• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN SISTEM KINERJA PLTS OFF-GRID 1 kWp DI STT-PLN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN SISTEM KINERJA PLTS OFF-GRID 1 kWp DI STT-PLN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KAJIAN SISTEM KINERJA PLTS

OFF-GRID

1 kWp DI STT-PLN

Tony Koerniawan1); Aas Wasri Hasanah2) Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik - PLN 1[email protected]; 2[email protected]

Abstract : The Solar Power Plant Off-Grid 1 kWp at STT-PLN is one of the power plants built at STT-PLN to support renewable energy research, especially solar power generation. Since the solar power plant Off-Grid 1 kWp in STT-PLN has not yet known the optimum potential of electrical energy, the final yield (YF), the performance ratio (PR), and the efficiency of the system which is the parameters of a plant's performance Solar power. It is therefore necessary to analyze the performance of the solar power plant Off-Grid 1 kWp in STT-PLN, in order to know the operating system and the constraints that occur in the solar power plant Grid 1 kWp in STT-PLN. To know the working parameters of Off-Grid 1 kWp in STT-PLN then do the research before and after maintenance of solar power plant. Where final yield (YF), performance ratio (PR) before maintenance is 1.71343 Wh / Wp.day; 51.78%. While after maintenance of 3.10121 Wh / Wp.day; And 79.29%. From this research also obtained the efficiency of Off-Grid 1 kWp solar power system in STT-PLN as a whole by 80,40%.

Keywords: Off-Grid PLTS, final yield (YF), performance ratio (PR), Efficiency.

Abstrak : Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off-Grid 1 kWp di STT-PLN merupakan salah satu pembangkit listrik yang dibangun di STT-PLN guna menunjang penelitian energi baru terbarukan terutama PLTS. Sejak PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN beroperasi belum banyak diketahui potensi energi listrik yang optimum, hasil akhir/final yield (YF), performance ratio (PR), serta efisiensi sistem yang merupakan

parameter-paremeter kinerja suatu PLTS. Sehingga perlu dilakukan analisis terkait kinerja PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN, agar dapat pula diketahui sistem operasi dan kendala-kendala yang terjadi pada PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN. Untuk mengetahui parameter kerja dari Off-Grid 1 kWp di STT-PLN maka dilakukan penelitian sebelum dan sesudah maintenance PLTS. Dimana hasil akhir/final yield (YF), performance ratio (PR)

sebelum maintenance sebesar 1.71343 Wh/Wp.hari ;51,78 %. Sementara setelah maintenance sebesar 3.10121 Wh/Wp.haridan79,29 %. Dari penelitian ini juga didapatkan efisiensi sistem PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN secara keseluruhan sebesar 80,40 %. Kata Kunci : PLTS Off-Grid, hasil akhir harian (YF), performance ratio (PR), Efisiensi

1. PENDAHULUAN

Dalam mengembangkan teknologi PLTS, kampus STT-PLN membangun 2 sistem dari PLTS yaitu sistem On-Grid

17,6 kW dan Off-Grid 1 kWp, dimana sistem kerja On-Grid 17,6 kWp merupakan sistem kerja yang terkoneksi langsung dengan jaringan PLN. Sedangankan sistem kerja dari PLTS Off-Grid 1 kWp ini merupakan sistem yang tidak dihubungkan langsung pada jaringan PLN. Teknologi sistem PLTS Off-Grid di kampus memiliki kapasitas daya sebesar 1 kWp dimana daya yang didapatkan

berasal dari 20 panel surya berkapasitas masing-masing 50Wp yang dipasang secara seri dan parallel dalam 1 array. Sistem PLTS ini terdiri dari Solar Charger Controler (SCC), Inverter berkapasitas 3 kW, serta penyimpanan berupa baterai berkapasitas 24V;200AH yang terdiri dari 2 buah baterai VRLA.

Besar daya maksimum yang dapat dihasilkan PLTS sangat bergantung terhadap besarnya intensitas cahaya yang masuk setiap harinya, yang mana pengaruh cuaca serta gangguan bayangan benda yang dapat mengganggu penyerapan intensitas cahaya yang

(3)

diserap oleh panel surya menjadi listrik. Selain faktor eksternal, faktor internal juga mempengaruhi besar daya yang mampu diserap oleh panel surya bergantung terhadap besarnya efisiensi panel surya, serta komponen-komponen pendukung yang digunakan dalam sistem ini, seperti efisiensi inverter, maupun efisiensi baterai.

Perubahan daya yang masuk setiap harinya merupakan data yang harus didapatkan guna menunjang kegiatan pengembangan penelitian PLTS ini, baik di dalam kampus STT-PLN maupun di luar kampus STT-PLN, dimana analis sistem kinerja dari PLTS ini sangat bergantung terhadap besarnya daya yang masuk dalam jangka waktu tertentu terhadap daya keluarannya, serta untuk melihat persentase optimum yang dapat dihasilkan dari besar potensi radiasi matahari yang direalisasikan pada PLTS

Off-Grid 1kWp ini.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Konfigurasi PLTS

Pada sistem pembangkit listrik tenaga surya konfigurasi terhadap jaringan yang terhubung dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem PLTS yang dihubungkan langsung dengan jaringan PLN atau biasa disebut PLTS On-Grid. Sistem PLTS yang tidak dihubungkan kejaringan PLN atau yang biasa disebut PLTS Off-Grid/Stand-Alone.

Dan PLTS yang sistemnya digabung dengan jenis pembangkit lain atau biasa disebut sistem PLTS Hybrid.

2.1.1 PLTS On Grid

Sistem PLTS terinterkoneksi (On-Grid) atau yang disebut dengan Grid

Connected PV System adalah sistem

pembangkit listrik yang memanfaatkan radiasi matahari untuk menghasilkan listrik. Dan sesuai dengan namanya, maka sistem ini akan dihubungkan dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan pemanfaatkan energi matahari melalui modul surya atau photovoltaic modul yang menghasilkan listrik semaksimal mungkin. Sistem ini juga dianggap ramah lingkungan dan bebas emisi. Sistem PLTS terinterkoneksi juga merupakan sebuah solusi green energi bagi masyarakat

perkotaan baik perkantoran maupun perumahan yang bertujuan untuk dapat memperkecil tagihan rekening listrik dari PLN dan dapat memberikan nilai tambah kepada pemiliknya.

Gambar 2.1 PLTS On-Grid

2.1.1 PLTS Off Grid

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat (Off-Grid) merupakan sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan radiasi matahari tanpa terhubung dengan jaringan PLN atau dengan kata lain satu-satunya sumber pembangkitnya yaitu hanya menggunakan radiasi matahari dengan bantuan panel surya atau photovoltaic untuk dapat menghasilkan energi listrik sistem PLTS

Off-Grid sendiri juga hanya dimanfaatkan untuk daerah yang tidak terjangkau pasokan listrik dari PLN seperti daerah pedesaan.

Gambar 2.2 PLTS Off-Grid

3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung dalam jangka waktu intensif dalam kurun waktu dari bulan November 2017 sampai dengan bulan Januari 2018. Data penelitian yang

(4)

diambil meliputi data kinerja PLTS selama satu hari pada saat waktu peak dari PV panel yaitu dari pukul 09:00 – 15:00 WIB, dengan parameter:

1. Tengangan keluaran. 2. Arus keluaran. 3. Iradiasi matahari.

3.2 Pengambilan Data Langsung

Pada metode peneliti melakukan pengamatan PLTS secara langsung ke lapangan dan melakukan pengambilan data dari PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN, dimana data-data yang diambil meliputi:

1. Data teknis peralatan terpasang pada PLTS Off-Grid 1 kWp, diambil dari data spesifikasi peralatan.

2. Data produksi energi PLTS berupa keluaran PV panel, baterai, serta inverter.

3. Data potensi energi yang diambil dari iradiasi matahari di STT-PLN.

3.2 Diagram Alir Penelitian

Berikut adalah diagram alir penelitian yang dilakukan:

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian PLTS

Off-Grid 1 kWp di STT-PLN.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Maintenance Pembangkit Listrik

Tenaga Surya

Dalam pembangkit listrik tenaga surya perawatan berkala atau maintenance

merupakan suatu hal yang wajib guna menjaga umur pembangkit yang lebih

lama. Faktor cuaca serta jaringan-jaringan kabel yang memiliki batas waktu, membuat pemeliharaan jaringan PLTS perlu dilakukan. Pemeliharaan performa dari PLTS dapat dilakukan dalam kurun waktu bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, serta dalam jangka waktu tahunan. Dalam penelitian ini dilakukan pemeliharaan 3 bulanan dari PLTS berupa pembersihan permukaan PV panel serta, pemeliharaan tahunan dari jaringan PLTS. Selain melakukan pemeliharaan pada sistem jaringan dari PLTS, peneliti juga melakukan pengecekan terminal-terminal yang terdapat pada sistem PLTS.

4.2 Skema PLTS Off-Grid Di STT-PLN

Gambar 4.1 Skema PLTS Off-Grid

di STT-PLN

4.3 Produksi Riil Energi Listrik PLTS

Off-Grid STT-PLN

Dalam menilai suatu kinerja sistem PLTS diperlukan perhitungan serta analisis data monitoring yang telah diambil dari sistem PLTS dalam kurun waktu tertentu. Dimana perhitungan dan analisis dari data tersebut akan digunakan sebagai parameter untuk menyatakan PLTS tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan 2 parameter pengujian yang merupakan perbandingan antara performa PLTS ini sebelum maintenance dan setelah

(5)

Data analisis yang dibahas dalam penelitian ini meliputi data produksi energi listrik riil dan iradiasi rata-rata pada bidang

array PLTS Off-Grid STT-PLN, dimana nilai HT pada tabel 4.1 merupakan nilai iradiasi yang diambil langsung setiap 30 menit dari pukul 09:00-15:00 WIB. Untuk nilai Po (daya puncak atau daya terpasang) pada PLTS Off-Grid STT-PLN yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapasitas total yang dibangkitkan PLTS Off-grid STT-PLN, yakni sebesar 1 kWp. Serta pada penelitian ini beban total yang terpasang sebesar 500 Watt yang berasal dari 5 buah lampu pijar 100 Watt. 4.4 Produksi Rill Energi Listrik PLTS

Sebelum Maintenance

Tabel 4.1 Produksi Rill PLTS Off-Grid

Tanggal 30 November 2017

Pada analisis sistem kinerja dari PLTS Off-Grid di STT-PLN perlu dilakukan pengambilan data sebelum maintenance

dari sistem PLTS sebagai parameter kinerja dari PLTS Off-Grid STT-PLN. Tabel 4.1 di atas merupakan data produksi energi listrik riil dan iradiasi rata-rata pada bidang array PLTS Off-Grid

sebelum di-maintenance dimana nilai HT pada tabel 4.1 merupakan nilai iradiasi yang diambil secara langsung. Dari tabel 4.1 di atas dapat dilakukan pengukuran

Performance Ratio (PR) riil PLTS STT-PLN menggunakan formula:

4.5 Produksi Rill Energi Listrik PLTS Setelah Maintenance

Setelah dilakukan pengambilan data sebelum maintenance sistem PLTS Off-Grid di STT-PLN. Penelitian ini berlanjut setelah dilakukannya maintenance sistem PLTS secara keseluruhan. Mulai dari pengecekan kabel, konektor kabel, serta pembersihan kotoran pada permukaan panel surya. Pengambilan data setelah

maintenance ini perlu dilakukan guna melihat peningkatan performa sistem PLTS setelah maintenance.

Tabel 4.2 di bawah ini merupakan data produksi energi listrik riil dan iradiasi rata-rata pada bidang array PLTS Off-Grid

setelah di-maintenance dimana nilai HT pada tabel 4.2 merupakan nilai iradiasi yang diambil langsung dan merupakan data produksi PLTS Off-Grid 1 kWP di STT-PLN pada tanggal 15 Desember 2017. Dimana data tersebut diambil setelah dilakukannya maintenance pada PLTS Off-Grid STT-PLN.

(6)

Tabel 4.2 Produksi Rill PLTS Off-Grid Tanggal 15 Desember 2017

Dari data-data yang terkumpul pada tabel 4.2 dapat dilakukan pengukuran

Performance Ratio (PR) riil PLTS STT-PLN menggunakan formula:

4.5 Produksi Rill Energi Listrik PLTS Setelah Maintenance

Dalam melakukan analisis sistem PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN salah satu parameter sistem tersebut sudah bekerja dengan maksimum atau belum adalah dengan menghitung efisiensi dari sistem PLTS tersebut.

Tabel 4.3 Daya Listrik PLTS Off-Grid Tanggal

15 Desember 2017

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui besar daya listrik rata-rata yang diproduksi sebesar 477,11 Watt. Sementara besar rata-rata daya listrik yang dikonsumsi sebesar 383,64 Watt.

4.6 Analisis Kinerja PLTS Off-grid 1 kWp STT-PLN

Dalam penelitian ini dilakukan analisis sistem PLTS Off-Grid berupa perbandingan antara hasil perhitungan sebelum dan sesudah dilakukan

maintenance PV panel. Serta analisis efisiensi sistem PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN.

4.6.1 Analisis Kinerja PLTS Off-grid 1 kWp STT-PLN

Pada analisis ini hal-hal yang dibandingkan adalah energi bersih yang

(7)

dikirim ke beban oleh PLTS EPV serta parameter-parameter dari kinerja PLTS, yakni hasil akhir final yield (YF), Reference

Yield (YR) dan performance ratio PR. Dimana data ditunjukkan pada tabel 4.4 di bawah ini merupakan hasil produksi energi listrik dan parameter-parameter kinerja PV panel sebelum dan sesudah

maintenance.

Tabel 4.4 Perbandingan PLTS sebelum

dan sesudah maintenance

Dari data pada tabel 4.4 didapatkan

performance ratio (PR) sesudah

maintenance yang lebih tinggi dari pada sebelum dilakukannya maintenance

terhadap PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN sebesar 27,51%. Hasil produksi PLTS yang lebih tinggi ini didapatkan setelah dilakukannya maintenance

jaringan PLTS seperti terminal kabel, kabel, serta sambungan kabel dengan cara mengganti sambungan kabel seri pada terminal dengan sambungan kabel MC4.

Selain perbaikan kualitas dari jaringan PLTS, dilakukan juga maintenance PV panel dengan cara membersihkan panel surya dari debu dan kotoran yang menempel pada permukaan panel surya dengan menyiram panel surya menggunakan air bersih. Perawatan PV panel secara rutin juga dapat menjaga PV panel dalam tetap dalam keadaan yang baik, sehingga PV panel dapat menyerap radiasi matahari dalam kondisi yang maksimum.

Tabel 4.5 Perbandingan Keluaran Terminal

PLTS pada Pukul 11:30 WIB

Pada sistem penelitian ini juga dilakukan analisis efisiensi dari sistem PLTS Off-Grid 1 kWp STT-PLN, dimana efisiensi sistem PLTS Off-grid 1 kWp ini sebesar 80,40%. Losses sebesar 19,60% pada sistem PLTS ini berasal dari rugi-rugi yang terdapat pada komponen-komponen PLTS seperti baterai dan inverter. Faktor

life time dari masing-masing komponen merupakan faktor terjadinya penurunan efisiensi dari masing-masing komponen tersebut, sehingga semakin lama sistem tersebut bekerja maka life time dari komponen-komponen tersebut akan menurun dengan diikuti penurunan efisiensi komponen. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data secara manual setiap 30 menit dari pukul 09:00 WIB sampai 15:00 WIB, sehingga faktor kesalah pembacaan juga dapat mempengaruhi hasil pengambilan data.

5. KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini, yaitu:

1. Hasil akhir (YF) riil produksi PLTS

Off-Grid 1 kWp di STT-PLN setelah

maintenance jauh lebih besar dari pada sebelum maintenance. Dimana (YF) riil yang didapat sebelum

maintenance sebesar 1.71343

kWh/Wp.hari, sedangkan setelah

maintenance (YF) riil yang didapat sebesar 3.10121 kWh/Wp.hari.

(8)

2. Performance ratio (PR) rillproduksi PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN setelah maintenance mengalami peningkatan sebesar 27,51%. Dimana (PR) riil yang didapat sebelum

maintenance sebesar 51,78 %,

sedangkan (PR) riil setelah

maintenance sebesar 79.29 %. 3. Efisiensi ( ) pada sistem PLTS

Off-Grid 1 kWp di STT-PLN sebesar 80,40% yang diambil dari dari data setelah maintenance yakni pada tanggal 15 Desember 2017. 4. Penurunan performance ratio (PR)

pada produksi PLTS Off-Grid 1 kWP di STT-PLN disebabkan oleh jaringan kabel dan kondisi panel surya yang tertutup debu dan kotoran.

5. Penurunan efisiensi ( ) pada sistem PLTS Off-Grid 1 kWp di STT-PLN disebabkan oleh rugi-rugi dari komponen-komponen PLTS seperti pada baterai dan inverter.

REFERENSI

[1]. British Standard, BS EN 61724:1998 IEC 61724:1998. Photovoltaic system performance monitoring - Guidelines for measurement, data exchange and analysis.

[2]. Konings, Peter. 2014. “Advanced Training for Trainers in Photovoltaics

and Bioenergy”. Renewables

Academy. Jakarta.

[3]. Mohammad Hafidz .2016. “Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)” Basic Training For Solar System, Sekolah Tinggi Teknik-PLN. [4]. Quaschning, Volker. 2005.

Understanding Renewable Energy

System, Volume 1. London:

Earthscan.

[5]. Solar Energy International. 2004.

Photovoltaic: Design and Instalation Manual. Canada: New Society Publishers.

Gambar

Gambar 2.2  PLTS Off-Grid
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian PLTS   Off-Grid 1 kWp di STT-PLN.
Tabel 4.2 Produksi Rill PLTS Off-Grid   Tanggal 15 Desember 2017
Tabel 4.4 Perbandingan PLTS sebelum  dan sesudah maintenance

Referensi

Dokumen terkait

degumming dan zeolit saat esterifikasi dalam proses pembuatan biodiesel biji bintaro ini diharapkan dapat membantu menurunkan bilangan asam biodiesel karena sifatnya

Metode LSB ini hanya melindungi media host- nya ( original image ) saja dengan cara menyisipkan data pada citra media tersebut, tetapi masih lemah terhadap serangan low

Berdasarkan pengamatan dari uraian dan penjelasan bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain bahwa Konsep Ekologi Arsitektur merupakan

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Edison Simbolon, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Analisis Pengaruh Unsur Iklan Terhadap Minat Beli Sebagai Dasar Keputusan

d) Pembiayaan dengan akad pelengkap.. Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki barang, sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk

Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi secara obyektif dan Alkitabiah bila setiap peserta didik PAK harus mengakui keselamatan oleh anugerah di dalam Yesus

Dalam konteks entrepreneurship, religiusitas akan memengaruhi sikap dan perilaku wirausahawan melalui penciptaan nilai, menjalankan kegiatan bisnis dengan lebih menekankan pada

Dari hasil penyebaran kuesioner, wawancara, dan pengumpulan data sekunder didapatkan kesimpulan bahwa perkembangan layanan perbankan di Kota Bandung dalam era teknologi informasi