• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 IV KOTO AUR MALINTANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 IV KOTO AUR MALINTANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR

SOSIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 IV KOTO AUR MALINTANG

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL

LALA ARDILA

NIM: 11070107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

Factors Affecting Learning Motivation Sociology Students In Class XI SMAN 1

IV Koto Aur Malintang Padang Pariaman

Oleh :

Lala Ardila1 Drs. Zafri, M.Pd2 Marleni, M.Pd3 * The Sosiology education student of STKIP PGRI Sumatera west. ** The Sosiology staff of sosiology education of STKIP PGRI Sumatera west

ABSTRACT

Education is essentially a conscious effort to develop the human resource potential learners by encouraging and facilitating the learning activities. In this study, researchers found that students who have high motivation of the subjects studied Sociology and students who have low learning motivation, so I as a researcher interested to know what exactly the factors that affect the motivation of high learning in class XI student in Sociology pelajran eye. The purpose of this study was to describe the factors that influence students' motivation to learn sociology high in SMAN 1 IV Koto Aur Malintang Padang Pariaman.

The theory used in this research is the theory of motivation raised by Mc Clelland. The approach used in this study is qualitative and descriptive. Informants were selected by purposive sampling (accidentally) by the number of informants 16 people. Data was collected by observation, interview and document study. The validity of the observation data by extension, increase endurance, and triangulation. The unit of analysis in this study is that individual students and teachers. Analysis of the data using the model of Miles and Huberman namely data collection, data reduction, data presentation and conclusion.

The results showed that: Factors that influence the motivation to study sociology class XI student at SMAN 1 IV Koto Aur Malintang, namely: (1) internal factors or factors that originate from within the students can be either a) students are happy with the lessons of sociology, b) the desire to excel, and c) the responsibility of the parent. (2) external factors or factors that come from outside the student, can be either a) how to teach teachers, b) the influence of peers and c) the location of the school with a distance of residence.

Key Word: Sociology, Motivation

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Pembimbing I, staf pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

3

(4)

ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas

XI Di SMAN 1 IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Dalam penelitian ini peneliti menemukan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi terhadap mata pelajaran Sosiologi dan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, sehingga saya sebagai peneliti tertarik untuk mengetahui apa sebenarnya yang menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar tinggi siswa kelas XI pada mata pelajaran Sosiologi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Sosiologi siswa tinggi di SMAN 1 IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Mc Clelland. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian dipilih secara purposive sampling (sengaja) dengan jumlah informan 16 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Validitas data dengan cara perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, dan triangulasi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu siswa dan guru. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar sosiologi siswa kelas XI di SMAN 1 IV Koto Aur Malintang , yaitu: (1) faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa dapat berupa a)siswa senang dengan pelajaran sosiologi, b)keinginan untuk berprestasi, dan c)tanggungjawab pada orangtua. (2) faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa, dapat berupa a)cara mengajar guru, b)pengaruh teman sebaya dan c)letak sekolah dengan jarak tempat tinggal.

Key Word: Sosiologi, Motivasi

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Pembimbing I, staf pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

3

(5)

PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh-kembangkanpotensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia baik di bidang intelektual,sosial,maupun spiritual. Mata pelajaran sosiologi adalah mata pelajaran yang termasuk dalam pengetahuan sosial. Mata pelajaran sosiologi ini berfungsi meningkatkan kemampuan berfikir, berprilaku, dan berintegrasi dalam keberagaman realitas sosial dan budaya berdasarkan etika. Sedangkan tujuan pelajaran sosiologi yaitu berusaha untuk membina siswa agar dapat berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan baik serta dapat memahami realitas sosial, struktur dan dinamika sosial di dalam keanekaragaman budaya dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2004:11).

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi sangat diperlukan, Motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Ada tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu,yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling dan dirangsang karna adanya tujuan yang ingin dicapai pada diri individu itu (Sardiman, 2011:73).

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang.Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).

Ada beberapa ciri siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas diantaranya yaitu tertarik kepada guru artinya membenci bersikap acuh tak acuh, tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, dan selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali

.

Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut; (Dalam Sardiman, 2011:83)

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasann korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, amoral, dan sebagainya).

4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepatbosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau

sudah yakin akan sesuatu).

7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.

Dalam pendidikan formal, motivasi belajar tersebut ada dalam jaringan rekayasa pedagogis guru. Dengan tindakan pembuatan persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar, maka guru menguatkan motivasi belajar siswa.Sebaliknya, dilihat dari emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar semakin meningkat pada tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa( Mudjiono, 2002:97).

Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai

(6)

motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal. Motivasi internal yaitu dikarenakan orang tersebut senang dan mempunyai keinginan untuk melakukannya. Motivasi eksternal adalah dorongan terhadap prilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Orang tersebut berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman (Mudjiono, 2002:90).

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena bertujuan untuk memahami fenomena tentang yang dialami oleh subjek penelitian. Tipe penelitian adalah deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati bertujuan untuk menyumbangkan pengetahuan secara mendalam. Tipe penelitian deskriptif ini untuk menggambarkan keadaan yang terjadi melalui data yang didapatkan, tipe penelitian ini merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Informan penelitian berjumlah 16 orang, diambil dengan teknik Purposive sampling

dengan kriteria: 1) Guru Sosiologi, 2) Siswa. Analisis Data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan di SMAN 1 IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman.. PEMBAHASAN

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003 Bab 1, pasal 1 menggariskan pengertian : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri individu atau seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keberhasilan belajar anak didiknya. Keberhasilan belajar bukan hanya ditandai dengan penguasaan materi belajar belaka, melainkan lebih dari itu diharapkan terwujudnya manusia yang memiliki kemampuan untukmengembangkanketerampilan dan sikap. Begitupun juga guru sebagai pengajar juga turut memberikan andil besar terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.

Peningkatan kemampuan dan pemahaman terhadap suatu pelajaran sangat penting bagi siswa, dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap dan prilaku siswa dalam belajar. Siswa yang mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, akan lebih mudah memahami pelajaran dan berupaya lebih keras dibandingkan siswa yang kurang mampu menguasai pelajaran. Kemampuan dan pemahaman terhadap pelajaran, juga sangat besar pengaruhnya pada perolehan hasil belajar, karna kemampuan dan pemahaman yang lebih baik dalam belajar, membuka peluang untuk mendapatkan hasil belajar yang baik pula.

Ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, (1) faktor internal dan (2) faktor eksternal.Faktor internal di sini yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti perasaan senang dalam belajar, keinginan untuk berprestasi, dan rasa tanggung jawab kepada orangtua. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar karna semuanya merupakan dorongan dari diri individu itu sendiri dalam bertindak. Kemudian ada faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu tersebut yang mana faktor yang berasal dari lingkungan siswa itu sendiri, seperti semangat dalam belajar yaitu karna cara guru mengajar dan juga pengaruh dari teman sebaya.

Adapun hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar tinggi siswa di SMAN 1 AM dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. 1) Senang dengan pelajaran sosiologi

Siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar cendrung menyukai dan senang terhadap pelajaran-pelajaran yang dianggap nya menarik dan membuat rasa keingintahuan nya tinggi dalam belajar, termasuk kepada mata pelajaran sosiologi. Observasi pada tanggal 01 Agustus 2015 dalam kegiatan pembelajaran dengan materi Perubahan Sosial di kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di dalam kelas dengan guru yang mengajar (RF) saat proses pembelajaran berlangsung. Sebelum ibu (RF) menjelaskan materi terlebih dahulu beliau mengambil absen siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir dan selanjutnya sebelum memulai pembelajaran ibu (RF) mempersiapkan dan mengondisikan keadaan kelas dan membaca doa.

(7)

Sebelum materi pembelajaran dimulai tak lupa pula ibu (RF) mengulang materi pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari, dan saat ibu (RF) mulai bertanya kepada siswa tentang pelajaran minggu lalu.Alhasil ada separo siswa yang mengangkat tangannya yang ingin menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu (RF) tadi. Kemudian baru ibu (RF) memulai pelajaran.

Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti melihat siswa UF terlihat bersemangat dalam belajar dan memperhatikan guru menerangkan pelajaran serta menunjukkan minat dalam belajar, seperti membaca, mencatat yang diterangkan guru, bekerja secara mandiri, aktif di kelas dan bertanya mengenai pelajaran yang kurang dimengerti oleh siswa UF tersebut. Siswa UF pun cepat mengerti dan memahami materi pelajaran yang diterangkan oleh ibu (RF) tersebut

2) Keinginan untuk berprestasi

Keinginan berarti kesungguhan tekad dalam melakukan ( mencapai sesuatu), tidak mudah putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita. Keinginan untuk berprestasi juga merupakan dorongan dari setiap individu (siswa) yang ingin berkarya dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki. Tentu saja dalam hal ini motivasi dalam mencapai suatu prestasi sangat diperlukan.Arti berprestasi adalah mempunyai prestasi dalam suatu hal atau dalam suatu bidang yang merupakan hasil kerja atau hasil usaha.Berprestasi adalah tindakan seseorang yang berasal dari dorongan dari dalam dirinya atau dari luar dirinyauntuk melakukan sesuatu dengan hasil terbaikuntuk memperoleh predikat unggul. Dimana predikat unggul yang peneliti ingin lihat di sini yaitu siswa yang unggul dari peringkat 1 sampai dengan 10 besar. Dalam proses belajar mengajar siswa yang ingin berprestasi dengan yang tidak itu sangat mudah dibedakan ketika belajar. Dimana pada saat peneliti melakukan pengamatan di dalam kelas XI IPS 2 hari Kamis, tanggal 6 Agustus 2015. Peneliti melihat sendiri bagaimana cara belajar siswa yang bersungguh-sungguh dalam belajar dan yang mempunyai keinginan untuk berprestasi dengan yang tidak.

Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti mengamati beberapa siswa yaitu YG, RN, AP, dan siswa lainnya. Siswa tersebut bersungguh-sungguh dalam belajar,

mempunyai keinginan untuk berprestasi dan senantiasa selalu rajin belajar, memperhatikan guru menerangkan pelajaran, mengerjakan tugas dan PR yang diberikan guru, membaca buku pelajaran yang terkait dengan materi yang diajarkan oleh guru, belajar sendiri tanpa disuruh dan selalu aktif di kelas. Siswa yang tidak bersungguh-sungguh dalam belajar akan terlihat bersikap acuh tak acuh dalam belajar, dan hanya diam saja di kelas ketika ditanya oleh guru sosiologinya apakah sudah mengerti atau tidak tentang pelajaran yang sudah diterangkan. Berbeda dengan siswa yang bersungguh-sungguh dalam belajar tadi, siswa tersebut akan bertanya mengenai pelajaran yang belum dimengerti dan berusaha untuk memahami pelajaran tersebut

3) Tanggungjawab pada orantua

Peran orangtua sangat besar dalam mendidik anaknya. Orangtua juga bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya. Orangtua mendidik anak-anaknya tentang prinsip hidup; bagaimana seharusnya hidup, bagaimana anak berinteraksi kepada penciptanya, sesama manusia dan alam. Meminjam istilah para filosof, orangtua mengajarkan kebenaran kepada putra-putrinya. Selain mendidik anak-anaknya orangtua juga harus memberikan pendidikan dan menyekolahkan anak-anaknya dengan baik. Dan sudah seyogyanya seorang anak juga bertanggung jawab kepada orangtuanya, dengan prestasi yang setidaknya didapatkan dalam belajar di sekolah dan membuat orangtua nya bangga atas apa yang didapatkan tersebut.

Pada observasi yang dilakukan tanggal 8 Agustus 2015 peneliti mengamati beberapa siswa kemudian mendekati siswa tersebut mengajaknya berbicara seperti layaknya seorang teman kepada informan, dan peneliti menanyakan apa yang mendorong siswa tersebut bersemangat dan rajin dalam belajar ternyata salah satu faktor yang mendorong siswa tadi bersemangat dan rajin dalam belajar yaitu karna ingin berbakti pada orangtua, dan tanggungjawab sebagai seorang anak, yang terlihat dari tindakan siswa tersebut dalam belajar yaitu; tekun dalam belajar, menunjukkan keinginan untuk belajar, belajar sendiri tanpa disuruh dan mengerjakan tugas dan latihan yang diberikan oleh guru.

