• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II BAHAN RUJUKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II BAHAN RUJUKAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

5

2.1 Manajemen Produksi

Dalam pelaksanaan sebuah produksi dibutuhkan adanya suatu peranan manajemen, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dalam menghasilkan barang ataupun jasa. Dalam jumlah yang ditetapkan, waktu yang direncanakan, dan kualitas yang ditentukan dengan biaya yang seminimal mungkin dan menghasilkan keuntungan semaximal mungkin.

Perusahaan dalam mencapai tujuannya membutuhkan suatu teknik manajemen produksi yang tepat, karena dengan begitu perusahaan tersebut dapat terjamin kelangsungan hidupnya dan semakin berkembang melalui keuntungan yang diperoleh perusahaan demi tercapainya tujuan organisasi. Untuk mengetahui tentang manajemen produksi, penulis akan terlebih dahulu membahas tentang manajemen.

2.1.1 Pengertian Manajemen

Menurut G.R Terry (2003;2) yaitu :

“Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemenfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.”

Keterangan ;

1. Perencanaan (planning):

Menunjukan bahwa para manajer terlebih dahulu memikirkan tujuan dan kegiatannya. Kegiatan mereka biasanya didasarkan pada suatu metode, rencana, atau logika tertentu, dan bukan asal tebak saja.

2. Pengorganisasian (organizing):

Berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber bahan yang dimiliki oleh organisasi. Keefektifan suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk mengerahkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuannya . tentu saja bila pekerjaan organisasi makin terpadu dan terkoordinasi, maka organisasi tersebut

(2)

akan semakin efektif. Salah satu tugas manajer adalah mencapai organisasi yang sedemikian itu.

3. Pemimpinan (leading):

Menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, dengan menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu. Dengan menciptakan suasana yang tepat, mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin.

4. Pengendalian (controling):

Berarti para manajer berusaha semaksimal mungkin agar jika organisasi bergerak kearah yang salah,maka para manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ketujuan yang benar. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengarahan, pengendalian dan pengawasan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi yang dilakukan seefektif mungkin dan sefisien mungkin melalui perantara orang-orang agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai.

2.2 Pengertian Produksi dan Operasi

Setiap kegiatan produksi pada dasarnya adalah sebuah proses kegiatan pengolahan barang atau jasa dari yang tadinya berupa masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan tujuan agar dapat menambah kegunaan (utility) baru yang lebih bermanfaat dari bentuk awalnya.

2.2.1 Pengertian Produksi

Menurut Jay Heizer, Barry Render (2001) yaitu :

“Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa”.

Adapun yang dimaksud Produksi menurut Subagyo (2000;1) yaitu : “Produksi adalah kegiatan untuk mengubah masukan, berupa faktor-faktor produksi, menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat dari bentuk aslinya”.

Sedangkan menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi)” (2004;11) yaitu :

(3)

“Produksi dalam arti luas adalah kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, seta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut”.

Dari uraian diatas penulis dapat simpulkan bahwa pengertian Produksi dan operasi adalah suatu kegiatan, dimana terdapat faktor-faktor produksi yang mendukung antara satu dengan yang lainnya dalam menghasilkan barang dan jasa yang lebih bermanfaat dari bentuk sebelumnya.

2.2.2 Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi pada dasarnya merupakan suatu proses yang ditetapkan dalam bidang produksi. Kegiatan manajemen produksi merupakan suatu cara mengatur dan merencanakan produksi yang ada diatur dan direncanakan dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan dapat dikonsumsi oleh para konsumen.

Adapun pengertian Manajemen Produksi Suyadi Prawirosentono dalam bukunya yang berjudul “Manajemen operasi, Analisis dan Studi Kasus” (2000;1) yaitu :

“Manajemen Produksi adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, dari urutan berbagai kegiatan (Set of Activities) untuk membuat barang yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lainya.”

Dari beberapa pendapat penulis dapat simpulkan bahwa Manajemen Produksi adalah suatu kegiatan untuk mengatur agar dapat mencipkan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien.

2.2.3 Pengertian Manajemen Operasi

Operasional atau produksi merupakan salah satu keputusan yang penting dalam strategi perusahaan. Manajemen operasional sebagai pengelola sistem tranformasi. Yang mengubah masukan menjadi keluaran baik itu berupa barang ataupun jasa. Operasional atau produksi Secara umum dapat diartikan sebagai

(4)

suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).

Definisi menurut Heizer Render (2001;2) mendefinisikan Manajemen Operasional, yaitu :

“Manajemen Operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output”.

