Repositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMA
Persepsi dan Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kualitas Lingkungan Pantai di Kepulauan
Sadulang Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep
Isnol Qosim1, Saimul Laili2, Nour Athiroh AS2. 2
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang 1
E-mail: isnolQBio88@yahoo.com ABSTRAK
Suatu lingkungan hidup yang baik dapat mendukung kualitas hidup. Kualitas hidup adalah derajat dipenuhinya kebutuhan dasar manusia. Banyak aktivitas manusia berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan karena pengelolahan yang kurang baik. Persepsi lingkungan pantai adalah cara pandang seseorang yang menentukan perilakunya dalam pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan. Kualitas abiotik perairan pantai adalah suhu, kecerahan, salinitas, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), dan kekeruhan masih berada diambang batas yang ditetapkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi dan aktivitas masyarakat pesisir terhadap kualitas lingkungan pantai di kepulauan Sadulang yaitu pulau Sadulang Besar dan pulau Sadulang Kecil. Metode penelitian adalah metode survey yang dilakukan pada populasi, sehingga ditemukan relatif distribusi, dan hubungan antar variabel. Terdapat tiga variabel yaitu persepsi, aktivitas dan kualitas perairan pantai sebagai data kuantitatif. Data dianalisa dengan metode deskriftif kualitatif. Hasil didapatkan, nilai persepsi tertinggi dimiliki pada manfaat penghasilan (3,15), kategori rendah untuk estetika (2,55), dijual terumbu karang (1,9), Sosial (2,6), menyerap pencemaran lingkungan (2,15), rekreasi (2,15), dan melestarikan keanekaragaman hayati (2,55). Nilai sangat rendah adalah manfaat MCK (1,8), mengurangi suhu udara (1,75), pembuangan sampah (1,55), dan menampung air hujan (1,8). Persentase aktivitas yang tinggi untuk nelayan (43 %), MCK (21 %), dan pembuangan Sampah 4-14 %. Kualitas perairan pantai di Sadulang Besar suhu 31,7˚C, kecerahan air 3,3 m (tidak cerah), kecepatan aliran 0,31 m/dtk, pH 6, oksigen terlarut (DO) 7,13, dan salinitas 31 ppm. Sedangkan perairan Sadulang Kecil suhu 32˚C, kecerahan air 2,5 m (tidak cerah), kecepatan aliran 0,10 m/dtk, pH 6, oksigen terlarut (DO) 6,1 ppm, dan salinitas 30 ppm.
Kata kunci: Persepsi dan Aktivitas, Masyarakat Pesisir, kualitas lingkungan pantai
Repositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMA
PENDAHULUAN
Kecamtan Sapeken kabupaten Sumenep, terdiri dari 21 pulau berpenghuni, diantaranya kepulauan Sadulang terdiri dari dua pulau yaitu Sadulang Besar dan Sadulang Kecil yang terletak di sebelah timur kabupaten Sumenep dengan batasan wilayah sebagai berikut: sebelah utara laut Kalimantan, sebelah selatan laut Bali, sebelah Timur laut Sulawesi dan Sebelah Barat laut Jawa. Pantai kepulauan Sadulang yang memiliki garis pantai ± 7 km terbagi dalam dua garis pantai yaitu pantai pulau Sadulang Besar ± 5 km dan pulau Sadulang Kecil ± 2 km. Keduannya berpasir putih dan ditumbuhi pohon cemara, waru laut sepanjang pantai, dan hutan bakau. Kedalaman pantai antara 1 meter pada kondisi surut sampai dengan 4 meter pada kondisi pasang.
Persepsi lingkungan pantai adalah cara pandang seseorang terhadap lingkungannya, yang akan menentukan perilakunya dalam pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan (Ciptana,
2002)[1].
Aktivitas atau kegiatan masyarakat pesisir
perikanan, perhubungan dan perkapalan,
pergudangan, perindustrian, pertambangan,
pariwisata, dan pengembangan budidaya
kerang-kerangan (Rais, 1995 dalam Ismail, 2001)[2].
Menurut Riyadi, dkk. (2005)3, Kualitas abiotik
perairan pantai antara lain adalah suhu, kecerahan perairan, salinitas, derajat keasaman(pH), oksigen terlarut (DO), dan kekeruhan.
Rumusan masalah yaitu bagaimanakah persepsi, aktivitas masyarakat pesisir dan kualitas perairan pantai faktor abiotik terhadap kualitas
lingkungan pantai di kepulauan Sadulang
kecamatan Sapeken kabupaten Sumenep. Tujuan penelitian Untuk mengetahui persepsi, aktivitas masyarakat pesisir dan faktor abiotik terhadap kualitas lingkungan Pantai di Kepulauan Sadulang
Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep.
BAHAN DAN CARA KERJA
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2012 sampai dengan Januari 2013 di pulau Sadulang Besar dan Sadulang Kecil kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep.
Gambar 1. Titik Pengambilan Sampel
Metode Penelitian
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data tentang persepsi dan aktivitas manusia yang ada dan mencari keterangan secara faktual yang
terjadi dilokasi penelitian, fokus kepada
masyarakat pesisir yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan relatif distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologi
maupun psikologi (Nazir, 1988)[4].
Variabel Penelitian
Terdapat tiga Variabel yaitu variabel persepsi, aktivitas masayarakat dan kualitas perairan pantai sebagai data kuantitatif.
Instrumen penelitian
Alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, Kuesioner, Kamera, Termometer, Kertas lakmus atau pH Stek, Secchi disc, refraktor, DO meter (CG 867), Stopwatch, Tali dan Bola.
Parameter Penelitian Persepsi Responden
Kriteria aspek persepsi yang dijadikan parameter ada 11 perangkat (atribut) kualitas
yaitu:(1) manfaat estetika, (2) MCK, (3) manfaat
dijual terumbu karangnya, (4) Manfaat sosial, (5) manfaat menyerap pencemaran, (6) manfaat
penghasilan, (7)manfaatmengurangi suhu udara,
(8) manfaat membuang sampah, (9) manfaat
rekreasi, (10) manfaat menampung air hujan dan Qosim
Qosim
Repositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMA
(11) manfaat melestarikan keanekaragaman
hayati.
Kuesioner yang dibagikan ke masyarakat sekitar dengan jawaban berjenjang menggunakan nilai skala likert, yaitu sangat bermanfaat 5, bermanfaat 4, netral 3, tidak bermanfaat 2, dan sangat tidak bermanfaat 1.
Kualifikasi Nilai Persepsi Masyarakat Pesisir Tentang Kualitas Pantai yaitu Sangat Tinggi (4,20-5), Tinggi (3,40-4,20), Sedang (2,60-3,40), Rendah (1,80-2,60), dan Sangat Rendah (1-1,80).
Frekuensi tersebut juga dapat dilihat penyebaran persentasenya, untuk menghitung sebaran persentase dari frekuensi tersebut dapat digunakan rumus:
Keterangan:
N= Jumlah Totol Fx= Frekuensi individu P= Persentase
Sumber: Arikunto dalam Laili (2008)[5]
Analisis Data yang didapatkan dari penelitian akan dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kemudian dipersentasekan, digambarkan dalam bentuk tabulasi dan grafik mengenai pemahaman dan aktivitas masyarakat pesisir di Pulau Sadulang Besar dan Pulau Sadulang Kecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persepsi Masyarakat Disekitar Lingkungan Pantai
Nilai dan persentase masyarakat pesisir terhadap kualitas lingkungan pantai di kepulauan Sadulang yang paling banyak bermanfaat untuk penghasilan adalah pulau Sadulang Besar, sedangkan di pulau Sadulang Kecil yang paling bermanfaat untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan manfaat untuk sosial. Kurang bermanfaat terdapat pada pulau Sadulang Besar untuk rekreasi, begitu juga di pulau Sadulang kecil kurang bermanfaat untuk penghasilan.
Namun yang paling banyak yang tidak
bermanfaatnya terdapat pada pulau Sadulang besar seperti manfaat estetika, MCK, manfaat jual
terumbu karang, manfaat sosial, manfaat
menyerap pencemaran lingkungan, manfaat
mengurangi suhu udara, manfaat pembuangan sampah, manfaat menampung air hujan dan manfaat melestarikan keanekaragaman hayati seperti yang terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Perbandingan (A) Nilai dan (B) Persentase Persepsi Masyarakat Pesisir sekitar Pantai di Kepulauan Sadulang
Hasil persepsi masyarakat terhadap
kualitas lingkungan pantai di kepulauan Sadulang secara keseluruhan dengan jumlah responden 97 orang dapat dilihat pada gambar 3. Persepsi masyarakat pesisir di kepulauan Sadulang mempunyai persentase lebih tinggi pada statemen
bermanfaat (34,6%). Menunjukkan bahwa
keberadaan lingkungan pantai dengan manfaat yang ada didalamnya masih banyak dibutuhkan warga setempat khususnya yang berada di sekitar lingkungan pantai dan melakukan aktivitas sehari-hari di lingkungan.
N fx
P= X 100 %
PERBANDINGAN NILAI PERSEPSI MASYARAKAT PESISIR SEKITAR PANTAI DI KEPULAUAN SADULANG 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 ME MMCK MJTK MS MMPL MP MMSU MPS MR MMAH MMKH P e rb a n d in g a n N il a i Sadulang Besar Sadulang Kecil A ME: Estetika,MMCK: MCK ,MJTK: Jual Terumbu Karang,MS: Sosial MMPL: Menyerap Penc. Ling, MP: Penghasilan, MMSU: Mengurangi Suhu Udara, MPS: Pembuangan Sampah, MR: Rekreasi, MMAH: Menampung Air Hujan, MMKH:Keanekaragaman Hayati
A: Sangat Bermanfaat, B: Bermanfaat, C: Netral, D: Tidak Bermanfaat, E: Sangat Tidak Bermanfaat
B
Repositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMA
Gambar 3. (A) Nilai dan (B) Persentase Keseluruhan Persepsi Masyarakat Pesisir sekitar Pantai di Kepulauan Sadulang
Aktivitas Masyarakat Pesisir di Sekitar Lingkungan Pantai
Hasil menunjukkan bahwa masyarakat pesisir memandang kualitas lingkungan pantai sangat memberikan kontribusi bagi penghasilan
mereka seperti pembibitan rumput laut,
penanaman, panen rumput laut, keramba,
mancing, dan kegiatan gudang-gudang ikan atau rumput laut dari aktivitas tentu menghasilkan limbah-limbah yang dibuang langsung ke pantai. selain itu pemanfaatan lingkungan pantai untuk MCK, karena sebagian rumah tangga belum mempunyai fasilatas WC, sehingga nilai estetika kurang bermanfaat.
Hasil kajian dari macam aktivitas manusia disekitar pantai di kepulauan sadulang, tidak bisa digeneralisasikan karena masing-masing pulau mempunyai karakteristik yang berbeda. Perbedaan itu bisa dilihat pada gambar 4.
.
Gambar 4. Perbandingan (A) Jumlah Macam dan (B) Persentase aktivitas masyarakat pesisir terhadap pantai dikepulauan Sadulang
Dari gambar 4 dapat dijelaskan bahwa aktivitas masyarakat pesisir yang dilakukan di daerah lingkungan pantai kepulauan Sadulang yang paling banyak adalah nelayan, tani rumput laut, MCK dan pembuangan Sampah. Dimana limbah-limbah dari hasil aktivitas masyarakat pesisir dibuang langsung ke lingkungan pantai.
Persentase aktivitas masyarakat pesisir pada masing-masing pulau yang paling tinggi adalah pulau Sadulang Besar 43% (nelayan), kemudian 26% (tani rumput laut), sedangkan paling rendah Pembuangan sampah (limbah domestik) 4%, dan Penjemuran rumput laut (2%). Namun di pulau Sadulang Kecil yang paling tinggi 38% (nelayan), selanjutnya 21% (MCK) dan paling rendah adalah 4% aktivitas tani rumput laut.
Hasil analisa kualitas perairan pantai
kepulauan Sadulang kecamatan Sapeken
kabupaten Sumenep yang tercantum pada tabel 3 dapat dijelaskan bahwa kualitas perairan pantai di kepulauan Sadulang kondisinya sekarang masih
berada diambang batas yang ditetapkan
berdasarkan Kep.Men.LH. No. 51 tahun 20046
tentang baku mutu air laut. Kondisi perairan pantai tersebut tidak terganggu oleh limbah-limbah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat pesisir. Namun jika terus-menerus menyuplai
A
ME: Estetika,MMCK: MCK ,MJTK: Jual Terumbu Karang,MS: Sosial MMPL: Menyerap Penc. Ling, MP: Penghasilan, MMSU: Mengurangi Suhu Udara, MPS: Pembuangan Sampah, MR: Rekreasi, MMAH: Menampung Air Hujan, MMKH:Keanekaragaman Hayati
A: Sangat Bermanfaat, B: Bermanfaat, C: Netral, D: Tidak Bermanfaat, E: Sangat Tidak Bermanfaat
B
PERBANDINGAN JUMLAH MACAM MASYARAKAT PESISIR DISEKITAR PANTAI
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 A B C D E F J um la h O ra n g Sadulang Besar Sadulang kecil A
PERBANDINGAN PERSENTASE MACAM AKTIVITAS MASYARAKAT PESISIR DISEKITAR PANTAI 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% A B C D E F P e rs e n ta s e Sadulang Besar Sadulang Kecil B A: Nelayan, B: Tani Rumput Laut, C: Transportasi, D: MCK, E:Pembuangan Sampah, F: Penjemuran Rumput Laut
Repositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMA
limbah-limbah domestik akan tercemar yang berdampak buruk bagi ekologi dan sosial.
KESIMPULAN
1. Nilai persepsi tertinggi terhadap manfaat
kualitas lingkungan pantai adalah untuk Penghasilan (3,15), kategori rendah adalah untuk Estetika (2,55), dijual Terumbu karang (1,9), Sosial (2,6), menyerap pencemaran lingkungan (2,15), rekreasi (2,15), dan melestarikan Keanekaragaman Hayati (2,55). dan sangat rendah adalah manfaat untuk MCK (1,8), Mengurangi suhu udara (1,75),
pembuangan Sampah (1,55), dan
menampung air hujan (1,8).
2. Persentase aktivitas masyarakat pesisir
dilingkungan pantai kepulauan Sadulang yang paling tinggi adalah untuk aktivitas nelayan (43 %), persentase sedang untuk aktivitas MCK (21 %), dan persentase rendah adalah untuk pembungan Sampah 4-14 %. DAFTAR PUSTAKA
[1]Ciptana. G.A, 2002. Persepsi, Sikap, dan
Peranserta Nelayan dan Pemandu Wisata Bahari Dalam Pelestarian Lingkungan Pantai ( Studi Kasus di Kawasan Pariwisata Lovina,
Buleleng Bali). tesis. Program Pasca Sarjana.
Universitas Diponegoro. Semarang.
[2] Ismail. Z, 2001. Kerusakan Lingkungan
Pesisir dan Tingkat Sosial Ekonomi
Masyarakat Nelayan. PEP-LIPI. Jakarta.
Vatria. B, 2010. Berbagai Kegiatan Manusia
Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya
Degradasi Ekosistem Pantai Serta Dampak
Yang di Timbulkannya. Jur. Ilmu Kelautan dan
Perikanan Politeknik Negeri Pontianak.
Journal. Belian. Vol.9. No. 1 Jan 2010. 47-54.
Satrawijaya. A.T, 1991. Pencemaran Lingkungan.
Rineka Cipta. Jakarta.
[3]Riyadi. Lestario W. dan Kusno W, 2005. Kajian Kualitas Perairan Laut Kota Semarang dan Kelayakannya Untuk Budidaya Laut. Journal. Tek. Ling. P3TL-BPPT.6.(3): 497-501.
[4]Nazir. M, 1988. Metode PenelitianCetakan ke
3. Ghalia Indonesia. Jakarta.
[5]Laili, S. 2008. Klasifikasi Kemampuan Lahan
dan Dampak Aktivitas Manusia di Sekitar Sempadan Sungai Brantas Kecamatan Junrejo,
Kota Batu, Jawa Timur. Tesis. Minat Biologi
Konservasi. FMIPA. Universitas Brawijaya. Malang.
Repositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMARepositori FMIPA UNISMA
Lampiran
Tabel 3. Hasil Analisa Kualitas perairan pantai kepulauan Sadulang kecamatan Sapeken kabupaten Sumenep
Parameter Sampel Air Nilai Baku
Mutu perairan pantai Kreteria Kualitas perairan pantai untuk pulau SB SK Ulangan Ulangan 1 2 3 ∑U R 1 2 3 ∑U R SB SK
a. Kebauan - - - alami* Baik Baik
b. Suhu (˚C) 31,8 31,7 3,16 95,1 31,7 31,6 32,8 31,8 96,2 32 26˚C -32˚C* Baik Baik c. Kecerahan(m) 2,5 3,6 4 10,1 3,3 1,5 2,5 3,6 7,6 2,5 > 5 m* Kurang
Baik
Kurang Baik d. Kec Aliran 0,29 0,29 0,35 0,93 0,31 0,36 0,29 0,33 0,32 0,10 > 5 m/dt* Baik Baik
e. pH 7 5 7 19 6,3 6 7 6 19 6,3 7-8* Baik Baik
f. DO 7,7 6,9 6,8 21,4 7,13 5,8 5,6 6,9 18,3 6,1 > 5 ppm* Baik Baik g. Salinatas % 30 31,1 32,1 93,2 31 30 30 30 90 30 28-30 ppm* Baik Baik
Catatan: * Kep.Men.LH No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut
∑U = Jumlah Ulangan dilakukan dalam jarak 1 km.
R = Rata-rata Ulangan
SB = Sadulang Besar
SK = Sadulang Kecil
DO = Dissolved Oxygen (Oksigen terlarut)