• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan Perilaku Tikus terhadap Aroma Minyak Atsiri Jahe

Dari hasil pengamatan perilaku dalam waktu 4 jam pengamatan, tikus mendatangi sumber air minum dan bahkan sengaja mendatangi sumber minyak atsiri sebanyak 36 kali. Jika diasumsikan dalam 24 jam tikus beraktivitas maka tikus mendatangi sumber minyak atsiri sebanyak 216 kali dalam sehari. Aroma yang ditimbulkan oleh minyak atsiri jahe menjadi sumber ketertarikan tikus yang ditandai dengan mendekati dan mencium sumber minyak atsiri tersebut.

Tikus memiliki indera penciuman yang berkembang dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan aktivitas tikus menggerak-gerakkan kepala serta mendengus pada saat mencium bau pakan, tikus lain, atau musuhnya (predator). Penciuman tikus yang baik ini juga bermanfaat untuk mencium urin dan sekresi genitalia. Dengan kemampuan ini tikus dapat menandai wilayah pergerakan tikus lainnya, mengenali jejak tikus yang masih tergolong dalam kelompoknya, mendeteksi tikus betina yang sedang estrus (birahi) dan mendeteksi anaknya yang keluar dari sarang berdasarkan urin yang dikeluarkan oleh anaknya (Priyambodo 1995).

Barnett dan Spencer (2001) menyatakan bahwa tikus memiliki 500 hingga 1000 jenis reseptor penciuman. Selain itu, tikus juga memiliki organ untuk membantu mendeteksi bau yang disebut organ vomeronasal. Fungsi utama organ vomeronasal adalah untuk mendeteksi feromon, namun organ ini dapat juga mendeteksi molekul volatil lain. Saat tikus mengendus, molekul bau dari lingkungan menempel pada mucus hidung kemudian disampaikan ke organ vomeronasal.

Kadar Lipid Serum

Hasil pengujian kadar lipid serum menunjukkan bahwa kadar kolesterol total, kadar trigliserida, kadar kolesterol LDL berbeda signifikan dari setiap kelompok perlakuan, sedangkan kadar kolesterol HDL tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Kadar lipid serum darah tikus setelah 5 minggu pada setiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Kadar lipid serum darah tikus setelah 5 minggu perlakuan Kelompok perlakuan Kadar Kolesterol total (mg/dL) Kadar Trigliserida (mg/dL) Kadar kolesterol LDL (mg/dL) Kadar kolesterol HDL (mg/dL) K1 70.13 ± 11.62a 46.56 ± 7.62a 28.84 ± 10.50a 31.97 ± 12.00a K2 104.76 ± 9.28b 74.00 ± 13.37b 61.68 ± 8.92b 28.28 ± 11.74a K3 89.92 ± 9.24c 43.65 ± 10.12c 45.05 ± 11.65c 36.18 ± 12.14a

(2)

18

Kadar Kolesterol Total

Kadar kolesterol total merupakan gabungan dari semua kolesterol yang ada di dalam darah. Piliang dan Djojosoebagyo (2006) menyatakan bahwa kolesterol yang terdapat di dalam darah berasal dari makanan (kolesterol eksogen) dan dari sintesis di dalam tubuh (kolesterol endogen), meskipun di dalam tubuh tidak dapat dibedakan antara kolesterol eksogen dan endogen.

Kadar kolesterol total pada kelompok tikus yang diberikan pakan standar masih berada dalam kadar normal yaitu 70.13 ± 11.62 mg/dL. Menurut Smith dan Mangkoewidjojo (1988), kadar normal kolesterol total pada tikus adalah 40-130 mg/dL. Kadar kolesterol total pada tikus yang diberikan pakan tinggi lemak (104.76 ± 9.28) lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan standar, meskipun masih dalam kadar normal. Peningkatan kadar kolesterol total tersebut sebesar 49,44% menunjukkan perbedaan yang signifikan. Cullen (2000) menyatakan bahwa diet tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida yang menyebabkan meningkatnya risiko kejadian penyakit jantung koroner.

Kadar kolesterol total tikus yang diberikan pakan tinggi lemak dan juga diberikan inhalasi minyak atsiri kadarnya lebih rendah (89.92 ± 9.24) dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan tinggi lemak (104.76 ± 9.28). Perbedaan kadar kolesterol total yang terjadi pada kedua perlakuan tersebut sebesar 16.52%.

Perbedaan kadar kolesterol total setelah 5 minggu pada setiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4.

0 20 40 60 80 100 120 140

pakan standar pakan tinggi lemak pakan tinggi lemak dan minyak atsiri K ad ar K ol es te rol T ot al (mg /dL ) Kelompok Perlakuan

Gambar 4 Kadar kolesterol total darah tikus setelah 5 minggu perlakuan Menurut Tanabe et al. (1993), penurunan kadar kolesterol total terjadi karena komponen minyak atsiri jahe mempengaruhi sintesa asam empedu kolesterol di hati. Melalui penelitiannya Tanabe et al. (1993) menyatakan bahwa beberapa senyawa yang diisolasi dari jahe seperti (E)-8 beta, 17-epoxyllabed-12-ene-15, 16-dial mempengaruhi biosintesis kolesterol di hati pada mencit hiperkolesterolemik. Asam empedu dibuat dari kolesterol, rangsangan untuk eksresi asam empedu berarti semakin banyak kolesterol yang dimanfaatkan untuk dibuat asam empedu, sehingga kolesterol total menurun.

(3)

19

Kadar Trigliserida

Kadar trigliserida pada kelompok tikus yang diberikan pakan standar masih berada dalam kadar normal yaitu 46.56 ± 7.62 mg/dL. Menurut Smith dan Mangkoewidjojo (1988) serta Suckow et al. (2006), kadar normal trigliserida pada tikus adalah 25-145 mg/dL. Kadar trigliserida pada tikus yang diberikan pakan tinggi lemak (74.00 ± 13.37) lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan standar. Perbedaan kadar trigliserida tersebut sebesar 58.93% dan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Peningkatan kadar trigliserida dapat terjadi pada pemberian pakan tinggi lemak. Menurut Damron (2003), kadar trigliserida dalam darah dipengaruhi oleh kadar lemak yang dicerna dari makanan atau banyaknya lemak yang masuk dari luar tubuh. Selain itu Katan et al. (1997) dan Connor (1997) menyatakan bahwa kandungan karbohidrat yang tinggi dalam pakan dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.

Kadar trigliserida tikus yang diberikan pakan tinggi lemak dan juga diberikan inhalasi minyak atsiri kadarnya lebih rendah (43.65 ± 10.12) dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan tinggi lemak (74.00 ± 13.37). Perbedaan kadar trigliserida yang terjadi pada kedua perlakuan tersebut sebesar 69.53% dan menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Perbedaan kadar trigliserida setelah 5 minggu pada setiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 5.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

pakan standar pakan tinggi lemak pakan tinggi lemak dan minyak atsiri K a d a r T r ig li s e r id a ( m g /dL ) Kelompok Perlakuan

Gambar 5 Kadar trigliserida darah tikus setelah 5 minggu perlakuan

Penurunan kadar trigliserida terjadi karena adanya pengaruh minyak atsiri jahe terhadap sistem saraf. Menurut Matsuoka dan Mitsunaga (2011), aromaterapi meningkatkan kerja saraf simpatik pada reseptor olfaktori hingga mengeluarkan noradrelanin pada hipotalamus. Kemudian trigliserida akan diubah menjadi asam lemak bebas oleh beta reseptor akibat gertakan dari noradrenalin hingga melepaskan panas.

Penurunan kadar trigliserida sejalan dengan penurunan kadar kolesterol total serum darah setelah pemberian inhalasi minyak atsiri jahe. Hal ini dapat terjadi karena kadar trigliserida dan kolesterol saling berhubungan dimana trigliserida merupakan salah satu pembentuk kolesterol. Piliang dan Djojosoebagio (2006)

(4)

20

menyatakan bahwa selain dapat dipakai sebagai energi, trigliserida dapat dihidrolisis dan disintesis kembali untuk membentuk fosfolipid dan kolesterol.

Kadar Kolesterol LDL

LDL adalah lipoprotein yang berfungsi mengirim kolesterol dari hati ke jaringan periferal dan ditimbun dalam jaringan tersebut.

Kadar kolesterol LDL pada kelompok tikus yang diberikan pakan standar yaitu 28.84 ± 10.50 mg/dL. Kadar kolesterol LDL pada tikus yang diberikan pakan tinggi lemak (61.68 ± 8.92) lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan standar. Peningkatan kadar kolesterol LDL tersebut sebesar 113.86% menunjukkan pebedaan yang signifikan antara kedua perlakuan. Kadar kolesterol LDL darah bergantung pada konsumsi lemak dari pakan. Grundy (1991) menyatakan bahwa pakan tinggi lemak dapat menghambat dan menekan pembentukan reseptor LDL, sehingga kadar LDL meningkat dalam darah. Peningkatan kadar LDL memiliki arti penting bagi kesehatan yaitu sebagai penyebab terjadinya atherosklerosis. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dalam peredaran darah dapat menumpuk atau menempel pada dinding pembuluh darah arteri baik yang menuju ke otak maupun ke jantung. Akibat yang ditimbulkan dari hal tersebut adalah terbentuknya plak yang tebal dan mengeras serta dapat mempersempit arteri dan membuatnya tidak fleksibel.

Kadar kolesterol LDL tikus yang diberikan pakan tinggi lemak dan juga diberikan inhalasi minyak atsiri kadarnya lebih rendah (45.05 ± 11.65) dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan tinggi lemak (61.68 ± 8.92). Perbedaan kadar kolesterol LDL antara kedua perlakuan tersebut sebesar 36.91% dan menunjukkan perbedaan signifikan.

Perbedaan kadar kolesterol LDL setelah 5 minggu pada setiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 6.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

pakan standar pakan tinggi lemak pakan tinggi lemak dan minyak atsiri K a d a r K o le s te r ol L D L (m g /dL ) Kelompok Perlakuan

Gambar 6 Kadar kolesterol LDL darah tikus setelah 5 minggu perlakuan Penurunan kadar kolesterol LDL setelah pemberian inhalasi minyak atsiri karena penurunan kadar kolesterol total. Hubungan LDL dan total kolesterol akan bersifat searah karena 65% kolesterol berada dalam bentuk LDL. Penurunan

(5)

21 kolesterol terjadi karena terhambatnya atau terganggunya proses penyerapan kolesterol di usus dan eksresi asam empedu yang lebih besar. Oleh karena asam empedu terbuat dari kolesterol, maka rangsangan untuk eksresi asam empedu berarti meningkatkan laju metabolisme kolesterol sehingga menurunkan total kolesterol dan kadar LDL. Turunnya kadar kolesterol LDL ini dapat menurunkan risiko terjadinya atherosklerosis.

Fuhrman et al. (2000) melalui penelitiannya menyatakan bahwa ekstrak etanol jahe dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat oksidasi LDL pada kejadian atherosklerosis. Komponen ekstrak minyak esensial jahe yang berperan dalam menghambat oksidasi LDL adalah gingerol, shogaol dan zingerone.

Kemungkinan lain yang terjadi seperti yang dinyatakan oleh Neess et al. (1996) bahwa penurunan kadar LDL terjadi karena penurunan sintesis LDL itu sendiri dan penginduksian reseptor hepatik. Akibatnya banyak LDL yang ditangkap reseptor hepatik sehingga konsentrasinya dalam darah menurun.

Kadar Kolesterol HDL

Kadar kolesterol HDL pada kelompok tikus yang diberikan pakan standar yaitu 31.97 ± 12.00 mg/dL. Kadar kolesterol HDL pada tikus yang diberikan pakan tinggi lemak (28.28 ± 11.74) lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan standar, namun tidak berbeda signifikan. Perbedaan kadar kolesterol HDL antara kedua perlakuan tersebut hanya sebesar 13.04%.

Kadar kolesterol HDL tikus yang diberikan pakan tinggi lemak dan juga diberikan inhalasi minyak atsiri kadarnya lebih tinggi (36.18 ± 12.14) dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan pakan tinggi lemak, namun perbedaan ini tidak terjadi secara signifikan. Perbedaan kadar kolesterol HDL antara kedua perlakuan tersebut sebesar 27,93%.

Perbedaan kadar kolesterol HDL setelah 5 minggu pada setiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 7.

(6)

22

Peningkatan kadar HDL disebabkan oleh turunnya kadar LDL dalam darah karena meningkatkannya reseptor LDL di hati (Neess et al. 1996). Turunnya konsentrasi LDL akan berdampak peningkatan konsentrasi HDL, hal ini terjadi karena penurunan LDL akan menyebabkan organ hati kekurangan kolesterol untuk membuat asam empedu. Kondisi demikian akan merangsang sintesis kolesterol HDL dalam hati dan menyebabkan kadar HDL darah meningkat.

Peningkatan kadar HDL yang terjadi sangat bermanfaat dalam menurunkan risiko atherosklerosis. HDL yaitu lipoprotein yang mengangkut kolesterol dari jaringan periferal ke hati. HDL mengangkut kolesterol bebas dari pembuluh darah dan jaringan lain menuju hati, kemudian hati mengekresikannya melalui empedu (Dalimartha 2003). Selain itu menurut Moeliandari dan Wijaya (2002), HDL memiliki efek antioksidan yang dapat mencegah oksidasi LDL, sehingga kolesterolnya tidak menempel di dinding pembuluh darah arteri.

Gambar

Tabel 4  Kadar lipid serum darah tikus setelah 5 minggu perlakuan  Kelompok  perlakuan  Kadar Kolesterol total (mg/dL)  Kadar Trigliserida (mg/dL)  Kadar kolesterol LDL (mg/dL)  Kadar kolesterol HDL (mg/dL)  K1  70.13 ± 11.62 a  46.56 ± 7.62 a  28.84 ± 10.
Gambar 4  Kadar kolesterol total darah tikus setelah 5 minggu perlakuan  Menurut Tanabe et al
Gambar 5  Kadar trigliserida darah tikus setelah 5 minggu perlakuan
Gambar 6  Kadar kolesterol LDL darah tikus setelah 5 minggu perlakuan  Penurunan kadar kolesterol LDL setelah pemberian inhalasi minyak atsiri  karena penurunan kadar kolesterol total
+2

Referensi

Dokumen terkait

1) Metode penyuluhan: Materi penyuluhan yang dilakukan meliputi a) Cara memproduksi makanan yang baik untuk meningkatkan keamanan, mutu, dan umur simpan produk

Jenis penelitian ini menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya pada data-data yang sudah ada, berupa tabel perhitungan biaya produksi untuk

Pada penelitian Pradika (2017) menunjukkan hasil bahwa likuiditas yang diproksikan current ratio tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern. Hasil pengujian

Kebaruan dari penelitian ini adalah adanya konsep penanganan pulau bahang kota untuk mewujudkan kota hijau dengan merumuskan parameter penentu pulau bahang kota yang

Sosialisasi perlindungan konsumen pada makanan dan minuman (implementasi Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999), yang dilakukan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

Model spiral adalah model yang proses pendekatannya bersifat realistis pada software besar karena dari awal proses sampai proses pengiriman dan perbaikan dapat dipahami dengan

This research was aimed to find out the effectiveness of draw label caption strategy (DLCS) for teaching writing descriptive text at the eight grade students of SMP Muhammadiyah 2

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan alih muat hasil tangkapan pada usaha kapal rawai tuna di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman adalah bagi pelaku