• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT

MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

Oleh:

Amalia Gia Puspita Fuad Nashori

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2009

(2)

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

Telah Disetujui Pada Tanggal

————————————

Dosen Pembimbing Skripsi

(3)

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG – BARANG BERMEREK

Amalia Gia Puspita Fuad Nashori

INTISARI

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dengan minat membeli barang – barang bermerek.

Subyek penelitian ini adalah remaja putra/putri, SMA, dengan usia 15 – 19 tahun. Subyek penelitian ini berjumlah 50 orang pada saat try out dan 100 orang pada saat pengambilan data penelitian.

Data dikumpulkan melalui skala yang disebarkan kepada subyek penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis statistik menggunakan analisis product moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS versi 13,00 for windows. Hasil analisis diperoleh bahwa koefisien korelasi (r) antara kepercayaan diri dan minat membeli barang – barang bermerek0,425 dengan p (two-tailed) = 0,000 (p<0,01).

Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan minat membeli barang – barang bermerek. Kata Kunci : Kepercayaan diri, Minat membeli barang – barang bermerek.

(4)

PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia sebagai Negara yang berkembang, saat ini telah meningkatkan diri untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang. Arah perkembangan tersebut telah ditetapkan dalam tujuan pembangunan nasional yang berupaya menjadikan masyarakat Indonesia menjadi makmur, sejahtera, adil dan merata sesuai keadaan yang tercantum di UUD 45. Kenyataannya keadaan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami perubahan yaitu hambatan secara menyeluruh antara lain naiknya harga Bahan Bakar Minyak, harga sembako, nilai kurs dollar sampai harga perhiasan emas. Meskipun demikian, penawaran berbagai jenis produk seperti pakaian, elektronik, sampai kendaraan bermotor dengan berbagai jenis dan macam dipasaran mengalami peningkatan. Para produsen berupaya menarik perhatian konsumen dengan mempromosikan produk dengan berbagai strategi pemasaran.

Penggunaan dan pembelian suatu barang selain untuk memenuhi kebutuhan fisik juga digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan psikis. Kenyataannya yang terjadi saat ini di Indonesia yaitu bahwa para wanita begitu bersemangat dan antusias untuk mengikuti mode dan merek yang berkembang, seperti T-shirt, sepatu, tas, kemeja, dan celana jeans. Model pakaian yang saat ini sedang digemari para remaja wanita adalah mode – mode ketat seperti skinny jeans dengan merek –

(5)

merek yang terkenal dan sudah tidak asing lagi didengar oleh para konsumennya (Gogirl, 2008).

Berdasarkan wawancara pada siswa sebuah sekolah menengah swasta di Yogyakarta, yang berinisial N pada 18 Maret 2009 menyebutkan bahwa rasa percaya diri yang rendah karena keadaan fisik dan lingkungan yang kurang mendukung minat membeli barang – barang bermerek. Berikut kutipan wawancaranya :

”Kalau menurut saya, saya kurang percaya diri membeli barang bermerek karena saya merasa keadaan fisik saya kurang pantas untuk menggunakan barang bermerek. Keluarga dan teman – teman saya kurang mendukung saya untuk membeli barang bermerek”

Bahkan mereka tidak menyadari bahwa sering kali membeli merek bukan harganya, apalagi kalau rasa gengsi yang terlibat didalamnya (Swastha dan Handoko, 2000).

Pengambilan keputusan untuk membeli barang – barang pada umumnya tadi terlepas dari merek dan mode yang sedang trend saat ini. Minat membeli barang – barang pakaian, tas, dan sepatu bermerek dapat ditentukan dari tinggi rendahnya percaya diri pada seseorang. Jika seseorang memiliki kepercayaan diri yang rendah dimana mereka merasa tidak pantas menggunakan barang bermerek, maka minat membeli barang – barang bermerek akan rendah. Sebaliknya jika kepercayaan diri yang tinggi pada seseorang dimana mereka pantas untuk menggunakan barang – barang bermerek maka minat membeli barang – barang bermerek akan tinggi.

(6)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah benar ada hubungan antara kepercayaan diri terhadap minat membeli barang - barang bermerek ?

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Subjek yang dikenai penelitian adalah remaja yang bersekolah di SMU UII Yogyakarta. Secara sederhana dapat dipahami bahwa karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah :

1. Status siswa SMU UII Yogyakarta kelas XI dan XII.

2. Usia 15 – 19 tahun.

3. Laki – laki dan perempuan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu

1. Skala Minat membeli barang-barang bermerek

Skala minat membeli barang-barang bermerek dibuat oleh peneliti berdasar definisi yang diambil dari teori Kotler (1997) (Priamsari, 1999) mengemukakan aspek-aspek minat membeli barang bermerek :

(7)

a. Aspek Produk b. Aspek Harga. c. Aspek Promosi

Kelompok aitem terbagi menjadi dua yaitu kelompok aitem Favourable yang artinya aitem pernyataan tersebut mendukung terwujudnya tingkah laku dan kelompok aitem Unfavorable yang artinya pernyataan tersebut tidak mendukung terwujudnya tingkah laku, yang terdiri 25 aitem Favourable dan 25 aitem Unfavorable.

Distribusi Butir Skala minat membeli barang-barang bermerek Sebelum Uji Coba

Aspek

Butir Favourable Butir Unfavourable Nomor

Butir

Jumlah Nomor Butir

Jumlah Aspek Produk (ketertarikan

menggunakan barang ditinjau dari segi mutu,ciri,desain,dan kemasan produk 2,4,8,9,10, 18,19,20 8 1,4,5,7,8,1 6,17,18 8

Aspek Harga (perbandingan antara nilai yang harus dibayar dengan manfaat yang akan diperoleh 1,3,5,6,7,1 7, 21, 24, 25 9 2,3,6,9,10, 19,20,21,2 2 9

Aspek Promosi (ketertarikan

terhadap informasi keberadaan produk untuk

mempengaruhi penggunaan barang ). 11,12,13,1 4,15,16,,2 2,23 8 11,12,13,1 4,15,23,24 ,25 8 25 25

(8)

Aitem dalam skala disusun dengan menggunakan tiga alternatif jawaban, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Penggunaan jawaban yang menyediakan empat alternatif jawaban yang dimaksudkan untuk menyederhanakan diferensiasi jawaban sehingga responden dapat lebih peka dan lebih mudah dalam menjawab.

Penyekoran dilakukan dengan sistematika sebagai berikut : aitem pernyataan Favourable , jawaban SS mendapat nilai 4 yang menunjukkan subjek memiliki minat membeli barang-barang bermerek yang positif. Jawaban S mendapat nilai 3 yang menunjukkan subjek cukup memiliki minat membeli barang-barang bermerek yang positif. Jawaban TS mendapat nilai 2 menunjukkan subjek memiliki minat membeli barang-barang bermerek yang kurang, dan jawaban STS mendapat nilai 1 menunjukkan subjek memiliki minat membeli barang – barang bermerek yang negatif.

Aitem pernyataan Unfavorable, jawaban SS mendapat nilai 1 yang menunjukkan subjek memiliki minat membeli barang-barang bermerek yang negatif. Jawaban S mendapat nilai 2 yang menunjukkan subjek cukup memiliki minat membeli barang-barang bermerek yang positif. Jawaban TS mendapat nilai 3 menunjukkan subjek memiliki minat membeli barang-barang bermerek yang positif. Jawaban STS mendapat nilai 4 menunjukkan subjek memiliki minat membeli barang – barang bermerek yang sangat positif.

(9)

1. Skala Kepercayaan diri.

Skala kepercayaan diri disusun oleh peneliti berdasarkan faktor pendukung kepercayaan diri, dikemukakan oleh Lauster (Andayani,dkk,2004) mengemukakan bahwa aspek-aspek kepercayaan diri meliputi :

a. Coutiousness

b.Independence

c. Optimisme

d. Ambition

e. Tolerence

Distribusi Butir Skala Kepercayaan Diri Sebelum Uji Coba

Aspek Butir Favourable Nomor Butir Unfavourable Butir Jumlah Nomor Butir Jumlah Cotiousness 1, 3, 4, 16, 17 5 1, 2, 3, 16, 17 5 Independence 2, 5, 6, 18, 19 5 4, 5, 6, 18, 19 5 Optimisme 7, 8, 9, 20, 21 5 7, 8, 9, 20, 21 5 Ambition 10, 12, 14, 22, 23 5 13, 14, 15, 22, 23 5 Tolerence 11, 13, 15, 24, 25 5 10, 11, 12, 24, 25 5 25 25

Aitem dalam skala disusun dengan menggunakan tiga alternatif jawaban, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Penggunaan jawaban yang menyediakan empat alternatif jawaban yang

(10)

dimaksudkan untuk menyederhanakan diferensiasi jawaban sehingga responden dapat lebih peka dan lebih mudah dalam menjawab.

Penyekoran dilakukan dengan sistematika sebagai berikut : aitem pernyataan Favourable , jawaban SS mendapat nilai 4 yang menunjukkan subjek memiliki kepercayaan diri yang positif. Jawaban S mendapat nilai 3 yang menunjukkan subjek cukup memiliki kepercayaan diri yang positif. Jawaban TS mendapat nilai 2 menunjukkan subjek memiliki kepercayaan diri yang kurang positif. Jawaban STS mendapat nilai 1 menunjukkan subjek memiliki kepercayaan diri yang negatif.

Aitem pernyataan Unfavorable, jawaban SS mendapat nilai 1 yang menunjukkan subjek memiliki kepercayaan diri yang negatif. Jawaban S mendapat nilai 2 yang menunjukkan subjek kurang memiliki kepercayaan diri yang positif. Jawaban TS mendapat nilai 3 menunjukkan subjek cukup memiliki kepercayaan diri yang positif. Jawaban STS mendapat nilai 4 menunjukkan subjek memiliki kepercayaan diri yang positif.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesisi penelitian adalah tehnik analisis korelasi product moment dan perhitungan-perhitungan dilakukan dengan komputer menggunakan program software statistical product and service

(11)

Hasil analisis statistik pada program SPSS version 13,00 for windows dari 50 subjek penelitian yang mengisi skala Minat Membeli Barang – Barang Bermerek yang berjumlah 50 aitem dengan koefisien validitas bergerak dari 0,258 - 0,783 sebanyak 50 aitem yang diujicobakan dan aitem yang gugur sebanyak 7 aitem. Aitem yang gugur adalah aitem nomor 2, 4, 15, 18, 27, 28, dan 38 sehingga jumlah aitem sahih yang bisa dipakai untuk pengambilan data penelitian sebanyak 43 butir. Sebaran nomor aitem yang layak dan yang gugur dapat dilihat pada tabel berikut :

Distribusi Butir Skala Minat Membeli Barang – Barang Bermerek Setelah Uji Coba

Aspek

Butir Favorable Butir Unfavorable Jumlah butir Nomor Butir Nomor Butir Sahih Aspek Produk Aspek Harga Aspek Promosi 2, 4, 8(6), 9(7), 10(8), 18, 19(15), 20(16) 1(1),3(2),5(3),6 (4),7(5), 17(14), 21(17), 24(20), 25(21), 11(9), 12(10), 13(11), 14(12), 15, 16(13), 22(18), 23(19) 26(22), 27, 28, 29(23), 30(24), 31(25), 32(26), 33(27) 34(28), 35(29), 36(30), 37(31), 38, 39(32), 40(33), 41(34), 42(35) 43(36), 44(37), 45(38), 46(39), 47(40), 48(41), 49(42), 50(43) 11 17 15 43

(12)

Sedangkan pada skala kepercayaan diri yang berjumlah 50 aitem dengan subjek penelitian berjumlah 50 orang diperoleh koefisien validitas bergerak dari 0,273 - 0,660 sebanyak 50 aitem yang diujucobakan dan yang gugur sebanyak 18 butir. Aitem yang gugur adalah aitem nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 18, 26, 27, 29, 30, 31, 47, 48, dan 49 sehingga jumlah aitem sahih yang bisa dipakai untuk pengambilan data penelitian sebanyak 32 butir. Sebaran nomor aitem yang layak dan yang gugur dapat dilihat pada tabel berikut:

Distribusi Butir Aitem Skala Kepercayaan Diri Setelah Uji Coba

Aspek

Butir Favorable Butir Unfavorable Jumlah butir Nomor Butir Nomor Butir Sahih

Coutiousness Independence Optimisme Ambition Tolerence 1, 3(2), 4(3), 16(7), 17(8) 2(1), 5, 6, 18, 19(9) 20(10), 7, 8, 9, 21(11) 10(4), 12, 14(6), 22(12), 23(13) 11,13(5), 15, 24(14), 25(15) 26, 27, 28(16), 29, 30 31, 32(17), 33(18), 34(19), 35(20) 36(21), 37(22), 38(23), 39(24), 40(25) 41(26), 42(27), 43(28), 44(29), 45(30) 46(31), 47, 48, 49, 50(32) 5 7 8 9 4 32

(13)

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada skala minat membeli barang – barang bermerek menghasilkan koefisien alpha sebesar 0,925 Uji reliabilitas pada skala kepercayaan diri menghasilkan koefisien alpha sebesar 0,882. Dengan demikian kedua skala tersebut dapat dikatakan reliabel, sehingga memenuhi syarat untuk dipergunakan sebagai alat ukur guna pengambilan data dalam penelitian ini.

Hasil Penelitian Deskripsi Subjek Penelitian

No Faktor Kategori Jumlah Prosentase 1 Jenis Kelamin . Laki-laki . Perempuan 50 50 50% 50% 2 Kelas XIs . XIa XIIa . XIIs 25 25 25 25 25% 25% 25% 25% 3 Usia . 15 tahun . 16 tahun . 17 tahun . 18 tahun . 19 9 23 26 41 1 9% 23% 26% 41% 1%

Deskripsi Data Penelitian

Variabel Hipotetik Empirik Mi n Ma x Mea n SD Mi n Ma x Mean SD Minat membeli barang-barang bermerek 43 172 107, 5 21, 5 72 172 104,9 3 21,54 5 Kepercayaa n diri 32 128 80 16 64 128 95,97 14,462

(14)

Kriteria Kategorisasi Skala minat membeli barang – barang bermerek

Kategori Rumus Norma Frekuansi Persentase Tinggi X > 129 11 11%

Sedang 86< x ≤ 129 71 71% Rendah X ≤ 86 18 18%

Kriteria Kategorisasi Skala Kepercayaan diri

Kategori Rumus Norma Frekuansi Persentase Tinggi X > 96 44 44%

Sedang 64< x ≤ 96 49 49% Rendah X ≤ 64 7 7%

Uji Asumsi

Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Linearitas

Variabel Ks-Z Sig. Keterangan

Minat Membeli Barang-Barang Bermerek

1,171 0,378

Normal

Kepercayaan Diri 1,157 0,138 Normal

Variabel F-hitung

Sig. Keterangan Minat Membeli Barang-Barang

(15)

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik korelasi Product

Moment Pearson. Hasil analisa menunjukkan kofisien korelasi r sebesar 0.425

dengan p =0.000 (p < 0.01) pada uji satu sisi (one-tailed).

Pembahasan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari hubungan antara kepercayaan diri dan minat membeli barang – barang bermerek pada remaja. Hasil analisis data dari data-data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kepercayaan diri dan minat membeli barang – barang bermerek. Hal ini diketahui dengan hasil analisis yang diperoleh yaitu nilai koefisien korelasi yang bernilai positif yaitu r=0.425 dan p=0.000 (p < 0.01) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel. Artinya, semakin tinggi tingkat kepercayaan diri, maka semakin tinggi pula tingkat minat membeli barang – barang bermerek pada remaja. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kepercayaan diri, maka semakin rendah pula tingkat minat membeli barang – barang bermerek. Dengan demikian, hipotesis yang telah penulis ajukan sebelumnya dapat diterima.

Melihat hasil penelitian ini, dapat dipahami jika kepercayaan diri berfungsi dalam menilai diri pada seseorang. Dimana seseorang bersikap berhati – hati secara tidak berlebihan, kemandirian, sikap positif dalam menghadapi hari depan, dorongan untuk maju, dan toleransi terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam

(16)

menilai diri pada seseorang inilah kepercayaan diri remaja terhadap minat membeli barang – barang bermerek. Selanjutnya dengan pemahaman tersebut remaja dapat memiliki minat membeli barang – barang bermerek yang positif. Bila remaja mampu menilai dirinya dan kepercayaan dirinya sendiri, maka akan timbul minat membeli barang – barang bermerek.

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Vitriani (1991) dimana hasil penelitian menyebutkan bahwa semakin rendah harga diri maka semakin tinggi minat membeli. Hal ini dikarenakan harga diri berbeda dengan kepercayaan diri. Sehingga menurut pendapat penulis, hal ini kemudian menunjukkan bahwa remaja yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan mempunyai minat membeli barang – barang bermerek yang tinggi

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Hasil analisis Korelasi Product Moment Pearson menunjukkan bahwa variabel kepercayaan diri mempunyai hubungan yang signifikan dengan minat membeli barang-barang bermerek siswa SMU UII Yogyakarta. Hal ini dapat diartikan, jika kepercayaan diri meningkat, maka minat membeli barang-barang bermerek siswa SMU UII Yogyakarta juga akan mengalami peningkatan.

(17)

b. Saran

Berdasarkan hasil yang telah dicapai, serta mengingat masih banyaknya keterbatasan yang dimiliki oleh penelitian ini, maka dari itu peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saran bagi subjek penelitian

Kepercayaan Diri ternyata dapat meningkatkan Minat Membeli Barang – Barang Bermerek. Oleh karena itu kepercayaan diri harus terus dipupuk dan ditingkatkan agar seseorang dapat menghargai diri sendiri.

2. Saran bagi penelitian selanjutnya

Peneliti merekomendasikan agar di masa mendatang penggunaan alat ukur lebih memperhatikan faktor kesederhanaan bahasa agar lebih sesuai dengan kondisi subjek penelitian. Selain itu, peneliti selanjutnya sebaiknya lebih mengontrol aitem-aitem yang mengandung social desirability sehingga dapat meningkatkan

(18)

Daftar Pustaka

Cosmo Girl . 2008. April 2008.

Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan, Implementasi, dan

control. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Jakarta. PT Prenhallindo.

Lauster, P. 1978. The Personality Test. 2nd ed. London : Pan Books, Ltd

Priamsari. D. 1999. Konsep Diri dan Minat Membeli Busana Bermerek Pada Remaja Golongan Atas. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Swastha, & Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran. Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE.

(19)

Vitriani, D.E. 1991. Hubungan Antara Harga Diri dengan Minat Membeli Pakaian Bermerek Pada Remaja. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Identitas Penulis

Nama : Amalia Gia Puspita

Alamat : Jl. Magelang km.16 Yogyakarta No telepon : 867610

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian yang memberikan pengertian khusus jual beli menurut Hukum Perdata adalah bahwa penyerahan barang yang menjadi objek jual beli bisa dilakukan kemudian

Orang hidup di bawah garis kemiskinan terlihat semakin menurun namun untuk mencapai hingga 7,55% penduduk tahun 2015 merupakan tantangan yang berat bagi Indonesia, jadi

Jika , maka Distribusi Normal Bivariat terbentuk dari hasil kali distribusi marginal yang berdistribusi normal dengan Distribusi bersyarat yang juga

Dari fenomena yang terjadi, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apa yang melatar belakangi remaja putri mengikuti Dugem dan mengetahui bagaimana proses

Secara legal normatif mempelajari kitab Tabyīn al-Iṣlāh sebagai syarat sahnya pernikahan bagi Jam’iyyah Rifa’iyah adalah dengan adanya syarat-syarat pernikahan yang

Menurut Assauri (2008:9) pengertian linear Programing adalah suatu teknik perencanaan yang menggunakan model matematika dengan tujuan menemukan kombinasi-kombinasi produk

Pemerintah/SKPD terkait agar memberikan pembinaan kepada warga/masyarakat supaya dalam membangun rumah memperhatikan tata ruang serta memperhatikan rumah yang