• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Ferry Immanuel Marpaung¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Ferry Immanuel Marpaung¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN LAYANAN VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN WLAN (WIRELESS LAN ) IEEE 802.11B (PLANNING OF VOIP

SERVICE OVER WIRELESS LAN IEEE 802.11B)

: Ferry Immanuel Marpaung¹, -²

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Teknologi wireless telah berkembang sangat pesat, dimana salah satu dari teknologi wireless yang paling popular dan paling banyak dipakai adalah teknologi Wireless Local Area Network (WLAN). Teknologi Wireless LAN menggunakan standar yaitu standar IEEE 802.11x yang menjadi standar komunikasi jaringan tanpa kabel dan menggunakan pita ISM ( Industrial, Scientific and Medical band , yaitu : 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725- 5850 MHz) yang merupakan spectrum RF yang bebas lisensi (unlicensed). Sedangkan Voice Over Internet Protokol (VoIP) adalah teknologi yang melewatkan suara dengan mengunakan jaringan internet dengan bantuan kompresi voice dan codec speech diubah ke dalam paket data

Pada penelitian ini, dilakukan suatu perencanaan layanan voip pada jaringan wireless LAN yang dimiliki oleh divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Selular) yang berada pada gedung INTI lantai 6 dan lantai 7. Perencanaan voip yang dilakukan menggunakan standar H323. Perencanaan yang dilakukan dimulai dengan pra perencanaan meliputi : survey dan pengukuran RSL dan

pengukuran kualitas voip yaitu delay, jitter dan packet loss. Kemudian dilanjutkan dengan tahap perencanaan yang meliputi : perhitungan trafik untuk menentukan kapasitas voip, coverage area, pengaturan channel dan terakhir dilakukan pensettingan sistem voip pada jaringan wireless LAN. Dari hasil perencanaan layanan voip pada jaringan wireless LAN existing pada divisi JTS didapat voip yang direncanakan berbasis H323 dengan penambahan dua komponen perangkat yaitu : gatekeeper H323 dan MCU serta menggunakan satu acces point IEEE 802.11b yang dimiliki oleh divisi JTS.

Kata Kunci : Wireless LAN, VoIP, H323

Abstract

Wireless technology had been growing up so fast, where one of the popular wireless technology and many to use is Wireless Local Area Network (WLAN) technology. Wireless LAN uses a standard from IEEE, named 802.11x which a standard for wirele ss data network and uses unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) band : 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz and 5725-5850 MHz that unlicensed spectrum frequency radio (RF). Meanwhile Voice Over Internet Protoc ol (VoIP) is a technology that passing the voice using internet network with compression and codec speech changed into a packet data.

In this research, made a planning of voip service over wireless LAN network’s division JTS ( Jaringan Telekomunikasi Selular) which located on INTI building at sixth and seventh floor. This planning using H323 standard. It begins with pre – planning that include with survey, RSL measurement and voip measurement for quality of service : delay, jitter and packet loss. Then it will continue to the planning session that include with estimation traffic for voip capacity, coverage area, channel order and the last thing to do is setting a voip system over wireless LAN. From the result of planning of voip service over existing wireless LAN network on division JTS base on H323 standard there are two divice that must be add on the network. They are : Gatekeeper and MCU. In this planning only uses an acces point that belong to division JTS. Keywords : Wireless LAN, VoIP, H323.

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi wireless telah berkembang sangat pesat, dimana salah satu dari teknologi wireless yang paling popular dan paling banyak dipakai adalah teknologi Wireless Local Area Network (WLAN). Teknologi Wireless LAN

menggunakan standar IEEE 802.11x yang merupakan standar komunikasi jaringan tanpa kabel .Teknologi Wireless LAN IEEE 802.11b merupakan standarisasi yang memiliki frekuensi kerja 2,4 GHz dan kecepatan sampai 11 Mbps. Seiring dengan perkembangan teknologi nirkabel/wireless tersebut diikuti juga oleh peningkatan tidak hanya terbatas untuk menggunakan layanan data yang non real time dan internet tetapi juga layanan yang bersifat real time. Salah satu bentuk layanan data yang bersifat real time tersebut adalah Vo IP . Sekarang ini yang paling banyak dikembangkan adalah voip over Wireless (VoWLAN). VoWLAN merupakan layanan suara dalam bentuk paket data yang dilewatkan melalui jaringan infrastruktur Wireless LAN menuju jaringan Internet Protocol.

Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Selular) merupakan salah satu unit bagian dari PT.INTI yang mempunyai bidang kerja yang meliputi penanganan masalah jaringan telekomunikasi selular. Sebagai salah satu unit kerja dari PT.INTI, divisi JTS memiliki tuntutan tugas untuk menggelar dan membuat suatu inovasi dalam layanan dari teknologi yang ada. Divisi JTS tersebut terletak pada gedung INTI dan memiliki empat ruangan yang berada pada lantai 6 dan lantai 7. Pada awalnya, divisi JTS memiliki jaringan wireless LAN 802.11b yang menghubungkan antar kedua lantai tersebut yang digunakan untuk pengguna an internet dan transfer data antara ruangan. Seiring perkembangan teknologi

wireless LAN, kemudian divisi JTS menggunakan jaringan wireless LAN 802.11g secara multak untuk browsing, email, chatting, internet dan transfer data. Dengan demikian penggunaan / utilitas perangkat wireless LAN 802.11b menurun. Untuk itu, dilakukan suatu perencanaan layanan baru pada jaringan wireless LAN 802.11b yang utilitasnya menurun dengan membuat suatu layanan voip over

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

2

wireless LAN 802.11b tersebut. Hasil dari perencanaan ini diharapkan memberikan peningkatan utilitas dari perangkat wireless LAN tersebut dan untuk menunjang aktivitas seluruh karyawan yang ada di divisi JTS. Dan dari hasil perencanaan ini juga nantinya dapat menjadi referensi bagi divisi JTS untuk membuat perencanaan layanan voip over wireless LAN dilokasi proyek yang dikerjakan oleh divisi JTS.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam perencanaan yang dilakukan memiliki perumusan masalah agar perencanaan dapat dilakukan dengan baik. Perumusan masalah dalam perencanaan yang dilakukan meliputi survey awal, pemilihan pathloss model, pengukuran kualitas voip yaitu : delay, jitter, packet loss untuk menentukan jenis

codec, kemudian analisa kapasitas wireless LAN untuk layanan voip, lalu perhitungan Pathloss dan MAPL, pengaturan channel serta terakhir melakukan setting sistem voip pada jaringan wireless LAN existing.

1.3 Batasan Masalah

Agar tugas akhir ini lebih terfokus dalam analisanya, maka ada beberapa hal yang dijadikan batasan masalah :

1. Service area / daerah perencanaan yang dilakukan hanya berada pada lantai 6 dan lantai 7 dengan 4 ruangan kerja yang dimiliki oleh divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Selular)

2. Perencanaan yang dilakukan berdasarkan pada kondisi existing jaringan

wireless LAN tanpa merubah topologi wireless LAN tersebut.

3. Perencanaan dilakukan hanya untuk mengestimasi layanan VoIP over wireless saja.

4. Tidak dilakukan penambahan perangkat acces point karena itu dalam perencanaan menggunakan hanya menggunakan satu acces point yang ada pada masing – masing ruangan divisi JTS.

5. Pemilihan jenis codec voice dilakukan dengan pengukuran Kualitas voip

meliputi delay, jitter dan packet loss

(4)

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

7. Teknologi voip yang direncanakan pada jaringan wireless LAN memakai standar H323.

8. Perangkat Wireless LAN yang digunakan adalah tipe IEEE 802.11b dengan frekuensi kerja 2,4 GHz dengan data rate 11 Mbps.

9. Tidak memperhitungkan adanya echo dan mekanisme hando ver jaringan wireless LAN.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk membuat suatu perencanaan layanan VoIP pada jaringan infrastruktur Wireless LAN IEEE 802.11b

2. Meningkatkan utilitas dari perangkat 802.11b yang dimiliki divisi JTS pada empat ruangan kerja.

1.4.2 Man faat

Manfaat hasil dari perencanaan dalam Tugas Akhir diharapkan mampu

memberi layanan voip yang dapat digunakan karyawan dalam ruangan kerja yang menunjang aktivitas kerja serta menjadi referensi pada divisi JTS yang akan membangun suatu layanan voip over wireless LAN dilokasi proyek yang direncanakan divisi JTS.

1.5 Metedologi Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan pada tugas akhir ini adalah :

1. Studi lapangan untuk mengumpulkan data – data yang diperlukan seperti konfigurasi jaringan Wireless LAN IEEE 802.11b dan data gedung

2. Merumuskan dan mengkaji masalah dengan berbagai referensi yang mendukung dalam perencanaan

3. Konsultasi dengan pembimbing untuk mengetahui metode analisa yang tepat.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

4

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penyelesaian masalah serta sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini.

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini akan dibahas tentang teori konsep dasar dari Wireless LAN IEEE 802.11b, VoIP, arsitektur dan karakteristik jaringan

Wireless LAN dan VoIP, perangkat yang digunakan.

BAB III PRA PERENCANAAN VOIP OVER WIRELESS LAN

Pada bab ini menjelaskan pra perencanaan yang dilakukan penulis dimana meliputi : survey awal lapangan, survey topologi jaringan

wireless LAN, survey radio measu rement untuk penentuan model

pathloss, pemilihan dan karateristik jenis codec yang dilakukan dengan pengukuran kualitas voip yaitu : delay, jitter dan packet loss.

BAB IV PERENCANAAN VOIP OVER JARINGAN WIRELESS LAN

Pada bab ini menjelaskan perencanaan layanan voip over wireless LAN yang meliputi : perhitungan kapasitas wireless LAN untuk untuk jumlah panggilan voip, analisa coverage area, pengaturan

channel operasi serta setting sistem voip pada jaringan wireless LAN.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan perencanan yang telah dilakukan serta saran pengembangan lebih lanjut.

(6)

58

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perencanaan layanan voip over wireless LAN pada tugas akhir ini, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan layanan voip pada jaringan wireless LAN divisi JTS hanya menggunakan satu perangkat acces point tiap ruangan karena tujuan dari perencanaan hanya untuk meningkatkan utilitas perangkat acces point

yang telah ada.

2. Dari hasil perhitungan coverage area didapat nilai Pathloss sebesar 85.3 dB dan MAPL sebesar 86.5 dB. Karena nilai Pathloss lebih kecil dari nilai MAPL maka perencanaan coverage area sudah terpenuhi dengan baik. 3. Dari hasil pengujian jenis codec voip seleksi yang dilakukan secara

pengukuran kualitas voip maka dipilih penggunaan codec voip G711 atau G729 karena memiliki delay total dibawah 100 ms dimana untuk G711 sebesar 51 – 61 ms dan G729 sebesar 95-99 ms, dimana nilai tersebut lebih kecil dari standar yang ditetapkan ITU-T yaitu sebesar 0 - 150 ms 4. Dari hasil perhitungan kapasitas wireless LAN yang dapat menyediakan

jumlah voip sesi dari tiap codec yang direncanakan didapat untuk G711 sebesar 18 voip sesi dan G729 sebesar 24 voip sesi.

5. Dari rekonfigurasi jaringan akhir yang dilakukan, maka untuk menggelar layanan voip pada jaringan existing wireless LAN divisi JTS hanya menambah dua komponen yaitu sebuah Gatekeeper sebagai sentral voip dan MCU sebagai pengontrol untuk layanan konferensi voip.

(7)

BAB V PENUTUP

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

59

5.2 Saran

Untuk keperluan pengembangan dalam perencanaan layanan voip pada jaringan wireless LAN existing, berikut ini diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk perencanaan layanan voip pada jaringan wireless LAN existing

divisi JTS dapat dibandingkan juga dengan menggunakan standar SIP (Session Intiation Protokol).

2. Dalam perencanaan kedepan dapat dilakukan dengan membandingkan penggunaan perangkat dimana pada tugas akhir dipergunakan acces point

802.11b, untuk itu selanjutnya dilakukan perencanaan melalui perangkat 802.11g yang ada.

(8)

1. Sven Wiethoelter. Virtual Utilization and VoIP capacity of WLANs supporting a Mix of Data Rates, Berlin.2005 (e-book)

2. Wei Wang, Soung Chang Liew, Victor O.K.Li. Solution to Perfomance Problem in VoIP over a 802.11 Wireless LAN : Hongkong, University of Hongkong. 2005

3. Cisco system. Understanding Delay in Packet Voice Network, Cisco press, USA.2004

4. Frank Otrtman. Voice over 802.11, Artech house, Boston. 2004

5. David P.Hole, Fouad A. Tobbagi. Capacity of an IEEE802.11b Wireless LAN supporting VoIP. Standford University, California. 2004

6. John S. Seybold, P.hd. Introduction to RF Propagation, John Wiley & Son. New Jersey, Canada. 2005

7. Jonathan Davidson, James Peter. Voice over IP Fundamental, Cisco Press, USA. 2000

8. Jim Geier. Wireless LANS Implementing Interoperable Networks, MacMillan Technical Pusblishing, USA. 1999

9. Lab Accesnet, Pelatihan Voice Over IP with Protocol H323, STT Telkom, Bandung. 2005

10. Budi, Analisis Implementasi voip over wireless LAN berbasis SIP. STT Telkom, Bandung. 2004

11. Wh ite Paper. RF Propagation Basic, Spunick. 2004

12.Recommendation of ITU-T G.114, Delay standard

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa

Peserta didik dapat memahami pengertian dan dapat menyatakan relasi dua himpunan dengan berbagai representasi (diagram panah, pasangan berurutan dan grafik) melalui

evitroth meningkat ) dapat mengganggu hasil. 2) Kadar yang tinggi dari asam askorbat, bilirubin, dapat mengganggu hasil tes. Untuk menghindari kadar yang tinggi dari asam

Kecenderungan perubahan yang terjadi diharapkan dapat melahirkan inovasi- inovasi terbaru dalam proses pembelajaran antara guru dan peserta didik baik dari segi

Kalau untuk yang sudah ikut latihan paling tidak 6 bulan atau lebih biasanya pelatih sudah bisa mapping kemampuan dia dan akan posisikan di posisi yang sesuai dengan fokus

Dalam proses perijinan pada tahap konstruksi PLTN, BAPETEN harus melakukan evaluasi atau verifikasi untuk memastikan bahwa desain dan pemasangan sistem pemipaan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dengan bantuan media video dan kartu peran tepat diterapkan dalam pembelajaran menggali informasi dari

Pada tahap ini dilakukan desain distro linux dan aplikasi yang akan digunakan sebagai server manajemen akses internet.. Kemudian dilakukan pendataan kebutuhan software