• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN

DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Gugus PAUD Cut Nyak Dien di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak dengan mengambil responden penelitian sebanyak 2 (dua) lembaga PAUD yaitu TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo dan TK Budi Lestari 1 Megonten.

4.1.1 TK Kuncup Mekar I Mangunrejo a. Deskripsi Lokasi Penelitian

Taman Kanak-kanak Kuncup Mekar I Mangunrejo terletak di Dusun Paseban Desa Mangunrejo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. TK Kuncup Mekar I Mangunrejo berdiri pada bulan Juni tahun 1967. Visi dan Misi TK Kuncup Mekar I Mangunrejo yaitu:

Visi:

Dengan semangat yang tinggi melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar danbelajar seraya bermain dapat menumbuh kembangkan insan yang ceria, cerdas, mandiri dan kreatif serta memiliki moral yang luhur dan berwawasan nasional.

(2)

32

Misi:

a. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, bermutu

dan bermoral dengan meningkatkan kompetensi SDM dan integritas pribadi.

b. Mewujudkan insan yang ceria, cerdas, mandiri

dankreatif serta sehat, modern, disiplin dan dapat bertanggung jawab.

c. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman,

nyaman, bersih dan indah

d. Menjadikan sekolah yang berkualitas dalam IPTEK maupun IMTAK

b. Deskripsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Deskripsi tenaga pendidik di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Tenaga Kependidikan TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo

No Tahun Pelajaran

Nama Pendidikan Terakhir

Jabatan Alamat

1 2012/2013 MUNAWAROH, S.Pd S1 Kepala Sekolah Mangunrejo

SRI LESMONOWATI, S.Pd S1 Guru Kelas Mangunrejo

2 2013/2014 MUNAWAROH, S.Pd S1 Kepala Sekolah Mangunrejo

SRI LESMONOWATI, S.Pd S1 Guru Kelas Mangunrejo

Dari data diatas menunjukkan salah satu komponen yang penting dalam mendukung terlaksananya penyelenggaraan program pendidikan pada jenjang PAUD adalah guru / tenaga pendidik. Secara akademik seluruh tenaga pendidik termasuk kepala sekolah sudah memenuhi syarat akademik yaitu telah menempuh Pendidikan Sarjana (S1) dengan

(3)

33 mengambil jurusan yang relevan yaitu Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini. Komposisi antara guru dan murid juga cukup seimbang dimana jumlah total guru ada 2 orang sedangkan jumlah murid ada 31 anak. Berarti setiap guru dapat mengampu 15 murid. Sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak bahwa kualifikasi minimal untuk pendidik adalah Sarjana dengan bidang studi yang relevan. Selain itu, untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru, yayasan sering menugaskan guru untuk mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar dengan swadaya sendiri.

c. Deskripsi Peserta Didik

Deskripsi peserta didik di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Jumlah Peserta Didik TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo

No Tahun Pembelajaran

Kelompok Jumlah Presentase

L P Total

1. 2012 / 2013 A - - - 0 %

B 13 18 31 100 %

2. 2013 / 2014 A - - - 0 %

B 14 20 34 100 %

Dari data diatas menunjukkan bahwa usia murid didominasi oleh kelompok B atau usia 5-6 tahun. Hasil wawancara dengan penyelenggara menyebutkan bahwa rata-rata usia peserta didik di TK Kuncup Mekar I adalah usia 4-5 tahun, sebelum memasuki usia tersebut, pendidikan mereka akan masuk pada jenjang

(4)

34

Playgroup atau Kelompok Bermain (KB). Saat awal

tahun pelajaran baru, penyelenggara secara rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas terutama masyarakat lingkungan sekitar tentang penerimaaan peserta didik baru dengan syarat usia yang telah ditentukan.

d. Deskripsi Sarana dan Prasarana

Deskripsi sarana dan prasarana TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo

No Uraian Jumlah Keterangan

A. Sarana

1. Gedung Sekolah 1 Milik Pemerintah Desa 2. Ruang Kelas 1 Baik

3. Ruang Guru 1 Baik 4. Ruang UKS 1 Baik 5. Ruang Tamu 1 Baik 6. Ruang Kantor 1 Baik 7. Kamar Mandi/WC 1 Baik 8. Area Parkir 1 Baik

B. Perabot

1. Meja Guru 2 Baik 2. Meja Murid 12 Baik 3. Kursi Guru 4 Baik 4. Kursi Murid 42 Baik 5. Almari 3 Baik 6. Papan Tulis 2 Baik 7. Rak kelas 3 Baik 8. Tiang Bendera 1 Baik 9. Tape/radio/TV 1 Baik 10. Sumur/PDAM 1 Baik 11. Listrik 1 Baik 12. APE Luar 9 Baik 13. APE Dalam 65 Baik

(5)

35 Dari data diatas menunjukkan bahwa saran dan prasarana yang digunakan dalam seluruh kegiatan pembelajaran di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo sudah memenuhi syarat. Sesuai dengan Juknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak bahwa prinsip yang harus dipenuhi dalam penyediaan / pengadaan saran dan prasarana di taman kanak-kanak adalah: 1. Aman, nyaman, terang, dan memenuhi kriteria

kesehatan bagi anak

2. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak

3. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, termasuk pemanfaatan barang limbah / bekas layak pakai.

e. Deskripsi Program Pembelajaran

Program pembelajaran yang dikembangkan adalah program yang disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan disesuaikan dengan ciri khas TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan kearifan dan budaya lokal masyarakat sekitar. Kurikulum dikembangkan dengan mengacu pada 6 aspek pengembangan anak usia dini yaitu:

1. Pengembangan Moral dan Nilai Agama

Meliputi pembiasaaan perilaku positif, penanaman kemandirian dan disiplin serta pembinaan keimanan dan ketaqwaaan terhadap Tuhan YME. Pengembangan ini mengarah pada pengembangan kecerdasan spiritual.

(6)

36

2. Pengembangan Sosio Emosional

Meliputi pengembangan perasaan dan emosi serta pengembangan kemampuan sosial untuk peningkatan kepekaan terhadap kehidupan bermasyarakat. Pengembangan ini mengarah pada pencapaian kecerdasan intra personal, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalistik.

3. Pengembangan Bahasa

Meliputi pengembangan bahasa agar anak mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif terhadap lingkungan sekitar. Pengembangan ini mengarah pada kecerdasan linguistik.

4. Pengembangan Kognitif

Aspek ini meliputi pengembangan matematika permulaan dan sains permulaan. Pengembangan ini mengarah pada pengembangan kecerdasan logika matematika dan visual spasial.

5. Pengembangan Seni

Aspek pengembangan seni melipuiti pengembangan seni musik dan seni tari sederhana serta ketrampilan dalam membuat karya (kerajinan tangan). Pengembangan seni ini mengarah pada pencapaian pengembangan kecerdasan musikal dan visual spasial.

6. Pengembangan Fisik Motorik

Pengembangan ini meliputi pengembangan motorik kasar dan motorik halus untuk pertyumbuhan dan kesehatan anak. Pengembangan fisik motorik ini mengarah pada pencapaian kecerdasan body kinestetik.

(7)

37

f. Deskripsi Pembiayaan

Keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam kelangsungan suatu organisasi atau instansi. Terlebih lagi instansi tersebut adalah swasta. TK Kuncup Mekar I Mangunrejo sebagai instansi sekolah swasta menerapkan sistem musyawarah mufakat dalam menentukan segala macam kebijakan tak terkecuali kebijakan dalam pembiayaan pendidikan di instansi tersebut. Pola pembiayaan yang ada di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo adalah dimulai dengan kemufakatan rencana anggaran belanja sekolah yang dirapatkan bersama dengan pihak-pihak terkait. RAPBS TK Kuncup Mekar Mangunrejo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

RAPBS TK Kuncup Mekar 1 Mangunrejo Tahun Pelajaran 2013/2014

No

Pendapatan Pengeluaran

Sumber Dana Jumlah Program Jumlah

1. Sumbangan PMB 380.000 Kurikulum 3.600.000 2. Operasional TK dari

Kabupaten

100.000 Kegiatan PHB 850.000 3. Bantuan Desa untuk

KBM

1.000.000 Umum 3.600.000 4. Bantuan Desa untuk

honor

1.800.000 Kemuridan 2.648.000 5. Majalah anak 2.448.000 Perlengkapan 1.900.000 6. Dana Komite (SPP) 9.792.000 Perawatan 26.350.000 7. Sumbangan Pembangunnan 1.900.000 Supervisi 300.000 8. Bantuan Pemerintah APBNP 25.000.000 Kesejahteraan 2.800.000 9. Pendapatan 350.000 JUMLAH 42.420.000 JUMLAH 42.398.000 SALDO 22.000

(8)

38 Dari data diatas disebutkan bahwa untuk anggaran pendapatan tahun 2013/2014 mencapai sekitar Rp. 42.420.000,00, besar anggaran tersebut ditentukan dengan adanya bantuan blockgrant dari pemerintah berasal dari APBNP untuk pemeliharaan dan perawatan berupa pemasangan pavingblok halaman sekolah sebesar Rp.25.000.000,00. Dilihat dari data diatas menerangkan bahwa dana pengeluaran sebesar Rp.42.398.00,00 atau saldo yang diperoleh sebesar Rp. 22.000,00. Saldo tersebut akan dimasukkan kas sekolah sebagai acuan untuk anggaran tahun pembelajaran berikutnya.

4.1.2 TK Budi Lestari I Megonten a. Deskripsi Lokasi Penelitian

Taman Kanak-kanak Budi Lestari I Megonten terletak di Desa Megonten Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. TK Budi Lestari I Megonten berdiri pada bulan Maret tahun 1975. Visi dan misi TK budi Lestari I Megonten adalah sebagai berikut:

Visi:

Meningkatkan mutu pendidikan dan menjadikan anak didik yang berkualitas

Misi:

Meningkatkan kreatifitas anak didik, menjadikan anak didik sebagai pribadi yang mandiri

(9)

39

b. Deskripsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Deskripsi tenaga pendidik di TK Budi Lestari I Megonten dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Tenaga Kependidikan TK Budi Lestari 1 Megonten

No Tahun Pelajaran

Nama Pendidikan Terakhir

Jabatan Alamat

1 2012/2013 UCI SETIANINGRUM S1 Kepala Sekolah MEGONTEN

SITI SELAMI SMP Guru Kelas MEGONTEN

2 2013/2014 UCI SETIANINGRUM S1 Kepala Sekolah MEGONTEN

SITI SELAMI SMP Guru Kelas MEGONTEN

Dari data diatas menunjukkan salah satu komponen yang penting dalam mendukung terlaksananya penyelenggaraan program pendidikan pada jenjang PAUD adalah guru / tenaga pendidik. Secara akademik hanya kepala sekolah yang telah menempuh pendidikan tinggi yaitu telah menempuh Pendidikan Sarjana (S1) dengan mengambil jurusan yang relevan yaitu Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini. Komposisi antara guru dan murid pada tahun pelajaran 2013/2014 seimbang karena dengan 2 guru mengajar murid dengan jumlah 51 anak. Berarti pada saat itu satu orang guru mengampu sekitar 25 anak didik. Pada tahun pembelajaran berikutnya terjadi penurunan menjadi 44 anak sehingga satu guru mengampu 22 anak didik. Sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak bahwa kualifikasi minimal untuk pendidik adalah Sarjana dengan bidang studi yang relevan. Selain itu, untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru,

(10)

40 yayasan sering menugaskan guru untuk mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar dengan swadaya sendiri.

c. Deskripsi Peserta Didik

Deskripsi peserta didik di TK Budi Lestari Megonten dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Jumlah Peserta Didik TK Budi Lestari 1 Megonten

No Tahun Pembelajaran

Kelompok Jumlah Presentase

L P Total

1. 2012 / 2013 A - - - 0 %

B 20 31 51 100 %

2. 2013 / 2014 A - - - 0 %

B 17 27 44 100 %

Dari data diatas menunjukkan bahwa usia murid didominasi oleh kelompok B atau usia 5-6 tahun. Hasil wawancara dengan penyelenggara menyebutkan bahwa rata-rata usia peserta didik di TK Budi Lestari I Megonten adalah usia 4-5 tahun, sebelum memasuki usia tersebut, pendidikan mereka akan masuk pada jenjang Playgroup atau Kelompok Bermain (KB). Saat awal tahun pelajaran baru, penyelenggara secara rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas terutama masyarakat lingkungan sekitar tentang penerimaaan peserta didik baru dengan syarat usia yang telah ditentukan.

(11)

41

d. Deskripsi Sarana dan Prasarana

Deskripsi sarana dan prasarana TK Budi Lestari I Megonten dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Sarana dan Prasarana TK Budi Lestari 1 Megonten

No Uraian Jumlah Keterangan C. Sarana

1. Gedung Sekolah 1 Milik Sendiri

2. Ruang Kelas - 3. Ruang Guru - 4. Ruang UKS - 5. Ruang Tamu - 6. Ruang Kantor - 7. Kamar Mandi/WC - 8. Area Parkir - D. Perabot

1. Meja Guru 1 Baik

2. Meja Murid 12 Baik

3. Kursi Guru 2 Baik

4. Kursi Murid 27 Baik

5. Almari 1 Baik

6. Papan Tulis 1 Baik

7. Rak kelas - 8. Tiang Bendera - 9. Tape/radio/TV - 10. Sumur/PDAM - 11. Listrik - 12. APE Luar -

13. APE Dalam 18 Ada yang baik dan ada yang rusak

Dari data diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang digunakan dalam seluruh kegiatan pembelajaran di TK Budi Lestari I Megonten belum memenuhi syarat. Syarat yang harus dipenuhi haruslah sesuai dengan Juknis Penyelenggaraan

(12)

42 Taman Kanak-kanak yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.

e. Deskripsi Program Pembelajaran

Seperti pada program pembelajaran di TK Kuncup Mekar I, program pembelajaran yang dikembangkan adalah program yang disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan disesuaikan dengan ciri khas TK Budi Lestari I Megonten dan kearifan dan budaya lokal masyarakat sekitar. Kurikulum yang dikembangkan juga mengacu pada 6 aspek pengembangan anak usia dini yaitu:

1. Pengembangan Moral dan Nilai Agama

Meliputi pembiasaaan perilaku positif, penanaman kemandirian dan disiplin serta pembinaan keimanan dan ketaqwaaan terhadap Tuhan YME. Pengembangan ini mengarah pada pengembangan kecerdasan spiritual.

2. Pengembangan Sosio Emosional

Meliputi pengembangan perasaan dan emosi serta pengembangan kemampuan sosial untuk peningkatan kepekaan terhadap kehidupan bermasyarakat. Pengembangan ini mengarah pada pencapaian kecerdasan intra personal, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalistik.

(13)

43

3. Pengembangan Bahasa

Meliputi pengembnagn bahasa agar anak mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif terhadap lingkungan sekitar. Pengembangan ini mengarah pada kecerdasan linguistik.

4. Pengembangan Kognitif

Aspek ini meliputi pengembangan matematika permulaan dan sains permulaan. Pengembangan ini mengarah pada pengembangan kecerdasan logika matematika dan visual spasial.

5. Pengembangan Seni

Aspek pengembangan seni melipuiti pengembangan seni musik dan seni tari sederhana serta ketrampilan dalam membuat karya (kerajinan tangan). Pengembnagn seni ini mengarah pada pencapaian pengembangan kecerdasan musikal dan visual spasial.

6. Pengembangan Fisik Motorik

Pengembangan ini meliputi pengembangan motorik kasar dan motorik halus untuk pertyumbuhan dan kesehatan anak. Pengembangan fisik motorik ini mengarah pada pencapaian kecerdasan body kinestetik.

f. Deskripsi Pembiayaan

Keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam kelangsungan suatu organisasi atau instansi. Terlebih lagi instansi tersebut adalah swasta. TK Kuncup Mekar I Mangunrejo sebagai instansi sekolah swasta menerapkan sistem musyawarah mufakat

(14)

44 dalam menentukan segala macam kebijakan tak terkecuali kebijakan dalam pembiayaan pendidikan di instansi tersebut. Pola pembiayaan yang ada di TK Budi Lestari I Megonten adalah dengan menyusun RAPB Sekolah untuk tahun tertentu untuk dirapatkan bersama seluruh komponen masyarakat. Deskripsi RAPBS TK Budi Lestari I Megonten dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 RAPBS

TK Budi Lestari 1 Megonten

No

Pendapatan Pengeluaran Sumber Dana Jumlah Program Jumlah

1. Honor guru tetap 1.200.000 Kurikulum 730.000 2. Honor guru wiyata

bakti 700.000 Kegiatan PHB 200.000 3. Sumbangan awal tahun 460.000 Umum 2.000.000 4. Sumbangan BP3 8.280.000 Kemuridan 1.120.000 5. Perlengkapan 940.000 6. Kesejahteraan 4.450.000 7. Pendataan dan Laporan 1.200.000 JUMLAH 10.640.000 JUMLAH 10.640.000 SALDO 0

Dari data diatas diketahui bahwa anggaran pendapatan yang diterima oleh TK Budi Lestari I Megonten pada tahun anggaran 2013/2014 adalah Rp.10.640.000. Besar anggaran didapat dari pemasukan honor guru, sumbangan awal tahun, dan iuran SPP/BP3 dari orang tua/wali murid. Pada

(15)

45 realisasi pengeluarannya digunakan untuk pos kurikulum, kegiatan peringatan besar kemudian untuk alokasi umum, kemuridan, perlengkapan, kesejahteraan, dan pendataan juga sebesar Rp. 10.640.00,00. Dengan demikian pada pelaksanaan anggaran tersebut dipakai secara habis tanpa saldo tersisa sesuai dengan pendapatan.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh adalah hal-hal yang mencakup bagaimana perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pengarahan dalam pembiayaan PAUD serta deskripsi bentuk-bentuk peran serta masyarakat dalam hal pembiayaan PAUD pada lembaga PAUD TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten. Dari hasil analisis data penulis memperoleh gambaran yang merupakan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan Biaya Pendidikan di TK Kuncup

Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten

Perencanaan biaya pendidikan disusun atas dasar Surat Keputusan dari Yayasan Dharma Wanita Persatuan dari kedua lembaga tersebut. Perencanaan biaya pendidikan dilakukan kedua lembaga tersebut melalui penyusunan Rencana Anggaran Penyelenggaraan Pendidikan selama satu tahun pembelajaran disesuaikan dengan Rencana Penyelenggaraan Pembelajaran yang disusun pada awal

(16)

46 semester I yang mencakup program pembelajaran serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Kepala TK Kuncup Mekar I Mangunrejo, Munawaroh, S.Pd menjelaskan tentang pentingnya perencanaan terkait pembiayaan PAUD sebagai berikut:

“Perencanaan sangat perlu dilakukan, sebab segala sesuatu yang tersistem atau terorganisir sangat membutuhkan perencanaan sebagai persiapan dan petunjuk untuk pelaksanaannya. PAUD sebagai sebuah institusi pendidikan yang secara jelas merupakan organisasi yang tersistem sehingga segala hal di dalamnya pasti sangat membutuhkan suatu perencanaan. Terkait dengan perencanaan pembiayaan secara garis besar itu merupakan bagian dari persiapan dalam segala hal utamanya ketika dalam rapat wali murid untuk menentukan biaya pendidikan, kita sudah ada gambarannya untuk dijelaskan kepada orang tua/wali pak.”

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa perencanaan sangat perlu untuk dilaksanakan mengingat institusi pendidikan merupakan sebuah sistem pendidikan yang berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku yang tidak dapat terlepas dari apa yang disebut perencanaan. Perencanaan yang dilakukan adalah bagian dari suatu persiapan dalam penyusunan program-program pembelajaran yang ditujukan untuk peserta didik. Rapat orang tua/wali murid di awal tahun pembelajaran adalah bagian dari perencanaan yang dilakukan oleh sekolah termasuk did alamnya adalah tentang perencanaan pembiayaan.

Uci Setianingrum, S.Pd sebagai Kepala TK Budi Lestari I Megonten menjelaskan bahwa peran serta

(17)

47 orang tua/wali murid dalam perencanaan pembiayaan adalah sebagai berikut:

“Perencanaan selalu dibahas pada rapat wali murid di awal tahun pembelajaran dengan menghadirkan pihak-pihak yang terkait seperti penilik PLS dari dinas pendidikan, kemudian dari yayasan penyelenggara, komite sekolah, dan tentunya orang tua/wali. Orang tua/wali perlu dilibatkan dalam perencanaan pembiayaan karena menyangkut kesepakatan bersama antara orang tua/wali murid dengan pihak sekolah terkait berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua/wali murid dan digunakan pada pos-pos apa saja oleh pengelola sekolah.”

Pernyataan tersebut diatas menunjukkan bahwa dalam hal perencanaan, peran serta orang tua/wali murid sangat besar terkait dengan kesepakatan antara pihak sekolah dan masyarakat dalam hal penentuan pembiayaan dalam kurun waktu satu pembelajaran. Kesepakatan tersebut tidak terjadi secara sepihak akan tetapi melibatkan pula dinas pendidikan, penyelenggara, dan komite sekolah.

b. Pengelolaan Biaya Pendidikan di TK Kuncup

Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten

Pengelolaan biaya pendidikan di kedua lembaga tersebut secara umum dilaksanakan secara efektif, efisien dan cukup transparan. Sesuai dengan hasil wawancara disertai dengan data-data pembiayaan yang otentik yang menjelaskan bahwa pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan baik di TK Kuncup

(18)

48 Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten selalu mengedepankan hasil kemufakatan dalam rapat terutama rapat orang tua/wali murid di awal tahun pembelajaran yang salah satunya adalah pembahasan tentang pembiayaan pendidikan.

Pendapat Sri Lesmonowati, S.Pd sebagai bendahara TK Kuncup Mekar I Mangunrejo tentang pengelolaan pembiayaan pendidikan di TK tersebut adalah sebagai berikut:

“Kadangkala ada masukan dari wali murid terutama yang berkompeten atau ahli di bidang manajerial terutama manajemen keuangan yang berguna pada sistem pengelolaan pembiayaan yang kita kelola. Sehingga ada unsur transparansi anggaran pendidikan yang dibentuk oleh sekolah dengan masyarakat selain bentuk pelaporan pelaksanaan anggaran setiap akhir tahun pembelajaran.”

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pengelolaan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo melibatkan peran aktif masyarakat berupa masukan-masukan yang berguna dalam pengelolaan terutama dari masyarakat yang kompeten di bidang pengelolaan keuangan. Secara tidak langsung keterlibatan masyarakat tersebut mencerminkan adanya prinsip transparansi dalam pengelolaan biaya pendidikan disamping adanya laporan pertanggungjawaban dari sekolah kepada masyarakat pada setiap akhir tahun pembelajaran.

(19)

49 Hal senada juga disampaikan oleh penyelenggaraan di TK Budi Lestari I Megonten tentang pengelolaan biaya pendidikan sebagai berikut:

“Saya sebagai penyelenggara sekaligus sebagai penanggungjawab di lembaga tersebut selalu memberikan saran, arahan, dan masukan, serta tukar pengalaman tentang manajemen keuangan suatu oganisasi ataupun instansi seperti sekolah. Saya tekankan kepada pengelola untuk transparan dan apa adanya sehingga kepercayaan masyarakat akan selalu ada.”

Dari pernyataan penyelenggara TK Budi Lestari I Megonten tersebut dapat diketahui bahwa pengelolaan biaya pendidikan juga menekankan prinsip transparansi. Saran, masukan, dan pengalaman dari penyelenggara dalam pengelolaan keuangan di TK Budi Lestari I Megonten bertujuan agar pengelolaan biaya pendidikan yang dilakukan oleh pengelola selalu terbuka dan transparan. Dengan begitu kepercayaan masyarakat selalu ada dan tidak hanya bergantung pada hasil laporan akhir tahun pembelajaran.

Laporan setiap semester terkait dengan pelaksanaan pembiayaan pendidikan yang diwujudkan dalam program-program pendidikan dilaksanakan oleh pengelola sekolah demi transparansi pelaksanaan program kepada masyarakat khususnya orang tua/ wali murid. Dengan segala keterbatasan sumber daya yang ada kedua sekolah tersebut mampu menjalankan program pendidikan sesuai dengan harapan orang tua/wali murid. Beberapa kebijakan dilakukan

(20)

masing-50 masing lembaga tersebut terkait dengan orangtua / wali murid yang secara ekonomi kurang mampu dengan tidak mengesampingkan pendekatan secara kekeluargaan. Hal ini membuktikan bahwa prinsip keefektifan, keefisiensian, dan transparansi pengelolaan pembiayaan sudah terbentuk dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan di kedua lembaga tersebut.

c. Pengarahan Biaya Pendidikan di TK Kuncup

Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten

Pengarahan biaya pendidikan dilaksanakan pada saat kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Penilik PAUD, Ketua Yayasan, dan Ketua Komite Sekolah. Pengarahan juga dilaksanakan pada saat rapat koordinasi antara unsur dinas pendidikan, yayasan, penyelenggara, tenaga pendidik, dan komite sekolah. Pengarahan tersebut bertujuan agar pelaksanaan anggaran pendidikan yang dilakukan oleh penyelenggara dan tenaga pendidik pada kedua lembaga tersebut sesuai dengan rencana pelaksanaan program pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pendapat dari Penilik PAUD Kebonagung mengenai pengarahan dalam pembiayaan pendidikan di wilayah kerja UPTD dikpora Kebonagung terutama di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten adalah sebagai berikut:

(21)

51

“saya selaku yang berwenang di tingkat kecamatan untuk sektor Pendidikan Anak Usia Dini khususnya jenjang TK. Sebagai tangan panjang dari dinas pendidikan yang terjun langsung ke lapangan saya selalu berusaha memberikan pelayanan dan informasi yang terbaik demi lancarnya operasional sebuah sekolah. Sekolah-sekolah daerah binaan saya saya anggap sebagai mitra kerja saya. Terkait dengan hal pembiayaan saya selalu memberikan saran dan masukan di setiap kesempatan dengan tidak meninggalkan koordinasi dengan penilik-penilik lain di Kabupaten Demak. Karena menurut saya masalah biaya menjadi isu yang sangat sensitif bagi masyarakat terutama orang tua/wali murid sehingga pada pelaksanaan dan hasilnya harus dapat dipertanggungjawabkan.”

Dari kutipan wawancara diatas kita dapat mengetahui bahwa peran dinas pendidikan sangat penting dalam aspek pengarahan pembiayaan tersebut. Dinas Pendidikan lewat penilik PAUD sangat menekankan kepada penyelenggara bahwa pelaksanaan pembiayaan harus sesuai dengan program-program yang telah disepakati bersama antara pihak sekolah dan orang tua/wali murid, dengan demikian tujuan utama pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

d. Pengawasan Biaya Pendidikan di TK Kuncup

Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten

Kegiatan pengawasan biaya pendidikan dilakukan oleh pejabat terkait, dalam hal ini adalah

(22)

52 supervisi dari Penilik PAUD dari dinas Pendidikan, Ketua Yayasan Penyelenggara, dan Ketua Komite baik secara perorangan ataupun secara terpadu. Supervisi tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan pengawasan terhadap program-program yang ada dan memberikan petunjuk dan arahan baik kepada penyelenggara maupun tenaga pendidik agar melaksanakan program tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini dilakukan setidaknya 3-4 bulan sekali sebagai bentuk tanggung jawab supervisor terhadap lembaga dan masyarakat.

Sesuai dengan pendapat Penilik PAUD mengenai pengawasan pembiayaan adalah sebagai berikut:

“Supervisi sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap kinerja sekolah dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab saya sebagai Penilik PAUD. Semua hal yang mencakup materi supervisi tak terkecuali tentang pelaksanaan pembiayaan di lembaga TK di Kebonagung Demak khususnya subyek penelitian ini yaitu TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten. Terkait pembiayaan, supervisi saya lakukan untuk mengetahui sejauh mana pengelola dapat mengemban tanggungjawab yang dibebankan kepadanya dari orang tua/wali murid terkait dengan pembiayaan tadi. Supervisi yang saya lakukan adalah juga sebagai bentuk pengawasan atau controlling terhadap kinerja pengelola lembaga TK tersebut.”

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa ada proses pengawasan dalam kegiatan supervisi tersebut. Pengawasan yang dilakukan oleh Penilik PAUD lewat kegiatan supervisi tersebut bertujuan

(23)

53 untuk mengontrol pelaksanaan pembiayaan yang ada di lembaga TK di Kebonagung Demak khususnya di lembaga subyek penelitian ini. Hasil dari supervisi tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi antara unsur dinas pendidikan, yayasan, penyelenggara, tenaga pendidik, dan komite sekolah sebagai feedback

(umpan balik) serta perbaikan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran maupun pengelolaan pembiayaan yang ada di kedua lembaga TK tersebut.

e. Bentuk-bentuk Peran Serta Masyarakat dalam

Pembiayaan di Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten

Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah Orang tua / wali dalam hal pembiayaan adalah dengan membayar sumbangan penyelenggaraan pendidikan selama satu tahun pembelajaran dan sumbangan pendidikan lainnya (Tabel 4.4 dan 4.8). Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa peran serta masyarakat terbesar dalam pembiayaan PAUD adalah melalui sumbangan finansial yang berupa materi atau uang sebagai sumbangan pendidikan untuk menunjang program-program sekolah khususnya di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten.

Sesuai dengan hasil analisis tabel RAPBS, pernyataan dari Munawaroh, S.Pd, Kepala TK Kuncup Mekar I Mangunrejo adalah sebagai berikut:

(24)

54

“Bentuknya ya sebagai penanggung biaya anak didik mereka selama satu tahun seperti SPP, uang seragam, dll. Kemudian peran yang lain adalah ada beberapa orang tua/wali yang berkompeten di bidang manajemen keuangan yang menyumbangkan buah pikirannya dalam pengelolaan pembiayaan. Kemudian beberapa orang tua/wali murid juga menyumbangkan tenaga dalam pembangunan sarana dan prasarana di sekolah kami berupa pemasangan pavingblok.”

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan adalah berdasar pada tiga hal, yaitu (1) peran serta masyarakat dalam hal sumbangan materi/biaya pendidikan, (2) peran serta masyarakat dalam hal sumbangan ide dan pemikiran yang berhubungan dengan manajemen keuangan, (3) peran serta masyarakat yang diwujudkan dalam bantuan tenaga dalam hal perbaikan sarana dan prasarana sekolah.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pembahasan

Sesuai dengan data empirik yang telah diperoleh, pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan pada Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak. Pembahasan akan disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yaitu :

1) Perencanaan biaya pendidikan 2) Pengelolaan biaya pendidikan

(25)

55 3) Pengarahan biaya pendidikan

4) Pengawasan biaya pendidikan

5) Bentuk peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan

1. Perencanaan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini “TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten”

Hasil penelitian tentang perencanaan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten menunjukkan bahwa penyelenggaraan kegiatan pembelajaran diawali dengan penyusunan rencana kegiatan pembelajaran selama satu tahun oleh kepala sekolah dan guru yang diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) dari ketua Yayasan Dharma Wanita sebagai yayasan penyelenggara lembaga TK tersebut. Selanjutnya adalah penyelenggara, tenaga pendidik dan kependidikan, dan orang tua / wali murid menyusun rancangan garis besar tentang pembiayaan pendidikan selama kurun waktu satu tahun pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam menjamin kontinuitas dan stabilitas program pembelajaran.

Ditinjau dari teori yang ada menjelaskan bahwa perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan bagi terciptanya stabilitas kegiatan pembelajaran di sekolah. Sekolah harus membuat rencana jangka pendek pada setiap semester dan tahunan, karena kegiatan selalu berubah seiring dengan perubahan kurikulum dari tahun ke tahun.

(26)

56 Kegiatan perencanaan meliputi menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapai, dan berapa jumlah biaya yang diperlukan. Perencanaan dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan. Secara umum, perencanaan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten telah sesuia dengan upaya untuk menjamin keberlangsungan program.

Perencanaan merupakan hasil kesepakatan dan pengertian antar personal di sekolah tentang apa yang harus dicapai oleh sekolah. Perencanaan pendidikan merupakan awal proses-proses yang logis dan rasional, serta mengandung sifat optimisme yang didasarkan kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Oleh karena itu perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penetapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan (Sagala, 2007:57).

Konsep perencanaan adalah suatu pembentukan pedoman pada masa kini yang dilaksanakan pada masa yang akan datang sebagai suatu proses yang menggambarkan kerjasama untuk mengembangkan upaya peningkatan organisasi secara menyeluruh. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sebuah perencanaan mengandung tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos

(27)

57 tujuan dan letak-letak pedoman yang telah menjadi komitmen dan pernyataan keputusan yang tidak dapat diganggu gugat, yang diatur dan disepakati secara bersama-sama. Proses perencanaan dilaksanakan secara kerjasama atau kolaboratif, yaitu dengan mengikuitsertakan personel sekolah dalam semua tahapan perencanaan. Perencanaan harus melibatkan banyak orang yang kompeten dalam hal tersebut, hal ini dimaksudkan agar dapat menghasilkan program-program pembelajaran yang berpusat pada anak didik.

Peran serta masyarakat dalam hal perencanaan pembiayaan pendidikan dalam hasil penelitian ditunjukkan dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan terutama mengenai biaya pendidikan. Dalam penyelenggaraan program dengan penyusunan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS) di awal tahun pembelajaran, keterlibatan masyarakat dalam hal ini adalah orang tua/wali tidak hanya sebatas kehadiran dalam rapat dan persetujuan hasil rapat. Masyarakat telah ikut andil dalam hal musyawarah dengan secara aktif memberikan pendapat dan masukan serta dalam pengambilan keputusan. Masyarakat diberikan kesempatan yang luas untuk bertanya, memberikan pendapatnya, dan memberikan masukan sehingga akan mendorong terjadinya kesepakatan bersama. Disinilah kelihatan jelas peran serta masyarakat dalam hal perencanaan pembiayaan pendidikan.

Biaya dan mutu pendidikan mempunyai keterkaitan secara langsung. Mutu pendidikan

(28)

58 merupakan fungsi dan sejumlah faktor input, menyediakan perangkat input akan memberikan dampak terhadap mutu pendidikan melalui fungsi alokasi yang tepat, adil, dan pendayagunaan secara efisien (Fattah, 2006:108). Biaya merupakan salah satu diantara sekian banyak faktor penentu mutu pendidikan yang tidak dapat dihindarkan yang berfungsi dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar.

Sistem perencanaan pembiayaan di Taman Kanak-kanak Kuncup Mekar I dan Budi Lestari I dibangun dengan pola kemitraan dan kerjasama dengan instansi terkait. Bentuk kerjasama yang telah dilakukan antara lain dengan Dinas Pendidikan dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Kebonagung selaku instansi vertikal. Selain itu kerjasama kemitraan juga terjalin dengan Dinas Kesehatan yang dalam hal ini adalah Poliklinik Kesehatan Desa (Polindes) terutama dalam hal pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Personal yang berpengalaman dan berpengetahuan cukup di bidang perencanaan diperlukan dalam mewujudkan pembangunan kerjasama yang baik dan pembuatan perencanaan yang matang. Perencanaan pembiayan pendidikan di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I sesungguhnya merupakan upaya pemberian penjelasan kepada masyarakat, yang ditujukan untuk mencapai tujuan dari masa sekarang ke masa yang akan datang sebagi suatu proses yang

(29)

59 menggambarkan kerjasama untuk pengembangan upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya di TK.

2. Pengelolaan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini “TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten”

Pengelolaan biaya pendidikan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi pengelolaan pendidikan pada umumnya, kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menjelaskan bahwa bahwa pengelolaan biaya pendidikan berdasarkan pada prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik. Berikut ini dijelaskan secara singkat keempat prinsip tersebut:.

1. Transparansi. Transparan berarti adanya

keterbukaan sumber dana dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha

(30)

60 sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah dana yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja dana tersebut.

2. Akuntabilitas. Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Penggunaan dana pendidikan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara pendidikan dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola pendidikan, (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.

3. Efektivitas. Efektivitas menekankan pada kualitatif hasil suatu kegiatan. Pengelolaan dana pendidikan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur dana yang tersedia untuk membiayai aktivitas dalam rangka

(31)

61 mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

4. Efisiensi. Efisiensi lebih menekankan pada kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:

a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya, pengelolaan dana pendidikan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.

b. Dilihat dari segi hasil, Kegiatan pengelolaan dana pendidikan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga.

(32)

62 Berkaitan dengan hasil penelitian ini tentang pola pengelolaan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I mendeskripsikan bahwa pengelolaan biaya pendidikan dilaksanakan dengan musyawarah mufakat, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien. Pengelolaan biaya pendidikan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan Guru selaku pengelola satuan pendidikan, dipergunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta dibuat laporan, baik laporan semesteran maupun laporan tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Hal tersebut dikuatkan dnegan adanya laporan pertanggungjawaban keuangan secara tertulis untuk disampaikan kepada orang tua / wali murid.

Keberlangsungan TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I dalam penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang dalam hal ini adalah orang tua/wali murid. Adanya kebijakan dari penyelenggara TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I khususnya bagi orang tua / wali murid yang berkompeten di bidang ekonomi atau manajemen keuangan untuk memberikan kontribusi lebih dalam pengelolaan biaya pendidikan dalam upaya menjaga keberlangsungan penyelenggaran pendidikan.

3. Pengarahan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini “TK

Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten”

Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam

(33)

63 manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin. Pengertian pengarahan sendiri yaitu kegiatan untuk menggerakkan atau mengarakan orang lain supaya bisa dan dapat bekerja dengan baik dalam upaya mencapai tujuan yang di inginkan. Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.

Koontz dan O’Donnel (1976:449) mengemukakan:

Directing is the interpersonal aspect of managing by which subordinates are led to understand and contribute effectively and efficiently to attainment of enterprise objectives, directing involves guiding and leading subordinates.”

Pernyataan tersebut berarti bahwa pengarahan adalah aspek interpersonal pengelolaan dimana bawahan dituntun untuk memahami dan berkontribusi secara efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan perusahaan, pengarahan melibatkan membimbing dan memimpin bawahan.

Koontz dan O’Donnel berpedapat bahwa melalui kegiatan pengarahan setiap orang dalam organisasi diajak atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya melalui kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi. Pengarahan meliputi pemberian petunjuk/memberi gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang akan

(34)

64 dilakukan sehingga para manajer harus memotivasi staf dan personil organisasi agar secara sukarela mau melakukan kegiatan sebagai manifestasi rencana yang dibuat.

Pengarahan dalam pendidikan selalu dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait guna mewujudkan suatu tujuan pendidikan yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pendidikan tidak dapat berjalan lancar tanpa ada pengarahan. Pengarahan dalam pendidikan berfungsi sebagai control management dalam setiap aspek. Salah satu aspek yang sangat vital dalam pelaksanaan pendidikan adalah aspek pembiayaan. Biaya menjadi hal yang penting dalam setiap penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Tanpa adanya pembiayaan, maka program atau layanan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Pembiayaan dalam pendidikan sangat perlu untuk diberikan pengarahan agar biaya yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang terkait dapat disalurkan untuk pos-pos pelayanan pendidikan yang telah direncanakan.

Pengarahan dalam pembiayaan pendidikan di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I selalu dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan pengarahan. Kegiatan supervisi juga mengandung unsur pengarahan dari Penilik PAUD ataupun ketua yayasan yang bertujuan untuk menjaga kontinuitas dan kualitas layanan program pendidikan. Bentuk keterlibatan masyarakat dalam aspek pengarahan ini adalah masyarakat atau dalam hal ini adalah orang tua/wali mempunyai posisi yang sangat dekat dengan

(35)

65 pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut. Kedekatan posisi tersebut memungkinkan masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi terutama di dalam KBM. Sehingga ketika terjadi problem dalam kegiatan pembelajaran, masyarakat memberikan saran atau masukan secara langsung kepada pengelola ataupun berkomunikasi dengan komite sekolah sebagai jembatan antara masyarakat dan sekolah. Dengan begitu informasi yang jelas dari masyarakat akan direspons oleh pihak-pihak yang terkait terutama Dinas Pendidikan untuk memberikan pengarahan terutama dalam hal pembiayaan agar program pendidikan yang telah dirancang sebelumnya dapat berjalan sesuai rencana.

4. Pengawasan Biaya Pendidikan Anak Usia Dini “TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten”

Kegiatan pengawasan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya. (Depdiknas, 2007:22). Pengawasan anggaran pada dasarnya merupakan aktivitas menilai, baik catatan, dan menentukan prosedur-prosedur dalam mengimplementasikan anggaran, apakah sesuai dengan peraturan, kebijakan, dan standar-standar yang berlaku.

(36)

66 Pengawasan dapat dipahami sebagai kegiatan memberi petunjuk kepada pelaksana suatu kegiatan agar bertindak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan, maka dapat dilakukan umpan balik serta perbaikan kekurangan-kekurangan yang dialami oleh suatu lembaga. Model pembiayaan disusun dan dibuat dengan melibatkan dari berbagai unsur dan sumber yang semuanya diadministrasikan, keterlibatan warga masyarkat khususnya orang tua / wali selalu menjadi bagian dari bentuk pengawasan manajemen pengelolaan keuangan sekolah dan menjadi hal yang perlu dilakukan.

Nanang Fattah (2006:67) mengungkapkan bahwa proses pengawasan dapat melihat ada tidaknya penyimpangan, yaitu; (1) Pemeriksaan yang ditujukan pada bukti-bukti dokumen asli, penerimaan, dan pengeluaran serta saldo akhir yang dicocokkan dengan temuan hasil audit. (2) Bila terdapat penyimpangan, dapat dilanjutkan dengan penyusutan. Bila tidak ada penyimpangan, dilakukan pembinaan ke arah yang lebih baik.

Pengawasan pembiayaan pendidikan dapat dilakukan secara internal yang dilakukan oleh kepala sekolah beserta warga sekolah lainnya dengan pihak penyelenggara sekolah. Di samping itu pengawasan dapat dilakukan oleh pengawas fungsional, seperti pengawas sekolah, inspektorat wilayah/ Badan Pengawas Daerah, BPIC, BPKP, dan lembaga keuangan lainnya. Selain itu, pengawasan dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak

(37)

67 dalam bidang pendidikan atau akuntan publik. (Depdiknas, 2007:29).

Hasil penelitian menjelaskan bahwa kegiatan pengawasan terhadap pembiayaan pendidikan di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I dilakukan secara internal dan eksternal. Secara internal pengawasan dalam hal ini adalah supervisi dilakukan oleh Kepala sekolah beserta ketua yayasan dan komite sekolah. Untuk pengawasan secara eksternal dilakukan oleh Penilik PAUD yang berasal dari dinas terkait. Penulis berpendapat bahwa hasil supervisi yang dilaksanakan oleh pihak yang terkait sehingga memberikan suatu data yang tepat, cepat, dan transparan kepada masyarakat khususnya orang tua / wali sehingga informasi tersebut dapat diterima oleh semua pihak, maka disini peran serta masyarakat tercipta dalam lingkup pengawasan biaya pendidikan di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I tersebut.

5. Bentuk Peran Serta Masyarakat dalam

Pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini “TK Kuncup Mekar I Mangunrejo dan TK Budi Lestari I Megonten”

Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat. Pendidikan tidak lain merupakan proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek perilaku lainnya kepada generasi ke generasi. Dengan pengertian seperti itu, sebenarnya upaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat.

(38)

68 Hampir segala sesuatu yang kita pelajari adalah sebagai hasil dari hubungan kita dengan orang lain, baik di rumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaan dan sebagainya. Segala sesuatu yang kita ketahui ternyata adalah hasil hubungan timbal balik yang telah sedemikian rupa dibentuk oleh masyarakat di sekitar kita.

Bagi masyarakat sebagai salah satu stakeholder

dalam dunia pendidikan, hakikat pendidikan diharapkan mampu berfungsi menunjang bagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku lainnya kepada generasi mudanya. Tiap masyarakat selalu berupaya meneruskan kebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuai corak masing-masing periode zamannya kepada generasi muda melalui pendidikan, atau secara khusus melalui interaksi sosial. Dengan demikian fungsi pendidikan tidak lain adalah sebagai proses sosialisasi.

Pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara pemerintah, orangtua, dan masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat, pendidikan tidak akan berhasil dengan maksimal. Sekarang hampir semua sekolah telah mempunyai komite sekolah yang merupakan wakil masyarakat dalam membantu sekolah, sebab masyarakat dari berbagai lapisan sosial ekonomi sudah sadar betapa pentingnya dukungan mereka untuk keberhasilan pembelajaran di sekolah.

(39)

69 Orang tua/wali sebagaoi salah satu bagian dari masyarakat adalah salah satu mitra sekolah dimana peranan orangtua adalah mempercayakan anaknya untuk lebih baik dan menjadi pribadi yang mampu membawa perubahan positif baik dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah, disini pula pihak orang tua mendistribusikan dana untuk keberlangsungan suatu pendidikan anaknya supaya dalamproses pendidikannya berjalan dengan baik dan mampu menghasilkan anak-anak yang berkualitas, dan hubungan orang tua dalam perencanaan pengembangan sekolah dapat ditempuh dengan banyak cara seperti orang tua dapat datang ke sekolah tanpa/dengan undangan sekolah yang mengundang, dan sekelompok orang tua mengadakan pertemuan di luar sekolah untuk bersama-sama menampung berbagai permasalahan yang dihadapi dan dari jumlah permasalahan tersebut dipilih sejumlah permasalahan paling penting yang akan dipecahkan, serta dalam memecahkan masalah, harus memperhitungkan pula kemungkinan tersedianya sumber dana, tenaga, sarana, dan lain-lain, serta kesempatan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga setelah orang tua membahas dan memberikan masukan untuk peningkatan mutu sekolah, hasil dari pertemuan tersebut kemudian diserahkan kepada sekolah.

Penyelenggaraan layanan Pendidikan Anak Usia Dini di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I menunjukkan adanya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam memberikan dukungan kepada sekolah.

(40)

70 Secara pribadi, masing-masing orang tua / wali memberikan kontribusi baik dalam bentuk uang (SPP), sarana dan prasarana, tenaga maupun pikiran berupa saran dan pendapat.

Sejalan dengan kebijakan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (2008:97), menyatakan bahwa penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, yang mana peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan mutlak diperlukan. Peran serta juga berarti memberikan dukungan kepada masyarakat, memberi kebebasan dalam membuat pilihan, menegmbangkan kualitas sarana, pelayanan kebutuhan perencanaan dalam memberikan pelayanan. Semua itu hanya dapat dicapai dengan keterlibatan anggota masyarakat dalam perencanaan sehari-hari dan pelayanan kepada anggota masyarakat terkait dengan peran serta masyarakat di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I.

Hasil penelitian menunjukkan setidaknya ada 3 hal yang disumbangkan oleh masyarakat sekitar terutama orang tua / wali untuk pembiayaan pendidikan di TK Kuncup Mekar I dan TK Budi Lestari I. Secara umum bentuk peran serta masyarakat tersebut tercermin dalam 3 hal yaitu; materi / uang, tenaga, dan pikiran atau pendapat. Selanjutnya ketiga hal tersebut dituangkan dalam aspek-aspek pembiayaan pendidikan di kedua lembaga TK tersebut. Keterlibatan masyarakat terutama orang tua wali dalam hal sumbangan uang / materi jelas sangat membantu

(41)

71 lembaga sekolah menjaga kontinuitas program layanan pendidikan yang telah direncanakan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah sumbangan berupa tenaga dan pikiran yang diberikan oleh masyarakat seperti pembangunan WC / kamar mandi dan pembuatan

paving block di halaman sekolah.

Sesuai dengan hasil penelitian Sitti Roskina Mas (2013) menjelaskan bahwa peran serta masyarakat melalui komite dan dewan pendidikan memiliki posisi yang amat strategis dalam mengembangkan tanggung jawab masyarakat. Iklim demokratis dalam pengelolaan sekolah dicerminkan dalam peran masyarakat pada hal-hal: (1) membangun sikap kepemilikan sekolah, (2) merumuskan kebijakan sekolah, (3) membangun kesadaran mutu, (4) perhatian terhadap kehidupan akademik, dan (5) membangun tata kerja kelembagaan sekolah.

Dari uraian di atas menunjukkan adanya kebermanfaatan orang tua/wali terlibat dalam proses pembelajaran yang dalam penelitian ini difokuskan dalam hal pembiayaan. Keterlibatan masyarakat tidak serta merta menjadi pengganti guru yang mengajar, akan tetapi lebih dari itu yang sifatnya memberikan dukungan, bantuan, dan sumbangan dalam berbagai hal yang sifatnya memperlancar kegiatan pembelajaran di sekolah.

(42)

Gambar

Tabel 4.8  RAPBS

Referensi

Dokumen terkait

Jika tidak ada satupun di antara ke-15 tamu tersebut yang duduk pada kursi yang sesuai dengan namanya, maka buktikan bahwa kita dapat memutar kursi sedemikian sehingga sedikitnya

Metode adsorpsi ini lebih sering digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu peralatan yang digunakan lebih sederhana, pengerjaannya cukup mudah, tidak memerlukan suhu

Jika terjadi tumpang tindih dan duplikasi data, maka forum evaluasi pengumpulan data perlu menyepakati data mana yang akan digunakan dengan mempertimbangkan

Pada saat sebuah bintang masif meledak menjadi sebuah supernova, maka bintang tersebut akan bertambah terang dalam waktu yang singkat dengan luminositasnya 40 milyar kali lebih

Pemberian nama Fort Malborough adalah sebagai kenangan kepala seorang komandan militer Inggris yang terkenal yaitu The First Duke Of Marlborough Pemerintah Inggris mendirikan

Diharapkan bagi kepala Puskesmas Jembatan Mas untuk mengkoordinasi petugas kesehatan dapat meningkatkan intensitas penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pencegahan kekambuhan ulang ISPA

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Bangka Barat Nomor 71 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan

Terapi kombinasi fibrat (fenofibrat) dengan statin pada pasien DM tidak lebih baik dari terapi statin saja dalam menurunkan laju kejadian kardiovaskular kecuali