• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR KAPITA SELEKTA KEUANGAN UNIVERSITAS GUNADARMA DOSEN : ANTONI, SE., MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL AJAR KAPITA SELEKTA KEUANGAN UNIVERSITAS GUNADARMA DOSEN : ANTONI, SE., MM"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL AJAR KAPITA SELEKTA KEUANGAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

(2)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya modul ini tersusun dengan baik. modul ini disusun menggunakan berbagai referensi dari buku atau dari internet dan disertai dengan implikasi di lapangan. Sehingga Diharapkan bisa menambah pemahaman bagi pembacanya.

Jakarta, 2005

(4)

DAFTAR ISI

POLITICAL COST 2

STRUKTUR REVENEU 9

ADMISTRASI KEKAYAAN NEGARA 17

(5)

POLITICAL COST DAN BUMN

▪ BUMN sebagai Badan Usaha Milik Negara sering ditafsirkan bahwa negara berkuasa penuh terhadap kinerja BUMN. Sehingga BUMN menjadi tergan-tung kepada siapa yang memerintah dan yang menjalankannya.

(6)

▪ BUMN beroperasi dengan dukungan fasilitas penuh (modal, perlakuan, sektoral). Sedangkan masyarakat sangat berharap mendapatkan manfaat dari keberadaan BUMN yang belum bisa terpenuhi secara optimal.

BUMN dan Birokrasi :

Dominannya peran negara menjadikan BUMN sebagai kepanjangan tangan penguasa yang sarat kepentingan politik merupakan salah satu sebab BUMN tidak bisa berkembang sebagaimana layaknya badan usaha.

POLITICAL COST DAN BUMN ▪ Struktur Organisasi BUMN :

❑ Pemilik : Pemerintah RI yang diwakili Menteri Keuangan dan Menteri Negara Investasi dan BUMN

❑ Komisaris : Para pejabat Departemen Keuangan, Kementerian Negara Investasi dan BUMN dan departemen lainnya ❑ Direktur : Diisi orang-orang yang memiliki latar belakang beragam

❑ Hukum : Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT)

Kekuatan BUMN :

(7)

b.

Posisi Dan bidang usaha yang strategis

c.

Akses ke kekuasaan lebih besar

d.

Akses ke sumber pendanaan, khususnya Bank pemerintah lebih besar

e.

Perlakuan birokrasi berbeda dengan swasta

f.

Definisi negara sebagai pemilik dan pemerintah sebagai regulator sulit untuk dipisahkan dan melekat pada BUMN itu sendiri. POLITICAL COST DAN BUMN

Kelemahan BUMN :

a. Keterlibatan birokrasi dengan kepentingannya menimbulkan penyimpang-an policy direction yang merugikan BUMN sendiri

a. Policy direction yang merugikan timbul karena adanya kepentingan elite BUMN yang ditampilkanmelalui formal policy

a. Birokrat di BUMN sulit membedakan dirinya sebagai birokrat atau profe-sional perusahaan, sehinggamenimbulkan political cost yang sulit diukur

(8)

a. Kemudahan dari negara adalah bentuk subsidi yang setara dengan cost bagi rakyat banyak

POLITICAL COST DAN BUMN

f. Perlakuan istimewa negara kepada BUMN menjadikannya tidak peka terhadap lingkungan usahanya, lemah dalam persaingan, tidak lincah dalam bertindak, lamban mengambil keputusan, sehingga hilangnya momentum yang berakhir pada kerugian

f. Privileges yang diberikan birokrasi harus dikompensasi dengan memberi-kan kemudahan kepada pihak lain melalui policy direction yang menjadi political cost bagi BUMN.

f. Keterlibatan birokrasi dalam BUMN yang berlangsung lama sering menyulitkan direksi untuk bertindak objektif.

STRUKTUR REVENUE DAN EXPENSE BUMN

BUMN sebagai development agent boleh boros atas nama pembangunan, sehingga manajemen memanfaatkan posisinya untuk keuntungan pribadi.

(9)

BUMN memiliki strategic position atau natural monopoli, sehingga revenue bersumber dari captive market yang jarang dimiliki oleh swasta.

Kebocoran dan penyimpangan yang muncul di BUMN :

1.

Munculnya pos pengeluaran fiktif untuk menampung political cost

2.

Lahirnya biaya yang tidak relevan dengan core business BUMN

3.

Biaya-biaya yang dikeluarkan tidak mengandung kewajaran dari aspek bisnis normal yang berakibat BUMN terjebak bisnis berbiaya tinggi.

4.

Over investment yang terus menerus menimbulkan cost yang terus menerus ditanggung selama hidup BUMN.

ASSESSMENT TERHADAP PUBLIC ACCOUNTABILITY

Rekontruksi BUMN :

1.

berbagai bentuk, praktik dan pola-pola yang menimbulkan political cost harus dihilangkan atua diminimumkan

2.

Political will dari pemerintah untuk mengatasi sunguh-sungguh dan terencana

(10)

3.

Pemerintah harus menetapkan pola rekruitmen yang baku karena hingga saat ini belum ada pola rekruitmen yang jelas

Pembenahan BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa :

1.

Meminimalkan keterlibatan birokrasi di BUMN

2.

Redefinisi BUMN menjadi Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) sehingga pertanggungjawaban pengelola BUMN kepada rakyat.

3. Budaya mundur bagi direksi-komisaris BUMN harus mulai ditanamkan sehingga ada kejelasan hubungan antara performance

dan punishment.

4.

Pengelola yang berprestasi dipertahankan dan dipromosikan sedangkan yang bermasalah diberhentikan berdasarkan kriteria yang objektif

ASSESSMENT TERHADAP PUBLIC ACCOUNTABILITY

4.

Melakukan review terhadap keberadaan BUMN melalui :

a.BUMN yang bergerak dalam bidang usaha yang telah dilaksanakan masyarakat atau swasta tidak perlu lagi ada BUMN. BUMN yang ada diprivatisasi 100%

(11)

b.Prioritas utama adalah bank-bank BUMN dan perusahaan sekuritas diswastakan 100% karena menjadi beban negara

c.BUMN yang memiliki posisi strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak dan bidang usahanya tidak dilaksanakan swasta, perlu dipertahankan.

5.

Hilangkan political cost dengan public accountability dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan. Keterlibatan pemerintah melalui :

a.Pola rekruitmen yang objektif dan terukur b.Perencanaan anggaran, misi dan sisi perusahaan

(12)

Tujuan dari privatisasi BUMN antara lain :

❑ Memberikan kesempatan kepada BUMN untuk melakukan direct place-ment dan go public

❑ Meningkatkan efisiensi dan efektivitas BUMN dalam rangka menghadapi persaingan di pasar global dan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat berperan serta dalam pemilikan saham BUMN.

▪ Pasar Modal dan Democratization of Capital

❑ Pasar modal bertujuan menunjang pembangunan nasional dalam rangka pemerataan, pertumbuhan. dan stabilitas ekonomi nasional.

❑ Pasar modal berfungsi menghimpun dana yang dapat digunakan untuk sumber pembiayaaan bagi dunia usaha.

❑ Keberadaan pasar modal dapat dimanfaatkan oleh perusahaan berskala besar, menengah maupun kecil baik swasta maupun BUMN.

❑ Pasar modal juga sebagai wahana penyebarluasan pemilikan saham (democratization of capital)

(13)

Peran BUMN dalam Pasar Modal

❑ Tahun 1977, BUMN dipercaya untuk membantu pengembangan pasar modal , yaitu melalui PT Danareksa.

❑ Partisipasi BUMN diharapkan lebih ditingkatkan lagi dengan aktivitas BUMN sebagai emiten. Partisipasi emiten di pasar modal akan meningkat Dan terus meningkat sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam rangka privatisasi BUMN.

❑ Sejalan dengan kebijakan privatisasi, khusunya melalui pasar modal peranan yang lebih besar bagi BUMN sebagai emiten dalam pengembangan pasar modal di masa datang, merupakan suatu kenyataan yang tidak sulit dicapai.

❑ BUMN sebagai badan usaha mempunyai peranan yang sangat besar dalam menciptakan likuiditas pasar mengingat pada umumnya BUMN memiliki asset yang besar.

❑ BUMN dapat pula mempengaruhi perkembangan pasar modal karena faktor daya tarik BUMN bagi masyarakat.

❑ Dengan masuknya BUMN ke pasar modal diharapkan akan berdampak positif terhadap pengembangan pasar modal di Indonesia

(14)

❑ Semakin banyak BUMN yang Go Public, diharapkan akan menciptakan iklim yang semakin baik bagi pengembangan pasar modal yang pada akhirnya akan meningktakan efisiensi ekonomi nasional.

Hambatan Privatisasi :

❑ Menyangkut kultur dalam BUMN itu sendiri. Hampir di semua lini dan level dalam BUMN, mulai dari tingkat menteri hingga jajaran direksi berperilaku sebagai pemegang saham di samping fungsi-fungsi lain yang dimiliki pemerintah sebagai regulator

❑ BUMN terlalu banyak menggunakan tenaga konsultan yang tidak jelas peranan dan fungsinya.

▪ Privatisasi memang tidak selalu go public (initial public offering – IPO) melalui pasar modal. Privatisasi juga bisa dilakukan secara langsung (private placement) dengan mengundang investor strategis (strategic partners)

▪ Di Indonesia program privatisasi dilakukan dalam wacana reformasi, demokrasi dan penegakan hukum (law enforcement). Dari sisi ini pelaksanaan privatisasi juga harus dipertanggung jawabkan kepada public

(15)

MASALAH POKOK BUMN

▪ Kekayaan negara bisa diklasifikasikan menjadi 4 kategori :

1.

Kekayaan yang diperoleh melalui APBN

2.

Yang dipisahkan Dan masuk dalam BUMN

3.

Yang dikelola BPPN akibat krisis moneter

4.

Anugrah Yang Maha Esa diwariskan oleh nenek moyang

▪ Masalah pokok yang terkait dengan kekayaan negara adalah : pencatatan dan pengadministrasian, utilitas dan aspek pengelolaannya dan akuntabilitas para pengelola kekayaan negara

ADMINISTRASI KEKAYAAN NEGARA ▪ Kenyataan di lapangan masih sering menunjukkan :

a.

Akurasi pencatatan dan adminitrasi kekayaan negara yang berasal dari APBN masih diragukan mengingat banyaknya kasus-kasus yg menyelimuti keberadaan kekayaan negara

b.

Nilai kekayaan negara di BUMN masih siur

c.

Nilai kekayaan yang dikelola BPPN juga penuh dengan kontroversi yang sampai dengan saat ini membingungkan masyarakat

▪ Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) tidak Cuma mencatat aset-aset milik negara, tapi juga mencatat hutang negara secara akurat dan tepat waktu.

▪ Kemajuan teknologi mengharuskan setiap negara untuk menerapkan Fund Accounting yang baik

AKUNTABILITAS KEKAYAAN NEGARA

▪ Akuntabilitas kekayaan negara sangat terkait dengan sistem dan budaya politik yang dianut, landasan hukum, SAP, profesionalitas dan integritas dari para penyelenggara negara

▪ Akuntabilitas merupakan wujud pertanggungjawaban politik dan hukum penyelenggara negara terhadap kewenangan dan mandat yang diberikan rakyat. Lemahnya SAP, lemahnya landasan hukum serta rendahnya integritas pengelola kekayaan negara akan menjadikan kekayaan negara bukan sebagai sumber daya yg optimal melainkan sebagai pemborosan.

(16)

Pengelolaan Keuangan Negara yang Sehat

▪ Reformasi di bidang pengelolaan kekayaan negara melalui penyusunan SAP yang sehat akan memberikan manfaat :

a.

Memungkinkan pengelolaan kekayaan negara yang transparan, akurat, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan

b.

Mencegah dan meminimumkan kebocoran

c.

Mempermudah ditemukannya adanya penyimpangan dan dapat dipakai untuk pengukuran efisiensi

d.

Membantu apabila pemerintah ingin memperoleh sumber-sumber pembiayaan dari masyarakat melalui obligasi

e.