Sedangkan menurut Prof. Dr. Sofjan. Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi)” (2004;12) yaitu :

“Manajemen Produksi dan Operasi adalah merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang dan jasa”.

Dari definisi tersebut penulis dapat simpulkan bahwa Manajemen Operasional adalah ilmu dan seni melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendaliaan terhadap aktivitas system operasi untuk mengkonversikan input menjadi output

2.2.4 Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan operasi

Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi)”(2004;17) yaitu :

“Manajemen Produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulaidari penganalisaan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek”.

Seperti apa yang telah diutarakan di atas, maka ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, serta pengoperasiaan dari sistem produksi dan operasi. Pembahasan dalam perancangan atau desain dari sistem produksi dan operasi meliputi :

(5)

1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk)

Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk, berupa barang atau jasa, secara efektif dan efisien, serta, dengan mutu atau kualitasyang baik.

Oleh karena itu setiap kegiatan produksi dan operasi harus dimulai penyelesaian dan perancangan produk yang dihasilkan. Kegiatan ini harus diawali dengan kegiata-kegiatan penelitian atau riset, serta usaha-usaha pengembangan produk yang sudah ada. Dengan hasil riset dan pengembangan produk ini, maka diseleksi dan diputuskan produk apa yang akan dihasilkan dan bagaimana desain dari produk itu, yang mengambarkan pula spesifikasi dari produk tersebut. Untuk penyeleksian dan perancangan produ, perlu diterapkan konsep-konsep standarlisasi, simplikasi dan spelisasi. Akhirnya dalam pembahasan ini perlu dikaji hubungan timbale balik yang erat antara seleksi produk dan rancangan produk kapasitas produksi dan operasi.

2. Seleksi dan Perancanagan Proses Peralatan

Setelah produk didesain, maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkannya adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya. Dalam hal ini kegiatan harus dimulai dari penyeleksian dan pemilihan akan jenis proses yang akan dipergunakan, yang tidak terlepas dengan produk tersebut. Penyeleksian dan penentuan peralatan yang akan dipilih, tidak hanya mencakup mesin dan peralatan tetapi juga mencakup bangunan dan lingkungan kerja.

3. Pemilihan Lokasi dan Site Perusahaan dan Unit Produksi

Kelancaran produk dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan dan masukan (input), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya penyampaian atau suplai yang dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar. Oleh karena itu untuk menjamin kelancaran, maka sangat penting peranan dari pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit prodsuksinya. Dalam pemilihan lokasi dan site tersebut, perlu memperhatikan faktor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari sumber-sumber bahan dan masukan (input), serta biaya pengangkutan dari barang jadi ke pasar.

(6)

4. Rancangan tata-letak (lay-out) dan arus kerja atau proses

Kecancaran dalam produksi dan operasi ditentukan pula salah satu faktor yang terpenting didalam perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses. Rancangan tata-letak harus mempertimbangkan berbagai faktor antara lain adalah kelancaran arus kerja, optimalisasi dari waktu penggerakan dalam proses kemungkinan kerusakan yang terjadi karena penggerakan dalam proses akan minimalisasi biaya yang timbul dari pergerakan dalam proses atau

material handling.

5. Rancangan Tugas Pekerjaan

Rancanagan tugas pekerjaan merupakan bagian yang integral dari rancangan sistem. Dalam melaksanakan fungsi produksi dan operasi, maka organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan, merupakan alat atau wadah kegiatan yang hendaknya dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan atu unit produksi dan operasi tersebut. Rancangan tugas pekerjaan harus merupakan suatu kesatuan dari

human engineering, dalam rangka untuk menghasilkan rancangan kerja

yang optimal. disamping itu dalam penyusunan rancangan tugas pekerjaan harus pula memperhatikan kelengkapan tugas pekerjaan yang terkait dalam variabel tugas dalam struktur teknologi, dan mutu atau kualitas suasana kerja yang ditentukan oleh variabel manusianya.

6. Strategi Produksi dan operasi serta Pemilihan Kapasitas

Sebenarnya rancangan sistem produksi dan operasi harus disusun dengan landasan strategi produksi dan operasi yang disiapkan terlebih dahulu. Dalam strategi produksi dan operasi, harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan dari dari produksi dan operasi, serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar atau kunci untuk lima bidang, yaitu proses, kapasitas, persediaan, tugas kerja dan mutu atau kualitas. Semua hal tersebut merupakan landasan bagi penyusunan strategi produksi dan operasi. Berdasarkan strategi produksi dan operasi, maka ditentukanlah pemilihan dalam bidang produksi dan operasi.

