• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Media Career Card untuk Perencanaan Karir Siswa Kelas VIII SMPN 40 Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Media Career Card untuk Perencanaan Karir Siswa Kelas VIII SMPN 40 Surabaya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA CAREER CARD UNTUK PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS VIII SMPN 40 SURABAYA

THE DEVELOPMENT OF CAREER CARD MEDIA FOR CAREER PLANNING 8

TH

GRADE

678'(17¶6

IN SMPN 40 SURABAYA

Mimbar Oktaviana

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya oktavianamimbar@gmail.com

Elisabeth Christiana, S.Pd., M.Pd

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya christiana_elisabeth@yahoo.com

ABSTRAK

Berdasarkan kasus yang ditemukan di media masa diketahui bahwa perencanaan karir sedini mungkin

diperlukan untuk masa depan siswa. Dan dari studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN 40 Surabaya

melalui wawancara kepada siswa dan konselor ditemukan permasalahan bahwa siswa membutuhkan

informasi tentang jenis-jenis pekerjaan dan pemahaman diri untuk menentukan langkah selanjutnya dalam

mencapai cita-cita yang dimiliki serta kurangnya media dalam penyampaian layanan kepada siswa. Oleh

karena itu, pengembangan media dalam memberikan layanan kepada siswa tentang perencanaan karir siswa

perlu dilakukan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu produk berupa media

Career Card

untuk perencanaan karir siswa kelas VIII SMP Negeri 40 Surabaya yang memenuhi kriteria akseptabilitas

(kegunaan, kelayakan, kepatutan dan ketepatan). Produk pengembangan yang dihasilkan terdiri dari: (1)

Media

Career Card,

dan (2) buku panduan

Career Card.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan Brog & Gall (1983) yang telah disederhanakan

oleh Tim Puslitjaknov. Produk yang dikembangkan hanya sebatas pada tahap uji pengguna rangkaian model

pengembangan sebagai berikut: (1) Analisis Produk, (2) Mengembangkan Produk Awal, (3) Konsultasi

dengan ahli media, (4) Uji Validasi Ahli, (5) Uji Validasi Pengguna. Instrumen penilaian ini berupa angket.

Hasil penelitian yang diperoleh dari dua ahli bimbingan dan konseling sebesar 87% dengan

prosentase kriteria kegunaan 87,5%, kelayakan 83,33%, kepatutan 87,50%, ketepatan 87,50%. Sedangkan

EHUGDVDUNDQ XML SHQJJXQD JXUX %. GLSHUROHK VNRU VHEHVDU

NDWHJRUL ³VDQJDW EDLN WLGDN SHUOX UHYLVL´

dengan prosentase kriteria kegunaan 91,67%, kelayakan 75%, kepatutan 96,43%, ketepatan 83,33%.

Dengan demikian media

Career Card

telah memenuhi kriteria akseptabilitas.

Kata Kunci

: Buku Panduan, Media

Career Card, Perencanaan Karir.

ABSTRACT

Based on the cases found in the media known that career planning as early as possible is required

for future students . And of a preliminary study conducted at SMPN 40 Surabaya through interviews to

students and counselors found the problem that students need information about the kinds of jobs and

self-understanding to determine the next steps in achieving the ideals held and the lack of media in the delivery of

services to students . Therefore , the development of the media in providing services to students about the

students career planning needs to be done

The purpose of this research is to produce a product in the form of media for career planning

Career Card eighth grade students of SMP Negeri 40 Surabaya who meet the criteria of acceptability

(usability, feasibility, appropriateness and accuracy ) . The resulting product development consists of : (1)

Media Career Card, and (2) Career Card guide books

This study uses a model of development Brog & Gall (1983 ), which has been simplified by Tim

Puslitjaknov . Products developed only in terms of the test phase of the circuit model of development as

follows: ( 1 ) Analysis of the product, (2) Develop Products Beginning, (3) Consultation with experts media,

(2)

(4) Test Validation Expert, (5) Validation Test User. This assessment instrument in the form of a

questionnaire.

Research results that obtained from two guidance and counseling experts as big as 87% with

utility criterion percentage 87,50%, worthiness 83,33%, properness 87,50%, fitness 87,50%. While from

JXLGDQFH DQG FRXQVHOLQJ WHDFKHU XVHU REWDLQHG VFRUH DV ELJ DV

EHORQJ WR ³YHU\ JRRG´ FDWH

gory, no

need to revision with utility criterion percentage 91.67%, worthiness 75%, properness 96.43%, fitness

83,33%). Thus, Career card media has fulfill acceptability criterion.

Keywords: Manual Book, Career Card Media, Career Planning

PENDAHULUAN

Tidak pernah puas dan selalu merasa kurang merupakan salah satu hasrat yang dimiliki manusia. Untuk memenuhi hasrat tersebut setiap individu berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan semua yang diinginkan dengan berkarir. Karir yang cemerlang adalah impian semua individu. Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan karir yang cemerlang, salah satunya melalui perencanaan yang matang terhadap karirnya yang biasa disebut dengan perencanaan karir. Untuk itu perencanaan karir yang matang perlu dipersiapkan sejak dini. Dengan mengetahui informasi ± informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan karir siwa bisa merencanakan karir yang lebih baik lagi. Informasi yang diberikan juga harus dikemas dengan menarik agar siswa bisa menerima informasi tentang pentingnya perencanaan karir dengan baik.

Tetapi hal itu bertentangan dengan banyak siswa yang tidak mengetahui betapa pentingnya perencanaan karir bagi masa depan mereka. Hal ini di buktikan pada berita yang diambil dari Liputan 6 (5 Mei 2015),Didapat hasil bahwa dari data BPS (Badan Pusat Statistik), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) didominasi penduduk berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,05 %, lalu disusul pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) 8,17%, dan Diploma I/II/III sebesar 7,49%. Sedangkan TPT terendah ada pada peduduk berpendidikan SD ke bawah dengan prosentase

3,61% di periode Februari

2015.(bisnis.liputan6.com/read/2226109/745-juta-penduduk-ri-menganggur-terbanyak-lulusan-smk. Diakses tanggal 16 Oktober 2015).

Hal serupa juga dimuat dan diambil dari Sindo News.com (Rabu 5 November 2014-18.21 WIB). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran terbuka dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Universitas meningkat. Kepala BPS Suryamin menjelaskan, lulusan universitas yang menganggur mencapai 5,65% pada kuartal III/2014 dari sebelumnya 5,39% pada kuartal yang sama 2013. Sementara untuk lulusan SMK juga meningkat menjadi 11,24% dari sebelumnya 11,21%. Lulusan SMK menjadi penyumbang tingkat penggangguran terbuka terbanyak. Suryamin menambahkan, peningkatan itu dikarenakan ada beberapa yang sudah lulus namun

belum menentukan pilihan ke tahap selanjutnya. (ekbis.sindonews.com/read/920262/34/pengangguran

-lulusan-universitas-dan-smk-meningkat-1415186476. Diakses tanggal 16 Oktober 2015). Seperti yang terjadi di SMPN 40 Surabaya. Dari hasil wawancara dengan guru BK didapat data bahwa siswa memang dirasa kurang memiliki informasi yang cukup untuk merencanakan karirnya. Siswa lebih banyak mendapatkan informasi dari luar sekolah. Karena siswa belum bisa menganggap bahwa informasi tentang karir diperlukan untuk merencanakan karirnya dimasa depan. Hanya beberapa siswa yang datang ke ruang BK dan meminta bantuan guru BK untuk mendapatkan informasi secara lengkap mengenai perencanaan karirnya. Sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa di SMP tentang perencanaan karir, menurut Piaget (Sciarra, 2004;129) kognitif pada masa remaja masuk pada tahap proses berfikir formal. Remaja sudah dapat berfikir secara abstrak dan logis untuk membuat rencana karirnya. Mereka sudah dapat menggunakan informasi yang ada untuk memprediksikan dampak dari pengambilan keputusan karir.

Sedangkan saat diadakan wawancara tentang perencanaan karir siswa di SMPN 40 Surabaya. Kelas VIII diambil sebagai sasaran utama wawancara dan difokuskan pada 3 kelas yang diambil secara acak yaitu kelas VIII D, VIII F, dan VIII G dengan siswa rata-rata berjumlah 36 siswa setiap kelasnya. Dari hasil wawancara yang diberikan pertanyaan yang sama pada setiap kelasnya.

dapat diambil kesimpulan bahwa siswa SMP kelas VIII sangat membutuhkan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan dan pemahaman diri yang harus dimiliki agar mereka bisa menentukan langkah apa yang akan mereka lakukan berikutnya untuk mencapai cita-cita yang mereka miliki. Dan penyebab dominan yang menyebabkan perencanaan karir rendah adalah media yang digunakan dalam pemberian informasi kurang menarik, sehingga siswa tidak bisa mendapatkan informasi secara maksimal.

Dari kasus yang ditemukan melalui media massa maupun fenomena dilapangan, maka dapat diartikan bahwa perencanaan karir sedini mungkin sangat diperlukan untuk masa depan. Setidaknya siswa harus memiliki prencanaan tentang karir sejak SMP. Dilihat dari keadaan dilapangan saat awal siswa

(3)

mamasuki jenjang SMA/SMK/Sederajat mereka langsung masuk pada jurusan-jurusan yang sudah ditentukan melalui beberapa tes sebelumnya. Sehingga mau tidak mau pada saat siswa duduk di jenjang SMP siswa harus sudah memiliki perencanaan dan bekal yang cukup untuk melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Jika siswa tidak memiliki informasi yang cukup akan menimbulkan masalah pada jenjang pendidikan selanjutnya di masa depan. Siswa yang salah memilih jurusan dan merasa tertekan bisa saja mengalami stress, atau bahkan ingin keluar dari sekolah karena merasa tidak nyaman. Dan siswa yang merasa salah jurusan akan menyelesaikan sekolahnya dengan tidak maksimal karena hanya bertujuan untuk mendapatkan ijasah. Dampak yang didapat setelah lulus siswa tersebut tidak tahu akan melakukan apa atau akan melanjutkan kemana setelah mereka mendapatkan ijasah.

Disini peran guru BK sangat dibutuhkan, guru BK bisa memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan siswa untuk membantu membuat perencanaan karir yang sesuai. Guru BK harus memiliki wawasan yang luas agar bisa memenuhi kebutuhan informasi siswa tentang berbagai informasi karir yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, cara menyampaikan informasi, waktu dan tempat yang menyenangkan juga mempengaruhi proses penyampaian informasi yang diterima siswa. Siswa lebih banyak menerima informasi dari luar sekolah dan informasi tersebut hanya sebagian dan tidak dapat dipastikan kebenarannya. Sehingga informasi tersebut membuat siswa menjadi bingung dan menjadi tidak mempedulikan pentingnya perencanaan karir bagi dirinya.

Oleh karena itu layanan bimbingan dan konseling akan menjadi salah satu alternatif upaya dalam memberikan solusi terhadap perencanaan karir yang kurang. Dengan memberikan informasi tantang karir kepada siswa, khususnya siswa SMP diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi kemampuan perencanaan karir siswa yang kurang. Metode pemberian informasi tentang karir lebih sering disampaikan dengan menggunakan metode ceramah. Sehingga membuat siswa merasa bosan dan informasi tidak bisa diterima siswa dengan sempurna.

Dari permasalahan tersebut muncul keinginan untuk mengembangkan media Career Card. Diharapkan dengan adanya media tersebut bisa membantu konselor dalam pemberian layanan tentang perencanaan karir yang lebih maksimal lagi dan siswa mampu memahami materi dengan cara menyenangkan dan mudah dipahami. Media Career Card ini bisa diaplikasikan pada bimbingan kelompok dengan aturan bermain sama seperti bermain kartu kwartet dengan sedikit modifikasi.

Disini media Career Card adalah sebuah kartu yang berisi tentang : a) Jenis ± Jenis Pekerjaan, b) Karakteristik setiap jenis pekerjaan yang diambil menurut teori karir john Holland, c) Kartu Impian. Diharapkan dengan adanya media Career Card ini bisa menambah pengetahuan siswa tentang merencanakan karir. Dengan memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup tentang karir diharapkan siswa dapat mengatasi permasalahan tentang perencanaan karir dan bisa membuat perencanaan karir yang bagus dan sesuai dengan bakat serta minat yang dimiliki. Setelah siswa memiliki pengetahuan yang cukup yang didapat dari media Career Card kemudian siswa bisa menuliskan cita-cita dan karakteristik yang dimiliki di Kartu Impian yang sudah disediakan.

METODEPENELITIAN

Dalam penelitian pengembangan media Career Card siswa kelas VIII SMPN 40 Surbaya ini digunakan model pengembangan dari Borg dan Gall (1983) yang telah disederhanakan menjadi lima tahap oleh Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan) yakni: Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, Mengembangkan produk awal, Validasi ahli dan revisi, Uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir (Tim Puslitjaknov, 11: 2008)

Pengembangan media Career Card untuk perencanaan karir siswa kelas VIII SMPN 40 Surabaya adalah pengembangan media dalam layanan bimbingan dan konseling yang berbeda dari model pengembangan media dalam konteks pembelajaran. Model pengembangan Borg dan Gall (1983) dipandang dapat mewakili pengembangan media untuk layanan bimbingan dan konseling karena berisi tahapan umum yang berbeda dari tahapan dalam pengembangan media pembelajaran.

Karena hasil yang akan dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah berupa media Career Card. Aspek-aspek yang dikembangkan untuk menilai buku panduan ini didasarkan pada empat aspek (akseptabilitas) yaitu aspek kelayakan, kegunaan, ketepatan dan kepatutan.

Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan media Career Card untuk perencanaan karir siswa kelas VIII SMPN 40 Surabaya adalah uji ahli materi, uji ahli pengguna serta kritik dan saran dari ahli media sebagai penyempurna produk. Ahli validasi adalah dosen dari jurusan BK yang berpengalaman dan memiliki pendidikan minimal S2. Review untuk media adalah dosen yang berkompeten dalam bidang teknologi dari jurusan BK.

Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam mengembangkan penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif menggunakan analisis presentase yang nantinya akan dibandingkan dengan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005) HASIL DAN PEMBAHASAN

(4)

1. Hasil analisis data kuantitatif dari validator Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan, diketahui bahwa hasil penilaian dari 1 orang ahli media pada penilaian media Career Card yang telah dikembangkan didasarkan pada aspek kegunaan, aspek kepatutan, aspek kelayakan serta aspek ketepatan diperoleh presentase 75% dengan kategori baik dan tidak perlu direvisi.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan di atas, diketahui bahwa rata - rata hasil penilaian dari 2 ahli materi terhadap media Career Card yang didasari pada aspek kegunaan, aspek kepatutan, aspek kelayakan serta aspek ketepatan mendapatkan penilaian sebesar 87% dari penilaian ini dapat dikategorikan bahwa media Career Card memiliki kriteria sangat baik dan tidak perlu direvisi. Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan, diketahui bahwa hasil penilaian dari 1 calon pengguna (konselor) pada penilaian media Career Card yang telah dikembangkan didasarkan pada aspek kegunaan, aspek kepatutan, aspek kelayakan serta aspek ketepatan mendapatkan penilaian sebesar 87% dengan kategori sangat baik dan tidak perlu direvisi.

Berdasarkan penilaian yang diperoleh dengan cara memberikan angket kepada para validator dan reviewer diperoleh kesimpulan bahwa buku panduan yang dikembangkan layak diberikan kepada siswa dan tidak perlu di revisi.

2. Hasil analisis kualitatif validator dan reviewer Cover pada buku panduan media Career Card

terlalu banyak gambar. Memerlukan variasi warna pada cover buku panduan agar lebih menarik. Pada biodata penulis perlu diberikan foto.

Perlu ditambahkan keterangan waktu pada buku panduan. perlu ada pengantar dan penjelasan singkat pada awal materi media

Career Card. Font judul pada media Career Card

perlu dibesarkan agar lebih nyaman bagi

pembaca. Gambar pada media Career Card

diganti dengan gambar yang lebih nyata. Ditambahkan petunjuk penggunaan buku

panduan dalam buku panduan media Career

Card.

Masukan tertulis yang diperoleh dari para reviewer dan para validator dijadikan suatu saran serta masukan dalam hal memberikan evaluasi pada bagian ± bagian yang dirasa kurang menarik dan kurang tepat untuk dimasukkan dalam media Career Card yang dikembangkan.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menitikberatkan pada pengembangan media Career Card yang berisi jenis-jenis pekerjaan dan karakteristik berdasarkan teori karir John. Holland yang dikemas menjadi sebuah media permainan. Hasil pengembangan ini

diharapkan dapat membantu guru BK sebagai media dalam memberikan layanan kepada siswa.

Dalam pengembangan media Career Card yang telah dilakukan oleh peneliti, pada tahapan ini sudah disesuaikan dengan model pengembangan Brog & Gall (1983) yang telah disederhanakan menjadi lima tahap oleh Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan). Produk yang dikembangkan tidak dilakukan uji efektifitas akan tetapi hanya sebatas tahap uji validasi pengguna, sehingga tahapan yang dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut.

Tahap pertama melakukan Analisis produk yang akan dikembangkan (need assessment) dengan melakukan studi kepustakaan yang dilakukan di SMPN 40 Surabaya untuk mengetahui fenomena yang ada dilapangan dan menyusun model produk Career Card yang akan dikembangkan. Pada tahap ini terdapat kendala dengan sistem yang ada di sekolah dalam proses surat menyurat sehingga membutuhkan waktu untuk menunggu izin melakukan studi kepustakaan.

Tahap kedua adalah mengembangkan produk awal, dalam tahap ini dilakukan dengan membuat desain kerangka media Career Card dan buku panduan siap untuk dibuat. Pada tahap ini terdapat kendala yang dialami yaitu kemampuan untuk menggunakan Aplikasi pembuatan media yaitu Adobe PhotoShop. Sehingga membutuhkan waktu untuk mempelajari agar lebih memahami cara menggunakan aplikasi ini.

Dalam tahap ketiga yaitu melaksanakan konsultasi dengan ahli media mengenai media Career Card dan buku panduan. Tujuan dari konsultasi ahli media ini adalah untuk memberikan masukan mengenai media Career Card dan buku panduan. Masukan yang diterima dari ahli media adalah gambar pada halaman sampul perlu dikurangi agar bisa lebih sesuai untuk konselor. Dan pada biodata penulis perlu diberikan foto penulis. Pada tahap ini penilaian media mendapatkan nilai yang tidak begitu bagus dikarenakan kemampuan mendesain media yang masih belum ahli dalam menggunakan aplikasi.

Tahap keempat adalah uji ahli materi bimbingan dan konseling. Pada tahap ini diberikan pada dua orang ahli bimbingan dan konseling. Hasil dari kedua uji ahli untuk menunjukkan bahwa media Career Card memenuhi kriteria kegunaan 87,50%, kelayakan 83,33%, kepatutan 87,50%, ketepatan 87,50%. Rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 87%. Jika dibandingkan dengan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005) adalah sangat baik dan tidak perlu direvisi.

Tambahan komentar atau masukkan dari uji ahli bimbingan konseling, yaitu : (1) Keterangan waktu perlu ditambahkan pada buku panduan, (2) Cover pada buku panduan perlu diganti/ disesuaikan dengan perkembangan anak SMP, (3) Perlu ada pengantar dan penjelasan singkat pada materi di

(5)

buku panduan, (4) Font judul pada media Career Card perlu dibesarkan, (5) Gambar pada media Career Card diganti dengan gambar yang lebih nyata, (6) Perlu ditambah petunjuk penggunaan buku panduan.

Tahap kelima adalah uji pengguna produk. Data yang ingin diambil adalah data kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil dari pengguna produk menujukkan bahwa media Career Card memenuhi kriteria kegunaan 91,67%, kelayakan 75%, kepatutan 93,43%, ketepatan 83,33%. Rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 87% Jika dibandingkan dengan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005) adalah sangat baik dan tidak perlu direvisi. Dari uji ahli materi, media dan uji pengguna yang sudah dilakukan menyatakan bahwa media Career Card telah memenuhi kriteria, ketepatan, kegunaan, kelayakan dan kepatutan (menjawab rumusan masalah).

Produk media Career Card yang telah memenuhi kriteria Akseptabilitas ini diharapkan dapat membantu konselor dalam melaksanakan layanan informasi dalam bimbingan dan konseling karir kepada siswa SMP. Khususnya tentang perencanaan karir yang sesuai dengan tahap perkembangan karir siswa SMP. Sehingga siswa yang duduk di bangku SMP bisa merencanakan karirnya dengan baik yang didasari oleh pengetahuan perencanaan karir yang cukup seperti mengenal bakat, minat, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Diharapkan Setelah lulus dari jenjang SMP siswa bisa memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan penilaian terhadap pengembangan media Career Card dapat ditarik kesimpulan bahwa media Career Card telah memenuhi aspek akseptabilitas yang meliputi kegunaan, kelayakan, kepatutan dan ketepatan. Adapun rincian dari hasil pengembangan media Career Card adalah sebagai berikut :

Hasil penelitian yang diperoleh dari penilaian uji ahli bahwa media Career Card telah memenuhi kriteria akseptabilitas dengan skor kriteria kegunaan 87,50%, kelayakan 83,33%, kepatutan 87,50%, ketepatan 87,50%. Rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 87%. Jika dibandingkan dengan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005) adalah sangat baik dan tidak perlu direvisi

Sedangkan hasil data yang diperoleh dari penilaian media Career Card pada uji pengguna bahwa media Career Card memenuhi kriteria kegunaan 91,67%, kelayakan 75%, kepatutan 96,43%, ketepatan 83,33%. Rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 87%. Jika dibandingkan dengan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005) adalah sangat baik dan tidak perlu direvisi.

Dengan demikian produk yang dikembangkan yaitu media Career Card untuk perencanaan karir siswa kelas VIII SMPN 40 Surabaya sudah memenuhi kriteria Akseptabilitas dan dapat digunakan oleh konselor dan siswa kelas VIII di SMPN 40 Surabaya. Saran

Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan suatu produk media cetak yang berupa Career Card yang memenuhi kriteria akseptabilitas. Adapun tindak lanjut yang perlu dilakukan berbagai pihak sehubungan dengan penggunaan ataupun hal-hal lain yang berhubungan dengan produk ini, antara lain : 1. Bagi Konselor Sekolah

Konselor sekolah dapat menggunakan media Career Card dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Diharapkan konselor dapat mengkolaborasikan media ini dengan layanan atau media lain sehingga dapat mambantu siswa dalam memahami lingkungannya.

2. Bagi Siswa

Siswa diharapkan bisa memanfaatkan media Career Card ini secara maksimal dalam membantu memahami perencanaan masa depan. 3. Bagi Peneliti Lain

Untuk pengembangan media Career Card selanjutnya peneliti dapat membuat media yang lebih baik lagi, menarik bagi siswa, menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Dengan harapan media Career Card ini dapat mendukung kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Fiki. 5 Mei 2015. 7,45 Juta Penduduk RI Menganggur, Terbanyak Lulusan SMK. (bisnis.liputan6.com/read/2226109/745-juta- penduduk-ri-menganggur-terbanyak-lulusan-smk. Diakses tanggal 16 Oktober 2015 pukul 22.35 WIB)

Gall, M. D., Borg, W. R., and Gall, J. P. 1996. Educational Research: An Introduction (6th ed.). New York: Longman

Sciarra, D.T. 2004. School Counseling Fondation and Contemporary Issues. BelmontCA:Book/Cole a division of Thomson Learning Inc.

Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Depdiknas

Yovanda, Yanuar Riezqi. 5 November 2014. Pengangguran Lulusan Universitas dan SMK Menigkat. (ekbis. sindonews. com/ read/ 920262/34/pengangguran-lulusan-universitas-dan-smk-meningkat -1415186476. Diakses tanggal 16 Oktober 2015 pukul 22.05 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan penanganan korban penggunaan inhalen di kalangan anak yang selama ini sudah dilakukan di Kabupaten Sanggau, meliputi: (a) Sebelum terjadinya kasus

Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulnya), maka Sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk; dan jika mereka berpaling

Spesimen tersebut umumnya berasal dari Bangsal Rawat Intensif (ICU) yang mengindikasikan bahwa infeksi kelompok Enterobacteriaceae produsen ESBLs kebanyakan terjadi

Berdasarkan dari pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa deteksi tepi dengan menggunakan Algoritma Canny sangat baik untuk menentukan

Pada Masa Sebelum kemerdekaan penetapan awal bulan Qamariyah tidak melalui musyawarah antar ormas islam atau yang dikenal dengan sidang itsbat, karena waktu itu

„Túljelentkezés szerint holtversenyben az elsı helyen a Budapesti Corvinus Egyetem és az Eszterházy Károly Fıiskola képzései végeznének..,” (Heti Válasz

Dari hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata subvariabel kecerdasan emosional kepala sekolah sebesar 3,54 berada pada interval 3,00 – 4,00 sehingga dapat

Pedagang tingkat kabupaten (supra lokal) bertindak sebagai bapak buah (Patron) dan pedagang pengumpul di pasar nagari bertindak sebagai anak buah (klien), yang sebagian