• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Candra Sumaryadi NIM Kelompok D. Untuk memenuhi syarat nilai dari mata kuliah Pancasila

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh Candra Sumaryadi NIM Kelompok D. Untuk memenuhi syarat nilai dari mata kuliah Pancasila"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Candra Sumaryadi

NIM. 11.11.5031

Kelompok D

Untuk memenuhi syarat nilai dari mata kuliah Pancasila

(2)

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila di Bus Malam” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Pancasila Drs. Tahajudin Sudibyo.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta pengalaman penulis yang sering kali bepergan menggunakan Bus Malam, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai penerapan nilai Pancasila yang ada pada etika berlalulintas, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Yogyakarta, Oktober 2011

(3)

Pancasila di Bus Malam

Candra Sumaryadi

STMIK Amikom Yogyakarta

ABSTRAK

Transportasi darat khususnya bus malam saat ini mengalami perkembangan pesat hal tersebut ditandai dengan banyaknya Perusahaan Otobus (P.O) yang menyediakan jasa pengangkutan penumpang baik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), serta banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa transportasi Bus malam. Maka para awak Bus malam tersebut di beri tanggung jawab yang besar agar dapat mengantar para penumpang dengan aman, nyaman, dan tepat waktu tiba di tujuan.

Walau selalu mengejar waktu para awak bus tidak melupakan kewajiban mereka dan juga para penumpang yang harus beribadah. Selain itu dalam perjalanan driver Bus selalu menyampaikan informasi pada pengguna jalan lainnya seperti adanya bahaya pengereman secara tiba – tiba, penyempitan Jalan dan adanya kecelakan. Selain mementingkan kepentingan diri dan juga penumpangnya para awak bus juga saling tolong menolong jika da bus yang mengalami suatu masalah.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatnya pengguna moda transportasi umum seperti Bus Malam membuat semakin banyaknya perusahaan yang menjual jasa dalam bidang transportasi Bus malam. Untuk menarik perhatian para calon penumpang beberapa Perusahaan Otobus (P.O) meningkatkan fasilitas untuk keamanan,dan kenyamanan penumpang.

Menariknya cara memberikan fasilitas pada penumpang seperti keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu. Para P.O bersaing menyediakan fasilitas terbaik agar bisa menarik banyak calon penumpang seperti Rumah Makan dengan menu istimewa, fasilitas peribadahan, dan driver yang berpengalaman. Dengan berpengalamannya seorang driver bus malam harus bisa menerapkan dasar – dasar pancasila pada dirinya.

B. Rumusan Masalah

Pada permasalahan dalam Tugas akhir ini “dimanakah Aplikasi Pancasila terjadi?”

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendekatan

a. Pendekatan Yuridis

Secara hukum Perusahaan Otobus merupakan badan usaha yang telah di atur dalam undang undang

UU No.22 (2009) Perusahaan Angkutan Umum adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau

barang dengan Kendaraan Bermotor Umum.

Untuk transportasi darat berupa bus reguler dibagi kedalam dua golongan yaitu Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Untuk bus malam di pulau Jawa di dominasi oleh bus AKAP dan telah di atur dalam

SK Dirjen. Perhubungan Darat No. SK.673/AJ.2003/DRJD/2001 tanggal 27 Juli 2001 telah diatur tetang jaringan trayek AKAP, yang telah ditetapkan sebanyak 1807 trayek AKAP.

Sumber: Ditjen. Perhubungan Darat, 2004

Banyaknya jumlah penumpang maka terjadi peningkatan jumlah armada dan jumlah perjalanan AKAP. Sedangkan jumlah Perusahaan Otobis (PO) sejak tahun 2001 mengalami penurunan drastis sampai 30% dan selanjutnya sampai tahun 2002 tidak mengalami perubahan.

No. Tahun Jumlah PO Jumlah Bus-Rit

Operasi Cadangan Total

1 1999 701 16.403 1.570 17.613 29.738

2 2000 713 16.344 1.563 17.907 30.226

3 2001 969 16.618 1.567 18.185 31.339

4 2002 748 17.369 1.601 18.990 35.135

(6)

b. Pendekatan Sosiologis

Setelah pendekatan secara sosiologis atau pendekatan secara langsung di lapangan, ternyata di dalam Bus Malam adanya penggunaan nilai – nilai Pancasila. Nilai – nilai tersebut erat kaitannya dengan pelayanan untuk para penumpang Bus Malam agar merasa aman, nyaman, dan dapat sampai tepat waktu.

Agar dapat berkendara dengan aman para pengemudi Bus Malam harus menaati peraturan lalulintas yang berlaku. Selain itu para pengemudi juga berkomunikasi dengan menggunakan tanda isyarat lampu maupun isyarat suara (klakson). Tuntutan untuk sampai tujuan tepat pada waktunya dan juga keselamatan penumpang, membuat para awak Bus harus bekerja professional. Selain berkomunikasi dengan antar pengguna jalan lain menggunakan isyarat lampu dan isyarat suara para awak bus seperti asisten pengemudi (kernet),dan kondektur pun berkomunikasi melalui radio panggil atau telepon selular untuk mengetahui perkembangan arus lalulintas jalan yang akan mereka lalui.

Para pengemudi Bus Malam lebih aktif dalam menggunakan tanda – tanda isyarat dibandingkan dengan pengguna jalan lainnya seperti pengguna sepeda motor atau bahkan mobil pribadi. Sehingga tanda – tanda isyarat tersebut menjadi hal yang khas pada bus malam. Dengan aktif dalam memberi tanda isyarat dapat memberikan informasi kepada pengendara lain. Kedisiplinan para pengemudi dalam penggunaan tanda – tanda isyarat tersebut juga dapat membantu mengurani tingginya angka kecelakaan di malam hari. Keselamatan lalulintas Indonesia dari tahun 1971-2001 tampak bahwa tingkat keselamatan di Indonesia makin membaik dari tahun ke tahun. Total kejadian lakalantas pada tahun 2002 mengalami penurunan sebesar 4,27% dari 12.791 kasus pada tahun 2001 menjadi 12.267 kasus. Lakalantas yang berakibat kematian menurun hingga 8,67%, sedangkan yang berakibat luka parah dan luka ringan masing-masing turun sebesar 10,71% dan 2,82%. Namun demikian, kerugian akibat kerusakan kendaraan terus meningkat. Hal ini dapat

(7)

diartikan banyak kecelakaan laluintas yang terjadi tanpa mengakibatkan luka – luka.

Selain untuk keamanan para penumpang dan pengguna jalan lain pihak P.O. juga mewajibkan para pengemudi dan awak bus untuk berlaku sopan kepada para penumpang. Dengan perilaku sopan para awak Bus Malam membuat para penumpang nyaman selama dalam perjalanan. Namun tidak dipungkiri adanya beberapa awak yang terlihat acuh terhadap penumpangnya. Untuk menghormati kewajiban para penumpang beribadah, beberapa P.O. di Pulau Jawa mewajibkan agar para awak Bus berhenti di masjid – masjid atau tempat peristirahatan lainnya yang terdapat tempat ibadah agar para penumpang dapat menjalankan ibadah Shalat Subuh. Namun banyak pula P.O. yang tidak memberi kebijakan tersebut dengan alasan agar cepat sampai tujuan. Kebijakan seperti itu tentu saja menghalangi kewajiban para penumpang agar dapat menjalankan ibadahnya dengan khusuk.

B. Pembahasan

Nilai – niai yang terkandung dalam Pancasila pada dasarnya terdapa pada kehidupan sehari – hari contohnya dalam sebuah perjalanan Bus Malam pun terdapat adanya nilai pancasila yang di terapkan oleh semua unsur yang ada dalam perjalanan tersebut. Nilai Pancasia dijadikan dasar oleh perusahaan jasa transportasi untuk melatih dan mendidik para awak dan pengemudi Bus agar menaati aturan lalulintas, memberi kenyamanan pada penumpang dan mau bekerjasama dalam suatu tim.

Saling menghargai antar umat beragama juga ada dalam sebuah perjalanan Bus Malam. Contohnya beberapa P.O. yang ada di Pulau Jawa mewajibkan para pengemudi Bus untuk mencari tempat shalat ketika memasuki waktu shalat Subuh. Hal tersebut mencerminkan adanya penghormatan kepada umat muslim yang harus menunaikan kewajibannya beribadah kepada sang pencipta. Saling menghormati dalam beragama merupakan cerminan dari Pancasila sila Pertama yaitu “ Ketuhanan Yang Maha Esa”

(8)

Selain menghormati para penumpangnya para pengemudi Bus Malam juga harus menghormati para pengguna jalan lain. Dengan menggunakan tanda – tanda isyarat lampu ataupun suara. Hal terseebut perlu dilakukan oleh semua pengguna jalan karena untuk keamanan diri sendiri dan pengguna jalan yang lain. Para awak Bus Malam juga mereka akan saling tolong menolong jika ada Bus yang mengalami masalah di tempat – tempat yang jauh dari keramaian. Contoh seperti itu biasa dijumpai di jalur pantura yang menghubungkan Jawa Tengah – Jawa Timur dan juga di jalur – jalur utama lintas Sumatera yang terkenal dengan tindak kriminalnya. Walaupun Bus yang mengalami masalah itu bukan dari P.O yang sama namun tolong – menolong tetap dilakukan. Hal tersebut merupakan cerminan dari sila ketiga yaitu “Persatuan Indonesia”dan juga Pancasila sila kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

(9)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan

Proses penerapan nilai – nilai Pancasila dapat diterapkan dimana saja, maka nilai – nilai Pancasila yang terdpat pada sebuah perjalanan Bus Malam yaitu:

 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa digunakan untuk melayani kenyamanan para penumpang untuk dapat melaksanakan ibadah .  Penggunaan tanda – tanda isyarat sebagai alat komunikasi antar

pengguna jalan dan sebagai penerapan sila Persatuan Indonesia .  Saling tolong menolong antar awak Bus yang sedang mengalami

masalah pada kendaraannya juga merupakan cerminan dari Sila Persatuan Indonesia dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Penggunaan dan penerapan nilai pancasila juga perlu untuk melayani penumpang. Dan memberikan rasa aman dan nyaman.

b. Saran

 Perlunya pelatihan terhadap awak Bus malam untuk dapat menerapkan nilai – nilai Pancasila.

 Agar semua pelaku penyedia jasa Transportasi di Indonesia menyadari pentingnya penerapan nilai dan etika Pancasila di jalanan.

 Adanya pengukian profesionalisme para awak dengan cara melihat dari penerapan nilai Pancasila yang telah di lakukan.

(10)

Daftar Pustaka

[DLLAJ 2009] Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, “Injury Law No.22 Year 2009”, 2009, Jakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, “Masterplan Transportasi Darat”, 2005, Jakarta.

[Dep.Dik.Nas 2008] Direktur Pembinaan SMP, “Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP”, 2008, Jakarta.

. .

Referensi

Dokumen terkait

Pada kasus ini pasien mengatakan sudah lama menderita tekanan darah tinggi dan pasien tidak pernah/jarang berobat ke dokter. Pasien hanya berobat ketika

Bentuk kalimat inti adalah inti dari suatu fungsi kalimat yang mempunyai unsur inti subjek dan inti predikat, tetapi bila itu sebuah kalimat transitif terdapat inti objek/pelengkap

[r]

Untuk penilaian “lokasi atrisi” dari penderita bruksisma, paling sering terjadi pada ‘daerah tonjol pendukung’.Hal ini terjadi karena daerahtersebut merupakan daerah yangpaling

Pada perencanaan bangunan gedung Restaurant Pakuwon Square ini menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah di mana semua rangka struktur bangunan memikul

Selanjutnya dilakukan uji homogenitas terhadap nilai pretest keterampilan siswa dalam berpikir orisinil antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah data dari

Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup tentunya tidak akan terlepas dari peran aktif masyarakat.. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas kondisi lingkungan hidup

Langkah selanjutnya sama dengan persamaan pertama, jika hasil adjusted R 2 (diperoleh dari hasil regresi) pada kedua periode tersebut telah diperoleh, maka kita dapat