Pembahasan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup :

(7)

1. Penyusunan rencana Produksi dan Operasi

Kegiatan pengoperasian sistem produksi dan operasi harus dimulai dengan penyusunan rencana produksi dan operasi. Dalam rencana produksi dan operasi harus tercakup penetapan target produksi,

schelduling, routing, dispatching, dan follow up. Perencanaan sistem

produksi dan operasi merupakan kegiatan awal dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi.

2. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan dan Pengadaan bahan

Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan oleh kelancaran tersedianya bahan atau masukan produksi dan operasi tersebut.

Kelancaran tersedianya bahan atau masukan produksi dan operasi ditentukan oleh baik tidaknya pengadaan bahan serta rencana ayu pengendalian persedian yang dilakukan. Dalam hal ini perlu diketahui maksud dan tujuan diadakan persediaan, model-model perencanaan dan pengendalian persediaan, pengadaan dan pembelian bahan, perencanaan kebutuhan bahan (Material Requiretment and Planning) dan dan perencanaan kebutuhan distribusi ( Distribution Requiretment

Planning).

3. Pemeliharaan atau Perawatan (Maintenance) mesin dan peralatan Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi harus selalu terjamin tetap tersedia untuk digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan.Dalam pembahasan pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan ini yang akan dicakup tentang pentingnya peranan dari kegiatan pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan, macam-macam kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang efektif dan efisien, serta proses pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin dan peralatan.

4. Pengendalian Mutu

Terjamin hasil atau keluaran dari proses produksi dan operasi menentukan keberhasilan dari pengoperasian sistem produksi dan operasi. Dalam rangka ini maka perlu dipelajari kegiatan

(8)

pengendalian mutunya. Pembahasan yang tercakup dalam pengendalian mutu antara lain adalah maksud dan tujuan dari kegiatan pengendalian mutu, proses kegiatan perencanaan dan pengendalian mutu, peran pengendalian proses dan produk dalam pengendalian mutu, teknik dan peralatan pengendalian mutu serta pengendalian mutu, serta pengendalian mutu secara (Statistcal

Quality Control).

Agar manajemen operasi lebih efektif, maka dibutuhkan adanya suatu upaya salah satunya dengan cara mengidentifikasi “MISI dan STRATEGI” dengan tujuan agar tahu kemana harus melangkah dan tahu bagaimana sampai disana.

Oleh sebab itu penulis terlebih dahulu akan menjelaskan tentang “MISI dan STRATEGI” yang harus dilakukan oleh perusahaan agar manajemen operasinya lebih efektif.

“MISI”

Keberhasilan ekonomi dan kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah hasil dari mengidentifikasikan misi organisasi sebagai sasarannya apa yang akan perusahaan sumbangkan untuk masyarakat . pernyataan tersebut memberikan batasan dan fokus untuk organisasi dan konsep yang akan menjadi landasan organisasi untuk bergerak. Misi menyatakan latar belakang keberadaan organisasi, mengembangkan strategi yang baik adalah sulit, tapi akan jauh lebih mudah jika misi sudah didefinisikan dengan baik.

“STRATEGI”

Apabila misi sudah ditetapkan, strategi dan penerapannya bisa dimulai. Strategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misinya dan untuk membantu organisasi untuk mencapai seluruh misinya.

Michael Porter menegaskan bahwa perusahaan mencapai misi dalam tiga cara konseptual antara lain:

1. Diferensiasi

2. Kepeloporan biaya

3. dan Respon yang cepat.

atau dengan kata lain, pelanggan menginginkan Barang dan Jasa yang: • Lebih baik atau setidaknya berbeda

(9)

• Lebih murah dan • Lebih cepat.

Diferensiasi, kepeloporan biaya dan tanggapan yang paling baik dapat dicapi apabila manajer operasi membuat keputusan yang efektif berdasarkan sepuluh bidang pengaruh. Inilah yang dikenal dengan keputusan-keputusan operasi.

Sepuluh keputusan manajemen operasi yang mendukung VISI dan menerapkan STRATEGI antara lain:

1. Mutu

Harapan mutu pelanggan harus ditentukan dan kebijakan & prosedur dibangun untuk mengidentifikasi serta mencapai mutu yang telah ditetapkan. 2. Desain barang dan jasa

Merancang barang dan jasa mengidentifikasikan sebagian besar proses tranformasi. Keputusan mutu, teknologi, biaya dan sumber daya manusia sangat berinteraksi dengan desain. Desain seringkali menetapkan batas bawah biaya dan batas atas mutu.

