S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 137 – K/PM.III-12/Al/VI/2012.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : Eko Setiaji.
Pangkat / Nrp : Koptu Mar / 83581.
Jabatan : Anggota Kima .
Kesatuan : Menbanpur 1 Mar.
Tempat / tanggal lahir : Surabaya , 17 Pebruari 1974. Jenis kelamin : Laki-Laki.
Kewarganegaran : Indonesia.
A g a m a : Islam.
Alamat tempat tinggal : Ds Kletek Losari RT 06 RW 3 Kec. Taman Kab Sidoarjo. Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan :
Pengadilan Militer III – 12 Surabaya tersebut diatas :
Membaca : Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan dalam perkara ini dari Pomal Lantamal V Nomor : BPP – 22 / A-9 / IV/ 2012 tanggal 17 April
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Danmen Banpur 1 Mar selaku Papera Nomor : Kep/ 20/ VI /2012 tanggal 1 Juni 2012 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Nomor :
Sdak/ 115/K/AL/ VI /2012 tanggal 7 Juni 2012.
3. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi
4. surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/115/K/AL/ VI/2012 tanggal 7 Juni 2012, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Pengadilan Militer, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :
a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :
“ Penipuan “
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 378 KUHP
b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi Pidana Penjara selama 7 ( Tujuh) bulan
c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 5.000,- ( Lima ribu rupiah),-
d. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat :
- 1 (satu) lembar kwitansi penerimaan uang oleh Terdakwa dari Bpk. Oein sejumlah Rp. 41,000.000,- (Empat puluh satu juta rupiah) tertanggal 18 Agustus 2010.
- 1 (satu) lembar kwitansi penerimaan uang oleh Terdakwa dari ibu Oein Magetan sejumlah Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) tertanggal 1 Desember 2010 untuk pembayaran masuk TNI-AD. - 1 (satu) lembar kwitansi penerimaan uang oleh Terdakwa dari orang tua Oein sejumlah Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) tertanggal 10 Desember 2010.
- 1 (satu) lembar Surat Pendaftaran Caba TNI-AD tahun 2010 nomor : 811085/CABA/2010 atas nama Yasfrudin Oein Usman.
- 1 (satu) lembar Tanda Peserta Caba PK TNI-AL tahun 2010 nomor : 293/SBY/CABA/PRIA/2010 tanggal 13 April 2010 atas nama Yasfrudin Oein Usman.
- 1 (satu) lembar Surat Perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Sdr. Eko Setiaji (Terdakwa).
Tetap diletakkan dalam berkas perkara
2. a. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, dan oleh karena itu memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya.
Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor : Sdak/ 115/K/AL/ VI /2012 tanggal 7 Juni 2012. telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut :
Pertama :
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada bulan April 2010, Juli 2010 dan tanggal 10 Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun Dua ribu sepuluh di rumah Terdakwa di Ds. Kletek Losari Rt. 6 Rw. 3 Kec. Taman Kab. Sidoarjo atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
“Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AL pada tahun 1995 melalui pendidikan Dikcatam PK angkatan XIII di Kodikal Surabaya, setelah tamat dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yon Komlek-1 Mar Karang Pilang Surabaya, pada tahun 1998 dipindahkan ke Kima Menbanpur Karang Pilang sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 83581.
2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Suyati (Saksi-1) sekira bulan April 2010 di rumah Sdr. Suparman (Saksi-5) dan yang mengenalkan adalah Saksi-5 yang pada saat itu Saksi-5 mengatakan pada Terdakwa kalau anak Saksi-1 ingin masuk menjadi Bintara TNI-AL dan saat itu Saksi-1 meminta bantuan Terdakwa untuk memasukkan anaknya yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) menjadi Bintara Prajurit TNI-AL kemudian Terdakwa menyanggupi meluluskan Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AL 2010 dengan syarat Saksi-2 menyerahkan uang pada Terdakwa sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah), selanjutnya Saksi-2 menyetujui permintaan Terdakwa tersebut.
3. Bahwa kemudian uang sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah) yang diminta Terdakwa tersebut diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa secara bertahap, penyerahan yang pertama dilakukan Saksi-1 sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) bertempat di rumah Terdakwa yang beralamat di Ds. Kletek Losari Rt. 06 Rw. 03 Kec. Taman Kab. Sidoarjo dan yang menyerahkan Saksi-1 serta yang menerima uang tersebut saat itu Terdakwa, disaksikan oleh Sdr. Supriyanto (Saksi-3), penyerahan yang kedua sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah), disaksikan oleh Saksi-2, selanjutnya penyerahan yang ketiga sekira bulan Juli 2010 sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan yang menyaksikan penyerahan uang tersebut Saksi-2, sehingga total uang yang sudah Saksi-1 serahkan pada Terdakwa sebesar Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah) walaupun sebenarnya yang diminta Terdakwa sebelumnya sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah).
4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 13 April 2010 Saksi-2 mendaftar seleksi Penerimaan Caba PK TNI-AL di Lantamal V Surabaya dengan nomor test : 293/SBY/CABA PRIA/2010 kemudian Saksi-2 mengikuti pelaksanaan test kesehatan I (pertama) ternyata Saksi-2 dinyatakan tidak lulus oleh Panitia Test Caba PK TNI-AL tahun 2010. Kemudian ketidak lulusan Saksi-2 dalam test tersebut disampaikan Saksi-2 kepada Terdakwa dan Terdakwa mengatakan masih mengusahakan agar Saksi-2 bisa lulus serta menyarankan apabila ada jadwal test Saksi-2 diminta datang kerumah Saksi-5 namun setelah ditunggu-tunggu tidak ada kabar dari Terdakwa, lalu Terdakwa menyarankan kepada Saksi-2 untuk mendaftar di Caba TNI-AD, untuk membantu kelulusan Saksi-2 dalam test Caba TNI-AD 2010 tersebut Terdakwa meminta tambahan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp.89.000.000,- (Delapan puluh Sembilan juta rupiah) ditambah uang yang sudah diserahkan Saksi-1 sebelumnya sejumlah Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah), total semua yang diminta Terdakwa sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah), namun Saksi-1
tidak mampu/tidak sanggup dan disepakati Saksi-1 menambah uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) sehingga total uang Saksi-1 yang diserahkan pada Terdakwa sejumlah Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
5. Bahwa uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) yang diminta Terdakwa diserahkan Saksi-1 pada Terdakwa pada tanggal 10 Desember 2010 bertempat dirumah Terdakwa di Ds. Kletek Losari Rt. 06 Rw. 03 Kec. Taman Kab. Sidoarjo dan berdasarkan janji Terdakwa tersebut maka pada bulan Mei 2010 Saksi-2 mendaftar Caba TNI-AD di Surabaya sebagaimana yang disarankan oleh Terdakwa dengan nomor pendaftaran No. : 811085/CABA/2010, tetapi setelah Saksi-2 mengikuti test kesehatan I (pertama) Saksi-2 dinyatakan tidak lulus oleh Panitia Penerimaan Caba TNI-AD 2010.
6. Bahwa setelah Saksi-2 dinyatakan tidak lulus seleksi Bintara TNI-AD kemudian Saksi-1 meminta pertanggungjawaban Terdakwa untuk mengembalikan uang Saksi-1 yang telah diserahkan kepada Terdakwa sebanyak Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa pernah mengembalikan sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) yang ditransfer ke rekening Saksi-1 melalui bank BRI sehingga sisa uang Saksi-1 yang belum dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 73.000.000,- (Tujuh puluh tiga juta rupiah).
7. Bahwa Terdakwa pernah membuat Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh Terdakwa diatas Meterai dengan disaksikan dan ditandatangani juga oleh Sdri. Siti Azizah (istri Terdakwa) sebagai saksi dalam perjanjian tersebut yang dalam isi Surat Perjanjian itu menyatakan Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 paling lambat tanggal 26 September 2011 namun kenyataannya Terdakwa hanya janji-janji saja karena sampai sekarang uang Saksi-1 belum dikembalikan Terdakwa.
8. Bahwa Terdakwa memang tidak pernah melatih/membimbing Saksi-2 dalam mengikuti seleksi penerimaan Caba TNI-AL dan seleksi penerimaan Caba TNI-AD dan Terdakwa juga tidak pernah menjadi panitia penerimaan seleksi Caba TNI-AL ataupun seleksi Caba TNI-AD, sehingga Terdakwa juga tidak mempunyai kuasa atau wewenang memasukkan atau meluluskan Saksi-2 maupun orang lain menjadi Bintara TNI-AL maupun TNI-AD.
9. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami kerugian materi berupa uang sebesar Rp. 73.000.000,- (Tujuh puluh tiga juta rupiah) sehingga Saksi-1 menuntut dan melaporkan Terdakwa pada pihak yang berwajib.
Atau Kedua :
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada bulan April 2010, Juli 2010 dan tanggal 10 Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun Dua ribu sepuluh di rumah Terdakwa di Ds. Kletek Losari Rt. 6 Rw. 3 Kec. Taman Kab. Sidoarjo atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
“Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.”
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AL pada tahun 1995 melalui pendidikan Dikcatam PK angkatan XIII di Kodikal Surabaya, setelah tamat dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yon Komlek-1 Mar Karang Pilang Surabaya, pada tahun 1998 dipindahkan ke Kima Menbanpur Karang Pilang sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 83581.
2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Suyati (Saksi-1) sekira bulan April 2010 di rumah Sdr. Suparman (Saksi-5) dan yang mengenalkan adalah Saksi-5 yang pada saat itu Saksi-5 mengatakan pada Terdakwa kalau anak Saksi-1 ingin masuk menjadi Bintara TNI-AL dan saat itu Saksi-1 meminta bantuan Terdakwa untuk memasukkan anaknya yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) menjadi Bintara Prajurit TNI-AL kemudian Terdakwa menyanggupi meluluskan Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AL 2010 dengan syarat Saksi-2 menyerahkan uang pada Terdakwa sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah), selanjutnya Saksi-2 menyetujui permintaan Terdakwa tersebut.
3. Bahwa kemudian uang sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah) yang diminta Terdakwa tersebut diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa secara bertahap, penyerahan yang pertama dilakukan Saksi-1 sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) bertempat di rumah Terdakwa yang beralamat di Ds. Kletek Losari Rt. 06 Rw. 03 Kec. Taman Kab. Sidoarjo dan yang menyerahkan Saksi-1 serta yang menerima uang tersebut saat itu Terdakwa, disaksikan oleh Sdr. Supriyanto (Saksi-3), penyerahan yang kedua sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah), disaksikan oleh Saksi-2, selanjutnya penyerahan yang ketiga sekira bulan Juli 2010 sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan yang menyaksikan penyerahan uang tersebut Saksi-2, sehingga total uang yang sudah Saksi-1 serahkan pada Terdakwa sebesar Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah) walaupun sebenarnya yang diminta Terdakwa sebelumnya sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah).
4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 13 April 2010 Saksi-2 mendaftar seleksi Penerimaan Caba PK TNI-AL di Lantamal V Surabaya dengan nomor test : 293/SBY/CABA PRIA/2010 kemudian Saksi-2 mengikuti pelaksanaan test kesehatan I (pertama) ternyata Saksi-2 dinyatakan tidak lulus oleh Panitia Test Caba PK TNI-AL tahun 2010. Kemudian ketidak lulusan Saksi-2 dalam test tersebut disampaikan Saksi-2 kepada Terdakwa dan Terdakwa mengatakan masih mengusahakan agar Saksi-2 bisa lulus serta menyarankan apabila ada jadwal test Saksi-2 diminta datang kerumah Saksi-5 namun setelah ditunggu-tunggu tidak ada kabar dari Terdakwa, lalu Terdakwa menyarankan kepada Saksi-2 untuk mendaftar di Caba TNI-AD, untuk membantu kelulusan Saksi-2 dalam test Caba TNI-AD 2010 tersebut Terdakwa meminta tambahan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp. 89.000.000,- (Delapan puluh Sembilan juta rupiah) ditambah uang yang sudah
diserahkan Saksi-1 sebelumnya sejumlah Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah), total semua yang diminta Terdakwa sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah), namun Saksi-1 tidak mampu/tidak sanggup dan disepakati Saksi-1 menambah uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) sehingga total uang Saksi-1 yang diserahkan pada Terdakwa sejumlah Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
5. Bahwa uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) yang diminta Terdakwa diserahkan Saksi-1 pada Terdakwa pada tanggal 10 Desember 2010 bertempat dirumah Terdakwa di Ds. Kletek Losari Rt. 06 Rw. 03 Kec. Taman Kab. Sidoarjo dan berdasarkan janji Terdakwa tersebut maka pada bulan Mei 2010 Saksi-2 mendaftar Caba TNI-AD di Surabaya sebagaimana yang disarankan oleh Terdakwa dengan nomor pendaftaran No. : 811085/CABA/2010, tetapi setelah Saksi-2 mengikuti test kesehatan I (pertama) Saksi-2 dinyatakan tidak lulus oleh Panitia Penerimaan Caba TNI-AD 2010.
6. Bahwa setelah Saksi-2 dinyatakan tidak lulus seleksi Bintara TNI-AD kemudian Saksi-1 meminta pertanggungjawaban Terdakwa untuk mengembalikan uang Saksi-1 yang telah diserahkan kepada Terdakwa sebanyak Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa pernah mengembalikan sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) yang ditransfer ke rekening Saksi-1 melalui bank BRI sehingga sisa uang Saksi-1 yang belum dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 73.000.000,- (Tujuh puluh tiga juta rupiah).
7. Bahwa Terdakwa pernah membuat Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh Terdakwa diatas Meterai dengan disaksikan dan ditandatangani juga oleh Sdri. Siti Azizah (istri Terdakwa) sebagai saksi dalam perjanjian tersebut yang dalam isi Surat Perjanjian itu menyatakan Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 paling lambat tanggal 26 September 2011 namun kenyataannya Terdakwa hanya janji-janji saja karena sampai sekarang uang Saksi-1 belum dikembalikan Terdakwa.
8. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami kerugian materi berupa uang sebesar Rp. 73.000.000,- (Tujuh puluh tiga juta rupiah) sehingga Saksi-1 menuntut dan melaporkan Terdakwa pada pihak yang berwajib.
BERPENDAPAT, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tidak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam pidana yang tercantum dalam pasal :
Pertama : Pasal 378 KUHP, atau Kedua : Pasal 372 KUHP.
Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas surat dakwaan yang didakwakan kepadanya kemudian terdakwa membenarkan segala perbuatan yang didakwakan kepadanya bahwa ia telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya.
Menimbang : Bahwa di Persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.
Menimbang : Bahwa atas surat dakwaan Oditur militer Terdakwa tidak mengajukan keberatan/Eksepsi.
Menimbang : Bahwa para saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi 1 Nama lengkap : Suyati Pekerjaan : Petani
Tempat/tanggal lahir : Magetan, 27 Oktober 1967 Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam
Alamat tempat tinggal : Karangmojo Rt. 08 Rw. 03 Kartoharjo Magetan.
pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sekira bulan Maret 2010 Saksi dikenalkan dengan
Terdakwa oleh saksi Suparman (Saksi-3) di di rumah saksi 3 di Sukodono No. 1 Rt. 5 Rw. 1 Sidoarjo.
2. Bahwa sekira bulan Pebruari 2010 Saksi kenal dengan Sdr. Suparman (Saksi-3) ketika Saksi sedang naik bus dari Surabaya menuju Solo bersama dengan anak Saksi yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2). Saat itu Saksi-3 mengaku anggota TNI-AL, selanjutnya dari perkenalan tersebut Saksi-3 menawarkan kepada Saksi agar anak Saksi mendaftar masuk TNI-AL dan Saksi-3 memberitahukan kalau ada orang yang bisa memasukkan anak Saksi menjadi Prajurit TNI-AL yang bernama Koptu Mar Eko Setiaji (Terdakwa).
3. Bahwa kemudian dalam pertemuan tersebut Saksi menyampaikan maksud dan tujuan Saksi untuk memasukkan anak Saksi yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) menjadi Bintara TNI-AL dan meminta bantuan Terdakwa agar bisa lulus seleksi. Saat itu Terdakwa menyanggupi dan menjanjikan akan meluluskan anak Saksi menjadi Bintara TNI-AL tahun 2010 dengan syarat membayar sebesar Rp.60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah) dan Saksi menyanggupinya.
4. Bahwa terdakwa mengatakan dan menjanjikan kepada saksi mampu meluluskan anak Saksi karena Terdakwa banyak bercerita tentang kehebatan terdakwa bisa memanipulasi umur, tinggi badan, tidak bisa renangpun bisa terdakwa luluskan karena terdakwa sudah beberapa kali berhasil memasukkan calon baik untuk menjadi anggota TNI AL,TNI AD,TNI AU dan Polri.
5. Bahwa kemudian uang yang diminta terdakwa tersebut Saksi serahkan kepada Terdakwa secara bertahap, penyerahan yang pertama dilakukan Saksi sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) bertempat di rumah Terdakwa yang beralamat di Ds. Kletek Losari Rt. 06 Rw. 03 Kec. Taman Kab. Sidoarjo, disaksikan oleh Sdr. Supriyanto (Saksi-4), penyerahan yang kedua sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 6.000.000,- sehingga keseluruhan yang Saksi serahkan kepada
Terdakwa Rp. 41.000.000 (empat puluh satu juta rupiah) setelah penyerahan uang tersebut terdakwa meminta kepada saksi
agar uang yang telah diminta terdakwa itu jangan diceritakan kepada saksi 3.
6. Bahwa selanjutnya anak Saksi (Saksi-2) mendaftar Caba TNI-AL pada tanggal 13 April 2010 di Surabaya dengan nomor pendaftaran No. : 293/SBY/CABA PRIA/2010 dan ternyata Saksi-2 tidak lulus seleksi sebagaimana yang pernah dijanjikan Terdakwa. 7. Bahwa oleh karena Saksi-2 tidak lulus tes selanjutnya Saksi
meminta pertanggungjawaban Terdakwa agar Terdakwa mengembalikan uang yang pernah diserahkan namun Terdakwa mengatakan agar Saksi tidak usah meminta uang yang pernah diserahkan Saksi kepada Terdakwa tersebut dan Terdakwa menawarkan agar uang Saksi yang sebesar Rp. 41.000.000,- (Empat puluh satu juta rupiah) tersebut digunakan untuk memasukkan Saksi-2 di Caba TNI-AD tahun 2010 dengan syarat Saksi menambah uang lagi untuk dapat memasukkan ke Caba TNI AD.
8. Bahwa atas perkataan terdakwa tersebut pada tanggal 1 Desember 2010 saksi kembali secara bertahap menyerahkan uang kepada terdakwa sebesar Rp.20.000.000,-( Dua puluh juta rupiah) dan pada tanggal 10 Desember 2010 Rp. 14.000.000,-( Empat belas juta rupiah),- sehingga uang yang telah diterima terdakwa dari saksi berjumlah Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
9. Bahwa setelah mengikuti tes Caba TNI-AD 2010, ternyata Saksi-2 juga tidak lulus menjadi Bintara TNI-AD sebagaimana yang pernah dijanjikan Terdakwa sebelumnya. Dengan tidak lulusnya Saksi-2 tersebut, Saksi meminta pertanggungjawaban Terdakwa untuk mengembalikan uang Saksi sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) kemudian Terdakwa hanya mengembalikan uang saksi sebesar Rp. 8.000.000,-(Delapan juta rupiah) sehingga sisa uang Saksi yang belum dikembalikan oleh Terdakwa sebesar Rp.66.000.000,- (Enam puluh enam juta rupiah).
10. Bahwa permasalahan tersebut pernah diselesaikan secara kekeluargaan,kemudian Terdakwa membuat Surat Perjanjian dengan disaksikan oleh Sdri. Siti Azizah (istri Terdakwa) yang menyatakan Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi paling lambat tanggal 26 September 2011 namun kenyataannya sampai sekarang uang Saksi tersebut belum dikembalikan juga Terdakwa.
11. Bahwa atas perbuatan terdakwa tersebut saksi menuntut secara hukum dan meminta terdakwa segera mengembalikan sisa uang saksi, karena saksi dan anak saksi sangat membutuhkan uang tersebut.
Atas keterangan saksi 1 tersebut Terdakwa membenarkan keseluruhannya.
Saksi – 2: Nama lengkap : Yasfrudin Oein Usman Pekerjaan : Eks Pelajar
Tempat/tanggal lahir : Surakarta, 26 Januari 1991 Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam
Alamat tempat tinggal : Karangmojo Rt. 08 Rw. 03 Ds./Kel. Karangmojo Kec. Karto Harjo Kab. Magetan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa (Koptu Mar Eko Setiaji) di rumah Sdr. Suparman (Saksi-3) yang beralamat di Sukodono. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdr. Suparman (Saksi-3) sekira bulan
Pebruari 2010 ketika Saksi sedang naik bus dari Surabaya menuju Solo bersama ibu Saksi yang bernama Sdri. Suyati (Saksi-1). selanjutnya dari perkenalan tersebut Saksi-3 menyarankan agar Saksi mendaftar masuk TNI-AL dan Saksi-3 memberitahukan kalau ada orang yang bisa memasukkan Saksi menjadi Prajurit TNI-AL yaitu Koptu Mar Eko Setiaji (Terdakwa) karena Saksi-1 berminat selanjutnya Saksi-1 dipertemukan oleh Saksi-3.
3. Bahwa dalam pertemuan dengan Terdakwa dirumah Saksi-3 tersebut Saksi-1 menyampaikan maksudnya meminta tolong kepada Terdakwa untuk memasukkan Saksi menjadi Prajurit TNI-AL. Pada saat itu Terdakwa menyatakan sanggup membantu dan menjanjikan kalau Saksi bisa masuk menjadi Prajurit TNI-AL, kemudian Saksi disuruh Terdakwa untuk lepas pakaian untuk melihat postur tubuh Saksi, lalu dilakukan pengecekan pada telinga, varises di kaki dan varikokel dan menurut keterangan Terdakwa kondisi Saksi bagus, namun ada kendala pada kaki Saksi karena bentuknya X tapi menurut Terdakwa bisa diobati. Selanjutnya Terdakwa menyarankan agar Saksi mempersiapkan persyaratan surat-surat dan mendaftarkan diri di Caba TNI-AL untuk mendapatkan nomor test dan fotocopynya diserahkan pada Terdakwa.
4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 13 April 2010 Saksi mendaftar di Panitia Penerimaan Caba PK TNI-AL di Lantamal V Surabaya dengan nomor test : 293/SBY/CABA PRIA/2010 kemudian Saksi mengikuti pelaksanaan test kesehatan I (pertama) ternyata Saksi dinyatakan tidak lulus. Kemudian dengan tidak lulusnya Saksi tersebut Terdakwa mengatakan masih mengusahakan agar Saksi bisa lulus dan Terdakwa menyarankan apabila ada jadwal test, Saksi diminta datang kerumah Saksi-3 namun setelah ditunggu-tunggu tidak ada kabar dari Terdakwa sehingga Saksi-3 menanyakan pada Terdakwa, lalu Terdakwa menyarankan pada Saksi untuk mendaftar di Caba TNI-AD, selanjutnya pada bulan Mei 2010 Saksi mendaftar Caba TNI-AD di Surabaya sebagaimana yang disarankan oleh Terdakwa dengan nomor pendaftaran No. : 811085/CABA/2010, namun setelah Saksi mengikuti test kesehatan I (pertama) ternyata saksi juga dinyatakan tidak lulus
5. Bahwa setelah Saksi dinyatakan tidak lulus dalam test Caba TNI-AL dan test Caba TNI-AD Saksi baru mengetahui dari Saksi-1 kalau ternyata Saksi-1 dimintai sejumlah uang oleh Terdakwa untuk membantu kelulusan Saksi dalam test tersebut, jumlah uang yang diminta Terdakwa tersebut sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) yang penyerahannya kepada Terdakwa dilakukan secara bertahap namun Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana penyerahannya.
6. Bahwa penyerahan uang kepada Terdakwa secara bertahap tersebut ada bukti kwitansi penyerahannya sebanyak tiga lembar. Kwitansi yang pertama tertanggal 18 Agustus 2010 dengan
nominal yang tertulis sebesar Rp. 41.000.000,- (Empat puluh satu juta rupiah), kwitansi yang kedua tertanggal 1 Desember 2010 dengan nominal yang tertulis sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan kwitansi yang ketiga tertanggal 10 Desember 2010 dengan nominal yang tertulis sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah).
7. Bahwa Saksi-1 pernah meminta Terdakwa agar uang yang diterima Terdakwa dikembalikan kepada Saksi-1 dan permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan Terdakwa membuat Surat Pernyataan bahwa Terdakwa sanggup mengembalikan uang tersebut paling lambat tanggal 26 September 2011 namun kenyataannya Terdakwa sampai saat ini belum dikembalikan oleh Terdakwa sehingga Saksi dan keluarga Saksi merasa telah ditipu Terdakwa.
