• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN

MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY

(LCD) PROYEKTOR PADA SISWA

KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NGAUNU ROFIK

NIM 11510035

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA

LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR

PADA SISWA

KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NGAUNU ROFIK

NIM 11510035

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

(4)

iv

(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

Pendidikan terbaik berawal diri pribadi yang baik

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk

1. Bapak dan ibuku tercinta atas do’a dan kasih sayangnya kepadaku.

2. Kakak dan Mbak yang telah memberikan dukungan untuk kelancaran studi

adiknya ini, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.

3. Para teman karibku Ahmad Syaifuddin, Eko Riyanto, Muhamad Ikhsan, Ifa

Kumala santi, Yuni Astuti, Muhamad Salikuddin, Tismiyatin, dan Nopiana

yang ada di saat sedih, susah dan senang terima kasih teman- teman untuk

semuanya kebaikan kalian akan selalu kukenang.

4. Warga desa randu ares yang yang telah memberikan rumah kedua untuk

diriku.

5. Teman-teman PGMI kelas B tercinta terimakasih atas dukungannya.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,

taufiq, hidayahnya serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas

penulisan Skripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada

Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut yang setia.

Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses yang cukup panjang, maka skripsi

dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL

DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR

BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015“ dapat penulis selesaikan dengan baik, untuk itu penulis penulis mensyukuri atas rahmat yang telah

diberikan-Nya.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

berjalan lancar tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Atas segala

dorongan dan bantuanya penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan

kebijaksanaan meluanhkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

(9)

ix

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan FTIK

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

6. Musarofah, S.Pd.I, selaku kepala MI Mlilir Bandungan yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah

yang beliau pimpin.

7. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Mlilir Bandungan yang telah membantu

penulis selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut.

8. Murid-murid kelas II MI Mlilir Bandungan yang telah mendukung dan

membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis berdo’a semoga perhatian, bimbingan, dan bantuan kebaikan dari

semua pihak merupakan amal saleh yang diterima Allah SAT. Demikian

sekripsi ini penulis susun dengn sangat sederhana, jauh dari harapan para

pembaca, maka saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Dan semoga sekripsi ini dapat

menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan.

Salatiga 24 Februari 2015

(10)

x

ABSTRAK

Rofik, Ngaunu. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Penjumlahan Menggunakan Media LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) Proyektor Pada Siswa Kelas II MI Mlilir Bandungan Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekripsi, Jurusan Tarbiyah Program Studi pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.

Kata kunci: prestasi belajar matematika dan media LCD Proyektor.

Matematika menjadi pelajaran yang menakutkan di dunia pendidikan terutama pendidikan di kelas rendah. Belajar merupakan proses yang sangat penting dalam pendidikan. Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar bagi peserta didik. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondisif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Dalam pembelajaran matematika masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah kkm yang telah ditetapkan oleh guru. Dalam hal ini diperlukan guru yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun langkah-langkah dalam PTK ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Dengan objek penelitian adalah siswa kelas II sebanyak 31 siswa dan satu orang guru kolaborator yang bernama Ely Susanti.

(11)

xi

Pernyataan Keaslian Tulisan ………

Motto dan Persembahan ……….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………...

B. Rumuasan Masalah ………...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ...

E. Manfaat Penelitian ………...

F. Definisi Operasional ...

(12)

xii

H. Sistematika Penulisan ………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar Matematika ...……...

1. Pengertian Prestasi Belajar ………..

2. Ciri-Ciri Belajar ………...

3. Prinsip-Prinsip Belajar ...

4. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ……….

5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...

B. Matematika ………...

1. Pengertian Matematika ...

2. Fungsi dan Tujuan Matematika ...

3. Ruang Lingkup Matematika ...

4. Materi Penjumlahan ...

C. Media LCD Proyektor ...

1.Pengertian Media LCD Proyektor ...

2.Kelebihan dan Kelemahan ...

3.Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Media LCD ...

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi pelaksanaan siklus I ...………..

B. Deskripsi pelaksanaan siklus II …...………...

C. Deskripsi pelaksanaan siklus III ………...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(13)

xiii

4.Peningkatan Siklus I, II, dan III ...

(14)

xiv

DaftarTabel

Table 1.1 Nilai Ulangan Matematika ...

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I ……….

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II ………

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus III ………..

Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ………

Tabel 4.5 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ………...

Tabel 4.6 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus III ……….

Tabel 4.7 Peningkatan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ... 2

42

43

44

45

47

48

(15)

xv

Daftar Gambar

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III

Lampiran 4 : Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 5 : Lembar Konsultasi

Lampiran 6 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda

disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan

penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran diduktif,yaitu kebenaran

sustu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran

sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam

matematika bersifat konsisten (Depag RI 2004: 179). Pembelajaran

matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta

didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik

memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari

(Muhsetyo, 2011).

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung,

mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana

yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan,

pengukuran, geometri, dan pengelolaan data. Matematika juga berfungsi

mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dalam bahasa

melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan

(18)

2

Ruang lingkup materi pada standar kompetensi pembelajaran

matematika ini adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan

data (Depag RI 2004: 180). Pada dasarnya mata pelajaran matematika perlu

diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk

membekali mereka dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis,

kritis dan kreatif serta kemampuan bekarja sama (Dariyanto, 2012: 240).

Pembelajaran matematika di MI Mlilir kecamatan bandungan ini

masih tergolong sangat rendah dalam prestasi belajar matematika. Itu

dikarenakan para guru masih menggunakan media papan tulia. Pembelajaran

matematika umumnya gurunya menyelesaikan soal-soal di papan tulis (Siver

dalam PLPG MI, 2013: 84). Selain itu dalam membelajarkan matematika

kepada siswa, guru masih menggunakan paradikma pembelajaran lama

kepada siswa maka cenderung pembelajaran yang terjadi adalah

pembelajaran satu arah dan monoton sehingga mengakibatkan siswa merasa

jenuh dan bosan (Dariyanto, 2012: 240).

Berdasarkan pada temuan-temuan yang terjadi di lapangan mengenai

pembelajaran matematika, banyak sekali siswa yang belum dapat mencapai

nilai dengan kriteria ketuntasan yang sudah di tetapkan. Ini ditunjukkan

dengan hasil nilai ulangan harian sebagai berikut.

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Matematika

(19)

3

mencapai nilai tuntas daripada yang sudah mencapai nilai tuntas. Siswa

yang sudah mencapai nilai tuntas hanya ada 3 anak atau dalam persen

9,68%. Anak yang belum mencapai nilai tuntas ada 28 anak atau dalam

persen 90,32%.

Membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih

memiliki berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan

situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai.

(20)

4

berinteraksi satu sama lain. Hal ini dapat berlangsung dalam situasi yang

kondusif, menarik, dan menyenangkan. Oleh karena itu guru harus

memahami dan memilih strategi pembelajaran yang menarik dan inovatif

(Dariyanto, 2012: 240).

Media dalam pembelajaran matematika relatif sama dengan media

dalam pembelajaran yang lain, yaitu dapat dikelompokkan berupa: (1)

sederhana, misalnya papan tulis, papan grafik, (2) cetak, misalnya buku,

modul, LKS, dan (3) media eletonik, misalnya OHP, LCD, audio

(radio,tape), audio dan video (TV, VCD,DVD), kalkulator, komputer, dan

internet (Muhsetyo, 2011). Media LCD Proyektor adalah salah satu media

masa kini yang banyak digunakan dalam pembelajaran, pendidikan, dan

pelatihan (Muhsetyo ,2011). Media LCD adalah sebuah alat proyeksi yang

mampu menampilkan unsur-unsur media seperti gambar, teks, video,

animasi (Daryanto, 2013: 135). Media LCD yang digunakan oleh guru

sebagai alat bantu merefleksikan gambar atau slide yang dibuat untuk peoses

pembelajaran matematika dapat menjadikan pembelajaran matematika ini

menyenangkan dan tidak membosankan bagi penganjar dan siswa apabila

guru dapat mengunakannya dengan baik.

Berdasarkan urain di atas penulis berinisiatif melakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul ” PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN LIQUID

CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI

(21)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut : Apakah Media LCD Proyektor dapat

meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa

kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan media

LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi

penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran

2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan

tahun pelajaran 2014/2015.

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan media LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) dalam

kegiatan belajar mengajar (KBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang

diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini adalah

KKM mata pelajaran Matematika di MI MLILIR BANDUNGAN. Peneliti

sangat berharap siswa mampu mencapai indikator/standar yang telah

ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan.

(22)

6 a. Secara Individu

Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 65 dalam materi pembelajaran

penjumlahan bilangan sampai 500.

b. Secara Klasikal

Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas

tersebut siswa yang mendapat skor ≥ 65 mencapai persentase yang telah

ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari siswa yang

ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM kelas.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi

teoritis maupun praktis.

1. Teoritis

Dari segi teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan teori

pembelajaran, khususnya dalam penggunaan media LCD Proyektor yang

dilakukan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan pada mata pelajaran

Matematika dan juga dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain.

2. Praktis

a. Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan masukan

positif dan menjadi alternatif media pembelajaran Matematika

sehingga mampu meningkatkan kualitas sekolah sebagai lembaga

(23)

7

b. Manfaat bagi guru

1) Dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif

menggunakan media LCD.

2) Mendapatkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam

menyampaikan materi Matematika.

3) Sebagai masukan bagi guru Matematika dalam upaya

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

c. Manfaat bagi siswa

1) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Matematika.

2) Siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran melalui media

LCD Proyektor.

F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan

yang di kembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukan dengan

nilai test atau angka yang di berikan oleh guru (Musarofah, 2008:29).

2. Matematika

Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak

didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, di mana

dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena

(24)

8

3. Penjumlahan

Perjumlahan adalah salah satu operasi aritmetika dasar. Perjumlahan

merupakan penambahan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu

bilangan yang merupakan jumlah

(wikipedia, 2014).

4. Media LCD Proyektor

LCD Proyektor juga disebut multimedia proyektor. Multimedia

proyektor adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan

unsur-unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik terpisah

maupun gabungan diantara unsur-unsur media tersebut dan dapat

dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti Komputer,

TV, Kamera, VCD/DVD Player, dan Video Player (Daryanto, 2013:

134-135).

G. Metode Penelitian 1. Rencana penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilaksanakan sesuai dengan perinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yaitu melalui 3 siklus yang setiap siklus terdiri dari 4 tahap: perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena

adanya kendala dari siswa kelas II adalah rendahnya prestasi belajar pada

(25)

9

Gambar 1.1

Tahapan Pelaksanaan Penelitian

(Suyadi, 2010: 50).

2. Subjek, lokasi, dan waktu Penelitian a. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Mlilir

Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2014/2015.

Perencanaan

refleksi

Siklus I

Pelaksanaan

Pengamatan

perencanaan

Pelaksanaan

Siklus II

Pengamatan refleksi

perencanaan

Siklus III

pengamatan

(26)

10

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Mlilir kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

c. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang dibutuhkan peneliti dalam

penelitian dan mencari data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan

pada 03 Desember 2014 – 5 Februari 2015.

3. Langkah-langkah

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan adalah tahap pertama yang dilakukan peneliti

secara matang dan teliti. Dalam tahap ini ada tiga hal yang harus

dilakukan oleh peneliti antara lain: mengidentifikasi masalah,

merumuskan masalah, dan pemecahan masalah (Suyadi, 2010: 50).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan

pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2010: 62).

Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah

yang sudah dirumuskan.

c. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret

sejauh mana efektivitas kepemimpinan atas tindakan telah mencapai

sasaran. Pada tahap ini peneliti mengamati dengan mencatat baik dan

(27)

11

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan ketika pelaksanaan

tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika

antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung (Suyadi,

2010: 64).

4. Instumen Penelitian

a. Observasi

Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang

mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi,

observasi (pengamat) tinggal memberikan tanda atau tally pada

kolom atau tempat peristiwa muncul (Arikunto, 2002: 133).

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Silabus

d. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok (Arikunto, 2002: 127).

5. Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa kelas

(28)

12

pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dalam kelas baik secara

langsung maupun tidak langsung.

b. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah

melakukan pembelajaran Matematika materi penjumlahan dengan

media LCD Proyektor, baik pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3.

c. Dokumentasi

Mencari fakta mengenai suatu hal yang berupa benda-benda

tertulis (data siswa, data guru, dan kondisi sekolah) dan foto

kegiatan pembelajaran.

6. Analisis Data

Analisis data adalah menganalisa data yang telah terkumpul

untuk mengetahui berapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian

untuk perbaikan belajar siswa dan untuk membuktikan hipotesis maka

hasil penilitian akan di analisis dengan rumus

Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

(29)

13

H. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis

tindakan dan indikator keberhasilan, dan indikator keberhasilan, manfaat

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisi definisi prestasi belajar Matematika, definisi media LCD

Proyektor, dan kaitan perstasi belajar Matematika dengan media LCD.

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Berisi subjek penelitian, deskripsi siklus I yang meliputi

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II meliputi

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, dan deskripsi siklus III.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Berisi hasil penelitian (data hasil pengamatan dan hasil belajar

siswa) dan analisis hasil penelitian setiap siklus.

BAB V : PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran, bagian akhir, daftar pustaka, dan

(30)

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar Matematika 1. Pengertian prestasi belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir

sampai akhir hayat.

Kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki

arti ” berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki

pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai

kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau

ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapat

ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan

belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat

melaksanakan, dan memiliki tentang sesuatu. (Fudyartanto dalam

Baharuddin, 2008:13)

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Belajar adalah perubahan relatif

permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari

(31)

15

tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Suwardi, 2009:

18).

Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka

responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka

responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:

(i) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon

pebelajar,

(ii) Respon si pebelajar, dan

(iii) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat

terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Sebagai ilustrasi, perilaku respon si pebelajar yang baik diberi

hadiah, perilaku respon yang tidak baik diberi teguran dan

hukuman (Skinner dalam Mudjiono, 2002: 9).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang individu yang relatif

permanen yang didapat melalui pengalaman individu itu sendiri dengan

interaksi dengan lingkungannya.

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha.

Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan (wikipedia, 2014). Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas

(32)

16

2. Ciri-Ciri Belajar

Dalam proses belajar pasti mempunyai ciri-ciri. Ciri-ciri belajar

sebagai berikut:

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti,

bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu

adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari

tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil

belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

b. Perubahan tingkah laku relatif permanen. Ini berarti, bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi, perubahan

tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

c. Perubahan tingkah laku tidah harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang

memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk

mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008: 15).

3. Prinsip-Prinsip Belajar

Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru

(33)

17

a. Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan

orang lain. Untuk itu siswa yang harus bertindak aktif.

b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan

langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses

belajar.

d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan

siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

e. Motivasi belajar siswa akan meningkat apabila ia diberi

tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya

(Sokamto dalam Baharuddin, 2008: 16).

4. Jenis-Jenis Prestasi Belajar

Jenis-jenis prestasi belajar menjadi tiga jenis faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar:

a. Ulangan harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian

kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau

lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD.

Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan,

praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan

harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan

(34)

18

Sebagai tindak lanjut ulangan harian, yang diperoleh dari

hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh

pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada

setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan

demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik

remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa

dapat segera diketahui sebelum akhir semester.

Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain

dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain

seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut

dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Ulangan harian ini

juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.

b. Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

setelah melaksanakan 8–9 minggu kegiatan pembelajaran.Cakupan

ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk

Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan,

praktik/perbuatan, tugas dan produk.

Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan

tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan

(35)

19

Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak

lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar

siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.

c. Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di

akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi

seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester

satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan,

praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk.

Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah

mengolah dan menganalisis nilai ulangan akahir semester. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan

demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik

remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat

diketahui sebelum akhir tahun pelajaran (Sudijono, 2011: 48).

5. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Ada banyak hal yang dapat mempengaruh prestasi pelajar.

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara

umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan

(36)

20 1. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri

individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti

faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal

terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

a. Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu

yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.

Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan dejenisnya.

b.Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu

yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial,

bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk

teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orngan dalam

belajar, kedekatan antara anak dengan orang lain,

keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan

antara personil sekolah dan sebagainya.

2. Faktor internal

Faktor intrnal adalah faktor-faktor yang ada di dalam diri

individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor

(37)

21 a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam

diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari :

1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya

Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada

pada diri individu sangat mempengaruhi hasil

belajar . keadaan tonus jasmani secara umum ini,

misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik

individu. Apabila badan individu dalam keadaan

bugar dan sehat maka akan mendukung hasil

belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam

keadan kurang bugar dan kurang sehat akan

menghambat hasil belajar.

2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah

keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang

terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam

diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang

masuknya pengetahuan dalam diri individu.

b. Faktor psikologi

Faktor psikologi adalah faktor psikis yang ada dalam diri

(38)

22

kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian dan

lain sebagainya.

Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.

Pengaruhnya bisa bersifat positif ( mendukung), namun bisa juga negatif (

mengahambat) (Suryabrata dalam suwardi, 2009: 23).

B. Matematika

1. Pengertian Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa

Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan

dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran diduktif,

yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat

logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau

pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depag RI, 2004: 179).

Pentingnya tekanan pada kemampuan peserta didik berfikir intuitif

dan analitik akan mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan

terampil dalam menemukan pola dan hubungan/ keterkaiatan (Bruner

dalam Gatot Muhsetyo, 2011).

2. Fungsi dan Tujuan Matematika

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung,

mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana

yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan,

(39)

23

mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dalam

bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan

persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel.

Tujuan pembelajaran matematika adalah:

a. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, ekplorasi, eksperimen,

menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsistensi.

b. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi,

intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran

divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan,

mencoba-coba.

c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi

ataumengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan

lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

3. Ruang Lingkup Matematika

Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi

matematika yang dibakukan dan harus ditunjukan oleh peserta didik

pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika. Standar ini

dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya,

indikator, dan materi pokok pada setiap aspeknya. Pengorganisasian dan

(40)

24

ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran atau kecakapn yang hendak

dicapai.

Ruang lingkup materi pada setandar kompetensi matematika ini

adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan data.

Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan

dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan. Pengukuran dan

geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan unsur

bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas, dan

volume dalam pemecahan masalah. Pengelolaan data ditekankan pada

kemampuan mengumpulkan, menyajikan, mengelolah data.

4. Materi Penjumlahan

Penjumlahan adalah salah satu operasi aritmetika dasar. Penjumlahan

merupakan penambahan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu

bilangan yang merupakan jumlah (wikipedia, 2014).

Pada kelas dua MI ada banyak materi yang diajarkan pada mata

pelajaran matematika salah satunya adalah penjumlahan. Dalam

penjumlahan itu terdapat standar kompetensi yaitu melakukan

penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500. Standar kompetensi

itu dibuat kompetensi dasar yaitu melakukan penjumlahan dan

(41)

25

Penjumlahan tanpa teknik menyimpan dua bilangan Hasil penjumlahan sampai dengan 50

1. Cara mendatar

2. Cara bersusun pendek 15

21 +

36 Satuan = 5 + 1 = 6

Puluhan = 1 + 2 = 3

Jadi, 15 + 21 = 36 3. Cara bersusun panjang

15 = 10 + 5 bentuk panjang

21 = 20 + 1 bentuk panjang

= 30 + 6 ke bawah dijumlah

= 36 dari bentuk panjang menjadi bentuk

pendek

Penjumlahan tiga bilangan berturut-turut 21 + 32 + 6 = …

1. Cara bersusun pendek 21 2. Cara bersusun panjang

(42)

26

Penjumlahan tiga bilangan berturut-turut 121 + 112 + 36 = …

1. Cara bersusun pendek 121 2. Cara bersusun panjang

121 = 100 + 20 + 1 bentuk panjang

C. Media LCD Proyektor

1. Pengertian Media LCD Proyektor

LCD Proyektor juga disebut multimedia proyektor. Multimedia

proyektor adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan

unsur-unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik terpisah

maupun gabungan diantara unsur-unsur media tersebut dan dapat

dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti Komputer,

TV, Kamera, VCD/DVD Player, dan Video Player (Daryanto 2013:

134-135).

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang

digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer

pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok,

dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan

(43)

27

fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya

masih berupa tulisan pada kertas bening (wikipedia, 2014).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian LCD

Proyektor adalah suatu alat atau media modern yang dapat menampilkan

gambar, video, dan data pada permukaan yang datar yang dikoneksikan

dengan perangkat lain seperti computer dan laptop.

2. Kelebihan dan Kelemahan

Ada banyak sekali keuntungan dari penggunaan media LCD

Proyektor terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran.

Adapun keuntungan dari media LCD Proyektor antara lain:

a. Mampu menarik perhatian anak- anak.

b. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

c. Mampu menimbulkan rasa senang selama dan menambah

motivasi belajar siswa.

d. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik,

animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling

mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

e. Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.

f. Dapat menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas.

g. Dapat menampilkan gambar, video, dan data dengan ukuran

besar.

h. Materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara

(44)

28

i. Dapat dipertunjukan pada ruangan setengah gelap.

j. Lebih efisien.

k. Dapat digunaka untuk semua bidang pengajaran.

Selain keuntungan yang didapat dari media LCD Proyektor ada juga

kerugian dari penggunaan media tersebut.

Adapun kerugian dari penggunaan media LCD Proyektor :

a. Kurangnya Penerangan. Ruang harus lebih gelap daripada

proyeksi overhead konvensional.

b.LCD resolusi rendah membuat presentasi kelompok paling

cocok ukuran kecil atau menengah.

c. Biaya relative mahal untuk tahap awal.

d. Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih

perlu ditingkatkan.

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Media LCD

a. Menyalakan LCD dan menyambungkan ke laptop.

b. Guru memperlihatkan cara mengerjakan operasi hitung melalui

LCD Proyektor kepada siswa

c. Guru menyuruh siswa untuk mengamati cara guru mengerjakan

(45)

29

d. Guru menjelaskan setiap langkah pengerjaan operasi hitung

sambil menunjukkan langkahnya pada LCD Proyektor sampai

siswa paham terhadap langkah-langkahnya.

e. Setelah itu, siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

(46)

30

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi pelaksanaan siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 31-01-2015, selama

kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

Pelaksanaan tindakan siklus II yang dilakukan peneliti bersama guru

kolabolator di lakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan

(planing), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi

(observasing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan

dapat di diskripsikan sebagai berikut.

1. Tahap perencanaan

a. Guru mempersiapkan materi Matematika penjumlahan dua

bilangan 1-50.

b. Mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman

dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan

bahan yang di perlukan.

d. Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

e. Mempersiapkan lembar observasi /pengamatan untuk guru

(47)

31

f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan

memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat

kegiatan belajar.

2. Tindakan

Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan bantuan guru

kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di

desain, antara lain.

I.) Kegiatan awal antara lain:

a. Guru mengucapkan salam.

b. Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk

mengawali pelajaran.

c. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”

d. Tanya jawab tentang materi yang lalu.

e. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

f. Menjelaskan cakupan materi.

II.)Kegiatan inti

a. Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa diminta

mengamati bilangan yang ditulis guru dalam slide.

b. Siswa membaca buku pelajaran .

c. Guru menjelaskan materi pembelajaran penjumlahan

tanpa teknik menimpan dua bilangan hasil

(48)

32

d. Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan

untuk mengerjakan soal yang dibuat oleh guru.

e. Sering dalam kelas.

f. Bersama siswa guru menyimpulkan hasil

pembelajaran.

g. Guru memberi informasi mengenai materi pelajaran

yang tergali oleh siswa.

h. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa.

III.) Kegiatan penutup

a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang

telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui

pencapaian Indikator, Pencapaian Kompetensi dan

Kompetensi Dasar.

b. Guru memberikan evaluasi.

c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya.

d. Siswa dan guru berdoa.

e. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah

berakhir.

3. Tahap observasi

Pada tahap ini di laksanakan observasi/pengamatan terhadap

(49)

33

a. Guru bersama dengan guru kolabolator mengamati

partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran

b. guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam

mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

c. mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

pembelajaran.

4. Tahap refleksi

Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan,

peneliti bersama guru kolabolator mengadakan refleksi atas

tindakan-tindakan yang telah di lakukan, yaitu pembelajaran

dengan menggunakan media LCD Proyektor., Dengan media

tersebut apakah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Refleksi

dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh

tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan. Juga mengkaji keberhasilan belajar siswa

sebagai persiapan tindakan selanjutnya.

Adapun refeleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan

siklus I ini adalah, penggunaan media pada siklus I dapat di

katakan belum berjalan dengan maksimal. Hal ini dipengurhi

oleh beberapa faktor:

(50)

34

b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru

menjelaskan.

c. Siswa masih belum antusias maju ke depan kelas.

Untuk mengatasi hal- hal diatas peneliti menggunakan cara

sebagai berikut menampilkan video tentang operasi hitung

penjumlahan agar dapat menarik perhatian siswa. Guru

menberikan hadiah untuk siswa yang berani maju ke depan.

Guru membentuk kelompok agar siswa tidak bermain sendiri.

B. Diskripsi pelaksanaan siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 2-2-2015, selama

kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

Pelaksanaan tindakan siklus II yang dilakukan peneliti bersama guru

kolabolator dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan

(planing), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi

(observasing), dan refleksi (reflekting), secar garis besar pelaksanaan

dapat di diskripsikan sebagai berikut.

1. Tahap perencanaan

a. Guru mempersiapkan materi Matematika penjumlahan tiga

bilangan berturut-turut 50-200.

b. Mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman

dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan

(51)

35

d. Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

e. Mempersiapkan lembar observasi /pengamatan untuk guru

guna mengetahui perubahan dan pengembangan.

f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan

memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat

kegiatan belajar

2. Tindakan

Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan bantuan guru

kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di

desain, antara lain

I.) Kegiatan awal antara lain

a. Guru mengucapkan salam

b. Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk

mengawali pelajaran.

c. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”

d. Tanya jawab tentang materi yang lalu

e. Menjelaskan tujuan pembelajaran

(52)

36 II.) Kegiatan inti

a. Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa

diminta mengamati bilangan yang ditulis guru

dalam slide.

b. Siswa membaca buku pelajaran

c. Guru menjelaskan materi pelajaran yang ada di

slide yaitu penjumlahan tiga angka berturut- turut

hasil penjumlahan 50-200.

d. Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke

depan untuk mengerjakan soal yang dibuat oleh

guru.

e. Sering dalam kelas.

f. Bersama siswa guru menyimpulkan hasil

pembelajaran.

g. Guru member informasi mengenai materi

pelajaran yang tergali oleh siswa.

h. Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja

siswa.

III.) Kegiatan penutup

a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi

yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk

mengetahui pencapaian Indikator, Pencapaian

(53)

37

b. Guru memberikan evaluasi.

c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya.

d. Siswa dan guru berdoa.

e. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah

berakhir.

3. Tahap observasi

Pada tahap ini di laksanakan observasi/pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung antara lain:

a. Guru bersama dengan guru kolabolator mengamati

partisipasi peserta didik pada saat kegiatan

pembelajaran

b. guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam

mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran

berlangsung

c. mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi

saat pembelajaran

4. Tahap refleksi

Pada siklus II ini pembelajaran dengan menggunakan media

LCD Proyektor sudah cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari

semakin banyak siswa yang memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan dari guru. Juga sudah banyak siswa yang antusias

maju ke depan kelas. Tapi masih ada sebagian siswa yang masih

(54)

38

dalam pelaksanaan siklus III guru akan mengkolaborasikan

pembelajaran menggunakan media LCD dengan siswa dibentuk

kelompok bermain.

C. Deskripsi pelaksanaan siklus III

Siklus III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 4-2-2015, selama

kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

Pelaksanaan tindakan siklus III yang dilakukan peneliti bersama

guru kolabolator dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu

perencanaan (planing), implementasi tindakan (acting), observasi dan

interprestasi (observasing), dan refleksi (reflekting), secar garis besar

pelaksanaan dapat di diskripsikan sebagai berikut.

1. Tahap perencanaan

a. Guru mempersiapkan materi Matematika penjumlahan tiga

bilangan berturut-turut 200-500.

b. Mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman

dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan

yang di perlukan.

d. Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

e. Mempersiapkan lembar observasi /pengamatan untuk guru

(55)

39

f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan

memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat

kegiatan belajar

2. Tindakan

Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan bantuan guru

kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di

desain, antara lain

I.) Kegiatan awal antara lain

a. Guru mengucapkan salam

b. Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk

mengawali pelajaran.

c. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”

d. Tanya jawab tentang materi yang lalu

e. Menjelaskan tujuan pembelajaran

f. Menjelaskan cakupan materi pelajaran

II.) Kegiatan inti

a. Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa

mengamati bilangan yang ditulis guru dalam slide.

b. Siswa membaca buku pelajaran.

c. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang

penjumlahan tiga bilangan berturut-turut yang

(56)

40

d. Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke

depan untuk mengerjakan soal yang dibuat oleh

guru.

e. Sering dalam kelas.

f. Bersama siswa guru menyimpulkan hasil

pembelajaran.

g. Guru member informasi mengenai materi pelajaran

yang tergali oleh siswa.

h. Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja

siswa.

III.) Kegiatan penutup

a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi

yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk

mengetahui pencapaian Indikator, Pencapaian

Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

b. Guru memberikan evaluasi.

c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya.

d. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah

berakhir.

3. Tahap observasi

Pada tahap ini di laksanakan observasi/pengamatan terhadap

(57)

41

1. Guru bersama dengan guru kolabolator mengamati

partisipasi peserta didik pada saat kegiatan

pembelajaran

2. guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam

mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran

berlangsung

3. mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi

saat pembelajaran

4. Tahap refleksi

Pada siklus III ini pembelajaran dengan menggunakan media

LCD Proyektor berlangsung dengan lancar. Hal ini dapat dilihat

dari semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan dari guru tidak ada siswa yang bermain sendiri.

Sudah banyak siswa yang antusias maju ke depan kelas dan tidak

malu untuk maju ke depan kelas. Sehingga siswa dapat mencapai

target minimal kkm individu dan pencapaian kkm kelasnya dapat

tercapai dengan maksimal yaitu siswa mencapai kkm kelas

(58)

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Hasil pengamatan dari hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

(59)

43

29 Siswa 29 100 Tuntas

30 Siswa 30 80 Tuntas

31 Siswa 31 100 Tuntas

2. Siklus II

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II

(60)

44

3. Siklus III

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus III

(61)

45

B. Pembahasan 1. Siklus I

Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

(62)

46

Dari data di atas menunjukan hasil belajar siswa pada siklus I.

Siswa yang mencapai kkm dalam presentase

Sedangkan siswa yang belum mencapai kkm dalam presentase

Pada siklus I ini menunjukan siswa yang tuntas adalah sebanyak

23 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa. Adapun yang

didapatkan dalam pelaksanaan siklus I ini adalah, penggunaan media

pada siklus I dapat di katakan belum berjalan dengan maksimal. Hal

ini dipengurhi oleh beberapa faktor:

a. Banyak siswa yang masih bermain sendiri.

b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan.

c. Siswa masih belum antusias maju ke depan kelas.

Untuk mengatasi hal- hal diatas peneliti menggunakan cara

(63)

47

penjumlahan agar dapat menarik perhatian siswa. Guru menberikan

hadiah untuk siswa yang berani maju ke depan. Guru membentuk

kelompok agar siswa tidak bermain sendiri.

2. Siklus II

Tabel 4.5 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

(64)

48

Dari data di atas menunjukan hasil belajar sisw a pada siklua II ,

siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa atau dalam presentase 77,42% dan

siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau dalam presentase

22,58%. Pada siklus II ini pembelajaran dengan menggunakan media

LCD Proyektor sudah cukup bagus. hal ini dapat dilihat dari semakin

banyak siswa yang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari

guru. Juga sudah banyak siswa yang antusias maju ke depan kelas. Tapi

masih ada sebagian siswa yang masih bermain dan tidak memperhatikan.

Untuk mengatasi hal tersebut dalam pelaksanaan siklus III guru akan

mengkolaborasikan pembelajaran menggunakan media LCD dengan

siswa dibentuk kelompok bermain.

3. Siklus III

Tabel 4.6 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus III

(65)

49

Pada siklus III ini pembelajaran dengan menggunakan media

LCD Proyektor berlangsung dengan lancar. Hal ini dapat dilihat

dari semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan dari guru tidak ada siswa yang bermain sendiri.

Sudah banyak siswa yang antusias maju ke depan kelas dan tidak

malu untuk maju ke depan kelas. Sehingga siswa dapat mencapai

target minimal kkm individu dan pencapaian kkm kelasnya dapat

tercapai dengan maksimal yaitu siswa mencapai kkm kelas

sebesar 100% atau seluruh siswa telah lulus mencapai kkm.

4. Peningkatan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

(66)

50

Dari data di atas menunjukan peningkatan hasil belajar siswa yang

pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 23. Hal ini menunjukkan ada

peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu dari 3 siswa menjadi 23

siswa. Kemudian pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa. ini

menunjukan pada siklus II mengalami kenaikan 1siswa dari siklus I

menjadi 24 siswa yang tuntas, dan pada siklus III semua siswa sudah

mencapai nilai tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan

media LCD Proyektor pada mata pelajaran matematika di MI Mlilir

(67)

51

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil

sebagai berikut: Melalui penggunaan media LCD Proyektor dapat

meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan 1-500

pada siswa kelas II di MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran

2014/2015. Peningkatan prestasi belajar dari pelaksanaan siklus I

sampai dengan siklus III yang selalu meningkat. Hasil prestasi belajar

Matematika siklus I sampai Siklus III adalah siklus I yang tuntas

sebanyak 23 orang atau dalam presentase 74,19%, siklus II yang tuntas

sebanyak 24 orang atau dalam presentase 77,42%, siklus III yang

tuntas sebanyak 31 orang atau dalam presentase 100%.

B. Saran

1. Guru harus pandai-pandai dalam memilih dan mengelola media

pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran terutama media LCD.

2. Guru harus dapat menggunakan sarana dan fasilitas yang telah

disediakan oleh pihak sekolahan.

3. Guru harus dapat membuat siswa aktif di dalam pembelajaran.

4. Sebaiknya Guru menggunakan media dalam setiap pembelajaran

(68)

52

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyatd, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asnawir dan Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Ar Ruzz Media.

Daeyanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Depag RI. 2004. Standar Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Erawati, Muna, Lilik Sriyanti, Suwardi. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Karso. 2009. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Muhsetyo, Gatot. 2011. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Musarofah. 2008. Pengaruh Kedisiplinan Guru Kelas Terhadap Prestasi Belajar Anak Kelas V dan VI Di MI Mlilir. Salatiga: STAIN Salatiga.

PLPG.2013.PLPG Kelompok Guru Kelas MI. Semarang: IAIN Walisong.

(69)

53

Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jalarta: Ciputat Pres.

Wikipedia. 2014. Penjumlahan. (online).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Perjumlahan), di akses 3 Desember 2014.

Wikipedia. 2014. Proyektor LCD. (Online).

(70)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

B. Kompetensi Dasar

1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

C. Indikator

1.4.1 Mengerjakan penjumlahan yang hasilnya sampai 50

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengerjakan penjumlahan yang hasilnya sampai 50 dengan benar.

E. Karakter yang Diharapkan

Cerdas , kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, pantang menyerah, tanggung jawab.

F. Materi

Penjumlahan

Penjumlahan tanpa teknik menyimpan dua bilangan Hasil penjumlahan sampai dengan 50

(71)

2. Cara bersusun pendek

3. Cara bersusun panjang

15 = 10 + 5 bentuk panjang

1. Kegiatan awal/ pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

b. Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk mengawali pelajaran.

c. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”

d. Tanya jawab tentang materi yang lalu

e. Menjelaskan tujuan pembelajaran

f. Menjelaskan cakupan materi

2. Kegiatan inti a. Eksplorasi

1) Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa diminta mengamati bilangan yang ditulis guru dalam slide.

2) Siswa membaca buku pelajaran

b. Elaborasi

1) Guru menjelaskan materi pembelajaran penjumlahan tanpa

teknik menimpan dua bilangan hasil penjumlahan sampae 50

2) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan untuk

mengerjakan soal yang dibuat oleh guru

3) Sering dalam kelas.

c. Konfirmasi

(72)

2) Guru member informasi mengenai materi pelajaran yang tergali oleh siswa.

3) Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja siswa.

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup :

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator, Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Guru memberikan evaluasi.

Guru menyampekan pembelajaran berikutnya

Siswa dan guru berdoa

Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah berakhir

I. Media dan Sumber Belajar

1. Buku matematika kelas II SD/MI

2. LCD

J. Evaluasi

Nama :...

No. Absen :...

Selesaikan penjumlahan bilangan berikut ini

(73)
(74)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

L. Kompetensi Dasar

1.4 melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

M. Indikator

2.4.1 Mengerjakan penjumlahan yang hasilnya dari 50-200

N. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengerjakan penjumlahan yang hasilnya dari 50-200 dengan benar.

O. Karakter yang Diharapkan

Cerdas , kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, pantang menyerah, tanggung jawab.

P. Materi

Penjumlahan

Penjumlahan tiga bilangan berturut-turut 50-200

21 + 32 + 6 = …

4. Cara bersusun pendek 21

5. Cara bersusun panjang

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Matematika
Gambar 1.1
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus III
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada kompetensi dasar pesawat sederhana melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan

Dari data kerusakan mesin tersebut akan dianalisis komponen yang memiliki downtime tertinggi pada tiap mesin, setelah itu akan dipilih komponen kritis yang

siswa dan mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan. Dari sini juga dapat diperoleh informasi apakah praktikan dapat menyampaikan materi

Sistem K-Email dengan menggunakan algortima CBC modifikasi pada proses enkripsi dan dekripsi pesan yang terkirim dapat meningkatkan keamanan pada proses email, sistem mempunyai

Penelitian ini akan menghasilkan uraian tentang deskripsi jiwa wirausaha yang ingin dibentuk oleh Jurusan Manajemen kepada para mahasiswanya, jiwa wirausaha mahasiswa Peminatan

Drawing Class Diagrams is an essential aspect of any Object Oriented Design method, so it isn’t surprising that the UML provides us with the appropriate syntax.. We’ll see that we

Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an al-Imam Ashim dalam usahanya mengembangkan ajaran agama islam di Makassar untuk meningkatkan mutu dan nilai keagamaan dalam