• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOTILIK METODE PEMANTAUAN KESEHATAN SUNGAI PARTISIPATIF. Daru Setyo Rini, SSi., MSi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIOTILIK METODE PEMANTAUAN KESEHATAN SUNGAI PARTISIPATIF. Daru Setyo Rini, SSi., MSi."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

BIOTILIK

METODE PEMANTAUAN

KESEHATAN SUNGAI

PARTISIPATIF

(2)

Selamatkan Sungai Kita Sekarang

Selamatkan yang Tersisa

(3)

Reformasi SDA, Agus Maryono

3

Philosofi SUNGAI Konvensional

Sungai adalah sistem

drainase

alamiah (tidak

(4)

Reformasi SDA, Agus Maryono

4

BENGAWAN SOLO, DILURUSAKAN 50 Km

(5)

Pemusatan Banjir dan erosi dasar

sungai

Big Flood –

Dangers

Bantaran Sungai

(6)

Reformasi SDA, Agus Maryono 6

CITARUM

DISODET-DILURUSKAN –

tidak perlu

Citarum Asli Sudetan Citarum

Banjir di hilir

(7)

Reformasi SDA, Agus Maryono

7

Ingat....!!! di Jepang Sungai

dibelok-belokkan lagi..

(8)

Reformasi SDA, Agus Maryono

8

Diupayakan menciptakan Pemukiman

Bebas Banjir

Daerah konservasi banjir dan

ekologi untuk ekowisata

(9)

Pengendalian BANJIR

dengan TRAP

Tampung,

Resapkan

Alirkan

Pelihara

(10)

Reformasi SDA, Agus Maryono

10

Wajib direformasi menjadi

Eko-Drainase yang Ramah Lingkungan

Kolam

Konservasi

Parit Konservasi areal

Pertanian -Perkebunan

(11)

Reformasi SDA, Agus Maryono

11

Konsep Eko-hidraulik ramah lingkungan dengan

Ring-Sabuk Hijau Danau

(12)

Reformasi SDA, Agus Maryono 12

Ekologi-Hidraulik

Angin tertahan

Penguapan tinggi

Penguapan rendah

(13)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM

(14)

Reformasi SDA, Agus Maryono

14

Telogo Gunung Kidul

Tanaman tepi telaga

ini dulu ditanami oleh

nenek/kakek kita

(seitar 250 telaga di

GK)

Sekarang

tanamannya

ditebangi diganti

beton..?

(15)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM

15

(16)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM

16

Retarding Basin, Menampung, Hujan di Tengah

dan Hulu

Gambar :

River side-conservation area di dearah hulu dan tengah,

mengurangi banjir di hilir, meningkatkan konservasi air sungai

musim kemarau dan mutu ekologi

(17)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM 17 17 17

MEASURES PROPOSED

Groundwater

Groundwater

Well

Water Harvesting

Water Harvesting

Reserve for

Reserve for

Dry Season

Dry Season

The application of this

The application of this

technique can also contribute

technique can also contribute

significantly

significantly

to reduce the problem of

to reduce the problem of

flooding.

flooding.

Rainwater

Tank

RW Harvesting for artificial GW recharge/alleviating the flood

problem

For domestic

For domestic

purposes and also

purposes and also

for

for

groundwater

groundwater

recharge

recharge

Rainwater Harvesting in

Urban Areas

(18)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM

18

(19)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM 19

Parit/Kolam Respan/”Busem”

10-25 m 1-2 m 2 m parit / kolam

Gambar 10. Parit resapan di pekarangan.

Gambar 9. Parit resapan pada areal pertanian

(20)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM

20

Daerah Peresapan Perlindungan Air Tanah

Dilarang membangun dan

membuang apapun di areal

perlindungan air tanah ini

Peresapan untuk mengisi air tanah

(21)

Reformasi SDA, Agus Maryono

21

(22)

Dr. Agus Maryono, 0811 254 254, agusmaryono@yahoo.com, UGM

22

Panumpu, Makasar, Desember, 04

Masyarakat

tidak berfikir

drainase yg

sehat,..perlu

pemberdayaan

PEMELIHARAAN DRAINASE- FUNGSI sebagai Saluran dan

peningkatan Kulalitas Kesehatan

(23)

Reformasi SDA, Agus Maryono

23

SUNGAI

ADALAH

ASET

ASET SUMBER AIR-SEDIMENT

ASET MORPHOLOGY

ASET LANDSEKAP

ASET EKOLOGI

ASET SOSIAL-BUDAYA

ASET PARIWISATA, dll.,

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

MEMELIHARA KESEHATAN DAS

Memelihara Siklus Air

; keseimbangan jumlah air yang berada di

bawah tanah (air tanah), permukaan tanah (air permukaan) dan di

udara (uap air)

Kesinambungan Rantai Makanan

; keseimbangan populasi biota

yang menyusun rantai makanan ekosistem sungai, produsen,

konsumen dan dekomposer. Sungai dan Bantaran Sungai adalah

satu kesatuan ekosistem yang penting bagi kehidupan biota sungai

Menyesuaikan Daya Tampung Beban Pencemaran

; kemampuan

alami sungai untuk membersihkan pencemaran limbah yang masuk

ke sungai melalui proses penguraian fisik dan biologis

(32)

MEMELIHARA SIKLUS AIR

Melestarikan hutan dan menanam pohon di

pegunungan dan sekitar mata air

Menanam dan menyimpan air hujan

Melindungi bantaran sungai bervegetasi alami

sebagai daerah resapan air luapan air sungai

Menghindari Pelurusan Sungai, memelihara lekukan

(33)

Reformasi SDA, Agus Maryono

33

KOREKSI:

Siklus Hidrologi

Air hujan

menguap dan

turun lagi

25 % air hujan

menjadi run off dan

infiltrasi

50-75%

(34)

Air merupakan anugerah Allah yang tak ternilai harganya

, air

mendaur dengan volume yang sudah ditetapkan. Saat hutan

masih lebat air terbagi ada yang mengalir, ada yang meresap

(35)

Ketika hutan dibabati sampai gundhul ndhul (plonthos) maka

air hujan langsung mengalir sebagai aliran banjir, mengerosi

tanah dan langsung menuju ke laut (muspro).

(36)

Reformasi SDA, Agus Maryono

36

2. Sempadan Sungai wajib dipertahankan u. Mencegah

banjir, kekeringan dan longsor

Muka air banjir

Muka air normal

Bantaran

banjir

Lebar

Longsor

an

Lebar

Ekologi

Lebar

Keaman

an

Lebar Sempadan Sungai (sisi kanan-kiri

identik)

(37)

Reformasi SDA, Agus Maryono

37

(38)

Reformasi SDA, Agus Maryono

38

PEMBANGUNAN TALUD

Talud, konstruksi non

ekologis-hidraulis

Konstruksi

(39)

39

Sungai adalah sebuah

aliran

berkesinambungan

Jika pohon di tepi sungai

ditebang, sumber energi untuk

seluruh aliran sungai akan

hilang

Segala yang terjadi di wilayah

hulu berdampak pada wilayah

hilir

(40)

40

Dasar rantai makanan di

sungai adalah

GUGURAN DAUN yang

masuk ke dalam sungai !

Guguran daun masih mengandung

zat gula dan nutrisi, mengalami

penguraian menjadi makanan alga,

jamur, dan bakteri yang menempel

di daun –disebut

Perifiton

Daun yang lapuk diuraikan oleh

Shredder

yang mencerna daun

karena memakan

PERIFITON

yang

melapisi permukaan daun

(41)

41

(42)

42

KELOMPOK PENCERNAAN FUNGSIONA

KELOMPOK PENCERNAAN FUNGSIONAL

L

EKOSISTEM SUNGAI

EKOSISTEM SUNGAI

SHREDDERS

SHREDDERS

Mencerna d

Mencerna daun

aun

COLLECTORS

COLLECTORS

Menyaring

Menyaring partikel

partikel organik yang

organik yang

terbawa aliran air

terbawa aliran air

GRAZERS

GRAZERS

Mengikis

Mengikis alga yang

alga yang menempel

menempel di

di

batu

batu

PREDATORS

PREDATORS

(43)

Sumber makanan

Dedaunan yang jatuh ke badan air, tertambat di kayu2an dan batuan, yang kemudian menjadi sumber makanan dan habitat bagi serangga air, amphibi dan ikan2 kecil

Filter Runoff

Air Hujan dan sedimen yang mengalir diperlambat lalu disaring oleh vegetasi riparian, sedimen, nutrient dan

pestisida diendapkan sebelum masuk ke badan air. Tanah hutan dapat menyerap runoff 10 – 15 kali lebih tinggi dari hamparan rumput dan 40 kali lebih besar dari lahan budidaya

Habitat ikan dan Satwa

Riparian forest buffer merupakan

habitat bagi ikan dan satwa liar. Kayu2 yang jatuh menjadi tempat ikan

berlindung keragaman hayati ini menjadi penting bagi burung dan hewan lainnya

Keteduhan

Kanopi dari vegetasi membuat badan air jadi teduh,

mempertahankan Oksigen terlarut dan mendukung pertumbuhan alga maupun serangga aquatik yang bermanfaat. Kanopi juga dapat menjaga kualitas air dengan cara menyaring debu

Menyerap Nutrient

Pupuk yang berasal dari lahan pertanain dapat di ambil oleh sistem perakaran, dan kemudian

dimanfaatkan oleh vegetasi tsb

(44)

PEMANTAUAN KESEHATAN SUNGAI

Komponen Pemantauan

1.

HABITAT (Struktur Fisik),

2.

KUALITAS AIR,

3.

KOMUNITAS BIOTIK

Kualitas Habitat+ Kualitas Air = Komunitas

Biota Sungai

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

BIOTILIK = BIOMONITORING

Biomonitoring adalah pemeriksaan kondisi badan air

melalui pengamatan langsung pada biota yang menghuni

perairan

Makroinvertebrata Bentik = BIOTILIK; adalah biota tidak

bertulang belakang yang hidup di substrat dasar

perairan selama sebagian atau seluruh fase hidupnya,

yang tertahan oleh jaring berukuran 500µm

(50)

KELEBIHAN BIOTILIK

Tersebar luas di segala habitat

Jumlah jenis species banyak (memberikan spektrum respon

luas)

Siklus hidup cukup panjang (dapat melihat perubahan

musiman)

Biaya sampling dan analisis relatif murah

Taksonomi sudah berkembang luas (kunci identifikasi

tersedia)

Metode analisis data mudah dilakukan (%EPT, indeks biotik /

indeks keragaman)

(51)

KELEMAHAN BIOTILIK

Kondisi alami, arus dan substrat mempengaruhi

distribusi dan kelimpahan

Variasi musiman dalam keanekaragaman dan

kelimpahan dapat menimbulkan masalah

(perbandingan data)

Perlu inventarisasi jenis BIOTILIK di

masing-masing DAS untuk penerapan biomoniotoring

secara massal

(52)

PEMANTAUAN BIOTILIK

Proses Penilaian :

1. Pengambilan sampel BIOTILIK

2. Membuat kesimpulan berdasarkan indeks biotilik

3. Menginventaris lokasi sungai kontrol (reference stream)

yang kondisinya masih baik dan lokasi sungai yang

mengalami gangguan lingkungan

Penilaian kondisi biologis sungai berdasarkan

informasi yang didapatkan dengan pengambilan

sampel komunitas biota penghuni perairan

(53)

Tujuan Biomonitoring Makroinvertebrata

Pemantauan sebelum dan setelah kegiatan di

sekitar sungai

Mengetahui dampak Pembangunan Proyek

Pengairan

Mengetahui dampak terlepasnya bahan

(54)

Survei skala nasional makroinvertebrata di Jepang

melibatkan 800,000 peserta sukarelawan

30 spesies makroinvertebrata digunakan sebagai

indikator di seluruh negeri

Sensus nasional Kondisi Sungai (109 sungai) meliputi

makroinvertebrata, ikan dan tanaman riparian

Komponen Sukarelawan 23% LSM dan 74% sekolah

negeri berpartisipasi dalam sensus nasional

(55)

KUNCI SUKSES BIOMONITORING SUNGAI

Pelatihan sukarelawan dan Sertifikasi sukarelawan

Memberikan penghargaan kepada sukarelawan

Memastikan kualitas data dan memastikan data dapat diterima

serta digunakan oleh berbagai institusi

Mendorong munculnya peserta baru

Membuat kegiatan pemantauan menyenangkan

Melatih pemimpin sukarelawan untuk mengambil tanggungjawab

untuk kualitas kebenaran data

Memiliki dokumentasi data yang menguatkan kualitas kebenaran

data

Melakukan evaluasi reguler untuk mendapatkan umpan balik

dari sukarelawan

(56)

PARAMETER KESEHATAN SUNGAI

HABITAT (Struktur Fisik), KUALITAS AIR, dan

KOMUNITAS BIOTIK

(57)

BIOTILIK adalah kelompok makroinvertebrata yang hidup di dasar sungai

Makroinvertebrata memiliki rentang toleransi terhadap pencemaran air:

Sangat Sensitif pada pencemaran

Sensitif terhadap pencemaran

Toleran terhadap pencemaran

Sangat toleran terhadap pencemaran

Hewan yang sangat sensitif atau sensitif hanya ditemukan pada sungai

yang bebas pencemaran

Species Toleran terdapat di semua kondisi sungai

57

BIOTILIK

(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)

HASIL BIOTILIK

BRANTAS

Wonosalam

BENGAWAN SOLO Boyolali

CITARUM

Manteos Bandung

Perlidae (4), Baetidae (3),

Hydropsychidae (3)

Palaemonidae (2),

Thiaridae(2)

Hydropsychidae(3),

Baetidae(3), Chironomidae

(1)

Habitat Sehat

Bantaran bervegetasi alami

> 15m, Sedikit aktivitas

manusia

Habitat Kurang Sehat

Bantaran bervegetasi alami

6-15m, Laju erosi tinggi,

Sangat banyak aktivitas

manusia

Habitat Kurang Sehat

Bantaran bervegetasi alami

<6m,

Banyak aktivitas manusia

Kualitas Air Tercemar Ringan

Kualitas Air Tercemar Ringan

– Sedang

Kualitas Air Tercemar Ringan

– Sedang

Rekomendasi: Perlindungan

bantaran sungai, pengolahan

sampah, limbah peternakan

dan pertanian

Rekomendasi: Pembebasan

bantaran sungai dari

bangunan, pemulihan

bantaran sungai bervegetasi

alami 15m, pengolahan

sampah, pengendalian

pencemaran domestik

Rekomendasi: Pembebasan

bantaran sungai dari

bangunan, pemulihan

bantaran sungai bervegetasi

alami 15m, pengolahan

sampah, pengendalian

pencemaran domestik

(64)

Volunteer groups and

school environmental

organizations can

monitor with benthic

invertebrates

(65)

SAFETY FIRST

Utamakan Keselamatan

Penentuan Tujuan

(66)

1. PEMERIKSAAN HABITAT

Parameter pemeriksaan habitat meliputi kondisi

substrat dasar sungai, vegetasi bantaran sungai,

tingkat sedimentasi, adanya modifikasi sungai, dan

aktivitas manusia di sekitar sungai.

Pengamatan habitat dilakukan dalam jarak

pandang 100 meter dan meliputi gambaran umum

dalam radius lapang pandang habitat yang

diamati, kemudian menetapkan memberi skor untuk

setiap parameter habitat.

(67)

1. PEMERIKSAAN HABITAT

No

PARAMETER SKOR

3 2 1

1. Komposisi substrat di tepi

sungai Lebih dari 50% substratterdiri dari kombinasi pasir dan batuan beragam

ukuran, sesuai untuk koloni invertebrata dan diatom; terdapat potongan kayu yang lapuk di dalam air dengan campuran substrat batuan stabil

10-50% substrat terdiri dari kombinasi batu dan batu beragam ukuran; beberapa bagian substrat terganggu, tergerus atau dipindahkan dari sungai

>90% substrat didominasi oleh padas, pasir, atau lumpur; sebagian besar substrat tergerus atau dipindahkan dari sungai, habitat untuk koloni invertebrata dan diatom sangat sedikit

2. Substrat tepi sungai yang terpendam lumpur

sedimentasi

<25% batuan terpendam atau tertutupi lumpur halus; batuan dapat diangkat dengan mudah dari dasar sungai

25-75% substrat

terpendam dalam lumpur halus; batuan harus ditarik untuk mengangkatnya dari dasar sungai

lebih dari 75% substrat terpendam dalam lumpur halus; batuan harus dicongkel untuk

mengangkatnya dari dasar sungai

3. Fluktuasi debit air sungai? Di bagian hulu tidak ada bendungan atau

penyudetan aliran sungai, kalaupun ada skalanya kecil; perbedaan lebar penampang sungai teraliri air dan ketinggian muka air sungai saat musim hujan dan kemarau < 25%

perbedaan lebar

penampang sungai teraliri air dan ketinggian muka air sungai saat musim hujan dan kemarau > 25%-75

perbedaan lebar

penampang sungai teraliri air dan ketinggian muka air sungai saat musim hujan dan kemarau >75%, saat musim kemarau sungai mengering meninggalkan cekungan genangan air di beberapa bagian

(68)

1. PEMERIKSAAN HABITAT

No

PARAMETER SKOR

3 2 1

4. Apakah ada perubahan aliran karena pengerukan atau pelurusan?

Tidak ada pelurusan atau pengerukan batu dan pasir dari dasar sungai

Pelurusan cukup luas, 20-50% sungai diplengseng; atau pengerukan material dasar sungai mengganggu 10% habitat dasar sungai

Tebing sungai dibatasi plengsengan beton, lebih dari 50% bagian sungai diplengseng; atau

pengerukan material dasar sungai mengganggu lebih dari 10% habitat dasar sungai

5. Bagaimana stabilitas

tebing sungai sebelah KIRI ?

Tebing sungai stabil; tidak ada atau terdapat sedikit bekas erosi atau tebing longsor di tepi sungai; kurang dari 30% tebing sungai mengalami erosi

Kurang stabil; terdapat 30-60% bagian tebing sungai mengalami erosi,

kemungkinan terjadi erosi tinggi pada musim hujan

Tidak stabil; banyak bagian tebing sungai mengalami erosi, tebing yang terkikis terlihat pada bagian sungai yang lurus dan berkelok, bekas gerusan membentuk cekungan pada tebing, > 60% tebing sungai memiliki bekas erosi

6. Bagaimana stabilitas tebing sungai sebelah KANAN ?

(69)

No

PARAMETER

KATEGORI dan SKOR

Baik ( 3 ) Cukup ( 2 ) Buruk ( 1 )

7. Berapa lebar

vegetasi

sempadan sungai

sebelah KIRI

lebar sempadan sungai >15

meter; aktivitas manusia tidak

berdampak nyata pada

sempadan sungai alami

lebar sempadan sungai

6-15 meter; aktivitas

manusia berdampak

pada sempadan sungai

lebar sempadan sungai

< 6 meter, tidak ada

atau sedikit sekali

tumbuhan alami di

sempadan sungai

karena tingginya

aktivitas manusia

8. Berapa lebar

vegetasi

sempadan sungai

sebelah KANAN

Lihat no.7

Lihat no.7

Lihat no.7

(70)

No

PARAMETER

KATEGORI dan SKOR

Baik ( 3 ) Cukup ( 2 ) Buruk ( 1 )

Apa saja aktivitas manusia di sekitar sungai dan berapa besar dampaknya?

Sangat sedikit aktivitas di sekitar sungai dan sempadan sungai; tidak ada atau sedikit aktivitas pertanian, penggembalaan ternak,

pengambilan vegetasi untuk pakan ternak, penambangan pasir dan batu, pembuangan limbah cair, pembuangan sampah, aktivitas perkapalan, dll

Cukup banyak aktivitas manusia di sungai dan sempadan sungai; <5% sungai dan bantaran sungai rusak karena dampak aktivitas

pertanian, peternakan, pembuangan limbah, penambangan pasir dan batu, pembuangan sampah, perkapalan, dll

Sangat banyak aktivitas manusia di sungai dan sempadan sungai; >5% sungai dan bantaran sungai rusak karena dampak aktivitas

pertanian, peternakan, pembuangan limbah, penambangan pasir dan batu, pembuangan sampah, perkapalan, dll Apakah ada aktivitas

manusia pada radius 2-10 km di bagian hulu lokasi

pengamatan?

Sedikit aktivitas manusia yang menimbulkan gangguan di wilayah hulu; kurang dari 5% bantaran sungai di kawasan hulu memiliki aktivitas penambangan pasir dan batu skala besar, aktivitas

pembuangan limbah industri, permukiman, penebangan hutan, pembuangan sampah, dll.

Cukup banyak aktivitas manusia yang

menimbulkan gangguan di wilayah hulu; 5-20%

bantaran sungai kawasan hulu memiliki aktivitas penambangan pasir dan batu skala besar, aktivitas pembuangan limbah industri, permukiman, penebangan hutan,

pembuangan sampah, dll.

Sangat banyak aktivitas manusia yang

menimbulkan gangguan di wilayah hulu; lebih dari 20% bantaran sungai kawasan hulu memiliki aktivitas penambangan pasir dan batu skala besar, aktivitas pembuangan limbah industri, permukiman, penebangan hutan, pembuangan sampah, dll.

1. PEMERIKSAAN HABITAT

(71)

PENILAIAN HABITAT

Rata-rata Skor

Tingkat Kesehatan Habitat

2,4 – 3,0

Sehat, menyediakan kondisi habitat yang

beragam dan stabil untuk mendukung

kehidupan biota

1,7 – 2,3

Kurang Sehat, menyediakan habitat kurang

bervariasi dan kurang stabil untuk

mendukung kehidupan biota

1,0 – 1,6

Tidak Sehat, menyediakan habitat tidak

bervariasi dan tidak stabil untuk mendukung

kehidupan biota

(72)

2. PEMERIKSAAN BIOTILIK

Parameter pemantauan makroinverterbrata adalah

keragaman jenis famili, keragaman jenis EPT,

Persentase kelimpahan EPT, Indeks Pencemaran

BIOTILIK.

Tentukan lokasi sungai yang akan diperiksa, hindari

bagian sungai yang curam, berarus sangat deras

dan berbatu besar

(73)

2. PEMERIKSAAN BIOTILIK

Parameter pemantauan

makroinverterbrata adalah

keragaman jenis famili, keragaman

jenis EPT, Persentase kelimpahan EPT,

Indeks Pencemaran BIOTILIK.

Tentukan lokasi sungai yang akan

diperiksa, hindari bagian sungai yang

curam, berarus sangat deras dan

berbatu besar (Lihat Gambar)

Pengambilan sampel dimulai dari titik

1 (paling hilir) selama 1 menit,

kemudian lanjutkan ke titik 2 dan 3 ke

arah hulu sungai.