Atas keterangan saksi 2 tersebut Terdakwa membenarkan keseluruhannya.
Saksi – 3 Nama lengkap : Suparman
Pangkat/NRP : Serka Mar / 63778 Jabatan : Ba. Kima
Kesatuan : Yonkes-1 Mar
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 10 Oktober 1959 Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam
Alamat tempat tinggal : Ds. Sukodono Rt. 5 Rw. 1 No. 53 Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa (Koptu Mar Eko Setiaji) sekira bulan April 2010 karena sama-sama dinas di Menbanpur dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdri. Suyati (Saksi-1) sekira bulan April 2010 saat Saksi-1 datang berkunjung kerumah Saksi dengan maksud untuk meminta bantuan Saksi guna membantu anak Saksi-1 yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) agar lulus dalam seleksi penerimaan Caba TNI-AL 2010 namun Saksi mengatakan tidak bisa membantu meluluskan karena Saksi tidak ikut mengetes dan kebetulan anak Saksi atas nama Bowo juga sedang mendaftar Caba TNI-AL 2010 dan yang membantu Terdakwa karena Terdakwa menjanjikan bisa meluluskan anak Saksi dalam test Caba TNI-AL 2010 kemudian sekira bulan April 2010 Saksi-1 dikenalkan dengan Terdakwa dirumah Saksi. Dalam pertemuan tersebut yang dibicarakan seputar pendaftaran Caba TNI-AL tahun 2010, kemudian Tersngka melakukan pemeriksaan fisik terhadap anak Saksi a.n. Bowo dan Saksi-2, selanjutnya Terdakwa berbincang-bincang dengan Saksi-2 namun apa yang dibicarakan Saksi tidak mengetahuinya.
3. Bahwa sepengetahuan Saksi anak Saksi dan Saksi-2 kemudian mendaftar seleksi Caba TNI-AL 2010 dan ternyata anak Saksi tidak lulus dalam test tersebut selanjutnya sekira bulan Mei 2010 Saksi mengetahui kalau Saksi-2 juga tidak lulus dalam seleksi penerimaan Caba TNI-AL 2010.
4. Bahwa dengan tidak lulusnya anak Saksi dalam test Caba TNI-AL 2010 tersebut kemudian Saksi meminta uang Saksi yang pernah diserahkan pada Terdakwa sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah) untuk membantu meluluskan anak Saksi yang pada kenyataannya anak Saksi tidak lulus dalam test tersebut.
5. Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak pernah membimbing atau melatih Saksi-2 dalam mengikuti test Caba TNI-AL 2010 dan Terdakwa tidak pernah menjadi Panitia Penerimaan Caba TNI-AL tahun 2010 serta Panitia Penerimaan Caba TNI-AD tahun 2010, Terdakwa juga tidak mempunyai kewenangan untuk bisa memasukkan/meluluskan Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AL tahun 2010 dan TNI-AD tahun 2010.
6. Bahwa Saksi tidak mengetahui kalau Saksi-1 pernah menyerahkan uang sebesar RP. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa berkaitan dengan janji Terdakwa bisa meluluskan anak Saksi-1 (Saksi-2) dalam seleksi penerimaan Caba TNI-AL 2010 dan Saksi tidak pernah menerima uang dari Terdakwa.
Atas keterangan saksi -3 tersebut Terdakwa membenarkan keseluruhannya.
Saksi – 4 Nama lengkap : Supriyanto, Spd
Pekerjaan : PNS UPT Dindik Kab. Ngawi
Golongan/NIP : Pembina IV/a / 195705051977031010
Jabatan : Pengawas TK dan SD Kec . Kwadungan Kab. Ngawi
Tempat/tanggal lahir : Madiun, 5 Mei 1957 Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam
Alamat tempat tinggal : DsTebon Kec. Barat Rt. 3 Kab.Magetan
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa (Koptu Mar Eko Setiaji) antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga 2. Bahwa Saksi mengetahui kalau Saksi-1 pernah 4 (empat) kali
datang kerumah Saksi yaitu sekira bulan Juni 2011 sebanyak 2 (dua) kali dan bulan September 2011 sebanyak 2 (dua) kali. Awalnya Saksi tidak mengetahui nama Saksi-1serta tujuannya datang kerumah Saksi, namun pada kunjungan ketiga Saksi-1 kerumah Saksi baru Saksi mengetahui nama Saksi-1 adalah Sdri. Suyati setelah diberitahu oleh Terdakwa dan tujuannya datang kerumah Saksi adalah menagih/meminta uangnya sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) yang telah dititipkan/diserahkan kepada Terdakwa untuk membantu memasukkan anak Saksi-1 yaitu Saksi-2 menjadi Prajurit TNI-AD namun ternyata Saksi-2 tidak lulus dalam seleksi tersebut, hal tersebut Saksi ketahui dari cerita seorang laki-laki yang datang kerumah Saksi bersama Saksi-1.
3. Bahwa Saksi pernah disuruh oleh Terdakwa untuk menandatangani sebagai saksi dalam Surat Perjanjian pengembalian uang sebesar Rp. 75.000.000,- ( Tujuh puluh lima
juta rupiah) kepada Saksi-1 sekira bulan September 2011 yang isi dari Surat Perjanjian tersebut menyatakan uang milik Saksi-1 sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) akan dikembalikan oleh Terdakwa paling lambat tanggal 26 September 2011 namun Terdakwa sampai saat ini belum mengembalikan uang Saksi-1 tersebut.
4. Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak pernah menjadi Panitia Penerimaan calon Prajurit Bintara TNI-AL maupun TNI-AD serta Terdakwa tidak mempunyai kewenangan untuk bisa memasukkan/meluluskan Saksi-2 dalam test penerimaan calon Prajurit Bintara TNI-AL dan TNI-AD dan sepengetahuan Saksi, Terdakwa tidak pernah membimbing atau melatih Saksi-2 dalam mengikuti seleksi penerimaan Caba TNI-AL atau TNI-AD tahun 2010.
5. Bahwa Saksi tidak pernah menerima uang dari Terdakwa sehubungan dengan uang yang telah diserahkan/dititipkan Saksi-1 kepada Terdakwa sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) namun yang Saksi ketahui Saksi-1 mengalami kerugian materi sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah). Atas keterangan saksi -4 tersebut Terdakwa membenarkan keseluruhannya.
Saksi – 5 : Nama lengkap : Siti Azizah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Tempat/tanggal lahir : Sidoarjo, 17 Maret 1977 Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
A g a m a : Islam
Alamat tempat tinggal : Ds. Kletek Losari Rt. 6 Rw. 3 Kec. Taman Kab Sidoarjo.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa sekira bulan Maret 2010 Saksi diminta Saksi-1 (Sdri. Suyati) untuk mendampingi Saksi-1 dan anaknya (Saksi-2) ke rumah Saksi-3 (Sdr. Suparman) yang beralamat di Sukodono Rt. 5 Rw. 1 No. 35 Sidoarjo dengan keperluan untuk bertemu Saksi-3 karena anak Saksi-1 yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) akan mendaftar masuk menjadi Prajurit TNI-AL, Sesampainya di rumah Saksi-3 dan mengobrol selanjutnya Saksi-3 akan mengenalkan Saksi, Saksi-1 dan Saksi-2 kepada seorang anggota TNI-AL yang bernama Bapak Eko (Terdakwa) yang menurut keterangan Saksi-3 Terdakwa tersebut menjadi Panitia Penerimaan Pendaftaran Caba TNI-AL 2010.
2. Bahwa seminggu kemudian Saksi, Saksi-1 dan Saksi-2 datang lagi kerumah Saksi-3, kemudian Saksi-3 menelepon Terdakwa dan tidak lama kemudian Terdakwa datang, setelah berbincang-bincang kemudian Terdakwa memeriksa fisik anak Saksi-3 yang juga akan mengikuti test Caba TNI-AL 2010 lalu memeriksa fisik Saksi-2 dan menurut keterangan Terdakwa fisik Saksi-2 lebih bagus dari fisik anak Saksi-3 sehingga nantinya dalam nilai kelulusan Saksi-2 lebih mudah dan menurut keterangan yang disampaikan Saksi-1 pada Saksi kalau Terdakwa saat itu berjanji bisa atau sanggup memasukkan/meluluskan Saksi-2 dalam test
Caba TNI-AL 2010, selanjutnya Saksi-1 dan Terdakwa saling bertukar nomor telepon untuk mempermudah komunikasi.
