57
SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha
CEPAT SERVICE STATION berdiri pada tahun 1945. Perusahaan ini
pertama didirikan di Bandung, sebagai Perusahaan Perseorangan yakni hanya dalam
kalangan dekat. Kemudian menjalankan Bengkel Mobil dari Kalangan Kantor
Angkatan Darat yaitu perbaikan mobil-mobil jeep tahun 1944. Semua relasi dari
kantor-kantor pemerintah dan ABRI.
CV. CEPAT ini beralamat di Jl. Yos Sudarso By Pass No. 25-27 Jakarta Utara
14230, dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 01.368.732.2-045.000.
Tahun 1950, seiring dengan perkembangan jaman pada waktu itu semua
instansi pemerintah mulai banyak merangkul apa yang mereka butuhkan seperti
pengecatan mobil-mobil sampai pada pengecatan peralatan ABRI seperti helm dan
sabuk.
Tahun 1955, perusahaan mulai berkembang dengan membeli alat-alat bengkel
bubut, yaitu alat tersebut didapat dari perusahaan pemerintah. Relasi mulai
bertambah dengan memenuhi pesanan-pesanan alat yang ada di PINDAD Bandung.
Tahun 1960, perusahaan membeli alat-alat berat (heavy equipment) yang
dibeli dari Zeni yaitu alat-alat angkatan darat seperti Crane, Trailer, dan alat angkut
lain yang masih dapat digunakan untuk usaha.
Tahun 1965, perusahaan mulai mengembangkan usahanya ke kota Jakarta,
karena selain perusahaan Bengkel Mobil di Bandung berjalan, juga angkutan sudah
pesat untuk pembangunan Jakarta.
Tahun 1970, perusahaan mulai mengumpulkan alat-alat berat dari lelangan
Zeni atau sekarang dapat dikatakan peralatan angkutan Angkatan Darat. Seiring
lajunya perekonomian dan juga Angkatan Darat sudah mulai dengan peralatan baru,
maka peralatan lama dilelang dan perusahaan mengumpulkan alat-alat angkut
tersebut, seperti Truck, Trailer, dan Crane serta alat-alat jembatan keperluan
Angkatan Darat.
Tahun 1975, selain di Bandung, berjalan dengan instansi-instansi Angkata
Darat, di Jakarta mulai berkembang lebih pesat lagi karena alat-alat pembangunan
diperlukan di DKI Jakarta. Peralatan mulai bertambah banyak dari 5 unit angkutan di
tahun ini sudah mencapai 15 unit.
Tahun 1980, peralatan angkutan lama mulai diganti dengan alat angkut yang
baru, selain masih bisa dipakai, alat angkut baru mulai dibeli yaitu inden dari Jepang
yang terdiri dari Trailer, Crane, Truck serta alat angkut heavy equipment.
Tahun 1985, alat angkut lama mulai diperbaharui dengan alat-alat angkut yang
baru sehingga mencapai lebih dari 20 unit.
Tahun 1990, selain menjalankan usaha angkutan mulai dengan mendapatkan
lelang-lelang dari perusahaan pekerjaan umum. Kemudian dari
perusahaan-perusahaan Jepang yang telah berakhir masa proyek-proyek di luar Pulau Jawa
seperti di Sumatera dan Kalimantan terdapat banyak barang-barang dan alat angkut
yang masih dapat diperjualbelikan, juga memperbaiki alat-alat yang rusak atau dapat
dikatakan menjalan usaha service alat berat.
Tahun 1995, perusahaan bergerak lagi dalam usaha alat berat pengurungan di
antaranya alat yang memakai Dozer, Wheelouder, dan Dumptruck. Proyek yang
dikerjakan seperti perluasan PT. Krakatau Steel Pabrik Cibinong dan masih banyak
lagi perusahaan pabrik semen di kalangan Cibinong dan Bogor.
Tahun 2000 – sekarang, usaha ini sudah mulai mantap dengan adanya bidang
usaha yang ditekuni dan sampai saat ini perusahaan masih menjalankan yakni
perbengkelan di Bandung beserta angkutan dan alat angkut Forklift. Di Jakarta masih
bergerak dalam bidang angkutan-angkutan seperti Crane, Trailler, dan Truck Crane.
Selain itu masih terdapat alat-alat multi Axle yaitu alat-alat untuk angkutan heavy
equipment di atas 150 ton daya angkutnya. Sampai saat ini perusahaan-perusahaan
BUMN dalam pembuatan jalan tol, serta BUMN yang menjalankan usaha pembuat
gedung pencakar langit, perusahaan ini masih sub-kontraktornya.
Relasi perusahaan ini yaitu terdiri dari perusahaan BUMN, yakni :
1.
PT. Wijaya Karya
2.
PT. Hutama Karya
3.
PT. Adhi Karya
4.
PT. Nindya Karya
5.
PT. Pembangunan Perumahan
6.
PT. Waskita Karya
7.
PT. Istaka Karya
dan banyak lagi perusahaan-perusahaan swasta, yakni CV. CEPAT melayani sebagai
penyedia alat pembangunan baik dalam pembangunan jalan maupun dalam bidang
pekerjaan :
Jasa pekerjaan konstruksi sipil
a.
Jalan dan jembatan
b.
Konstruksi dermaga
c.
Proyek irigasi
e.
Pekerjaan beton
f.
Pemasangan jembatan
g.
Pekerjaan tanah.
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 1.1 Struktur Organisasi CV. CEPAT
3.1.3 Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Mengawasi dan mengusahakan agar perusahaan dapat berjalan dengan
baik untuk tercapainya tujuan perusahaan
b.
Ikut dalam menentukan berbagai kebijakan perusahaan.
c.
Menentukan dan menetapkan kebijaksanaan mengenai teknik
operasional.
d.
Merencanakan, menjalankan, dan mengawasi jalannya operasi bisnis
serta harta perusahaan.
e.
Memeriksa laporan dari Bagian Keuangan dan mengawasi tindakan
bawahannya atau sebagai pengawas umum.
f.
Mewakili perusahaan baik di dalam maupun terhadap pihak luar
perusahaan.
2. Investor
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Melakukan suatu investasi baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang.
b.
Ikut mengawasi stabilitas perusahaan.
3. Bagian Persediaan
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Menangani persediaan, termasuk perawatan persediaan.
b.
Membawahi Bagian Administrasi dimana tugas dan tanggung jawab
bagian Administrasi disini adalah menangani pencatatan-pencatatan
yang bersifat administrasi.
4. Bagian Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance)
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Bertanggungjawab terhadap arus kas (cash flow) perusahaan, penagihan
dan pembayaran hutang atau piutang perusahaan.
b.
Bertanggungjawab terhadap pencatatan-pencatatan perusahaan, baik
mengenai general ledger, keuntungan dan kerugian, maupun balance
sheet.
5. Human Resource Development
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Bertanggungjawab mengenai kepegawaian, termasuk penerimaan dan
penilaian karyawan, membina hubungan antara perusahanan dan
karyawan.
6. Bagian Administrasi
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Menangani pencatatan-pencatatan dalam perusahaan yang bersifat
administrasi.
7. Kasir
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Menerima pembayaran oleh pelanggan kepada perusahaan.
b.
Mencatat transaksi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan kepada
perusahaan.
8. Supir
Tugas dan tanggung jawab :
a.
Bertugas mengantarkan pesanan pelanggan sampai ke tujuan sekaligus
mengantarkan Nota Tanda Terima kepada pelanggan untuk
ditandatangani oleh pelanggan.
b.
Mengembalikan Nota Tanda Terima dari pelanggan kepada Bagian
Administrasi.
3.2 Sistem yang Berjalan
3.2.1 Prosedur Sistem yang Berjalan
3.2.1.1 Prosedur Transaksi Penyewaan Heavy Equipment
1.
Menerima kiriman fax dari pelanggan berupa PO (Purchase Order)
yang berisi daftar heavy equipment apa saja yang ingin disewa.
2.
Perusahaan mengecek ketersediaan heavy equipment.
3.
Setelah mengecek, perusahaan memberitahukan harga setiap jenis
heavy equipment yang tersedia via fax atau telepon.
4.
Pemakaian dihitung per shift, yaitu 8 jam.
5.
Jika pemakaian heavy equipment tersebut disewa dengan jangka waktu
lebih dari 1 minggu, maka akan dibuat kontrak.
6.
Jika pemakaian heavy equipment tersebut kurang dari 1 shift (8 jam),
maka tetap dikenai biaya untuk 1 shift penyewaan alat.
7.
Jika pelanggan setuju, maka perusahaan mengeluarkan Surat Perintah
Kerja dan Nota Tanda Terima beserta heavy equipment ke perusahaan
pelanggan.
8.
Setelah proses penggunaan heavy quipment selesai dilakukan, maka
heavy equipment tersebut dikembalikan ke CV. CEPAT beserta slip
copy Surat Perintah Kerja dan Nota Tanda Terima.
9.
Perusahaan melakukan tagihan kepada perusahaan pelanggan.
10.
Perusahaan mengakui tiga metode pembayaran, yaitu tunai, kredit
(faktur), dan transfer.
a.
Untuk pembayaran tunai, perusahaan cukup memberikan kwitansi
sebagai tanda bukti pelunasan.
b.
Untuk pembayaran via transfer, maka perusahaan menerima bukti
tanda transfer dari perusahaan pelanggan dan perusahaan akan
memberikan kwitansi kepada perusahaan pelanggan sebagai tanda
bukti.
c.
Untuk pembayaran kredit, perusahaan pelanggan memberikan
uang muka (Down Payment) sebagai tanda jadi kerjasama, dan
setelahnya melakukan pelunasan pembayaran setelah perusahaan
memberikan penagihan piutang kepada perusahaan pelanggan.
Biasanya pembayaran secara kredit digunakan jika terdapat
kontrak penyewaan.
3.2.2 Event Table Sistem yang Berjalan
Event Internal Agents Start When Acttivities
Menerima PO (Purchase Order) via fax Direktur Utama Pelanggan menelpon/mengirim PO via fax a. Perusahaan menerima PO dari pelanggan b. Mengecek ketersediaan heavy equipment c. Mengkonfirmasi pada pelanggan mengenai ketersediaan heavy equipment.
Menyetujui PO Direktur Utama
Selesai mengecek ketersediaan heavy
a. Membuat konfirmasi persetujuan barang
equipment sesuai PO dari pelanggan. b. Persetujuan kerja sama antara perusahaan dan pelanggan. Membuat SPK dan NTT Administrasi Persetujuan kerjasama mulai diberlakukan a. Jika kerjasama dilakukan lebih dari 1 minggu maka perusahaan dan pelanggan membuat kontrak kerjasama b. Membuat SPK (Surat Perintah Kerja) dan NTT (Nota Tanda Terima). Mengoperasikan heavy equipment ke pelanggan Supir SPK sudah diserahkan kepada Bagian Administrasi oleh Direktur Utama a. Menerima SPK dari Bagian Administrasi b. Membawa PO dan SPK untuk diberikan kepada pelanggan. c. Memulai proses pengoperasian heavy equipment Memberikan NTT kepada pelanggan Supir
Proses penyewaan heavy equipment selesai dilakukan
a. Menerima
pengembalian heavy equipment dari
pelanggan b. Memberikan NTT
kepada pelanggan sebagai tanda bukti c. Membawa kembali
NTT yang telah ditandatangani oleh pelanggan.
Menagih via telepon Bagian Keuangan
Menerima kembali NTT dari pelanggan
a. Menagih via telepon
Menerima pelunasan pembayaran Bagian Keuangan Penagihan piutang kepada pelanggan a. Menerima pembayaran dari pelanggan b. Memberikan kwitansi kepada pelanggan
Membuat laporan Bagian Keuangan Menerima pembayaran
a. Membuat laporan keuangan untuk satu periode
b. Memberikan laporan kepada Direktur Utama
Memeriksa laporan Direktur Utama
Memeriksa laporan dari Bagian Keuangan
a. Menerima laporan b. Memeriksa laporan.