(8)

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri. 1) Cara mengajar guru

Guru dalam mengajar mempunyai keterampilan mengajar yang baik juga turut memacu semangat/motivasi siswa dalam belajar. Sehingga siswa dapat memahami apa yang telah diajarkan oleh gurunya. Seperti yang peneliti temui di lapangan, menurut ibu RF (35 tahun) guru sosiologi di SMAN 1 IV Koto Aur Malintang. Beliau mengungkapkan cara ibu RF dalam mengajar cukup bervariasi dalam mengajar, supaya siswa tidak cepat bosan dalam belajar. Metode mengajar yang biasa dipakai oleh ibu RF yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi/kelompok, dan metode setor hafalan materi yang telah diajarkan sebelumnya. Metode setor ini guna untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut memahami dan membekas di ingatannya mengenai materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Ibu RF terlebih dahulu menjelaskan materi pelajaran dan setelah menjelaskan materi ibu RF menayakan kepada semua siswa apakah materi yang telah disampaikan tadi sudah mengerti dan paham atau belum, jika sudah memahami ibu RF akan mencoba melemparkan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana materi yang disampaikan kepada siswa itu mengerti. Bagi siswa yang sudah memahami dan mengerti tentang pelajaran yang telahdisampaikan pasti siswa akan dapat menjawab dengan benar. Dengan begitu siswa tersebut akan selalu ingin belajar dan membaca buku catatan nya untuk mendapatkan nilai tinggi.

Selain itu ibu RF juga menggunakan metode diskusi dengan membagi siswa yang ada di dalam kelas menjadi beberapa kelompok agar siswa tersebut berdiskusi mengeluarkan pendapatnya setelah itu akan di presentasikan di depan kelas. Dan juga ibu RF menggunakan metode setor dalam belajar. Metode setor yaitu metode yang siswa tersebut satu persatu kedepan untuk menyetorkan hasil pelajaran yang di dapatkan dari pelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Dan yang bisa kedepan akan mendapatkan nilai, yang tidak kedepan tentu tidak akan mendapatkan nilai.

Metode ini sengaja digunakan oleh ibu RF guna untuk memicu semanagat siswa dalam belajar supaya siswa tidak terlalu kaku dalam belajar dan bisa memahami materi yang diajarkan dan siswa tersebut juga senang dengan cara mengajar guru. Seperti

yang diamati oleh peneliti pada tanggal 13 Agustus 2015, saat proses PBM berlangsung terlihat siswa tersebut senang dengan cara mengajar guru, siswa tersebut sangat bersemangat dalam belajar dengan memperhatikan guru menerangkan pelajaran sehingga siswa itu cepat mengerti dan memahami materi yang diajarkan, selalu bertanya kepada guru tentang pelajaran yang tidak dimengertinya, dan apabila guru tersebut sudah selesai menerangkan pelajaran dan bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah diajarkan tadi maka siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru tersebut

2) Pengaruh teman sebaya

Prilaku motivasi juga terpengaruh oleh adanya sikap.Sikap adalah suatu motif yang dipelajari yang memiliki daya dorong untuk bertindak. Siswa yang bergaul dengan lingkungan teman sebaya yang memiliki motivasi dan semangat dalam belajar akan cendrung juga ikut termotivasi dalam belajar. Dan sebaliknya siswa yang berteman dengan seorang yang pemalas pasti juga akan terpengaruh dengan teman yang malas tersebut. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada tanggal 15 Agustus 2015, di kelas XI IPS 2 terlihat bahwa siswa RY dan LD selalu kompak dalam belajar. Mereka selalu mendiskusikan tentang materi-materi pelajaran yang kurang dimengertinya sehingga dengan berdiskusi siswa RY dan LD bisa memahami pelajaran itu setelah bertukar pikiran, dan siswa RY dan LD pun sering saling mengingatkan kalau ada tugas dan pekerjaan rumah jangan lupa untuk dikerjakan.

3) Letak sekolah dan jarak tempat tinggal SMAN 1 IV Koto Aur Malintang merupakan satu-satu nya sekolah yang berada di jalan batu basa kecamatan IV Koto Aur Malintang. Adapun sekolah lainnya yaitu berada di Sungai Geringging dan Lubuk Basung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan pada tanggal 20 Agustus 2015 memang letak sekolah yang jauh dari jalan raya, sehingga proses belajar mengajar pun tidak mengganggu siswa dari kebisingan. Dan perhatian siswa tetap fokus dalam belajar. Namun, jarak tempat tinggal siswa dengan letak sekolah juga sangat jauh. Siswa banyak yang berjalan kaki keluar, dan ada juga yang membawa motor ke sekolah. Namun, siswa tetap semangat datang kesekolah untuk belajar meskipun jarak rumah dengan

(9)

sekolah jauh demi menuntut ilmu dan dengan segala keterbatasan yang ada.

KESIMPULAN

Berdasarkan pertanyaan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar sosiologi siswa tinggi di SMAN 1 IV Koto Aur Malintang adalah yang paling mempengaruhi yaitu ada dua faktor, yang pertama faktor internal yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu yang mana motivasi belajar siswa atas dasar kemauan dan keinginan dari diri individu itu sendiri yang ingin belajar. Adapun faktor motivasi yang mempengaruhi yaitu: 1. Faktor internal yaitu (1) senang dengan pelajaran sosiologi, (2) mempunyai keinginan untuk berprestasi dan (3) tanggung jawab pada orangtua.siswatersebut yang ingin membanggakan orangtua nya dengan prestasi yang mereka dapatkan.

2. faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari dorongan luar diri individu itu sendiri, disamping dari keinginan diri sendiri siswa tersebut juga mengemukakan bahwa faktor pendorong dalam belajar yang membuat siswa tersebut semangat dalam belajar yaitu (1) dengan cara (metode) yang dipakai oleh guru sosiologi yaitu metode setor. Metode setor adalah metode hapalan materi pelajaran yang telah di ajarkan sebelumnya yang akan disetor, untuk mendapatkan nilai. Bagi yang hafal semua materi yang diajarkan sebelumnya maka siswa tersebut mendapat nilai tinggi. Dengan begitu siswa tersebut lebih antusias dalam belajar dan berlomba untuk mendapat nilai yang tinggi, (2) pengaruh teman sebaya.Pengaruh teman sebaya juga turut memotivasi siswa dalam belajar, (3) letak sekolah dan jarak tempat tinggal.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, 2007. Belajar dan Pembelajaran.

Bndung: Alfabeta.

Afrizal, 2010. Pengantar Metodologi Penelitian.

Padang: Fisip Unand

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik.Jakarta:Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika Mudjiono, Dimyati. 2002. Belajar Dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi

Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Referensi

Dokumen terkait

terutama apabila terkena luka, jangan menggunakan pakaian yang sama dengan penderita, bersihkan dan lakukan desinfektan pada mainan yang mungkin bisa menularkan

Ketua IKB LSPR bersama dengan Warek 1 dan Kepala PkM berkewajiban memastikan IKB LSPR memiliki Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat yang

Peta FSVA adalah untuk membuat program dalam rangka penangulangan daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan.. Indikator peta FSVA 2016 ada 9 indikator, diantaranya adalah : 1).

Perkembangan ilmu mikrobiologi dan virologi menghasilkan penemuan suatu benda yang strukturnya lebih kecil daripada virus tapi bisa mempengaruhi organisme hidup

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan

Taman Nasional Gunung Leuser dengan luas + 900.000 ha adalah suatu kawasan pelestarian alam yang merupakan gabungan dari beberapa Suaka Margasatwa dan Hutan Wisata, yaitu

Daerah rawan kecelakaan bisa didasarkan dari angka kecelakaan atau banyaknya kecelakaan di ruas suatu jalan. Perhitungan angka kecelakaan ini berhubungan langsung

Oleh yang demikian satu kajian perlu dijalankan untuk mengenalpasti tahap kesediaan bakal guru pelajar tahun akhir perdana ( Kemahiran Hidup) bagi menceburi profesion perguruan