BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pencak silat merupakan salah satu budaya seni bela diri di Banten,
Perguruan Silambawiqri merupakan salah satu dari sekian ribu perguruan silat
yang ada di Indonesia. yang merupakan organisasi otonom Nahdlatul Ulama (NU)
dan berada di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI).
Kejuaraan baik dari tingkat daerah, wilayah dan nasional sering dilakukan sebagai
wujud pembinaan Perguruan Silambawiqri dalam meningkatkan prestasi kepada
pelajar yang bergabung di perguruan.
Turnamen Kejuaraan Nasional yang pernah di adakan pada tanggal 18
November 2017 bertempat di SMPN 1 Pamarayan ini merupakan salah satu wujud
pembinaan prestasi yang dilakukan oleh Perguruan Silambawiqri yang merupakan
program atau strategi Silambawiqri untuk menarik anak-anak remaja serta
pemuda-pemudi di kabupaten serang. Kegiatan ini yang diagendakan 5 tahun
sekali pada tingkat pelajar untuk meningkatkan minat dan daya tarik pelajar dalam
melestarikan tradisi budaya debus di Banten. Serta pemuda-pemudi yang
tergabung juga untuk ikut serta melestarikan seni bela diri dan debus tradisi
budaya di Banten ini.
Untuk belajar serta mengajak para pelajar serta pemuda di sekitar
minggu, latihan menggunakan teknik dan taktik bertanding, membela diri serta
latihan seni tradisional debus, ketahanan stamina dan semangat juang,
menggunakan kaidah pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus
serta pembelaan diri terhadap lawan yang akan menyerang serta di ajarkan pula
kekebalan tubuh agar tetap terlindungi dan terjaga dari bahaya-bahaya yang tidak
di inginkan. Untuk melestariak budaya seni pencak silat di banten, Perguruan
silambawiqri mengajak serta bekerja sama dengan beberapa sekolah di sekitar
kabupaten serang salah satunya di SD Cikeusal, SMPN Pamarayan, SMAN
Pamarayan, SMA Al-Ikhlas Jawilan, SMAN 1 Jawilan, SMA Petir, SMP
Cikeusal, SMA Kopo serta merangkul mahasiswa dan para pemuda di kabupaten
serang untuk ikut serta menjaga dan melestarikan seni tradisional pencak silat dan
buadaya debus di banten ini.
Selain itu Pergururan Silambawiqri menjadwalkan dan mengajarkan latihan
setiap malam jumat di khususkan atau di utamakn untuk mempelajari tenaga
dalam kebatinan pada setiap orang yang hadir. Pada saat sebelum latihan di mulai
Perguruan silambawiqri selalu rutin melakukan pengajian di setiap malam jumat.
Setelah magrib di ajarkan kajian rohani belajar ilmu agama islam seperti
membacakan ayat suci Al-Qur’an yaitu surat yasin bersama di padepokan
Perguruan silmbawiqri. Hal ini juga yang membuat para pemuda sekitar
termotivasi dan tertarik untuk ikut serta melestarikan budaya seni beladiri debus di
banten.
Selain di atas banyak kegiatan yang dilakukan Perguruan silambawiqri
debus, silaturahim keagamaan, kesenian, pertemanan kekeluargaan serta banyak
ilmu dan pengalaman yang didapat. Banyak factor juga yang dapat mempengaruhi
dan dapat juga di latih agar lebih baik dan terkontrol seperti fisik, teknik, taktik,
dan psikis Latihan aspek psikis perlu ditingkatkan dengan tanpa mengurangi
aspek yang lain. Karena hubungan antara aspek tersebut saling berkaitan antara
satu dengan lainya.
Kelemahan pada faktor mental akan memberi dampak yang besar terhadap
kematangan fisik, teknik, dan taktik yang sudah dicapai. Untuk itu, Perguruan
Silambawiqri diharapkan lebih memperhatikan keadaan mental para pelajar dan
pemuda yang ikut serta dan telah tergabung untuk melestarikan budaya debus
serta seni beladiri di Banten ini agar lebih aktif dalam memberikan program
latihan yang mengarah pada factor pelestarian budaya banten. Semangat juang
para pemuda juga harus di latih agar kaum milenial sekarang tidak melupakan
budaya dan tradisi dari Banten itu sendiri.
Di era modernisasi ini untuk menarik dan meningkatkan pelajar serta
pemuda-pemudi di kabupaten serang banten ini untuk menigkatkan dan
meyakinkan masyarakat bukanlah hal yang sangat mudah, ini dikarenakan banyak
sekali budaya luar yang masuk ke Indonesia. Bahkan sudah mulai memasuki ke
daerah-daerah terpencil sekalipun seperti contohnya kabupaten serang di Banten.
Banyak sekali yang penulis temui pada saat survey di lapangan dan wawancarai
bersama pelajar di daerah kabupaten serang serta para pemuda di kabupaten
serang ini, mereka lebih memilih dan mengikuti budaya lua. Seperti budaya barat,
Tidak sedikit juga para generasi muda menyukai lagu-lagu yang berasal
dari Barat. Terbukti dari setiap adanya pentas-pentas seni dari Barat yang datang
ke Indonesia dimana masyarakat kita begitu antusias menyambutnya serta
menyaksikannya secara langsung, sementara kesenian tradisional hampir
terlupakan dan bahkan banyak anak kecil yang gemar sekali bermain Aplikasi
TikTok. Di sini penulis melihat pergururan silambawiqri banyak merangkul
pelajar dan anak muda untuk ikut andil melestarikan budaya debus di banten
melalui penyebaran Pentas Seni Bela Diri (Debus) di setiap penerimaan murid
baru dan kelulusan sekolah serta pentas di beberapa acara pernikahan, selametan,
pesta rakyat dan masih banyak lagi
Dalam berkomunikasi dengan konteks keberagaman kebudayaan kerap
kali menemui masalah atau hambatan yang tidak diharapkan, misalnya saja dalam
penggunaan bahasa, lambang-lambang, nilai atau norma masyarakat dan
sebagainya. Dalam pencak silat komunikasi Seni bela diri merupakan satu
kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang mempertahankan / membela
diri. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada
dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya.
Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisiknya,
kapan pun dan dimanapun.
Hal inilah yang akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Pada
zaman kuno,tepatnya sebelum adanya persenjataan modern, manusia tidak
memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya selain dengan tangan
kosong dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian
digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik / badan seseorang. Meskipun
begitu, pada zaman-zaman selanjutnya, persenjataan pun mulai dikenal dan
dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan diri Indonesia merupakan negara
yang memiliki keanekaragaman kesenian dan budaya.
Keanekaragaman kesenian dan budaya inilah yang harus menjadi alat
persatu bangsa. Perbedaan antara budaya satu dan lainnya merupakan sarana
untuk saling kenal mengenal. Sebaliknya keberagaman budaya bukan alasan
untuk dijadikan perpecahan antar kelompok etnis tertentu. Adanya sikap saling
menghormati dan menghargai terhadap suku, bahasa, ras, dan agama yang
berbeda merupakan kunci kerukunan umat ditengah kehidupan bangsa yang
multikultural. Selera masyarakat terhadap kesenian dapat berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan jaman.
Prinsip-prinsip komunikasi dalam penerapan pada konteks antar budaya
meliputi hakekat pokok komunikasi, penampilan atau homofili dan heterofili
dalam komunikasi, dan komunikasi sebagai proses konvergensi. Dalam proses
komunikasi antar budaya, maka faktor bahasa verbal dan non verbal sangat
menentukan dalam perkembangannya, baik berupa symbol, proses, dan sistem
yang akan berperan besar. Dalam hal ini komunikasi pada budaya masyarakat
menjadi sangat penting dan sangat di butuhkan, ini menjadi tugas organisasi
Perguruan Silambawiqri dalam melestarikan budaya debus di kabupaten serang ini
Komunikasi antar budaya merupakan komunikasi antar pribadi dengan
perhatian khusus pada faktor yang mempengaruhinya, yakni prinsif hubungan
antarpribadi, keterikatan antarpribadi, dan hubungan kerja antarpribadi. Situasi
komunikasi massa antar budaya yang sangat berpengaruh adalah media massa
yang turut mewarnai dalam perubahan sosial serta akulturasi budaya yang
berkembang. Budaya atau kebudayaan memiliki cakupan makna yang amat luas,
karena pada hakikatnya kebudayaan adalah seluruh aktivitas manusia, baik yang
bersifat lahiriah maupun batiniah.
Memahami aktivitas manusia sebagai makhluk sosiokultural berarti
melahirkan tuntutan untuk memahami sistem atau konfigurasi nilai-nilai yang
dipegang oleh manusia, karena cara berpikir, cara berekspresi, cara berperilaku,
dan hasil tindakan manusia pada dasarnya bukan hanya sekadar mreaksi spontan
atas situasi objektif yang menggejala di sekitarnya, melainkan jauh lebih dalam di
kerangkai oleh suatu sistem atau tata nilai tertentu yang berlaku dalam suatu
kebudayaan. Indonesia memiliki beragam kesenian tradisional, hal ini merupakan
asset berharga yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk memperkenalkan
kepada masyarakat Internasional, sehingga kita mampu mengharumkan nama
bangsa, salah satunya lewat kebudayaan yang kita miliki.
Seni tradisional sebagai warisan budaya dari para leluhur akan terjaga
kelestariannya, apabila mendapat dukungan dari masyarakatnya. Selain itu,
pemerintah dan dinas kebudayaan wajib berperan aktif dalam melestarikan
kesenian tradisional yang kita miliki. Seni tradisional akan mengalami
masyarakatnya itu sendiri tidak lagi berpijak pada nilai-nilai tradisi. Debus adalah
suatu budaya yang lahir di dataran tanah Banten. Siapa pun di Banten ini sudah
mengenal apa yang disebut dengan Debus. Walaupun debus lebih terkenal di kota
Serang namun masih ada wilayah-wilayah Banten yang tetap menjaga warisan
turun temurun kesenian debus ini. Bahkan kesenian ini semakin maju dan
berkembang dalam budaya wilayahnya, yaitu Kabupaten Serang. Di Kabupaten
Serang, ada sebuah Padepokan namanya Perguruan Silambawiqri, terletak di
kampung pabrik kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang. Disana kali pertamanya
lahir sebuah kesenian pencak silat dan kesenian Debus di Banten,yang dimana
kampung tersebut dahulunya ialah sebagai Pondok Pesantren Darusibyan.
Debus yang merupakan seni bela diri khas budaya Banten sangat kental
mempengaruhi budaya di kabupaten Serang Provinsi Banten, dimana saat ini
hampir dalam setiap kegiatan pernikahan, khitanan, seminar, acara ospek,
kelulusan di sekolah maupun di universitas, kunjungan pejabat daerah, tahun
baruan, juga sebagai pengisi acara dalam peresmian sebuah gedung, atraksi debus
selalu hadir untuk memeriahkan suasana. Debus adalah sebuah genre seni beladiri
yang dikombinasikan dengan seni tari serta seni suara dan kebatinan yang
berhubungan dengan ilmu kekebalan sebagai refleksi sikap masyarakat Banten
untuk mempertahankan diri. Bagi masyarakat awam kesenian debus memang
terbilang sangat ekstrim.
Debus sejenis kekebalan yang dimiliki oleh seorang terhadap benda tajam.
Arti kata debus bisa diartikan juga sebagai tidak tembus, yang berasal dari kata
dalam pertunjukan kekebalan tubuh. Bela diri debus masih diminati oleh kawula
muda, karena kekuatannya yang kebal terhadap benda tajam, sehingga membuat
pemuda tertantang untuk menguji iman serta kekuatan yang ada pada dirinya.
Selain itu, iringan musiknya yang merdu semakin membuat semarak suasana di
dalam pementasan sehingga debus tidak terasa hambar ketika dipentaskan, seperti
hanya sifat orang Banten yaitu selalu aktif dan senang pada hal yang kontras dan
sifatnya menggebu-gebu.
Seperti yang di paparkan di atas seni bela diri debus masih ada daya
tariknya pada kaum muda, tentunya budaya ini selalu di kreasikan, dengan adanya
Perguruan Silambawiqri yang terdapat di Serang, Banten. Kaum muda penduduk
sekitar yg sedang bekerja maupun tidak bekerja dan para pelajar seperti pelajar
SD, SMP, SMA maupun Mahasiswa sekalipun bisa mengikuti pembelajaran seni
bela diri pencak silat dan debus. Karena masyarakat kabupaten Serang sendiri
terbuka dan sangat apresiasi apabila generasi muda saat ini dapat ikut
melestarikan kebudayaan pencak silat dan seni bela diri debus di wilayahnya
sendiri. Dimana kebudayaan yang sudah melekat saat mereka dilahirkan dan
dibesarkan dalam keberadaan kesenian yang sudah ada turun temurun pada masa
kejayaannya.
Generasi muda dikenal penuh dengan semangat dan penuh dengan ide-ide
kreatif, akan tetapi ide-ide kreatif terkadang tidak tersalurkan bahkan sampai salah
menyalurkan karena terbatasnya sarana dan media untuk menampung kreativitas
tersebut. Bahkan yang lebih parah adalah karena kesulitan tersebut, budaya
bahkan tidak sedikit generasi muda yang memandang sebelah mata terhadap seni
budaya tradisional. Saat ini adalah masa dimana seni tradisional mulai
terdiskriminasi dengan budaya-budaya seni modern yang lebih banyak diminati
oleh generasi muda. Hal ini menumbuhkan kesadaran bahwa tidak mustahil seni
budaya tradisional lama kelamaan akan terberangus dan tergantikan dengan
budaya modern, sehingga budaya tradisional itu sendiri akan merasa kehilangan
jati dirinya.
Tidak hanya itu banyak sekali para pemuda khusunya pemuda di
kabupaten serang yang lebih tertarik menghadiri, ikut berpartisipasi dalam
menyanyi atau hanya sekedar nonton mereka sangat antusias dan ramai dengan
penampilan dangdut, music band, dan musik-musik acara modern lainnya
ketimbang acara atau pentas tradisional (Debus). Tidak hanya anak muda saja
namun para tokoh masyarakat sekitar juga ada yang pro dan ada juga yang kontra
dengan Perguruan Silambawiqri dalam melestarikan budaya debus di banten.
Peneliti pernah berkunjung dan bertanya/mewawancarai salah satu tokoh
masyarakat sekitar salah satunya mbah iyung atau bisa di sebut mak iyung yg
berusia 65 tahun menurut mak iyung bahwa
“latihan silat di perguruan silambawiqri itu menganggu tiap malam minggu atau malam jumat selalu berisik karena mereka latihan dari malam sampai subuh, lagi pula debus itu kan ghaib mistis percaya sama hal yang begitu sama saja dengan musyrik”.
Tidak hanya mak iyung yang di hormati masyarakat ternyata merasa terganggu.
Namun banyak juga masyarakat yang pro/setuju dengan adanya perguruan
yaitu Bapak Musa kelahiran kampong kembang Tunjung Teja usia 57 tahun
mengatakan bahwa:
“bapak mah setuju wae neng da bagus meh barudak belajar kesenian daerah dari pda ulin te jelas jeng tuntantontonmah te aya hasil mending belajar silat aya manfaatna jeng budak, pan banten mah terkenal silatna piraku pemuda teu bisa silat”.
Itu menurut bapak musa mengatakn dalam bahasa daerahnya atau bahasa sunda
yang maksud arti dari perkataanya yaitu bahwa pemuda itu harus belajar silat
belajar seni daerahnya sendiri jangan main yang tidak jelas dan tidak ada
manfaatnya, begitu tutur beliau.
Dari permasalahan di atas bahwa sulitnya melaksanakan proses-proses
penyadaran dari sikap apatis generasi muda dan orangtua terhadap seni budaya
tradisional dikarenakan ketidaktertarikan mereka terhadap seni budaya tradisional
yang mungkin dianggap menjemukan dan tidak lagi modern. Karena mereka akan
lebih tertarik dengan hal-hal yang berbeda dan unik. Ini membuat perguruan
silambawiqri melakukan banyak pendekatan kepada pelajar dan para pemuda serta
masyarakat di kabupaten seranng melalui pendekatan interpersonal (curhat,
sharing, berbagi pengalaman) agar mereka lebih nyaman dan tertarik untuk ikut
serta melestarikan budaya debus di banten ini.
Hal inilah yang membuat penelitian ini berfokus pada komunikasi
perguruan Silambawiqri untuk melestarikan budaya debus dan penyebarannya di
banten pada pelajar dan pemuda-pemudi serta masyarakat sekitar. Proses
komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga
pola, model, bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang berkaitan erat dengan
proses komunikasi. Dari permasalahan tersebut dibutuhkannya personal ritual agar
para Perguruan silambawiqri serta masyarakat sadar pentingnya pelestarian atau
pentingnya budaya local debus di banten sebagai identitas daerah yang di
lestarikan secara turun-temurun dan terus berkembang bahkan bisa terus
berkembang di seluruh wilayah.
Untuk melestarikan budaya debus di banten tidak hanya ritual personal
akan tetapi di butuhkan juga ritual tugas bagi silambawiqri untuk melestarikan
budaya debus di banten agar target pencapaian paguron tercapai dan tidak sedikit
pula elemen-elemen masyarakat yang bergabung untuk ikut serta melestarikan
budaya debus di banten agar masyarakat yang kontra bisa melihat sisi positif dari
perguruan silambawiqri. Untuk memperkuat pelestarian agara adanya komunikasi
yang baik dan jalinan silaturahim yang baik pula dengan masyarakat perguruan
silambawiqri perlu juga memakai ritual social agar interaksi perguruan
silambawiqri dengan masyarakat kabupaten serang bisa berjalan dengan baik dan
menyeluruh.
Agar terorganisir dengan baik perguruan silambawiqri bisa menggunakan
ritual organisasi agar setiap kegiatan, acara, even yang diadakan oleh perguruan
silambawiqri terorganisir dengan baik agar anggota perguruan bisa melakukan dan
mengembangkan tugas-tugas yang di berikan dapaat terlaksan dengan baik serta
bisa merangkul masyarakat sekitar dan menunjukan sisi positif dari perguruan
silambawiqri yang di anggap negative oleh masyarakat dan merangkul anak muda
Sehubungan dengan hal tersebut, Perguruan Silambawiqri melakukan
berbagai macam proses komunikasi yang digunakan untuk lebih memantapkan
diri sekaligus ikut serta berperan aktif melestarikan dan mengenalkan seni beladiri
budaya tradisional debus terhadap generasi muda, demi terlaksananya
program-program pemerintah bagi pelestarian dan pengembangan seni budaya tradisional.
Berdasarkan uraian latar belakang penulis yang telah dipaparkan di atas, penulis
berusaha mengangkat permasalahan tersebut ke dalam judul skripsi penulis
“PERGURUAN SILAMBAWIQRI KABUPATEN SERANG DALAM
MELESTARIKAN BUDAYA DEBUS DI BANTEN”
1.2Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalahnya dapat dirumuskan
sebagai berikut: bagaimana Perguruan Silambawiqri Dalam Melestarikan Budaya
Debus Di Banten?
1.3Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka identifikasi masalah pada
penelitian
1. Kegiatan apa saja yang sering di lakukan d Perguruan Silambawiqri dalam
melestarikan Budaya Debus di Banten?
2. Prilaku Seperti apa saja yang di lakukan anggota Perguruan Silambawiqri
3. Bagaimana interaksi Perguruan silambawiqri dengan masyarakat dalam
melestarikan budaya debus di banten?
4. Komunikasi Internal dan Eksternal seperti apa yang di lakukan perguruan
silambawiqri dalam melestarikan budaya debus di banten?
1.4Tujuan Penelitian
1. Untuk menguraikan kegiatan yang ada di Perguruan Silambawiqri dalam
melestarikan Budaya Debus di Banten
2 Untuk menguraikan Prilaku Anggota Perguruan Silambawiqri dalam
Melestarikan Budaya Debus di Banten
3 Untuk menguraikan interaksi sosial Perguruan silambawiqri dalam
melestarikan budaya debus di banten?
4 Untuk menguraikan Komunikasi Internal serta Eksternal yang ada di
perguruan silambawiqri dalam melestarikan budaya debus di banten?
1.5Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara Teoritis hasil penelitian ini akan menggambarkan proses
pembentukan konsep diri berdasarkan pola komunikasi yang berkaitan
dengan lingkup interpersonal riset antarbudaya yang di alami sebuah
kelompok atau organisasi sebagai bagian dari masyarakat. Kegunaan
praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini di harapkan dapat
kabupaten serang di Banten bahwa Perguruan Silambawiqri merupakan
perguruan seni bela diri yang positif untuk melestarikan kebudayaan dan
seni Budaya Debus di banten.
1.5.2 Manfaat Praktis
Kiranya peneliti ini akan dapat memberikan tambahan sebagai
sumber literature bagi Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
khususnya jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik
serta mampu memberikan pemahaman kepada kita semua bagaiman
sebuah hobi yang kita cintai bisa menghasilkan berbagai emosi yang