• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2), 3) Dosen Program Studi PGSD UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2), 3) Dosen Program Studi PGSD UNS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2), 3) Dosen Program Studi PGSD UNS

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN TEKNIK

CLUSTERING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI

Atin Chusniyah1), Heribertus Sugiyanto2), Hadiyah3)

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta email: [email protected]

Abstract: This research aim to know the influence of quantum learning with clustering technique for the ability of writing poetry of the 5th graders of SD Negeri se-Dabin II Sarang, Rembang regency academic year of 2015/2016. This research is quantitative research by experimental approach. The design of this research is post-test only control design. The popolation of this research is all of the 5th graders of SD Negeri se-Dabin II Sarang Rembang academic year of 2015/2016. The sample of this research are 5th grades of SD Negeri Sendangmulyo I and SD Negeri Sendangmulyo II. The technique of sample taking is using cluster random sampling. Data collection technique is test. Data analysis technique is t-test. The result of this research is there is a positive and significant influence from the using quantum learning model with clustering technique for the ability of writing poetry of the 5th graders of SD Negeri se-Dabin II Sarang Rembang academic year 2015/2016.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya pengaruh penerapan model quantum learning dengan teknik clustering terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri se-Dabin II Sarang Kabupaten Rembang tahun 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan desain penelitian post-test only control design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri se-dabin II Sarang Kabupaten Rembang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Sndangmulyo I dan SD Negeri Sendangmulyo II. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan dari penggunaan model quantum learning teknik clustering terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri se-Dabin II Sarang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata kunci : Quantum Learning, Teknik Clustering, Kemampuan Menulis Puisi

Pembelajaran sastra merupakan salah satu pembelajaran yang tercakup dalam kegi-atan pembelajaran bahasa. Pembelajaran sa-stra penting untuk diajarkan karena sasa-stra da-pat menumbuhkembangkan kreativitas serta kepekaan siswa. Misi tersebut sulit ditunai-kan dengan hanya mengandalditunai-kan pembelaja-ran yang bersifat teknis dan ilmiah saja. Oleh karena itu, kedudukan pembelajaran sastra letaknya sangat penting untuk menunaikan misi yang tidak tertunaikan oleh pembelaja-ran non sastra.

Menulis puisi merupakan salah satu kemampuan bidang sastra yang harus dikua-sai oleh siswa Sekolah Dasar (SD). Hal ini terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Standar

Kompeten-si (SK) dan KompetenKompeten-si Dasar (KD) pembe-lajaran bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas V semester II. Standar Kompetensinya yaitu pada SK 8. Menulis (mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas). Kompetensi Dasarnya yaitu KD 8.3. menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Sebagai salah satu pembelajaran sastra di SD, menulis puisi menjadi pelajaran yang sulit dan cenderung dihindari.

Pembelajaran menulis puisi di SD di-lakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bersastra siswa SD. Hal ini ber-kaitan erat dengan latihan mempertajam pe-rasaan, penalaran, imajinasi, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Seperti yang

(2)

di-ungkapkan Winarni (2014: 9) bahwa puisi a-dalah ekspresi pikiran yang membangkitkan perasaan, yang menstimulus imajinasi panca-indera dalam susunan yang berirama. Eks-presi pikiran dapat diperoleh melalui penga-laman dan lingkungan. Karena itu, asumsi bahwa menulis puisi sebagai aktivitas yang sulit sudah seharusnya dihilangkan, khusus-nya siswa kelas V, karena mereka merupaka-n siswa yamerupaka-ng rata-rata berusia 10-11 tahumerupaka-n. Anak pada usia tersebut sudah dapat meng-gunakan ciri, peristiwa, tema, dan pola pin-jaman serta sastra dalam tulisannya (Huck dalam Rukayah, 2012: 41). Artinya, mereka sudah bisa menuliskan pikiran dan perasaan-nya dalam bentuk puisi berdasarkan pengala-man dan lingkungan yang mempengaruhi-nya. Tetapi kenyataan di lapangan menun-jukkan masih banyak siswa yang belum mampu menulis puisi dengan baik.

Beragam faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis puisi siswa, terutama siswa SD. Untuk pembelajaran me-nulis puisi, siswa SD masih kesulitan dalam menuangkan pikiran dan perasaannya keda-lam bentuk tulisan. Siswa kesulitan saat ha-rus menempatkan kata dalam bait-bait puisi dengan tepat. Dalam menulis puisi, siswa ju-ga harus memperhatikan unsur estetika dan pilihan kata yang digunakan. Akan tetapi, ka-rena kurangnya antusias dalam menulis pui-si, siswa menulis puisi singkat tanpa mengin-dahkan unsur menulis puisi. Asumsi siswa bahwa pembelajaran bahasa dan sastra itu ti-dak semenarik pembelajaran lain pun turut menjadi kendala tersendiri bagi guru untuk mengasah kemampuan menulis puisi siswa.

Selain itu, cara penyajian materi yang digunakan guru masih konvensional sehing-ga kurang mampu memberikan inovasi keda siswa. Guru hanya mengajarkan teori pa-da satu jam pelajaran atau pa-dalam dua jam pe-lajaran. Setelah guru menerangkan materi, g-ru langsung menugaskan siswa menulis pui-si. Selanjutnya puisi tersebut dikumpulkan dan tidak dibahas kembali. Akibatnya, proses belajar mengajar menulis puisi menjadi

mo-noton, menjemukan dan kurang bermakna. Guru belum berpikir lebih jauh untuk meng-kembangkan dan menciptakan suasana bela-jar yang menyenangkan serta bermakna.

Kondisi serupa terjadi di SD-SD da-bin II Kecamatan Sarang Kabupaten Rem-bang. Hal ini dikarenakan siswa beranggapan bahwa menulis puisi itu sulit, rendahnya mi-nat siswa terhadap pembelajaran menulis pu-isi, dan guru menggunakan model pembela-jaran konvensional.

Pada prinsipnya pembelajaran sastra yang dilaksanakan dengan baik akan membe-rikan kontribusi yang besar bagi perkem-bangan kepribadian anak dalam proses me-nuju kedewasaan (Winarni, 2014: 1). Karena itu, guru dipandang perlu menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan tepat serta sesuai dengan materi ajar. Model yang dapat digunakan salah satunya adalah quantum learning teknik clustering.

Model quantum learning menggu-nakan teknik clustering merupakan salah sa-tu teknik unsa-tuk membansa-tu siswa dalam me-nulis (Deporter & Hernacki, 2013: 180). Ke-unggulan teknik clustering dapat membe-rikan sugesti yang positif bagi penulis saat a-kan menulis sehingga penulis aa-kan lebih mu-dah dalam mengungkapkan ide/gagasan yang ada di benaknya dalam bentuk tulisan. De-ngan menggunakan teknik clustering, seseo-rang dapat menemukan suatu kondisi yang disebut dengan “AHA”, yaitu kondisi ketika seorang penulis sudah merasa bahwa suatu kata dalam teknik clustering memunculkan titik awal ide yang akan ditulis dan menda-patkan sebuah desakan yang tidak terben-dung lagi untuk menulis (Deporter & Herna-cki 2013: 182). Teknik clustering juga me-miliki keunggulan mampu membuat hubung-an-hubungan antara gagasan, membantu me-ngembangkan gagasan yang dikelompokkan, serta dapat menelusuri alur yang dilalui otak untuk tiba pada suatu konsep tertentu.

Materi ini menarik guna dikaji dan diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, peneliti-an ini bertujupeneliti-an untuk mengetahui seberapa

(3)

besar pengaruh penerapan model quantum learning dengan teknik clustering terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN se-Dabin II Sarang Kabupaten Rem-bang tahun 2015/2016.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan desain pe-nelitian post-test only control design. Popu-lasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri se-dabin II Sarang Kabupaten Rembang. Teknik pengambilan sampel dila-kukan dengan cluster random sampling. Teknik cluster random sampling digunakan untuk memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri Sendangmulyo I dan kelas kontrol adalah kelas V SD Negeri Sendangmulyo II. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan uji t. Uji prasyarat analisis data melalui uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas de-ngan uji varians.

HASIL

Sebelum dilaksanakan post-test untuk mengetahui data hasil kemampuan menulis puisi siswa, terlebih dahulu diberikan perla-kuan kepada kelompok eksperimen. Pada ke-lompok eksperimen diberikan perlakuan de-ngan pemberian model pembelajaran quan-tum learning menggunakan teknik cluster-ing sedangkan kelompok kontrol tidak dibe-rikan perlakuan (pengajaran langsung).

Setelah diberikan perlakuan yang ber-beda, kemudian dilaksanakan post-test. Ha-sil post-test menunjukkan kemampuan me-nulis puisi siswa antara kelompok eksperi-men dan kontrol eksperi-menunjukkan adanya perbe-daan. Untuk lebih memperjelas perihal per-bandingan data antara eksperimen dan kon-trol, maka dapat disajikan melalui grafik 1 berikut ini.

Gambar 1. Perbandingan Data Kelom-pok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan gambar 1 hasil kemam-puan menulis puisi siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menun-jukkan perbedaan. Nilai rerata (mean) ke-lompok eksperimen adalah 76,61. Sedangkan nilai rerata (mean) kelompok kontrol adalah 69,69. Nilai median kelompok eksperimen adalah 76,67. Sedangkan nilai median ke-lompok kontrol 69. Nilai modus keke-lompok eksperimen 80. Sedangkan kelompok kontrol nilai modus adalah 62,33. Nilai tertinggi ke-lompok eksperimen 89. Sedangkan nilai tertinggi kelompok kontrol adalah 86,67. Ni-lai terendah kelompok eksperimen adalah 62,33. Sedangkan nilai terendah kelompok kontrol adalah 49. Artinya, nilai rata-rata, median dan modus kelompok eksperimen le-bih tinggi daripada kelompok kontrol. Begi-tupula nilai tertinggi dan terendah pada ke-lompok eksperimen menunjukkan perolehan nilai yang lebih tinggi dibandingkan pero-lehan nilai kelompok kontrol.

Jumlah sampel kelompok eksperimen ada 40 siswa, sedangkan jumlah sampel ke-lompok kontrol ada 42 siswa. Ada sejumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (nilai ≤ 70). Artinya, beberapa siswa kelas eksperimen maupun kontrol ada yang belum tuntas. Perbandingan ketuntasan antara

(4)

ke-lompok eksperimen dan kontrol dapat disa-jikan melalui grafik 2 berikut ini.

Gambar 2. Grafik Perbandingan Ketun-tasan Kelompok Eksperimen dan Kon-trol

Berdasarkan gambar 2 dapat diketa-hui bahwa pada kelompok eksperimen ada 9 siswa yang belum tuntas, sedangkan kelom-pok kontrol ada 23 siswa. Adapun jumlah siswa yang tuntas pada kelompok ekspe-rimen ada 31 siswa, sedangkan kelompok kontrol ada 19 siswa. Artinya, kemampuan menulis puisi siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kemampuan menulis pu-isi siswa kelompok kontrol.

Selanjutnya, sebelum uji analisis data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homoge-nitas.

Tabel 1. Hasil Analisis Uji Normalitas Sampel Lmaks Ltabel Keputusan Eksperimen 0,093 0,14 Ho diterima Kontrol 0,089 0,137 Ho diterima

Berdasarkan dari tabel 1 diketahui harga Lhitung untuk masing-masing sampel ti-dak melebihi harga Ltabel, sehingga Ho dite-rima yang berarti sampel berasal dari popula-si berdistribupopula-si normal.

Hasil uji homogenitas menggunaka-n uji variamenggunaka-ns damenggunaka-n taraf sigmenggunaka-nifikamenggunaka-nsi 0,05 dipe-roleh nilai kelompok eksperimen dan kontrol adalah Fhitung=1,46 dan Ftabel=1,69. Karena

Fhitung < Ftabel (1,46<1,69), maka Ho diterima yang berarti kedua kelompok homogen.

Sampel berasal dari populasi berdis-tribusi normal dan homogen, selanjutnya di-lakukan uji t.

Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis

Variabel thitung ttabel Keterangan Kelompok Kontrol

dan Eksperimen 3,645 1,99 Ho ditolak

Berdasarkan hasil uji t di atas, nilai thitung > ttabel (3,645 > 1,99), maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok kon-trol dan kelompok eksperimen memiliki ke-mampuan menulis puisi yang berbeda. De-ngan kata lain, model quantum learning tek-nik clustering memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan menulis puisi siswa.

PEMBAHASAN

Pembelajaran menulis puisi di SD dilakukan dengan tujuan untuk meningkat-kan kemampuan bersastra siswa. Sebagaima-na yang diungkapkan WiSebagaima-narni (2014: 9) bah-wa puisi adalah ekspresi pikiran yang mem-bangkitkan perasaan, yang merangsang ima-jinasi pancaindera dalam susunan yang ber-irama. Ekspresi pikiran dapat diperoleh me-lalui pengalaman dan lingkungan. Oleh kare-na itu, kegiatan pembelajaran menulis puisi penting bagi siswa untuk melatih mengeks-presikan pengalaman jiwa, ide dan gagasan, atau sesuatu yang ingin mereka ungkapkan. Salah satu teknik untuk melatih kemampuan menulis puisi siswa adalah dengan teknik clustering.

Teknik clustering merupakan salah satu tipe menulis efektif dalam model quan-tum learning. Teknik clustering memberikan sugesti positif bagi siswa, guru, atau penulis yang akan menulis. Dengan teknik cluster-ing, seseorang dapat menemukan saat kondi-si yang disebut dengan “AHA” yaitu suatu kondisi ketika seorang penulis sudah merasa bahwa suatu kata dalam clustering (kelom-pok) telah memunculkan titik awal ide yang

(5)

akan ditulis dan mendapatkan sebuah desak-an ydesak-ang tidak terbendung untuk terus menu-lis (DePorter&Hernacki, 2013:184). Teknik ini sangat efektif dan menyenangkan jika di-gunakan untuk mengawali aktivitas menulis, khususnya menulis puisi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Shafiee, Koosha, dan Af-ghari (2014: 174) bahwa teknik prewriting, salah satunya teknik clustering, memiliki dampak yang positif dalam mengorganisir i-de dan alat refleksi untuk meninjau ulang teks yang telah ditulis. Artinya, teknik clus-tering berguna membimbing siswa sebelum, ketika, dan setelah proses menulis secara in-tegratif dan komprehensif.

Siswa yang mendapat perlakuan de-ngan model pengajaran langsung cenderung tenang dan kurang begitu aktif. Selain itu, sulit mengetahui secara pasti apakah siswa telah menguasai materi pembelajaran yang diajarkan. Siswa sekedar diberikan tugas tan-pa diberikan pendampingan secara intensif. Siswa pun belum mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya da-lam menulis secara terarah. Proses pem-belajaran seperti ini kurang menarik dan me-motivasi belajar siswa.

Penerapan model quantum learning teknik clustering pada kelompok eksperimen memberikan dampak positif dibandingkan dengan pengajaran langsung pada kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan teknik clus-tering mempermudah siswa untuk menuang-kan idenya dalam bentuk tulisan. Selain itu, model quantum learning juga memiliki andil dalam kebermaknaan proses pembelajaran karena siswa dilatih untuk berperan aktif di dalamnya.

Hipotesis dalam penelitian ini meng-katakan bahwa terdapat pengaruh pengguna-an model qupengguna-antum learning teknik clustering terhadap kemampuan menulis puisi siswa ke-las V SD Negeri se-dabin II Sarang Rem-bang tahun ajaran 2015/2016.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai statistik uji thitung=3,645 dan ttabel=1,99 se-hingga thitung > ttabel , maka Ho ditolak. Arti-nya, terdapat pengaruh penggunaan model quantum learning teknik clustering terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD.

SIMPULAN

Simpulan dari hasil penelitian ini a-dalah terdapat pengaruh positif dari penerap-an model pembelajarpenerap-an qunatum learning dengan teknik clustering terhadap kemampu-an menulis puisi kelas V SD Negeri Dabin II Sarang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2015/2016. Rata-rata nilai post-test kemam-puan menulis puisi siswa kelompok kontrol yang menerapkan model pengajaran lang-sung adalah 69,687, sedangkan kelompok eksperimen memiliki rata-rata kemampuan menulis puisi sebesar 76,608. Hal ini menun-jukkan siswa yang diajar dengan model qu-antum learning teknik clustering memiliki kemampuan menulis puisi yang lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pengajar-an lpengajar-angsung. Hal ini didukung hasil uji t yang menunjukkan thitung>ttabel (3,645>1,99), sehingga menolak hipotesis nol dan meneri-ma hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan model quantum learning teknik clustering terhadap kemampuan menulis puisi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

DePorter, B. & Hernacki, M. (2013). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Rukayah. (2012). Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Sastra Anak dengan Pendekatan Kooperatif di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press.

(6)

Shafiee, S., Koosha, M., & Afghari, A. (2015). Prewriting Strategies. Journal of Canadian Center of Science and Education, 8 (2), 170-177. Diperoleh pada 14 Maret 2016 dari http://www.ccsenet.org/journal/index.php/elt/article/view/44512/24-184. Winarni, Retno. (2014). Kajian Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

(7)

Gambar

Gambar  1.  Perbandingan  Data  Kelom- Kelom-pok Eksperimen dan Kontrol
Gambar  2.  Grafik  Perbandingan  Ketun- Ketun-tasan  Kelompok  Eksperimen  dan   Kon-trol

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh: (1) kualitas produk media pembelajaran praktik pengayaan mesin listrik dalam bentuk aplikasi simulasi program Delphi, yang mencakup isi

Hasil dari penelitian ini adalah pengendali pembagi frekuensi pada pemancar FM yang berbasis mikrokontroler AVR dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan keluaran

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan setelah menggunakan media peta pada proses pembelajaran, hal ini dibuktikan

Based on the UV-A light characteristics of UV-LED irradiators superior to UV-A/B from UV- mercury irradiators as described above, we can draw a prototype UV-LED photoreactor for the

Tabel 12 Distribusi jawaban responden mengenai camat melibatkan seluruh pegawai dalam pelaksanaan program organisasi yang sesuai dengan tugasnya masing- masing...…...65. Tabel 13

Pada prinsipnya pelayanan farm asi ( obat dan perbekalan kesehat an) kepada pasien di RS lapangan ham pir sam a dengan pelayanan pada pasien di rum ah sakit biasa

tanggung jawab pengembangan karier merupakan tanggung jawab individu sehingga setiap individu harus melakukan manajemen karier diri sendiri. Setiap pekerja selalu

Dari segi layanan kepada wakif agar dapat berwakaf uang, KJKS BMT AL-FATTAH menempuh dua layanan: pertama layanan secara langsung yaitu dengan cara wakif datang