• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELATIHAN NASIONAL ITEM REVIEW BIDAN GELOMBANG 2 TAHUN 2011 Komponen 2 Proyek HPEQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELATIHAN NASIONAL ITEM REVIEW BIDAN GELOMBANG 2 TAHUN 2011 Komponen 2 Proyek HPEQ"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PELATIHAN NASIONAL ITEM REVIEW BIDAN

GELOMBANG 2 TAHUN 2011

Komponen 2 Proyek HPEQ

Direktorat Akademik

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan Nasional

(2)

1. Pendahuluan

Upaya peningkatan sistem ujian pada pendidikan tenaga kesehatan khususnya bidan yang menjadi salah satu fokus Komponen 2 HPEQ Project mensyaratkan adanya suatu proses pembuatan soal ujian yang berkualitas, komprehensif, dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan. Salah satu metode ujian yang akan digunakan adalah ujian tertulis dengan dukungan teknologi berbasiskan komputer atan disebut juga sebagai computer-based testing (CBT). Dalam persiapan ujian CBT ini diperlukan soal yang kredibel, melalui satu proses pembuatan soal sesuai dengan kaidah dan standar. Soal yang telah dibuat harus ditelaah apakah memuat kompetensi esensial dalam pekerjaan dan apakah struktur soal terstandar dengan baik.

Pada tahun 2010 serangkaian workshop item development secara nasional telah dilakukan pada profesi. Soal dari workhsop item development yang telah dikumpulkan sejumlah 222 soal yang memenuhi kriteria soal yang baik, dan setelah dilakukan workshop item review terkumpul soal 119 soal baik. Sedang pada tahun 2011 telah dilaksanakan satu kali kegiatan item review, dari 254 soal yang berhasil di-review dihasilkan 185 soal yang berkualitas baik. Mengingat waktu pelaksanaan uji coba CBT Bidan pada bulan November 2011, maka proyek HPEQ berinisiasi untuk kembali mengadakan workshop item review bidan gelombang 2.

2. Tujuan

Terkumpulnya 600 soal yang telah di-review dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai ujian yang bersifat nasional

3. Output Workshop

Terkumpulnya 600 soal yang telah di-review dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai ujian yang bersifat nasional

4. Metode dan Pelaksanaan Workshop

Pelatihan diselenggarakan dengan metode diskusi kelompok (peer review). Peserta dibagi menjadi 4 kelompok dengan rata-rata 6 orang tiap kelompok dan diberikan tugas untuk menelaah soal yang terkumpul dari institusi pendidikan kebidanan diseluruh Indonesia.

Berikut merupakan daftar peserta yang hadir dalam pelatihan kali ini:

No. N a m a Institusi/Instansi

1 Jumiarni Ilyas Ketua AIPKIND - Jakarta 2 Yulinda Poltekkes Kemenkes Bandung 3 Utin Chandra Sari Poltekkes Pontianak

4 Ni Nyoman Budiani Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar

5 JM Metha Poltekkes Kemenkes Riau; PD IBI Propinsih Riau 6 Tut Barkinah Poltekkes Banjarmasin

7 Jehanara Prodi Kebidanan Cipto Mangunkusumo, Poltekkes Kemenkes Jakarta III

(3)

9 Willa Folona Prodi Kebidanan Cipto Mangunkusumo, Poltekkes Kemenkes Jakarta III

10 K. Kasiati Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya

11 Marliana Rahma Akademi Kebidanan Bandung Yayasan Ciara Putri Bandung

12 Karningsih Prodi Kebidanan Harapan Kita - Poltekkes Kemenkes Jakarta III

13 Tuti Sukaeti PP IBI - Jakarta

14 Evi Hasnita Stikes Fort de Cock - Bukit Tinggi 15 Runjati Poltekkes Kemenkes Semarang 16 Emy Suryani Poltekkes Surakarta

17 Tri Novi Kurniawati S1 Kebidanan UB Malang 18 Erlina Nikelas --> Ani

Kusumastuti PP IBI Jakarta

19 Dewi Purnamawati STIKES Kharisma Karawang 20 Nurjaqin S1 Kebidanan UNHAS - Makassar 21 Sadjabibi Indriani Jurusan Kebidanan FK UNAIR 22 Siti Nur Endah --> Sri

Ratnawati

STIKES UNJANI Cimahi --> Jur.Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya

23 Heni Puji Wahyuningsih Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 24 Yetty L Irawan Jur.Kebidanan STIK Carolus 25 Dewi Purwaningsih Poltekkes Kemenkes Bandung

26 Tati Rostati AIPKIND/Poltekkes Kemenkes Bandung 27 Gita Nirmala Prodi Kebidanan Cipto Mangunkusumo,

Poltekkes Kemenkes Jakarta III

28 Diana Hartati A. Prodi Kebidanan Cipto Mangunkusumo, Poltekkes Kemenkes Jakarta III

29 Riwanti FK UI

30 Rosita Gusfourni Kepala Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Badan PPSDMK, MTKI Jakarta

31 Diono Susilo MTKI Jakarta tidak hadir

hadir (pengganti)

Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil:

Sabtu, 20 Agustus 2011

Waktu Agenda Acara Pelaksana

14.15-14.30 Pembukaan dan Pengarahan Jumiarni Ilyas/Ketua AIPKIND

(4)

14.30-15.00 Penjelasan dan pengarahan materi item review Narasumber 15.00-18.00 Telaah soal dalam kelompok (dibagi menjadi 4

kelompok) Peserta

19.30-22.30 Melanjutkan telaah soal dalam kelompok (peer

review) Peserta

Minggu, 21 Agustus 2011

08.30-12.00 Melanjutkan telaah soal dalam kelompok (peer review) Peserta

12.00-13.00 Rekapitulasi hasil telaah soal, evaluasi dan rencana tindak lanjut

Yetty L Irawan/ LO Profesi Bidan Komp. 2

Dewi Purwaningsih/ LO Profesi Bidan Komp. 2

5. Hasil Kegiatan

Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilaksanakan selama 2 hari, output dari pelatihan nasional item review Bidan secara umum adalah sebagai berikut :

ASPEK PENILAIAN

Kel I Kel 2 Kel 3 Kel 4 TOTAL

Target Real Target Real Target Real Target Real Target Real

Jumlah soal yang terkumpul dalam workshop 150 150 101 150 150 - - Jumlah soal yang direview dalam workshop 96 (soal baru 39) 55 100 (soal baru 12) 51 600 267 Jumlah soal yang memenuhi kriteria soal yang baik 39 21 65 40 600 165 Jumlah institusi yang berkontribusi mengirim soal 4 3 3 2 12 Jumlah item reviewer 5 5 6 6 22

Pelatihan ini ditargetkan untuk mendapatkan 600 soal yang berkualitas baik. Namun demikian soal yang berhasil ditelaah berjumlah 267 soal. Dari 267 soal yang berhasil ditelaah doperoleh 165 soal yang memenuhi kriteria soal yang baik. Soal yang berhasil ditelaah berasal dari 12 institusi. Lebih rinci adalah sebagai berikut:

(5)

2. Akbid Denara Primadani 3. Akbid Bakti Nusantara 4. Poltekes Bogor Kelompok 2

1. Poltekes Bandung 2. STIKES A Yani Cimahi 3. Poltekes Jakarta III Kelompok 3

1. Prodi Poltekes Bogor

2. STIKES Bakti Kencana Bandung 3. Poltekes jakarta I

Kelompok 4

1. Poltekes Semarang 2. STIK Carolus

Target soal dalam pelatihan ini memang sengaja dibuat tinggi untuk dijadikan sebagai pemacu agar proses telaah soal berjalan lebih giat. Pengalaman dari pelatihan sebelumnya hasil yang tercapai pada pelatihan kali ini adalah wajar dan cukup realistis. Input soal pada pelatihan kali ini juga lebih bervariasi sehingga soal pada tinjauan yang masih mengalami kekurangan soal dapat ditingkatkan khususnya bidang komunikasi dan komunitas.

6. Refleksi

Berikut ini adalah refleksi jalannya pelatihan dilihat dari sudut pandang peserta dan Monev: A. Peserta

a. Peserta sepakat bahwa terdapat peningkatan kualitas soal yang dikembangkan dan ditelaah pada pelatihan kali ini dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari penulisan vignette yang lebih bervariasi.

b. Review juga berjalan lebih lancar

c. Yang menjadi hambatan proses pengembangan dan telaah soal kali ini adalah: i. Referensi soal yang masih belum dicantumkan oleh para pembuat soal ii. Masih ada sebagian soal yang masih tidak sesuai dengan kaidah penyusunan

item development

iii. Masih banyak juga vignettte yang tidak memenuhi kaidah yang benar iv. Beberapa soal yang tidak dilakukan pelabelan tinjauan sehingga

memperlama proses telaah soal

d. Beberapa strategi dan saran perbaikan agar tekumpul soal yang berkualitas baik untuk uji kompetensi profesi bidan adalah

i. soal yang direview ditingkat nasional sebaiknya sudah direview oleh reviewer ditingkat regional

ii. dalam membuat soal sebaiknya sudah dilabel tinjauannya iii. mencantumkan referensi yang jelas

B. Monev

a. Secara umum kegiatan telaah soal berjalan lancar. Namun demikian usulan dari Monev untuk ke depan adalah pembentukan kelompok yang lebih banyak lagi sehingga soal yang terkumpul juga menjadi lebih banyak. Namun, hal ini memiliki

(6)

kelemahan yaitu proses telaah dilakukan hanya oleh sedikit orang (2-3 orang dibandingkan saat ini yang mencapai 6 orang) sehingga dikhawatirkan output soal kurang memiliki kualitas yang baik. Hal ini dapat dipertimbangkan apabila soal yang terkumpul sudah melalui proses telaah ditingkat regional.

b. Perlu pemberdayaan proses telaah soal ditingkat regional sehingga soal yang terkumpul di tingkat nasional memiliki kualitas yang lebih baik. Pembentukan pengurus regional merupakan hal yang perlu dipikirkan.

c. Perlu adanya evaluasi ditingkat institusi dalam penerapan pelatihan-pelatihan yang sudah dilakukan oleh HPEQ Project terkait proses pengembangan soal.

7. Rencana Tindak Lanjut

Untuk terus memperbaiki sistem UKDI maka perlu dilakukan rencana tindak lanjut sebagai berikut:

- Pelatihan terus menerus di tingkat regional agar kualitas soal semakin baik. - Pemberdayaan proses telaah soal ditingkat regional bahkan institusi.

8. Penutup

Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas soal diharapkan dapat terus bertambah baik pada tingkat regional maupun nasional. terjadi bukan hanya di tingkat nasional, tapi lebih jauh sampai ke tingkat Institusi Pendidikan. Untuk itu diharapkan bahwa para peserta workshop yang terpilih dapat menjadi calon narasumber untuk pelatihan yang diadakan di tingkat regional dan lokal. Dengan demikian upaya percepatan pembuatan soal yang berkualitas ini dapat berjalan dengan baik dan memiliki dampak yang lebih bermakna.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simulasi Waduk dengan menggunakan aturan operasi berdasarkan tampungan waduk (Rule Curve) dengan berbagai

Mengingat relatif besarnya volume sedimen yang mengendap didasar waduk Selorejo sampai dengan tahun 2020 dimana sudah melebihi kapasitas tampungan mati, maka perlu

dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keandalan dari simulasi waduk untuk sumber air baku pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang akan dibangun di Sungai

Berdasarkan rumusan masalah tujuan dan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Aktivitas guru dalam proses belajar mengajar

Kasryno, et al (1993) memandang diversifikasi pangan sebagai upaya yang sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan pertanian di

Dari tiga penelitian kuat tekan tanah dengan sampel tanah yang sama dan penambahan persentase semen yang sama yaitu tanah lempung dengan 2% Portland cement,

Pemasangan CTSP dan DCM pada pondasi bangunan lama akan secara signifikan mengurangi penurunan yang terjadi pada pondasi footing dan pondasi tiang. Lokasi dari lapisan tanah

Daerah perumahan iniseluas4000 m 2 , dengan nilai K sebesar 0,54 m/jam, diameter 1 m dan kedalaman 3.5 m untuk type 36/48, Meskipun ada pada saluran penerima yang