• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa warung internet : studi kasus pada Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan Karang Asem, Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa warung internet : studi kasus pada Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan Karang Asem, Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP KUALITAS JASA WARUNG INTERNET

(Studi Kasus Pada Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan Karang Asem,

Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Tytan Octavira Siahaan

012214201

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP KUALITAS JASA WARUNG INTERNET

(Studi Kasus Pada Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan Karang Asem, Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Tytan Octavira Siahaan

012214201

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)

ii

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP KUALITAS JASA WARUNG INTERNET

(Studi Kasus Pada Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan Karang Asem, Yogyakarta)

Disusun oleh :

Tytan Octavira Siahaan

012214201

(4)
(5)

iv

MOTO

“ Ia akan memberikan segala sesuatunya indah tepat pada waktunya “ ( Pengkhotbah 3 : 11 )

Semua esensi pengetahuan berhubungan dengan kehidupan, atau hanya pengetahuan yang memiliki esensial dengan kehidupan adalah

pengetahuan yang esensial” ( SØREN KIERKEGAARD )

Karya ini kupersembahkan untuk :

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

(7)

vi

ABSTRAK

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP KUALITAS JASA WARUNG INTERNET

Studi Kasus Pada Flamboyan Internet Jln.Flamboyan Karang Asem, Yogyakarta

Tytan Octavira Siahaan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Karakteristik Konsumen Flamboyan Internet (2) Tingkat Kepuasan Konsumen di Flamboyan Internet (3) Atribut Jasa Yang Paling berpengaruh bagi konsumen dalam memilih warnet.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Untuk Menganalisis masalah pertama digunakan teknik analisis presentase, masalah kedua menggunakan metode indeks kepuasan konsumen dan masalah ketiga dianalsis dengan menggunakan analisis urutan prioritas kepentingan konsumen.

(8)

vii ABSTRACT

THE CUSTOMER SATISFACTION ANALYSIS ON SERVICE QUALITY OF WARUNG INTERNET ( INTERNET CAFÉ)

A Case Study at Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan Karang Asem, Yogyakarta

Tytan Octavira Siahaan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

The research were aimed to identify (1) the characteristic of the Flamboyan Internet customer (2) the customer satisfaction Flamboyan Internet service quality (3) the most influenced attribute on selecting internet café.

The Technique of collecting data were questionnaries, observation, interview and documentation. The total of research sampling were 100 respondents. The technique of sampling was accidental sampling. In order to analyze the first problem the percentation analyzed technique was used, the second was analyzed by satisfaction index method and the third problem was analyzed by customer priority analysis.

(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Tytan Octavira Siahaan

Nomor Mahasiswa : 012214201

Demi pengembangan ilmu penge tahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS

JASA WARUNG INTERNET

(Studi Kasus Pada Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan Karang Asem, Yogyakarta)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 9 Mei 2008

(10)

viii

Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan kekuatan yang

dilimpahkanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Bagi Dia, segala

kemuliaan sampai selama – lamanya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana di jurusan Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar – besarnya kepada :

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc,

selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum M.S, selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.si, selaku Ketua

Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM, selaku

dosen pembimbing I, yang telah rela meluangkan waktu

dan memberi kemudahan kepada penulis selama

pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.si, selaku dosen

pembimbing II, yang telah memberikan masukan dan ide

yang sangat berarti bagi kesempurnaan skripsi ini.

(11)

ix

Dharma yang telah membimbing dan membekali penulis

dengan ilmu pengetahuan yang sangat berharga.

7. Mas Listiyo selaku pemilik dan pimpinan Flamboyan

Internet, yang telah memberikan ijin dan bantuan selama

penulis melakukan penelitian.

8. Seluruh karyawan Flamboyan Internet yang telah

memberikan bantuannya selama penulis melakukan

penelitian.

9. Para konsumen Flamboyan Internet yang telah rela

meluangkan waktu dan memberikan tanggapan terhadap

kuesioner yang disebarkan penulis.

10.Bapak dan Ibu Hadi Susanto, atas perhatian dan

dorongannya selama penulis berada di Yogyakarta.

11.Yusfin de Haan, yang telah banyak memberikan bantuan

secara moral maupun materi, GOD bless you sist’… 12.Sahabat - sahabatku : Mas Ipo, Keligila, Paul, Amel,

Samsu, Ando dan Soni yang selalu memberikan

semangat dalam segala suasana.

13.Keponakan kecilku, Maureen Reggina yang selalu

menghibur dengan tawanya.

14.Sepupu – sepupuku tersayang : K’Lina, K’Hendro,

K’Fani, K’Igo, K’Nancy, K’Nando dan Olive, terima

(12)

x

Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih sedalam - dalamnya

kepada Papa, Mama dan kedua adik tercinta (Lany dan Inge) yang selalu dengan

ikhlas mendoakan, mendorong dan memberikan dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Sekalipun penulis telah berupaya keras dalam penulisan karya ini, karena

keterbatasan kemampuan dan waktu, tidak tertutup kemungkinan terdapat

kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif

dari semua pihak. Doa dan harapan penulis, kiranya karya tulis ini dapat menjadi

salah satu sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

(13)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Persetujuan... iii

Motto dan Persembahan... iv

Pernyataan Keaslian Karya ... v

Abstrak ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar... xiii

BAB I – Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Sistematika Penulisan... 6

BAB II – Landasan Teori... 8

A. Jasa ... 8

1. Definisi Jasa... 8

2. Karakteristik Jasa... 9

3. Kualitas Jasa ... 10

B. Pemasaran... 12

(14)

xii

2. Pemasaran Jasa ... 12

3. Bauran Pemasaran Jasa... 13

4. Manusia Dalam Pemasaran jasa ... 14

C. Kepuasan Konsumen... 17

1. Konsep Kepuasan Konsumen... 17

2. Definisi Kepuasan Konsumen ... 19

3. Mengukur Kepuasan Konsumen ... 19

D. Warung Internet... 22

1. Definisi Warung Internet... 22

2. Aplikasi Warung Internet ... 22

3. Masalah Dalam Warung Internet... 26

BAB III – Metode Penelitian... 28

A. Jenis Penelitian... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian... 28

D. Variabel Penelitian... 29

E. Data dan Sumber Data... 31

F. Metode Pengumpulan Data ... 31

G. Populasi dan Sampel ... 32

H. Metode Pengambilan Sampel... 33

I. Instrumen Penelitian... 33

J. Teknik Pengukuran ... 35

K. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV – Gambaran Umum Perusahaan... 41

A. Sejarah Singkat Flamboyan Internet ... 41

B. Visi dan Misi Perusahaan... 41

C. Aspek Pasar dan Pemasaran... 42

D. Aspek Operasional ... 44

(15)

xiii

F. Struktur Organisasi... 48

G. Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan... 48

BAB V – Ananlisis Data dan Pembahasan... 50

A. Analisis Data ... 50

1. Deskripsi Kuesioner ... 50

2. Hasil Uji Validitas ... 51

3. Hasil Uji Reliabilitas ... 53

4. Analisis Presentase ... 55

5. Analisis Indeks Kepuasan Konsumen... 58

6. Analisis Urutan Kepentingan Konsumen... 60

B. Pembahasan... 64

1. Analisis Presentase ... 64

2. Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan... 65

3. Analisis Urutan Kepentingan Konsumen... 67

BAB VI – Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan... 71

A. Kesimpulan... 71

B. Saran... 72

C. Keterbatasan... 73

Daftar pustaka ... 74

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel V.1a Perhitungan Validitas Untuk Butir Harapan 51

Tabel V.1b Perhitungan Validitas Untuk Butir Kenyataan 52

Tabel V.2a Perhitungan Reliabilitas Untuk Butir Harapan 54

Tabel V.2b Perhitungan Reliabilitas Untuk Butir Kenyataan 54

Tabel V.3 Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 56

Tabel V.4 Tabel Responden Berdasarkan Usia 56

Tabel V.5 Tabel Respondedn Berdasarkan Pendidikan Terakhir 57

Tabel V.6 Tabel Responden Berdasarkan Pekerjaan 57

Tabel V.7 Tabel Responden Berdasarkan Penghasilan 58

Tabel V.8 Ringkasan Selisih Kinerja dan Harapan 59

Tabel V.9 Perhitungan Bobot Masing – Masing Dimensi 60

Tabel V.10 Rekapitulasi Urutan Kepentingan Konsumen 61

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepuasan konsumen telah banyak menjadi topik penelitian. Hal ini

disebabkan karena adanya keterkaitan antara konsep ini dengan konsep

perilaku konsumen lainnya seperti hubungan antara kepuasan konsumen

dengan kesetiaan. Kesetiaan menjadi tujuan akhir perusahaan karena adanya

keyakinan bahwa mempertahankan konsumen yang ada, 5 kali lebih murah

daripada mendapatkan konsumen baru. Perusahaan yang telah mampu

memuaskan konsumen dan memiliki konsumen yang setia cenderung ma mpu

bertahan dalam perubahan kondisi ekonomi.

Usaha warung internet (warnet) adalah usaha yang menyewakan

teknologi informasi kepada konsumen dimana konsumen mendapat kepuasan

dengan menggunakan teknologi informasi tersebut. Warnet termasuk usaha

dengan umur yang pendek; artinya, perkembangan teknologi komputer yang

sangat cepat mengharuskan usaha ini untuk terus – menerus meng–update diri. Hardware–nya harus diganti dalam waktu 1 – 2 tahun, software–nya pun harus di–update secara rutin.

Perkembangan warung internet sebagai penyedia layanan jasa internet

di D.I Yogyakarta selama 2 tahun terakhir ini semakin pesat. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah bangunan warnet yang semakin banyak dibangun di hampir

(19)

sebagian besar penduduknya berstatus pelajar dan mahasiswa yang merupakan

konsumen terbesar warnet. Umumnya latar belakang didirikannya warnet –

warnet ini adalah untuk membantu masyarakat (terutama pelajar dan

mahasiswa) memenuhi kebutuha nnya akan komunikasi dan informasi melalui

internet, karena bila dibandingkan koran, majalah, buku dan perpustakaan,

internet melambangkan penyebaran (decentralization) informasi dan data secara ekstrim. Selain itu, solusi seperti warnet tampaknya menjadi salah satu

jalan yang mudah dan murah bagi pelajar dan mahasiswa yang biasanya

memiliki dana terbatas, untuk berinteraksi dengan dunia luar melalui jaringan

internet; maksudnya disini adalah tanpa harus memiliki PC (personal computer), tanpa harus berurusan dengan telkom dan tanpa perlu berlangganan pada sebuah ISP (Internet Service Provider) / Penyedia Layanan Jasa Internet, seseorang yang berhasrat memasuki dunia cyber guna mencari informasi dapat melakukannya di warnet.

Hampir semua warnet melayani kebut uhan akses internet, baik untuk

penelusuran informasi (browsing), bercengkerama lewat komputer (chatting), download lagu dan film, maupun bermain game antar komputer atau antar jaringan internet (online network game). Dari kesamaan dalam menawarkan layanan akses internet tersebut maka tentunya tercipta persaingan antar warnet

satu dengan yang lainnya. Masing – masing warnet bersaing secara kompetitif

dalam melakukan promosi, menawarkan pelayanan berkualitas dan fasilitas

yang lebih dan konsisten, serta penetapan harga yang kompetitif guna menarik

(20)

Namun demikian, bagaimana sesungguhnya penilaian konsumen akan

kualitas jasa warnet sehingga warnet tersebut dinilai memiliki kemampuan

memenuhi kebutuhan konsumen dalam mengakses informasi ?

Sebelum mengkonsumsi suatu produk (dalam hal ini jasa), konsumen biasanya

memiliki persepsi terhadap jasa dan penyedianya dari pengalaman masa lalu,

baik itu dari iklan maupun cerita dari mulut ke mulut. Dari persepsi tersebut

konsumen kemudian menciptakan harapan – harapan ketika dia hendak

mengkonsumsi jasa tersebut. Jika kenyataan yang diperoleh setelah

mengkonsumsi jasa tersebut tidak sesuai dengan harapan – harapannya tadi,

konsumen pasti tidak puas terhadap jasa tersebut dan kinerja penyedianya;

namun jika kenyataan yang didapat sesuai atau bahkan melebihi harapan –

harapannya, sudah dapat dipastikan bahwa konsumen merasa puas dan

cenderung kembali menggunakan jasa tersebut dan penyedianya lagi.

Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : ”Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Jasa Warung Internet Studi Kasus Pada Flamboyan Internet ”

B. Rumusan Masalah

Salah satu cara pemasar membedakan produknya dengan pesaing

adalah dengan menyediakan jasa dengan atribut yang berkualitas agar

konsumen puas dan betah berlama – lama di warnet. Oleh karena itu penting

bagi pemasar untuk mengetahui sejauh manakah jasa yang diberikan mampu

(21)

perasaan puas. Dengan demikian, penulis tertarik untuk merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah karakteristik konsumen warnet ?

2. Apakah konsumen puas terhadap kualitas jasa warnet ?

3. Dimensi kualitas jasa mana yang paling dianggap penting/berpengaruh

oleh konsumen ?

C. Batasan Masalah

Agar Masalah yang diteliti tidak terlalu lebar kepada hal – hal yang

lain maka penulis membatasi penelitian pada beberapa hal yaitu :

1. Penelitian dit ekankan pada profil konsumen jasa warnet yang secara

langsung menggunakan jasa warnet.

2. Profil konsumen yang diteliti meliputi : jenis kelamin, usia, tingkat

pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan per-bulan.

3. Responden yang diteliti adalah yang menggunakan jasa warnet antara

pukul 19.00 sampai dengan pukul 23.00, karena pada jam – jam tersebut

konsumen yang menggunakan jasa warnet sangat beragam.

4. Kepuasan konsumen terhadap harga dan kualitas jasa. Untuk kualitas jasa,

penulis menggunakan atribut penentu kualitas jasa yang terdiri dari :

(22)

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen warnet.

2. Untuk mengetahui apakah konsumen puas terhadap jasa warung internet.

3. Untuk mengetahui atribut jasa mana yang paling berpengaruh bagi

konsumen dalam memilih warnet.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat menjadi

bahan pertimbangan bagi warnet dalam menentukan strategi pemasaran

untuk memuaskan konsumennya dan dapat bertahan dalam persaingan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan

serta dapat dijadikan sarana penerapan teori – teori dalam rangka

pendalaman terhadap ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi dan menambah koleksi

kepustakaan di bidang ekonomi khususnya manajemen sekaligus untuk

(23)

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisikan teori – teori yang dapat digunakan

sebagai landasan untuk penelitian yang akan dilakukan

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentanng jenis penelitian, lokasi

penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang

diperlukan, metode pengambilan populasi dan sampel,

metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Warung Internet

Bab ini berisi tentang gambaran tentang keadaan umum di

tempat penelitian yang diuraikan dari apa yang diperoleh

saat penelitian, mengenai sejarah singkat perusahaan,

struktur organisasi, personalia, dan kegiatan pemasaran.

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang tanggapan dan analisis

terhadap apa yang diteliti dalam perusahaan dan mencoba

untuk mencari penyelesaian berdasar teori alat analisis

(24)

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran –

saran bagi perusahaan sehubungan dengan permasalahan

(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Jasa

1. Definisi Jasa

Dalam hal ini kegiatan pemasaran hanya mencakup bidang pemasaran

jasa atau pelayanan yang diberikan oleh pihak produsen kepada pihak

konsumen atau pelanggan. Seperti kita ketahui bahwa yang disalurkan

oleh pihak produsen bukan hanya benda yang berwujud saja tetapi juga

jasa-jasa.

Apabila pendapatan seseorang meningkat maka ada kecenderungan

untuk memperbesar pengeluaran untuk membeli jasa-jasa tersebut, oleh

karena itu pemasaran jasa makin lama makin meningkat.

Menurut Kotler (1994:4640), “Jasa adalah suatu kinerja penampilan,

tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dirasakan daripada dimiliki, serta

pelanggan dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi

jasa tersebut”.

Jasa menurut W. J. Stanton (1981:529), adalah :

“Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak

terwujud yang ditawarkan untuk memenuhi suatu kebutuhan”.

Lain halnya dengan Pride dan Ferrell (1985:640) yang mengartikan Jasa

(26)

“Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau organisasi,

dimana dalam hal ini untuk mencapai tujuan tertentu yang berbeda dengan

tujuan perusahaan yang lebih mengutamakan laba penguasaan pasar

ataupun untuk mempercepat pengembalian investasi”.

Jadi dari definisi jasa beberapa pakar di atas disimpulkan bahwa Jasa

itu adalah sesuatu yang dapat dihasilkan atau dirasakan dimana dalam hal

ini dapat mempergunakan benda-benda yang berwujud maupun yang tidak

berwujud.

2. Karakteristik Jasa

Pada umumnya barang diproduksi dahulu barulah kemudian dijual dan

dikonsums i. Sedangkan jasa biasanya dijual dahulu baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Menurut Edward W.

Wheatliey yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:205) mengemukakan

perbedaan antara jasa dan barang, yaitu :

1. Pembelian jasa sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong oleh

emosi.

2. Jasa itu bersifat tidak berwujud, berbeda dengan barang yang

bersifat berwujud, dapat dilihat, dicium, memiliki berat, ukuran

dan sebagainya.

3. Barang bersifat tahan lama, tetapi jasa tidak, jasa dapat dibeli dan

dikonsumsi.

4. Barang dapat disimpan sedang jasa tidak.

(27)

6. Distribusinya bersifat langsung dari produsen ke konsumen.

Philip Kotler dan Gary mengemukakan empat karakteristik utama jasa

yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran, yaitu :

1. Tidak berwujud (intangibility)

Jasa merupakan produk yang tidak dapat dilihat karena tidak

berwujud, namun dapat dirasakan. Konsumen jasa tidak dapat

merasakan hasil jasa sebelum ia membeli jasa tersebut.

2. Tidak terpisahkan (inseparability)

Jasa dihasilkan dan dikonsumsi biasanya pada saat yang

bersamaan. Orang yang memberikan jasa tidak dapat dipisahkan

dari jasa yang diberikan karena merupakan bagian dari jasa itu

sendiri.

3. Tidak tahan lama (perishability)

Nilai jasa tersebut hanya ada pada saat dimana jasa itu diberikan.

Oleh karena itu jasa tidak dapat disimpan karena tidak tahan lama

atau mudah habis nilai kegunaannya.

4. Bervariasi (variability)

Jasa sangat bervariasi karena bergantung pada manusia (siapa yang

memberikan jasa itu), waktu (kapan jasa itu diberikan) dan tempat

(dimana jasa itu diselenggarakan).

3. Kualitas Jasa

Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan

(28)

tergantung keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut,

apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.

Jika ingin bertahan dan sukses, perusahaan jasa harus memberikan

hasil yang memuaskan dan cocok dengan yang diinginkan konsumen.

Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja

merupakan bagian utama strategi dari perusahaan dalam rangka meraih

keunggulan yang berkesinambungan untuk terus tumbuh berkembang.

Terdapat 5 determinan kualitas jasa yang dapat dirincikan menurut

Kotler (2000:440), yaitu :

a. Keandalan (Reliability)

Yaitu kemampuan memberikan jasa kepada konsumen sesuai

dengan yang dijanjikan secara meyakinkan, akurat dan konsisten.

b. Benda berwujud (Tangible)

Yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan

dan berbagai media komunikasi.

c. Daya Tanggap (Responsiveness)

Yaitu kesediaan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu

pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan

mengatasi keluhan/komplain yang diajukan konsumen.

d. Jaminan (Assurance)

Berupa kemampuan perusahaan untuk menimbulkan keyakinan

dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada

(29)

e. Empati (Emphaty)

Yaitu kesediaan perusahaan untuk lebih peduli dan secara

mendalam memberikan perhatian kepada masing – masing

pelanggan.

B. Pemasaran

Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan

dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai

bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu

melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berpikir alternatif;

Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan

dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan.

Itulah sebabnya upaya untuk pemenuhan akan kepuasan terus berkembang

sepanjang waktu dengan pola tertentu yang mencirikan tentang masanya.

1. Definisi Pemasaran

Menurut Kotler (1997:8), Pemasaran adalah :

“Suatu proses sosial dan manajerial yang mana di dalamnya terdapat

individu dan kelompok untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan

dan butuhkan dengan cara menciptakan, menawarkan dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Sedangkan menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995:231), Pemasaran

(30)

“Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang

ada maupun pembeli potensial”.

Walaupun pengertian pemasaran itu berbeda-beda menurut para ahli,

tetapi dari kesemuanya dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pemasaran

itu berintikan seluruh kegiatan organisasi perusahaan yang diarahkan

sedemikian rupa untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen atau pelanggan.

2. Pemasaran Jasa

Saat ini usaha yang menggunakan jasa sebagai produk utamanya

semakin mendapat perhatian khusus, terutama pada bagian pemasarannya.

Pemasaran jasa (marketing of service), sebenarnya agak sulit dilakukan karena sifat dari pelayanan itu sendiri. Walaupun demikian, jasa perlu

dijual, karena jasa perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan manusia

sebagai konsumen. Dalam beberapa hal, pemasaran jasa itu sejalan dengan

barang – barang manufaktur yang bersifat berwujud (tangible). Prinsip pemasaran jasa sebenarnya didasarkan pada prinsip pemasaran secara

umum, karena apa yang berlaku pada marketing of goods juga berlaku marketing of services.

Elemen pemasaran jasa terdiri dari :

a. Sikap dan keputusan konsumen terhadap kegunaan dan nilai

(31)

b. Sikap dan keputusan produsen terhadap produk jasa yang dijual

atau yang ditawarkan dalam bisnis jangka panjang

c. Cara produsen dalam mengkomunikasikan produknya pada

konsumen (sebelum, selama dan setelah penjualan)

3. Bauran Pemasaran Jasa

Konsep 4P yaitu product, place, promotion, price yang selama ini digunakan sebagai pendekatan pemasaran produk fisik, dirasakan kurang

cukup berhasil jika diterapkan pada pendekatan pemasaran jasa. Lalu oleh

Booms dan Bitner ditambahkan 3P, yaitu : orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses (process), sehingga dikenal dengan konsep 7P yang kemudian dikenal pula sebagai bauran pemasaran jasa yang dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Produk (product)

Dalam memasarkan jasa haruslah diperhatikan keragaman, kualitas

dan tingkat pelayanan yang ditawarkan.

2. Harga (price)

Dalam jasa, harga sering dijadikan salah satu faktor utama dalam

membedakan suatu jasa dengan jasa yang lainnya dan sering

dikaitkan dengan kualitas jasa yang ditawarkan. Banyak konsumen

yang beranggapan bahwa harga yang mahal melambangkan jasa

(32)

3. Lokasi / Tempat (place)

Lokasi atau tempat dimana jasa itu ditawarkan atau diberikan, dan

kemudahann pencapaiannya (accessibility) adalah faktor yang penting dalam memasarkan jasa. Accessibility disini tidak berarti lokasi saja, tetapi juga cara berkomunikasi dan kontak langsung

dengan penerima jasa.

4. Promosi (promotion)

Periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualn dan publikasi

merupakan unsur dari promosi yang merupakan metode

berkomunikasi dengan konsumen.

5. Orang / manusia (people)

Ada dua aspek manusia yang harus diperhatikan dalam

memasarkan jasa yaitu :

§ Petugas atau staf pemberi jasa

Kualitas jasa sangat berkaitan dengan kualitas orang yang

memberikan jasa tersebut. Jika kinerja si pemberi jasa mampu

memenuhi bahkan melebihi harapan konsumennya, maka

dapat dipastikan bahwa si pemberi jasa termasuk orang yang

berkualitas di mata konsumennya.

§ Interaksi antar pelanggan

Kualitas jasa yang ditawarkan sering dikaitkan dengan atau

(33)

6. Bukti fisik (physical evidence)

Bukti fisik yang dimaksudkan disini adalah lingkungan fisik yang

menyertai pelayanan jasa, baik berupa produk pembantu atau

fasilitas pelengkap lain. Adanya physical evidence dapat mempengaruhi persepsi pengguna atau penerima jasa atas kualitas

yang ditawarkan oleh warnet. Misalnya : tempat duduk, pendingin

ruangan, tata letak ruang, dan lain – lain.

7. Proses (process)

Proses disini adalah bagaimana jasa pelayanan itu diberikan. Staf

atau pelayan yang penuh perhatian, ceria, gembira, ramah, sopan,

dan dapat membantu atau mengurangi kesulitan konsumen dalam

kondisi tertentu (misalnya : ketika harus menunggu atau antri,

bahkan ketika timbul masalah yang tak terduga oleh konsumen),

akan sangat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas

jasa yang diberikan.

4. Manusia Dalam Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa lebih banyak melibatkan manusia sebagai salah satu

elemen dasarnya, karena manusia merupakan bagian dari jasa itu sendiri.

Menurut Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, manusia yang

terlibat dalam pemasaran jasa yaitu :

a. Pemberi jasa

Pemberi jasa adalah orang atau karyawan perusahaan yang

(34)

Dalam melaksanakan tugasnya, mereka tidak hanya berperan untuk

melaksanakan tugas operasional tertentu, tetapi juga mempunyai peran

dalam berhubungan atau berinteraksi dengan pengguna jasa

perusahaan. Tingkah laku orang pemberi jasa akan sangat

mempengaruhi kualitas jasa pelayanan.

b. Pengguna jasa

Pengguna jasa adalah orang atau sekelompok orang yang datang ke

suatu perusahaan untuk membeli atau mengkonsumsikan jasa.

Tanggapan pengguna jasa akan dipengaruhi baik oleh pemberi jasa

maupun pengguna jasa lainnya. Oleh karena itu dalam memasarkan

jasa, pengguna jasa pun harus dimanajemeni dengan baik.

C. Kepuasan Konsumen

1. Konsep Kepuasan Konsumen

Oleh beberapa ahli, konsumen atau pelanggan disebut pasar atau pasar

sasaran bagi perusahaan. Untuk meningkatkan jumlah konsumen atau

pelanggan, perusahaan harus memberikan produk serta jasa atau pelayanan

yang memuaskan. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan

untuk puas, mempunyai uang untuk berbelanja, dan mempunyai kemauan

untuk membelanjakannya.

Kepuasan konsumen tergantung pada anggapan kinerja produk dalam

menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Bila prestasi sesuai

(35)

merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberitahukan kepada

orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk tersebut kuncinya

atau memenuhi harapan para pelanggan dengan prestasi perusahaan.

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja / hasil yang dirasakannya dengan harapannya (Oliver, 1980). Jadi,

tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang

dirasakan dengan harapan.

Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau,

komentar dari kerabatnya, serta janji dan informasi pemasar dan

saingannya. Umumnya harapan konsumen merupakan perkiraan dan

keyakinan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau

mengkonsumsi suatu produk.

Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi konsumen terhadap

apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli. Bila kinerja

/ hasil yang dirasakan tidak sesuai dengan harapan, maka konsumen akan

kecewa; sebaliknya bila kinerja / hasil yang dirasakan sesuai bahkan lebih

dari yanng diharapkan maka konsumen akan puas bahkan sangat puas.

Konsumen yang puas akan setia lebih lama dan memberikan komentar

yang baik tentang perusahaan.

2. Definisi Kepuasan Konsumen

Menurut Philip Kotler (Tjiptono, 2000 : 24) ”kepuasan konsumen

adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

(36)

Sedangkan menurut Engel, J.F (Tjiptono, 2000 : 24), ”kepuasan

pelanggan adalah evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih

sekurang – kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan”.

Dari definisi – definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan

kinerja atau hasil yang dirasakan.

3. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen

Pengukuran kepuasan konsumen menurut Philip Kotler dapat

dilakukan dengan menggunakan empat metode, yaitu :

1. Sistem keluhan dan saran

Perusahaan yang berorientasi pada kepuasan konsumen (costumer satisfaction) memberi kesempatan yang luas pada konsumen untuk menyampaikan keluhan dan saran dengan menyediakan kotak saram,

kartu komentar, costumer hot lines dan lainnya. Dari keluhan dan saran yang diperoleh tersebut akan didapat informasi yang dapat dijadikan

bahan masukan pada perusahaan untuk mengatasi hal – hal yang

mungkin timbul berkaitan dengan pelayanan kepada konsumen.

2. Ghost Shopping atau Belanja Siluman

Ghost Shopping dapat ditempuh untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan konsumen dengan cara mempekerjakan beberapa

(37)

potensial terhadap produk dari perusahaan pesaing. Orang yang

ditugaskan untuk melakukan ghost shopping disebut ghost shopper akan melapor kepada perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan

produk pesaing berdasarkan pengalaman mereka sebagai pembeli

produk tersebut dan mengenai cara – cara perusahaan pesaing

mengatasi keluhan dari konsumen. Informasi tersebut dapat digunakan

untuk mengambil keputusan manajemen sehubungan dengan

penciptaan.

3. Analisis Konsumen Yang Hilang

Cara ini dapat dilakukan perusahaan dengan menghubungi

pelanggan yang tidak membeli lagi atau berganti pemasok untuk

mengetahui penyebabnya (apakah harganya tinggi, pelayanan kurang

baik, produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya, sehingga

dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan.

4. Survei Kepuasan Konsumen

Survei kepuasan konsumen dalam suatu penelitian dapat dilakukan

melalui pos, telepon atau wawancara pribadi. Melalui survei ini

diharapkan perusahaan memperoleh tanggapan secara langsung dari

konsumen dan memberi tanda positif, memberi tanda positif

menandakan bahwa perusahaan menaruh perhatian yang besar kepada

konsumen.

Untuk teknis pengukurannya, metode ini dapat dilakukan dengan

(38)

b) Directly Reported Satisfaction

Cara pengukuran ini dilakukan melalui wawancara secara langsung

dengan responden atau konsumen.

c) Derived Dissatisfaction

Cara ini dilakukan dengan membuat pertanyaan yang diajukan

kepada responden atau konsumen menyangkut harapan dan kinerja

yang dirasakan

d) Problem Analysis

Cara ini dilakukan dengan meminta responden menuliskan masalah

– masalah yang me reka hadapi berkitan dengan penawaran dari

perusahaan dan juga perbaikan – perbaikan yang mereka sarankan.

e) Importance – Performance Analysis

Cara ini dilakukan dengan meminta responden agar memberikan

rangking dari penawaran berdasarkan derajat kepentingan setiap

elemen. Selain itu responden juga diminta memberikan rangking

seberapa baik kinerja elemen tersebut.

D. Warung Internet

1. Definisi Warung Internet

Warung Internet (disingkat : warnet) adalah salah satu jenis wirausaha

yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum.

Di negara dunia ketiga, warnet adalah tempat orang untuk mengakses

(39)

sudah ada pada hampir setiap rumah, warnet jarang didapatkan dan mahal

tarifnya. Di daerah perkotaan (urban) generiknya disebut warnet, netcafe, cybercafe, gamecenter dan didaerah rural generiknya disebut telecenter. Ada banyak warnet terutama di kota besar (ibukota propinsi, kabutpaten

dan kota – kota kecil mengingat kebutuhannya vital untuk masyarakat

dalam mengakses informasi). Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat

pendidikan seperti Universitas, SLTA dan sebagainya. Tempat umum

seperti Rumah Sakit pun menjadi tempat penyebaran warnet. Penyebaran

warnet di Indonesia pernah dipresentasikan dalam lokakarya 'Global Indicators Workshop on Community Access to ICTs' di Mexico City, 16-19 November 2004 sebagai persiapan data ICT readiness di negara berkembang ditataran WSIS Tunisia 2005.

2. Aplikasi Warung Internet

Ada beberapa aplikasi (software) warnet yang bertujuan mencatat siapa yang masuk dan berapa lama dia memakai komputer. Beberapa

bukan aplikasi sulit tetapi kebanyakan sudah meninggalkan cara

tradisional yaitu mencatat memakai kertas.

§ Manual

adalah cara paling dasar dan juga kurang praktis. salah satu

kelebihannya user/penjaga warnet yang memutuskan apakah

konsumen harus membayar lebih atau tidak. Karena beberapa masalah

seperti konsumen gagal memakai komputer tapi tagihan bayaran tetap

(40)

§ Aplikasi Berbasis jaringan

Banyak aplikasi bertebaran di internet termasuk buatan yang

disesuaikan dengan kebutuhan warnet itu sendiri. Aplikasi ini

menghitung berapa lama orang menggunakan internet. Bahkan bisa

memasukkan id, memberi diskon, mengendalikan komputer dan

banyak fungsi lainnya.

Beberapa aplikasi (software) yang digunakan di warnet dengan memakai Operating System Windows, Linux, Fedora dan sebagainya

dan hampir kesemuanya adalah aplikasi berlisensi, Open-source dan

GPL. Berikut ini merupakan aplikasi yang lazim digunakan oleh

warnet :

1. Browser

Browser merupakan aplikasi yang berfungsi untuk membuka situs (contoh alamat situs : www.yahoo.com, www.google.com,

www.usd.ac.id, www.alwaysontherun.net, www.msn.com dan

sebagainya). Dengan memasukan alamat situs pada browser,

pengguna internet bisa langsung mengunjungi situs yang dituju.

a) Internet Explorer

Internet Explorer merupakan browser yang paling banyak digunakan karena sudah menjadi satu paket dengan Windows yang di install. Versi paling mutakhir adalah versi 7 dan diduga

banyak masalah didalamnya, karena akhir – akhir ini sering

(41)

b) Opera

Merupakan browser yang paling jarang digunakan di dalam Warnet walau dinyatakan dirinya ringan. Namun oleh beberapa

pihak browser ini pun dinyatakan agak bermasalah. c) Firefox

Firefox merupakan browser yang memiliki fitur- fitur baru seperti menjadi FTP, download lebih cepat dan menerjemahkan

bahasa Inggris ke bahasa lain dengan cepat.

2. Aplikasi Chatting (Chatting Aplication)

Chatting aplication atau aplikasi chatting merupakan aplikasi

yang digunakan oleh pengguna internet untuk berkomunikasi antar

jaringan. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang lazim disediakan

oleh warnet karena memang banyak digunakan oleh pengguna

internet.

a) MIRC.

Aplikasi chatting yang juga dapat digunakan sharing data seperti gambar, teks, lagu maupun film.

b) Yahoo messenger (YM) & MSN messenger.

Aplikasi chatting yang berasal dari Yahoo sudah bisa digabung dengan MSN, YM bisa memasukkan id dari MSN dan

sebaliknya. Kedua aplikasi ini juga bisa digunakan untuk share data, bahkan aplikasi ini sedikit lebih canggih dibandingkan

(42)

internet yang saling melakukan komunikasi bisa bertatap muka

melalui monitor dengan berbekal voibcam yang dihubungkan pada pc masing- masing.

3. Aplikasi Download (DownloadApplication) a) FLASH GET

Flashget merupakan aplikasi untuk mendownload banyak dokumen dengan cepat. Flashget adalah salah satu dari sekian banyak aplikasi sejenis. Berawal dari GOZilla dan hingga sekarang Flashget sudah dapat membuka Torrent.

b) P2P Aplication

Merupakan aplikasi untuk share antar komputer atau antar jaringan yang berbeda negara. Beberapa aplikasi ini agak

dilarang. Salah satu aplikasi ini adalah BitTorrent 4. Aplikasi Perkantoran (Aplikasi Office)

Software aplikasi perkantoran (Office) yang memiliki license baik bersifat terbuka, Bebas/free bahkan berlisensi. Aplikasi ini adalah : MS Office, StarOffice, Open Ofice dan lain- lain.

3. Masalah Dalam Warung Internet

Dewasa ini, warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti:

a) Pornografi.

Penyebaran porno grafi di internet sangatlah kencang dan membawa

(43)

AV, beep dan Blue film dalam bentuk AVI (terbesar) hingga 3gp untuk kapasitas Handphone.

b) Cracker APP/WAREZ

Crakcer disini menunjuk ke masalah download program-program ilegal ataupun program yang sudah di crack ulang.

c) Virus dan Worm

Imbas dari kehebatan teknologi, beberapa cracker yang tak

bertanggung jawab menyebar virus2 yang merusak berbagai komputer

melalui mail, situs maupun dokumen yang di download. Virus ini

kebanyakan menyebar via flashdisk dan lebih hebatnya tidak aktif langsung tetapi meledak seperti BOM.

d) Perjudian

Disinyalir ada oknum yang memanfaatkan warnet sebagai tempat

untuk perjudian.

Perjudian dan Pornografi di warnet membuat nama warnet menjadi

tercemar oleh ulah oknum-oknum yang memanfaatkannya untuk

melakukan kejahatan.

e) HAKI.

(44)

f) Kejahatan Game Online

(45)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus dan penelitian lapangan,

dimana peneliti akan menganalisis data – data yang diperoleh dari objek yang

diteliti kemudian diolah dan dianalisis. Kesimpulan hasil penelitian ini hanya

berlaku pada perusahaan yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Flamboyan Internet, Jln. Flamboyan CT-X

No.24 Karang Asem Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2007 – 20 September 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah konsumen atau

pelanggan jasa Flamboyan Internet

2. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen

terhadap atribut harga dan atribut kualitas jasa Flamboyan Internet yang

(46)

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang dapat dijadikan objek penelitian atau

faktor – faktor yang berperan dalam perumusan masalah. Dalam penulisan ini

yang menjadi variabel penelitian adalah :

1. Kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa warnet, dilihat dari dimens i

kualitas jasa dan harga.

A. Atribut kualitas jasa yaitu :

a. Keandalan (reliability), terdiri dari :

§ Kemampuan warnet menyediakan koneksi internet yang cepat

untuk mengakses data.

§ Kemampuan warnet menyediakan seperangkat komputer (yang

terdiri dari PC, headset dan voibcam) yang up to date, artinya spesifikasinya sesuai dengan perkembangan teknologi.

§ Kemampuan warnet menyediakan program – program

(software) yang lengkap, canggih dan lazim digunakan oleh konsumen.

b. Benda Berwujud (tangibles), terdiri dari :

§ Penataan eksterior dan interior warnet yang nyaman.

§ Kebersihan dan kerapihan warnet.

§ Kondisi fasilitas fisik yang baik seperti :

- Perangkat komputer yang masih berfungsi dengan baik dan

terawat

(47)

- Sofa tunggu yang nyaman untuk pengantri.

- Penampilan karyawan yang bersih dan rapi.

- Penyejuk ruangan yang berfungsi dengan baik

- Toilet yang bersih

- Tempat parkir yang aman dan luas

c. Daya Tanggap (responsiveness), terdiri dari :

§ Kemampuan operator yang sedang bertugas untuk cepat

tanggap dan membantu konsumen dalam menghadapi masalah

yang timbul.

§ Kemampuan warnet cepat tanggap terhadap keluhan yang

disampaikan konsumen.

d. Jaminan (assurance), terdiri dari :

§ Pengetahuan, kesopanan, dan keramahan operator dalam

melayani konsumen.

§ Kemampuan warnet menjaga reputasi yang baik di mata

konsumennya.

e. Empati (emphaty), terdiri dari :

§ Kesediaan operator berkomunikasi dengan konsumen secara

baik

§ Kesediaan operator memberikan perhatian dan bantuan kepada

masing – masing konsumen ketika dibutuhkan.

§ Kesediaan operator untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas

(48)

B. Harga

Harga yang dimaksud disini yaitu :

§ Apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan fasilitas yang

diberikan.

§ Apakah harga yang ditawarkan lebih menarik dibandingkan

warnet lain.

2. Tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut kualitas jasa, maksudnya

disini adalah atribut mana yang dianggap paling penting oleh konsumen

untuk menentukan pilihan menggunakan jasa warnet.

E. Data dan Sumber Data

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari objek penelitian

yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama. Data primer

berasal dari kuesioner yang diperoleh dari responden.

Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh atas objek

penelitian. Sumber data ini dipergunakan sebagai pelengkap data primer.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan informasi

lain yang berkaitan dengan penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara

Yaitu, salah satu cara mengumpulkan informasi yang dilakukan

(49)

tatap muka (face to face) atau dengan menggunakan telpon maupun via e-mail.

b. Kuesioner

Adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden yang kadang – kadang tempat

tinggalnya tersebar.

c. Observasi

Adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas

gejala – gejala (fenomena) yang sedang diteliti.

d. Dokumentasi

Yaitu, salah satu cara memperoleh data melalui catatan – catatan

dan dokumen – dokumen historis yang ada pada warnet. Data tersebut

meliputi sejarah berdirinya warnet, struktur organisasi, dan personalia

berdasarakan data yang sudah ada sejak berdirinya perusahaan tersebut.

G. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok

dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan

dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. (Santoso & Tjiptono, 2002 : 79).

Populasi dalam hal ini adalah semua orang yang menggunakan jasa

(50)

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data

sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya, sampel adalah sebagian dari

populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 1983). Jumlah sampel

biasanya menentukan keakuratan hasil penelitian.

H. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan menggunakan cara accidental sampling, yaitu penelitian dilakukan dengan cara mengambil responden yang kebetulan ada pada waktu penelitian berlangsung (Notoatmojo, 2002).

Menurut Guilford (1987:125) , semakin besar sampel, maka hasil

yang diperoleh akan semakin akurat. Karena itu dalam penelitian ini

digunakan sampel sebanyak 100 orang (n = 100).

I. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner.

Untuk memperoleh data yang konsisten, maka kuesioner perlu diuji kevalidan

dan keandalannya. Alat pengujian tersebut meliputi :

a. Analisis Validitas

Validitas mengukur sejauh mana suatu ala t pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur.

r =

(

) (

)

( )

{

}

{

( )

}

− − 2 2 2

2 X N Y Y

(51)

Dimana :

r = koefisien korelasi tiap item

X = nilai tiap item

Y = nilai total semua item

N = banyaknya responden

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi

dengan taraf signifikan (a) 5%. Bila hasil pengukuran r lebih besar sama

dengan a, maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika lebih kecil dari

5%, maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Analisis Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh

mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi

dua kali atau lebih. Pengujian ini menggunakan teknik Korelasi Product

Moment dari Karl Pearson

ry =

(

)

{

2 2

}

{

( )

2

}

∑ ∑

− − Y Y N X X N Y X XY N Dimana

ry = koefisien korelasi tiap item

X = nilai item bernomor ganjil

Y = nilai item bernomor genap

(52)

Setelah mendapatkan hasil, maka hasil tersebut dimasukkan dalam

Spearman Brown untuk mencari koefisien reliabilitas.

rx =

y y

r r + 1

) ( 2

Dimana :

rx = koefisien keterandalan

ry = koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan bernomor genap

Dalam taraf signifikan 5%, jika rx > r tabel, maka kuesioner

sebagai alat ukur dinyatakan memenuhi syarat reliabilitas.

J. Teknik Pengukuran

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode

kuantitatif yaitu suatu alat analisis data dengan menggunakan perhitungan

angka – angka terhadap variabel. Kuesioner disusun berdasarkan skala likert dan dianalisis sesuai dengan skala pengukuran likert

Skala pengukuran likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu misalnya dibagi menjadi 5 (lima) kategori

penilaian yaitu sangat puas, puas, netral, tidak puas, sangat tidak puas atau

sangat baik, baik, netral, tidak baik, sangat tidak baik (Umar, 1997 : 64).

(53)

Sikap Skor

Sangat Puas 5

Puas 4

Netral 3

Tidak Puas 2

Sangat Tidak Puas 1

K. Teknik Analisis Data 1. Analisis Presentase

Untuk menganalisis profil konsumen, penulis menggunakan

presentase, yaitu analisis yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari

beberapa peristiwa yang bersifat relatif dengan metode kuantitatif.

Rumus persentasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

P =

N nx

Dimana :

P = jumlah %

nx = jumlah yang diambil

N = jumlah total

2. Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP)

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

Analisis Indeks Kepuasan Konsumen. Menurut Tjiptono (1997:36),

(54)

atau harapan; sebaliknya, pelanggan tidak akan puas apabila harapan lebih

besar dari kinerja.

Indeks kepuasan pelanggan dapat diperoleh dengan menggunakan

penilaian terhadap beberapa produk atau jasa tertentu. Bila terdapat

beberapa produk, maka dapat digunakan teknik berupa peringkat ordinal

dari objek tertentu yaitu dari sangat puas hingga sangat tidak puas. Dari

beberapa rumus indeks kepuasan pelanggan, yang tergolong sederhana

antara lain (Tjiptono 37-38) :

1. IKP = PP

2. IKP = IM x PP

3. IKP = PP – Ex

4. IKP = IM x (PP – Ex)

5. IKP = PP / Ex

Keterangan :

IKP : Indeks Kepuasan Konsumen

PP : Perceived Performance / Kinerja Perusahaan Ex : Expectations / Harapan

IM : Importance / Tingkat Kepentingan

Dari beberapa rumus diatas, yang dipakai penulis dalam penelitian ini

adalah :

IKP = PP – Ex

Langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut :
(55)

b) Memasukkan angka – angka dari hasil penelitian ke dalam kolom

yang tersedia

c) Menjumlahkan keseluruhan hasil dari pengurangan antara Perceived Performance dengan Expectations, kemudian dibagi dengan jumlah responden.

d) Menentukan interval dan kelas untuk tiap – tiap tingkat kepuasan

pelanggan dengan cara :

N-1 dimana N = 5 maka 5 - 1 = 4

PP – Ex = IKP

Nilai tertinggi – Nilai terendah = IKP maksimal yaitu 5 – 1 = 4

Nilai terendah – Nilai tertinggi = IKP minimal yaitu 1 – 5 = - 4

Maka dengan demikian, intervalnya antara 4 sampai - 4. Penulis

membagi empat kelas yaitu sangat puas, puas, tidak puas dan sangat

tidak puas. Untuk itu dapat dilihat dalam skala likert di bawah ini :

- 4 - 1, 99 0 1,99

Keterangan :

§ 0 memiliki arti bahwa antara Kinerja sama dengan Harapan

§ Antara 0 – 1,99 artinya puas dimana Kinerja > Harapan

§ Antara 2 – 4 artinya sangat puas dimana Kinerja > Harapan tetapi

melebihi rasa puas sebelumnya.

§ Antara 0 – ( -1,99 ) artinya kurang puas dimana Kinerja < Harapan

§ Antara ( - 2 ) – ( - 4 ) artinya sangat tidak puas dimana Kinerja <

(56)

3. Analisis Urutan Prioritas Kepuasan Konsumen

Masalah ke dua akan dianalisis dengan menggunakan analisis urutan

prioritas kepentingan konsumen. Analisis ini berdasarkan hasil jawaban

responden yang dilakukan dengan kuesioner pada bagian ketiga.

Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghitung urutan prioritas

kepentingan konsumen terhadap atribut-atribut jasa warnet adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan n dengan cara memilih atribut – atribut produk yang

paling dominan selanjutnya diberi nilai 1 sampa ke – n, dimana urutan

pertama diberi nilai lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n,

demikian seterusnya. Atribut tersebut meliputi keandalan, bentuk fisik,

daya tanggap, empati, jaminan dan harga.

b. Memberi bobot untuk masing – masing atribut berdasarkan urutan

tingkat kepuasan konsumen. Cara penentuan bobot adalah

menjumlahkan urutan kepuasan konsumen seperti berikut ini : 1 + 2 +

3 + 4 + 5 + 6 = 21 . Kemudian menentukan bobot rata – rata atribut

(Wi) dengan rumus :

Nilai masing- masing atribut

Wi =  x 100

Jumlah nilai atribut

Sehingga dapat diketahui bobot urutan prioritas kepuasan konsumen

(57)

Tabel 3.1

Bobot rata–rata Atribut (Wi)

Urutan Kepentingan Nilai Perhitungan (Wi)

1 6 6/21 x 100 = 28,57

2 5 5/21 x 100 = 23,80

3 4 4/21 x 100 = 19,04

4 3 3/21 x 100 = 14,86

5 2 2/21 x 100 = 9,52

6 1 1/21 x 100 = 4,76

c. Menghitung Jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan

konsumen, hasilnya kemudian dikalikan dengan bobot masing –

(58)

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Flamboyan Internet

Warnet Flamboyan didirikan pada tanggal 16 september 2006, di jalan

Flamboyan no. 23 Karang Asem, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY atas nama

Listiyo. Dilihat dari bentuk usahanya, perusahaan ini merupakan perusahaan

perseorangan. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa. Tujuan utama

didirikannya warnet adalah untuk membantu memfasilitasi masyarakat

(khususnya mahasiswa) dalam mengakses informasi. Alasan lainnya yaitu

karena pemilik perusahaan punya lahan untuk mendirikannya di lokasi

tersebut yang secara kebetulan lokasi pendirian perusahaan ternyata terletak

dekat dengan sasaran pasar.

Ketika didirikan pertama kali, perusahaan memiliki visi dan misi

sebagai berikut :

B.Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Perusahaan

Memberikan pelayanan jasa internet yang berkualitas dan paling

memuaskan.

2. Misi Perusahaan

(59)

• Menggunakan hardware dan software yang up to date dan bermutu

tinggi.

• Menyediakan aplikasi – aplikasi internet yang le ngkap.

• Memberikan pelayanan yang ramah.

• Melayani permintaan layanan internet selama 24 jam.

C.Aspek Pasar dan Pemasaran

Lokasi warnet yang dipilih perusahaan adalah di daerah Karang Asem

tepatnya di Jln. Flamboyan. Alasan pemilihan lokasi di daerah tersebut yaitu

karena target perusahaan adalah mahasiswa, dimana lokasi perusahaan dekat

dengan beberapa kampus yaitu Universitas Negeri Yogyakarta dan

Universitas Gajah Mada. Selain itu, lokasi perusahaan juga dekat dengan kost

– kostan mahasiswa. Alasan lainnya yaitu terdapat banyak penjual makanan

yang buka mulai pukul 17.00 sampai 23.00 di sepanjang jalan dekat lokasi

perusahaan; banyaknya penjual makanan di daerah tersebut sangat

berpengaruh terhadap perusahaan, sebagai contoh : orang yang mulanya

bertujuan keluar untuk mencari makan, menjadi tertarik untuk mampir warnet

untuk sekedar browsing bahkan chatting. Penentuan lokasi yang tepat sangat penting artinya bagi suatu perusahaan dalam upaya mengembangkan kegiatan

usahanya.:

Bisnis warnet termasuk jenis pasar persaingan sempurna, hal ini dapat

dibuktikan dari jumlah penjual (pebisnis warnet) yang sangat banyak. Hingga

(60)

500 buah. Banyaknya jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna

tersebut merupakan kelemahan dari pasar persaingan sempurna; oleh karena

itu masing – masing pengusaha warnet merupakan bagian yang kecil jika

dilihat dari pasar secara keseluruhan, akibatnya produsen perseorangan hanya

dapat mengikuti harga yang berlaku di pasar. Hingga kini, kisaran harga

penggunaan jasa warnet yaitu dari Rp.3000,- sampai dengan Rp.4000,- .

harga tersebut disesuaikan dengan fasilitas yang dapat diberikan oleh

perusahaan, selain itu lokasi perusahaan juga akan mempengaruhi penentuan

harga.

Di samping kelemahan yang disebutkan di atas, pasar persaingan

sempurna memiliki kekuatan yang terletak pada pengetahuan produsennya

akan keinginan atau selera konsumen; singkatnya, produsen tahu apa yang

diinginkan konsumen, sehingga mereka akan selalu berusaha memberikan apa

yang diinginkan konsumen. Untuk mempertahankan kelancaran usahanya,

Flamboyan Internet tidak melakukan cara – cara pemasaran sebagaimana

umumnya seperti : periklanan, promosi atau menggunakan media lainnya;

tetapi pihak manajemen menekankan kepada karyawannya agar selalu

menjalin hubungan personalia yang baik dengan konsumen yang datang

untuk menggunakan jasa Flamboyan Internet. Hal ini dimaksudkan agar

konsumen selalu merasa nyaman dan betah sehingga akan menimbulkan

sikap loyalitas terhadap warnet tersebut.

Sejauh ini, strategi yang dilakukan perusahaan Flamboyan Internet

(61)

1. Melayani konsumen selama 24 jam per hari;

2. Selalu memberikan pelayanan yang baik agar konsumen merasa

nyaman dan senang;

3. Menetapkan tarif yang sesuai dengan kualitas dan fasilitas serta

yang tarif berlaku di pasar.

4. Melengkapi warnet dengan fasilitas – fasilitas yang tidak dimiliki

oleh warnet lain. Hal ini tentunya menjadi strategi utama pihak

warnet dalam usaha memasarkan produknya agar tetap disukai

konsumen.

D.Aspek Operasional

Teknologi yang dipilih adalah modal dan padat karya, yaitu : 1 unit

komputer server yang merupakan teknologi modal, dimana untuk

mempermudah operator dalam menghitung lama waktu yang digunakan

konsumen sekaligus jumlah rupiah yang harus dibayar konsumen atau

pencatatan yang dilakukan oleh komputer yang dapat digunakan sebagai arsip

pembayaran. Untuk teknologi padat karya, dipekerjakan 5 orang operator,

dimana masing – masing operator ini bekerja selama 8 jam per shift per hari.

Layout warnet sebagai berikut :

1. Tiap user disediakan kabin dengan sekat kayu yang cukup privasi, sofa berukuran 1,2 m x 1 m yang cukup untuk 2 orang dan fasilitas komputer

meliputi :

(62)

§ Web browser : mozilla firefox, internet explorer, opera

§ IRC client : MIRc

§ Messenger : yahoo, MSN, ICQ

§ Program – program pendukung lainnya yaitu : windows media player, photoshop ver.7.0, acrobat reader ver. 7.0, dan microsoft office.

b) Hardware :

§ Monitor LCD 17 inch

§ CPU yang dilengkapi dengan CD room

§ Optical mouse dan keyboard

§ Headset

2. Ruang operator yang terdiri dari meja dan tempat duduk, terletak di

bagian depan dekat pintu masuk agar dapat dengan mudah mengawasi

segala aktivitas yang terjadi di warnet. Fasilitas komputer operator

meliputi :

a) Software :

§ Web browser : mozilla firefox, internet explorer, opera

§ IRC client : MIRc

§ Messenger : yahoo, MSN, ICQ

§ Program – program pendukung lainnya yaitu : windows media player, nero smart, photoshop ver.7.0, acrobat reader ver. 7.0, winamp, dan microsoft office.

(63)

§ Monitor LCD 17 inch

§ CPU yang dilengkapi dengan CD room writer

§ Printer

§ Speaker active

3. Ruang tunggu diatur di depan agar operator mengetahui jumlah

konsumen yang sedang menunggu antrian ketika kabin sedang penuh

terpakai konsumen lainnya.

4. Terdapat 3 alat pendingin ruangan (AC) yang diletakkan di tengah –

tengah ruangan.

5. Kamar mandi dan WC yang terletak di pojok belakang dengan ukuran

1,5m x 1,5 m.

E.Aspek Personalia

a) Jumlah tenaga kerja saat ini sebanyak :

§ 5 orang operator

Untuk operator, pendidikan dan keahlian yang dibutuhkan

yaitu minimum SMU / SMEA dari berbagai bidang, tetapi lebih

tepatnya mahasiswa karena dapat menyesuaikan jam shift.

Sedangkan keahlian yang dibutuhkan yaitu paling tidak bisa

mengoperasikan komputer, mengakses internet, sopan dan ramah.

(64)

Untuk teknisi, pendidikan terakhir minimal S1 keahlian yang

dibutuhkan yaitu memahami sistem instalasi jaringan dan

memahami program – program komputer.

b) Jam kerja

Hari kerja di Flamboyan Internet adalah 7 hari dalam

seminggu atau 168 jam kerja/minggu. Untuk pembagian waktu

kerja, pihak warnet menggunakan waktu kerja shift, yaitu sistem kerja dengan pembagian jam kerja dimana karyawan akan di bagi

dalam 3 (tiga) kelompok kerja yang masing – masing shift nya terdiri dari 8 (delapan) jam kerja. Masing – masing jam kerja itu

adalah :

§ Shift I , jam kerjanya dari pukul 07.00 – 15.00

§ Shift II, jam kerjanya dari pukul 16.00 – 23.00

§ Shift III, jam kerjanya dari pukul 23.00 – 07.00

Upah bagi karyawan Flamboyan Internet terdiri dari upah

tetap, tunjangan dan bonus. Upah tetap yang di berikan untuk

masing – masing bagian yaitu : Rp.450.000,- / bulan untuk masing

– masing operator dan Rp. 600.000,- / bulan untuk teknisi.

Sedangkan tunjangan diberikan kepada karyawan menjelang hari

besar keagamaan dan bonus diberikan kepada karyawan yang

(65)
(66)

3. Teknisi

Tugasnya : menjaga dan mengoperasikan sistem komputer agar tetap

terjaga kualitasnya. Seorang teknisi dibutuhkan ketika program komputer

(67)

BAB V

Analisis Data dan Pembahasan

A. Analisis Data

1. Deskripsi Kuesioner

Pada bab ini, penulis akan menganalisis data yang telah dikumpulkan

dan diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Flamboyan

Internet yang berlokasi di Jalan Flamboyan Karang Asem Yogyakarta.

Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

a) Bagian I, berisi pertanyaan – pertanyaan mengenai karakteristik

responden ( jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan

pendapatan ).

b) Bagian II, berisi pertanyaan – pertanyaan mengenai tanggapan

konsumen yang dibedakan menjadi harapan dan kenyataan terhadap

atribut – atribut dimensi kualitas jasa dan harga.

c) Bagian III, berisi pertanyaan – pertanyaan mengenai dimensi kualitas

jasa dan harga yang paling dianggap penting oleh konsumen.

Jumlah kuesioner yang telah diedarkan pada konsumen yang

kemudian dijadikan sampel sebanyak 100. Semuanya diedarkan kepada

(68)

2. Hasil Uji Validitas

Bertujuan untuk mengetahui apakah alat penelitian telah benar – benar

dapat mencerminkan variabel yang diukur. Untuk pengukuran validitas,

penulis menggunakan rumus Product Moment :

r =

(

) (

)

( )

{

}

{

( )

}

− − 2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N Dimana :

r = koefisien korelasi tiap item

X = nilai tiap item

Y = nilai total semua item

N = banyaknya responden

Apabila r hitung = r tabel maka kuesioner dinyatakan valid.

Dengan bantuan software SPSS versi 11. Perhitungan validitas untuk masing – masing dimensi harapan dan kenyataan dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel V.1a

Hasil Perhitungan Validitas Untuk Butir Harapan

No. Dimensi Item r hitung r tabel Status

Rel1 0,371 0,195 Valid

Rel2 0,549 0,195 Valid

Rel3 0,304 0,195 Valid

Rel4 0,301 0,195 Valid

1 Keandalan

(reliability)

Rel5 0,297 0,195 Valid

Tan1 0,426 0,195 Valid

Tan2 0,418 0,195 Valid

Tan3 0,337 0,195 Valid

Tan4 0,491 0,195 Valid

Tan5 0,557 0,195 Valid

2 Bentuk Fisik (tangible)

(69)

Tan7 0,428 0,195 Valid

Tan8 0,320 0,195 Valid

Tan9 0,539 0,195 Valid

Tan10 0,463 0,195 Valid

Tan11 0,440 0,195 Valid

Res1 0,349 0,195 Valid

3 Daya Tanggap

(responsiveness) Res2 0,274 0,195 Valid

Ass1 0,344 0,195 Valid

4 Jaminan

(assurance) Ass2 0,203 0,195 Valid

Emp1 0,428 0,195 Valid

5 Empati

(emphaty) Emp2 0,446 0,195 Valid

Harga1 0,219 0,195 Valid

6 Harga

Harga2 0,306 0,195 Valid

Sumber : Data Primer diolah

Tabel V.1b

Hasil Perhitungan Validitas Untuk Butir Kenyataan

No. Dimensi Item r hitung r tabel Status

Rel1 0,411 0,195 Valid

Rel2 0,322 0,19

Gambar

Gambar E.1 Gambar Struktur Organisasi Flamboyan Internet
Tabel 3.1 Bobot rata–rata Atribut (Wi)
Tabel V.1a Hasil Perhitungan Validitas Untuk Butir Harapan
Tabel V.1b Hasil Perhitungan Validitas Untuk Butir Kenyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prioritas 5 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim.... Prioritas 1 Pemeliharaan Kesejahteraan

[r]

 Pemerintah Desa Jatisarono menyambut dengan baik adanya kegiatan pelatihan pelayanan prima dan pendampingan penyusunan standar pelayanan prima di Desa

Pengaruh Pembelajaran Makharijul Huruf Al-Hijaiyah Terhadap Kemampuan Imla Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. عجارملا ميهاربإ

[r]

Tanda-tanda tersebut adalah tanda-tanda kemungkinan terjadinya cedera pada tulang belakang bagian leher, cedera bagian ini sangat berbahaya karena disini terdapat

Pada setiap peladen CMS Wordpress dapat menghasilkan waktu respon yang lebih baik dibanding dengan Joomla. Dapat dilihat pada Gambar 5.14 dan Gambar 5.15 bahwa waktu

Dari hasil analisis panjang antrian kendaraan yang akan melakukan putaran balik dari arah simpang Polda pada jam 17.00 – 18.00 didapatkan panjang antrian maksimum