3. Desain Proses dan Kapasitas.

Pilihan proses tersedia untuk produk dan jasa. Keputusan proses mengikat manajemen pada teknologi, mutu, pemanfaatan sumber daya manusia dan pemeliharaan yang spesifik.

Komitmen biaya dan modal ini akan menetukan struktur biaya dasar perusahaan.

4. Seleksi Lokasi

Keputusan lokasi fasilitas baik untuk perusahaan manufaktur maupun jasa bisa menentukan keberhasilan perusahaan.

5. Desain Tata Letak

Kebutuhan kapasitas, tingkat personel, keputusan pembelian, dan kebutuhan persediaan dapat mempengaruhi tata-letak. Selain itu, proses dan bahan baku harus ditempatkan dengan memperhatikan keterkaitan satu sama lain. 6. Manusia dan Sistem Kerja

Manusia adalah bagian integaral dan mahal dari desain sistem total. Oleh karena itu, kehidupan mutu kerja yang disediakan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan dan biaya harus ditentukan.

(10)

7. Manajemen dan Rantai Pasokan

Keputusan ini menentukan apa yang akan dibuat dan apa yang perlu dibeli. Pertimbangan juga diperlukan untuk mutu, pengiriman dan inovasi ,dengan harga yang memuaskan. Suasana saling menghormati anatar pembeli dan pemasok dibutuhkan untuk pembelian yang efektif.

8. Persediaan

Keputusan persediaan bisa dioptimalkan hanya bila keputusan pelanggan pemasok, jadwal produksi dan perencanaan sumber daya manusia dipertimbangkan.

9. Penjadwalan

Jadwal produksi yang layak dan efisien harus dikembangkan, permintaan terhadap sumber daya manusia dan fasilitas harus ditentukan dan dikendalikan.

10. Pemeliharaan

Keputusan harus dibuat berkaitan dengan tingkat pemeliharaan yang diinginkan.

Rencana untuk implementasi dan pengawasan sistem sangat diperlukan.

2.3 Proses produksi Pengertian proses produksi

Pada aktivitas suatu perusahaan, baik yang memproduksi barang maupun jasa, dapat dibedakan dalam dua macam proses produksi : yaitu proses yang bersifat terputus-putus atau rutin dan proses yang berdasarkan pesanan atau job order.

Menurut Prof. Dr. Sofjan. Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi)” (2004;24) yaitu :

Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan”.

Proses produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem, sehingga pengolahan atau pentransformasian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki. Proses pengolahan yang dilakukan dapat berupa :

(11)

a. Produksi secara besar atau bath production, dimana pengolahan dilakukan untuk suatu kelompok produk yang dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari bahan-bahan yang terbatas. Batch Production ini bersifat lebih sulit terutama dalam perencanaanya dan dalam pemanfaatan peralatan serta penggunaan bahan-bahan secara efektif.

b. Sistem dari proses produksi dan operasi, dimana produk dihasilakan secara terus-menerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti penyulingan minyak (oil refinery) atau produksi pupuk. Umumnya sistem proses (process system) ini banyak dipergunakan untuk pengolahan bahan baku (raw material) menjadi bahan atau barang setengah jadi bagi industri lainnya.

c. Produksi Massa-satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak dan diperuntukan bagi pasar melalui pengadaan persediaan barang jadi, dan umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa

(assembling). Dalam proses pengolahan atau produksi seperti ini terdapat

aliran bahan yang sangat rumit dalam menghasilkan suatu produk akhir, seperti pada perusahaan pabrik atau assembling mobil atau barang-barang elektronik.

d. Produksi Massa-banyak/multi produk dilakukan untuk suatu seri dari komponen atau artikel yang sangat bervariasi, dengan menghasilkan serangkaian produk dalam berbagai dalam variasi. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat dalam industri automotif dan perbankan.

e. Proses Kontruksi, dimana produksi dilakukan dengan membangun suatu produk dengan menggunakan bahan-bahan atau barang-barang serta komponen-komponen yang dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan konstruksinya. Proses produksi atau operasi atau operasi seperti ini terdapat pada pabrik kapal atau industri pesawat terbang.

Peralatan-peralatan yang dipergunakan dalam proses produksi dan operasi ini terdiri dari peralatan perangkat keras (hard-ware) seperti mesin-mesin dan peralatan program produksi atau perolehannya. Disamping itu dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang atau pelayanaan supplies, seperti air, listrik, gas, dan lain sebagainya.

Dalam pelaksanaan proses produksi suatu perusahaan perlu diadakan sebagai berikut :

(12)

• Perencanaan Produksi

Perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing yang segera diproduksikan ini belum merupakan semua dari produk yang dapat diproduksikan.

• Urutan proses produksi

Urutan proses produksi didalam perusahaan ada dua macam routing, yaitu master route sheet dan route sheet master merupakan suatu pedoman urutan penyeleksian proses produksi terhadap suatu produk didalam perusahaan dari bahan baku sampai menjadi produk akhir.

Rote sheet merupakan urutan penyelesaian pekerjaan dari salah satu bagian

atau salah satu seksi dalam perusahaan. • Skedul Produksi

Skedul produksi mempelajari tentang kapan suatu proses produksi dimulai dan kapan proses produksi tersebut selesai.

Job Lot shoot

merupakan perusahaan yang akan berproduksi atas dasar pesanan pesanaan yang masuk ke dalam perusahaan akan berproduksi jika terdapat pesanaan yang masuk. Jika tidak ada pesanan secara teoritis perusahaan tidak akan berproduksi. Disamping kegiatan produksi perusahaan tergantung pada pesanan yang masuk, maka desain bentuk, ukuran warna dan komponen tersebut akan disesuaikan dengan selera pemesanan atau konsumen.

2.3.1 Fungsi Produksi / Operasi

Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi)”(2004;22-23) yaitu :

“Penekanan dalam manajemen Produksi dan Operasi adalah pengambilan keputusan dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi. Dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi ada lima tanggung jawab keputusan utama yang harus dilakukan, yaitu proses kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu atau kualitas”.

Disamping itu juga terdapat keputusan-keputusan yang harus diambil terutama dalam kebijakan dan strategi produksi dan operasi, dimana keempat bidang pelaksanaan fungsi dari produksi dan operasi tersebut diatas dapat

(13)

terpadu dan sekalian dengan kerangka kebijakan dasar perusahaan serta menekankan pada hal yang srategis.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah : a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang

dipergunakan untuk pengolahan masukan (input).

b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

c. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.

d. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegitan sesuai dengan yang direncanakannya, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunan dan pengolahaan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

2.3.2 Jenis-jenis Proses Produksi

Proses produksi pada perusahaan terdapat berbagai macam jenis proses produksi. Tapi pada dasarnya proses produksi sendiri bertujuan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dapat memberikan keuntungan atau laba bagi perusahaan.

A. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu :

1. Proses produksi kimiawi

Merupakan suatu proses produksi yang menitik beratkan pada adanya proses analisa atau senyawa kimia. Digunakan perusahaan-perusahaan. 2. Proses produksi perubahan bentuk

Merupakan suatu proses produksi dimana dalam proses produksinya menitik beratkan pada adanya perubahan bentuk dari masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan demikian akan didapatkan penambahan manfaat dari barang tersebut jika dibandingkan sebelum masuk proses produksi.

(14)

3. Proses produksi assembling

Merupakan suatu proses produksi yang didalamnya mengutamakan pada proses penggabungan dari kompen-komponen produk dari perusahaan. 4. Proses produksi trasportasi

Merupakan suatu proses dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang atau ke manusia., dengan adanya pemindahan tersebut, maka barang atau jasa manusia yang bersangkutan akan mempunyai kegunaan.

B. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus produksi

Arus produksi sering disebut juga alur produksi merupakan aliran proses produksi dari bahan baku sampai nenjadi produk akhir dalam perusahaan. Ditinjau dari segi arus proses produksi, maka dapat dipisahkan menjadi dua bagian :

1. Proses produksi terus menerus

Proses produksi terus menerus atau kontinyu terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan proses produksi diperusahaan akan selalu sama dengan pelaksanaan proses produksi pada waktu lalu, pada saat sekarang dan pada waktu yang akan datang.

Proses produksi Sifat-sifat atau ciri proses produksi yang terus menerus

(countinues process) adalah :

• Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar atau produksi massa dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandarlisasikan.

• Apabila terjadi salah satu mesin atau peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses produksi akan terhenti,

• Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah dari pada manufakturing.

• Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang fixed yang menggunakan tenaga mesin seperti ban yang berputar

(conveyer).

2. Proses Produksi terputus-putus

Proses produksi terputus-putus akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan. Pola atau urutan pelaksanaan proses produksi yang digunakan pada hari ini mungkin akan

(15)

berbeda dengan pola pelaksanaan proses produksi yang akan datang. Sifat-sifat atau dari proses produksi yang terputus-putus (intermitten

process) :

• Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan disadarkan atas pesanan.

• Proses produksi tidak mudah akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan

• Biasanya baha-bahan dipindahakan dengan peralatan hadling yang dapat fleksibel (varied path equipment) yang akan menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong atau forlift.

• Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan bahan yang bolak balik sehingga perlu adanya ruang gerak (aisle) yang besar dan ruang tempat bahan-bahan dalam proses (wrok in process) yang besar.

C. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi

Atas dasar keutamaan ini, dalam proses produksi perusahaan pada umumnya dapat dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu :

1. Kelompok proses produksi utama

Merupakan proses produksi dimana proses produksi sesuai dengan tujuan produksi dan didirikannya perusahaan produksi utama terdiri dari :

a. Pusat produksi terputus-putus b. Pusat produksi terus-menerus c. Pusat produksi terpusat

Merupakan proses produksi dimana pelaksanaan pengolahan bahan baku menjadi produk akhir. Melalui suatu proses persenyawaan ketelitian dan ketetapan dari proses persenyawaan yang akan dilakukan mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap jalannya proses produksi. d. Proses produksi yang sama

Merupakan tipe proses produksi dimana terdapat beberepa pekerjaan, satu urutan yang dilaksanakan dalam proses produksi yang sama akan tetapi menghasilkan produk yang berbeda-beda.

(16)

e. Pusat produksi proyek khusus

Merupakan suatu proses produksi yang dilaksanakan karena adanya beberapa program secara khusus, adanya kepentingan khusus. Jika proses produksi yang dilaksanakan dalam satu program telah selesai maka proses produksi itu telah selesai.

2. Kelompok proses produksi bukan utama

Merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan adanya kepentingan khusus dalam perusahaan kelompok produksi bukan utama terdiri dari : a. Penelitian b. Model c. Prototype d. Percobaan e. Demonstrasi

D. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi

Atas dasar penyelesaian proses produksi, produksi dalam perusahaan diharapkan dapat terselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Proses produksi ini dibagi dalam beberapa tipe yaitu :

a. Proses produksi

Merupakan suatu tipe proses produksi dimana dalam setiap proses yang dilaksnakan dalam perusahaan dapat dioperasikan dengan mudah.

b. Proses produksi tipe B

Merupakan suatu proses produksi dimana didalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan akan terdapat ketergantungan dari masing-masing proses produksi.

c. Proses produksi tipe C

Merupakan perusahaan yang melaksanakan proses dengan jalan melaksanakan proses penggabungan.

d. Proses produksi tipe D

Merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomotif.

(17)

e. Proses produksi tipe E

Merupakan proses produksi dari perusahaan jasa.

2.3.3 Sistem Produksi

Sistem produksi dipelajari dikarenakan perusahaan selalu melibatkan suatu sistem produksi, selalu ada fungsi operasi dalam bidang semua usaha. Sistem produksi yang dianggap penting adalah sistem manufaktur terdapat permintaan barang-barang berwujud yang tidak kunjung terpuaskan dan dalam rangka memproduksi barang-barang ini mempunyai dasar-dasar penggorganisasian sumber daya untuk menghasilkan suatu barang secara efektif. Kenyataan bahwa sistem manufaktur mempunyai peran penting di masyarakat. Dalam buku manajemen produksi dan operasi modern EL Wood Buffa menuliskan beberapa pendapat ahli mengenai pengertian sistem produksi ini antara lain :

Leon Yousef

Masing-masing pendapat tersebut mempunyai titik berat masing-masing, namun pada dasarnya terdapat persamaan pendapat tentang sistem yaitu :

“Suatu gabungan dari beberapa unit dan elemen yang saling menunjang untuk mencapai tujuan tertentu”.

Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem produksi dalam perusahaan akan memerlukan suatu input yang kemudian diproses dalam sistem produksi dari perusahaan untuk kemudian mendapatkan output.

Stanford L.Opner

“ A system is defined as some going process of demand, each of which are functionally and operationally united in the achievement of objective”.

Masukan sistem produksi

untuk melaksanakan sistem produksi dalam suatu perusahaan diperlukan beberapa masukan untuk sistem produksi yaitu bahan baku, tenaga kerja tak langsung dan yang tersedia dan asset lainnya. Bahan baku merupakan salah satu masukan yang menjadi input dalam sistem produksi satu perusahaan, tenaga kerja langsung,

(18)

merupakan salah satu input dari sistem produksi yang dipakai dalam satu perusahaan.

