• Tidak ada hasil yang ditemukan

Written by Buswell, T Tow & J Khoo Wednesday, 17 August :02 - Last Updated Thursday, 18 August :45

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Written by Buswell, T Tow & J Khoo Wednesday, 17 August :02 - Last Updated Thursday, 18 August :45"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

<p>�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><span lang="PT-BR">SOLA OTOGRAF ATAU SOLA APOGRAF?</span></strong></p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><span lang="PT-BR">JO Buswell, Timothy Tow dan Jeffrey Khoo</span></strong></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: center;" align="center"><strong><span lang="PT-BR"><br /></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;"

align="center"><strong><span lang="PT-BR">(</span></strong><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; background-color:

#eaeaea;"><strong><span lang="PT-BR"><a

href="http://febc.edu.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf">http://febc.e du.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf</a>)</span></strong></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><span

lang="PT-BR"><br /></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><span lang="PT-BR">Diterjemahkan oleh Peter

Yoksan</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><span lang="PT-BR">Sistematika Teologia Bagian I (Theism)</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;"

align="center"><strong><span lang="PT-BR">Semoga TUHAN mengizinkan untuk diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun ini.</span></strong></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: center;" align="center"><strong><span lang="PT-BR"><br /></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;"

align="center"><strong><span lang="PT-BR">Di-upload: HUT RI ke 66</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><strong><span

lang="PT-BR"><br /></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Apa gunanya jika memiliki Alkitab yang hanya sempurna di masa lalu teta</span>pi tidak sempurna di zaman sekarang? Hanya otograf (<em>autographs</em> = tulisan-tulisan asli terhembusi-nafas oleh

Allah/<em>theopeustos</em>/<em>God-breathed;</em> Otograf yang ditulis dengan tangan mereka sendiri yaitu oleh Rasul-rasul dan Nabi-nabi yang telah menerima inspirasi dari Allah) yang boleh diakui sebagai yang terinspirasi tetapi bukan apograf (<em>apographs</em> = salinan-salinan dari otograf), jadi inilah ajaran yang populer pada saat ini. Bagian ini mencoba untuk menjawab pertanyaan: Apakah pandangan bahwa Gereja tidak lagi memiliki

otograf-otograf yang sama sekali tidak bersalah (<em>infallible</em>) dan yang sama sekali tidak keliru (<em>inerrant</em>) melainkan hanya memiliki apograf-apograf yang mengandung kesalahan (<em>fallible</em>) dan yang mengandung kekeliruan (<em>errant</em>) adalah pandangan yang masuk akal?</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Pandangan <em>Sola Otografa</em> tentang

ketidak-bersalahan (infalibel) dan ketidak-keliruan (ineran) dipegang secara umum oleh kaum yang bernama Injili dan fundamentalis. Masyarakat Teologia Injili (ETS = <em>Evangelical Theological Society</em>) menyangkal terdapatnya Kitab-kitab Suci yang sama-sekali tidak ada kesalahan (infalibel) walaupun dalam derajat yang bervariasi. Kontroversi mengenai <em>Open Theisme</em> adalah contoh kasus mengenai hal ini. Definisi inerransi

(<em>inerrancy</em>) ETS sangatlah longgar sehingga mengizinkan semua jenis penafsiran dengan segala arti dari inerrancy. Hal ini terkait dengan pandangan ETS bahwa

(2)

<em>inerrancy</em> hanya terdapat pada otograf-otograf. �Hanya Alkitab saja, dan Alkitab secara keseluruhan, adalah Firman Allah tertulis dan karena itu sama-sekali tidak mengandung kekeliruan (<em>inerrant</em>) di dalam otograf-otograf.� Persetujuan di antara kaum sarjana Injili bahwa otograf-otograf itu sudah punah di zaman sekarang. Dengan demikian, seorang yang percaya bahwa Alkitab mengandung kesalahan dapat saja percaya kepada pernyataan di atas karena dapat dikatakan seperti ini: �Aku hanya percaya bahwa Kitab-kitab Suci hanya sama-sekali tidak berkeliruan yaitu yang pertama diberikan (otograf-otograf); Aku tidak percaya mereka pada hari ini sama-sekali tidak berkeliruan karena kita sudah tidak lagi memiliki

otograf-otograf, yaitu Kitab-kitab Suci yang pertama diberikan.� Hal ini terjadi sehingga kebingungan teologis ditemukan di kalangan Kristen Injili (Injili-Baru) pada hari ini adalah disebabkan oleh penyangkalan terhadap ketidak-keliruan (<em>inerrancy</em>)

apograf-apograf. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">Sungguh disesalkan, pandangan Sola Otografa juga dipegang oleh Sekolah-sekolah Alkitab dan

Seminari fundamentalis. </span><span>Dua buku yang baru-baru ini diterbitkan � <em>From the Mind of God to the Mind of Man</em> (Dari Pikiran Allah ke Pikiran Manusia) dan

<em>One Bible Only?</em> (Satu Alkitab Saja?) � dikarang oleh orang-orang dari Universitas Bob Jones dan Seminari Teologia Sentral Baptis (<em>Plymouth</em>) yang mempelopori posisi seperti itu. Selain mereka telah mengambil posisi sama dengan Westcott/Hort dan

versi-versi pro-modernisme, mereka juga yakin bahwa Kitab-kitab Suci walaupun secara verbal dan plenary (sempurna dalam segala aspek) terinspirasi di dalam otograf-otograf tetapi

apograf-apografnya bukan terpelihara secara verbal dan plenary (sempurna dalam segala aspek). Ini adalah anggapan mereka, karena sejak Allah tidak memilih untuk memelihara Firman terinspirasi sempurnaNya, maka tidaklah mungkin ada Kitab Suci sempurna di masa kini. Atau jika terdapat sebuah Kitab Suci sempurna, tidaklah ada keyakinan di mana Kitab Suci seperti itu berada. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span>Penyangkalan pemeliharaan supranatural sampai ke yot-dan-tittle dari Kitab-kitab Suci telah menimbulkan kebingungan besar dan sandungan kepada kaum

Injili-fundamentalis di seluruh dunia. Memang penting pada saat ini untuk meneguhkan ulang (<em>reaffirm</em>) bahwa ketidak-salahan dan ketidak-keliruan masa kini dari Kitab-kitab Suci apograf-apograf terpelihara adalah Firman Sempurna Allah. </span></p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">Sesuai dengan Kamus Chambers, kata �<em>infallibility</em>� (infalibitas) berarti �tidak mungkin dapat bersalah,� dan kata �<em>inerrancy</em>� (ineransi) berarti �bebas dari kesalahan.� Dengan demikian, kata infalibilitas tampaknya merupakan suatu kata yang lebih kuat untuk kesempurnaan Kitab Suci dibandingkan dengan istilah ineransi. Jika Alkitab secara alamiah tidak-mungkin-salah, tanpa ragu-ragu lagi bahwa Alkitab harus juga bebas dari segala kesalahan. </span><span

lang="PT-BR">Kita harus menggunakan istilah infalibitas dan ineransi dalam arti murni mereka seperti yang tercantum dalam kamus. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:

(3)

justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR">Kitab Suci ketika ia berbicara tentang pengilhaman dan pemeliharaannya dan konsekuensi infalibilitas dan ineransinya adalah berkenaan dengan apograf-apograf dari Kitab Suci. Contohnya, ketika Yesus telah berbicara tentang infalibilitas yot-dan-tittle (atau ineransi verbal) dari Kitab-kitab Suci dalam Matius 5:18, Dia merujuk kepada Kitab-kitab Suci yang sedang Ia genggam saat itu, yang adalah apograf-apograf dari Kitab Suci Perjanjian Lama, dan bukan otograf-otograf yang sudah lama lenyap. Pengkanonon Perjanjian Lama yang telah selesai pada abad ke 5 Sebelum Inkarnasi Kristus [Sebelum Inkarnasi Kristus menggantikan istilah Sebelum Masehi] telah terpelihara secara tepat dan lengkap sampai pada zaman Yesus Kristus di tahun TUHAN 27. Rasul Paulus ketika dia berbicara tentang Kitab Suci terinspirasi dalam 2 Timotius 3:16 pasti berpikir tentang Kitab Suci yang mereka Gereja sedang gunakan (Tahun TUHAN = TT 64), yang adalah apograf-apograf, karena ketidak-tersediaan

otograf-otograf dapat dengan baik melayani sebagai suatu aturan tertinggi dari iman dan kehidupan yang adalah �berguna untuk doktrin, untuk membuktikan kesalahan, untuk perbaikan, untuk instruksi dalam keadilan: supaya manusia kepunyaan Allah menjadi sempurna, dilengkapi untuk semua pekerjaan baik� (2 Timotius 3:16-17). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Beberapa orang berkata bahwa maksud Rasul Paulus adalah otograf-otograf sempurna ketika ia berbicara Kitab-kitab Suci ternafasi-Allah dalam 2 Timotius 3:16. Jika itu yang dimaksudkan oleh Paulus, kemudian sebuah pertanyaan dapat diajukan: dapatkah sesuatu yang tidak ada (<em>intangible</em>) dan otograf yang sudah tidak eksis melayani sebagai suatu otoritas tertinggi dan final? Suatu otoritas harus selalu

tersedia, pada masa kini dan dapat diakses atau kalau itu sama sekali tidak eksis maka tidaklah dapat berfungsi sebagai suatu otoritas. Seorang saksi-mata yang sudah mati dan tidak dapat bersaksi sama sekali tidak berguna di pengadilan.</span><span lang="PT-BR"> Lebih lanjut, apa yang Paulus maksudkan dengan �Kitab-kitab Suci� yang membesarkan Timotius kalau bukan apograf-apograf itu sendiri (2 Timotius 3:15)?</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Beberapa orang lain berkata bahwa yang Paulus maksudkan ialah

apograf-apograf, tetapi tidak dapat percaya bahwa apograf tersebut adalah sempurna dan lengkap. Jika ini adalah kasusnya, kemudian bagaimana suatu apograf yang tidak sempurna dan tidak lengkap melayani sebagai suatu pandu yang serba-lengkap untuk pembekalan untuk kesempurnaan dan kelengkapan orang Kristen untuk mencapai kehidupan yang saleh (2 Timotius 3:17)? Jika seorang saksi-mata bukanlah berkarakter tak tercela, tetapi seorang yang suka berbohong, apa gunanya dia? Kesaksiannya akan ditolak secara keseluruhan. Hal yang sama berlaku untuk Kitab Suci. Jika Gereja tidak memiliki Kitab Suci yang

tidak-mungkin-bersalah (<em>infallible</em>) dan bebas-dari-segala-kesalahan

(<em>inerrant</em>), akibatnya ajaran bahwa Alkitab adalah berotoritas teringgi dan final dari iman dan perbuatan adalah mitos. Tetapi kebenarannya adalah bahwa Kitab Suci di masa lalu, masa kini dan masa mendatang adalah Firman Allah yang tidak-mungkin-bersalah dan

(4)

bebas-dari-segala-kesalahan dan karena itu besifat otoritatif tertinggi (Mazmur 12:7-8; 119:89; Matius 24:35; Ibrani 13:8). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Bukan hanya Kitab Suci sendiri yang meneguhkan bahwa apograf-apografnya adalah sempurna, demikian juga para Reformator abad ke 16, dalam deklerasi mereka tentang <em>Sola Scriptura</em>, selalu berpikir tentang apograf-apograf yang eksis saat itu yang sama-sekali tidak-ada kesalahan dan sama-sekali bebas dari kekeliruan bukan kepada otograf-otograf. Tokoh Puritan besar John Owen � John Owen (TT 1616-83) � percaya �kemurnian dari salinan-salinan Kitab Suci bahasa asli yang ada saat ini, atau apa yang disebut salinan-salinan [apograf-apograf] di dalam bahasa-bahasa asli, yang dimiliki oleh Gereja Allah sekarang dan telah menikmatinya selama berabad-abad sebagai harta-karun Gereja.� Francis Turretin (TT 1623-83) � gembala-teolog dari Gereja dan Akademi Genewa � telah menulis di dalam buku Sistematika Teologianya, �Melalui naskah-naskah asli, kita tidak bermaksud otograf-otograf yang telah ditulis oleh tangan Musa, dan oleh para Nabi dan para Rasul, yang sekarang memang sudah tidak eksis. Yang kita maksudkan ialah apograf yang demikianlah namanya karena mereka ditentukan untuk kita sebagai Firman Allah dalam semua kata yang sama dengan mereka yang telah tertulis berdasarkan inspirasi langsung dari Roh Kudus.� </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR">Pengakuan-pengakuan Iman Protestan mencerminkan pengajaran [doktrin] Reformasi bahwa <em>apograf</em> tidak-dapat-bersalah sama sekali (<em>infallible</em>) dan tidak bebas dari kesalahan sama sekali (<em>inerrant</em>) sebagai <em>Sola

Sciptura</em> mereka. Tidaklah cukup kalau hanya meneguhkan otograf tanpa-dapat salah dan sama-sekali-belas dari kesalahan di hari-hari Reformasi dari Gereja Roma Katholik yang sedang menantang Sola Scriptura pada pertemuan konsili Trent (TT 1545-63) dengan

menunjukkan kesalahan penyalinan, varian dan pertentangan dalam Kitab Suci yang ada di zaman itu. Para Reformator menghadapi tantangan serius ini dengan menyatakan secara kompak (<em>unequivocally</em>) bahwa Kitab Suci yang ada saat itu (<em>extant</em>) adalah <em>infallible</em> dan <em>inerrant</em> berdasarkan janji Allah untuk memelihara Firman-firmanNya hingga ke yot terakhir. Untuk menanggapi Konsili Trent, Pengakuan Iman Westminster (TT 1643-8) menghasilkan suatu pernyataan yang sangat sempurna tentang keberlanjutan infalibilitas dan ineransi dari Kitab Suci, �Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani ... dan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani ... adalah secara langsung diilhami oleh Allah, dan, dengan pemeliharaan tunggal dan providensiNya, terjaga murni segala abad (<em>kept pure all ages</em>), karena itu otentik; dengan demikian, dalam segala kontroversi agama, Gereja akhirnya naik banding kepada mereka� (1:8). Ayat-ayat bukti Alkitab yang dikutip adalah Matius 5:18, �Hingga langit dan bumi berlalu, satu <em>yot</em> dan satu

<em>tittle</em>pun tidak akan berlalu dari Hukum Taurat, hingga seluruhnya digenapi.� Dalam peperangan untuk otoritas tunggal dan tertinggi dari Kitab-kitab Suci melawan dogma Roma Katholik tentang infalibilitas dari kepausan dan Gereja [Paus dan Gereja Roma Katholik sama-sekali tidak dapat bersalah sedangkan Kitab-kitab Suci penuh kesalahan], doktrin

pemeliharaan Kitab Suci secara khusus dan secara providensial dinaskahkan pada hari-hari itu yaitu di zaman Reformasi Protestan dalam pengakuan iman pada akhirnya karena hal ini

(5)

merupakan doktrin penting. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Walaupun perlu kita akui bahwa Pengakuan Iman Westminster tidaklah secara khusus menggunakan istilah-istilah <em>infallible</em> dan <em>inerrant</em> untuk menjelaskan Kitab-kitab Suci, kata yang mereka gunakan adalah �otentik.� Mereka sama sekali tidak percaya bahwa Kitab-kitab Suci Ibrani dan Yunani yang mereka miliki dalam hal apapun tidak sempurna atau mengandung kesalahan. JS Candlish secara benar telah berobservasi bahwa kata �otentik� bukan secara sederhana berarti bahwa Kitab-kitab Suci �benar secara historis [di masa lalu saja,

<em>historically true</em>]� tetapi bahwa di semua pengertian, Kitab Suci yang eksis saat itu �adalah suatu salinan dari pekerjaan penulis� William F Orr mengatakan dengan lebih kuat, �Sekarang hal ini meneguhkan bahwa naskah Ibrani Perjanjian Lama dan Yunani Perjanjian Baru yang telah dikenal oleh tokoh-tokoh Westminster memang telah secara langsung diilhami oleh Allah karena naskah itu identik dengan naskah pertama yang Allah telah pelihara murni di segala abad. Gagasan bahwa terdapat kesalahan-kesalahan dalam naskah-naskah Masoretik Ibrani [<em>Masoretic Text = MT</em>] atau di dalam <em>Textus Receptus</em> [TR = Teks Yang Telah Diterima] dari Perjanjian Baru tidaklah dikenal oleh pengarang-pengarang Pengakuan Iman.�</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Memang cukup jelas dalam sejarah bahwa semboyan Reformasi Sola Scriptura mencakup sebuah

kepercayaan bahwa keberadaan Perjanjian Lama Ibrani dan Perjanjian Baru Yunani di apograf-apograf yang bukan hanya telah diilhami secara penuh tetapi juga secara tuntas dipelihara hingga ke <em>yot</em> dan <em>tittle</em>, dan karena itu <em>inffalible</em> secara mutlak dan <em>inerrant</em> secara menyeluruh. Apograf-apograf yang infallible dan inerrant dapat secara sah melayani sebagai otoritas tertinggi dan final untuk Gereja di segala hal dari iman dan kehidupan. Haruslah dicatat bahwa gagasan abad ke 19-20 tentang

infalibilitas dan ineransi hanya ada pada otograf-otograf adalah sama-sekali asing untuk pikiran-pikiran dari orang-orang kudus dan sarjana-sarjana Reformasi abad ke 16-17. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Pandangan Injili masa-kini tentang �otograf yang <em>inerrant</em>� adalah relatif baru yang dimulai pada abad ke 19 berkenaan dengan diperkenalkannya kritik teks secara rasionalistik

(<em>rationalistic textual criticism</em>). Kritik Teks (<em>Textual Criticism</em>)

diperkenalkan oleh Westcott dan Hort yang memperlakukan Kitab-kitab Suci seperti literatur biasa, dan mencari pemikiran manusia dan analisis subyektif untuk menghakimi bagian mana Kitab Suci yang diilhami dan bagian mana yang tidak. Menerbitkan naskah yang paling korup Codex<a name="_ftnref1"

href="file:///D:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/Sistematika%20Teologi a/FinalEditingAD2011/01%20THEISME.doc#_ftn1"><span

class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12.0pt; font-family: " lang="PT-BR">[1]</span></span></span></span></a>

(6)

Vatincanus dan Codex Sinaiticus sebagai standar baru teks, dan menolak Textus Receptus tradisional sebagai naskah yang dipelihara secara providensial. Revisi mereka terhadap Textus Receptus yang terpelihara secara providensial menunjukkan mereka menggunting

(menghilangkan) 9970 kata Yunani dari naskah Yunani yang baru saja diedit pada tahun

TUHAN 1881. Naskah Westcott dan Hort telah membuang bagian-bagian yang telah dipelihara secara ilahi dan yang terhormat sepanjang masa seperti <em>Pericope de adultera</em> (Yohanes 7:53 � 8:11), 12 ayat-ayat terakhir Injil Markus (Markus 16:9-20), dan Koma Yohanes (1 Yohanes 5:7). Penyangkalan mereka terhadap inspirasi verbal terlihat dalam perlakuan mereka terhadap 2 Timotius 3:16 yang secara terang-terangan dikritik oleh teolog Southern Presbyterian � Robert Dabney � sebagai karya dari seorang yang berpaham seperti Socinian (Faustus Socinus adalah seorang pengajar sesat yang tidak percaya kepada Ketuhanan Yesus) dan karya dari seorang rasionalis [menganggap akal lebih tinggi kedudukannya daripada iman]. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Tragedi dalam kesarjanaan reformed terjadi pada Warfield ketika ia mengadopsi teori kritik-teks Westcott dan Hort dan defini-ulangnya akan doktrin ineransi Alkitab yang hanya berlaku untuk

otograf-otograf. Sangat disesalkan bahwa konsep utama Warfield tentang <em>Sola

Scriptura</em> telah diterima luas, dan telah menjadi sebuah paradigma baru pelaksanaan kritik teks untuk merekonstruksi (atau istilah lebih tepat adalah deconstructing = pengerusakan konstruksi, merusak struktur yang telah sempurna terbangun) naskah terinspirasi. Paradigma baru ini menganut paham bahwa pembacaan yang lebih tua, yang lebih sukar, yang lebih pendek adalah pembacaan terinspirasi merupakan suatu aturan dan demikianlah aturan-aturan salah ini dipercayai. Berdasarkan aturan salah ini, �Suatu kritik teks dilakukan bukan seperti Newton meneliti gerak dari planet-planet: tetapi sesungguhnya pengeritik teks [Alkitab] seperti anjing yang sedang mengejar lalat� (AE Housman)! </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR">Penerimaan secara tidak kritis teori salah kritik teks Westcott dan Hort oleh Seminari Princeton, dan kemudian oleh Seminari kaum Injili dan fundamentalis mengganti Textus Receptus dengan Naskah Kritis United Bible Society dan Nestle-Aland sebagai teks �yang diterima secara umum� dalam studi-studi Perjanjian Baru dan terjemahan-terjemahan modern. Lebih dari 100 versi bahasa Inggris telah lahir dari naskah terpotong-potong

(termutilasi) dan yang korup ini menyebabkan begitu banyak kebingungan atas infabilitas, ineransi dan otoritas Kitab-kitab Suci. Di manakah Alkitab itu? Apakah kritikus modern memiliki jawabannya? Mereka adalah kaum agnostis (orang yang percaya eksistensi Allah tetapi

mengaku manusia tidak dapat mengenal Allah)! </span></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Siapakah kritikus naskah (teks) ini yang menentukan teks mana yang terinspirasi yang harus digunakan oleh orang-orang Kristen? Mereka adalah editor dari

naskah-naskah kritis, antara lain, antara lain Aland dan Metzger yang adalah kaum modernis. Dapatkah kita mengharapkan mereka membuat keputusan-keputusan yang dituntun Roh

(7)

berkenaan dengan naskah [Alkitab]? �Siapakah yang akan naik ke gunung TUHAN? Atau siapakah yang akan berdiri di tempat kudusNya? Dia yang memiliki tangan-tangan yang bersih, dan jantung yang murni� (Mazmur 24:3-4). Dapatkah Roh Kebenaran senang menggunakan manusia-manusia yang telah menyimpangkan tuntunan Roh Kudus untuk memimpin mereka dalam seluruh kebenaran dalam hal Firman KebenaranNya (Yohanes 16:13)? Georg Luck dari Universitas Johns Hopkins telah dengan tepat mengatakan, �naskah-naskah kritis kita tidaklah lebih baik daripada para kritikus naskah itu sendiri.� Yesus dengan baik mengatakan,

�Dapatkan orang buta memimpin orang buta? Bukankah ke duanya akan jatuh ke dalam lubang?� (Lukas 6:39). Manusia yang tidak rohani telah menghasilkan naskah yang tidak rohani yang membentuk basis dari penjamuran versi-versi liberal, oikumenikal dan feminis yang menyangkal Ketuhanan Kristus dan menyangkal kebenaran Kitab-kitab Suci. Apakah kita heran bahwa Gereja-gereja denominasi utama pada hari ini dalam keadaan yang sangat

menyedihkan, terserang sampar kesesatan tak-terkendali dan oleh hal-hal tak bermoral? </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Penyelewengan cinta kaum fundamentalis dengan Westcott dan Hort, versi-versi modern, dan kritik teks adalah contoh sangat klasik tentang pelanggaran terhadap perintah janganlah berpasangan

tak-seimbang (2 Korintus 6:14-7:1). KJV dan naskah Ibrani dan Yunani yang menjadi sumber penerjemahannya haruslah menjadi teks Alkitabiah fundamentalisme. Tetapi hari ini, beberapa fundamentalis bermain silat-lidah (<em>lip service</em>) bahwa KJV adalah �sungguh� (100%) Firman Allah, tetapi meremehkan sumbernya � yaitu teks Ibrani Masoretis dan Yunani Textus Receptus � dengan mengatakan bahwa itu tidak 100% (dengan banyak perbedaan dengan Westcott dan Hort). Tidaklah tidak tepat untuk dikatakan bahwa persekongkolan ini antara KJV dan naskah Westcott dan Hort terjadi di ruang-ruang kelas seminari teologia fundamental yang merupakan suatu perkawinan yang tak-seimbang. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Ada keperluan mati-hidup kaum fundamentalis

Alkitabiah sejati untuk mengajar dan mempertahankan doktrin yang jangan terabaikan tentang pemeliharaan secara verbal dan plenary (VPP sempurna dalam segala aspek) dari Kitab-kitab Suci, dan dengan berbuat demikian, membawa kembali genderang-perang Reformasi Sola Scriptura seperti yang ditemukan dalam apograf yang <em>infallible</em> dan

<em>inerrant</em> dari naskah tradisional bahasa Ibrani Masoretik dan bahasa Yunani Textus Receptus yang di atas mereka KJV yang terhormat berdasar. </span></p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="PT-BR">Konsep abad ke 19 dari pengikut Warfield tentang otograf yang inerrant tercermin dalam paham kontemporer Injili modern harus dikembangkan untuk mencakup apograf inerrant. Menurut Richard Muller dari Seminari Teologia Calvin, �Kaum pendidik Protestan tidak ngotot sampai ke titik yang dibuat oleh rekan-rekan mereka di abad ke 19 tentang infabilitas Kitab Suci dan bahwa Kitab Suci bebas dari kesalahan terdapat mutlak dalam <em>otograf</em>; dan hanya dengan kadar turunan dalam <em>apograf</em>;

(8)

sebaliknya, kaum pendidik yang berargumentasi secara positif bahwa <em>apograf</em> terjaga utuh kata-kata sejati dari para nabi dan para rasul dan karakter Allah-menafasi (<em>theopneustos</em>) Kitab Suci termanifestasi dalam <em>apograf</em> juga dalam <em>otograf</em>. Dengan kata lain, isu ini secara utama dibahas oleh kaum orthodoks abad ke 17 dalam diskusi mereka tentang otograf memiliki kelanjutan secara utuh dalam

salinan-salinan dalam bahasa Ibrani dan dalam bahasa Yunani tetap <em>quoad res</em>, berkenaan dengan materi atau judul dari naskah, dan <em>quoad verba</em>, berkenaan dengan kata-kata dalam naskah.� Sangatlah jelas sarjana-sarjana Reformasi percaya inspirasi 100% dan pemeliharaan 100% dari semua kata-kata Kitab Suci yang telah dihembuskan oleh Allah, dan bukan hanya doktrin belaka (2 Timotius 3:16; Mazmur 12:7-8; Matius 5:18).

</span><span lang="ES-TRAD">Tanpa kata-kata, di manakah doktrin dapat<em>

ditemukan</em>? </span><span lang="PT-BR">Haruslah ditunjuk bahwa pandangan kaum Injili-baru dan fundamental-baru tentang (1) inspirasi verbal dan total ineransi dalam otograf saja, dan (2) inspirasi secara konsepsual dan ineransi terbatas dalam apograf, bertentangan dengan dogma dari kaum reformed dan fundamental. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span>Myron Houghton dari Seminari Faith Baptist memang tepat ketika ia menulis, �Seluruh Kitab Suci diberikan oleh inspirasi Allah� (2 Timotius 3:16). Kata lain untuk mengatakan hal ini adalah, �seluruh Kitab Suci adalah dihembuskan oleh Allah,� atau �seluruh Kitab Suci datang dari mulut Allah.� Hal ini berarti Allah secara langsung bertanggung jawab atas alasan yang

menyebabkan para penulis Alkitab menuliskan segala sesuatu yang Ia inginkan supaya tertulis tanpa salah dan tanpa kekurangan. Tetapi Alkitab yang bagaimana yang aku pegang di

tanganku? Apakah itu Firman Allah? </span><span lang="PT-BR">Dapatkah itu dipercaya? Jawabannya adalah ya! Kedua kebenaran ini � inspirasi dan ineransi dari salinan-salinan asli dan Alkitab di tangan saya dapat dipercaya � haruslah diakui. Berpegang teguh bahwa tulisan asli diberikan dengan inspirasi dan bersifat ineransi tetapi ragu terhadap Alkitab yang ada di tangan adalah bodoh. Dapatkah kamu membayangkan seorang berkata secara serius, �Aku mempunyai kabar baik dan aku memiliki kabar buruk: kabar baiknya adalah bahwa Allah ingin memberikan kita suatu pesan dan karena itulah buku ini ditulis; kabar buruknya adalah bahwa Dia tidak memiliki kuasa untuk memeliharanya dan karena itu kita tidak tahu apa yang

dikatakanNya!� Suatu pandangan inspirasi tanpa berdampingan dengan pandangan pemeliharaan (preservasi) tidaklah memiliki nilai.� </span></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR">Ian Paisley, pemimpin ternama Kongres Dunia Fundamentalis dan Presiden Institut Eropa untuk Studi Protestan, telah menulis, �inspirasi verbal Kitab-kitab Suci menuntut pemeliharaan (preservasi) verbal dari Kitab-kitab Suci. Mereka yang menyangkal perlunya preservasi verbal tidak dapat diterima bahwa mereka sungguh-sungguh komit kepada inspirasi verbal. Jika tidak ada Firman Allah terpelihara pada hari ini kemudian pekerjaan Wahyu ilahi dan inspirasi ilahi telah binasa.� </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal"

(9)

untuk Kitab Suci pada hari ini, terdapat keperluan untuk gereja-gereja dan seminari-seminari yang percaya-Alkitab dan membela-Alkitab untuk membuat pernyataan-pernyataan iman yang mengafirmasi Kitab Suci adalah terpelihara secara verbal dan plenary (sempurna dalam segala aspek) dalam apograf-apograf; sehingga seluruh kata-kata Ibrani dan Yunani dari Naskah Masoretik dan Textus Receptus yang menjadi sumber penerjemahan (<em>underlying</em>) Alkitab King James adalah kata-kata Allah yang diinspirasi secara verbal dan plenary

(sempurna dalam segala aspek), dan karena itu mutlak tidak-dapat-bersalah, secara total bebas-dari-kesalahan dan berotoritas tertinggi. </span></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="PT-BR"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR">Juga terdapat keperluan secara spesifik mengidentifikasi naskah terpelihara. Dalam diskusinya, �Bagaimana Mengalahkan Modernisme � Ikutilah Logika Iman,� Dr Edward F Hills memberi peringatan tentang pandangan salah tentang pemeliharaan yang berkata (1) doktrin-doktrin terpelihara, tetapi tidak dengan kata-kata (bertentangan dengan Matius 24:35; Markus 13:31; Lukas 21:33), atau (2) pembacaan sejati terpelihara di suatu tempat di seluruh tubuh dari naskah-naskah yang ada. Pandangan yang umum dan tidak-pasti ini akan menghasilkan pendapat bahwa Allah lalai memelihara Firman-firman terinspirasinya. Hills berkata benar, �Tidaklah cukup kalau hanya berkata bahwa kamu percaya pada doktrin preservasi khusus dan providensial Kitab Suci. </span><span lang="ES-TRAD">Kamu harus sungguh percaya doktrin ini dan mempersilakan doktrin ini menuntun pikiranmu. Kamu harus mulai dengan Kristus dan Injil dan meneruskannya sesuai dengan logika iman. Hal ini akan menuntun kamu ke naskah Tradisional, Textus Receptus, dan Versi King James. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;

text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">Dengan logika iman yang sama yang diterapkan secara konsisten sehingga Dr DA Waite, Presiden Dean Burgon Society, menyimpulkan bahwa �FIRMAN-FIRMAN dari Naskah Yang Telah Diterima dan naskah-naskah Masoretik Ibrani yang menjadi sumber penerjemahan KING JAMES BIBLE adalah FIRMAN sejati yang Allah telah PELIHARA selama berabad-abad, sebagai FIRMAN-FIRMAN utuh dari YANG ASLI itu sendiri.� (Perlu dicatat bahwa Waite sedang berbicara tentang naskah-naskah Ibrani dan Yunani yang menjadi sumber penerjemahan/underlying KJV, dan bukan kata-kata Inggris, dan bukan KJV itu sendiri). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">Ini bukanlah suatu pandangan yang baru, tetapi pernyataan-ulang dari kebenaran lama. </span><span lang="PT-BR">Dengan mempercayai apograf terpelihara secara verbal dan plenary, kita meneguhkan atau meneguhkan-ulang teologia baik dan tua dari Protestan dan Reformasi. Hal ini menggugah jantung ketika mengetahui bahwa umat Allah, dipenuhi dan dituntun oleh Roh, mengenali kebenaran vital ini dari pemeliharaan Kitab-kitab Suci secara verbal dan plenary, dan tidak sedikit institusi teologia yang telah melakukan deklarasi posisi ini. </span></p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="PT-BR"><span><br /></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;

(10)

text-justify: inter-ideograph;"><span>Salah satu lembaga itu adalah Dewan Gereja-gereja Kristen Internasional (International Council of Christian Churches/ICCC). </span><span lang="ES-TRAD">ICCC adalah sebuah persekutuan di seluruh dunia dari gereja-gereja fundamental yang menentang ajaran liberal, oikumene, kharismatik, dan Injili-baru. Dipimpin oleh Dr Carl McIntire, Presiden pendiri, ICCC kongresnya di Yerusalem, 2000, sebuah pernyataan, �Tentang Firman Allah Selamanya Inerrant dan Infallible, telah disahkan: </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">�Percaya kepada Roh Kudus tentang [Kitab-kitab Suci dalam bahasa] asli sepenuhnya diilhami dengan kata-kata dan gendernya dan yang adalah wahyu lengkap dari Allah kepada manusia tanpa kesalahan;</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">�Percaya bahwa Allah tidak hanya mengilhami Alkitab tanpa kesalahan di dalam fakta, doktrin dan

penghakiman tetapi juga memelihara Kitab-kitab Suci di segala zaman sampai selama-lamanya seperti standar Pengakuan Iman Westminster berkata � �PL dalam bahasa Ibrani dan PB di dalam bahasa Yunani � yang langsung diilhami oleh Allah dan oleh penjagaan-tunggal dan providensinya terjaga murni di segala abad dan karena itu otentik � Mereka harus

diterjemahkan kedalam bahasa sehari-hari dari setiap bangsa yang untuknya mereka itu datang;�</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">�Percaya bahwa Roh Kudus, Pribadi ke 3 Allah Tritunggal, telah memberikan kita hadiah supranatural, dan telah mengilhami dan memeliharanya. Melalui inspirasi kita percaya bahwa Roh Kudus menggerakkan lubuk-lubuk jantung dari penulis-manusia yang mencatat seluruh kata-kata yang Allah inginkan terlulis di dalam Kitab Suci menggunakan kepribadian dan latar-belakang dari penulis-penulisnya tetapi tanpa kesalahan. �Karena nubuatan datang di waktu lampau bukan karena kehendak manusia; tetapi manusia-manusia kudus Allah telah berbicara karena mereka digerakkan oleh Roh Kudus� (II Petrus 1:21);</span></p> <p class="MsoNormal"

style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">�Percaya Allah menjaga Kitab Suci di waktu-waktu lampau dan akan terus melakukannya di masa mendatang dan sampai selama-lamanya. Dia menjaga Kitab Suci, Alkitab. �Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataan-perkataanKu tidak akan berlalu;� Matius 24:35;</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="ES-TRAD">�Percaya PL telah terpelihara dalam naskah Masoretik dan NT dalam Textus Receptus, kombinasi keduanya memberikan kita Firman utuh Allah. Versi King James dalam bahasa Inggris telah dengan setia diterjemahkan dari manuscript-manuscipt yang telah

(11)

Allah jaga. Versi-versi baik Protestan di seluruh dunia dalam pelbagai bahasa lainnya telah diterjemahkan dari Masoretik dan Textus Receptus sampai 1881 ketika Dr Westcott dan Dr Hort menggunakan suatu [naskah] yang lebih pendek karena telah menggunting banyak kata-kata, frasa, dan bagian-bagian dengan mengikuti salinan bersifat eklektis (<em>eclectic</em> = menggabungkan apasaja yang dipandang baik) yang tercemar dari Vatikan dan Sinai; </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify:

inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="ES-TRAD">�Salinan-salinan ini [Vzatikan dan Sinai] amat berbeda satu sama lainnya dan dengan bukti salinan [minoritas] lainnya yang jumlahnya tidak sampai 5%. Allah telah menjaga Textus Receptus dalam naskah mayoritas yang jumlahnya 95%. Ini disebut sebagai teks (naskah) tradisional atau teks mayoritas. Ini juga disebut sebagai naskah Byzantin dan juga salinan-salinan yang mempunyai teks lebih panjang dan lebih lengkap; �</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;

text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ES-TRAD">�Kami Dewan Gereja-gereja Kristen Internasional bertemu di Yerusalem, 8-14 November 2000 dengan kuat mendesak gereja-gereja di atas mimbar mereka dan secara umum jemaatnya, untuk meneruskan pemakaian

terjemahan-terjemahan yang terhormat sepanjang waktu yang setia yang lebih panjang

pembacaannya dan bukan versi-versi yang lebih pendek yang telah mengikuti di banyak tempat naskah-naskah eklektik. </span><span>Mereka sangat mirip dengan naskah-naskah lebih pendek dari Westcott dan Hort yang telah membuang dan meragukan kepada begitu banyak bagian dan Firman-firman. Lebih lanjut kita bukan begitu saja menentang versi-versi baru tetapi percaya bahwa seluruh versi sejati dan setia harus berdasarkan naskah-naskah tradisional yang lebih panjang yang Roh Kudus pelihara versi-versi abad permulaan, bapak-bapak gereja zaman permulaan dan Textus Receptus yang setia. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">�</p> <p

class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span>Sangatlah penting untuk dicatat bahwa Dr Carl McIntire � Presiden pendiri ICCC � percaya Alkitab 100% sempurna tanpa kesalahan, dan bahwa Mazmur 12:7-8 mengajarkan Pemeliharaan Verbal dan Plenary (VPP) dari Kitab-kitab Suci. Dalam khotbahnya, �Tolonglah, TUHAN!� (Mazmur 12), dikhotbahkan 11 Januari, 1992, dia berkata, �Sekarang tibalah pada ayat ke 6, �Kata-kata TUHAN adalah kata-kata murni,� tidak satupun dari mereka bersalah, �seperti perak diuji dalam dapur tanah, dimurnikan tujuh kali.� </span><span lang="ES-TRAD">Semua kotoran keluar. Inilah sebuah afirmasi luar-biasa dan pengakuan bahwa Firman Allah adalah sempurna. � Sekarang, �Kata-kata TUHAN adalah kata-kata murni.� Itu adalah, peganglah

Firman-firmanNya.� Dan kemudian ayat 7, sungguh aku suka yang ini: �Engkau akan

memelihara mereka dari generasi ini sampai selamanya.� Tidak perduli apa yang terjadi, satu generasi datang dan generasi lainnya berlalu, Allah selalu menjaga Firman-firmanNya � dari satu generasi ke generasi lainnya. Firman Allah akan dijaga di seluruh generasi.� </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span

lang="ES-TRAD"><br /></span></p> <div><br /> <hr width="33%" size="1" /> <div id="ftn1"> <p class="MsoFootnoteText"><a name="_ftn1"

(12)

href="file:///D:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/Sistematika%20Teologi a/FinalEditingAD2011/01%20THEISME.doc#_ftnref1"><span

class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10.0pt; font-family: ">[1]</span></span></span></span></a> Codex adalah istilah untuk lembaran-lembaran tulisan di atas lontar-papirus yang dijahit sehingga lebih mudah untuk dibaca secara utuh keseluruhan salinan. Ini adalah cikal bakal buku (Penjelasan

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi kemandirian pada lansia mengandung pengertian yaitu kemampuan yang dimiliki oleh lansia untuk tidak bergantung pada orang lain dalam melakukan aktivitasnya,

 Tetapi secara kuantitatif, pemikiran orang dewasa berbeda dengan pemikiran remaja, artinya orang dewasa memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan remaja.. 

Kemampuan melakukan tindakan – tindakan intervensi pada penanganan nyeri akut, nyeri kronik non cancer dan nyeri kanker dengan penuntun ultrasound dan C- arm

Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The Founding fathers). Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat.

Salah satu faktor yang berperan penting dalam hal kelancaran PNPM Mandiri Perkotaan adalah Sumber Daya Manusia, termasuk di dalamnya adalah pelaku manajemen data dan informasi,

Hasil Diskusi dengan Tim PP pemahaman terhadap substansi Siklus Tinjauan Partisipatif sudah dikuasai karena dalam melaksanakan kegiatan tersebut selalu

Variabel kepemilikan institusional digunakan karena berdasarkan penelitian tedahulu oleh Wulandari dan Budiartha (2014), kepemilikan institusional dianggap memiliki

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien BPJS dan non BPJS pada mutu pelayanan bagian Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara