• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N

Nomor 7/Pdt/2015/PT BDG

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ---

Syamsul Hidayat, bertempat tinggal di Jalan Bhayangkara Raya No 5 Kedung Badak Baru, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Kedung Badak, Kota Bogor; ---

Tb. Sandi Irawan, bertempat tinggal di Kp Pabuaran Poncol RT. 005/ RW. 003 Desa/Kelurahan Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor;

---Felix Martha, bertempat tinggal di Jalan Bambu Betung 5 No 1 RT. 007/ RW. 011 Taman Yasmin Sektor 7 Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor; --- Ketiganya dalam hal ini memberi kuasa kepada Sugeng Teguh Santoso, S.H., Gregorius B. Djako, S.H., Syamsul Alam Agus, S.H., Prasetyo Utomo, S.H. dan Evan Sukrianto, S.H., para Pembela Umum dan Asisten Pembela Umum berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Bogor Raya, beralamat di Graha Keadilan, Jalan Parakan Salak No 01 Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Juli 2014; ---

Selanjutnya disebut sebagai PembandingI, II dan III semula

Tergugat I, II dan III; ---

Negara c.q. Pemerintah Republik Indonesia c.q. Presiden Republik Indonesia c.q. Menteri Dalam Negeri c.q. Gubernur Jawa Barat c.q. Walikota Bogor, berkedudukan di Jalan. Ir. H. Juanda No 10 Bogor dalam hal ini memberi kuasa kepada Roni Ismail, S.H. Pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Bogor beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No 10 Kota Bogor, yang berdasarkan surat Kuasa khusus Nomor :180/2248-Huk tanggal 18 Agustus 2014 selanjutnya disebut sebagai

(2)

Halaman 2 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg.

Melawan :

1. PT. Aramanda Bogor Indonesia, berkedudukan di Jalan Otto Iskandardinata No 84 RT. 04/ RW. 02 Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Bogor, diwakili Direktur Andromeda, BA.,SH., dalam hal ini diwakili oleh kuasanya bernama Agus Tribowo Sakti, S.H.,M.H. dan Sigit Nugraha,S.H, para Advokat, beralamat di Gandaria 8, lantai 3 Unit D, Jalan Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah) Jakarta Selatan 12240 berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tertanggal 23 Juni 2014, selanjutnya disebut Terbanding

semula Penggugat; ---

PENGADILAN TINGGI tersebut; --- Membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 12 Januari 2015 Nomor 7/Pen/Pdt/2015/PT BDG tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini; ---

Membaca berkas perkara, salinan resmi putusan dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini; ---

TENTANG DUDUK PERKARANYA : --- Mengutip dan memperhatikan uraian tentang duduk perkaranya sebagaimana tercantum dalam salinan resmi putusan sela Pengadilan Negeri Bogor tanggal 22 Oktober 2014 Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : --- 1. Mengabulkan tuntutan provisi untuk sebagian; --- 2. Memerintahkan kepada para Tergugat untuk tidak membentuk Tim Pencari

Fakta sebagaimana diamanatkan Kesepakatan Perdamaian dalam putusan No. 40/Pdt.G/2014/PN.Bgr., tanggal 11 Juni 2014 sepanjang mengenai Hotel Amaroosa; --- 3. Memerintahkan kedua belah pihak melanjutkan pemeriksaan perkara pokok; 4. Menolak gugatan provisi untuk selain dan selebihnya; --- 5. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir; --- Dan salinan resmi putusan akhir Pengadilan Negeri Bogor tanggal 24 Nopember 2014 Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : ---

(3)

Halaman 3 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg.

DALAM PROVISI : --- 1. Mengabulkan tuntutan provisi untuk sebagian; --- 2. Memerintahkan kepada para Tergugat untuk tidak membentuk Tim Pencari

Fakta sebagaimana diamanatkan Kesepakatan Perdamaian dalam putusan No. 40/Pdt.G/2014/PN.Bgr., tanggal 11 Juni 2014 sepanjang mengenai Hotel Amaroosa; --- 3. Memerintahkan kedua belah pihak melanjutkan pemeriksaan perkara pokok; 4. Menolak gugatan provisi untuk selain dan selebihnya; ---

DALAM EKSEPSI : --- - Menolak eksepsi para Tergugat tersebut; ---

DALAM POKOK PERKARA : --- 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; --- 2. Menyatakan Akta Perdamaian No. 40/Pdt.G/2014/PN.Bgr. tanggal 11 Juni 2014 tidak mempunyai kekuatan hukum sepanjang menyangkut Hotel Amaroosa; --- 3. Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.772.000,00(tujuh ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah); --- 4. Menolak gugatan Penggugat selebihnya; ---

Menimbang, bahwa sesuai dengan Akta Pernyataan Banding Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Bogor, pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2014, Tergugat I, II dan III melalui kuasanya telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan sela Pengadilan Negeri Bogor Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr. tanggal 22 Oktober 2014; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor, permohonan banding oleh Tergugat I, II dan III/Pembanding I, II dan III tersebut diatas telah diberitahukan secara patut kepada Penggugat dan Tergugat IV masing-masing pada tanggal 24 Nopember 2014; ---

Menimbang, bahwa sesuai dengan Akta Pernyataan Banding Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Bogor, pada hari Senin tanggal 24 Nopember 2014, Tergugat I, II dan III melalui

(4)

Halaman 4 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. kuasanya telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan akhir Pengadilan Negeri Bogor Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr. tanggal 24 Nopember 2014; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor, permohonan banding oleh Tergugat I, II dan III/Pembanding I, II dan III tersebut diatas telah diberitahukan secara patut kepada Penggugat/Terbanding dan Tergugat IV/Pembanding IV masing-masing pada tanggal 8 Desember 2014; --- Menimbang, bahwa sesuai dengan Akta Pernyataan Banding Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Bogor, pada hari Selasa tanggal 2 Desember 2014, Tergugat IV melalui kuasanya telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan akhir Pengadilan Negeri Bogor Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr. tanggal 24 Nopember 2014; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor, permohonan banding oleh Tergugat IV /Pembanding IV tersebut diatas telah diberitahukan secara patut kepada Penggugat/Terbanding dan Tergugat I, II dan III/Pembanding I, II dan III masing-masing pada tanggal 8 Desember 2014 dan 16 Desember 2014; --- Menimbang, bahwa terhadap permohonan bandingnya atas putusan sela tersebut, Kuasa Pembanding I, II dan III telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 4 Nopember 2014, memori banding mana telah diberitahukan secara patut kepada Terbanding/Penggugat dan Tergugat IV/Pembanding IV masing-masing pada tanggal 24 Nopember 2014; ---

Menimbang, bahwa terhadap permohonan bandingnya atas putusan akhir tersebut, Kuasa Pembanding I, II dan III telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 12 Desember 2014, memori banding mana telah diberitahukan secara patut kepada Terbanding/Penggugat dan Tergugat IV/Pembanding IV masing-masing pada tanggal 16 Desember 2014 dan 15 Desember 2014; ---

(5)

Halaman 5 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. Menimbang, bahwa terhadap permohonan bandingnya atas putusan akhir tersebut, Kuasa Pembanding IV telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 15 Desember 2014, memori banding mana telah diberitahukan secara patut kepada Terbanding/Penggugat dan Tergugat I, II dan III/Pembanding I, II dan III masing-masing pada tanggal 16 Desember 2014 dan 19 Desember 2014; --- Menimbang, bahwa terhadap memori-memori banding dari Para Pembanding tersebut, Kuasa Penggugat/Terbanding telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 2 Januari 2015, kontra memori banding mana telah diberitahukan secara patut kepada Tergugat I, II dan III/Pembanding I, II dan III melalui Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 5 Januari 2015 dan kepada Tergugat IV/Pembanding IV pada tanggal 6 Januari 2015; --- Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara (Inzage) Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr., Para pihak berperkara telah diberikan kesempatan untuk mempelajari / memeriksa berkas perkara (inzage) sebelum berkas tersebut dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa dalam tingkat banding; ---

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Para Pembanding semula Tergugat I, II dan III terhadap putusan sela dan permohonan banding dari Para Pembanding semula Tergugat I, II dan III dan IV terhadap putusan akhir diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; --- Menimbang, bahwa Pembanding I, II dan III didalam memori bandingnya telah mengemukakan keberatan-keberatan yang pada pokoknya sebagai berikut : ---

- Bahwa Pembanding tidak sependapat dengan putusan sela dari Majelis

Hakim mengingat pada dasarnya Akta van dading memiliki kekuatan yang sama seperti putusan pengadilan dan juga memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewisde) dan tidak dapat dilakukan upaya hukum banding maupun kasasi (Vide pasal 130 HIR dan pasal 1 angka 2 Perma No 1 tahun 2008 jo pasal 1858 KUHPerdata). Sehubungan dengan ketentuan tersebut

(6)

Halaman 6 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. apabila mendasarkan pada pasal 1321 KUHPerdata jo pasal 24 Undang-undang Nomor 48 Tahun 2008 jo pasal 66 dan pasal 67 Undang-Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung maka seharusnya upaya hukum yang ada adalah peninjauan kembali yang adalah kewenangan

Mahkamah Agung bukan Pengadilan Negeri, sehingga tindakan

mengabulkan permohonan provisi dan menghentikan pelaksanaan Akta van dading adalah tindakan yang tidak dalam kewenangannya; ---

- Bahwa di dalam dalil repliknya poin 3 bagian eksepsi, Terbanding

menyebutkan bahwa gugatan yang menjadi dasar akta van dading Nomor 40/Pdt.G/2014/PN.Bgr tentang kesepakatan perdamaian tanggal 26 Mei 2014 adalah bukan gugatan Citizenlawsuit melainkan gugatan biasa, sedangkan dalam repliknya dalam poin 8 pada bagian pokok perkara, Terbanding mendalilkan bahwa secara tidak langsung gugatan Tergugat I (pembanding) adalah Citizen lawsuit yang membutuhkan kuasa dari masyarakat; --- - Bahwa bila dalil Terbanding di Replik, pada bagian eksepsi maupun pada pokok perkara, dimaknai sebagai dalil yang menyatakan bahwa analisa atas perijinan hotel Amaroosa adalah perbuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian bagi Terbanding, maka hal ini sangat berbeda dengan dalil Terbanding dalam permohonan provisi tanggal 22 September 2014; ---

- Bahwa dalam pertimbangannya Judex Facti pada tingkat pertama pada

halaman 54 putusan, menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam hal pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang adalah merupakan perintah Undang-undang yang harus dilaksanakan, namun disatu sisi menyebutkan tidak perlu mendasarkan pada putusan pengadilan tentang perintah Undang-undang sehingga dengan demikian apabila masyarakat dalam melaksanakan haknya yang diatur oleh Hukum mengalami kesulitan sehingga munculah sengketa; ---

- Bahwa kemudian putusan Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr terkesan

melindungi dan berpihak kepada Termohon Banding (Penggugat) karena pada dasarnya pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaan, sehingga dalam hal ini segala macam pemanfaatan ruang dalam wujud

(7)

Halaman 7 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. pembangunan gedung adalah merupakan pemanfaatan ruang, in casu pemanfaatan ruang oleh hotel Amaroosa juga termasuk pemanfaatan ruang sehingga apabila dengan amar yang membatasi tidak boleh melakukan analisa dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh Amaroosa, maka hal tersebut jelas melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 60 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang jo pasal 22 huruf n dan o juga 25 huruf e Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 jo dalam pasal 55 ayat 3 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 pasal 42 dan 43 Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 yang dipertegas dalam pasal 43 ayat 3 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 jo pasal 93 Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011; ---

- Bahwa selain hal tersebut, putusan Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr

menimbulkan ketidakjelasan, dimana dalam pertimbangannya menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Negara terkait pemanfaatan ruang sehingga harus dilaksanakan, namun didalam amarnya menyebutkan, bahwa peran serta masyarakat tersebut tidak memiliki dasar hukum karena dibatalkannya keputusan perdamaian yang berisi tentang peran serta masyarakat terhadap penataan ruang; ---

- Bahwa putusan Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr tidak jelas karena amarnya

dapat menimbulkan multi penafsiran antara lain isi ketentuan dari akta van dading memiliki kekuatan mengikat sepanjang mengenai seluruh perijinan di kota Bogor selain menyangkut Hotel Amaroosa sehingga harus tetap dilaksanakan, atau akta van dading sama sekali tidak memiliki kekuatan mengikat sehingga tidak dapat diterapkan dan dilaksanakan; ---

- Bahwa putusan Pengadilan Negeri Bogor Nomor 40/Pdt.G/2014/PN.Bgr

tanggal 11 Juni 2014 tentang kesepakatan damai, sama sekali tidak menghilangnya aset dari Termohon Banding (Penggugat), sehingga tidak menimbulkan kerugian materiil yang terjadi secara nyata, mengingat inti dari perjanjian adalah pembentukan tim pengawasan terkait perijinan yang menjadi perintah dari Undang-undang Pemerintahan Daerah, Tata ruang dan pembangunan gedung. Dan memang benar bahwa Akta Perdamaian tersebut hanya mengikat kedua belah pihak saja, namun tentang pemanfaatan ruang perlu dipahami bahwa pemantauan pengawasan dan pembinaan berkaitan dengan penataan ruang dan bangunan gedung memberikan wewenang kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan analisa perijinan tersebut demi kepentingan umum; ---

(8)

Halaman 8 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. Menimbang, bahwa Pembanding IV didalam memori bandingnya telah mengemukakan keberatan-keberatan yang pada pokoknya sebagai berikut : ----

- Bahwa akta perdamaian Nomor 40/Pdt.G/2014/PN.Bgr tanggal 11 Juni 2014

merupakan kesepakatan perdamaian antara Pembanding I, II, III dan IV dahulu Tergugat I, II, III dan IV dalam perkara perdata Nomor 40/Pdt.G/2014/PN.Bgr pada tanggal 26 Mei 2014 yang pada intinya para pihak sepakat untuk membentuk Tim Pencari Fakta yang akan dilakukan oleh Tim Bersama (Pasal 3 Kesepakatan Perdamaian) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pada pokoknya : --- a. Melakukan analisa terkait dengan perijinan-perijinan bangunan dan usaha di Kota Bogor yaitu namun tidak terbatas pada Hotel Amaroosa... dst.

b. Melakukan pengecekan bersama di lapangan, mengenai apakah bangunan gedung di lapangan yang ada di Kota Bogor terkait namun tidak terbatas pada Hotel Amaroosa...dst.

c. Memberikan rekomendasi kepada Walikota Bogor sehubungan dengan hasil analisa dan pemeriksaan terhadap bangunan gedung di Kota Bogor antara lain namun tidak terbatas pada Hotel Amaroosa.

- Bahwa walaupun dalam kesepakatan perdamaian sebagaimana dimaksud

pada angka 6 diatas menyangkut Hotel Amaroosa, namun pembentukan Tim Pencari Fakta oleh Tim Bersama (Pembanding I, II III dan IV) tidak serta merta berakibat langsung kepada pihak Hotel Amaroosa (Terbanding) karena Tim Pencari Fakta hanya menganalisa terkait dengan perizinan-perizinan yang telah diterbirkan oleh Pemerintah Kota Bogor kepada Terbanding dan melakukan pengecekan dilapangan apakah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau tidak; ---

- Bahwa dari hasil analisa perizinan dan pengecekan dilapangan

sebagaimana dimaksud, Tim Pencari Fakta hanya memberikan

rekomendasi kepada Walikota Bogor. Dalam hal ini hasil rekomendasi Tim Pencari Fakta tidak serta merta harus dilaksanakan oleh Walikota Bogor sehingga kesepakatan perdamaian dimaksud tidak bertentangan dengan pasal 1340 dan pasal 1917 KUHPerdata karena tidak mengikat pihak Terbanding; ---

(9)

Halaman 9 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. Menimbang, bahwa terhadap keberatan Para Pembanding tersebut, Terbanding telah menyampaikan kontra memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : --- 1. Bahwa Judex Facti Tingkat Pertama secara cermat dan benar memberikan

pertimbangan hukumnya bahwa Akta Perdamaian Nomor

40/Pdt.G/2014/PN.Bgr tertanggal 11 Juli 2014 tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap Terbanding (Penggugat); --- 2. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Terbanding/Penggugat mohon

kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dalam perkara a quo agar berkenan memeriksa dan memutus perkara yang amar putusannya

menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bogor Nomor

67/Pdt.G/2014/PN.Bgr tertanggal 24 Nopember 2014; --- Menimbang, bahwa alasan-alasan keberatan Para Pembanding semula Tergugat I, II, III dan IV sebagaimana tertuang dalam memori bandingnya tersebut menurut Pengadilan Tinggi hanyalah mengulangi apa yang telah diberikan dalam surat jawaban gugatan dan kesimpulan yang diberikan dalam persidangan Peradilan Tingkat Pertama, dan tidak adanya hal-hal yang baru yang dapat membatalkan putusan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama, yang kesemuanya telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama. Oleh karenanya memori banding dari Pembanding semula Tergugat tersebut, tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut; --- Menimbang, bahwa demikian pula terhadap kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding, terhadap kontra memori banding dari pihak Terbanding, akan diperlakukan dengan pertimbangan yang sama dengan memori banding dari Pembanding, maka dengan demikian kontra memori banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan pula lebih lanjut; ---

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkaranya, baik dari dalil-dalil gugatan Penggugat, jawaban Tergugat, berita acara persidangan Pengadilan Negeri, alat-alat bukti yang diajukan para pihak kemuka persidangan, pendapat, kesimpulan dan pertimbangan hukum yang menjadi dasar dan alasan putusan Pengadilan Negeri, memori banding dari Para Pembanding serta kontra memori banding dari Terbanding, Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut; --- Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama baik dalam putusan sela maupun

(10)

Halaman 10 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. dalam putusan akhir, dimana Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dalam pertimbangan-pertimbangan hukumnya telah mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak yang berperkara dengan tepat dan benar, yang dapat dibenarkan dan disetujui oleh Pengadilan Tinggi; --- Menimbang, bahwa oleh karena pertimbangan-pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama yang menurut penilaian Pengadilan Tinggi telah tepat dan benar, maka diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan sendiri dalam memutus perkara aquo dalam Tingkat

Banding; --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka putusan

Pengadilan Negeri Bogor baik putusan sela tanggal 22 Oktober 2014 maupun putusan akhir tanggal 24 Nopember 2014 Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr. dapat dipertahankan dan dikuatkan; ---

Menimbang, bahwa oleh karena Para Pembanding semula Tergugat I, II, III dan IV tetap dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini dalam kedua tingkat peradilan; ---

Mengingat pasal-pasal dalam Undang-undang No. 20 Tahun 1947, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-undang No. 49 tahun 2009 maupun ketentuan-ketentuan hukum lain yang bersangkutan; ---

M E N G A D I L I :

- Menerima permohonan banding dari Pembanding :

1. Syamsul Hidayat semula Tergugat I; --- 2. Tb. Sandi Irawan semula Tergugat II; --- 3. Felix Martha semula Tergugat III; --- 4. Negara c.q. Pemerintah Republik Indonesia c.q. Presiden

Republik Indonesia c.q. Menteri Dalam Negeri c.q. Gubernur Jawa Barat c.q. Walikota Bogor semula Tergugat IV; ---

- Menguatkan putusan sela Pengadilan Negeri Bogor tanggal 22

Oktober 2014 dan putusan akhir tanggal 24 Nopember 2014 Nomor 67/Pdt.G/2014/PN.Bgr. yang dimohonkan banding tersebut;

- Menghukum Para Pembanding semula Tergugat I, II, III dan IV

(11)

Halaman 11 dari 11 halaman putusan Nomor 7/Pdt/2015/PT.Bdg. untuk tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); ---

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari Rabu tanggal 11 Maret 2015 oleh Kami H. Neris, S.H.M.H. sebagai Ketua Majelis, dengan Russedar, S.H.

dan Amriddin, S.H.M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Jum’at tanggal 13 Maret 2015 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota dan dibantu oleh Asep Gunawan, S.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut tanpa hadirnya pihak-pihak yang berperkara; ---

HAKIM-HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS HAKIM Ttd Ttd Russedar, S.H. H. Neris, S.H.M.H. Ttd Amriddin, S.H.M.H. PANITERA PENGGANTI Ttd Asep Gunawan, S.H.

Perincian biaya perkara :

1. Biaya Meterai ...…….. Rp. 6.000,- 2. Biaya Redaksi putusan ...…. Rp. 5.000,- 3. Biaya Pemberkasan ..…….. Rp. 139.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Ahli aktif yang mencapai status TIDALWAVE dan mempunyai sekurang- kurangnya satu jualan aktif yang baik pada bulan tersebut akan menerima Bonus Leadership sebanyak 25%

Hubungan Sikap Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita DM Tipe 2 Hasil analisis hubungan antara sikap keluarga dengan kualitas hidup diperoleh hasil bahwa pada sikap

Peneliti adalah mahasiswa Fakultas Ilmu agama Islam jurusan Pendidikan Agama Islam yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Hafalan dan

OMA dengan perforasi membran timpani dapat berkembang menjadi otitis OMA dengan perforasi membran timpani dapat berkembang menjadi otitis media supuratif kronis apabila gejala

Persoalan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih yang digunakan oleh guru mata pelajaran Fiqih di

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yang bertujuan menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) Kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 berdasarkan Standar Isi (SI) yang

Proses diskusi kelas akan membuat mahasiswa menjadi berpikir lebih dalam tentang sebuah masalah atau konsep materi, melatih kemampuan menyatakan dan menyanggah pendapat,

PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang