Penerapan
Marketing Communication Strategy
Dalam
Meningkatkan Keunggulan Bersaing Wirausaha Di Malang
Rizki Kurniawan Murtiyanto1) , Shinta Maharani Trivena2), Kartika Indah P*3)
1,2,3)Politeknik Negeri Malang 3)Kartikaindah_kirana@yahoo.com
Abstrak
Kewirausahaan yang merupakan bagian integral dari dunia usaha secara umum di Indonesia, yang memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Kota Malang merupakan kota pelajar di Jawa Timur yang memiliki banyak perintis wirausaha. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk membekali para wirausaha dikota Malang prosedur marketing communication yang tepat untuk usaha mereka dalam rangka meningkatkan keunggulan bersaing di Malang dan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
marketing communication melalui inovasi terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota malang. Penelitisn ini menggunakan metode kuantitatif dan yanng menjadi object penelitian adalah Wirausaha kota Malang. Alat analisis yang digunakan adalah path analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung antara strategi marketing communicaton terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota Malang dan terdapat pengaruh tidak langsung antara strategi marketing communication terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota Malang melalui inovasi.
Kata Kunci : Marketing Communication, Keunggulan Bersaing, Inovasi, Enterpreneurhip
Pendahuluan
Kewirausahaan yang merupakan bagian integral dari dunia usaha secara umum di Indonesia, mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya. Perekonomian Kota Malang ditunjang dari berbagai sektor, di antaranya industri, jasa, perdagangan, dan pariwisata. Sektor yang menyumbang terbanyak adalah perdagangan yang menyumbang 29,53% dari total PDRB Kota Malang. Pada tahun 2016, ekonomi Kota Malang tumbuh sebesar 5,61%. Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini didongkrak oleh pariwisata. Selain itu, pertumbuhan ekonomi
pesat pun dikontribusikan oleh UMKM, industri, dan perdagangan.. Keunggulan bersaing merupakan keunggulan yang dicapai oleh organisasi tertentu saat organisasi tersebut dapat memperoleh atau mengembangkan atribut atribut tertentu yang memungkinkan perusahaan tersebut dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan usaha lainnya.
Dalam berwirausaha seorang wirausaha dituntut untuk berperilau kreatif dan inovatif. Tingkah laku inovatif yang dimiliki oleh para wirausaha membuat mereka mampu menghadapi tantangan dengan mengubahnya menjadi peluang. Hal ini dapat menunjang kemajuan bisnis yang mereka geluti karena dengan tingkah laku inovatif, mereka
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan dan
mengimplementasikan gagasan atau ide baru yang lebih baik dan berbeda dalam bentuk produk, teknik, jasa dan lain sebagainya Dengan demikian dapat dikatakan balam menghadapi tantangan globalisasi di mana perkembangan dan persaingan dalam dunia bisnis terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, tingkah laku inovatif sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan karena tanpa gagasan wirausaha tidak dapat bertahan karena konsumen selalu menuntut hal baru seiring dengan berkembangnya arus globalisasi.
Perubahan lingkungan bisnis yang cepat memaksa wirausaha untuk terus secara aktif merumuskan dan mengkomunikasikan strategi guna mendapatkan sumber-sumber dalam mencapai keunggulan kompetitif. Hal ini menyebabkan komunikasi dalam pemasaran mendapat perhatian penuh dari para wirausaha tersebut. Wirausaha dituntut untuk memikirkan bagaimana mengkomunikasikan produk yang dihasilkan agar dapat terjual di pasaran dan dihargai sebagai produk yang memiliki kualitas, mengingat tingginya persaingan antar wirausaha lain.
“Pemasaran modern
membutuhkan lebih dari sekadar pengembangan produk yang baik, pemberian harga yang menarik, dan membuatnya tersedia bagi pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan lama dan calon pelanggan yang potensial, dan apa yang mereka komunikasikan harus ditindak lanjuti Badi (2018). Maka dari itu, setiap perusahaan harus memiliki strategi komunikasi pemasaran yang merupakan perpaduan khusus antara
iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan.
Komunikasi pemasaran menurut Kotler, P. dan Armstrong, G. (2016) merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan Komunikasi pemasaran merupakan kunci keberhasilan usaha . Hal ini membuat para wirausaha wajib membina komunikasi dan hubungan dengan konsumennya supaya tidak lari ke wirausaha sejenis lainnya. Bisa dikatakan, komunikasi pemasaran merupakan bagian dari solusi bisnis dan bukan hanya solusi pemasaran belaka. Melalui manajemen yang baik serta teknik dan strategi pemasaran yang tepat komunikasi pemasaran dapat dijalankan. Badi (2018) menyimpulkan bahwa komunikasi pemasaran berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing Alasan yang mendasari adalah merancang strategi komunikasi adalah penting untuk mengidentifikasi apakah tujuannya adalah untuk menarik perhatian, merangsang keinginan atau motivasi dan tindakan memprovokasi agar menarik konsumen.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu yang Badi ( 2018), Ghadhiri (2017) dan Lee (2017) dimana dalam penelitian ini menambah variabel baru yaitu inovasi sehingga variabel yang dibahas dalam penelitian ini antara lain adalah penerapan marketing communication dalam meningkatkan keunggulan bersaing melalui inovasi
84
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
wirausaha di Kota Malang. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi marketing communication berpengaruh terhadap keunggulan bersaing wirausaha di Kota malang dan bagaimana strategi marketing communication berpengaruh terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota malang melalui inovasi Para wirausahawan perlu melakukan peningkatan strategi komunikasi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan pembelian konsumen atau penjualan produknya sebagai dasar motivasi konsumen terutama yang mudah dijangkau oleh masyarakat atau konsumen sasaran.Guna meningkatkan keunggulan bersaing, wirausahawan perlu meningkatkan inovasi dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan utama konsumen. Bagi penelitian yang akan datang dapat menggunakan variable komunikasi pemasaran dengan menambahkan hubungan masyarakat atau IMC dan dapat dilakukan, sehingga akan menghasilkan kajian yang lebih sempurna.
Kajian Literatur
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan
berbagai atributnya,
menginformasikan kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif, preferensi, dan keinginan membeli produk bersangkutan. Hal ini didukung oleh Kotler, dan Armstrong, (2008) yang menyatakan “Pemasaran modern membutuhkan lebih dari sekadar pengembangan produk yang baik, pemberian harga yang menarik, dan membuatnya tersedia bagi pelanggan
sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan lama dan calon pelanggan yang potensial, dan apa yang mereka komunikasikan harus ditindaklanjut. Komunikasi pemasaran adalah aktifitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia membeli dan loyal padaproduk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan mencakup periklanan: melalui TV, Radio, kemasan, brosur, poster, baliho/billboard maupun spanduk. Promosi penjualan: tarif hemat, kualitas jaringan, festival. Penjualan personal: presentasi produk langsung kepada konsumen misalnya melalui pameran. Dan yang terakhir dengan pemasaran langsung: melalui
telemarketing, voicemail. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif, preferensi, dan keinginan membeli produk bersangkutan. Munandar (2016) tugas-tugas yang diserahkan untuk komunikasi pemasaran mencakup:
1. Menginformasikan dan mendidik calon pelanggan tentang perusahaan dan barang dan jasa yang ditawarkan.
2. Membujuk pasar sasaran bahwa produk jasa tertentu menawarkan solusi terbaik bagi kebutuhan-kebutuhan mereka, dibandingkan dengan yang ditawarkan perusahaan pesaing.
3. Mengingatkan kembali pelanggan tentang produk tersebut dan
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
memotivasi mereka untuk bertindak.
4. Memelihara hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dan memberikan berita terbaru dan informasi lebih lanjut tentang bagaimana mendapatkan hasil terbaik dari produk-produk perusahaan tersebut.
Badi (2018)menyatakan komunikasi pemasaran tergantung pada representasi visual untuk menghasilkan gambar pada makna merek, dan simulasi spektakuler yang menciptakan asosiasi dalam benak konsumen. Ghadiri ( 2017)dalam jurnalnya menyatakan Aplikasi yang tepat dari bauran promosi atau komunikasi pemasaran akan meningkatkan pangsa pasar dan meningkatkan pertumbuhan organisasi dalam menghadapi persaingan yang kuat
Keuggulan Bersaing
Menurut Hitt, Ireland dan Hoskisson dalam (Badi 2018) pencapaian daya saing strategis (strategic competitiveness) terwujud apabila perusahaan berhasil merumuskan serta menerapkan suatu strategi penciptaan nilai. Keunggulan bersaing yaitu “suatu posisi unik yang dikembangkan suatu organisasi sebagai upaya untuk mengalahkan pesaing (Porter).dalam Munandar (2016)
Badi (2018) Keunggulan kompetitif berkelanjutan mengacu pada penciptaan nilai di mana perusahaan mengejar tinggi inovasi dengan mendorong persaingan pasar). Namun, antar pembelajaran organisasi mungkin gagal karena orientasi pemasaran karena kurangnya daya saing diferensiasi, kepuasan dengan status quo dan informasi pelanggan
yang asimetris.Perusahaan mungkin percaya peran orientasi pasar, tetapi dalam praktiknya, karena kurangnya keahlian untuk mencapai kinerja yang ditargetkan melalui orientasi pasar. Porter mengirim teori untuk memastikan faktor persyaratan diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kompetitif.Ide utama dari teori ini adalah penggunaan dynamic analysis untuk mempelajari keunggulan kompetitif organisasi. Ada empat faktor penentu teori ini sebagai berikut:
a. Kondisi faktor: Ini mengacu pada posisi negara dalam hal faktor produksi, seperti tenaga kerja terampil atau infrastruktur.
b. Kondisi permintaan: Ketika permintaan domestik relatif canggih dan ada- semua harapan dalam hal produk dan berkualitas tinggi layanan, organisasi domestik lebih cenderung merespons dengan meningkatkan kemampuan produktif mereka.
c. Industri terkait dan pendukung: Sejauh dimana suatu negara memiliki kelompok yang canggih pemasok dan industri terkait (Porter) dalam Munandar (2016). d. Konteks untuk persaingan: Konteks
industri di mana perusahaan diciptakan, diorganisir, dan dikelola, dihasilkan dalam tingkat keseluruhan persaingan domestik di dalam dan lintas industri.
Untuk menciptakan keunggulan kompetitif terdapat empat strategi bisnis, Hill dan Jones mengidentifikasi empat kriteria yang diperlukan dalam membangun keunggulan kompetitif. Empat kriteria tersebut adalah sebagai berikut: (a) inovasi, (b) efisiensi pengawas, (c) kualitas unggul, dan (d) responsif pelanggan yang superior (Munandar,2016).
86
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
Gambar 1
Strategi Keunggulan Bersaing
Sumber: Munandar (2016)
Porter dalam Munandar (2016) membagi keunggulan bersaing menjadi tiga strategi kompetitif generik sebagai berikut:
a. Strategi kepemimpinan biaya: berusaha mencapai yang terendah total biaya keseluruhan relatif terhadap pesaing lain
b. Strategi diferensiasi: berusaha menciptakan yang unik dan produk atau layanan khusus untuk pelanggan akan membayar premi. c. Strategi fokus: menggunakan biaya
atau keunggulan diferensiasiuntuk mengeksploitasi segmen pasar tertentu daripada pasar yang lebih besar.
Inovasi
Bisnis menarik pelanggan untuk menggunakan produk mereka melalui inovasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perushaan di pasar yang jenuh, (Lee 2017). Inovasi pada intinya adalah aktivitas konseptualisasi, serta ide menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai social bagi masyarakat. Jadi inovasi berangkat dari suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata dan telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan masyarakat. Subyek penerapan inovasi sendiri bias individu, kelompok atau
perusahaan. Artinya bias terjadi dalam perusahaan ada individu atau kelompok yang sangat brilian dan inovatif. Tetapi yang ideal perusahaan menjadi tempat yang terlembagakan bagi orang-orang yang terkumpul untuk mengeksploitasi ide-ide baru.
Technical innovation adalah berhubungan dengan teknologi produk, jasa, dan proses produksi. Lee (2017) menyatakan Product innovation adalah produk atau jasa baru yang diperkenalkan pada pengguna luar atau karena kebutuhan pasar. Process innovation adalah elemen baru yang diperkenalkan pada sebuah produksi perusahaan atau operasi jasa, input bahan baku, spesifikasi tugas, pekerjaan dan informasi, dan peralatan yang digunakan, untuk produksi sebuah produk atau membuat jasa pelayanan.
Radical innovation dan incremental innovation dapat didefinisikan sebagai derajat perubahan yang dibuat perusahaan dalam pelaksanaan adopsi. Radical Innovation adalah reorientation dan nonroutine inovasi yang merupakan prosedur dasar aktivitas Perusahaan dan menunjukkan permulaan yang jelas dari sebuah pelaksanaan inovasi. Sedangkan
incremental innovation adalah inovasi yang bersifat rutin, bervariasi dan instrumental. lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro (demografi, kondisi ekonomi, tekanan global, sosial budaya, teknologi,politik/regulasi, dan lingkungan alam) dan lingkungan industri (pemasok,produk substitusi, pembeli,pesaing baru dan pesaing). Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan teori serta fenomena maka hipotesa dalam penelitian ini adalah
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
1. Diduga strategi marketing communication tberpengaruh poisitif terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota malang 2. Diduga strategi marketing
communication berpengaruh terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota malang melaui inovasi
Metodologi Penelitian Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory research. menjelaskan explanatory research yaitu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa yang dirumuskan atau sering kali disebut sebagai penelitian penjelas.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah objek yang diteliti dan dianalisis. Dalam penelitian ini, lingkup tempat penelitian yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan yang diteliti adalah Wirausaha di Kota Malang
Populasi dan Sampel Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wirausahawan kota Malang Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak dapat diketahui
dengan pasti dengan
jumlahnya.Sehingga populasi dalam penelitian ini digolongkan pada populasi tak terhingga (infinite population), yaitu ukuran populasi yang sudah sedemikian besarnya sehingga sudah tidak bisa dihitung (uncountable). Sehingga metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam peneltian ini adalah metode non probability sampling yaitu tehnik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi yang di pilih untuk menjadi sampel. Hal ini dikarenakan anggota populasi penelitian tidak dapat diketahui dengan pasti jumlahnya dan sifatnya heterogen.
Teknik pengambilan data sampel menggunakan cara purposive sampling. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah teteapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Alasan menggunakan teknik Purposive Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik Purposive Sampling yang menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapapun kriteria tersebut meliputi:
1. Kelompok wirausaha yang memiliki ide bisnis serupa (marketing communication)
2. Wirausaha minimal berbasis UKM Definisi Operasional
Definisi operasional dikemukakan dengan tujuan untuk memberi batasan arti variabel penelitian untuk memperjelas makna yang dimaksudkan dan membatasi ruang lingkup. Sehingga tidak akan terjadi salah pengertian dalam menginterpretasikan. Berikut jabaran variabel penelitian :
Tabel 1.
Definisi Operasional Variabel Variabel Indikator Item
Komunikasi Pemasaran Kotler& AmStrong (2016),
Periklanan 1.Iklan di berbagai media sudah baik
2.Iklan memberikan citra positif terhadap produk. Promosi
Penjualan
3.Harga terjangkau
4.Bonus yang diberikan menarik
5.Tarif dan menjadi pertimbangan dalam memilih produk
6.Undian berhadiah yang diberikan menarik perhatian konsumen
Pemasaran Langsung
7.Kios menarik perhatian
8.Kios memberikan kemudahan dalam mencari 9.Tata letak kios menarik perhatian
Penjualan personal
10. Pengetahuan wiraniaga tentang produk baik 11. Wiraniaga melakukan penanganan keluhan
dengan baik
12. Konsumen selalu mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh penjual
Inovatif Lee(2017)
Technical innovation
13. teknologi produk, jasa, dan proses produksi 14. Product innovation adalah produk atau jasa
baru yang diperkenalkan pada pengguna luar atau karena kebutuhan pasar
Process innovation
15. elemen baru yang diperkenalkan pada sebuah produksi perusahaan atau operasi jasa, input bahan baku, spesifikasi tugas, pekerjaan dan informasi, dan peralatan yang digunakan, untuk produksi sebuah produk atau membuat jasa pelayanan.
Radical innovation dan incremental innovation
16. reorientation dan nonroutine inovasi yang merupakan prosedur dasar aktivitas Perusahaan dan menunjukkan permulaan yang jelas dari sebuah pelaksanaan inovasi
17. inovasi yang bersifat rutin, bervariasi dan instrumental.
Keunggulan Bersaing
Diferensiasi 18. Varian Produk yang berbeda dengan pesaiang sejenis 19. Keunikan Produk Munandar (2016) Kepemimpinan Biaya
20. Biaya Yang lebih rendah dari pesaing
21. Sering memberikan diskon terhadap konsumen
Teknik Analisa Data
Analisis jalur memungkinkan untuk mengakses perluasan sejauh mana data yang berhasil dikumpulkan konsisten dengan hipotesa yang telah
dibuat Kolerasi sederhana antara dua variabel dapat direpresentasikan sebagai sum of the compound path connecting these points () A compound path merupakan suatu jalur sepanjang
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
anak panah yang mengikuti 3 aturan sebagai berikut:
1. Setelah bergerak ke depan pada sebuah diagram anak panah, jalur tidak dapat kembali ke belakang. Akan tetapi, sebuah jalur dapat bergerak ke belakang berkali-kali sebelum bergerak ke depan.
2. Jalur tidak dapat bergerak menuju sebuah konstruk lebih dari satu kali. 3. Jalur hanya dapat mencakup satu
anak panah dua ujung yaitu pasangan dari dua buah konstruk yang berkolerasi.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian Hipotesis Regresi 1, (X Z)
Sejalan dengan perumusan masalah yang bertujuan membuktikan pengaruh X terhadap Z, oleh sebab itu peneliti melakukan tahapan pengujian statistik yang diolah dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian hubungan kausal antara X dengan Z yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2
Hasil Pengujian Hubungan Kausal Antara X dengan Z
Varia bel Bebas
Beta T Prob. Keteran gan Kom unika si pema saran (X) 0.506 5.804 0.000 Signifi kan Variabel Terikat: Z Konstanta = 8,199 R = 0,506 R Square = 0,256 F = 33,686 Sig F = 0,000
Sumber : Data Diolah 2020
Dari tabel di atas dapat dihitung nilai koefisien residual (error) sebagai berikut:
e1 = 1R12 10.256=0,862 Z = pZx +
Z = 0,506 x + 0,862
Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel.1. di atas terlihat bahwa: variabel X menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,000 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Z. Dari pengujian diperoleh nilai koefisien standardized coefficient (Beta) sebesar 0,506, menunjukkan bahwa X memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Z, artinya semakin baik X maka Z akan semakin baik pula, dan sebaliknya. Dengan demikian maka hipotesis diterima. Strategi marketing communication berpengaruh signifikan terhadap inovasi. Semakin baik strategi marketing communication maka inovasi akan semakin baik pula.
Pengujian Hipotesis Regresi 2, (X, Z Y)
Perumusan masalah bertujuan membuktikan pengaruh X dan Z terhadap Y, oleh sebab itu peneliti melakukan tahapan pengujian statistik yang diolah dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian hubungan kausal antara X, Z dengan Y yang terlihat pada tabel di bawah ini.
90
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
Tabel 3
Hasil Pengujian Hubungan Kausal Antara X, Z dengan Y
Sumber : Data Diolah
Dari tabel di atas dapat dihitung nilai koefisien residual (error) sebagai berikut: e2 = 1R12 10.521=0,692
Sehingga didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = pYx +pYZ+
Y = 0,369 x + 0,461 Z + 0,692 Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 2. di atas terlihat bahwa variabel X menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,000 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y.
Dari pengujian diperoleh nilai koefisien standardized coefficient (Beta) sebesar 0,369, menunjukkan bahwa X memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Y, artinya semakin baik X maka Y akan semakin baik pula. Dengan demikian maka hipotesis diterima. Strategi marketing communication berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota malang. Semakin baik strategi marketing communication maka keunggulan bersaing wirausaha dikota malang akan
semakin baik pula. Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 2. di atas terlihat bahwa: variabel Z menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,000 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel Z terhadap variabel Y. Dari pengujian diperoleh nilai koefisien standardized coefficient (Beta) sebesar 0,461, menunjukkan bahwa Z memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Y, artinya semakin tinggi Z maka Y akan semakin tinggi pula, dan sebaliknya. Dengan demikian maka hipotesis diterima. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota malang. Semakin baik inovasi maka keunggulan bersaing wirausaha dikota malang akan semakin baik pula. Hasil analisis jalur dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Model Path Analysis
Penelitian
Dari gambar analisis jalur di atas dapat dicari nilai pengaruh langsung dan tidak langsung antaa masing-masing variabel sebagai berikut.
a. Pengaruh langsung variabel X terhadap Z
X Z = 0,506
b. Pengaruh langsung variabel X terhadap Y
X Y = 0,369
c. Pengaruh langsung variabel Z terhadap Y
Z Y = 0,461
d. Pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y
X Z Y = 0,506 x 0,461 = 0,233 e. Pengaruh total variabel X terhadap Y Total X Y = 0,369 + 0,233 = 0,602
Variabel Bebas
Beta t Prob. Keterang an Komuni kasi pemasar an (X) 0.369 4.534 0.000 Signifika n Inovasi (Z) 0.461 5.663 0.000 Signifika n Variabel Terikat: Y Konstanta = 4,360 R = 0,722 R Square = 0,521 F = 52,808 Sig F = 0,000
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
Ringkasan Interpretasi No Keterangan Nilai Nilai 1 Pengaruh X terhadap Y 0,369 2 Pengaruh X terhadap Y melalui Z 0,233 Total Pengaruh X terhadap Y 0,602 Total pengaruh variabel lain terhadap Y 0,398
Berdasarkan tabel terlihat bahwa total pengaruh langsung dan tidak langsung antara X terhadap Y yang mediasi oleh Z menghasilkan total kontribusi sebesar 0,602 atau 60,2%. Untuk menguji apakah X berpengaruh terhadap Y yang dimediasi Z, dari tabel di atas terlihat bahwa hubungan X terhadap Z adalah signifikan, dan dari tabel terlihat bahwa hubungan Z terhadap Y juga signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa X berpengaruh terhadap Y yang dimediasi Z. Dengan demikian hipotesis diterima. Strategi marketing communication berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing wirausaha dikota Malang melaui inovasi.. Pada dasarnya pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keunggulan bersaing akan semakin besar apabila wirausaha dikota Malang mampu berinovasi dalam usahanya semakin tinggi inovasi nya maka akan semakin tinggi atau baik keunggulan bersaingnya.
Simpulan dan Saran Kesimpulan
Dari latar belakang, kajian teori dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Terdapat pengaruh langsung positif
signifikan antara Communication
bersaing Wirausaha di Kota Malang. 2. Terdapat pengaruh tidak langsung
yang positif signifikan antara Communication Marketing terhadap Keunggulan bersaing Wirausaha di Kota Malang melalui inovasi.
Saran
1. Para wirausahawan perlu melakukan peningkatan strategi komunikasi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan pembelian konsumen atau penjualan produknya sebagai dasar motivasi konsumen terutama yang mudah dijangkau oleh masyarakat atau konsumen sasaran. 2. Guna meningkatkan keunggulan
bersaing, wirausahawan perlu meningkatkan inovasi dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan utama konsumen. Bagi penelitian yang akan datang dapat menggunakan variable komunikasi pemasaran dengan menambahkan hubungan masyarakat atau IMC dan dapat dilakukan, sehingga akan menghasilkan kajian yang lebih sempurna.
Daftar Rujukan
Badi, Khalid Suidan.2018. The Impact of Marketing Mix on the Competitive Advantage of the SME Sector in the Al Buraimi Governorate in Oman. SAGE Open July-September 2018: 1–10.
Ghadiri,Mohammad Iranmanesh, KrishnaSwamy Jayaraman, Suhaiza Zailani, Seyed i, (2017) "The effects of consumer perception of volume discount benefits on intention to purchase grocery products: Deal proneness as a moderator", Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, Vol. 29 Issue: 5, pp.1017-1035,. . Emerald.
Kotler, P. dan Armstrong, G. 2016.
92
Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
Ketiga belas, Jilid II. Jakarta: PT. Erlangga
Lee,, E.B (2017) "The effect of technology innovation on mobile communication and mobile products", Industrial Management & Data Systems, Vol. 117 Issue: 8, pp.1707-1719.
Munandar. 2016. Relationship Marketing (Strategi Menciptakan Keunggulan Bersaing).. Ekuilibria
Sugiyono.2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung:PT Alfabet.