Sistem Produksi dalam perusahaan

Terdapat beberapa sub sistem dimana masing-masing sub sistem akan mempunyai unsur yang membentuk sub sistem lainnya. Sub sistem tersebut adalah produk yang dapat diproduksikan, lokasi pabrik, letak atau susunan fasilitas produk, lingkungan kerja dan standar produk.

Produk yang diproduksikan dan dihasilkan bukan berarti seluruhnya diproduksi dalam periode yang sama, melainkan akan dipergunakan sebagai dasar untuk penyesuaian dalam sistem produksi perusahaan. Lokasi pabrik

Tempat dimana fasilitas teknis dari proses melaksanakan kegiatan produk sehingga pemilihannya pun harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya.

Letak lokasi pabrik

Mempunyai pengaruh langsung terhadap proses produksi perusahaan susunan dari masing-masing peralatan produksi sejauh mungkin dapat diusahakan sebagai penunjang proses produksi yang baik, sehingga produktivitas perusahaan dapat dapat dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi.

Lingkungan kerja

Lingkungan kerja harus dapat dipelihara agar terjadi kebersamaan. Standar Produksi

Penggunaan standar produksi memudahkan karyawan untuk melaksanakan peran penyusunan dan membantu program perluasan perusahaan.

2.3.4 Jasa- jasa Penunjang Pelayanaan Produksi

Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya “ Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi)”(2004;24) yaitu :

Jasa-jasa pelayanan produksi meliputi pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk digunakan dan diorganisir serta dikomunikasikan agar proses produksi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jasa-jasa pelayanan ini

(19)

dibutuhkan agar proses produksi atau teknologi dapat dilakukan untuk pengolahan bahan baku menjadi produk akhir berupa barang jadi atau jasa yang disampaikan kepada pemakai atau konsumen.

Jasa-jasa pelayanan produksi itu dapat berupa :

Desain produk, dimana banyak terjadi perubahan atau variasi dari produk yang dihasilkan atau yang dibutuhkan/diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu untuk desain produk ini dibutuhkan kegiatan penelitian, penetapan spesiikasi produk yang mencakup mutu atau kualitas, fasilitas dan pelaksanaan inspeksi, perancangan atau desainnya sendiri serta seni arsitektur atau penampilannya.

Teknologi, dimana perusahaan atau industri harus dapat mengikuti perkembangan teknologi. Untuk ini dibutuhkan pengetahuan dan latihan serta usah-usaha agar teknologi yang digunakan tidak ketinggalan dan tetap masih mutakhir dan tetap up-to-date. Dalam fungsi prouksi dan operasi, pengembangan teknologi mempunyai dampak dalam bidang :

a. Peralatan yang digunakan untuk dapat menimbulkan dibutuhkanya

tambahan dana untuk investasi, dan biaya produksi atau pengolahan yang lebih murah.

b. Bahan yang diolah, sehingga dapat menimbulkan penggantian bahan

yang dibutuhkan atau jumlah pemakaian bahan yang lebih hemat.

c. Cara pengolahan yang lebih sederhana, sehingga menimbulkan biaya

produksi atau operasi yang lebih hemat.

d. Mutu dan kualitas produk yang dihasilkan lebih baik, sehingga inspeksi

atau pengndalian dilakukan lebih intensif.

Cara penggunaan sumber-sumber daya (use of resources), dimana mesin dan peralatan serta tenaga kerja bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan serta optimal dan dapat lebih hemat atau efisien. Dalam upaya ini dikembangkanlah berbagai ilmu pengetahuan untuk dapat optimalnya penggunaan sumber-sumber daya tersebut, yaitu :

a. Studi kerja (work study), yang dikaji dan menganalisis pengukuran yang

hati-hati atas seluruh pekerjaan (jobs) dan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Work study ini mencakup tiga hal, yaitu metode kerja, pengukuran kerja (work measurement) dan motivasi kerja.

(20)

b. Manajemen bahan (Material Management), yang berkaitan dengan

proses penentuan pengadaan bahan, prosedur permintaan bahan, perencanaan persediaan, pengaturan penyimpanan bahan dan pengendalian atau pengawasan persediaan.

c. Riset operasional (Operasional research), yang menggunakan pendekatan model matematis dalam pengoptimalisasian penggunaan bahan bagi upaya memaksimalisasikan hasil akan dicapai atau meminimalisasikan biaya produksi atau operasi.

2.3.5 Perencanaan Produksi Dan Operasi

Menurut Prof. Dr. Sofjan. Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi(Edisi Revisi)” (2004;25) yaitu :

Perencanaan berfungsi agar kegiatan produksi dan operasi yang dilakukan dapat terarah bagi pencapai tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Perencanan yang dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi produksi dan operasi adalah :

a. Perencanaan operasi atau proses produksi. Perencanaan ini mencakup perencanaan jalur pengerjaan (routing), jadwal kegiatan (scheduling) perencanaan beban pengerjaan (loading), pengiriman perintah

(dispatching) dan follow up serta finishing.

b. Perencanaan persedian dan pengadaan. Perencanaan ini berkaitan dengan penetapan beasarnya persedian atau stock yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran operasi produksi perusahaan, serta penetapan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan yang akan dilakukan.

c. Perencanaan mutu. Dalam perencanaan ini ditetapkan standar mutu produk yang dihasilkan yang harus menjadi acuan dari kegiatan proses produksi yang dijalankan.

d. Perencanan penggunaan kapasitas mesin. Berdasarkan rencana produksi dan operasi, maka ditetapkanlah beban kerja mesin dan jadwal waktu penggunaan mesin, sehingga dapat ditentukan alokasi penggunaan kapasitas mesin.

e. Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia. Dari rencana produksi dan operasi maka dapatlah ditentukan banyaknya sumber daya manusia

(21)

yang dibutuhkan, sehingga hal ini tercakup dalam rencana pemanfaatan sumber daya manusia.

2.3.6 Pengendalian dan Pengawasan Produksi dan operasi

Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat segera tercapai. Kegiatan pengendalian dan pengawasan yang dilakukan dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi, adalah :

1. Pengendalian produksi dan operasi. Kegiatan pengendalian ini dilakukan untuk menjamin apa yang telah ditetapkan dalam rencana produksi dan operasi dapat terlaksana dan bila terjadi penyimpangan dapat segera dikoreksi sehingga tidak menganggu dan apabila pencapaian target produksi dan operasi.

2. Pengendalian dan pengawasan persediaan. Kegiatan pengendalian dan pengawasan ini ditujukan agar persediaan atau stock tidak akan mengalami kekurangan dan dapat dijaga tingkat yang optimal sehngga biaya persediaan dapat minimal.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa tujuan perencanaan dan pengawasan produksi adalah agar dapat mecapai suatu keberhasilan serta dapat mencapai suatu tujuan perusahaan yaitu kelancaran operasi dan kelangsungan hidup, serta dapat berkembangnya perusahaan.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan perencanaan dan pengawasan produksi peranan pengendalian sangatlah penting, oleh karena itu pengendalian persediaan haruslah didasarkan atas perencanaan, pengawasan produksi dan

schedule yang akan dilaksanakan. Karena persediaan bahan-bahan yang

disediakan telah digunakan untuk keperluan proses produksi, maka supay bahan-bahan selalu tersedia harus dilakukan pemesanan kembali.

Pemesanan yang dilakukan hendaknya ekonomis atau efisien dimana jumlah yang dipesan haruslah didasarkan atas kebutuhan untuk proses produksi (sesuai dengan pesanan). Pimpinan perusahaan diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih bahan-bahan apa saja yang benar-benar dibutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Informasi label yang tertera pada kemasan produk, manfaat kesehatan, persepsi mengenai kandungan zat gizi pada produk, dan status sosial dapat menjadi faktor-faktor yang

Korban kekerasan dalam rumah tangga lebih cinderung dialami oleh wanita tetapi dalam UU PKDRT korban mencakup siapa saja yang terdapat dalam sebuah keluarga. pasal 1 ayat 3 UU

Data yang diperoleh disimpan ke sistem data logger, kemudian dikirim lagi secara wireless dengan menggunakan gelombang radio ke komputer data kolektor sehingga

CCP CL Monitoring Tindakan Verifikasi Dokumentasi Apa Siapa Bagaimana Dimana Kapan Koreksi Pemasakan 100 o C, 4 jam suhu Juru Mengukur Dapur Setiap Stop

Proses produksi merupakan rangkaian kegiatan yang dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran yang berupa barang atau jasa yang

Pada pertemuan pertama siklus II ini siswa sudah memahami model Pembelajaran Inkuirisehingga selama proses pembelajaran siswa sudah semakin baik dari pertemuan sebelumnya.Pada

Dalam upaya menemukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa kelas VIII-F SMPN 3 Ngunut Kabupaten Tulungagung, dan sesuai dengan

Pasal 1 ayat 30: upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada