adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan

(5)

Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian. Salah satunya adalah BBC dan The Tonight Show. J. Audacity

Audacity adalah program pengolah pengolah Suara/Audio open source (Gratis) yang disediakan oleh vendor Audacity, bagi para pengguna atau penggemar Mixing lagu[7]. Dibandingkan dengan pengolah Audio berbayar lainnya, Audacity bisa dibilang cukup untuk mengolah Audio, terutama bagi pemula. Audacity mengolah audio dengan cara memotong, memperbanyak, menyatukan track satu dengan yang lain, merekam suara atau memberikan efek khusus pada suara.

K. Blender

Blender merupakan salah satu free open source 3D konten penciptaan suite tersedia untuk sistem operasi termasuk linux dan digunakan untuk dikembangkan secara komersial tetapi sekarang dirilis dibawah GPL (General Public License)[8]. Blender merupakan suatu software yang digunakan untuk menciptakan objek 3D (pohon, rumah, mobil, manusia, binatang, dll) Blender merupakan aplikasi yg dpt digunakan untuk pemodelan, teksturing rendering, editing dan membuat aplikasi 3D interaktif termasuk permainan video, film animasi atau efek visual.

L. Makehuman

Makehuman dikembangkan menggunakan teknologi morphing 3D. Aplikasi ini khusus dirancang untuk pemodelan manusia virtual, dengan sistem berpose sederhana dan lengkap yang mencakup simulasi gerakan otot. Antarmuka yang mudah digunakan, dengan akses cepat dan intuitif untuk berbagai parameter yang diperlukan dalam pemodelan bentuk manusia.

III. METODOLOGI

Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidiakan Ganesha Berbasis Animasi menggunakan metode penelitian pengembangan R&D (research and development). Sugiyono berpendapat bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut (dalam [9].

Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan ini menggunakan model ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation)[10]. Model ini dipilih karena merupakan salah satu model perencanaan pembelajaran yang efektif dan efesien serta prosesnya bersifat interaktif, dimana hasil evaluasi setiap fase dapat membawa pengembangan pembelajaran ke fase sebelumnya. Hasil akhir dari suatu fase merupakan produk awal bagi fase berikutnya. Model ADDIE ini terdiri 5 tahapan pengerjaan yaitu Analysis (Analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan), Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Berikut model ADDIE yang digambarkan pada gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Model ADDIE A. Analysis (Analisis)

Pada tahap analisis pengembang melakukan analisis permasalahan yang ada dengan cara mengumpulkan data dari buku, jurnal, dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan berdasarkan pada Prosedur Operasional Standar Fakultas Teknik dan Kejuruan 2015. Pada tahap ini dilakukan juga analisis terhadap kebutuhan fungsional dan non fungsional perangkat lunak.

B. Design (Desain)

Tahap Desain menggunakan output dari tahap Analisis untuk merencanakan strategi untuk mengembangkan video animasi. Dalam tahapan design pada metode ADDIE dilakukan pra produksi pembuatan video atau animasi. Pada tahap Pra Produksi animasi ini belum dibuat, tetapi persiapan atau perencanaan yang akan

Implement

Analyze

Developme nt

(6)

diperlukan dalam pembuatan video ini, adapun yang direncanakan sebagai berikut. Perancangan naskah, pembuatan storyboard, perancangan karakter dan layout.

a. Perancangan Karakter

Gambar 2. Rancangan Karakter (a) Mahasiswa, (b) Wakil Dekan I, (c) Staf Humas Fakultas, (d) Subbagian

Kemahasiswaan Fakultas.

b. Perancangan Layout

Gambar 2. Rancangan Layout (a) Depan Fakultas, (b) Ruangan Wakil Dekan I, (c) Ruangan Staf Humas

Fakultas, (d) Ruangan Subbagian Kemahasiswaan Fakultas.

C. Development (Pengembangan)

Rancangan telah dibuat pada tahap design kemudian dikembangkan. Rancangan video SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi diimplementasikan menggunakan software animasi. Terdapat 2 fase pengembangan yaitu : fase produksi dan fase pasca produksi.

a. Produksi (Pembuatan)

Pada Tahapan produksi / pembuatan video SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan di buat sesuai kebutuhan awal yang sudah di rancang. Adapun hal yang dilakukan di tahapan produksi adalah pembuatan modelling, texturing, rigging, animation dan rendering 2D atau 3D per scane sesuai yang sudah di rencanakan pada tahap design.

b. Pasca Produksi (Editing)

Tahap pasca produksi / editing ini merupakan tahapan yang sangat penting. Karena pada tahap inilah semua gerakan – gerakan animasi 2D dan 3D yang telah dibuat akan disusun sesuai rancangan yang telah dibuat serta diberi effect dan audio sehingga video akan lebih menarik dan mudah dipahami.

Automatic insert keyframe

Automatic insert keyframe

Automatic insert keyframe

Automatic insert keyframe

Automatic insert keyframe

Automatic insert keyframe

Automatic insert keyframe

(c) (d)

(a) (b)

(c) (d)

(7)

D. Implementation (Implementasi)

Tahap Implementasi adalah tahap dimana aplikasi telah siap untuk diterapkan dan dilakukan pengujian kelayakan. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan video yang telah dibangun berdasarkan rancangan yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pada tahap ini dijelaskan lingkungan implementasi video.

E. Evaluation (Evaluasi)

Tahap evaluation merupakan tahap yang dilakukan untuk mengevaluasi proses pengembangan produk sesuai dengan model yang digunakan. Pada tahap ini hanya digunakan evaluasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Evaluasi terdiri dari pengujian uji ahli isi, uji ahli media dan uji respon pengguna.

IV. HASIL & PEMBAHASAN A. HASIL

1. Hasil Tahap Analyze (Analisis)

Tahapan analisis Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi menggunakan beberapa perangkat lunak dan perangkat keras sebagai berikut.

a. Spesifikasi Perangkat Lunak

Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi dikembangkan dan diimplementasikan pada lingkungan sebagai berikut.

1. Sistem Operasi Microsoft Windows7 Ultimate.

2. Blender 2.75. 3. Adobe Ilustrator CS6 4. Audacity 2.0

5. Adobe After Effect CS6 6. MakeHuman 1.1.0 7. Adobe Premier Pro Cs6 1) Spesifikasi Perangkat Keras

Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi dikembangkan dan diimplementasikan pada lingkungan sebagai berikut.

a) Perangkat Komputer 1. Laptop Asus A43S

2. Processor Intel(R) Core(TM) I3 3. RAM 4 GM

4. Graphics NVDIA GeForce 610 5. 320 GB HDD

6. Dilengkapi alat input dan output 2. Hasil Tahap Design (Desain)

Pada tahap evaluasi design ini, didapatkan hasil dari perancangan naskah, storyboard animasi yang terdiri dari storyboard 1, storyboard 2, storyboard 3, storyboard 4, storyboard 5, storyboard 6, storyboard 7, storyboard 8, storyboard 9 dan design karakter dan layout animasi.

a. Implementasi Karakter 3D dan 2D.

(8)

Gambar 3. Rancangan Karakter (a) Mahasiswa 3D, (b) Mahasiswa 2D, (c) Wakil Dekan I, (d)

Staf Humas Fakultas, (e) Subbagian Kemahasiswaan Fakultas.

b. Implementasi Layout 3 D dan 2 D

Gambar 4. Rancangan Layout (a) Depan Fakultas 3D, (b) Ruangan Wakil Dekan I 2D, (c) Ruangan Staf Humas Fakultas 2D, (d) Ruangan Subbagian

Kemahasiswaan Fakultas 2D.

3. Hasil Tahap Development (Pengembangan) Tahapan evaluasi development ini dilakukan dengan melakukan pembuatan animasi pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi. Terdapat 2 fase pengembangan yaitu : fase produksi dan fase pasca produksi.

a. Pengembangan Fase Produksi 1. Modelling

Modelling merupakan proses pembuatan objek ke dalam bentuk 3 dimensi dan 2 dimensi. Objek yang dibuat berupa karakter dan juga latar atau layout. Dalam pembuatan karakter 3D menggunakan software makehuman sebuah software modelling karakter manusia. Sedangkan untuk pembuatan karkter 2D menggunakan software Adobe Ilustrator.

2. Texturing

Setelah tahap modelling selesai dibuat, tahap selanjutnya yaitu memberikan material atau

(c) (d)

(e)

(a) (b)

(9)

texture pada objek 3 dimensi dan 2 dimensi atau biasa disebut dengan tahap texturing. Texturing merupakan proses pemberian warna pada objek 3 dimensi dan 2 dimensi, sehingga objek memiliki identitas yang jelas dan orang-orang yang melihat bisa mengenali objek tersebut. Texturing karakter 3 Dimensi pada makehuman dilakukan dengan menggunakan menu material. Sedangkan untuk Texturing karakter 2 Dimensi pada Adobe Ilustrator cukup dengam memberiakan warna sesuai dengan karakter 2D.

3. Rigging

Rigging adalah proses pemberian struktur tulang pada objek 3 dimensi dan 2 dimensi. Pemberian tulang pada objek 3 dimensi bertujuan agar nantinya objek dapat digerakkan sesuai keinginan kita. Ringging pada makehuman sudah tersedia secara default. Langkah pertama untuk melakukan rigging adalah melakukan export File makehuman ke dalam tipe File Makehuman Exchange (mhx2) yang support dengan aplikasi blender. Sedangkan untuk rigging pada karakter 2 dimensi di lakukan dengan menggunkan cara manual yaitu dengan pemberian tanda dengan pappet pin tool yang terdapat pada software Abobe After Effect.

4. Animation

Pada tahap ini dilakukan proses pembuatan animasi, baik itu berupa gerak karakter, gerak objek pendukung karakter maupun gerak kamera. Pembuatan animasi ini disesuaikan dengan storyboard yang telah dirancang sebelumnya. Proses animasi dilakukan frame by frame dengan menggunakan 25 fps (frame per secon).

5. Rendering

Tahap rendering merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses produksi. Tahap-tahap yang telah dilakukan sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam bentuk output baik itu berupa gambar atau video. Sebelum melakukan rendering untuk animasi 3 dimensi dan 2 dimensi,

b. Pengembangan Fase Pasca Produksi 1. Tahap perekaman

Tahap perekaman merupakan proses pengambilan suara yang akan digunakan pada animasi yang sering di namakan dubbing. Pada Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi ini dilakukan dubbing untuk narasi cerita dan pengisi suara karakter. 2. Tahap editing

Tahap editing merupakan tahap akhir yaitu kita menggabungkan seluruh video hasil dari proses rendering dan juga audio dubbing yang telah direkam sehingga menjadi sebuah video yang utuh.

4. Hasil Tahap Implementation (Implementasi) a. Hasil Uji Ahli Isi

Pada tahap uji coba ini, dilakukan oleh Pengembang SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi dengan hasil secara umum sudah dapat dikatakan sesuai atau layak. Meski terdapat beberapa dari animasi yang belum sesuai namun sudah segera di revisi sehingga menjadi 100 % sesuai.

b. Hasil Uji Ahli Media

Pada tahap uji coba ini, dilakukan oleh Pengembang SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi dengan hasil secara umum sudah dapat dikatakan 100 % sesuai atau layak. c. Hasil Uji Respon Pengguna

Hasil Respon Pengguna dilakukan untuk mengetahui kepuasan memainkan dan tanggapan pengguna tentang Pengembang SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi Uji respon pengguna dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada 30 orang mahasiswa fakultas Teknik dan Kejuruan setelah menonton video animasi SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan di dapatkan hasil yang di peroleh dari uji respon pengguna di ketahui bahwa sebanyak 12 responden merespon sangat positif, sebanyak 13 responden menyatakan positif, sebanyak 3 responden menyatakan cukup positif, 3 responden menyatakan kurang dan 3 responden menyatakan sangat kurang

5. Hasil Tahap Evaluation (Evaluasi)

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada kasus uji ahli isi 1 dan uji ahli isi 2, Pengembang SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi semua proses atau prosedur yang di buatkan bentuk animasi sudah sangat bagus meski ada beberapa video nimasi yang mendapatkan tidak sesuai dengan prosedur SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan namun sudah di revisi dengan segera sehingga bisa di katakana layak atau sesuai.

Pada Uji Ahli Media 1 dan Uji Media 2 dengan beberapa aspek-aspek yang di ujikan untuk menguji kelayakan produk video untuk digunakan oleh pengguna. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Pengembang

(10)

SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi ini, layak digunakan oleh pengguna yang memiliki manfaat sebagai pemberian informasi mengenai SOP (Standard Operating Procedure) Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha.

V. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, implementasi dan pengujian pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi dirancang menggunakan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Pada tahap analisis dilakukan studi literatur, observasi dan wawancara untuk mendapatkan kebutuhan perangkat lunak. Hasil tahap analisis digunakan dalam tahap perancangan. Rancangan yang telah dibuat digunakan sebagai acuan dalam tahap pengembangan. Pada tahap pengembangan dilakukan proses pengembangan objek-objek secara 2 dimensi dan 3 dimensi. Di lanjutkan dengan tahap implementasikan pada tahap ini dilakukan Pengujian video animasi. Pengujian ini merupakan proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah video animasi untuk menguji apakah video animasi tersebut sudah memenuhi persyaratan atau belum untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

2. Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi dilakukan dengan beberapa cara dan mendapatkan hasil sebagai berikut. Yang pertama yaitu Pengujian Uji Ahli Isi yang mendapatkan hasil persentase sebesar 100 % setelah mengerjakan revisi yang telah di selesaikan dengan baik sehingga bisa dikategorikan sangat baik. Kedua adalah pengujian ahli media yang mendapatkan hasil semua fitur-fitur pada video yang ditampilkan sesuai dengan yang diharapkan dengan kategori sangat baik. Ketiga adalah pengujian uji responden pengguna, dengan mendapatkan hasil uji yang di peroleh dari uji respon pengguna di ketahui bahwa sebanyak 12 responden merespon sangat positif, sebanyak 13 responden menyatakan positif, sebanyak 3 responden menyatakan cukup positif, 3

responden menyatakan kurang dan 3 responden menyatakan sangat kurang.

REFERENSI

[1] Undiksha. (2012). Sejarah singkat Undiksha. Retrieved

Februari 21, 2016, from undiksha.ac.id:

http://undiksha.ac.id/id/tentang/sejarah-singkat/ [2] Undiksha. (2016). Deskripsi Fakultas Teknik dan

Kejuruan. Retrieved Februari 21, 2016, from undiksha.ac.id: http://undiksha.ac.id/id/f/ftk/deskripsi-singkat/

[3] Limbong, T. (2013). Pemanfaatan Visualisasi dan Animasi untuk Kegiatan. Informasi dan Teknologi Ilmiah

(INTI), 68.

[4] Kariisma, N. (2016). Pengertian SOP. Retrieved Maret 2, 2016, from https://www.academia.edu/Pengertian Standar Operasional Prosedur

[5] Sukarno, I. S. & Setiawan, P. (2014). Perancangan Motion Graphic Ilustratif Mengenai Majapahit Untuk Pemuda-Pemudi. Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain, 1.

[6] Baidowi, A. (2015). Apakah Pengertian Dari Adobe

Illustrator. Retrieved April 2016, 2016, from Apakah

Pengertian Dari Adobe Illustrator:

http://www.ardilas.com/2015/05/apakah-itu-definisi- pengertian-dari-software-aplikasi-adobe-illustrator-adalah-merupakan.html

[7] Madya, P. I. (2016). Audacity Membuat Editing Audio

Menjadi Mudah . Retrieved April 04, 2016, from

http://www.vedcmalang.com/:

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/m enuutama/teknologi-informasi/571-audacity

[8] Zami. (2015). Pengertian Aplikasi Blender 3D. Retrieved

April 04,

2016,fromhttp://zamiintelligent.heck.in/:http://zamiintelli gent.heck.in/pengertian-aplikasi-blender-3d.xhtml [9] Haryati, S. (2012). Research And Development (R&D)

Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, 37.

[10] Tegeh, I. M., Jampel, I. N, & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Gambar

Gambar 1 Tahapan Model ADDIE  A.  Analysis (Analisis)
Gambar 2. Rancangan Karakter (a) Mahasiswa, (b)  Wakil Dekan I, (c) Staf Humas Fakultas, (d) Subbagian
Gambar 3. Rancangan Karakter (a) Mahasiswa  3D, (b) Mahasiswa 2D, (c) Wakil Dekan I, (d)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman Pengujian Hipotesis.. Langkah

Evaluasi Hasil Pengujian Perangkat Lunak Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, Aplikasi Pengenalan Gedung Universitas Pendidikan Ganesha berbasis Markerless

Hasil pengujian alpha (ahli media) menunjukkan bahwa indeks persentase tingkat kelayakan audio dan tampilan animasi yang didapat media pembelajaran animasi berbasis motion graphic

pembelajaran lebih maksimal. Berdasarkan validasi para ahli dan uji coba produk, multimedia interaktif ini berada pada kualifikasi sangat baik dari ahli isi mata

Dari hasil uji ahli media, uji Parktisi lapangan ahli materi/ isi, uji kelompok kecil maka didapatkan kesimpulan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif

PROSEDUR SISTEM PENJAMINAN MUTU FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SOP MANAJEMEN PENGEMBANGAN SDM SOP/FT/AKD/xxx PENGESAHAN Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disahkan Oleh: GPM

Hasil pengembangan media animasi berbasis multipel representasi pada materi ikatan kimia ini memenuhi kriteria valid dengan hasil uji validitas ahli materi diperoleh nilai sebesar