• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manual Relawan Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manual Relawan Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Manual Relawan

Kesehatan dan Pertolongan Pertama

Berbasis Masyarakat

Modul 7

didukung oleh :

2011

Spanish Red Cross

(3)

Astrid Firdianto, Eka Wulan Cahyasari, Yulia Sayanthi, Siti Nurhadijah, Ya’aman Telaumbanua, Mariani Gulö, Eka Airlangga, Cici Riesmasari

Desain & Layout:

Trimatra

Foto Sampul Depan:

PMI & IFRC

Penerbit:

Palang Merah Indonesia (PMI) Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta – Indonesia 12790 Telp: +62 21 799 2325 Fax: +62 21 799 5188 www.pmi.or.id

Didukung oleh:

‘Manual ini dicetak sebagai bagian dari kerangka kerja Program “Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat melalui Penguatan Organisasi dan Peningkatan Kapasitas” bekerjasama dengan Palang Merah Spanyol.’

‘The book is printed in the framework of the Project “Community Based Health and First Aid through Organizational Development and Capacity Building (CBHFA-ODCB)” in partnership with Spanish Red Cross.’

Diadaptasi dan Dikembangkan dari Buku:

PANDUAN RELAWAN

PERTOLONGAN PERTAMA BERBASIS MASYARAKAT (PPBM) Editor:

Dr. Lita Sarana, Fajar Sumirat, Yulia Sayanthi, Eka Wulan Cahyasari, Astrid Firdianto, Dr. Lipur Riyantiningtyas, Maryam Masyitoh Lubis, Marwan A Hasibuan, Iskandar, Benny Octavianus, Dr. Prissilia Shinta Maharani, Supriyanto, Akbar Wilendra, Firmansyah

Cetakan II. Jakarta: November 2011; Dialihbahasakan dari: Volunteer Manual for Community-based health and first aid in action (CBHFA) – IFRC Jenewa oleh: Lastrans; Desain & Layout: Mutual Design; Foto dan Ilustrasi: Palang Merah Indonesia (PMI); Penerbit: Palang Merah Indonesia (PMI); Didukung: Palang Merah Spanyol (Spanish Red Cross)

(4)

Perhimpunan Palang Merah Indonesia dalam melaksanakan tugas kemanusiaannya memiliki sejarah yang panjang dalam hal pemberian pertolongan pertama dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Pada tahun 1990-an, Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) dikembangkan sebagai metode dasar dari pembelajaran pertolongan pertama dan kesehatan di masyarakat.

KPPBM adalah pendekatan yang terpadu antara pelatihan dan mobilisasi relawan dari masyarakat untuk menjalankan kegiatan di masyarakat. Kami yakin bahwa relawan desa dan relawan cabang lebih memahami bagaimana kehidupan dan kegiatan di masyarakatnya masing-masing. Di saat relawan mempromosikan dan menjaga kebiasaan perilaku hidup sehat, KPPBM dengan pendekatan belajar dengan melakukan (learning by doing) memberikan kemampuan dan pengetahuan kepada relawan untuk dapat beradaptasi dan melakukan tindakan nyata di masyarakat.

Penguatan kapasitas serta kemandirian di masyarakat secara partisipatif dapat mengurangi risiko dan kerentanan di wilayah mereka, karena kesehatan berhubungan dengan kedamaian, pencegahan dan kemampuan untuk merespon segera terhadap tantangan baru. Dalam pelaksanaan kegiatannya, PMI bersama masyarakat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dan memaksimalkan potensi yang ada di setiap tingkatan. Dengan berusaha untuk memperkuat dan membangun masyarakat, kita dapat menuju pencapaian sesuai Millenium Development Goals (MDGs).

Pendekatan yang terpadu dan perangkat KPPBM ini juga dibangun melalui kerjasama dengan mitra dan organisasi lain yang bekerja untuk pengurangan risiko, pengembangan organisasi serta penanggulangan dan manajemen bencana.

Palang Merah Indonesia menjalankan KPPBM dengan membuat komitmen jangka panjang untuk program kesehatan tersebut. Dengan KPPBM, PMI membantu membangun masyarakat yang aman dan sehat serta sistem manajemen relawan yang baik.

Paket pelaksanaan program KPPBM PMI yang terdiri dari Petunjuk Pelaksanaan, Panduan Fasilitator, dan Panduan Relawan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan program KPPBM, menjadi sumber yang dapat membantu para fasilitator PMI dalam menyiapkan relawan untuk menghadapi kegiatan penting di masyarakat mereka, melalui muatan materi yang dapat dijadikan pembelajaran dalam setiap kegiatannya. Dengan harapan, masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat terwujud serta meningkatkan kapasitas sumber daya PMI dalam Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat.

Jakarta, Mei 2009

Iyang D. Sukandar Sekretaris Jenderal

Perhimpunan Palang Merah Indonesia dalam melaksanakan tugas kemanusiaannya memiliki sejarah yang panjang dalam hal pemberian pertolongan pertama dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Pada tahun 1990-an, Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) dikembangkan sebagai metode dasar dari pembelajaran pertolongan pertama dan kesehatan di masyarakat.

KPPBM adalah pendekatan yang terpadu antara pelatihan dan mobilisasi relawan dari masyarakat untuk menjalankan kegiatan di masyarakat. Kami yakin bahwa relawan desa dan relawan kabupaten/kota lebih memahami bagaimana kehidupan dan kegiatan di masyarakatnya masing-masing. Di saat relawan mempromosikan dan menjaga kebiasaan perilaku hidup sehat, KPPBM dengan pendekatan belajar dengan melakukan (learning by doing) memberikan kemampuan dan pengetahuan kepada relawan untuk dapat beradaptasi dan melakukan tindakan nyata di masyarakat.

Penguatan kapasitas serta kemandirian di masyarakat secara partisipatif dapat mengurangi risiko dan kerentanan di wilayah mereka, karena kesehatan berhubungan dengan pencegahan dan kemampuan untuk merespon segera terhadap kondisi terbaru. Dalam pelaksanaan kegiatannya, PMI bersama masyarakat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna memaksimalkan potensi yang ada di setiap tingkatan. Dengan berusaha untuk memperkuat dan membangun masyarakat, kita dapat menuju pencapaian sesuai Millenium Development Goals (MDGs).

Pendekatan yang terpadu dan perangkat KPPBM ini juga dibangun melalui kerjasama dengan mitra dan organisasi lain yang bekerja untuk pengurangan risiko, pengembangan organisasi serta penanggulangan dan manajemen bencana.

Palang Merah Indonesia menjalankan KPPBM dengan membuat komitmen jangka panjang untuk program kesehatan tersebut. Dengan KPPBM, PMI membantu membangun masyarakat yang aman dan sehat serta sistem manajemen relawan yang baik.

Paket pelaksanaan program KPPBM PMI yang terdiri dari Petunjuk Pelaksanaan, Panduan Fasilitator, dan Panduan Relawan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan program KPPBM, menjadi sumber yang dapat membantu para fasilitator PMI dalam menyiapkan relawan untuk menghadapi kegiatan penting di masyarakat mereka, melalui muatan materi yang dapat dijadikan pembelajaran dalam setiap kegiatannya. Dengan harapan, masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat terwujud serta meningkatkan kapasitas sumber daya PMI dalam Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat.

Jakarta, Desember 2011

dr. Farid Husain. Sp. B. KBD

Ketua Bidang Kesehatan, Rumah Sakit dan Unit Donor Darah PMI Pusat

(5)

Topik 1 Keselamatan di Jalan 3 Topik 2 Darah yang Aman dan Perekrutan Donor Darah Sukarela 8 Topik 3 Pemakaian Zat Secara Berlebihan 13 Topik 4 Pengumpulan dan Penguburan Jenazah 18

(6)

‘Dipersembahkan untuk seluruh relawan Palang Merah Indonesia’

Ke-relawan-an adalah fenomena global yang telah berlangsung sejak zaman dahulu. Sejak masa awal peradaban, nilai dasar kemanusiaan adalah saling menolong, pembelajaran dan partisipasi aktif dalam masyarakat.

Definisi kerelawanan dalam Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah adalah kegiatan yang:

• Dilakukan secara sukarela, tanpa adanya keinginan untuk mendapatkan keuntungan

materi maupun finansial serta tanpa adanya tekanan sosial, ekonomi maupun politik.

• Mendatangkan manfaat bagi masyarakat rentan beserta lingkungannya sesuai dengan

Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

• Terorganisasi oleh Perhimpunan Nasional yang diakui.

(7)

MASYARAKAT.

Masyarakat harus dilibatkan pada setiap tahapan KPPBM. Anda sebagai relawan PMI berperan penting dalam hal ini. Tiga modul pertama KPPBM adalah wajib, dan kami akan memberikan Anda keahlian dasar untuk membantu masyarakat Anda dalam membuat keputusan masalah-masalah prioritas yang bisa diselesaikan melalui aksi-KPPBM. Modul-modul berikutnya berisikan topik-topik yang beraneka ragam dari pertolongan pertama, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

Panduan ini untuk Anda bawa pulang. Panduan ini berisikan bahan-bahan yang telah dan akan Anda pelajari di kelas. Jadikan dia sebagai sumber. Anda akan menggunakannya untuk mengingatkan Anda tentang apa yang telah Anda pelajari di kelas. Seperti juga Anda akan membagi apa yang telah dipelajari kepada keluarga Anda dan keluarga-keluarga lain yang Anda dukung.

Anda juga akan dilengkapi dengan alat peraga masyarakat untuk membantu dalam menyebar-kan informasi yang telah Anda pelajari di kelas.

(8)

Bagian ini memaparkan tujuan utama yang dikandung buku secara keseluruhan.

Bagian ini memaparkan lebih detail tujuan utama yang dikelompokkan dalam topik-topik dalam buku.

Ini menunjukkan alat bantu yang digunakan pada topik yang terkait sesuai kebutuhan.

Petunjuk memaksimalkan penggunaan buku ini

Pada masing-masing topik, ikuti alur informasi di bawah ini sebagai acuan baca.

Bagian ini menegaskan hasil yang ingin dicapai pada topik terkait setelah pembaca menuntaskan topik yang dibahas.

Pada bagian ini dijelaskan secara menyeluruh kajian-kajian yang harus dituntaskan pembaca.

(9)

MODUL 7

2 Topik -t opik P elengk ap

Modul 7

TOPIK-TOPIK PELENGKAP

Modul 7 membahas topik-topik pelengkap yang dapat dipelajari oleh relawan dalam rangka mendidik dan membantu masyarakat.

Ada empat topik dalam modul ini. Topik 1 Keselamatan di jalan

Topik 2 Darah yang aman dan perekrutan donor darah sukarela

Topik 3 Penggunaan zat secara berlebihan Topik 4 Pengumpulan dan penguburan

jenazah

Sasaran

Topik

Alat peraga di masyarakat disediakan untuk digunakan dalam Topik 1, 2 dan 3.

(10)

MODUL 7

3 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Keselamatan di Jalan

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• mengetahui tiga penyebab utama kecelakaan di jalan • menjelaskan tiga tindakan keselamatan di jalan

• memperagakan pertolongan pertama untuk cedera akibat kecelakaan di

jalan

• menggalakkan upaya keselamatan di jalan di kalangan masyarakat.

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Memakai sabuk pengaman di dalam mobil dan helm (dengan tali terpasang di dagu) saat mengendarai sepeda motor dan sepeda sangat penting untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh cedera akibat kecelakaan. 2. Kecelakaan di jalan disebabkan oleh:

- berkendara dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain

- mabuk, atau menggunakan obat-obat sambil mengemudi - menggunakan telepon genggam atau selular sambil mengemudi - pengemudi tidak memiliki surat ijin mengemudi/SIM

- pengemudi teralihkan perhatiannya - kelelahan akibat perjalanan panjang

- kurangnya atau kurang terlihatnya rambu-rambu jalan mengenai tempat penyeberangan orang dan hewan

- kondisi cuaca yang buruk, seperti kabut, hujan dan angin - kendaraan sudah tua dan tidak dirawat dengan baik. - prasarana jalan yang buruk dan tidak aman

3. Temukan tempat yang aman untuk menyeberang jalan dan manfaatkan. 4. berikan pertolongan pertama kepada korban yang mengalami luka-luka.

Topik 1

(11)

MODUL 7

4 Topik -t opik P elengk ap

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya masyarakat, semakin banyak jalan yang dibangun dan jumlah kendaraan di jalan pun meningkat. Kendaraan yang tidak aman dan prasarana jalan yang buruk merupakan pemicu utama kecelakaan kendaraan, tapi bukan penyebab utama. Sebagian banyak kecelakaan jalan dan cedera di jalan diakibatkan oleh perilaku pemakai jalan.

Sepuluh tindakan keselamatan di jalan

1. Gunakan sabuk keselamatan, atau bagi pengendara sepeda motor, gunakan helm dengan tali dagu yang terpasang.

2. Jaga jarak aman dari kendaraan lain.

3. Taati batas kecepatan dan sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi cuaca, keadaan jalan dan kepadatan lalu lintas.

4. Taati lampu lalu lintas dan rambu-rambu jalan raya.

5. Jangan pernah mengendarai kendaraan sesudah meminum alkohol atau menggunakan obat-obatan.

6. Jangan pernah menggunakan telepon genggam atau selular selama mengendarai kendaraan.

7. Menyetirlah dengan hati-hati dan perhatikan secara khusus para pejalan kaki, pengendara sepeda dan secara umum semua pengguna jalan yang rentan.

8. Larang anak-anak untuk bermain di jalan yang ramai dan tunjukkan kepada mereka cara menyeberang jalan dengan aman.

9. Gunakan lampu ketika sedang berjalan di jalan pada malam hari, dan apabila mungkin, gunakan baju yang berwarna terang atau memantulkan cahaya sehingga orang lain dapat melihat Anda.

10. Ketahuilah tempat di mana Anda dapat memperoleh bantuan apabila suatu kecelakaan terjadi dan simpanlah daftar nomor telepon darurat.

Tindakan relawan di masyarakat

Anda dapat membantu anggota masyarakat untuk menyadari perilaku keselamatan di jalan dengan cara:

• mendorong anggota keluarga dan masyarakat untuk mematuhi sepuluh tindakan

keselamatan di jalan

• memberikan contoh yang baik pada saat sedang mengendarai kendaraan

• bekerja dengan pejabat berwenang setempat dalam mengorganisir kampanye

peningkatan kesadaran masyarakat

• mendorong pejabat berwenang setempat untuk mengadakan tindakan keselamatan

(12)

MODUL 7

5 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Keselamatan di Jalan

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

di wilayah yang berbahaya dan mengenalkan tempat-tempat penyeberangan jalan yang aman, terutama di sekitar sekolah

• mendorong dan memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada individu yang

paling mungkin menjadi orang pertama di sebuah tempat kejadian kecelakaan, seperti pengemudi profesional, pengemudi kendaraan umum, polisi, staff ambulans dan pos pertolongan pertama

• mendorong pejabat berwenang setempat untuk menegakkan peraturan keselamatan

seperti batas kecepatan, penggunaan sabuk keselamatan atau helm, tidak berkendara dengan konsumsi alkohol dan obat-obatan yang berlebihan

• berbicara dengan anak-anak muda di sekolah mengenai sepuluh tindakan

keselamatan di jalan

Pertolongan pertama untuk orang yang luka akibat kecelakaan di jalan Penelaahan

Tempat kejadian kecelakaan di jalan dapat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan lain. Penting untuk menilai situasi ketika mendekati tempat

kejadian kecelakaan. JANGAN masuk jika tempat tersebut tidak aman. Relawan

sebaiknya TIDAK melibatkan diri dalam menurunkan angka korban kecelakaan jalan. Mereka sebaiknya hanya memindahkan orang apabila mereka terancam bahaya dan keadaan cukup aman untuk memberikan bantuan.

Perencanaan

Amankan lokasi. Jika ada segitiga pengaman, letakkan segitiga tersebut kira-kira 30 meter di setiap sisi dari tempat kejadian kecelakaan untuk memperingatkan pengemudi lain akan kecelakaan tersebut. Sebagai alternatif, cabang kayu atau tumpukan batu juga dapat digunakan.

Panggil bantuan medis dan bantuan polisi Pelaksanaan

Berikan pertolongan pertama mendasar kepada orang yang cedera. Kecelakaan di jalan dapat menyebabkan orang cedera di bagian kepala, leher, punggung dan dada.

(13)

MODUL 7

6 Topik -t opik P elengk ap

Pendarahan (baik dalam maupun luar) dan patah tulang juga dapat terjadi. Evaluasi

Semua cedera yang disebabkan oleh kecelakaan di jalan sebaiknya diperiksakan di klinik, rumah sakit atau pusat kesehatan.

Pesan-pesan kunci:

• Cedera akibat kecelakaan lalu lintas di jalan dapat dicegah.

• Perilaku pengguna jalan merupakan sebab utama cedera akibat kecelakaan lalu

lintas.

• Kenakan sabuk pengaman, atau bagi pengendara sepeda motor, pakai helm dengan

tali dagu terpasang.

• Taati batas kecepatan dan sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi cuaca,

keadaan jalan, dan kepadatan lalu lintas.

