1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence mendefinisikan terjemahan sebagai suatu perubahan bentuk dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yang maknanya harus dijaga untuk tetap sama. Dalam proses penerjemahan, sangat mungkin ditemukan kosakata dan ungkapan yang perlu pemahaman lebih untuk memaknainya dengan tepat. Seperti dalam bahasa Jepang, banyak terdapat kosakata dan ungkapan yang membingungkan terutamanya bagi orang yang baru belajar bahasa Jepang. Untuk dapat memaknainya dengan tepat, diperlukan wawasan yang luas mengenai bahasa dan budaya Jepang (Lindafari, 2016: 2).
Bahasa merupakan alat komunikasi pendukung berlangsungnya kehidupan manusia sehari-hari. Kegiatan menyampaikan pesan dari diri sendiri kepada orang lain, menerima pesan yang disampaikan orang lain, baik secara lisan maupun tertulis merupakan contoh yang secara konkret menunjukkan pentingnya bahasa dalam kegiatan komunikasi. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat yang menjembatani hubungan manusia yang satu dengan yang lain, sehingga terjadi perisitiwa tutur dan tindak tutur (Faizati: 2013: 1), sedangkan Gorys Keraf (1997: 1) mengartikan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Penyampaian informasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam media komunikasi, salah satunya adalah menggunakan media cetak seperti koran, buku, dan majalah. Pada era modern ini, penggunaan media cetak sebagai sarana menyampaikan pesan atau informasi dapat dilakukan dengan cara yang lebih menarik, salah satunya adalah menggunakan komik. Pengertian komik menurut Mc Cloud (1993) adalah gambar yang saling berdekatan dengan gambar lainnya dalam urutan yang disengaja, untuk menyampaikan informasi atau untuk menghasilkan respon estetik pada pembaca.
Dalam bahasa Jepang komik dapat juga disebut dengan manga. Manga merupakan komik yang dibuat di Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke-19 (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manga). Pada tahun 1980-an, terjemahan komik Jepang seperti Dragon Ball, Candy, dan Kung Fu Boy masuk ke pasar Indonesia. Komik Jepang menuai pujian atas kualitas gambar yang mengungguli komikus lokal (Lent, 2001:22).
Untuk pemenuhan Tugas Akhir ini, penulis memilih tema terjemahan manga yang berjudul Nihon Jin no Shiranai Nihon Go volume1 chapter 1sampai3 dari keseluruhan isi manga yaitu sepuluh chapter. Manga ini ditulis oleh Hebizoo dan Nagiko Umino. Manga ini juga sudah dibuat versi drama yang ditayangkan di Yomiuri TV pada tahun 2010. Manga Nihon Jin no Shiranai Nihon Go volume 1 diterbitkan oleh Media Factory pada tahun 2009. Manga ini juga sudah di terbitkan di Korea Selatan dan China.
Judul dari manga ini adalah Nihon Jin no Shiranai Nihon Go yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah “Bahasa Jepang yang tidak dimengerti oleh Orang Jepang”. Penulis memilih manga ini untuk diterjemahkan karena bukan hanya ceritanya yang menarik tentang masalah-masalah yang dialami oleh seorang instruktur bahasa Jepang yang mengajar di sekolah bahasa Jepang untuk orang asing, tetapi juga di dalamnya terdapat banyak penjelasan mengenai sejarah pembentukan kata dalam bahasa Jepang, dan penggunaan bahasa Jepang yang sering digunakan oleh orang asing yang kerap kali terdengar aneh di telinga orang Jepang.
Berdasarkan pengalaman penulis yang sering kali tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari orang Jepang ketika bertanya tentang bahasa Jepang mengenai tata bahasa, arti suatu kata, maupun makna sebuah kalimat, membuat penulis ingin lebih mengetahui bahasa Jepang yang seperti apa yang tidak dipahami oleh orang Jepang. Selain bahasa Jepang yang menjadi topik utama, budaya Jepang yang sering kali disalah pahami oleh orang asing yang belajar bahasa Jepang juga menjadi pembahasan di manga ini, sehingga pembaca tidak hanya memahami penggunaan bahasa Jepang yang baik dan benar, tetapi juga dapat memahami budaya Jepang yang sebenarnya.
Pada era modern ini, banyak media yang bisa digunakan untuk belajar bahasa Jepang, bukan hanya buku teks pelajaran saja tetapi juga manga, anime, film, dan serial drama televisi juga dapat menjadi media pembelajaran bahasa Jepang. Banyak hal yang tidak dijelaskan dalam buku teks pelajaran bahasa Jepang tetapi sering kali muncul dalam anime, manga, film, dan serial drama televisi. Dalam
manga Nihon Jin No Shiranai Nihon Go volume 1 chapter dua misalnya muncul pernyataan dari seorang murid asal Swedia yang bernama Ellen karena Ellen adalah seorang pencinta film yang bertema samurai ia menjawab pujian yang diberikan oleh gurunya dengan Kore ha itami irimasu, orang Jepang pada umumnya tidak akan mengatakan kalimat ini ketika menerima pujian, karena kalimat ini hanya digunakan oleh samurai pada jaman dahulu. Rasa penasaran orang asing yang mempelajari bahasa Jepang terhadap kata-kata dalam bahasa Jepang juga cukup tinggi, seperti contoh kasus dalam manga Nihon Jin No Shiranai Nihon Go volume 1 chapter 1, Michael seorang murid asal Amerika yang bertanya kepada gurunya apa bahasa Jepang dari tempat yang biasa dipakai untuk menaruh kare, pertanyaan seperti ini yang bahkan orang Jepang pun tidak tahu jawabannya. Hal-hal seperti ini yang membuat penulis semakin tertarik untuk menerjemahkan manga Nihon Jin no Shiranai Nihon Go volume1 dari chapter 1 sampai 3.
1.2Pokok Bahasan
Pokok bahasan dalam Tugas Akhir ini adalah terjemahan manga yang berjudul Nihon Jin no Shiranai Nihon Go volume 1 dari chapter 1 sampai 3 dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.3Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari Tugas Akhir ini adalah memaparkan hasil terjemahan manga yang berjudul Nihon Jin no Shiranai Nihon Go volume 1 dari chapter 1 sampai3 sehingga pembaca dapat mengerti isi dari manga ini.
1.4Metode Penulisan
Dalam menerjemahkan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode komunikatif. Metode ini berusaha mempertahankan makna dan kontekstual yang tepat dari bahasa sumber sedemikian rupa sehingga baik isi maupun bahasanya langsung dapat dipahami dan diterima oleh pembaca hasil terjemahan (Hartono, 2003: 84).
A Widyamartaya menjabarkan tujuh langkah dari proses penerjemahan dalam bukunya yang berjudul Seni Menerjemahkan. Tujuh langkah tersebut adalah:
1. Tunning (Penjajagan)
Makna dan gaya bahasa terjemahan harus selaras dengan bahasa yang diterjemahkan. Penerjemah melakukan penjajagan terhadap bahan yang akan diterjemahkan.
2. Analysis (Penguraian)
Menguraikan setiap kalimat dari bahasa sumber ke dalam satu-satuan bahasa sasaran, berupa kata-kata atau frase-frase.
3. Understanding (Pemahaman)
Penerjemah berusaha untuk memahami isi bahan yang akan diterjemahkan, seperti: menangkap kalimat utama dari setiap paragraf,
kalimat-kalimat pendukung dan pengembangnya. Penerjemah perlu menguasai bidang ilmu pengetahuan yang akan diterjemahkan dan harus benar-benar memahami bahasa sumbernya.
4. Terminology (Peristilahan)
Setelah penerjemah memahami isi dan bentuk dalam bahasa sumber, kemudian mencari istilah-istilah atau ungkapan-ungkapan dalam bahasa sasaran secara tepat, cermat, dan selaras.
5. Restructuring (Perakitan)
Penerjemah menyusun setiap bahan yang telah dikumpulkan menjadi kalimat-kalimat yang selaras dengan bahasa sasaran. Penerjemah harus menerjemahkan sesuai dengan makna dan gaya bahasa sumber.
6. Checking (Pengecekan)
Pekerjaan penerjemahan tidak hanya selesai pada draft pertama. Penerjemah harus memeriksa kesalahan-kesalahan yang terjadi, baik dalam penulisan kata maupun pemakaian tanda baca. Penerjemah akan memperbaiki susunan kalimat tersebut agar menghasilkan kalimat yang efektif. Dalam proses ini, orang lain diminta untuk mengecek dan menyarankan perubahan-perubahan.
7. Discussion (Pembicaraan)
Pada proses terakhir, penerjemah akan mendiskusikan hasil terjemahannya, baik isi maupun penggunaan bahasanya.
Dalam Tugas Akhir ini, penulis menggunakan ke-tujuh langkah tersebut untuk menerjemahkan manga Nihon Jin No Shiranai Nihon Go volume 1 chapter 1 sampai 3.
1.5Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini terdiri atas tiga bab. BAB I yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang, pokok pembahasan, tujuan penulisan, metode penulisan berupa metode terjemahan dan langkah-langkah penerjemahan, serta sistematika penulisan. BAB II yaitu pemaparan hasil terjemahan yang berupa terjemahan per kalimat dan hasil terjemahan. BAB III yaitu penutup yang berupa ulasan hasil terjemahan serta kesan penulis selama menerjemahkan manga Nihon Jin no Shiranai Nihon Go volume 1 chapter 1 sampai 3.