Pembuatan Miniatur Kapal Tongkang
Asbiyandi Husin Nasution*1, Sapto Wiratno Satoto*
*
Politeknik Batam
Program Studi Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia
1
E-mail: asbiyandi@gmail.com
Abstrak
Indonesia sebagai negara maritim karena sebagian besar daerahnya adalah pulau-pulau yang terpisahkan oleh lautan, dibutuhkan modal transportasi kapal laut yang efektif dan ekonomis. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia yang baik khususnya dalam bidang perkapalan, salah satu hal yang dilakukan guna mewujudkannya adalah dengan membuka jurusan ataupun program studi perkapalan pada jenjang diploma maupun sarjana. Pembelajaran mengenai desain, rancangan dan konstruksi kapal tak cukup hanya dengan melalui teori, namun mahasiswa juga harus melihat bagaimana bentuk aktual konstruksi dan komponen didalamnya. Hal itulah yang mendasari pembuatan miniatur ini. Pembuatan miniatur ini memiliki beberapa proses yaitu, studi literatur, pengumpulan data, re-desain, pembuatan gambar kerja, pemilihan komponen, pembuatan alat dan percobaan alat. Miniatur ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas proses pembelajaran mahasiswa sehingga proses penyerapan ilmu dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kata kunci: kapal, konstruksi, CAD, miniatur.
Abstract
Indonesia as a maritime country because most of its regions are islands which are separated by the sea, it requires effective and economical transportation of ships' capital. Therefore, Indonesia must have good human resources, especially in the field of shipping, one of the things that is done to make it happen is to open a shipping department or study program at the diploma or undergraduate level. Learning about the design, design and construction of ships is not enough just through theory, but students also have to see how the actual form of construction and the components in it. That is what underlies the making of this miniature. Miniature making has several processes, namely, literature study, data collection, re-design, making work drawings, selecting components, making tools and experiment tools. This miniature is expected to increase the effectiveness of the student learning process so that the process of absorbing knowledge can be done quickly and precisely.
Keywords : ship, contruction, CAD, miniature.
1. Pendahuluan
Tongkang atau Ponton adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar atau suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik dengan kapal tug boat atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut seperti pada dermaga apung. Ponton digunakan juga untuk mengangkut mobil menyeberangi sungai, didaerah yang belum memiliki jembatan. Sangat banyak digunakan pada tahun 1960an hingga 1980an di jalur lintas Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Sekarang sebagian besar sudah digantikan dengan jembatan. Untuk
keperluan wisata, ponton juga masih digunakan. Untuk meningkatkan kestabilan kapal biasanya digunakan dua ponton yang digabungkan secara paralel.
Tongkang sendiri tidak memiliki sistem pendorong (propulsi) seperti kapal pada umumnya. Pembuatan kapal tongkang juga berbeda karena hanya konstruksi saja, tanpa sistem seperti kapal pada umumnya. Tongkang sendiri umum digunakan untuk mengangkut muatan dalam jumlah besar seperti kayu, batu bara, pasir dan lain-lain. Di Indonesia tongkang banyak diproduksi di daerah Batam (Kepulauan Riau) yang merupakan salah satu basis
▸ Baca selengkapnya: miniatur jembatan tersebut termasuk dari prototype ...
(2)produksi perkapalan di Indonesia.
Oleh sebab itu, dikarenakan banyaknya penggunaan tongkang dan kurangnya bahan pembelajaran bagi mahasiswa untuk melihan kapal secara aktual memberikan inspirasi untuk membuat miniatur kapal tongkang secara detail guna memberikan gambaran bentuk konstruksi dan struktur kapal tongkang kepada mahasiswa sehingga mahasiswa tidak hanya sekedar membayangkan namun dapat melihat secara langsung. Kerangka bagian kapal yang terbuat dari
polycarbonate. Miniatur kapal tongkang ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas proses pembelajaran mahasiswa sehingga proses penyerapan ilmu dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
2. Metodologi Penelitian
Pada proses pembuatan tugas akhir ini penulis menggunakan metode perbandingan skala, adapun
Flowchart Process yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1: Flowchart Process
Agar pembuatan tugas akhir ini dapat dikerjakan dengan terarah, berikut dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan.
A. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kapal tongkang, baik dari jurnal maupun buku pelajaran untuk menambah pengetahuan.
B. Studi Literatur
Studi literatur mengenai kapal tongkang melalui beberapa referensi, baik dari buku, internet maupun wawancara dengan pembimbing dan pihak yang terkait.
C. Desain
Perancangan dan pembuatan kapal yang diawali dari pembuatan desain kapal tongkang dengan berat muatan 8 ton/m2 sesuai dengan ukuran sebenarnya, lalu diskalakan dengan perbandingan 1:100 menggunakan software CAD.
D. Sketsa Konstruksi Rangka Kapal
Membuat work sheet atau gambar kerja serta dimensi yang diperlukan menggunakan software CAD untuk mempermudah pengerjaan pembuatan rangka kapal. Dimensi yang dibuat mengacu kepada hasil dimensi yang telah di skalakan.
E. Pemilihan Material
Tahap ini menjelaskan tentang pemilihan komponen untuk kapal tongkang secara tepat dan teliti, seperti pvc foam board,
polycarbonate. F. Pembuatan Miniatur
Tahap ini menjelaskan tentang tahap-tahap pembuatan kapal tongkang dan proses
assembly komponen-komponen kapal yang telah dibuat.
3. Analisa Data dan Pembahasan
3.1 Data Utama Kapal
Pembuatan tugas akhir ini menggunakan data kapal tonngkangsebagai berikut :
Tabel 1: Principal Dimension Tongkang
No Principal Dimension 1. LOA 91.44 m 2. Lebar (B) 24.38 m 3. Tinggi (D) 5.48 m 4. Sarat Air (d) 4.57 m 5. Lightweight 1282 ton 6. Deadweight 8292 ton 7. Muatan Batu Bara
DESAIN PEMILIHAN MATERIAL PEMBUATAN MINIATUR STUDI LITERATUR KESIMPULAN
SKETSA KONSTRUKSI RANGKA KAPAL PENGUMPULAN DATA
SELESAI MULAI
Pembuatan tugas akhir ini menggunakan data hydrostatic sebagai berikut :
Tabel 2: Data Hydrostatic Tongkang
3.2 Konsep Desain
Konsep desain yang digunakan adalah ukuran asli kapal tongkang yang dimulai dari lines plan dan general arrangement sesuai dengan data kapal yang sudah ada. Kemudian dimensinya diskalakan menjadi 1:100 , skala ini digunakan agar ukuran kapal tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar untuk miniature, dan juga agar bentuk kapal bisa dilihat dengan jelas.
Gambar 2: General Arrangement Kapal Tongkang
Gambar diatas merupakan gambar general arrangement dari data kapal tongkang yang sudah ada untuk dijadikan acuan dalam membuat miniature kapal tongkang, kemudian dilakukan pembuatan 3 dimensi kapal tongkang untuk mengetahui bentuk nyata dari kapal tersebut.
Gambar 3: 3 Dimensi Kapal Tongkang
Gambar diatas merupakan gambar 3 dimensi kapal tongkang yang didapat dari hasil penggambaran di
maxsurf modeler menggunakan data general arrangement yang sudah ada, kemudian dari dimensi yang telah diskalakan dilakukan penggambaran ulang. Berdasarkan perhitungan, didapat dimensi pembuatan miniatur yang ditampilkan pada table sebagai berikut:
Tabel 3: Ukuran Miniatur Tongkang
No Bagian Ukuran Model 1:100 (mm)
1. LOA 910
2. B 250
3. D 550
Gambar 4: Kapal Tongkang
a. Side board plate
Side board palte berfungsi sebagai tempat untuk menampung/menahan muatan yang dibawa kapal, sangat penting terutama untuk jenis muatan curah seperti batu bara.
b. Side board stiffener
Merupakan penegar berbentuk profil L pada side board plate agar tidak bengkok pada saat menampung muatan.
c. Side board stanchion
Side board stanchion berfungsi sebagai pilar atau tiang penyangga berbentuk profil H untuk menyangga side board plate.
d. Side board support stanchion
Berbentuk H beam yang digunakan untuk menonpang side board stanchion agar lebih kokoh.
e. Water drainage gate
Berbentuk lubang tertelah pada bawah pertemuan antara side board dan main deck yang difungsikan sebagai akses keluar air agar tidak tergenang di ruang muat.
f. Main deck
Berfungsi sebagai ruang muat atau tempat menaruh muatan pada kapal tongkang.
g. Tug pust pad
Terletak di bagian buritan yang digunakan kapal tug boat sebagai tempat untuk mendorong kapal tongkang.
h. Side sheel plate
Merupakan plat terluar pada bagian sisi kapal.
i. Chine plate
Merupakan plat yang menyambungkan antara
side sheel plate dengan bottom plate, terletak pada bagian bilga kapal.
j. Chine round bar
Berbentuk besi tabung panjang yang digunakan sebagai pembatas antara side sheel plate dan
bottom plate dengan chine plate.
k. Bottom plate
Merupakan plat terluar pada bagian dasar kapal.
l. Skeg
Terletak pada bagian buritan yang bertujuan untuk menjaga stabilitas kapal serta membantu fulida mengalir lebih smoth.
m. Whinch Room
Merupakan rumah tempat untuk melindungi peralatan mesin jangkar seperti windlass.
n. Windlass
Mesin yang digunakan untuk menggerakkan jangkar dan chain pada proses turun dan angkat jangkar.
o. Anchor
Jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasaar perairan agar kapal tidak berpindah tempat karena hembusan agin, arus ataupun gelombang.
p. Chain
Merupakan rantai yang digunakan sebagai tali untuk menarik dan menurunkan jangkar.
q. Bollard
Perangkat yang biasanya terbuat dari besi cor dan digunakan untuk mengikatkan tali tambat pada kapal atau dermaga.
3.2 Pemilihan Material
Menentukan material adalah hal yang penting dalam pembuatan miniatur kapal tongkang, material yang digunakan untuk membuat miniatur kapal tongkang adalah pvc foam board
dan polycarbonate yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Pvc Foam Board
Pvc foam board adalah material berbentuk lembaran padat dengan ciri fisik utama kedua permukaannya yang keras namun halus dan licin. Dalam pembuatan miniatur kapal tongkang ini bahan untuk pembuatan lambung menggunakan
pvc foam board, berikut karakteristik pvc foam board ialah:
Ringan, mengapung di air.
Kuat dan lentur, tidak pecah, permukaan keras tahan benturan dan goresan ringan.
Tahan air, tahan perubahan suhu cuaca.
Tidak lapuk dan tidak berkarat.
Mudah dalam pengerjaan, pengankutan dan penyimpanan.
Dapat digergaji, bor, serut dan amplas biasa.
Permukaan licin halus, baik sekali untuk finish pengecatan tanpa dempul.
b. Polycarbonate
Dalam pembuatan miniatur kapal tongkang ini bahan untuk pembuatan lambung menggunakan polycarbonate, berikut karakteristik polycarbonate ialah:
Keras dan Kuat
Material ini sangant kuat. Bahan ini 250 kali lebih kuat disbandingkan kaca, dan 20 kali lebih kuat dibandingkan akrilik.
Fleksibel
Sebagai material bangunan, polycarbonate
dibuat dalam bentuk lembaran berukuran 2,1m x 11m. ketebalan bentuk yang tersedia cukup beragam. Ada yang berupa lembaran bergelombang, lembaran datar, serta lembaran berongga. Dibandingkan dengan yang lainnya, yang paling istimewa adalah jenis berongga. Masing-masing jenis itu memiliki ketebalan yang beragam. Untuk
polycarbonate yang berupa lembaran bergelombang, ketebalan materialnya hanya 0,8 mm. Jenis yang berongga yang paling beragam, ketebalannya mulai dari 5 mm sampai 16 mm. karena tipis, material ini dapat dilekukkan secara fleksibel. Material ini pun sangat ringan
Tidak Berwarna atau Transparan
Polycarbonate pun memiliki sifat transparan yang setara dengan kaca, namun punya kekuatan lebih baik.
Tidak Tembus Air
Bahan polikarbonat ini bisa menahan tekanan air sebesar apapun karena bahannya yang kuat dan juga fleksibel.
3.3 Pembuatan Miniatur
Sebelum membuat miniatur kapal tongkang, alat dan bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut : Alat : Pena Penitik Penggaris Cutter Gunting Glue Gun Pemotong Triplek Gerinda Bahan : Pvc foam board 3 mm Polycarbonate 3 mm Lem Bakar Lem wasco Stik es krim Pilox Lampu LED Kabel Saklar
a. Proses Pembuatan Work Sheet
Membuka desain general arrangement
kapal tongkang yang sudah diskalakan.
Mengukur dimensi sekat-sekat void tank
pada kapal tongkang terlebih dahulu.
Membuat gambar kerja sperti gambar dibawah untuk memudahkan saat proses
marking menggunakan software CAD.
Gambar 5: Worksheet
Mengubah dalam bentuk pdf, kemudian print semua sketsa rangka yang telah siap.
b. Proses Pembuatan Rangka/sekat Kapal
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan dikerjakan.
Marking terlebih dahulu pada bahan yang akan digunakan seperti pvc foam board
3mm sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah dibuat pada worksheet.
Gambar 6: Marking
Memotong bahan yang sudah di marking
menggunakan pemotong triplek.
Merapikan bagian yang sudah dipotong menggunakan gerinda potong, agar tidak ada dimensi yang berlebih.
Assembly/menyatukan semua rangka, sekat dan girder yang telah dipotong menggunakan glue gun/lembakar.
c. Proses Pemasangan Lambung
Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
Memberi garis sesuai dengan ukuran rangka kapal pada lembaran pvc foam board 3mm menggunakan pena,penitik dan penggaris50mm.
Gambar 7: Bahan yang akan dipotong
Memotong lembaran pvc foam board 3mm menggunakan pemotong triplek.
Merapikan hasil potongan lembaran pvc foam board 3mm menggunakan gerinda potong.
Gambar 8: Merapikan hasil potongan
Assembly/menyatukan lembaran PVC Foam Board 3 mm yang telah dirapikan pada rangka kapal yang telah dibuat menggunakan glue gun.
Gambar 9: Assembly bahan yang telah dipotong
Memasang semua lembaran pvc foam board 3 mm yang telah dipotong pada rangka hingga bagian haluan dan buritan kapal.
Memotong bagian-bagian pvc foam board
3 mm yang berlebih sesuai dengan tinggi kapal, agar terlihat rapi.
d. Proses Pemasangan Side Board
Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
Langkah pertama adalah membuat bagian plat side board terlebih dahulu menggunakan bahan polycarbonate.
Marking/membuat garis pada lembaran
polycarbonate sesuai dengan ukuran yang telah diskalakan pada worksheet,
menggunakan pena dan penggaris.
Cutting/memotong lembaran
polycarbonate menggunakan pisau cutter
dengan bantuan penggaris agar hasil potongan lurus dan rapi.
Gambar 10: Memotong lembaran polycarbonate
Selanjutnya membuat stiffenerside board
dengan menggunakan stik es krim.
Potong kedua ujung stik es krim agar mendapatkan sisi yang berbentuk kotak dan sesuaikan panjangnya menurut panjang stiffener yang ada pada gambar yang telah diskalakan.
Merekatkan stik es krim yang sudah dipotong ke lembaran polycarbonate
menggunakan glue gun, profil yang direkatkan sebanyak 6 baris.
Gambar 11: Hasil yang sudah direkatkan
Assembly side board yang sudah dibuat ke
main deck kapal tongkang sesuai dengan gambar.
3.6 Hasil Akhir Miniatur
Hasil akhir dari pembiatan miniatur kapal tongkang adalah sebagai berikut:
Gambar 12: Hasil akhir Miniatur
Dari hasi akhir pembuatan miniature kapal tongkang diatas, ditambahkan kaca aquarium dan kayu sebagai tempat miniature, dan ditambahkan lampu LED beserta muatannya unutuk memperindah miniatur kapal tongkang ini. berikut adalah jumlah dana yang telah dikeluarkan untuk proses pembuatan miniatur kapal tongkang ini.
Tabel 4: Anggaran Biaya Peralatan & Bahan Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah Biaya Pvc Foam Board Lambung kapal 1 150,000
Polycarbonate Side board kapal 2 22,000 Kaca Aquarium Tempat kapal 110x30x 15cm 220,000 Kayu Tempat kapal 1 -
Stik Es Krim Side board kapal
2 pack 16,000
Lem Bakar Perekat & bollard
12 unit 15,000
Lem Wasco Perekat 2 unit 12,000
Pilox Pewarna
kapal
2 unit 54,000
Lampu LED Penerangan 10 unit 3,000
Kabel Arus lampu 4 meter 6,000
Push On Off Saklar 1 unit 3,000
Battery Daya
lampu
4 unit 36,000
Eva Foam Fender & bollard
2 unit 26,400
Kertas Sticker Nama kapal 1 unit 3,500
Kertas Hitam Batu bara 26 unit 23,000
Glue Gun Perekat 1 unit 50,000
Cutter Pemotong 1 unit 11,000
650.000
Dari data anggaran biaya diatas, dana terbesar adalah kaca aquarium yang digunakan sebagai tempat kapal khusus nya bagian penutup untuk melindungi kapal, dan pvc foam board yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan miniatur kapal tongkang ini.
4. Kesimpulan
Miniatur kapal adalah tiruan bentuk kapal yang dilihat dari berbagai sisi atau dapat disebut tiruan kapal 3 dimensi dalam skala yang diperkecil dari ukuran aslinya, sehingga dalam proses pembelajaran desain dan konstruksi kapal sangat dibutuhkan untuk mempermudah proses pembelajaran mahasiswa perkapalan, dengan mempelajari bentuk konstruksi kapal. Berdasarkan data utama kapal Tongkang dengan LOA 91.44 m, lebar 24.38 m, tinggi 5.48 m dan sarat air 4.57 m. Hasil perhitungan skala dan disesuaikan dengan jumlah material yang sudah ada, maka pembuatan miniatur kapal telah selesai dikerjakan dengan menggunakan skala 1:100 sehingga didapatkan LOA 910 mm, lebar 250 mm, tinggi 550 mm, dan sarat air 450 mm. Proses pembuatan miniatur menggunakan alat-alat yang sederhana dan bahan yang mudah ditemukan. Bagian rangka, sekat, dan lambung dibuat dari bahan
pvc foam board, dan bagian side board dibuat dari bahan polycarbonate dan stik es krim. Hasil akhir dari miniatur kapal ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran desain dan konstruksi kapal untuk mahasiswa perkapalan.
5. Daftar Pustaka
1. http://www.pvcboardsurabaya.com/2017/0 3/apa-itu-pvc-board.html
2. Nuriman Arif, 2015, Makalah Polycarbonate, Yogyakarta, UII.
3. Riadi Rezy Surya, Nidia Yuniarsih, 2018, Pembuatan Purwarupa Kapal Tanker 41.137 DWT Sebagai Pembelajaran Mahasiswa Perkapalan, Batam, Politeknik Negri Batam.
4. http://www.alatberat.com/blog/mengenal-tentang-kapal-tongkang-atau-pontoon/