3. Bahwa sekira bulan April 2010 Saksi pernah menemani Saksi-1 datang kerumah Terdakwa untuk menyerahkan sejumlah uang kepada Terdakwa atas permintaan Terdakwa sehubungan dengan janji Terdakwa sebelumnya untuk membantu meluluskan Saksi-2 dalam test Caba TNI-AL 2010 dan uang tersebut diserahkan Saksi-1 dan yang menerima Terdakwa bertempat di ruang tamu rumah Terdakwa yang beralamat di Ds. Kletek Losari Rt. 6 Rw. 3 Kec. Taman Kab. Sidoarjo, Saksi ikut menyaksikan penyerahan uang tersebut karena Saksi juga berada dalam ruang tanu tersebut namun Saksi tidak mengetahui berapa jumlahnya, namun setelah di terima, Saksi 1 mengatakan uang diserahkan kepada Terdakwa tadi Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa sebenarnya meminta uang sejumlah Rp. 41.000.000,- (Empat puluh satu juta rupiah) sehingga uang yang diberikan Saksi-1 tadi masih kurang Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah) tetapi untuk kekurangannya akan diberikan Saksi-1 lain waktu dan Saksi-1 mau memberikan/menyerahkan sejumlah uang sesuai yang diminta Terdakwa karena Saksi-1 tertarik dengan janji Terdakwa untuk bisa meluluskan dan memasukkan anak Saksi-1 (Saksi-2) Bintara Prajurit TNI-AL 2010.
4. Bahwa sekira bulan Juli 2010 sepengetahuan Saksi-1 kembali menyerahkan uang Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) bertempat dirumah Terdakwa namun untuk penyerahan uang yang lainnya Saksi tidak mengetahui dan yang Saksi dengar total semua uang yang sudah diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa berjumlah Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah).
5. Bahwa sekira bulan Agustus 2010 Saksi sempat bertanya kepada Saksi-2 mengenai hasil test Caba TNI-AL yang diikuti Saksi-2 dan dijawab oleh Saksi-2 kalau Saksi-2 tidak lulus dalam test tersebut namun Terdakwa berjanji akan memasukkan Saksi-2 ke Caba TNI-AD 2010 dan Terdakwa meminta tambahan uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah). Kemudian sekira bulan Desember 2010 Saksi-1 dengan ditemani oleh Saksi-2 kembali menyerahkan tambahan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) secara langsung kepada Terdakwa sehingga total yang sudah diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
6. Bahwa sekira bulan Desember 2010 Saksi-2 mendaftar Caba TNI-AD 2010 di Madiun dan mengikuti seleksi namun yang Saksi dengar Saksi-2 kembali tidak lulus, sehingga Saksi-1 kemudian menelepon Terdakwa untuk meminta pertanggungjawaban dan Terdakwa menjanjikan akan mengikutkan Saksi-2 pada gelombang kedua Caba TNI-AD 2010 serta menunggu berita dari Jakarta namun setelah ditunggu-tunggu Saksi-2 tidak diikutkan dalam test tersebut.
7. Bahwa selanjutnya pada tanggal 3 April 2011Saksi-1 bersama dengan Saksi mendatangi rumah Terdakwa untuk meminta uang yang pernah diserahkan Saksi-1 sebanyak Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) dan setelah bertemu Terdakwa kemudian Terdakwa meminta nomor rekening Saksi-1dan Terdakwa berjanji akan mentransfer uang tersebut ke rekening Saksi-1 namun
karena saat itu hari Minggu Terdakwa beralasan bank tutup. Setelah ditunggu selama seminggu Terdakwa tidak juga mengembalikan uang Saksi-1.
8. Bahwa sekira bulan Mei 2011 Saksi-1 mendatangi kantor Terdakwa di Karang Pilang Surabaya dan melaporkan perbuatan Terdakwa dan seminggu kemudian Saksi-1 dipertemukan dengan Terdakwa oleh Kesatuan Terdakwa dan saat itu Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 tersebut dalam tempo 2 (dua) bulan tetapi tetap saja Terdakwa tidak pernah mengembalikan uang Saksi-1 dan setelah Saksi-1 mengancam Terdakwa untuk dilaporkan pada Pomal Lantamal V selanjutnya sekira awal September 2011 Terdakwa mentransfer ke rekening Saksi-1 sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah), kemudian pada minggu kedua bulan September 2011 Saksi dan Saksi-1 mendatangi rumah Terdakwa untuk menanyakan sisa uang Saksi-1 dan saat itu Terdakwa berjanji kalau sisanya akan dikembalikan paling lambat tanggal 26 September 2011 sehingga saat itu dibuatkan surat perjanjian namun sampai saat ini Terdakwa belum juga mengembalikan uang Saks 1.
Atas keterangan saksi -5 tersebut Terdakwa membenarkan keseluruhannya.
Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AL pada tahun 1995 melalui pendidikan Dikcatam PK angkatan XIII di Kodikal Surabaya, setelah tamat dan dilantik dengan pangkat Prada 83581 kemudian ditugaskan di Yon Komlek-1 Mar Karang Pilang Surabaya, pada tahun 1998 dipindahkan ke Kima Menbanpur Karang Pilang sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 83581.
2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Suyati (Saksi-1) sekira bulan April 2010 di rumah Sdr. Suparman (Saksi-3) dan yang mengenalkan adalah Saksi-3 yang pada saat itu Saksi-3 mengatakan pada Terdakwa kalau anak Saksi-1 ingin masuk menjadi Bintara TNI-AL dan saat itu Saksi-1 meminta bantuan Terdakwa untuk memasukkan anaknya yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) menjadi Bintara Prajurit TNI-AL kemudian Terdakwa menyanggupi membantu Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AL 2010 dan Terdakwa meminta uang sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah), selanjutnya Saksi-2 menyetujui permintaan Terdakwa tersebut.
3. Bahwa awalnya Saksi-2 menyerahkan uang sebesar Rp. 41.000.000,- (Empat puluh satu juta rupiah) kepada Terdakwa melalui 2 (dua) tahap, yaitu yag pertama sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) kemudian yang kedua sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 31.000.000,- (Tiga puluh satu juta rupiah) yang mana kedua penyerahan uang tersebut dilakukan di ruang tamu rumah Terdakwa dengan alamat Ds. Kletek Losari Rt. 6 Rw. 3 Kec. Taman Kab. Sidoarjo dan yang menyerahkan adalah Saksi-1 serta yang menerima penyerahan uang tersebut Terdakwa, yang kedua penyerahan uang tersebut disaksikan juga oleh Saksi-2 dan Saksi-3. Dalam penyerahan uang tersebut tidak ada bukti penerimaan/kwitasinya namun karena
Saksi-1 meminta tanda terima kemudian tanggal 18 Agustus 2010 Terdakwa membuatkan tanda terima/kwitasinya, kemudian uang sebesar Rp. 41.000.000,- (Empat puluh satu juta) yang Terdakwa terima dari Saksi-1 tersebut Terdakwa gunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa.
4. Bahwa selanjutnya anak Saksi-1 yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) selanjutnya mendaftar dan mengikuti seleksi Caba TNI-AL 2010 namun Saksi-2 gagal/tidak lulus di test kesehatan dalam seleksi tersebut, hal itu Terdakwa ketahui dari Saksi-2 sendiri yang datang kerumah Terdakwa bersama Saksi-1 untuk meminta pertanggungjawaban Terdakwa dan meminta uangnya yang telah diserahkan pada Terdakwa dikembalikan. 5. Bahwa tindakan yang Terdakwa lakukan saat itu untuk mengelak
dari pertanggungjawaban yang diminta Saksi-1 adalah menjanjikan akan memasukkan Saksi-2 menjadi Bintara TNI-AD dan Terdakwa kembali meminta sejumlah uang kembali kepada Saksi-1 sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah) untuk meluluskan Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AD 2010 namun karena Saksi-1 tidak mampu selanjutnya disepakati sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah).
6. Bahwa kemudian Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) melalui 2 (dua) tahap yaitu sekira bulan Juni 2010 bertempat dirumah Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan sekira bulan Juli 2010 bertempat dirumah Terdakwa sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah). Saat 2 (dua) kali penyerahan uang tersebut disaksikan juga oleh 2 dan Saksi-3 namun pada saat penyerahan uang tersebut tidak ada tanda buktinya, kemudian penyerahan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) untuk kwitansinya dibuatkan pada tanggal 1 Desember 2010 dan untuk penyerahan uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) dibuatkan kwitansinya pada tanggal 10 Desember 2010.
7. Bahwa uang sebesar Rp. 34.000.000,- (Tiga puluh empat juta rupiah) yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 selanjutnya Terdakwa serahkan kepada adik kandung Terdakwa yang bernama Kopda Ajen Dwi Santoso Aji yang berdinas di Ajendam Malang yang penyerahannya disaksikan oleh Sdr. Parpto Satpam Pabrik Miwon Droyorejo, selanjutnya anak Saksi-1 (Saksi-2) mengikuti seleksi Caba TNI-AD 2010 dan dinyatakan tidak lulus.
8. Bahwa Terdakwa memang tidak pernah melatih/membimbing Saksi-2 dalam mengikuti seleksi penerimaan Caba TNI-AL dan seleksi penerimaan Caba TNI-AD tersebut dan Terdakwa juga tidak pernah menjadi panitia penerimaan seleksi Caba TNI-AL dan seleksi Caba TNI-AD, serta Terdakwa juga tidak mempunyai kuasa atau wewenang memasukkan atau meluluskan Saksi-2 maupun orang lain menjadi Bintara TNI-AL maupun TNI-AD.
9. Bahwa Terdakwa pernah mengembalikan uang milik Saksi-1 tersebut sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) sekira bulan September 2011 dengan cara mentransfer ke rekening Saksi-1 melalui ATM BRI Sepanjang kemudian Terdakwa juga pernah menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) sekira bulan Oktober 2011 bertempat di Kantor Provoost Kima
Menbanpur-1 Mar, sehingga uang Saksi-1 yang belum Terdakwa kembalikan sebesar Rp. 71.000.000,- (Tujuh puluh satu juta rupiah).
10. Bahwa Terdakwa melakukan penipuan atau penggelapan terhadap Saksi-1 karena Terdakwa butuh uang untuk membayar hutang Terdakwa kepada orang lain sejumlah Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) padahal sesungguhnya dari awal Terdakwa sudah mengetahui kalau Terdakwa tidak dapat meluluskan atau memasukkan anak Saksi-1 (Saksi-2) atau orang lain menjadi Bintara TNI-AL maupun TNI-AD.
Menimbang : Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer persidangan berupa :
Surat-surat :
- 1 (satu) lembar kwitansi penerimaan uang oleh Terdakwa dari Bpk. Oin sejumlah Rp. 41,000.000,- (Empat puluh satu juta rupiah) tertanggal 18 Agustus 2010.
- 1 (satu) lembar kwitansi penerimaan uang oleh Terdakwa dari ibu Oin Magetan sejumlah Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) tertanggal 1 Desember 2010 untuk pembayaran masuk TNI-AD. - 1 (satu) lembar kwitansi penerimaan uang oleh Terdakwa dari orang
tua Oin sejumlah Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) tertanggal 10 Desember 2010.
- 1 (satu) lembar Surat Pendaftaran Caba TNI-AD tahun 2010 nomor : 811085/CABA/2010 atas nama Yasfrudin Oein Usman.
- 1 (satu) lembar Tanda Peserta Caba PK TNI-AL tahun 2010 nomor : 293/SBY/CABA/PRIA/2010 tanggal 13 April 2010 atas nama Yasfrudin Oein Usman.
- 1 (satu) lembar Surat Perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Sdr. Eko Setiaji (Terdakwa)-
Menimbang : Bahwa keseluruhan barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas telah diperlihatkan dan dibacakan ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga dapat menjadi bukti petunjuk tentang perbuatan yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini yang keseluruhannya dibenarkan oleh Terdakwa dan Para Saksi, maka oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan terhadap Terdakwa.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AL pada tahun 1995 melalui pendidikan Dikcatam PK angkatan XIII di Kodikal Surabaya, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yon Komlek-1 Mar Karang Pilang Surabaya, pada tahun 1998 dipindahkan ke Kima Menbanpur Karang Pilang sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara
sekarang ini dan saat ini terdakwa telah berpangkat Koptu NRP.83581.
2. Bahwa benar sekira bulan April 2010 Terdakwa kenal dengan Sdri. Suyati (Saksi-1) di rumah Sdr. Suparman (Saksi-3) dan yang mengenalkan adalah Saksi-3 yang pada saat itu Saksi-3 mengatakan pada Terdakwa kalau anak Saksi-1 ingin masuk menjadi Bintara TNI-AL dan saat itu Saksi-1 meminta bantuan Terdakwa untuk memasukkan anaknya yaitu Saksi-2 Yasfrudin Oein Usman menjadi Bintara Prajurit TNI-AL kemudian Terdakwa menyanggupi meluluskan Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AL 2010 dengan syarat Saksi-2 menyerahkan uang pada Terdakwa sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah),
3. Bahwa benar kemudian uang yang diminta Terdakwa tersebut diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa secara bertahap, penyerahan yang pertama dilakukan Saksi-1 sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) bertempat di rumah Terdakwa yang beralamat di Ds. Kletek Losari Rt. 06 Rw. 03 Kec. Taman Kab. Sidoarjo dan yang menyerahkan Saksi-1 serta yang menerima uang tersebut saat itu Terdakwa, disaksikan oleh Sdr. Supriyanto (Saksi-3), penyerahan yang kedua sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah), disaksikan oleh Saksi-2, selanjutnya penyerahan yang ketiga sekira bulan Juli 2010 sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan yang menyaksikan penyerahan uang tersebut Saksi-2, sehingga total uang yang sudah Saksi-1 serahkan pada Terdakwa sebesar Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah). 4. Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 13 April 2010 Saksi-2 mendaftar seleksi Penerimaan Caba PK TNI-AL di Lantamal V Surabaya dengan nomor test : 293/SBY/CABA PRIA/2010 kemudian Saksi-2 mengikuti pelaksanaan test kesehatan I (pertama) ternyata Saksi-2 dinyatakan tidak lulus Kemudian Terdakwa mengatakan masih mengusahakan agar Saksi-2 bisa lulus serta menyarankan apabila ada jadwal test Saksi-2 diminta datang kerumah Saksi-3 namun setelah ditunggu-tunggu tidak ada kabar dari Terdakwa, lalu Terdakwa menyarankan kepada Saksi-2 untuk mendaftar di Caba TNI-AD, untuk membantu kelulusan Saksi-2 dalam test Caba TNI-AD 2010 tersebut Terdakwa meminta tambahan uang kepada Saksi-1, total semua yang diminta Terdakwa sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah), namun Saksi-1 tidak mampu/tidak sanggup dan disepakati Saksi-1 menambah uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) pada tanggal 10 Desember 2010 sehingga total uang Saksi-1 yang diserahkan pada Terdakwa sejumlah Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
5. Bahwa benar pada bulan Mei 2010 Saksi-2 mendaftar Caba TNI-AD di Surabaya sebagaimana yang disarankan oleh Terdakwa dengan nomor pendaftaran No. : 811085/CABA/2010, tetapi setelah Saksi-2 mengikuti test kesehatan I (pertama) Saksi-2 dinyatakan tidak lulus Penerimaan Caba TNI-AD 2010.
6. Bahwa benar setelah Saksi-2 dinyatakan tidak lulus seleksi Bintara TNI-AD kemudian Saksi-1 meminta pertanggungjawaban Terdakwa untuk mengembalikan uang Saksi-1 yang telah diserahkan kepada Terdakwa sebanyak Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa pernah mengembalikan uang
saksi 1 sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah) sehingga sisa uang Saksi-1 yang belum dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 66.000.000,- (enam puluh enam juta rupiah).
7. Bahwa benar Terdakwa pernah membuat Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh Terdakwa diatas Meterai dengan disaksikan dan ditandatangani juga oleh Sdri. Siti Azizah (istri Terdakwa) dimana dalam perjanjian tersebut Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 paling lambat tanggal 26 September 2011 namun kenyataannya Terdakwa hanya janji-janji saja karena sampai sekarang uang Saksi-1 belum.
8. Bahwa benar Terdakwa memang tidak pernah melatih /membimbing Saksi-2 dalam mengikuti seleksi penerimaan Caba TNI-AL dan seleksi penerimaan Caba TNI-AD dan Terdakwa juga tidak pernah menjadi panitia penerimaan seleksi Caba TNI-AL ataupun seleksi Caba TNI-AD, sehingga Terdakwa juga tidak mempunyai kuasa atau wewenang memasukkan atau meluluskan Saksi-2 maupun orang lain menjadi Bintara AL maupun TNI-AD.
9. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami kerugian materi berupa uang sebesar Rp.66.000.000,- (Enam puluh enam juta rupiah) dan menuntut terdakwa untuk mengembalikan uang milik saksi 1 tersebut.
Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Bahwa pada prinsipnya majelis hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya unsur unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan Alternatif pertama sebagaimana yang telah diuraikan dalam tuntutannya Sedangkan mengenai pidana yang dimohonkan, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan ini.
Menimbang : Bahwa terhadap permohonan pribadi Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannnya dengan alasan Terdakwa sanggup mengembalikan uang Saksi korban dengan cara mengangsur dan Terdakwa mempuntai tanggungan keluarga atas penolakan Terdakwa tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sekaligus bersamaan dengan pertimbangan penjatuhan pidana atas diri Terdakwa dalam Putusan ini..
Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan Alternatif pertama/ kedua mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
Dakwaan Pertama :
- Unsur ke-1 : “ Barang siapa“ .
- Unsur ke-2 : “ Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
- Unsur ke-3 : “ Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang
lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya/supaya memberi utang maupun menghapus piutang”
Dakwaan Kedua :
- Unsur Pertama : “ Barang siapa”
- Unsur Kedua : ‘‘ Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain”
- Unsur Ketiga : “Yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan”
Menimbang : Bahwa oleh karena Dakwaan Oditur Militer disusun secara Dakwaan Alternatif, maka Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapatnya bahwa terhadap Dakwaan tersebut Majelis Hakim dibenarkan untuk memilih salah satu dari dakwaan alternatif tersebut diatas yang paling sesuai dengan terlebih dahulu memperhatikan dengan seksama terhadap fakta-fakta yang telah terungkap dipersidangan dan oleh karena Majelis Hakim juga sudah sependapat dengan fakta-fakta yang telah terungkap dipersidangan sebagaimana dalam Tuntutan Oditur Militer yang menuntut Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana yaitu dalam dakwaan alternatif Kesatu Pasal 378 KUHP, untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkannya lebih lanjut dibawah ini. Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut, Majelis Hakim mengemukakan
pendapatnya sebagai berikut : Pertama
1. Unsur Pertama : “Barang siapa”
Yang dimaksud barang Siapa. Bahwa yang dimaksud “Barang Siapa” adalah setiap orang/siapa saja yang tunduk kepada hokum dan peraturan perundang-undangan RI (dhi pasal 2-5,7,8 KUHP) yang sehat jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggung jawab terhadap tindak pidana yang dilakukannya, dan diajukan kepersidangan karena adanya dakwaan dari penuntut umum, termasuk diri Terdakwa sebagai anggota TNI.
Berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AL pada tahun
1995 melalui pendidikan Dikcatam PK angkatan XIII di Kodikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 83581kemudian ditugaskan di Yon Komlek-1 Mar Karang Pilang Surabaya, pada tahun 1998 dipindahkan ke Kima Menbanpur Karang Pilang sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu.
2. Bahwa benar di dalam persidangan Terdakwa menerangkan bahwa ia sehat jasmani rohaninya serta mampu menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepadanya dan Terdakwa merupakan subjek hukum yang mampu bertanggung jawab atas segala perbuatanya didepan hukum.
Berdasarkan fakta – fakta tersebut diatas maka unsur ke satu “ Barang siapa “ telah terpenuhi.
Unsur ke dua : “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum “
Menimbang : Bahwa oleh karena unsur dalam unsur kedua ini disusun secara alternatif, maka Majelis Hakim dalam membuktikan unsur kedua ini
harus memilih salah satu diantara kedua alternatif tersebut disesuaikan dengan fakta hukum yang terungkap dipersidangan serta perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa maka oleh karena itu majelis memilih alternative yaitu :
“ Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum ”
Bahwa kata – kata “ Dengan maksud “ adalah merupakan pengganti kata “ Dengan sengaja “ yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku.
Menurut Memori Van Toelihting ( MVT ) yang dimaksud dengan kesengajaan adalah mengehendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan atau tindak pidana beserta akibatnya, artinya bahwa seseorang melakukan tindakan dengan sengaja itu harus mengehendaki serta menginsafi tindakan tersebut dan / atau akibatnya. Menurut Gradasinya kesengajaan di bedakan menjadi 3 ( tiga ) bagian yaitu :
a) Kesengajan sebagai maksud ( Oogmerk ) artinya terjadinya suatu tindak pidana atau akibat tertentu, adalah betul – betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari pelaku.
b) Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan, artinya yang menjadi sandaran adalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibatnya yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang telah terjadi, Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat – akibat lainnya yang pasti / harus terjadi.
c) Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan ( dolus eventulis ) artinya kesengajaan dengan kesadaran mungkin, kesengajaan jenis ini bergradasi yang rendah, bahkan sering sukar membedakan dengan kealpaan ( culpa ) yang menjadi sandaran jenis kesengajaan ini ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran pelaku, tentang tindakan dan akibat terlarang yang mungkin akan terjadi.
Penempatan unsur “ Dengan sengaja “ didepan perumusan delik, berarti mencakup seluruh unsur – unsur yang ada dibelakangnya yaitu unsur untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, secara melawan hukum, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya. Dengan kata lain bahwa semua unsur yang ada dibelakang dilakukan oleh si pelaku, ia menyadari dan menginsafi atas tindakan dan / atau akibatnya.
Karena unsur ini berada dibelakang unsur “ Dengan maksud “ atau “ dengan sengaja “ maka untuk mendapat keuntungan itu harus dilakukan dengan kesadaran diri si pelaku dan bersifat melawan hukum, yang berarti ada pihak – pihak yang dirugikan.
Yang dimaksud dengan “ Secara melawan hukum “ berarti si pelaku telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum.
Dari Arrest HR tanggal 31 Desember 1919 tentang pasal 1365 BW. Mengenai pengertian – pengertian “ Tindakan yang tidak sesuai dengan hukum “ berintikan :
a. Merusak hak subyektif seseorang menurut Undang-undang.
b. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut UU.
c.. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kesusilaan dan kepatutan masyarakat.
Berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdri. Suyati (Saksi-1) sekira
bulan April 2010 di rumah Sdr. Suparman (Saksi-3) dan yang mengenalkan adalah Saksi-3 yang pada saat itu Saksi-3 mengatakan pada Terdakwa kalau anak Saksi-1 ingin masuk menjadi Bintara TNI-AL dan saat itu Saksi-1 meminta bantuan Terdakwa untuk memasukkan anaknya yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) menjadi Bintara Prajurit TNI-AL kemudian Terdakwa menyanggupi meluluskan Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AL 2010 dengan syarat Saksi-2 menyerahkan uang pada Terdakwa sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah), selanjutnya Saksi-2 menyetujui permintaan Terdakwa tersebut.
2. Bahwa benar kemudian uang yang diminta Terdakwa tersebut diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa secara bertahap, penyerahan yang pertama dilakukan Saksi-1 sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah), penyerahan yang kedua sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah), , selanjutnya penyerahan yang ketiga sekira bulan Juli 2010 sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan yang menyaksikan penyerahan uang tersebut Saksi-2, sehingga total uang yang sudah Saksi-1 serahkan pada Terdakwa sebesar Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah). 3. Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 13 April 2010 Saksi-2 mendaftar seleksi Penerimaan Caba PK TNI-AL di Lantamal V Surabaya dengan nomor test : 293/SBY/CABA PRIA/2010 kemudian Saksi-2 mengikuti pelaksanaan test kesehatan I (pertama) ternyata Saksi-2 dinyatakan tidak lulus Caba PK TNI-AL tahun 2010. Kemudian Terdakwa mengatakan masih mengusahakan agar Saksi-2 bisa lulus serta menyarankan apabila ada jadwal test Saksi-2 diminta datang kerumah Saksi-3 namun setelah ditunggu-tunggu tidak ada kabar dari Terdakwa, lalu Terdakwa menyarankan kepada Saksi-2 untuk mendaftar di Caba AD, untuk membantu kelulusan Saksi-2 dalam test Caba TNI-AD 2010 tersebut Terdakwa meminta tambahan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp. 89.000.000,- (Delapan puluh Sembilan juta rupiah) ditambah uang yang sudah diserahkan Saksi-1 sebelumnya sejumlah Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah), total semua yang diminta Terdakwa sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah), namun Saksi-1 tidak mampu/tidak sanggup dan disepakati pada tanggal 10 Desember 2010 Saksi-1 menambah uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) sehingga total uang Saksi-1 yang diserahkan pada Terdakwa sejumlah Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
4. Bahwa benar pada bulan Mei 2010 Saksi-2 mendaftar Caba TNI-AD di Surabaya sebagaimana yang disarankan oleh Terdakwa
dengan nomor pendaftaran No. : 811085/CABA/2010, namun setelah mengikuti seleksi test kesehatan I (pertama) Saksi-2 dinyatakan tidak lulus Caba TNI-AD 2010.
5. Bahwa benar uang yang telah Terdakwa terima dari Saksi 1 Rp.75.000.000,- tersebut Terdakwa pergunakan untuk membayar hutang dan untuk memenuhi keperluan pribadi Terdakwa sendiri sehari-hari.
6. Bahwa benar Terdakwa dalam penerimaan tes bintara TNI-AL dan TNI-AD tidak terlibat sebagai kepanitiaan dan tidak mempunyai wewenang untuk meluluskan peserta tes dan tidak ada kapasitas Terdakwa untuk berhasil meloloskan calon peserta tes bintara. Berdasarkan fakta – fakta tersebut diatas maka unsur ke dua “
Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum “ telah terpenuhi.
Unsur ketiga. : “Dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang“.
Bahwa yang dimaksud dengan memakai nama palsu atau martabat palsu adalah bahwa si pelaku dalam melakukan perbuatan/tindakan dengan cara tidak memakai nama aslinya atau dengan memalsukan martabat yang sebenarnya hal ini agar perbuatan sipelaku tidak dapat diketahui nama asli yang sebenarnya.
Bahwa yang dimaksud dengan tipu muslihat adalah suatu tindakan yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu si pelaku menimbulkan suatu kepercayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal ia sadari bahwa itu tidak ada.
Bahwa yang dimaksud dengan rangkaian kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan benar isi keterangan itu, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar.
Bahwa yang dimaksud dengan menggerakan (Bowegen) adalah bergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan sesuatu tindakan perbuatan, dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban, bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan, yang dengan demikian si korban melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri tanpa paksaan.
Bahwa yang dimaksud dengan menyerahkan suatu barang selalu dari pembayaran itu terjadi secara langsung. Juga penyerahan itu terjadi secara tidak langsung juga penyerahannya secara langsung, sedangkan yang dimaksud dengan barang disini adalah barang pada umumnya yaitu barang yang mempunyai nilai ekonomis ( dalam hal ini uang).
Menimbang : Bahwa oleh karena unsur ke 3 bersifat alternatif maka Majelis Hakim mengambil salah satu unsur yang bersesuaian dengan perbuatan Terdakwa yang terungkap dari fakta-fakta dipersidangan yaitu :
“Dengan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya “
Berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar sekira bulan April 2010 pada saat Terdakwa bertemu
dengan Saksi-1 Suyati di rumah Sdr. Suparman (Saksi-3) saat itu Saksi-1 meminta bantuan Terdakwa untuk memasukkan anaknya yang bernama Sdr. Yasfrudin Oein Usman (Saksi-2) menjadi Bintara Prajurit TNI-AL kemudian Terdakwa menyanggupi meluluskan Saksi-2 dalam seleksi Caba TNI-AL 2010 dengan syarat Saksi-2 menyerahkan uang pada Terdakwa sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah).
2. Bahwa benar setelah terdakwa mendengar permintaan saksi tersebut kemudian Terdakwa mengatakan terdakwa mampu meluluskan anak saksi-2 untuk masuk menjadi bintara TNI-AL, kemudian Terdakwa meyakinkan saksi-1 bahwa selama ini terdakwa telah banyak berhasil memasukkan para calon bintara baik TNI-AL, TNI-AD, TNI-AU, dan POLRI karena terdakwa bias memanipulasi umur, tinggi badan, serta yang tak bisa berenangpun mampu terdakwa luluskan.
3. Bahwa benar setelah mendengar kata-kata serta ucapan dari Terdakwa tersebut saksi-1 merasa yakin akan kebenaran apa yang diucapkan terdakwa sehingga saksi-1 menyetujui permintaan Terdakwa untuk menyerahkan uang sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah) yang diminta Terdakwa tersebut.
4. Bahwa benar kemudian sekira bulan April 2010 Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa secara bertahap, penyerahan yang pertama dilakukan Saksi-1 sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah) dan disaksikan oleh Sdr. Supriyanto (Saksi-3), penyerahan yang kedua sekira bulan April 2010 sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah), disaksikan oleh Saksi-2, selanjutnya penyerahan yang ketiga sekira bulan Juli 2010 sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan yang menyaksikan penyerahan uang tersebut Saksi-2, sehingga total uang yang sudah Saksi-1 serahkan pada Terdakwa sebesar Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah)
5. Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 13 April 2010 Saksi-2 mendaftar seleksi Penerimaan Caba PK TNI-AL di Lantamal V Surabaya dengan nomor tes : 293/SBY/CABA PRIA/2010 kemudian Saksi-2 mengikuti pelaksanaan test kesehatan I (pertama) ternyata Saksi-2 dinyatakan tidak lulus Caba PK TNI-AL tahun 2010. Kemudian ketidaklulusan Saksi-2 dalam test tersebut disampaikan Saksi-2 kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa berupaya meyakinkan saksi-2 dengan mengatakan bahwa terdakwa masih mengusahakan agar Saksi-2 bisa lulus, namun setelah ditunggu-tunggu tidak ada kabar dari Terdakwa, lalu Terdakwa menyuruh Saksi-2 untuk mendaftar Caba TNI-AD, dan pada saat ituterdakwa kembali berjanji untuk membantu dan dapat meluluskan Saksi-2 dalam test Caba TNI-AD 2010 tersebut.
6. Bahwa setelah terdakwa menjanjikan akan membantu meluluskan Saksi-2 dalam mengikuti tes caba TNI-AD tersebut namun Terdakwa meminta kembali tambahan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp. 89.000.000,- (Delapan puluh Sembilan juta rupiah) ditambah uang yang sudah diserahkan Saksi-1 sebelumnya sejumlah Rp. 61.000.000,- (Enam puluh satu juta rupiah), sehingga
jumlah uang yang diminta Terdakwa sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah), namun karena Saksi-1 tidak mampu/tidak sanggup dan akhirnya disepakati Saksi-1 menambah uang sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat belas juta rupiah) yang diserahkan pada tanggal 10 Desember 2010, sehingga total uang Saksi-1 yang diserahkan pada Terdakwa sejumlah Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).
7. Bahwa pada bulan Mei 2010 Saksi-2 mendaftar Caba TNI-AD di Surabaya sebagaimana yang disarankan oleh Terdakwa dengan nomor pendaftaran No. : 811085/CABA/2010, namun setelah mengikuti seleksi test kesehatan I (pertama) Saksi-2 dinyatakan tidak lulus Caba TNI-AD 2010.
8. Bahwa benar setelah saksi-2 tidak lulus, maka saksi-1 meminta kepada Terdakwa untuk mengembalikan uang yang telah diserahkan kepada terdakwa sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah). Kemudian Terdakwa hanya mengembalikan sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta rupiah) sedangkan sisanya Rp. 66.000.000,- (Enam puluh enam juta rupiah) sampai sekarang belum dikembalikan oleh Terdakwa.
Berdasarkan fakta – fakta tersebut diatas maka unsur ketiga: “ Dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya “. telah terpenuhi.
Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan fakta-fakta yang diperoleh diopersidangan, Majelis Hakim berpendapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana :
Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan tipu muslihat, dan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya.
Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
- Bahwa sifat dari Terdakwa melakukan perbuatannya karena mempunyai pola hidup boros sehingga mempunyai banyak hutang, kemudian dengan menjanjikan dapat mengurus dan memasukkan saksi korban menjadi prajurit TNI dengan meminta sejumlah uang dengan maksud agar mendapat uang, sehingga uang tersebut bisa digunakan untuk membayar/melunasi hutang Terdakwa.
- Bahwa hakekat Terdakwa melakukan perbuatannya adalah ingin mendapatkan uang dengan cara mudah dan jalan pintas tanpa harus bekerja keras.
- Akibat dari perbuatan Terdakwa, Saksi korban mengalami kerugian dengan kehilangan sejumlah uang dan tidak mendapatkan pekerjaan sebagaimana yang dijanjikan terdakwa
.
Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kemabali ke jalan yang benar, menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.