• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA SUBKONTRAK KOPI LUWAK SATRIA AGROWISATA DI DESA MANUKYA, KECAMATAN TAMPAK SIRING, KABUPATEN GIANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA SUBKONTRAK KOPI LUWAK SATRIA AGROWISATA DI DESA MANUKYA, KECAMATAN TAMPAK SIRING, KABUPATEN GIANYAR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

POLA SUBKONTRAK KOPI LUWAK SATRIA

AGROWISATA DI DESA MANUKYA,

KECAMATAN TAMPAK SIRING,

KABUPATEN GIANYAR

SKRIPSI

Oleh

Made Riski Dwi Saputra

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(2)

POLA SUBKONTRAK KOPI LUWAK SATRIA

AGROWISATA DI DESA MANUKAYA,

KECAMATAN TAMPAK SIRING,

KABUPATEN GIANYAR

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh

Made Riski Dwi Saputra NIM. 1205315064

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 28 April 2016

Yang menyatakan,

Made Riski Dwi Saputra NIM.1205315064

(4)

ABSTRACT

Made Riski Dwi Saputra. Nim : 1205315064. Subcontracting Pattern Luwak Coffee Satria Agrowisata in Manukaya Village, Tampak Siring District, Gianyar Regency. Advisors : Dr. Ir. Ratna Komala Dewi, MP. dan Ni Luh Prima Kemala Dewi, SP, M.Agb.

Gianyar Regency is a tourist area, so a lot of tourists who visit. The number of travelers and tourists who visit both foreign and locally caused the opening of business opportunities that can be cultivated. Agrowisata Luwak coffee is one of the many businesses that are developing in the Manukaya Village, Tampak Siring District, Gianyar Regency . Luwak coffee is the most expensive coffee at the current price, which is why many businesses are choosing to develop this business. The high market demand for coffee, causing a partnership between activists civet with a coffee company to meet the market demand. This study is to determine the following matters.. (1) The partnership pattern that occurs between Satria Agrowisata with activists civet; (2) The rights and obligations Satria Agrowisata with activists civet; (3) The efficiency of the partnership between for either; (4) The obstacles faced by the partnership. The results showed that; (1) The Partnership adopted by Satria Agrowisata with activists civet is a partnership Subcontract; (2) The rights and obligations of both parties must be adhered to in accordance with the agreement that has been agreed; (3) The partnership between Satria Agrowisata with activists civet is already efficient; (4) Constraints faced Satria Agrowisata in this partnership is the quality of the coffee produced by activists civet poorly and fraud by breeders civet, while the constraints faced by activists civet is late payment by Satria Agrowisata and delays in raw material prices.

(5)

ABSTRAK

Made Riski Dwi Saputra. Nim : 1205315064. Pola Subkontrak Kopi Luwak Satria Agrowisata di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Dibimbing oleh : Dr. Ir. Ratna Komala Dewi, MP. dan Ni Luh Prima Kemala Dewi, SP, M.Agb.

Kabupaten Gianyar merupakan daerah pariwisata, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung. Banyaknya wisatawan ataupun turis yang berkunjung baik mancanegara maupun lokal menyebakan terbukanya peluang bisnis yang dapat diusahakan. Agrowisata kopi luwak merupakan salah satu dari banyaknya usaha yang sedang berkembang di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar saat ini. Kopi luwak merupakan kopi dengan harga termahal saat ini, itulah mengapa banyak pelaku bisnis yang memilih untuk mengembangkan usaha ini. Tingginya permintaan pasar akan kopi luwak, menyebabkan terjadinya kemitraan yang terjadi antara pegiat luwak dengan perusahaan kopi untuk memenuhi permintaan pasar. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut. (1) Pola kemitraan yang terjadi antara Satria Agrowisata dengan pegiat luwak; (2) Hak dan kewajiban Satria Agrowisata dengan pegiat luwak; (3) Efisiensi kemitraan anatara keduabelah pihak; (4) Kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak yang bermitra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Pola Kemitraan yang diterapkan oleh Satria Agrowisata dengan pegiat luwak adalah pola kemitraan Inti-Plasma; (2) Hak dan kewajiban dari keduabelah pihak harus ditaati sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati; (3) Kemitraan antara Satria Agrowisata dengan pegiat luwak sudah efisien; (4) Kendala yang dihadapi Satria Agrowisata dalam kemitraan ini adalah kualitas kopi yang dihasilkan pegiat luwak kurang baik dan kecurangan yang dilakukan oleh pegiat luwak, sedangkan kendala yang dihadapi oleh pegiat luwak adalah keterlambatan pembayaran oleh Satria Agrowisata dan keterlambatan bahan baku dan harga.

(6)

RINGKASAN

Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar masyarakatnya bergerak dalam bidang pertanian. Peternakan an sebagai subsektor pertanian mempunyai peranan yang besar dalam menyediakan bahan pangan. Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara Indonesia. Produksi kopi di Bali pada tahun 2010 sebesar 14.364 ton, tahun 2011 mengalami penurunan menjadi sebesar 10.379 ton tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 18.880 ton dan pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi kopi menjadi sebesar 17.317 ton. Pengembangan komoditas kopi memiliki prospek yang cerah, apalagi dengan adanya usaha kopi luwak yang berdampak positif pada perkembangan perkebunan kopi arabika di Gianyar. Tingginya permintaan pasar akan kopi luwak, menyebabkan terjadinya kemitraan antara pegiat luwak dengan perusahaan kopi untuk memenuhi permintaan pasar.

Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mengetahui pola kemitraan yang terjadi antara Satria Agrowisata dengan pegiat luwak; (2) Mengetahui hak dan kewajiban Satria Agrowisata dengan pegiat luwak; (3) Mengetahui efisiensi kemitraan yang terjadi antara keduabelah pihak ; (4) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh Satria Agrowisata dengan pegiat luwak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Pola Kemitraan yang diterapkan oleh Satria Agrowisata dengan pegiat luwak adalah pola kemitraan Inti-Plasma; (2) Hak dan kewajiban Satria Agrowisata adalah berhak mendapatkan semua hasil kopi luwak dari pegiat, berhak mendapatkan sisa kopi yang tidak dimakan luwak, berhak mendapatkan produk yang berkualitas dan Satria Agrowisata wajib membrli hasil produksi , memberikan bahan baku dan mendapatkan kepastian pasar. Hak dan kewajiban pegiat luwak adalah berhak mendapatkan kepastian pasar, berhak mendapatkan bahan baku dan pegiat luwak wajib menjual semua hasil produksi, wajib mengembalikan sisa kopi, wajib menjaga kualitas produksi dan wajib menyediakan peralatan produksi; (3) Kemitraan antara Satria Agrowisata dengan pegiat luwak sudah efisien, ditunjukkan oleh nilai R/C ratio

(7)

dari pihak pegiat luwak sebesar 1,34 dan dari pihak Satria Agrowisata sebesar 1,32 sehingga kedua belah pihak merasa saling diuntungkan; (4) Kendala yang dihadapi Satria Agrowisata dalam kemitraan ini adalah kulitas kopi yang dihasilkan pegiat luwak kurang baik dan kecurangan yang dilakukan oleh pegiat luwak, sedangkan kendala yang dihadapi oleh pegiat luwak adalah keterlambatan pembayaran oleh Satria Agrowisata dan keterlambatan bahan baku.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan bahwa (1) Pihak Satria Agrowisata hendaknya menambah tenaga kerja di bidang transportasi, guna mengatasi kendala keterlamabatan dalam pengangkutan bahan baku, maupun pengambilan produksi bahan baku dari pegiat luwak, sehingga dengan demikian kemitraan dapat lebih menguntungkan; (2) Perlunya perjanjian tertulis antara Satria Agrowisata dan pegiat luwak menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara pegiat luwak dan Satria Agrowisata di dalam bermitra.

(8)
(9)

POLA SUBKONTRAK KOPI LUWAK SATRIA

AGROWISATA DI DESA MANUKAYA,

KECAMATAN TAMPAK SIRING,

KABUPATEN GIANYAR

Dipersiapkan dan diajukan oleh Made Riski Dwi Saputra

NIM. 1205315064

Telah diuji dan dinilai oleh tim penguji Pada tanggal : 28 April 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana No: 75/UN14.1.23/DL/2016

Tanggal: 28 April 2016 Tim penguji skripsi adalah:

Ketua: Dr. Ir I Nyoman Gede Ustriyana, MM. Anggota: 1. Ir. I Dewa Gede Raka Sarjana, MMA.

2. Drs. I Ketut Rantau, M.Si 3. Dr. Ir. Ratna Komala Dewi, MP.

(10)

RIWAYAT HIDUP

Made Riski Dwi Saputra dilahirkan di Denpasar pada tanggal 5 Desember 1993. Penulis merupakan anak kedua dari dua orang bersaudara yang dilahirkan dari pasangan I Made Dura (Ayah), dan A A A Oka Putrini (Ibu). Pendidikan awal penulis dimulai dari (SDN) 4 Peliatan, Ubud pada tahun 2000 dan tamat 2006. Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Ubud pada tahun 2006 dan tamat pada tahun 2009. Pendidikan Sekolah Menengah Atas ditempuh di (SMAN) 1 Ubud pada tahun 2009 hingga tamat pada tahun 2012. Penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Udayana Fakultas Pertanian dengan Program Studi Agribisnis melalui jalur Seleksi Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK).

Selama masa kuliah, peneliti pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan di Fakultas dan Jurusan. Salah satunya yaitu sebagai anggota sie acara dalam Bazzar Agribisnis pada tahun 2013 dan 2014. Peneliti juga pernah menjadi koordinator bulutangkis periode 2013 dan 2014.

(11)

KATA PENGANTAR

Om Awignamwastu Namah Sidham Om Swastyatu

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Shang Hyang Widhi Wasa kerena atas Anugrah-Nya, sehigga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.

Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, perhatian dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ida Shang Hyang Widhi Wasa karena atas segala karuniaNya telah memberikan penulis kekuatan, kesehatan, dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, Ms selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian ini.

3. Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana atas segala fasilitas dan kemudahan yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Ir. Ratna Komala Dewi, MP selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya membimbing penulis dan banyak memberikan bantuan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ni Luh Prima Kemala Dewi, SP, M.Agb selaku Pembimbing II yang juga telah meluangkan waktunya membimbing penulis dan banyak memberikan bantuan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Prof. Dr. Ir. Made Narka Tenaya, MS selaku Pembimbing Akademik, atas segala bimbingannya dan dukungan semangat selama penulis menjadi mahasiswa.

(12)

7. Segenap dosen di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana pada umumnya yang telah memberikan perhatian dan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

8. Segenap staf kantor di Program Studi Agribisnis dan staf kantor di Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang telah memberikan informasi dan kemudahan-kemudahan selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

9. Keluarga penulis terutama Bapak I Made Dura, Ibu A A A Oka Putrini dan Kakak I Gde Ryan Saputra yang telah memberikan doa, motivasi, dan dorongan moral maupun material bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini,

10. Seluruh pegiat luwak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar dan Bapak I Dewa Gede Asmara Guna selaku pemilik Satria Agrowisata yang telah membantu memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

11. Rekan-rekan Agribisnis 2012: Angga, Hrayas, Komang, Teguh, Raka, Nova, Heny, Anom, Wulan, Indra, Dewa serta rekan Agribisnis angkatan 2012 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang senantiasa memberikan bantuan dorongan semangat demi kelancaran skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi yang lebih lanjut. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan Negara.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, April 2016

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

RINGKASAN ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vii

TIM PENGUJI ... viii

RIWAYAT HIDUP ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Permasalahan ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Konsep Kemitraan ... 11

2.1.1 Pengertian kemitraan... 11

2.1.2 Prinsip kemitraan ... 12

2.1.3 Tujuan kemitraan ... 13

2.1.4 Kelebihan dan kelemahan kemitraan ... 15

2.1.5 Kendala-kendala kemitraan... 17

2.1.6 Bentuk-bentuk pola kemitraan ... 19

2.2 Agrowisata ... 21

(14)

2.3 Usaha ternak ... 25

2.3.1 Konsepsi usaha ternak ... 25

2.3.2 Biaya usaha ternak ... 27

2.3.3 Penerimaan dan pendapatan usaha ternak ... 29

2.4 Analisis usaha ternak ... 30

2.5 Kopi ... ... 31

2.5.1 Kopi arabika ... 32

2.5.2 Kopi robusta ... 33

2.5.3 Kopi luwak ... 33

2.6 Luwak .. ... 35

2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 35

2.8 Kerangka Pemikiran ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Penentuan Lokasi Penelitian ... 41

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 41

3.3 Populasi dan Sampel Responden ... 42

3.4 Variabel dan Variabel Pengukuran ... 43

3.5 Batasan Operasional ... 45

3.6 Metode Analisis Data ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 47

4.1 Letak dan Keadaan Geografis ... 47

4.2 Demografi ... 47

4.3 Tingkat Pendidikan ... 49

4.4 Mata Pencaharian Utama Penduduk ... 50

4.5 Gambaran Umum Perusahaan Agrowisata ... 51

4.6 Struktur Organisasi Satria Agrowisata ... 51

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

5.1 Karakteristik Responden ... 55

5.1.1 Umur responden ... 55

5.1.2 Tingkat pendidikan responden ... 56

5.1.3 Jumlah kepemilikan luwak... 57

(15)

5.1.5 Pengalaman pegiat luwak... 58

5.2 Pola Kemitraan ... 59

5.2.1 Pola dan skema kemitraan... 60

5.2.2 Mekanisme kemitraan ... 62

5.3 Hak dan Kewajiban ... 63

5.3.1 Hak dan kewajiban satria agrowisata ... 64

5.3.2 Hak dan kewajiban pegiat luwak ... 64

5.4 Proses Produksi Kopi Luwak ... 67

5.5 Efisiensi Kemitraan Kemitraan ... 68

5.6 Kendala Kemitraan ... 73

5.6.1 Kendala pegiat luwak ... 73

5.6.2 Kendala satria agrowisata ... 74

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

6.1 Kesimpulan ... 75

6.2 Saran .... ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 79

(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1.1 Jumlah Produksi Kopi di Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar Tahun 2010 s.d 2013 ... 2 1.2 Persentase Penduduk di Kabupaten Gianyar yang Bekerja

Menurut Lapangan Usahanya pada Tahun 2014... 3 1.3 Produksi Kopi Satria Agrowisata Tahun 2011 s.d 2014 ... 5 3.1 Aspek yang diamati , indikator, Variabel, dan Pengukuran

Kemitraan Pegiat Luwak dengan Satria Agrowisata ... 44 4.1 Keadaan penduduk di Desa Manukaya menurut Golongan umur

Tahun 2012 ... 48 4.2 Jumlah Penduduk di Desa Manukaya berdasarkan Tingkat

Perkembangan Pendidikan Tahun 2012 ... 49 4.3 Mata Pencaharian Utama Penduduk di Desa Manukaya Tahun

2012 ... 50 5.1 Kelompok Umur Responden di Desa Manukaya, Kecamatan

Tampak Siring, Kabupaten Gianyar Tahun 2014 ... 55 5.2 Tingkat Pendidikan Responden yang melakukan kemitraan di Desa

Tahun 2014 ... 56 5.3 Jumlah Kepemilikan Luwak Pegiat Luwak di Desa Manukaya,

Kecamatan Tampak Siring Kabupaten Gianyar tahun 2014 ... 57 5.4 Ukuran Kandang Luwak di Desa Manukaya, Kecamatan

Tampak Siring, Kabupaten Gianyar Tahun 2014 ... 58 5.5 Pengalaman Beternak Luwak di Desa Manukaya, Kecamatan

Tampak Siring, Kabupaten Gianyar Tahun 2014 ... 59 5.6 Perkembangan kemitraan yang terjadi antara Satria Agrowisata

Dan pegiat luwak Tahun 2011 s.d 2014 ... 69 5.7 Nilai Efisiensi Pegiat Luwak di Desa Manukaya, Kecamatan

Tampak Siring, Kabupaten Gianyar periode April s.d Oktober Tahun 2014 ... 70

(17)

5.8 Nilai Efisiensi Satria Agrowisata di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar periode April s.d Oktober Tahun 2014 ... 71 5.9 Kendala Kemitraan yang Dihadapi Pegiat Luwak di Desa

(18)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pola Kemitraan Satria Agrowisata dengan Pegiat Luwak di Desa Manukaya ... 40 4.1 Struktur Organisasi Satria Agrowisata ... 52 5.1 Skema Pola Kemitraan antara Satria Agrowisata dengan Pegiat

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Peta Desa Manukaya Tahun 2012 ... 79 2. Data Karakteristik Responden Pemilik Satria Agrowisata .... 80

3. Data Karakteristik Pegiat Luwak ... 81

4. Kopi Gelondongan dan Kopi Sisa April s.d Oktober ... 82

5. Biaya Produksi Pegiat Luwak di Desa Manukaya Periode

April s.d. Oktober 2014 ... 83 6. Biaya Penyusutan Kandang Pegiat Luwak di Desa Manukaya

Periode April s.d. Oktober 2014 ... 85 7. Biaya Penyusutan Peralatan Pegiat Luwak di Desa Manukaya

Periode April s.d. Oktober 2014 ... 86 8. Total Biaya Pegiat Luwak di Desa Manukaya Periode April

s.d. Oktober 2014 ... 88 9. Produksi dan Penerimaan Pegiat Luwak di Desa Manukaya

Periode April s.d. Oktober 2014 ... 89 10. Total Penerimaan, Pendapatan Pegiat Luwak di Desa Manukaya

Referensi

Dokumen terkait

Usaha kemitraan selalu melibatkan pihak inti dan plasma. Usaha kemitraan yang baik adalah pihak inti dan plasma menjalin hubungan saling percaya, memiliki posisi

Kendala yang dihadapi Sekar Bumi Farm sebagai inti dalam melaksanakan kemitraan yaitu harga bunga yang sering berubah-ubah yang menjadi masalah yang cukup serius untuk dihadapi,

Adapun program yang dapat diterapkan untuk menciptakan produk wisata minat khusus yang berkualitas adalah : Penyuluhan yang berkelanjutan terhadap masyarakat tentang

1) Analisis kelayakan non finansial usaha peternakan ayam broiler peternakan Agus Suhendar dengan sistem kemitraan pola inti plasma bersama CV. Tunas Mekar Farm

Kendala yang dihadapi Sekar Bumi Farm sebagai inti dalam melaksanakan kemitraan yaitu harga bunga yang sering berubah-ubah yang menjadi masalah yang cukup serius untuk dihadapi,

Kendati Pola Inti Plasma dinilai sebagai pola kemitraan yang paling tepat dalam pengadaan beras Pandanwangi bersertifikat, khususnya dengan tujuan untuk meningkatkan

Efektifitas pola kemitraan inti-plasma adalah menggambarkan kondisi hubungan antara peternak plasma dengan inti, diukur dengan : (a) jumlah produksi yang dijual ke

toxoplasmosis sehingga penulis memberi judul “ IDENTIFIKASI Toxoplasma gondii PADA KOPI LUWAK Di DESA KAYUMAS, KECAMATAN ARJASA,..