• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU Prosedur Operasional Standar Unit Air Baku terdiri dari :

1. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Intake Bebas;

2. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Intake Bebas;

3. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Intake Sumuran;

4. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Intake Sumuran;

5. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Intake Bendung;

6. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Intake Bendung;

7. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Intake Ponton;

8. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Intake Ponton;

9. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Infiltrasi Galeri;

10. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Infiltrasi Galeri;

11. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Intake Jembatan;

12. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Intake Jembatan;

13. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata

Air;

14. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata

Air;

15. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Sumur Dalam;

16. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Sumur Dalam;

17. Prosedur Operasional Standar Penanggulangan Darurat Air Baku;

18. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku;

19. Prosedur Operasional Standar Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku;

20. Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal;

dan

(2)

2

1. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN INTAKE BEBAS

a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake bebas

dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan fluktuasi muka air yang relatif stabil. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Bebas

Gambar 2 Potongan Melintang Intake Bebas

SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)

(3)

3

b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Bebas

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

1

JUDUL POS

Pengoperasian Intake Bebas

REVISI KE: HALAMAN:

1. Tujuan

Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit produksi.

2. Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan pengoperasian intake bebas meliputi:

a. mempersiapkan dengan pengaturan pintu air dan mengukur debit;

b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan pintu air, mengatur

pengaliran dengan mengoperasikan pompa atau mengatur katup;

c. mengawasi dengan memonitor kualitas air baku dan ketinggian muka

air sungai di papan duga; dan

d. melakukan kegiatan pelaporan.

3. Definisi

3.1

Unit air baku

sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku

air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

3.3

Air permukaan

air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam, situ atau danau.

3.4

Intake bebas

tipe intake dimana air permukaan mengalir secara bebas ke bak/sumuran penampung.

3.5

Pengoperasian

rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik.

3.6

Papan duga

alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.

(4)

4

4. Referensi/Dokumen Terkait

Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum.

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan

Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada

Kecelakaan di Tempat Kerja.

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)

Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.

b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:

Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung

kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat

bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan

pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan

air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari

kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya.

d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.

(5)

5

6. Uraian Prosedur

6.1Persiapan

Tahap persiapan meliputi:

a. mengamati dan mencatat ketinggian muka air pada papan duga; dan

b. mengatur debit air baku yang masuk ke intake melalui pengaturan

pintu air dan katup.

6.2Pengoperasian

Tahap pengoperasian meliputi:

a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium;

b. menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit

produksi;

c. mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan;

d. mengalirkan air baku ke unit produksi; dan

e. apabila menggunakan sistem perpompaan, maka mengoperasikan

pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya, sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset sebagaimana POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal.

6.3Pengawasan

Tahap pengawasan meliputi:

a. memonitor ketinggian air baku;

b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);

c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan

d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat

ukur yang tersedia.

6.4Pelaporan

Tahap pelaporan meliputi:

a. membuat laporan kondisi air baku; dan

b. membuat laporan pengoperasian intake bebas.

7. Lampiran

Lampiran yang diperlukan meliputi:

a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku

b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara Visual

c. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku

d. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air

e. Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air

f. POS Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal

g. IK Pengambilan Sampel Air Baku

h. IK Pembacaan Meter Air

i. IK Pengoperasian Katup

j. IK Pengukuran Debit

k. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air

l. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa

m. IK Pengoperasian Panel Kontrol

n. IK Pembuatan Laporan

o. IK APAR

p. IK K3L APD

(6)

13

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

1

JUDUL POS

Pengoperasian Intake Bebas

REVISI KE: HALAMAN:

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait • Supervisor Laboratorium • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait •FM Ketinggian Air Baku •IK Pembacaan meter air •IK Pengukuran Debit •IK Pengoperasian katup •IK K3L APD • •IK Pengambilan Sampel Air Baku •IK K3L APD •FI Ketinggian Air Baku •FM Ketinggian Air Baku •IK Pembacaan Dan Pencatatan Ketinggian Muka Air •IK Pengambilan Sampel Air Baku •IK Pengoperasian Katup •IK K3L APD Ya Persiapan:

• mengamati dan mencatat

ketinggian muka air pada papan duga; dan

• mengukur debit air baku yang

masuk ke intake melalui

pengaturan pintu air atau

pengaturan katup.

Pengambilan Sampel air baku:

• mengambil sampel air baku

untuk diperiksa di laboratorium.

A Kualitas air baku

bisa Mulai

Pengambilan Air Baku:

• mengatur debit;

pengambilan air baku sesuai kebutuhan

• mengalirkan air baku ke

unit produksi.

Tidak

Stop Pengambilan Air Baku :

• menghentikan aliran

apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit produksi.

(7)

7

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku / Operator yang terkait •Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara visual •IK Pembuatan Laporan •IK K3L APAR •FM Ketinggian Air Baku •FM Kualitas Air Baku Secara Visual

•FI data debit air

•FI data tekanan air •IK Pembacaan Meter Air •IK Pembacaan Tekanan Air •IK Pengoperasian Panel Kontrol •IK K3L APD Pelaporan:

• membuat laporan kondisi

air baku;

• membuat laporan.

pengoperasian intake bebas

Selesai Pengawasan:

• memonitor tinggi ketinggian air

baku;

• memonitor secara visual kualitas air

baku (kekeruhan);

• mengecek dan memonitor kontrol

panel pompa dan genset;

• membaca dan mencatat aliran air

(debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia.

A Sistem gravitasi ? Pengoperasian Pompa: Tidak Ya •IK K3L APAR •IK K3L APD •POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal

(8)

8 Keterangan :

alur proses selanjutnya

batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil

konektor ke halaman berikutnya

tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Supervisor/ Manajer Terkait Diperiksa Dirtek/Dirum/ Manajer Terkait Disetujui Direktur/Dirut Tanggal

(9)

9

2. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN INTAKE BEBAS

a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake bebas ini

dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan fluktuasi muka air yang relatif stabil.

Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Bebas

Gambar 2. Potongan Melintang Intake Bebas

SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)

(10)

10 b) Model Pemeliharaan Intake Bebas

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

2

JUDUL POS

Pemeliharaan Intake Bebas

REVISI KE: HALAMAN:

1. Tujuan

Memelihara sarana dan prasarana intake bebas untuk kelancaran selama beroperasi.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan intake bebas ini meliputi:

a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake bebas dan

lingkungan sekitarnya;

b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake bebas;

c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan

sarana dan prasarana intake bebas; dan

d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.

3. Definisi

3.1

Unit air baku

sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

3.3

Air permukaan

air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam, situ atau danau.

3.4

Intake bebas

tipe intake dimana air permukaan mengalir secara bebas ke bak/sumuran penampung.

3.5

Pemeliharaan rutin

pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan merupakan pembiayaan habis

pakai guna menjaga usia pakai unit SPAM tanpa penggantian

(11)

11 3.6

Pemeliharaan berkala

pemeliharaan yang dilakukan secara periodik dan memerlukan biaya tambahan untuk penggantian peralatan/suku cadang guna memperpanjang usia pakai unit SPAM.

3.7

Papan duga

alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.

4. Referensi/Dokumen Terkait

Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum.

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja.

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)

Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.

b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:

Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung

kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat

bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

(12)

12

Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan

pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air

saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari

kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya.

d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.

6. Uraian Prosedur

6.1 Pemeliharaan rutin

Tahap pemeliharaan rutin meliputi:

a. membersihkan sampah di sekitar bar screen;

b. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake dan aksessorisnya

dari kebocoran;

c. mengecek alat ukur aliran;

d. mengecek bangunan sipil umum, papan duga, bar screen dari kerusakan

struktur bangunan;

e. melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat intake;

f. melakukan pengurasan lumpur di saluran masuk ke intake dan bak

penampungnya;

g. menjaga kebersihan papan duga; dan

h. mengecek kondisi pompa, genset dan kontrol panel, jika pengaliran

dilakukan menggunakan pompa.

6.2 Pemeliharaan berkala

Tahap pemeliharaan berkala meliputi:

a. mengecek bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar

screen dari kerusakan struktur bangunan;

b. mengecat bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar

screen dan peralatan dan perlengkapan lain yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; dan

c. memelihara pompa, genset, dan kontrol panel secara berkala, jika

pengaliran dilakukan dengan menggunakan pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal.

6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bebas

Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bebas meliputi:

a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang

(bangunan sipil);

b. mengidentifikasi kerusakan/kebocoran pipa;

c. mengidentifikasi kerusakan pompa;

d. mengidentifikasi kerusakan genset; dan

e. mengidentifikasi kerusakan motor pompa.

6.4 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bebas

Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bebas meliputi:

a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang;

dan

b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku

(13)

13

6.5 Pelaporan

Tahap pelaporan meliputi:

a. menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana; dan

b. menyusun laporan perbaikan kerusakan.

7. Lampiran

Lampiran yang diperlukan meliputi:

a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Rutin

b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Rutin

c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar

d. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi kerusakan

e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan

f. IK Pemeliharaan Bar Screen

g. IK Pemeliharaan Pipa

h. IK Pemeliharaan Bangunan Intake

i. IK Pemeliharaan Katup

j. IK Pengerukan dan Pengurasan Lumpur

k. IK Pemeliharaan Panel

l. IK Pemeliharaan Alat Ukur

m. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air baku

n. IK Pemeliharaan Panel

o. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana

p. IK K3L APAR

q. IK K3L APD

r. IK Pembuatan Laporan

s. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal

t. Laporan Rekomendasi

u. Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana

(14)

14

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

2

JUDUL POS

Pemeliharaan Intake Bebas

REVISI KE: HALAMAN:

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal •FI Pemeliharaan Rutin •FM Pemeliharaan Rutin •IK Pemeliharaan Bar Screen •IK Pemeliharaan Pipa •IK Pemeliharaan Bangunan Intake •IK Pemeliharaan Katup •IK Pengerukan dan Pengurasan Lumpur •IK K3L APD •FI Pemeliharaan Rutin •FM Pemeliharaan Rutin •IK K3L APD •IK K3L APAR •POS Pemeliharaan Ya Sistem Gravitasi? Tidak A Pemeliharaan Rutin •memelihara sistem perpompaan; dan •memelihara genset; B Pemeliharaan Rutin:

•membersihkan sampah di sekitar

bar screen;

•mengontrol sistem perpipaan

diseluruh bagian intake, katup dan aksessorisnya dari kebocoran;

•mengecek alat ukur aliran;

•mengecek bangunan sipil umum,

papan duga, bar screen dari

kerusakan struktur bangunan;

•melakukan pengerukan lumpur di

sekitar sungai dekat intake;

•melakukan pengurasan lumpur di

saluran masuk ke intake dan bak penampungnya; dan

•menjaga kebersihan papan duga.

(15)

15

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar •IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Tidak Ya •FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar •IK Pemeliharaan Alat Ukur •IK Pemeliharaan Panel •IK K3L APAR • IK K3L APD •POS Pemeliharaan A Pemeliharaan Berkala: •memelihara sistem perpompaan; dan •memelihara genset B Pemeliharaan Berkala: •mengecek bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar screen dari kerusakan struktur bangunan; dan •mengecat bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar screen dan peralatan dan perlengkapan lain yang terbuat dari logam agar tidak berkarat Ada kerusa kan sarana Identifikasi Kerusakan: • kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); • kerusakan/ kebocoran pipa; • kerusakan pompa; • kerusakan genset; dan • kerusakan motor pompa. Memeriksa Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana :

C

(16)

16

Alur Proses Dokumen Pendukung

/Laporan Pelaksana • Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga •IK Perbaikan Sarana dan Prasarana •FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • K3L APD Tidak • FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar •IK K3L APAR • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi Tindak Lanjut dan

Rekomendasi atas Kerusakan yang terjadi :

•membuat laporan

kerusakan;

•melakukan koordinasi

dengan unit kerja terkait;

•membuat rekomendasi usulan perbaikan kerusakan. C D Perbaikan Sendiri? Ya Kerjasama dengan Pihak Ketiga Perbaikan Kerusakan: •memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang;

•memperbaiki kerusakan

dengan penggantian peralatan atau suku cadang.

E F

Analisis Tingkat Kerusakan:

• kerusakan fisik bangunan

utama dan penunjang;

• kerusakan/Kebocoran pipa; • kerusakan pada peralatan

pompa, motor pompa, genset dan panel listrik;

(17)

17

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait Keterangan :

alur proses selanjutnya

batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil

konektor ke halaman berikutnya

tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Supervisor/Manajer Terkait Diperiksa Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Disetujui Direktur/Dirut Tanggal • Laporan Hasil Pencatatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR Pelaporan :

• menyusun laporan hasil

pemeliharaan sarana dan

prasarana; dan

• menyusun laporan perbaikan

kerusakan.

Selesai

(18)

18

3. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN INTAKE

SUMURAN

a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake sumuran ini

dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran dasar sungai untuk mendapatkan air melalui sumur pengumpul.

Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Sumuran

Gambar 2. Potongan Melintang Intake Sumuran

SAMBUNGAN LANGGANAN (SL) Inlet Bangunan Intake Pompa Sungai Sumur Intake

(19)

19

b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Sumuran

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

3

JUDUL POS

Pengoperasian Intake Sumuran

REVISI KE: HALAMAN:

1. Tujuan

Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit produksi.

2. Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan pengoperasian intake sumuran meliputi:

a. mempersiapkan dengan mengecek debit air keluar intake;

b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku,

pencatatan ketinggian muka air, mengatur pengaliran dengan menyalakan pompa atau membuka katup;

c. mengawasi dengan memonitor kualitas air baku, memonitor ketinggian

muka air, kontrol panel pompa, dan genset serta mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan

d. melakukan kegiatan pelaporan.

3. Definisi 3.1

Unit air baku

sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku

air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

3.3

Air permukaan

air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau.

3.4

Intake sumuran

jenis intake yang dibangun dalam bentuk sumuran yang dihubungkan dengan sumber air permukaan menggunakan saluran/pipa penghubung sehingga membentuk bejana berhubungan.

3.5

Pengoperasian

rangkaian kegiatan mengoperasikan sarana dan prasarana mulai dari

persiapan, pelaksanaan, pengawasan hingga pelaporan suatu

sistem/komponen SPAM hingga dapat berjalan/beroperasi dengan baik. 3.6

(20)

20

alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.

4. Referensi/Dokumen Terkait

Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum.

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan

Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada

Kecelakaan di Tempat Kerja.

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

g. Standar Nasional Indonesia 6775 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.

5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)

Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.

b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:

Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung

kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat

bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan

pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat

bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung

telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan

(21)

21 mencuci alat).

Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari

kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya.

d. Rambu pengaman disekitar bangunan intake sumuran.

6. Uraian Prosedur

6.1 Persiapan

Tahap persiapan meliputi:

a. mengecek kondisi air yang keluar dari intake; dan

b. mengecek kelengkapan dan kondisi rambu-rambu disekitar intake

sumuran.

6.2 Pengoperasian

Tahap pengoperasian meliputi:

a. mencatat ketinggian muka air di papan duga;

b. mengatur buka/tutup katup pipa penyaluran dari sumuran;

c. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium;

d. mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan apabila

kualitas air baku bisa diolah;

e. mengalirkan air baku ke unit produksi;

f. menghentikan pengambilan air baku apabila air baku tidak bisa diolah;

g. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit produksi

sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan

h. mengoperasikan genset sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal

dan Elektrikal.

6.3 Pengawasan

Tahap pengawasan meliputi:

a. memonitor ketinggian air baku;

b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);

c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan

d. mengecek dan membaca data debit dan tekanan air pada alat ukur.

6.4 Pelaporan

Tahap pelaporan meliputi:

a. membuat laporan kondisi air baku; dan

b. membuat laporan pengoperasian intake sumuran.

7. Lampiran

Lampiran yang diperlukan meliputi:

a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku

b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Sarana dan Prasarana

c. Formulir Monitoring (FM) tentang Tingkat Kekeruhan Air Baku

d. Formulir Monitoring (FM) tentang Aliran Air

e. Formulir Monitoring (FM) tentang Panel Kontrol

f. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku

g. IK Pengambilan Sampel Air Baku

h. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air

i. IK Pengoperasian Katup

(22)

22

k. IK K3L APD

l. IK Pembuatan Laporan

m. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal

(23)

23

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS 3 JUDUL POS Pengoperasian Intake Sumuran REVISI KE: HALAMAN:

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Staf Sampling • Supervisor Laboratoriu m • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • FM Debit air • FM Kondisi Sarana Dan Prasarana • IK K3L APD • IK Pengambilan Sampel Air • IK K3L APD • FM Ketinggian Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD • FI Ketinggian Air Baku • FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan Dan Pencatatan Ketinggian Muka Air • IK Pengambilan

Sampel Air Baku

• IK

Pengoperasian Katup

• IK K3L APD

Tahap Persiapan :

• mengecek kondisi air yang masuk

sumuran dan keluar intake; dan

• mengecek keberadaan dan kondisi

rambu-rambu disekitar sumuran.

Pekerjaan pengambilan dan

Pemeriksaan sampel air baku :

• mengambil sampel air baku untuk

diperiksa di laboratorium. Pengaturan Katup

• mencatat ketinggian muka air pada

papan duga;

• Mengatur buka/tutup katup pipa

penyaluran dari sumuran. Mulai

Ya

Stop

Pengambilan Air Baku :

Pengambilan Air Baku:

• mengatur debit

pengambilan air baku

sesuai kebutuhan. Tidak A Air Baku Masih Bisa

(24)

24

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait •Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal • IK Pengoperasian Panel Listrik • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal • FM Kualitas Air Baku • FM Aliran Air (debit) • FM panel kontrol • IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air • IK K3L APD Sumber listrik PLN? Pengoperasian Genset : • mengoperasikan genset. Pengoperasian Pompa : • mengoperasikan pompa. A Tidak Ya Pengawasan : • memonitor tinggi

ketinggian air baku;

• memonitor secara visual

kualitas air baku (kekeruhan);

• mengecek dan memonitor

kontrol panel pompa dan genset;

• mengecek dan membaca

data aliran (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang ada.

Penyaluran Air Baku:

• menyalurkan air baku ke

unit produksi.

(25)

25

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait Keterangan :

alur proses selanjutnya

batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil

konektor ke halaman berikutnya

tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Supervisor/Manajer Terkait Diperiksa Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Disetujui Direktur/Dirut Tanggal • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR • Laporan Informasi Tingkat Kekeruhan Air Baku Selesai Pelaporan :

• membuat laporan kondisi air

baku; dan

• membuat laporan.

pengoperasian intake

(26)

26

4. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN INTAKE SUMURAN

a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake sumuran ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran dasar sungai untuk mendapatkan air melalui sumur pengumpul.

Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Sumuran

Gambar 2. Potongan Melintang Intake Sumuran

Inlet

Bangunan Intake Sumuran

Pompa

SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)

Sungai

(27)

27

b) Model Prosedur Pemeliharaan Intake Sumuran

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

4

JUDUL POS

Pemeliharaan Intake Sumuran

REVISI KE: HALAMAN:

1. Tujuan

Memelihara sarana dan prasarana intakesumuran untuk kelancaran selama beroperasi.

2. Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan pemeliharaan intake sumuran meliputi :

a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake sumuran dan

lingkungan sekitarnya;

b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake sumuran,

melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake sumuran bila ada; dan

c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.

3. Definisi 3.1

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

3.2

Air permukaan

air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau.

3.3

Intake sumuran

suatu jenis intake dengan cara membangun sumur di dasar sungai dan menggunakan pipa untuk mendapatkan airnya.

3.4

Pemeliharaan rutin

pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.

3.5

Pemeliharaan berkala

pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.

3.6

Papan duga

alat duga air atau alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.

(28)

28

4. Referensi/Dokumen Terkait

Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum.

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan

Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja.

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

f. Standar Nasional Indonesia Nomor 6775 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.

5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)

Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.

b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:

Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung

kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat

bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan

pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat

bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung

telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air

saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari

kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya.

(29)

29

6. Uraian Prosedur

6.1Pemeliharaan rutin

Tahap pemeliharaan rutin meliputi:

a. membersihkan sampah disekitar di sekitar bar screen;

b. membersihkan rumput di sekitar intake;

c. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake, katup dan

aksessoriesnya dari kebocoran;

d. melakukan pengurasan lumpur di saluran pipa masuk ke intake dan

sumurannya;

e. menjaga kebersihan papan duga;

f. mengecek bangunan rumah pompa, papan duga, bar screen dari

kerusakan; dan

g. melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat intake.

6.2Pemeliharaan berkala

Tahap pemeliharaan berkala meliputi:

a. mengecek bangunan sipil umum, papan duga, dan bar screen dari

kerusakan struktur bangunan;

b. mengecat bangunan sipil umum dan peralatan dan perlengkapan lain

yang terbuat dari logam agar tidak berkarat;

c. memelihara pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan

Elektrikal;

d. memelihara genset sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan

Elektrikal

6.3Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana

Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana meliputi:

a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang;

b. memeriksa kebocoran pipa intake;

c. mengidentifikasi kerusakan pompa;

d. mengidentifikasi kerusakan genset; dan

e. mengidentifikasi kerusakan motor pompa.

6.4Perbaikan Kerusakan sarana dan prasarana

Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana meliputi:

a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang;

dan

b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku

cadang.

6.5Pelaporan

Tahap pelaporan meliputi:

a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana di intake

sumuran; dan

b. membuat laporan perbaikan kerusakan.

7. Lampiran

Lampiran yang diperlukan meliputi:

a. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan

b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan

c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar

d. IK Pemeliharaan Screen

(30)

30

f. IK Pemeliharaan Katup

g. IK Pemeliharaan Bangunan Intake

h. IK Pemeliharaan Panel

i. IK K3L APD

j. IK K3L APAR

k. IK Pembuatan Laporan

l. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal

m. POS Pengoperasian dan Pengolahan Lumpur

n. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga

o. Laporan Rekomendasi

p. Laporan Hasil Pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana

(31)

31

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

4

JUDUL POS

Pemeliharaan Intake Sumuran

REVISI KE: HALAMAN:

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal Pemeliharaan Rutin :

• membersihkan sampah disekitar di

sekitar bar screen;

• membersihkan rumput di sekitar

intake;

• mengontrol sistem perpipaan

diseluruh bagian intake, katup dan aksessoriesnya dari kebocoran;

• melakukan pengurasan lumpur di

saluran pipa masuk ke intake dan sumurannya;

• menjaga kebersihan papan duga;

• mengecek bangunan rumah pompa,

papan duga, bar screen dari

kerusakan; dan

• melakukan pengerukan lumpur di

sekitar sungai dekat intake.

• IK Pemeliharaan Bar Screen • IK Pemeliharaan Pipa • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Bangunan Intake • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pengoperasian dan Pengolahan Lumpur Pemeliharaan Berkala:

• mengecek bangunan sipil umum,

papan duga dan bar screen dari

kerusakan struktur bangunan;

• mengecat bangunan sipil umum dan

peralatan dan perlengkapan lain yang terbuat dari logam agar tidak berkarat;

• memelihara sistem perpompaan; dan

• memelihara genset. Mulai • IK K3L APD • IK K3L Penanganan Kebakaran • POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal

Pemeriksaan Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana

• FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • IK K3L APAR • IK K3L APD A

(32)

32

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar •IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD Ada kerusa kan sarana dan prasara na? Tidak Ya Identifikasi Kerusakan Sarana dan Prasarana : • Mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang • Mengidentifikasi kebocoran pipa intake • Mengidentifikasi kerusakan pada peralatan ME Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian;

peralatan atau suku cadang

• memperbaiki kerusakan

dengan penggantian suku cadang. Perbaikan Sendiri? Kerjasama dengan Pihak Ketiga Tidak Ya A B C

(33)

33

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Supervisor Pengambilan Air Baku/ Supervisor Terkait Keterangan :

alur proses selanjutnya

batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil

konektor ke halaman berikutnya

tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Supervisor/Manajer Terkait Diperiksa Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Disetujui Direktur/Dirut Tanggal • Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR • Pelaporan :

• membuat laporan hasil

pemeliharaan sarana dan

prasarana di intake sumuran; dan

• membuat laporan perbaikan

kerusakan.

Selesai

(34)

34

5. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN INTAKE

BENDUNG

a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake bendung ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan bendung untuk mendapatkan air. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Bendung

Gambar 2. Intake dengan Bendung

SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)

(35)

35

b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Bendung

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS 5 JUDUL POS Pengoperasian Intake Bendung REVISI KE: HALAMAN: 1. Tujuan

Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit produksi.

2. Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan pengoperasian intake bendung meliputi:

a. mempersiapkan dengan mencatat ketinggian muka air dan mengukur

debit yang melalui pintu air;

b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku, mengatur

pengambilan air baku sesuai kebutuhan, menyalurkan air baku ke unit produksi dengan mengoperasikan pompa dan atau mengatur katup;

c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air baku,

kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan

d. melakukan kegiatan pelaporan.

3. Definisi 3.1

Unit air baku

sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku

air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

3.3

Air permukaan

air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau.

3.4

Intake bendung

tipe intake dimana permukaan air dibagian hilir dari lokasi bangunan

intake ditinggikan dengan bangunan bendung (dapat disamping intake atau dibagian hilir).

3.5

Pengoperasian

rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik.

(36)

36 3.6

Papan duga

alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.

4. Referensi/Dokumen Terkait

Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum.

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan

Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja.

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)

Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.

b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:

Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung

kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat

bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagaianya.

Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan

pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung

telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air

saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

(37)

37

Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi sebagai alat pelindung

dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya.

d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.

6. Uraian Prosedur

6.1Persiapan

Tahap persiapan meliputi:

a. mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR; dan

b. mengukur debit air menggunakan alat ukur.

6.2Pengoperasian

Tahap pengoperasian meliputi:

a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium produksi;

b. mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR;

c. menghentikan pengambilan air apabila kualitas air tidak bisa diolah di

unit produksi;

d. pengaliran air dilanjutkan apabila kualitas air bisa diolah di unit

produksi;

e. menyalurkan air baku ke unit produksi;

f. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit produksi,

sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan

g. mengoperasikan genset sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal

dan Elektrikal apabila listrik PLN tidak tersedia atau terjadi gangguan aliran listrik.

6.3Pengawasan

Tahap pengawasan meliputi:

a. memonitor ketinggian air baku;

b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);

c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan

d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur

yang tersedia.

6.4Pelaporan

Tahap pelaporan meliputi:

a. membuat laporan kondisi air baku; dan

b. membuat laporan pengoperasian intake bendung.

7. Lampiran

Lampiran yang diperlukan meliputi:

a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku

b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Sarana dan Prasarana Intake

Bendung

c. Formulir Monitoring (FM) tentang Tingkat Kekeruhan Air Baku

d. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air

e. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku

f. IK Pengambilan Sampel Air Baku

g. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air

h. IK Pengoperasian Katup

(38)

38

j. IK Pembacaan AWLR

k. IK Pengoperasian Panel Kontrol

l. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa

m. IK Pembacaan Meter Air

n. IK Pembacaan Tekanan Air

o. IK K3L APAR

p. IK K3L APD

q. IK Pembuatan Laporan

r. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal

(39)

39

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS 5 JUDUL POS Pengoperasian Intake Bendung REVISI KE: HALAMAN:

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Supervisor Laboratoriu m • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait •FI Ketinggian Muka Air •FM Ketinggian Air Baku •IK Pengukuran Debit •IK Pembacaan AWLR •IK K3L APD •IK Pengambilan

sampel air baku

•IK K3L APD •FI Ketinggian Air Baku •FM Ketinggian Air Baku •IK Pembacaan Dan Pencatatan Ketinggian Muka Air •IK Pengambilan

Sampel Air Baku

•IK Pengoperasian

Katup

•IK K3L APD

Ya

Tahap Persiapan :

•mencatat ketinggian muka air pada

papan duga atau AWLR; dan

•mengukur debit air menggunakan

alat ukur.

Pengambilan Sampel air baku :

•mengambil sampel air baku

untuk pemeriksaan di laboratorium. A Mulai Tidak Stop Pengambilan Air Baku •menghentikan pengambilan air baku.

Pengambilan Air Baku:

• mengatur debit pengambilan air

baku sesuai kebutuhan;

• mencatat ketinggian muka air pada

papan duga atau AWLR.

Penyaluran Air Baku:

• menyalurkan air baku ke unit

produksi Air Baku Masih Bisa

(40)

40

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku /Operator yang terkait • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait Tidak •IK Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal Pompa •IK Pengoperasian Panel Kontrol •IK Pengoperasian Katup •IK K3L APD •IK K3L APAR (Kebakaran) •POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal •FM Ketinggian Air Baku •FM Kualitas Air Baku Secara Visual

•FI data debit air

•FI data tekanan air •IK Pembacaan Meter Air •IK Pembacaan Tekanan Air •IK Pengoperasian Panel Kontrol Sistem Perpompaan: • mengoperasikan pompa Sumber Listrik PLN? Sistem Genset: • mengoperasikan genset Ya A Selesai Sistem Gravita si? Ya Tidak Pengawasan :

• memonitor ketinggian air baku;

• memonitor secara visual kualitas

air baku (kekeruhan);

• mengecek dan memonitor kontrol

panel pompa dan genset; dan

• membaca dan mencatat aliran air

(debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia.

Pelaporan :

•membuat laporan kondisi air

baku;

•membuat laporan pengoperasian

intake bendung. •Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara visual •IK Pembuatan Laporan •IK K3L APAR

(41)

41 Keterangan :

alur proses selanjutnya

batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil

konektor ke halaman berikutnya

tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Supervisor/Manajer Terkait Diperiksa Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Disetujui Direktur/Dirut Tanggal

(42)

42

6. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN INTAKE BENDUNG

a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake bendung ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan bendung untuk mendapatkan air. Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Bendung

Gambar 2. Intake dengan Bendung

SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)

(43)

43

b) Model Prosedur Pemeliharaan Intake Bendung

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

AIR BAKU NO. POS

6

JUDUL POS

Pemeliharaan Intake Bendung

REVISI KE: HALAMAN:

1. Tujuan

Memelihara sarana dan prasarana intake bendung untuk kelancaran selama beroperasi.

2. Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan pemeliharaan intake bendung meliputi:

a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake bendung dan

lingkungan sekitarnya;

b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake bendung dengan

melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bending;

c. mengidentifikasi kerusakan sarana dan prasarana;

d. memperbaiki kerusakan sarana dan prasarana; dan

e. melakukan kegiatan pelaporan.

3. Definisi 3.1

Unit air baku

sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku. 3.2

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

3.3

Air permukaan

air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam, situ atau danau.

3.4

Intake bendung

bangunan penangkap/penyadap air baku yang bersumber dari air permukaan dimana muka air rata-rata kurang, sehingga perlu air dibagian hilir dari lokasi bangunan intake ditinggikan dengan bangunan bendung (dapat disamping intake atau dibagian hilir) agar air cukup untuk masuk inlet intake.

3.5

Bar screen

filter mekanik yang digunakan untuk mengeluarkan benda besar, seperti kain plastik, kayu dari air baku.

3.6

(44)

44

pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.

3.7

Pemeliharaan berkala

pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.

3.8 Sarana

segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, alat atau media.

3.9

Prasarana

segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya).

3.10

Papan duga

alat duga air atau alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.

4. Referensi/Dokumen Terkait

Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum.

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja.

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)

Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.

b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.

(45)

45

Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah:

Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala

dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat

bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada

saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung

telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air

saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran

yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya.

d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.

6. Uraian Prosedur

6.1Pemeliharaan rutin

Tahap pemeliharaan rutin meliputi:

a. membersihkan sampah di sekitar bar screen;

b. membersihan rumput dan lumpur di sekitar intake;

c. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake, katup dan

aksessoriesnya dari kebocoran;

d. mengecek alat-alat ukur agar debit pengambilan dapat terpantau;

e. menjaga kebersihan alat monitoring papan duga;

f. membersihkan dan memeriksa kebocoran pada pompa, jika pengaliran

menggunakan pompa; dan

g. membersihkan genset, jika pengaliran menggunakan pompa baik sebagai

power supply utama maupun cadangan/stand by.

6.2Pemeliharaan berkala

Tahap pemeliharaan berkala meliputi:

a. mengecat bangunan sipil umum, papan duga, bangunan bar screen serta

perlengkapan lainnya yang terbuat dari logam agar tidak berkarat;

b. melakukan pengerukan lumpur akibat pendangkalan sungai di sekitar

intake;

c. memberi gemuk atau pelumas pada katup dan pintu air; dan

d. mengecek kinerja operasi pompa jika pengaliran menggunakan pompa.

6.3Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bendung

Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bendung meliputi:

a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang

(bangunan sipil);

b. mengidentifikasi kerusakan/ kebocoran pipa dan aksesorisnya; dan

c. mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, dan kontrol

(46)

46

6.4Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bendung

Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bendung meliputi:

a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang;

dan

b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku

cadang.

6.5Pelaporan

Tahap pelaporan meliputi:

a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana; dan

b. membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.

7. Lampiran

Lampiran yang diperlukan meliputi:

a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Rutin

b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Rutin

c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar

d. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi kerusakan

e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan

f. IK Pemeliharaan Bar Screen

g. IK Pemeliharaan Pipa

h. IK Pemeliharaan Bangunan Intake

i. IK Pemeliharaan Katup

j. IK Pengerukan dan Pengurasan Lumpur

k. IK Pemeliharaan Panel

l. IK Pemeliharaan Alat Ukur

m. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air baku

n. IK Pemeliharaan Panel

o. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana

p. IK K3L APAR

q. IK K3L APD

r. IK Pembuatan Laporan

s. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal

t. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga

u. Laporan Rekomendasi

v. Laporan Hasil Pencatatan Dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Gambar

Gambar 2.  Potongan Melintang Intake Sumuran
Gambar 2.  Potongan Melintang Intake Sumuran
Gambar 2.  Intake dengan Bendung
Gambar 2.  Intake dengan Bendung
+7

Referensi

Dokumen terkait

SOP Rekonsiliasi Laporan Bulanan ke KPPN Peralatan komputer, jaringan internet, dokumen pendukung. Peringatan : Pencatatan dan

Standar ini menguraikan persyaratan penempatan dan konstruksi bangunan pengambilan air baku dari sumber mata air, air tanah, dan air permukaan untuk instalasi pengolahan air

Staf bangunan dan lingkungan berkoordinasi dengan security tentang keamanan lingkungan kampus selama kegiatan berlansung, meliputi : peminjaman kunci ruang, keamanan

Menyampaiakan Laporan Kegiatan Organisasi Kepada Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik, Kementerian Dalam Negeri Setiap 6 (enam) Bulan Sekali.. Status

Dengan telah ditetapkannya Standar Operasional Prosedur ini diharapkan akan menjadi acuan oleh staf pelaksana dan pejabat untuk memberikan pelayanan permohonan

Materi perkuliahan mencakup pembahasan mengenai pengertian dan metode perencanaan bangunan pengolahan air minum; penentuan kebutuhan air dan debit air baku, analisis

Kegiatan ini dilakukan untuk pemenuhan data dan informasi terkait infrastruktur jaringan penyediaan air baku dan jaringan irigasi air tanah di Provinsi Bali

10) Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) Propam Tentang Pelayanan Prima Penerimaan Dan Penanganan Laporan Atau Pengaduan Masyarakat Terkait Pelanggaran Yang Dilakukan