• Larang anak-anak bermain di jalanan yang ramai dan tunjukkan kepada mereka cara

menyeberang jalan dengan aman.

• Jangan mengemudi sesudah mengkonsumsi alkohol atau menggunakan

(14)

MODUL 7

7 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Keselamatan di Jalan

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

1. Sebutkan empat alasan mengapa kecelakaan jalan dapat terjadi:

2. Sebutkan dua perilaku keselamatan di jalan Tes pemahaman Anda

(15)

MODUL 7

8 Topik -t opik P elengk ap Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang sumbangan darah

yang aman dan menunjukkan tempat pengumpulan darah di tengah masyarakat

• membantu menggalakkan sumbangan darah yang aman dan Club 25. • membantu kampanye penggugah kesadaran dan ikut serta dalam Peringatan

Hari Donor Darah Sedunia.

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Setiap hari darah dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia. 2. Setiap orang memiliki golongan darah yang berbeda.

3. Darah dapat membawa penyakit seperti malaria, hepatitis, sifilis dan HIV. 4. Darah yang disumbangkan diuji untuk mengetahui apakah mengandung

penyakit atau tidak dan untuk menentukan golongannya. 5. Donor darah harus memberikan ijin untuk pengujian darahnya.

6. Donor darah DILARANG menyumbangkan darahnya jika tujuannya adalah

untuk menentukan status HIV mereka.

7. Darah yang terbukti positif mengandung penyakit harus dibuang.

- donor-donor ini dianjurkan untuk tidak lagi menyumbangkan darah mereka

- donor-donor ini dirujuk untuk diberikan penyuluhan

8. Donor-donor sukarela dan tanpa pamrih dikenal sebagai donor paling aman.

9. Prakarsa Club 25 mendorong donor darah belia untuk menjalani gaya hidup

sehat dan menyumbangkan darah mereka secara teratur (kira-kira 2 kantong darah setiap tahunnya)

10.Donor-donor sukarela dan tanpa pamrih perlu diberi pengakuan dan penghargaan.

Topik 2

DARAH YANG AMAN DAN PEREKRUTAN

DONOR DARAH SUKARELA

(16)

MODUL 7

9 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Darah yang Aman dan Perekrutan Donor Darah Sukarela

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Keamanan darah

Keamanan darah ditentukan dengan cara menguji darah yang disumbangkan untuk menentukan golongan darah dan kandungan infeksi. Darah yang aman tidak mengandung bekas virus, parasit, obat bius, alkohol, bahan kimia atau faktor-faktor lain yang dapat membahayakan si penerima.

Menyumbangkan adalah proses yang sederhana dengan sistem yang bermutu untuk memastikan kesehatan dan keselamatan donor. Jarum dan kantong yang digunakan untuk mengumpulkan darah hanya digunakan untuk sekali pakai dan kemudian dibuang, menghapus kemungkinan tersebarnya infeksi kepada donor.

Menyumbangkan darah

Seluruh proses penyumbangan darah hanya berlangsung satu jam. Sebelum menyumbangkan darah, kepada donor diajukan serangkaian pertanyaan tentang riwayat kesehatannya dan pengobatan yang pernah diterimanya, untuk menentukan apakah mereka layak untuk menjadi penyumbang darah yang aman. Donor darah wajib memberikan ijin agar darah mereka diuji untuk mengetahui apakah darahnya mengandung penyakit seperti HIV atau tidak.

Setiap negara memiliki kriteria masing-masing dalam menyeleksi donor darah. Sebagai panduan umum, donor darah sukarela sebaiknya memenuhi syarat-syarat di bawah ini:

• sehat

• berbobot badan antara 45-50 kg

• berusia antara 16 sampai 70 tahun (di beberapa negara, antara 18 sampai 65)

• memenuhi semua panduan yang dirancang untuk melindungi orang yang

menyumbang darah dan orang yang akan menerimanya Orang sebaiknya TIDAK menyumbangkan darah, jika mereka:

• tidak sehat • menderita anemia

• hamil atau pernah hamil dalam satu tahun terakhir • sedang menyusui

• menderita penyakit jantung, tekanan darah rendah atau tinggi, diabetes atau ayan • sedang menjalani pengobatan seperti diberi antibiotik

(17)

MODUL 7

10 Topik -t opik P elengk ap

• sedang terinfeski atau memiliki riwayat infeksi seperti malaria, HIV, hepatitis B atau

kasus infeksi dari hubungan seksual (STI) lainnya

Club 25

Club 25 adalah satu prakarsa yang mendorong generasi muda yang berusia antara

16 sampai 25 tahun untuk menyumbangkan sekitar dua kantong darah setiap tahun dan memelihara gaya hidup sehat. Para donor belia bertekad untuk menyumbangkan darah secara teratur dan mungkin bertujuan untuk dapat menyumbangkan darah 20 atau 25 kali pada awalnya, namun mereka seringkali terus menyumbang lebih banyak selama masa hidupnya.

Club 25 membantu memasyarakatkan pertolongan pertama, gizi, olah raga secara teratur dan keselamatan di jalan. Club 25 juga membantu menggugah kesadaran orang

tentang HIV dan AIDS, pemakaian zat secara berlebihan, dan mengurangi perilaku sehat yang berisiko.

Hari Donor Darah Sedunia

Tujuan dari Hari Donor Darah Sedunia adalah

• memberi penghormatan kepada semua donor darah di seluruh dunia • menggugah kesadaran tentang manfaat menyumbang darah

• mendapatkan komitmen dan dukungan dari dinas kesehatan

Hari Donor Darah Sedunia dipersembahkan untuk donor darah sukarela dan tanpa pamrih. Hari ini dirayakan setiap tanggal 14 Juni dan telah mendapat dukungan dari semua pemangku kepentingan dalam hal pengobatan transfusi darah dan jasa transfusi darah, termasuk Lembaga Kesehatan Dunia (WHO), Perhimpunan Transfusi Darah Internasional, Federasi Internasional Organisasi Donor Darah, dan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah Bulan Sabit Merah.

Tindakan yang dilakukan relawan di tengah masyarakat

Relawan dapat membantu anggota masyarakat untuk menyadari perlunya darah yang aman dan bagaimana menjadi donor darah sukarela dengan cara:

• mendorong mereka untuk menjadi donor darah sukarela dan tanpa pamrih

(18)

MODUL 7

11 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Darah yang Aman dan Perekrutan Donor Darah Sukarela

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

dengan Club 25 atau program remaja yang serupa

• mencari dukungan dari tokoh masyarakat untuk merekrut donor darah sukarela

beresiko rendah dan tanpa pamrih

• mendukung pusat pengelolaan darah setempat dengan upaya peningkatan donor

darah dan kampanye penggugah kesadaran

• ikut serta dalam acara-acara peringatan Hari Donor Darah Dunia setiap tahun • menjadi donor darah sukarela dan tanpa pamrih secara rutin dan mendorong

anggota keluarga untuk menyumbangkan darah

• memberikan pengakuan dan penghargaan kepada donor darah sukarela

Pesan-pesan kunci:

• Darah menyelamatkan nyawa • Menyumbang darah adalah aman

(19)

MODUL 7

12 Topik -t opik P elengk ap

1. Untuk apa darah dites?

2. Apa yang dimaksud dengan Club 25?

3. Kapan Hari Donor Darah Dunia diperingati?

4. Apa tujuan diperingatinya Hari Donor Darah Dunia?

Tes pemahaman Anda

(20)

MODUL 7

13 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Penggunaan Zat Secara Berlebihan

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• mendata zat-zat yang dapat mengubah perilaku seseorang karena pemakaian

secara berlebihan

• mendata dampak bahaya yang ditimbulkan oleh zat-zat tersebut

• mengidentifikasi tindakan untuk menggugah kesadaran di kalangan

masyarakat tentang dampak bahaya yang disebabkan oleh pemakaian zat-zat secara berlebihan

• menghubungkan orang dengan layanan dan dukungan yang terkait dengan

penggunaan alkohol dan obat-obatan

• memberikan pertolongan pertama pada kasus overdosis

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Beberapa jenis zat dan obat-obatan dapat mengubah perilaku seseorang, termasuk alkohol dan rokok.

2. Orang yang menggunakan zat secara berlebihan dapat menjadi kecanduan. 3. Relawan harus memasyarakatkan sikap antistigmatisasi dan antidiskriminasi

terhadap orang yang memakai zat-zat secara berlebihan.

4. Orang-orang yang berada di bawah pengaruh zat mungkin akan kehilangan akal sehat dan memiliki perilaku berisiko tinggi, seperti seks tanpa pengaman atau mengemudi.

5. Tingkatkan keterampilan dan pengetahuan hidup untuk menerapkan gaya hidup sehat dan anjurkan untuk tidak memakai zat-zat secara berlebihan. 6. Berikan pertolongan pertama dan minta bantuan segera dari pihak medis

dalam kasus overdosis.

Topik 3

(21)

MODUL 7

14 Topik -t opik P elengk ap

Istilah “zat” mengacu kepada obat-obatan, alkohol, atau bahan-bahan kimia lain yang dapat mengubah perilaku seseorang atau yang dapat membuat orang kecanduan. Zat-zat ini dapat mencakup Zat-Zat-zat legal, seperti alkohol, rokok, dan obat-obatan, serta Zat- zat-zat terlarang seperti mariyuana, heroin, metafetamin, atau kokain. Kepemilikan atau pemakaian zat terlarang ini dapat dikenakan hukuman berdasarkan undang-undang. Penggunaan obat-obatan secara berlebihan (legal atau ilegal) berbahaya untuk kesehatan orang. Menghisap rokok secara berlebihan dapat menyebabkan kanker, penyakit paru-paru kronis, dan bahkan kematian. Zat-zat yang disuntikkan dengan jarum dan alat suntik yang dipakai bersama dapat membuat orang berisiko tertular infeksi seperti HIV atau hepatitis. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit ginjal dan mengganggu akal sehat yang dapat berujung pada kecelakaan kendaraan, atau terjerumus ke dalam perilaku berisiko seperti seks tanpa pengaman. Alkohol juga dapat memperburuk depresi dan berkontribusi terhadap perilaku kasar.

Relawan dapat mendorong anggota masyarakat dan keluarganya untuk membicarakan tentang akibat penggunaan zat secara berlebihan tanpa pandang bulu.

Tanda-tanda penggunaan zat-zat secara berlebihan

Banyak tanda-tanda penggunaan zat-zat secara berlebihan dapat menyerupai depresi, stres, atau penyakit-penyakit lain. Penting agar Anda tidak membuat asumsi dan menuduh bahwa orang telah menyalahgunakan zat-zat. Orang-orang yang memakai zat-zat secara berlebihan tidak mau terbuka tentang banyaknya obat yang mereka gunakan dan mereka mungkin akan membantah bahwa mereka pernah menggunakannya. Anda perlu mendekati orang-orang itu dengan kepedulian, empati dan dukungan. Tanda-tandanya antara lain:

• perubahan kebiasaan makan atau kenaikan atau penurunan berat badan tanpa

kejelasan

• tidak dapat tidur atau justru terlalu banyak tidur

• nafasnya bau obat-obatan, begitu juga tubuh dan pakaiannya • sangat hiperaktif, cerewet secara berlebih

• bekas suntikan di lengan bawah, kaki atau telapak kaki • perubahan kepribadian, suasana hati atau minat

• pergantian teman, atau teman baru yang mungkin dikenal sebagai pemakai

obat-obatan

(22)

MODUL 7

15 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Penggunaan Zat Secara Berlebihan

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

• perilaku yang tidak berterus terang atau mencurigakan

• perubahan dalam hal kebiasaan, kegiatan atau penampilan sehari-hari • kecelakaan lalu lintas yang terkait dengan konsumsi alkohol

Tindakan relawan di tengah masyarakat

Relawan dapat membantu masyarakat untuk belajar mengenal pemakaian zat secara berlebihan dengan cara:

• mendidik masyarakat tentang bahaya penggunaan zat secara berlebihan • menganjurkan orang untuk tidak bereksperimen dengan zat berbahaya

• membantu orang untuk mengurangi bahaya yang akan menimpa mereka akibat

pemakaian zat

• memberikan informasi dan menghubungkan orang dengan jasa dan dukungan

kegiatan pencegahan, tetutama yang berkaitan dengan konsumsi alkohol dan obat-obatan lain

• meningkatkan keterampilan dan pengetahuan orang untuk menjalani hidup sehat • menolong orang yang memakai zat secara berlebihan dengan cara mendidik keluarga

dan teman-temannya tentang pertolongan pertama dalam keadaan darurat

• membantu pengasuh untuk mengembangkan keterampilan untuk bertahan • memberikan pertolongan pertama kepada orang yang overdosis

• mengorganisir masyarakat untuk mengatasi masalah pemakaian zat secara

berlebihan

• bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti institusi

keagamaan atau organisasi pemuda untuk memberikan informasi tentang pemakaian zat secara berlebihan

• membantu membentuk kelompok dukungan untuk orang-orang yang ingin berhenti

memakai zat berbahaya

• mendukung program pengurangan bahaya, seperti proyek-proyek pergantian jarum,

untuk mengurangi dampak berbahaya dari pemakaian zat secara berlebihan

• mengadakan advokasi agar kantor cabang atau daerah Palang Merah Bulan Sabit

Merah setempat ikut terlibat dalam program-program penanganan penyalahgunaan zat

• menggunakan program-program yang telah mapan untuk memperkuat

pesan-pesan tentang pemakaian zat secara berlebihan

• mengadakan advokasi untuk menggugah kesadaran tentang pemakaian zat di

sekolah dan kampus

(23)

MODUL 7

16 Topik -t opik P elengk ap masyarakat Pesan-pesan kunci:

• Jalani gaya hidup sehat dan halangi pemakaian zat secara berlebihan.

• Konsumsi alkohol dan zat-zat lain secara berlebihan dapat mengganggu akal sehat

dan mengancam keselamatan.

• Menghisap rokok dapat merusak kesehatan dan merupakan salah satu penyebab

kanker paru-paru.

• Cari dukungan untuk mengurangi pemakaian zat. • Cari bantuan medis segera dalam kasus overdosis.

(24)

MODUL 7

17 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Penggunaan Zat Secara Berlebihan

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

1. Sebutkan dua zat yang dapat mengubah perilaku seseorang.

2. Sebutkan dua perilaku berisiko yang sering dilakukan orang yang berada di bawah pengaruh zat-zat.

3. Apa yang harus dilakukan oleh relawan jika mereka mencurigai adanya kasus

overdosis?

Tes pemahaman Anda

(25)

MODUL 7

18 Topik -t opik P elengk ap Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• menjelaskan cara membantu pemerintah setempat dalam mengumpulkan,

mengidentifikasi dan menguburkan jenazah pasca bencana

• memberikan pertolongan pertama psikologis untuk orang yang berduka

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Pengurusan, identifikasi dan penguburan jenazah pada saat bencana adalah tanggung jawab pemerintah.

2. Relawan hanya bekerja di bawah pengawasan pemerintah dan pengurus cabang atau daerah Palang Merah Bulan Sabit Merah setempat dalam membantu mengumpulkan dan menguburkan jenazah.

3. Gunakan baju, pakaian dan sarung tangan pelindung ketika mengurus jenazah

4. Pakai lambang pelindung Palang Merah Bulan Sabit Merah.

5. Cucilah tangan dengan benar menggunakan sabun atau abu dan air bersih

setelah mengurus jenazah.

6. Bersihkan dan cuci semua peralatan, pakaian, dan bahan-bahan yang telah digunakan.

7. Cari dukungan psikologis dari pengurus Palang Merah Bulan Sabit Merah

setempat.

Topik 4

(26)

MODUL 7

19 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Pengumpulan dan Penguburan Jenazah

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Mengurus jenazah adalah salah satu aspek tersulit dalam tanggap bencana, baik bencana akibat ulah manusia atau bencana alam. Pengurusan, pengenalan dan penguburan jenazah pada saat bencana adalah tanggung jawab pemerintah, walaupun

Perhimpunan Nasional dapat diminta bantuan. Relawan harus mendapat wewenang

penuh dari pemerintah daerah dan kantor cabang atau daerah Palang Merah Bulan Sabit Merah setempat sebelum mulai mengumpulkan dan menguburkan jenazah. Penting agar relawan menghormati martabat jenazah, sesuai dengan tata cara lokal, budaya dan agama setempat dan memberikan dukungan psikologis kepada mereka yang berduka.

Pengumpulan jenazah dan anggota tubuh

Pencarian jenazah adalah langkah pertama dalam pengurusan jenazah dan biasanya kacau balau dan tidak tertib. Keadaan dan daerah harus dibebaskan dulu sebelum relawan dapat membantu mengumpulkan jenazah.

Pencarian jenazah hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu, namum dapat diperpanjang jika terjadi gempa bumi dan bencana yang lebih dahsyat.

Tandu dan kantong mayat sebaiknya disediakan bagi relawan untuk mengangkut jenazah.

Identifikasi jenazah

Tanpa pendinginan, jenazah akan membusuk dengan cepat. Pendinginan memperlambat laju pembusukan dan mengawetkan jenazah untuk dapat dikenali. Identifikasi jenazah dilakukan dengan mencocokkan almarhum(-ah) (ciri-ciri fisik, dsb) dengan informasi yang sama tentang orang hilang atau yang disangka telah meninggal.

Pengenalan visual atau foto jenazah yang masih segar merupakan cara yang paling sederhana untuk mengenali jenazah. Pemerintah setempat bisa meminta relawan untuk mengisi formulir identifikasi untuk mendeskripsikan informasi dasar tentang jenazah atau bagian tubuh yang dapat dapat membantu prosedur pengenalan selanjutnya.

(27)

MODUL 7

20 Topik -t opik P elengk ap

Jenazah sebaiknya tidak dikuburkan atau dikremasi sebelum diidentifikasi. Penguburan jenazah

Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk menyiapkan bangunan dan lokasi pemakaman. Relawan dapat membantu pemerintah daerah dengan mengikuti instruksi-instruksi mereka.

• Semua jenazah yang sudah diidentifikasi sebaiknya diserahkan kepada keluarga

atau masyarakat mereka untuk diurus sesuai dengan adat istiadat and tata cara setempat.

• Pemikiran yang cermat harus dilakukan menyangkut lokasi tempat pemakaman.

Lokasi tersebut sebaiknya dapat diterima oleh masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pemakaman. Lokasi sebaiknya cukup dekat agar masyarakat yang tertimpa musibah dapat mengunjunginya.

• Jika memungkinkan, sisa tubuh manusia sebaiknya dikuburkan di pemakaman

terpisah dan diberi tanda dengan jelas.

• Untuk bencana yang sangat dahsyat, kuburan massal mungkin diperlukan.

• Tata cara keagamaan yang berlaku dapat menunjukkan kecenderungan pilihan

menyangkut arah jenazah (kepala menghadap ke timur, ke arah kiblat/Mekkah, misalnya)

• Setiap jenazah harus dikuburkan dengan nomor acuan yang unik di atas label anti

air.

• Nomor ini harus terlihat dengan jelas di permukaan tanah dan dipetakan untuk

acuan di masa yang akan datang.

Dukungan untuk keluarga dan orang yang selamat

• Jenazah dan orang yang berkabung harus selalu dihormati.

• Prioritas dari keluarga yang tertimpa musibah adalah untuk mengetahui nasib

anggota keluarga mereka yang hilang.

• Infomasi yang jujur dan akurat sebaiknya diberikan setiap waktu dan di setiap tahap

pencarian serta proses identifikasi.

• Pendekatan yang simpatik dan penuh kepedulian harus selalu diberikan kepada

seluruh keluarga.

• Identifikasi yang keliru harus dihindari.

• Dukungan psikologis untuk keluarga dan kerabat sebaiknya diperhatikan. • Tradisi budaya dan agama sebaiknya dihormati.

(28)

MODUL 7

21 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Pengumpulan dan Penguburan Jenazah

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Perlindungan untuk relawan

Seringkali sesudah terjadinya bencana alam, ada semacam ketakutan bahwa mayat akan menyebabkan epidemi. Jenazah korban bencana alam TIDAK menyebabkan

epidemi. Namun kita perlu berhati-hati, jika kematian tersebut disebabkan oleh

penyakit menular.

Relawan sebaiknya melindungi diri mereka ketika mengurus jenazah dengan cara:

• memakai baju dan sarung tangan pelindung • memakai lambang Palang Merah Bulan Sabit Merah

• mencuci tangan mereka dengan sabun dan air atau abu dan air, setelah mengurus

jenazah

• membersihkan dan mencuci semua peralatan, pakaian, dan bahan-bahan yang telah

digunakan

• bekerja di bawah pengawasan pemerintah dan pengurus cabang atau daerah

Palang Merah Bulan Sabit Merah setempat dalam membantu mengumpulkan dan menguburkan jenazah

• mencari dukungan psikologis dari pengurus Palang Merah Bulan Sabit Merah

setempat

Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh relawan

Relawan dapat memberikan bantuan pasca bencana dengan cara:

• memberitahu masyarakat bahwa jenazah korban bencana alam tidak menyebabkan

epidemi

• memberikan pertolongan pertama psikologis kepada orang yang selamat, khususnya

anak-anak

• mengikuti instruksi pemerintah setempat dan pengurus cabang atau daerah Palang

(29)

MODUL 7

22 Topik -t opik P elengk ap

1. Benar atau salah: Relawan tidak perlu diawasi ketika menguburkan jenazah pasca bencana.

2. Sebutkan tiga hal yang dapat dilakukan oleh relawan untuk melindungi diri mereka ketika mengurus jenazah.

3. Di mana relawan dapat memperoleh dukungan psikologis?

(30)

MODUL 7

23 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Pengumpulan dan Penguburan Jenazah

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Kunci Jawaban

Tes Pemahaman

Modul 7, Topik 2: Keselamatan di jalan

1. Sebutkan empat alasan mengapa kecelakaan jalan dapat terjadi:

berkendara dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain

mabuk, atau menggunakan obat-obat sambil mengemudi menggunakan telepon genggam atau selular sambil

mengemudi

pengemudi tidak memiliki surat ijin mengemudi/SIM pengemudi teralihkan perhatiannya

kelelahan akibat perjalanan panjang

kurangnya atau kurang terlihatnya rambu-rambu jalan mengenai tempat penyeberangan orang dan hewan

kondisi cuaca yang buruk, seperti kabut, hujan dan angin kendaraan sudah tua dan tidak dirawat dengan baik prasarana jalan yang buruk dan tidak aman

2. Sebutkan dua perilaku keselamatan di jalan

Gunakan sabuk pengaman, atau bagi pengendara sepeda motor, gunakan helm dengan tali dagu yang terpasang Jaga jarak aman dari kendaraan lain

Taati batas kecepatan dan sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi cuaca, keadaan jalan, dan kepadatan lalu lintas

Taati lampu lalu lintas dan rambu-rambu jalan raya

Jangan pernah mengemudi setelah meminum alkohol atau menggunakan obat-obatan

Larang anak-anak untuk bermain di jalan yang ramai dan tunjukkan kepada mereka cara menyeberang jalan dengan aman.

(31)

MODUL 7

24 Topik -t opik P elengk ap Kunci Jawaban Tes Pemahaman

Modul 7, Topik 3: Penggunaan zat secara berlebihan

1. Sebutkan dua zat yang dapat mengubah perilaku seseorang. Alkohol Mariyuana Obat-obatan Heroin Kokain Rokok Metafetamin

2.Sebutkan dua perilaku berisiko yang sering dilakukan dengan orang yang berada di bawah pengaruh zat-zat.

melakukan hubungan seks tanpa pengaman

mengemudi kendaraan di bawah pengaruh alkohol yang berlebihan

3.Apa yang harus dilakukan oleh relawan jika mereka

mencurigai adanya kasus overdosis?

Memberikan pertolongan pertama dan segera mencari bantuan medis.

(32)

MODUL 7

25 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Aksi KPPBM / Pengumpulan dan Penguburan Jenazah

Panduan Relawan / Modul 7 Topik-topik Pelengkap

Kunci Jawaban

Tes Pemahaman

Modul 7, Topik 4: Pengumpulan dan penguburan jenazah 1.Benar atau salah: Relawan tidak perlu diawasi ketika

menguburkan jenazah pasca bencana.

Salah. Relawan hanya boleh bekerja di bawah pengawasan pemerintah atau kantor cabang atau daerah Palang Merah Bulan Sabit Merah setempat dalam membantu mengumpulkan dan menguburkan jenazah.

2. Sebutkan tiga hal yang dapat dilakukan oleh relawan untuk melindungi diri mereka ketika mengurus jenazah.

memakai baju, pakaian dan sarung tangan pelindung ketika mengurus jenazah

memakai lambang pelindung Palang Merah Bulan Sabit Merah

mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun atau abu dan air bersih setelah mengurus jenazah

membersihkan dan mencuci semua peralatan, pakaian, dan bahan-bahan yang telah digunakan

3. Di mana relawan dapat memperoleh dukungan psikologis?

Kantor cabang atau daerah Palang Merah Bulan Sabit Merah setempat.

(33)

MODUL 7

26 Topik -t opik P elengk ap

(34)

Prinsip – Prinsip Dasar Gerakan

Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah

Internasional

Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (Gerakan) lahir dari semangat untuk membantu korban terluka dalam perang tanpa diskriminasi, berupaya –dalam kapasitas internasional dan nasionalnya— mencegah dan mengentaskan penderitaan manusia di mana saja. Tujuan Gerakan ialah untuk melindungi nyawa dan kesehatan dan memastikan dihormatinya manusia. Gerakan mempromosikan pemahaman bersama, persahabatan, kerjasama, dan perdamaian abadi antarsesama manusia.

Kesamaan

Prinsip ini menolak diskriminasi atas dasar bangsa, ras, keyakinan agama, kelas, ataupun pendapat politik. Gerakan berupaya memulihkan penderitaan individu, berdasarkan kebutuhan mereka, dan memprioritaskan kasus-kasus kesulitan yang terpenting untuk ditangani.

Kenetralan

Demi menjamin kenyamanan semua pihak, Gerakan tidak boleh berpihak dalam pertikaian atau terlibat kapan pun juga dalam

berbagai kontroversi politik, rasial, agama, atau ideologi.

Kemandirian

Gerakan bersifat independen. Perhimpunan Nasional, meskipun berstatus

membantu pemerintah mereka dalam layanan kemanusiaan dan tunduk di bawah undang-undang negara masing-masing, harus senantiasa menjaga keotonomian mereka sehingga setiap saat mampu bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Gerakan.

Kesukarelaan

Gerakan ini bersifat sukarela, tidak disisipi dengan niat dan semangat mencari keuntungan.

Kesatuan

Hanya ada satu Palang Merah atau Bulan Sabit Merah di satu negara, dan keanggotaanya harus bersifat terbuka bagi siapa saja. Ia harus mengemban tugas kemanusiaannya dalam wilayah yang telah ditetapkan.

Kesemestaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional meliputi seluruh dunia. Setiap perhimpunan memiliki status sama serta berbagi tanggung jawab dan tugas yang serupa dalam menolong sesama.

(35)

Referensi

Dokumen terkait

•   Pengalokasian unit-unit eksperimen ke dalam blok sehingga unit-unit dalam blok secara relatif bersifat homogen sedangkan sebagian besar dari variasi yang dapat. diperkirakan

Penundaan Kewajiban Pembayaran utang hanyalah bersifat sementara sebagai jalan penyelesaian utang piutang. Jangka waktu PKPU hanyalah 270 sejak putusan PKPU

lancar. Selanjutnya diselingi istirahat makan siang sampai pukul 12.00 Wita dan evaluasi secara keseluruhan. Setelah dilaksanakan secara teori dan praktek, karena

Dokumen Maklumat Program Pengajian (berserta lampiran) disediakan secara bona fide sebagai panduan umum kepada pihak yang berkepentingan dengan peluang melanjutkan pengajian tinggi

Wajib dicantumkan keterangan telah mengalami proses lanjutan harus apabila pangan yang dibuat dari bahan baku alamiah telah menjalani proses lanjutan 1.. Wajib dicantumkan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMA Negeri

Majas penegasan yaiku tembung-tembung berkias kang ngungkapake utawa ngandharake penegasan kanggo menehi penekanan ing isi geguritan ngenani sawijine samubarang

terjemahannya bahwa Daeng Manojengang dijatuhi hukuman oleh pengadilan Hindia Belanda 17 September 1847 karena dipersalahkan melawan pemerintah Hindia Belanda,