(74)

Pengambilan Sampel

(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)

Keragaman Jenis Taksa (

Taxa Richness

) = Jumlah jenis yang

ditemukan

Keragaman EPT = = Jumlah jenis EPT yang ditemukan

% Kelimpahan EPT = Jumlah individu EPT

Jumlah selurun individu dalam sampel

(min.100 ekor)

Indeks Biotilik=

Total jumlah individu x skor biotilik

Jumlah individu yang ditemukan (min.100

ekor)

(82)

Analisis Data

Parameter

Skor

SKOR

Penilaian

4

3

2

1

1. Keragaman Jenis

Famili

>13

10-13

7-9

<7

2. Keragaman Jenis

EPT

>7

3-7

1-2

0

3. % Kelimpahan EPT

>40%

>15 – 40

%

>0 – 15 %

0 %

4. Indeks BIOTILIK

3,3 – 4,0

2,6 – 3,2

1,8 – 2,5

1,0 – 1,7

Total Skor

Skor Rata-Rata (Total Skor / 4)

Kriteria Kualitas Air

Tidak

Tercemar

Tercemar

Ringan

Tercemar

Sedang

Tercemar

Berat

SKOR Rata-rata

3,3 – 4,0

2,6 – 3,2

1,8 – 2,5

1,0 – 1,7

(83)

PENGENDALIAN KUALITAS

HASIL PEMANTAUAN BIOTILIK

1.

Variasi Kondisi Alami (Tidak bisa dikendalikan)

2.

Diagnosa Kurang Akurat (Dapat dikendalikan)

PASTIKAN

Penilaian Habitat berdasarkan rata-rata kondisi dalam radius pandang 100

meter

Penilaian BIOTILIK :

a.

3 titik pengambilan sampel, masing-masing selama 1 menit atau 5 meter,

kombinasi kicking dan jabbing

b.

Jumlah individu dalam sampel min.100 ekor

c.

Identifikasi jenis dengan tepat dan catat semua jenis yang ditemukan

d.

Tidak ada kesalahan penghitungan

(84)

TIPS IDENTIFIKASI BIOTILIK

Pilih spesimen yang utuh dengan bagian tubuh yang

lengkap dan berukuran paling besar

Amati ciri khusus yang dimiliki :

JUMLAH segmen tubuh, kaki, antena, kepala, rambut ekor

BENTUK tubuh, kepala, mulut, kaki, bentuk mata, capit, ekor

Ambil foto spesimen yang ditemukan, konsultasikan dengan

ECOTON jika ragu dengan hasil identifikasi

Like Facebook Ecoton, laporkan hasil diagnosis sungai di

wall Ecoton atau kegiatan lingkungan sekolah yang

dilakukan

(85)
(86)
(87)

Gambar

Gambar :   River side-conservation area di dearah  hulu dan tengah,
Gambar 10. Parit resapan di pekarangan.Gambar 9. Parit resapan pada areal pertanian
Gambar 21. Daerah perlindungan air tanah (groundwater conservations area).

Referensi

Dokumen terkait

19621011 198402 1 001 Meningkatnya Pelayanan adminitrasi perkantoran, sarana orasarana aparatur dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Pada ketika itu, Kandungan Kurikulum Standard Sekolah Menengah (KSSM) telah dijajarkan bagi tujuan kegunaan pengajaran dan pembelajaran bagi memenuhi keperluan pembelajaran

Penilai menghantar markah laporan projek kepada Penyelia dan Penyelia menghantar markah keseluruhan projek berserta borang semakan laporan kepada Penyelaras Projek

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada lahan sawah Vertisol Ngawi setelah dua musim tanam kedelai–padi (1) residu pupuk organik dan anorganik NPK meningkatkan serapan unsur

&#34;Terwujudnya Taman Nasional Perairan Laut Sawu yang dikelola secara berkelanjutan dan kolaboratif guna menjamin keberlangsungan keanekaragaman hayati laut, nilai

“Istilah Sains dan teknologi adalah kata atau frasa yang diguna sebagai nama atau lambang atau membawa makna konsep, lambang, proses, keadaan atau sifat yang

Kesemua maklumat ini membuktikan bahawa masyarakat Tamil zaman cangam memiliki amalan kebudayaan dan corak kehidupan yang tersendiri. Setiap amalannya mempunyai

Dalam cerita pewayangan, terkandung ajaran- ajaran luhur kearifan lokal (local wisdom) tata nilai pe rdam aian suf isti k ya ng d apat dig unak an sebagai salah satu