Membantu wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat

f.

Memberi contoh kepada masyarakat atau swasta tentang good public government dan tidak hanya menuntut good corporate government dari mereka

STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

ANALISIS DAN PENGARUH PENGGUNAAN HUTANG

TEORI STRUKTUR MODAL

KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

KEBIJAKAN DIVIDEN

BEBERAPA TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN

Risiko Bisnis Dan Risiko Finansial

Risiko Bisnis Dan Finansial dari Perspektif Beta

Analisis Breakeven

(17)

Financial Levetage

Kombinasi Operating Dan Financial Leverage

TEORI STRUKTUR MODAL

Model Modigliani-Miller (MM) Tanpa Pajak

Model Modigliani-Miller (MM) Dengan pajak

Model Miller

Financial Distress Dan Agency Costs

Model Trade Off

Teori Informasi Tidak Simetris (Assymetric Information Theory) KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

Metode Dalam Manajemen Struktur Modal

Analisis Subyektif Dalam Manajemen Struktur Modal Beberapa Catatan Tentang Kebijakan struktur Modal

KEBIJAKAN DIVIDEN

Beberapa Teori Kebijakan Dividen

Kebijakan Dividen Dalam Praktik

Stock Repurchase, Stock Dividend Dan Stock Split

Stock Split dan Stock Dividend

(18)

BEBERAPA TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN Dua alternatif perlakuan terhadap EAT :

a.Dalam bentuk dividen

b.Dalam bentuk laba ditahan (retained earning)

▪ Teori tentang Kebijakan Deviden :

1.Teori Dividen Tidak Relevan dari Modigliani dan Miller 2.Teori The Bird in the Hand

3.Teori Perbedaan Pajak 4.Teori Signaling Hypothesis 5.Teori Clientele Effect

A. Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)

Adalah bidang keuangan yg berhubungan dg operasi suatu perusahaan dari sudut pandang perusahaan tsb.

Dapat dibagi menjadi dua sisi :

-

Sisi Aktiva (Assests), meliputi apa yg disebut dengan keputusan investasi (investment decision)

-

Sisi Pasiva (Liabilities and Equity), meliputi keputusan pendanaan (financing decision)

Keputusan investasi adalah keputusan keuangan (financial decision) ttg aktiva mana yang harus dibeli perusahaan. Aktiva tsb berbentuk Aktiva Riil (Real Assests), yang berupa :

-

Aktiva Nyata (Tangible Assets), spt mesin, gedung, perlengkapan

-

Aktiva Tidak Nyata (Intangible Assets), spt paten, hak cipta, merk A. Keuangan Perusahaan (Corporate Finance) (Lanjutan)

Keputusan Investasi dapat dibagi menjadi dua :

-

Jangka Panjang, yakni melibatkan pembelian aktiva tetap

-

Jangka Pendek, yg melibatkan investasi pada aktiva lancar (kas,piutang, persediaan/modal kerja) guna mendukung operasi perusahaan

Keputusan Pendanaan adalah keputusan keuangan tentang dari mana dana untuk membeli aktiva tsb berasal.

Dua macam dana atau modal :

-

Modal Asing, spt hutang bank, obligasi

-

Modal Sendiri, Spt laba ditahan, saham Dua macam Keputusan Pendanaan :

-

Jangka Panjang, akan membawa dampak pada struktur modal (capital structure) perusahaan Struktur Modal adalah perbandingan antara modal sendiri dengan hutang (biasanya hutang jangka panjang) perusahaan

(19)

-

Jangka Pendek, meliputi hutang jangka pendek, seperti surat wesel Dan hutang dagang B. Investasi (Investment)

Adalah bidang keuangan yg jg berhubungan dg keputusan pendanaan perusahaan, tetapi dilihat dari sudut pandang yg lain, bukan dari pihak perusahaan ttp dari pihak pemberi modal (investor).

Ada dua alternatif investasi bagi seorang investor :

-

Melalui pasar modal, yaitu dengan membeli saham Dan obligasi perusahaan

(20)

C. Pasar Keuangan Dan Perantara (Financial Market and Intermediaries)

Jg berhubungan dg keputusan pendanaan perusahaan, ta pi dari sudut pandang pihak ketiga. Financial Market adalah pasar untuk aktiva keuangan (financial assets) spt sekuritas ( surat berharga). Terdiri atas :

-

Pasar Modal (Capital Market), yakni pasar untuk sekuritas jangka panjang

-

Pasar Uang (Money Market), yakni pasar untuk sekuritas jangka pendek

Intermediary Institusion (misal : bank) adalah perantara keuangan antara pihak perusahaan (yg membutuhkan dana) dengan pihak investor (yg menyediakan dana).

Fungsi Financial Market maupun intermediaries adalah memperlancar sirkulasi dana dari pihak pemilik modal ke pihak perusahaan yang membutuhkan modal.

A. Bendahara (Treasurer)

Adalah orang yang bertanggung-jawab untuk memperoleh dana, mengelola rekening kas, berhubungan dengan bank Dan institusi keuangan lainnya, serta menjamin bahwa perusahaan dapat melunasi kewajibannya kepada investor yang memegang sekuritas (obligasi) perusahaan.

Tanggung-jawab treasurer : hubungan perbankan, manajemen kas, pendanaan, manajemen kredit, pembayaran deviden, asuransi, manajemen dana pensiun.

B. Pengawas (Controller)

Tugasnya memeriksa apakah dana telah digunakan secara efisien.

Tanggung-jawab controller : penyusunan laporan keuangan, internal auditing, akuntansi, penggajian, pencatatan, penyusunan anggaran, pembayaran pajak.

C. Chief Financial Officer (CFO)

Tugasnya mengawasi pekerjaan treasurer Dan controller.CFO terlibat mendalam dalam pembuatan kebijakan keuangan serta perencanaan korporasi.

Seorang CFO tidak jarang memiliki tanggung-jawab sebagai general manager yg tanggung-jawabnya tidak hanya dibidang keuangan Dan ia bisa juga merupakan salah seorang anggota dewan direksi (board of directiors)

D. Funds Manager

-

Mempunyai penguasaan teori investasi modern, yg dapat membekali menjadi seorang investor di pasar modal.

-

Tugas utamanya mengelola dana investor klien anda.

-

Karena dana investor sebagian besar diinvestasikan pada sekuritas (saham Dan obligasi), anda harus memiliki kualifikasi yg memadai pada analisis sekuritas Dan portofolio.

E. Intermediary Institution

(21)

-

Perusahaan Asuransi

-

Institusi Pengelola dana pensiun (pension funds)

-

Tujuan Manajemen Keuangan Perusahaan

Teori keuangan pada keuangan perusahaan adalah bagaimana memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik perusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini dpt diwujudkan dg memaksimumkan nilai perusahaan (market value of the firm) dengan asumsi bahwa pemegang saham akan makmur jk kantongnya bertambah tebal.

Memaksimumkan nilai pasar perusahaan = memaksimumkan harga pasar saham

Nilai perusahaan (Value/V) = hutang (debt/D) + modal sendiri (equity/E) Jika D diasumsikan tetap, V naik Dan E akan naik.

Naiknya E akan meningkatkan harga per lembar saham perusahaan. Jika harga per lembar saham naik, pemegang saham akan senang karena bertambah makmur.

Memaksimumkan harga saham tdk sama dg memaksimumkan keuntungan (profit)

perusahaan. Jika ingin meningkatkan keuntungan perusahaan, dpt menerbitkan saham baru u/ mempero/ tambahan dana yg diinvestasikan u/ mendapatkan keuntungan

Memaksimumkan harga saham jg tdk sama dg memaksimumkan penghasilan per lembar saham (earnings per share / EPS). Tujuan memaksimumkan EPS pada tahun tertentu dapat mengorbankan EPS di masa mendatang.

Last but not least, tujuan memaksimumkan keuntungan akan mendorong manajemen perusahaan memilih proyek-proyek yg menjanjikan keuntungan besar. Proyek semacam ini biasanya mengandung resiko yang besar pula.

(22)

Buku :

Aziz, Abdul. 2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer. Bandung:

Alfabeta. Cet. Ke- 1

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta

Departemen Agama RI, Al-qur’an dan terjemahnya, jakarta : CV. Darus Sunah

Dewan Syariah Nasional MUI. Himpunan Fatwa Keuangan Syariah. Jakarta :

Erlangga.

Dewi, Gemala. 2007. Hukum Perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: KENCANA.

edisi pertama, cet. Ke- 3

Harefa. 1998. Menerobos badai Krisis. Jakarta : Penerbit Gramedia

Hariyani, Iswi. 2011. Multi Level Marketing Money Game & Skema Piramid.

Jakarta: Kompas Gramedia.

Ifham Sholihin, Ahmad, . 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Karim, Adiwarman A. 2007. Ekonomi Mikro Islami Edisi Ketiga. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Koesnaedi, Hery. 2014. Tips Trik Ampuh Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi.

(23)

Mahmud yunus. 1990. Tafsir Quran Karim . Jakarta : PT. Hidakarya Agung.

Mujahidin, Ahmad. 2010. Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di

Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia

Nasution. 2000. Metode Research. Jakarta: PT Bumi Aksara,) cet. Ke-3.

Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 1992. Ekonomi Edisi Keduabelas,

terj. A. Jaka Wasana. Jakarta: Erlangga.

Qardhawi ,yusuf. 1997. Peran nilai dan moral dalam perekonomian islam. Jakarta

: rabbani press

89

Rachmat syafe‟I. 2000. al – hadist. Bandung: pustaka setia

Sari Wahyuni. 2012. Qualitive Research Method. Jakarta: Salemba Empat.

Sayyid Sabiq. 1994. Fikih Sunnah, jilid II. Penerbit. Pena Publishing.

Sharan B. Merriam. 2009. Qualitative Reaserch. San Fransisco: PB Printing.

Suhrawardi K. 2000. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta : Sinar Grafika.

Sukirno ,Sadono. 2012. Makro ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno , Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga Cetakan Ke-

26. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

(24)

Gramedia.

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

Rajawali Pers.

V Wiratna Suwarjaweni. 2014. Metodologi penelitian. Yogyakarta:

Pustakabarupress.

Winardi 1998.Kamus Ekonomi Inggris Indonesia. Bandung: Mandar Maju.

Jurnal :

Isa Anshori. Mochammad, Pengaruh Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir

Individu Pada Distributor Multi Level Marketing “X” Di Malang. Tesis.

Surabaya (Universitas Airlangga, 2003).

Fathani Zulfikar, Pengaruh Bisnis Multi Level Marketing PT. BSY Indonesia

Terhadap Perkembangan Perekonomian Para Distributornya di Kota

Banjarmasin. Skripsi. Banjarmasin (IAIN Antasri, 2014)

Taufiq, Muhammaad. Multi Level Marketing Perspektif etika bisnis islam. Jurnal

yogyakarta (STEBI)

90

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Activities Specific Balance Confidence Scale dengan Umur dan Falls pada Lansia di Poliklinik Geriatri RSUP Sanglah Denpasar... Quality of life

Selain itu, nilai konduktivitas listrik yang kecil untuk sampel dengan persentase massa karbon 60% dipengaruhi oleh persentase atom yang terkandung pada sampel tersebut

Kedua subjek mampu menarik kesimpulan yang logis pada soal nomor 2 dan 3,. sedangkan pada soal nomor 1 mereka tidak menuliskan kesimpulan

Dalam kerangka analisis risiko keamanan pangan, ONKP bertugas untuk mengelola proses kajian risiko keamanan pangan nasional; yang mana hasilnya akan menjadi input bagi

In this paper, our goal is to study the effects of behavioral probability weight- ing of players on their equilibrium strategies in three fundamental interdependent security

Menurut Zaki Baridwan (1991:13) pengendalian intern meliputi struktur organisasi dan semua cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan

Dalam konteks ini, penulis sependapat dengan pernyataan Amstrong terhadap ketidaksempurnaan istilah fundamentalisme, tetapi bagaimanapun ia merupakan tipe ideal yang berguna

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik standar yang ditetapkan perusahaan dengan