• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman (Bangkim)

Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.

Kegiatan pengembangan permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.

7.1.1 Kondisi Eksisting

Pengembangan Permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dilaksanakan dengan upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh, perkotaan, dan desa Nelayan. Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana ( infrasruktur ) Permukiman di kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa / Desa Pusat Pertumbuhan dan pada Desa terpencil / Desa tertinggal melalui program pemberdayaan masyarakat.

(2)

pembangunan infrastruktur pedesaan seperti peningkatan jalan/jembatan desa, ketersediaan air minum dan sanitasi serta fasiilitas umum lainnya. Ditinjau dari tingkat penyediaan PSD masih menunjukkan adanya indikator keterbatasan berkaitan dengan tingkat kebutuhan pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah pedesaan

Program/kegiatan pembangunan permukiman berdasarkan tingkat permasalahan sosial ekonomi masyarakat baik perkotaan maupun di pedesan seperti peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan/nelayan, pembangunan infrastruktur pedesaan, yang lebih baik diperioritaskan pada desa–desa tertinggal dan pengembangan wilayah kecamatan terisolir.

Untuk Kawasan Kumuh di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada umumnya berada pada wilayah perkotaan, kawasan tersebut dikategorikan kumuh karena jalan lingkungan permukiman, drainase, fasilitas sampah, sistem penyediaan air bersih, sistem pengolahan air limbah belum memadai bahkan ada kawasan kumuh yang belum memiliki sarana yang disebutkan. Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Pengembangan Permukiman Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdapat 17 Kawasan Kumuh dengan luas keseluruhan 45 Hektar yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, berikut dapat dilihat pada Tabel 7.1 :

Tabel 7.1 : Kondisi Eksisting Permukiman Kumuh di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Kawasan Kumuh Desa/Kel Kecamatan Luas

Kawasan Kondisi

1 2 3 4 5 6

1 Kampung Lette (Pasar Palampang) Kel. Mappasaile Pangkajene 4,0 K. Berat 2 Kampung Kalibone (Belakang Ruko) Kel. Bonto Langkasa Minasate’ne 2,0 K. Sedang 3 Kampung Bonto Perak (Dekat Pasar) Kel. Bonto Perak Pangkajene 3.0 K. Sedang 4 Kampung Padadae (Bulu-Bulu) Kel. Sibatua Pangkajene 2,5 K. Berat 5 Kampung Tumampua (Jl.

Plamboyan/Jl. Kesehatan Kel Tumampua Pangkajene 2,0 K. Sedang 6 Kampung Turung Pissue (Dekat

Kuburan) Kel. Pa’bundukang Pangkajene 2,0 K. Berat 7 Kampung Paddoang-Doangan

(Belakang SD 04)

Kel. Pa’doang

-Doangan Pangkajene 2,0 K. Sedang 8 Kampung Tamarupa (Belakang Mesjid

Kamarul Yaqin) Desa Tamarupa Mandalle 3,0 K. Berat 9 Kampung Biraeng (Dekat Kuburan) Kel. Biraeng Minasate’ne 2,5 K. Berat 10 Kampung Bonto Labbere (Pengambilan

Timbunan) Kel. Pa’bundukang Pangkajene 2,0 K. Berat 11 Kampung Cempae-Segeri (Belakang

(3)

12 Kampung Gusung (Pengelola Hasil

Laut) Kel. Pa’bundukang Pangkajene 3,0 K. Berat 13 Kampung Erasa (Belakang Pasar) Kel. Pundata Baji Labakkang 2,0 K. Berat 14 Kampung Bawasalo (Dekat Dermaga) Kel. Bawasalo Segeri 2,0 K. Berat 15 Kampung Tekolabbua (Dekat

Dermaga) Kel. Tekolabbua Pangkajene 2,0 K. Sedang 16 Kampung Jollo (Bulu Cindea) Bulu Cindea Bungoro 3,0 K. Sedang

17 Kampung Kassi Kebo (Sekitar

Dermaga) Talaka Ma’rang 5,0 K. Berat

J U M L A H 45,0

Sumber: Dinas Perumahan & Pengembangan Permukiman Kab. Pangkep, 2016

Kawasan Kumuh yang tersebut dalam Tabel diatas telah ditetapkan sebagai kawasan kumuh Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 489 Tahun 2016.

Kondisi Eksisting Kawasan Permukiman Perdesaan, permukiman nelayan, kawasan rawan bencana dan permukiman diwilayah kepulauan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan kurang lebih sama dengan kondisi eksisting pada kawasan kumuh yaitu : kawasan permukimannya tidak tertata dengan baik, permukiman penduduk cenderung berpencar-pencar tidak dalam satu kawasan, disamping itu sarana permukiman belum memadai seperti : Jalan lingkungan permukiman, drainase, sarana persampahan, dan sistem penyediaan air bersih, dan sistem pengolahan air limbah rumah tangga.

Permasalahan pembangunan permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan disebabkan beberapa faktor diantaranya :

1. Masih Luasnya Kawasan kumuh sebagai permukiman tidak layak huni sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan dan pelayanan infrastruktur yang masih terbatas.

2. Masih terbatasnya sarana prasarana dasar pada daerah tertinggal, pulau kecil, daerah terpencil, dan kawasan perbatasan.

3. Belum berkembangnya Kawasan Perdesaan Potensial.

4. Aspek kelembagaan, aspek pendanaan dan aspek peran serta masyarakat.

(4)

1. Kelembagaan daerah yang menangani bidang kecipta-karyaan masih lemah dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan permukiman.

2. Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat masih kurang.

3. Pelaksanaan pembangunan bidang perumahan/ permukiman belum optimal, hal ini dipengaruhi oleh faktor ketersediaan sumberdaya manusia, organisasi, ketatalaksanaan, serta dukungan prasarana dan sarana dasar.

4. Aspek pembiayaan pembangunan perumahan dan permukiman, dalam hal ini mengintensifkan pembiayaan melalui sumber-sumber pembiayaan dari pihak swasta dan swadaya masyarakat, tentunya didukung oleh APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN. 5. Perhatian Pemerintah Daerah terhadap pembangunan bidang Cipta Karya yang masih

rendah

6. Aspek peran serta masyarakat, lemahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi sebagai pendampingan dalam pengembangan permukiman baik secara individual maupun organisasi masyarakat yang ada.

7. Penguatan Sinergi SPPIP/RPKP dalam penyusunan RPIJM Kabupaten

Prioritas pembangunan Pengembangan Permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah :

1. Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman kumuh perkotaan tertuju pada Kecamatan Pangkajene, Kecamatan Minasatene dan Kecamatan Bungoro sebagai prioritas utama dalam pembangunan strategis kawasan perkotaan di Kabupaten. Peningkatan kualitas permukiman tersebut dilakukan dengan peningkatan infrastruktur permukiman, seperti pembangunan prasarana jaringan jalan lingkungan, peningkatan pelayanan air minum, pembangunan sistem pengelolaan limbah/ sanitasi lingkungan, serta pengelolaan persampahan. Pembangunan dari komponen sektor keciptakaryaan tersebut akan menjadi tolak ukur peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh perkotaan. 2. Pembangunan infrasturktur perdesaan, Program pembangunan infrastruktur perdesaan

diarahkan kepadadesa–desa tertinggal dan pengembangan wilayah kecamatan terisolir dalam rangka pengentasan kemiskinan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat, sasaran yang dicapai adalah menyeluruh di 13 kecamatan.

(5)

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Pangkep, yaitu dari aspek kelembagaan, aspek pendanaan dan aspek peran serta masyarakat, maka sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa alternatif pemecahan masalah yang direkomendasikan sebagai berikut :

1. Kelembagaan yang menangani bidang kecipta-karyaan khususnya pengembangan permukiman yang didukung dengan uraian tugas dan fungsi (tupoksi) yang jelas serta penempatan tenaga pelaksana sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki.

2. Adanya pengorganisasian pendanaan dari berbagai sumber (APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan Swadaya) yang pelaksanaannya oleh Satker berada dalam SKPD. 3. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menangani program/kegiatan

pengembangan permukiman baik individu maupun organisasi masyarakat.

4. Optimalisasi peningkatan peran serta swasta dalam penyelenggaraan pembangunan sektor perumahan dan permukiman.

Adapun sasaran program yang direncanakan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan melihat kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan Pengembangan Permukiman

a. Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman (RPKP) 2. Infrastruktur Kawasan Pemukiman Perkotaan

a. Peningkatan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh b. Peningkatan Infrastruktur Kawasan Rawan Bencana 3. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan

a. Pembangunan/Peningkatan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial b. Infrastruktur Kawasan Permukiman Rawan Bencana

c. Infrastruktur Kawasan Pemukiman di Perbatasan dan Pulau terluar

Tabel 7.2 : Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

No Uraian Sasaran Program Total Luas

Kawasan

Sasaran Program

Ket

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

(6)

I Kawasan Kumuh Perkotaan 45 Ha 6 Ha 10,5 Ha 11,5 Ha 10 Ha 7 Ha

II Kawasan Permukiman Perkotaan 56 Ha 12 Ha 16 Ha 16 Ha 12 Ha 0 Ha

III

Kawasan Permukiman Khusus

(Permukiman Nelayan,

Perbatasan, Pulau Kecil, Rawan

Bencana Dsb)

9 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 1 Ha

7.1.3 Usulan Kebutuhan Program

Sasaran yang dicapai dalam pembangunan permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memasuki tahun 2016 adalah Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman kumuh perkotaan Kecamatan Pangkajene, Minasatene, dan Bungoro sebagai prioritas utama dalam pembangunan strategis kawasan perkotaan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Peningkatan kualitas permukiman tersebut dilakukan dengan peningkatan infrastruktur permukiman, seperti pembangunan prasarana jaringan jalan lingkungan, peningkatan pelayanan air minum, pembangunan sistem pengelolaan limbah/ sanitasi lingkungan, serta pengelolaan persampahan. Pembangunan dari komponen sektor keciptakaryaan tersebut akan menjadi tolak ukur peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh perkotaan. Berikut Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Permukiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang diperlihatkan Pada Tabel 7.3 berikut :

Tabel 7.3 : Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

No Kawasan Permukiman Luas

Kawasan

1. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Kalibone (Belakang Ruko)

Bontolangkasa (Pemb. Fasilitas Sampah, Jl. Lingkungan, Air Bersih dan Drainase

2 Ha 2017

2. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Lette (Pasar Palampang) Mappasaile (Pemb. Fasilitas Sampah, Air Limbah, Jl. Lingkungan dan Drainase)

(7)

3. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Bonto Perak (Dekat Pasar) Bonto Perak (Pemb. Fasilitas Sampah, Air Limbah, Air Bersih, Jl. Lingkungan dan Drainase)

3 Ha 2018

4. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Jollo Bulu Cindea (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase

3 Ha 2018

5. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Padadae (Bulu-Bulu) Sibatua (Pemb. Fasilitas Sampah, Air Limbah, Air Bersih, Jl. Lingkungan dan Drainase)

2,5 Ha 2018

6. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Padoang-Doangan (Belakang SDN 04) Padoang-Doangan (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

2 Ha 2018

7. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Biraeng (Dekat Kuburan) Biraeng (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

2,5 Ha 2019

8. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Kassikebo (Sekitar Dermaga) Talaka (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

5 Ha 2019

9. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Tumampua (Jl. Plamboyan, Jl. Kesehatan) Tumampua (Pemb. Fasilitas Sampah, Jl. Lingkungan Air Limbah dan Drainase)

2 Ha 2019

10. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Turun Pissue (Dekat Kuburan) Pabundukang (Pemb. Fasilitas Sampah, Jl. Lingkungan, Air Limbah dan Drainase)

2 Ha 2019

11. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Bonto Labbere (Pengambilan Timbunan) Pabundukang (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

2 Ha 2020

12. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Cempae (Belakang Pasar Segeri) Segeri (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

3 Ha 2020

13. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Tamarupa (Belakang Mesjid Qamarul Yakin) Tamarupa (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

3 Ha 2020

14. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Tekolabbua (Dekat Dermaga) Tekolabbua (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

2 Ha 2020

(8)

Kamp. Bawasalo (Dekat Dermaga) Bawasalo (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

16. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Erasa (Belakang Pasar) Pundata Baji (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

2 Ha 2021

17. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Gusungnge (Pengelola Hasil Laut) Bontomate'ne (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

3 Ha 2021

II Kawasan Permukiman Perkotaan 56 Ha

1. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Tumampua Pangkajene 4 Ha 2017

2. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Bungoro 8 Ha 2017

3. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Bonto Perak Pangkajene 8 Ha 2018

4. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Bonto Kio Minasatene 8 Ha 2018

5. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Labakkang 8 Ha 2019

6. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Padoang-Doangan Pangkajene 8 Ha 2019

7. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Minasate'ne 4 Ha 2020

8. Pengembangan Lingkungan Permukiman

Perkotaan Segeri 8 Ha 2020

III

Kawasan Permukiman Khusus (Permukiman

Nelayan, Perbatasan, Pulau Kecil, Rawan

Bencana Dsb)

9 Ha

1. Pembangunan Kawasan Permukiman Rawan

Bencana Bowong Cindea Bungoro 1 Ha 2017

2. Pembangunan Kawasan Permukiman Rawan

Bencana Tekolabbua Pangkajene 1 Ha 2017

3. Pembangunan Permukiman Kawasan Rawan

Bencana Jagong Pangkajene 1 Ha 2018

4. Pembangunan Permukiman Kawasan Rawan

Bencana Balleanging Balocci 1 Ha 2018

5. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

(9)

6. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Rawan Bencana Anrong Appaka Pangkajene 1 Ha 2020

7. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Rawan Bencana Bulu Cindea Bungoro 1 Ha 2020

8. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Rawan Bencana Kel. Ma'rang 1 Ha 2021

(10)

Tabel 7.4 : Matriks Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

No

Output

Lokasi Tahun Vol Satuan

Sumber Dana Readiness Criteria

Indikator Output

APBN APBD

PROV.

APBD

KAB. KPS CSR DED/FS

AMDAL

/UKL/U

PL

LAHAN PENGE

LOLA Rincian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

I. PERATURAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

a. Peraturan Pengembangan Kawasan Permukiman

II. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

a. Pendampingan Penyusunan NSPK

b. Penyusunan Kebijakan, Strategi, dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman

1. Penyusunan RP2KP Kota

Pangkajene Pangkajene 2017 1 Dok

c. Pembinaan, Pengawasan dan Kemitraan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman

(11)

a. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

1. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Kalibone (Belakang Ruko) Bontolangkasa (Pemb. Fasilitas Sampah, Jl. Lingkungan, Air Bersih dan Drainase

Minasatene 2017 2 Ha

2. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Lette (Pasar Palampang) Mappasaile (Pemb. Fasilitas Sampah, Air Limbah, Jl. Lingkungan dan Drainase)

Pangkajene 2017 2 Ha

3. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Bonto Perak (Dekat Pasar) Bonto Perak (Pemb. Fasilitas Sampah, Air Limbah, Air Bersih, Jl. Lingkungan dan Drainase)

Pangkajene 2018 3 Ha

4. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Jollo Bulu Cindea (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase

Bungoro 2018 3 Ha

5. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Padadae (Bulu-Bulu) Sibatua (Pemb. Fasilitas Sampah, Air Limbah, Air Bersih, Jl. Lingkungan dan Drainase)

Pangkajene 2018 2,5 Ha

6. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Padoang-Doangan (Belakang SDN 04) Padoang-Doangan (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

(12)

7. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Biraeng (Dekat Kuburan) Biraeng (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Minasatene 2019 2,5 Ha

8. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Kassikebo (Sekitar Dermaga) Talaka (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Ma’rang 2019 5 Ha

9. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Tumampua (Jl. Plamboyan, Jl. Kesehatan) Tumampua (Pemb. Fasilitas Sampah, Jl. Lingkungan Air Limbah dan Drainase)

Pangkajene 2019 2 Ha

10. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Turun Pissue (Dekat Kuburan) Pabundukang (Pemb. Fasilitas Sampah, Jl. Lingkungan, Air Limbah dan Drainase)

Pangkajene 2019 2 Ha

11. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Bonto Labbere (Pengambilan Timbunan) Pabundukang (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Pangkajene 2020 2 Ha

12. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Cempae (Belakang Pasar Segeri) Segeri (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Segeri 2020 3 Ha

13. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Tamarupa (Belakang Mesjid Qamarul Yakin) Tamarupa (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan

(13)

Drainase)

14. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Tekolabbua (Dekat Dermaga) Tekolabbua (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Pangkajene 2020 2 Ha

15. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Bawasalo (Dekat Dermaga) Bawasalo (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Segeri 2021 2 Ha

16. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Erasa (Belakang Pasar) Pundata Baji (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Labakkang 2021 2 Ha

17. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kamp. Gusungnge (Pengelola Hasil Laut) Bontomate'ne (Pemb. Fasilitas Jl. Lingkungan dan Drainase)

Segeri 2021 3 Ha

b. Pengembangan Lingkungan Permukiman Perkotaan

1. Pengembangan Lingkungan

Permukiman Perkotaan Tumampua Pangkajene 2017 4 Ha

2. Pengembangan Lingkungan

Permukiman Perkotaan Bungoro Bungoro 2017 8 Ha

3. Pengembangan Lingkungan

Permukiman Perkotaan Bonto Perak Pangkajene 2018 8 Ha

4. Pengembangan Lingkungan

(14)

5. Pengembangan Lingkungan

Permukiman Perkotaan Labakkang Labakkang 2019 8 Ha

6. Pengembangan Lingkungan Permukiman Perkotaan Padoang-Doangan

Pangkajene 2019 8 Ha

7. Pengembangan Lingkungan

Permukiman Perkotaan Minasate'ne Minasatene 2020 4 Ha

8. Pengembangan Lingkungan

Permukiman Perkotaan Segeri Segeri 2020 8 Ha

c. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Nelayan

IV. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN

a. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial

b. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Tertinggal, Terpencil dan Pulau-Pulau Kecil Terluar

c. Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

V. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN

KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS

(15)

b. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Pulau-Pulau Kecil Terluar

c. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Rawan Bencana, Pasca Bencana dan Kawasan Tertentu

1. Pembangunan Kawasan Permukiman Rawan Bencana Bowong Cindea Bungoro

Bungoro 2017 1 Ha

2. Pembangunan Kawasan Permukiman Rawan Bencana Tekolabbua Pangkajene

Pangkajene 2017 1 Ha

3. Pembangunan Permukiman Kawasan Rawan Bencana Jagong Pangkajene

Pangkajene 2018 1 Ha

4. Pembangunan Permukiman Kawasan Rawan Bencana Balleanging Balocci

Balocci 2018 1 Ha

5. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Rawan Bencana Pundata Baji Labakkang

Labakkang 2019 2 Ha

6. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Rawan Bencana Anrong Appaka Pangkajene

Pangkajene 2020 1 Ha

7. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Rawan Bencana Bulu Cindea Bungoro

Bungoro 2020 1 Ha

8. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Rawan Bencana Kel. Ma'rang

(16)

VI. INFRASTRUKTUR BERBASIS MASYARAKAT

a. Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman

VII. PEMBANGUNAN PERCONTOHAN KOTA BARU

(17)

7.2 Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL)

Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.

7.2.1 Kondisi Eksisting

Penanganan tata bangunan dan lingkungan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dilakukan melalui kebijaksanaan pemberian surat izin mendirikan bangunan (IMB) dan Pelaksanaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Namun dalam hal ini belum banyak memberi dampak positif terhadap keserasian bangunan dan lingkungan masih bercampur baur kawasan perumahan, perdagangan dan pergudangan di daerah perkotaan, demikian pula dengan tidak tertibnya garis-garis sempadan bangunan menurut peruntukannya serta pemanfaatan ruang yang tidak terkendali baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan terlihat pembangunan dan pemanfaatan lahan dilakukan pada kawasan non budidaya seperti pada kemiringan lahan >40%, dikawasan pantai dan pinggiran sungai sehingga sering terjadi bencana banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.

Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain :

1. Penataan Lingkungan Permukiman

a. Rendahnya Kualitas lingkungan di kawasan pesisir, pusat kota, percampuran fungsi perdagangan dan perumahan.

b. Masih rendahnya kondisi jalan lingkungan permukiman. c. Belum tersedianya sistem proteksi kebakaran

d. Belum tersedia rencana rinci bangunan dan lingkungan (RTBL) pada sebagian kawasan perkotaan.

2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

a. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan;

b. Belum ada regulasi Pengaturan Bangunan;

(18)

d. Lingkungan perkantoran/ instansi pemerintah berada pada kawasan yang bertopografi rendah sehingga cenderung mengalami banjir pada musim hujan. e. sebagian kondisi fisk bangunan Perkantoran sudah tua sehingga perlu di

revitalisasi.

3. Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau:

a. Kurangnya penyediaan taman kota, ruang publik dan ruang terbuka hijau b. Kurangnya penyediaan fasilitas olahraga tingkat kabupaten

4. Kapasitas Kelembagaan Daerah

a. Masih terbatasnya kesadaran aparatur dan SDM pelaksana dalam pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan;

b. Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan.

7.2.2 Sasaran Program

Untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai dalam penataan bangunan dan lingkungan, beberapa program penataan bangunan dan lingkungan yang diusulkan, antara lain :

1. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman; a. Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan

b. Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bahaya Kebakaran c. Sarana dan Prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau ( RTH )

d. Sarana dan Prasarana Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/ Bersejarah e. Pembangunan Fisik PSD Revitalisasi

2. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara a. Penyusunan RTBL

b. Kelengkapan Aksesibilitas Bangunan Gedung

(19)

Tabel 7.5 : Matriks Sasaran Program Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

No Uraian Sasaran Program Sasaran

Penanganan

Sasaran Program

Ket

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I Penyusunan Standar/Pedoman

Bidang Penataan Bangunana 2 Dok 1 Dok 1 Dok -- -- --

II Pembangunan Bangunan Gedung Pusaka 250 M2 -- 250 M2 -- -- --

III Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana 1 Kawasan -- 1 Kws -- -- --

IV Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional Bersejarah 4 Kawasan 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws --

V Pengembangan RTH 2 Kawasan -- -- -- 1 Kws 1 Kws

VI Turbinwas BG % Bangunan

Ber IMB

7.2.3 Usulan Kebutuhan Program

Bidang Tata Bangunan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan kebijakan mengenai penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara beserta lingkungannya mengacu pada norma, standart, prosedur dan kriteria yang ada;

2. Pelaksanaan pembangunan dan pembinaan teknis penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara serta penataan bangunan dan lingkungannya;

3. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dan rumah negara beserta lingkungannya;

4. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan jasa konstruksi serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara;

5. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Lingkup kegiatan untuk dapat mewujudkan lingkungan binaan yang baik sehingga terjadi peningkatan kualitas permukiman dan lingkungan meliputi :

(20)

a. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL); b. Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

c. Pembangunan Prasarana dan Sarana peningkatan lingkungan pemukiman kumuh dan nelayan;

d. Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan pemukiman tradisional bersejarah.

2. Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung

a. Diseminasi peraturan dan perundangan tentang penataan bangunan dan lingkungan;

b. Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung; c. Pelatihan teknis.

3. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan

a. Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di perkotaan; b. Paket dan Replikasi

Tabel 7.6 : Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

No Kegiatan Penataan Bangunan dan

Lingkungan Satuan

I Penyusunan Standar/Pedoman Bidang

Penataan Bangunana 2 Dok

1. Perencanaan dan Analisa Teknis Profil Kawasan Kumuh Kab. Pangkajene dan Kepulauan

1 Dok 2017

2. Penyusunan RTBL Kawasan Kota

Pangkajene 1 Dok 2018

II Pembangunan Bangunan Gedung Pusaka 250 M2

1. Pembangunan Bangunan Gedung Pusaka

Kecamatan Balocci 250 M2 2018

III Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana 1 Kawasan

1. Dukungan PSD Lingkungan Permukiman

(21)

IV Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional Bersejarah 4 Kawasan

1. Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional

Bersejarah Kec. Labakkang 1 Kawasan 2017

2. Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional

Bersejarah Kec. Balocci 1 Kawasan 2018

3. Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional

Bersejarah Kec. Segeri 1 Kawasan 2019

4. Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional

Bersejarah Kec. Ma'rang 1 Kawasan 2020 --

V Pengembangan RTH 2 Kawasan

1. Dukungan PSD RTH Kota Pangkajene 1 Kawasan 2020

2. Pembangunan RTH Kota Pangkajene 1 Kawasan 2021

VI Turbinwas BG

%

Bangunan

Ber IMB

(22)

Tabel 7.7 : Matriks Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

No

Output

Lokasi Tahun Vol Satuan

Sumber Dana Readiness Criteria

Indikator Output

APBN APBD

PROV.

APBD

KAB. KPS CSR DED/FS

AMDAL

/UKL/U

PL

LAHAN PENGE

LOLA Rincian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

I. PERATURAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

a. Penyusunan RUU/Rapermen Bidang Penataan Bangunan

b. Penyusunan Standar/Pedoman Bidang Penataan Bangunan

1. Penyusunan RTBL Kawasan Kota

Pangkajene Pangkajene 2018 1 Dokumen

II. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

a. Pembinaan Pengelolaan Bangunan Gedung

b. Standarisasi dan Kelembagaan Bidang Penataan Bangunan

(23)

d. Fasilitasi Kemitraan Bidang Penataan Bangunan

e. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Bidang Penataan Bangunan

f. Pembinaan Pengelolaan Rumah Negara

g. Pembinaan Penataan Bangunan Lingkungan Khusus

h. Perencanaan dan Analisa Teknis

1. Perencanaan dan Analisa Teknis Profil Kawasan Kumuh Kab. Pangkajene dan Kepulauan

Kawasan

Kumuh 2017 1 Dokumen

i. Administrasi dan Penatausahaan Penataan Bangunan

III. PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

a. Pembangunan Bangunan Gedung Pusaka

1. Pembangunan Bangunan Gedung

Pusaka Kecamatan Balocci Balocci 2018 250 M2

b. Pembangunan Bangunan Gedung Hijau

c. Pembangunan Bangunan Gedung Mitigasi Bencana

(24)

e. Pembangunan Bangunan Gedung Pendukung Kebun Raya

IV. PENYELENGGARAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

a. Penataan Bangunan Kawasan Strategis

b. Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana

1. Dukungan PSD Lingkungan Permukiman Kumuh Kws. Pabundukang

Pangkajene 2018 1 Kawasan

c. Penataan Bangunan Kawasan Perbatasan

V. REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TEMATIK PERKOTAAN

a. Penataan Kawasan Pengembangan Kota Hijau

1. Dukungan PSD RTH Kota

Pangkajene Pangkajene 2020 1 Kawasan

2. Pembangunan RTH Kota

Pangkajene Pangkajene 2021 1 Kawasan

b. Penataan Kawasan Revitalisasi Kota Pusaka

(25)

1. Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional Bersejarah Kec. Labakkang

Labakkang 2017 1 Kawasan

2. Penataan Kawasan Revitalisasi

Tradisional Bersejarah Kec. Balocci Balocci 2018 1 Kawasan

3. Penataan Kawasan Revitalisasi

Tradisional Bersejarah Kec. Segeri Segeri 2019 1 Kawasan

4. Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional Bersejarah Kec. Ma'rang

Ma’rang 2020 1 Kawasan

d. Penataan Kawasan Pengembangan Destinasi Wisata

VI. FASILITASI EDUKASI DAN PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT BIDANG PENATAAN BANGUNAN

a. Kegiatan Penyebarluasan Informasi PIP2B

(26)

7.3 Sektor Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Sub Bidang air minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pelayanan air minum di perdesaan maupun perkotaan, khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air. Selain itu meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam pembangunan sarana air minum di perkotaan.

Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam pengembangan sistem pengadaan air minum antara lain :

1. Peran kabupaten/kota dalam pengembangan wilayah 2. Rencana pembangunan kabupaten/kota

3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi kabupaten/kota bersangkutan, seperti struktur dan marfologi tanah, topografi dan sebaginya.

4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum.

6. Logical Frework (kerangka logis) penilaian kelayakan investasi pengelolaan air minum. 7. Keterpaduan pengelolaan air minum dengan pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM) dilaksanakan pada setiap tahapan penyelenggaraan pengembangan, sekurang-kurangnya dilaksanakan pada setiap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik.

8. Memperhatikan perundangan dan peraturan serta pedoman dan petunjuk yang tersedia.

7.3.1 Kondisi Eksisting

1. Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan

Cakupan eksisting pelayanan sektor air bersih/air minum dikelompokkan dalam 3 kategori : (i) Cakupan kecil (0-35)%, (ii) Cakupan sedang (36-70)%, (iii) Cakupan besar (71-100)%. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan masuk kategori sedang dengan cakupan pelayanan 59,59 %.

a. Cakupan pelayanan perkotaan= 56,59 % dari jumlah penduduk. b. Cakupan Pelayanan Ibu Kota Kecamatan (IKK)

(27)

Kondisi sistem sarana prasarana penyediaan dan pengelolaan air minum di Kab. Pangkajene dan Kepulauan saat ini, sudah tidak mampu lagi memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat kota secara baik oleh PDAM. Oleh karena itu dari hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas sarana dan prasarana. Berikut data eksisting sarana dan prasarana air bersih Kab. Pangkajene dan Kepulauan.

Tabel 7.8 : Data Eksisting Sarana Prasarana Air Minum PDAM Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016

No Jenis

Pada musim hujan air keruh

-Jaringan pipa

transmisi (kota)

2 Sumur Bor 0.5 - Reservoir dan

Rumah Pompa 1 Masyarakat

Terbatas pelayanannya

3 Sumur Gali 0,3 Lantai cuci - Masyarakat Pada musim hujan air kotor dan keruh

Total 49,8 Bak penjernihan 64

Sumber: PDAM Kabupaten Pangkep T.A 2016

Kondisi Sarana dan prasarana air minum yang ada di kabupaten Pangkep untuk jenis pelayanan perpipaan yang pengelolaannya oleh Perusahaan Daerah Air Minum Pangkep, dimana kapasitas produksi pada tahun 2016 adalah 138,5 liter / detik.

2. Sistem Non Perpipaan

(28)

b. Aspek Pendanaan; Mengingat ketersediaan dana dari pemerintah maupun kemampuan masyarakat dalam membiayai penyediaan sarana dan prasarana air bersih, maka diperlukan dukungan dan dari pihak ke tiga yang diharapkan mampu membantu kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehingga kesehatan masyarakat terkait dengan konsumsi air bersih bisa terpenuhi.

c. Aspek Kelembagaan dan Peraturan; Belum adanya lembaga yang menagani masalah ini baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun masayarakat, sehingga sampai saat ini hanya dilakukan secara individu. Penanganan ini prasarana ini juga biasanya dilakukan program pemberdayaan masyarakat dan program yang dilakukan oleh Dinas pekerjaan umum, Dinas permukiman dan tata ruang daerah maupun propinsi.

3. Sistem Perpipaan

a. Aspek Teknis; Tingkat pelayanan masih rendah, hal ini disebabkan karena kondisi pipa transmisi sudah dimakan usia dan sudah tidak layak. Ketersediaan air baku yang ada masih memungkinkan karena kapasitas terpasang untuk perkotaan sebesar 150 liter/detik cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga perlu pergantian jaringan pipa transmisi dari sumber mata air. Operasional dan maintenance tidak sesuai standard, sehingga banyak mengalami kendala disamping itu ketersediaan tenaga untuk melayani operasionalisasi sistem perpipaan tersebut sangat kurang yang menyebabkan pelayanan kepada pelanggan mengalami kendala.

b. Aspek Pendanaan; Terbatasnya dana APBD, dimana kebutuhan lain yang sifatnya lebih urgen sehingga saat ini pemenuhan dana memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum terjangkau jaringan pipa belum dapat direaliasikan, disamping itu untuk menyediaan prasrana dan sarana memang memerlukan investasi yang cukup besar apalagi jika yang akan dihasilkan adalah air bersih yang layak minum.

c. Aspek Kelembagaan dan Peraturan; Dari sisi kelembagaan sebenarnya sudah ada yaitu PDAM yang didukung oleh perda. Namun dari sisi efektifitas lembaga itu sendiri perlu ditingkatkan, hal ini terindikasi dengan masih banyaknya keluhan dari para pelanggan dan tidak lanjut dari keluhan itu kurang terlihat.

(29)

bersih merupakan kebutuhan primer sehingga usaha mengatasi dari seluruh stakeholder perlu dilakukan secara terpadu. Berikut yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SPAM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu :

1. Tingkat pertumbuhan cakupan pelayanan air minum sistem perpipaan belum seimbang dengan tingkat perkembangan penduduk

2. Perkembangan pesat SPAM non-perpipaan terlindungi masih memerlukan pembinaan. 3. Tingkat kehilangan air pada sistem perpipaan cukup besar dan tekanan air pada jaringan

distribusi umumnya masih rendah.

4. Pelayanan air minum melalui perpipaan masih terbatas dan harus membayar lebih mahal.

5. Ketersediaan data yang akurat terhadap cakupan dan akses air minum masyarakat belum memadai.

6. Sebagian air yang diproduksi PDAM telah memenuhi kriteria layak minum, namun kontaminasi terjadi pada jaringan distribusi.

7. Masih tingginya angka prevalensi penyakit yang disebabkan buruknya akses air minum yang aman.

Beberapa Hal yang menjadi tugas dari pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam meningkatkan Pelayanan Air Bersih untuk Masyarakat yaitu :

1. Seberapa besar kebutuhan masyarakat terhadap air bersih baik di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan krisis air

2. Langkah apa yang akan dilakukan oleh pemda dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan air bersih.

3. Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah untuk pengembangan SPAM masih rendah.

Melihat kondisi ketersediaan air minum di Kab. Pangkajene dan Kepulauan masih belum mampu melayani kebutuhan masyarakat secara optimal, hal ini disebabkan kapasitas produksi yang memang tidak cukup untuk memenuhi masyarakat kota disamping kualitas produksi air yang masih perlu ditingkatkan.

(30)

Untuk memenuhi kebutuhan warga kota mengenai air bersih, seiring dengan semakin meningkatnya usaha sosial ekonomi masyarakat, seperti semakin tumbuhnya perumahan maka tentu akan diikuti dengan semakin meningkatnya tingkat kebutuhan air bersih. Oleh karena itu dengan kondisi sekarang ini saja sudah menunjukkan kekurang mampuan pihak PDAM dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga pencarian sumber air baku yang baru dan memenuhi Kualitas menjadi suatu kebutuhan. Satu hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penyediaan air dengan sumur bor adalah masuknya air asin ke lingkungan permukiman yang dapat menyebabkan asinnya sumur yang ada.

Berdasarkan data tersebut diatas menunjukkan bahwa alternatif program yang bisa dilakukan dan efisien dari segi operasional adalah dengan menambah jaringan perpipaan dengan mencari sumber air baku yang baru yang memungkinkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di perkotaan maupun di perdesaan.

Dari hasil analisis seperti yang dikemukakan diatas maka direkomendasikan pemda Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk menentukan Rencana investasi peningkatan pelayanan air bersih yang akan didanai oleh APBN dan didukung oleh komitmen bersama APBD I dan APBD II serta Swasta.

Program SPAM yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat dan diharapkan adanya sharing kegiatan dari Pemerintah Daerah untuk menunjang kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Program SPAM IKK

a. Kriteria Program SPAM IKK adalah :

1) Sasaran : IKK yang belum memiliki SPAM b. Kegiatan :

1) Pembangunan SPAM (unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama) 2) Jaringan distribusi untuk maksimal 40% target Sambungan Rumah (SR) total c. Indikator :

1) Peningkatan kapasitas (liter/detik)

2) Penambahan jumlah kawasan/IKK yang terlayani SPAM 2. Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

a. Kriteria Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah : 1) Sasaran : Optimalisasi SPAM IKK

(31)

1) Stimulan jaringan pipa distribusi maksimal 40% dari target total SR untuk MBR c. Indikator :

1) Peningkatan kapasitas (liter/detik)

2) Penambahan jumlah kawasan kumuh/nelayan yang terlayani SPAM 3. Program Perdesaan Pola Pamsimas

a. Kriteria Program Perdesaan Pola Pamsimas adalah: 1) Sasaran : IKK yang belum memiliki SPAM b. Kegiatan :

1) Pembangunan SPAM (unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama) 2) Jaringan distribusi untuk maksimal 40% target Sambungan Rumah (SR) total c. Indikator :

1) Peningkatan kapasitas (liter/detik)

2) Penambahan jumlah kawasan/IKK yang terlayani SPAM 4. Program Desa Rawan Air/Terpencil

a. Kriteria Program SPAM IKK adalah :

1) Sasaran: Desa rawan air, desa miskin dan daerah terpencil (sumber air baku relatif sulit)

b. Kegiatan : Pembangunan unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama c. Indikator : Penambahan jumlah desa yang terlayani SPAM

Kebijakan mengenai pengembangan air minum dalam kurun waktu 5 tahun ke depan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dibagi atas 4 bagian yaitu :

1. Pengembangan dan peningkatan Air Minum Ibu Kota Kabupaten (Kota Pangkep) dalam rangka peningkatan pelayanan meliputi peningkatan kelembagaan, penambahan air baku, perbaikan instalasi untuk meningkatkan kapasitas produksi air Minum, pengadaan pipa dan pemasangan pipa transmisi distribusi dan sambungan rumah, dan bangunan pelengkap lainnya.

2. Pengembangan sistem penyediaan air minum/ SPAM IKK meliputi peningkatan kelembagaan, peningkatan/perbaikan prasarana dan sarana yang sudah rusak, dan pembangunan baru bagi IKK yang belum Memiliki SPAM .

(32)

berbasis masyarakat.

4. Pengembangan SPAM Skala Kawasan pada daerah atau kawasan yang rawan air.

Tabel 7.9 : Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan SPAM

No Uraian Sasaran Program Kondis

Eksisting

Sasaran Program

Ket

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I Sistem Perpipaan

Kebocoran (%) %

Cakupan Pelayanan Penduduk

(%) %

Kapasitas Terpasang 138,5 Lt/Detik

Idle Capacity Lt/Detik

II Sistem Bukan Perpipaan

Cakupan Pelayanan Penduduk

(%) %

Kapasitas Terpasang 0,5 Lt/Detik

III Kinerja PDAM

Aspek Keuangan (Skor Penilaian

BPPSPAM) Skor :

Aspek Pelayanan (Skor

Penilaian BPPSPAM) Skor :

Aspek Operasional (Skor

Penilaian BPPSPAM) Skor :

Aspek SDM (Skor Penilaian

(33)

7.3.3 Usulan Kebutuhan Program

Sistem Prasarana Yang Diusulkan untuk Sistem Penyediaan Air Minum di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah :

1. Jaringan perpipaan, baik di kota maupun perdesaan yang memiliki sumber mata air / sumber air baku yang memungkinkan untuk menjangkau kebutuhan masyarakat setempat.

2. Sumur bor pada daerah perdesaan yang berada pada daerah yang memiliki muka air tanah yang cukup dalam.

3. Sumur gali di daerah perdesaan yang permukaan air tanahnya cukup rendah dan Kualitas airnya tidak asin.

Sumber utama air minum non perpipaan untuk keperluan domestik adalah air permukaan dan air tanah. Terdapat sekitar 10-15 % penduduk yang tergantung pada air permukaan dan air tanah untuk keperluan makan dan minum. Perlu dicatat bahwa setiap 3-5 tahun pada musim kemarau kadar garam air permukaan dan air tanah dapat melebihi 600 mg/ltr sehingga tidak dapat digunakan sebagai sumber air minum.

Penyediaan air minum melalui sistem perpipaan dikelola oleh PDAM dan masyarakat, dimana prosentase yang dikelola kelompok masyarakat prosentasi sekitar 20 % dan selebihnya dikelola oleh PDAM Kabupaten Pangkep. Penyediaan air minum dengan sistem perpipaan yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mulai dirintis pada tahun 80 an, namun pengembangannya dilakukan nanti masuk era tahun 90 an . sejak akhir tahun 90 an mulai juga dikembangkan penyediaan air bersih yang dilakukan oleh masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat dan PU Cipta Karya.

(34)

1. Dengan pergantian pipa transmisi dari sumber air ke dalam Kota Pangkajene dan sekitarnya.

2. Kegiatan Penyedian Prasarana dan Sarana Air Minum bagi kawasan Kumuh/Nelayan, yang terdiri dari pengadaan perpipan untuk daerah pesisir, pengadaan hydran Umum, sumur bor, pengadaan mesin pompa dan Pembuatan bak penampungan air yang lokasinya tersebar di beberapa desa dan kecamatan di kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

3. Kegiatan penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum bagi kawasan RSH yang terdiri dari Penyusunan Master Plan Air Minum Kabupaten.

4. Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Air minum di desa rawan air, Pesisir dan desa terpencil.

5. Kegiatan bantuan teknis/bantuan program penyehatan PDAM diantaranya Pembenahan jaringan PDAM, Perencanaan dan pembangunan jaringan air sistem gravitasi dan instalasi penjernihan air bersih/minum.

6. Kegiatan pembangunan SPAM IKK/Kawasan yang belum memiliki SPAM.

Tabel 7.10 : Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan SPAM

No Kegiatan Pengembangan

SPAM Satuan

1. PDAM Kab. Pangkajene dan

Kepulauan Lt/Detik 2017

2. Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan Rusunawa Bungoro

Lt/Detik 2018

II. SPAM IKK

1. Pembangunan SPAM IKK

Minasate'ne Lt/Detik 2017

2. Optimalisasi SPAM IKK

Minasate'ne Lt/Detik 2017

3. Pembangunan SPAM IKK

Ma'rang Lt/Detik 2018

(35)

Senggerang Balocci

5.Pembangunan SPAM IKK

Tondong Tallasa Lt/Detik 2019

6.Pembangunan SPAM IKK

Segeri Lt/Detik 2020

III. SPAM Kawasan Khusus

Kawasan Nelayan

1. Pembangunan SPAM di

Kawasan Nelayan Kassi Kebo Kawasan 2018

2. Pembangunan SPAM di Kawasan Nelayan Tekolabbua

Kawasan 2018

Kawasan Rawan Air

1. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Bawasalo Segeri

Kawasan 2017

2. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Japing-Japing Bontolangkasa Minasate'ne

Kawasan 2017

3. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Jollo Bulu Cindea Bungoro

Kawasan 2017

4. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Kokoa Manakku Labakkang

Kawasan 2017

5. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Mangempang Tamarupa Mandalle

Kawasan 2017

6. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Quarry Kassi Balocci

Kawasan 2017

7. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Podang-Podang Mt. Dolangeng Lk. Tupabiring

Kawasan 2017

8. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Tampaang Lk. Tangaya

Kawasan 2017

9. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Tombolo Padang Lampe Ma'rang

(36)

10. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Baru-Baru Bonto Perak Pangkajene

Kawasan 2018

11. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Binanga Toa Bontomanai Labakkang

Kawasan 2018

12. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Pasar Boddie Mandalle

Kawasan 2018

13. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Soreang Mangallekana Labakkang

Kawasan 2018

14. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Talappasa Boriappaka Bungoro

Kawasan 2018

15. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Tala-Tala Bontokio Minasate'ne

Kawasan 2018

16. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Tanjongnge Segeri

Kawasan 2018

17. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Kassiloe Taraweang Labakkang

Kawasan 2018

18. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Bonto Sua Mt. Bone Lk. Tupabiring

Kawasan 2018

19. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Dewakang Lk. Kalmas

Kawasan 2018

20. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Baru-Baru Dalam Sibatua Pangkajene

Kawasan 2019

21. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Bone-Bone Pabundukang Pangkajene

Kawasan 2019

22. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Katojoa Pundata Baji

(37)

Labakkang

23. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Manggalung Satu Mandalle

Kawasan 2019

24. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Moncongbori Borimasunggu Labakkang

Kawasan 2019

25. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Paccellang Anrong Appaka Pangkajene

Kawasan 2019

26. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Polong Ulu Bontomate'ne Segeri

Kawasan 2019

27. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Tanete Tompo Bulu Balocci

Kawasan 2019

28. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Pammantauang Lk. Kalmas

Kawasan 2019

29. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Sanane Mt. Adae Lk. Tupabiring

Kawasan 2019

30. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Balanakang Jagong Pangkajene

Kawasan 2020

31. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Benteng Mandalle

Kawasan 2020

32. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Bontomanai Minasate'ne

Kawasan 2020

33. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Butung Mandalle

Kawasan 2020

34. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Kalibara Labakkang

Kawasan 2020

35. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Padakki Balocci Baru, Balocci

Kawasan 2020

(38)

Kawasan Rawan Air Kamp. Pandanglau Tekolabbua Pangkajene

37. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Sambung Jawa Samalewa Bungoro

Kawasan 2020

38. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Sapanjang Kanaungan Labakkang

Kawasan 2020

39. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Sarappo Caddi Mt. Langi Lk. Tupabiring

Kawasan 2020

40. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Belaka Gentung Labakkang

Kawasan 2021

41. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Jawi-Jawi Bone Segeri

Kawasan 2021

42. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Maccini Baji Pundata Baji Labakkang

Kawasan 2021

43. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Majannang Bowong Cindea Bungoro

Kawasan 2021

44. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Majennang Tonasa Balocci

Kawasan 2021

45. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Toli-Toli Tekolabbua Pangkajene

Kawasan 2021

46. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Samatellu Mt. Walie Lk. Tupabiring Utara

Kawasan 2021

IV. SPAM Berbasis Masyarakat

1. Pamsimas Desa Coppo

Tompong Kawasan 2017

2. Pamsimas Desa Baring Kawasan 2017

3. Pamsimas Desa Alesipitto Kawasan 2017

(39)

5. Pamsimas Desa Malaka Kawasan 2017

6. Pamsimas Desa Mattiro

Bombang Kawasan 2017

7. Pamsimas Desa Taraweang Kawasan 2017

8. Pamsimas Desa Lanne Kawasan 2017

9. Pamsimas Desa Bonto Birao Kawasan 2017

10. Pamsimas Desa Biring Ere Kawasan 2018

11. Pamsimas Desa Boddie Kawasan 2018

12. Pamsimas Desa Mandalle Kawasan 2018

13. Pamsimas Desa Panaikang Kawasan 2018

V. Peningkatan Kinerja PDAM

(40)

Tabel 7.11 : Matriks Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pengembangan SPAM

No

Output

Lokasi Tahun Vol Satuan

Sumber Dana Readiness Criteria

Indikator Output

APBN APBD

PROV.

APBD

KAB. KPS CSR DED/FS

AMDAL

/UKL/U

PL

LAHAN PENGE

LOLA Rincian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

I. PERATURAN PENGEMBANGAN SPAM

a. Penyusunan Rancangan Undang-Undang

II. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGEMBANGAN SPAM

a. Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemda

b. Rekomendasi Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Bidang Air Minum

c. Laporan Fasilitasi Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Bidang Air Minum

d. Rencana Induk Bidang Air Minum

III. PEMBANGUNAN SPAM KAWASAN PERKOTAAN TERFASILITASI

(41)

b. Pengembangan Jaringan Perpipaan

1. Pengembangan Jaringan Perpipaan

di Kawasan Rusunawa Bungoro Bungoro 2018 1 Kawasan

IV. PEMBANGUNAN SPAM KAWASAN RAWAN AIR TERFASILITASI

a. Bantuan Program

b. Pengembangan Jaringan Perpipaan

1. PDAM Kab. Pangkajene dan Kepulauan

Kota

Pangkajene 2017 1 Kawasan

V. PEMBANGUNAN SPAM PERKOTAAN

a. Pembangunan SPAM IKK

1. Pembangunan SPAM IKK

Minasate'ne Minasatene 2017 1

Kecamat

an

2. Pembangunan SPAM IKK Ma'rang Ma’rang 2018 1 Kecamat

an √ √ √

3. Pembangunan SPAM IKK Tondong

Tallasa Td. Tallasa 2019 1

Kecamat

an √ √ √

4. Pembangunan SPAM IKK Segeri Segeri 2020 1 Kecamat

an √ √ √

(42)

Pemekaran

c. Pembangunan SPAM Perluasan Perkotaan

d. Penurunan Kebocoran SPAM Perkotaan

1. Optimalisasi SPAM IKK Minasate'ne Minasatene 2017 1 Kecamat

an

2. Optimalisasi SPAM IKK Senggerang

Balocci Balocci 2018 1

Kecamat

an √ √

e. Pemanfaatan Idle SPAM Perkotaan

VI. PEMBANGUNAN SPAM BERBASIS MASYARAKAT

a. PAMSIMAS

1. Pamsimas Desa Coppo Tompong 2017 1 Kawasan √ √ √

2. Pamsimas Desa Baring 2017 1 Kawasan √ √ √

3. Pamsimas Desa Alesipitto 2017 1 Kawasan √ √ √

4. Pamsimas Desa Tondongkura Td. Tallasa 2017 1 Kawasan √ √ √

5. Pamsimas Desa Malaka Td. Tallasa 2017 1 Kawasan √ √ √

6. Pamsimas Desa Mattiro Bombang 2017 1 Kawasan √ √ √

(43)

8. Pamsimas Desa Lanne Td. Tallasa 2017 1 Kawasan √ √ √ 9. Pamsimas Desa Bonto Birao Td. Tallasa 2017 1 Kawasan √ √ √

10. Pamsimas Desa Biring Ere Bungoro 2018 1 Kawasan √ √ √

11. Pamsimas Desa Boddie 2018 1 Kawasan √ √ √

12. Pamsimas Desa Mandalle Mandalle 2018 1 Kawasan √ √ √

13. Pamsimas Desa Panaikang Minasate’ne 2018 1 Kawasan √ √ √

VII. PEMBANGUNAN SPAM KAWASAN KHUSUS

a. Pembangunan SPAM di Kawasan Kumuh

b. Pembangunan SPAM di Kawasan Nelayan

1. Pembangunan SPAM di Kawasan

Nelayan Kassi Kebo 2018 1 Kawasan √ √ √

2. Pembangunan SPAM di Kawasan

Nelayan Tekolabbua Pangkajene 2018 1 Kawasan √ √ √

c. Pembangunan SPAM di Kawasan Perbatasan

(44)

e. Pembangunan SPAM Strategis

VIII. PEMBANGUNAN SPAM REGIONAL

a. Pembangunan SPAM Regional

IX. PEMBANGUNAN SPAM KAWASAN RAWAN AIR

a. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air

1. Pembangunan SPAM di Kawasan

Rawan Air Kamp. Bawasalo Segeri Segeri 2017 1 Kawasan2. Pembangunan SPAM di Kawasan

Rawan Air Kamp. Japing-Japing Bontolangkasa Minasate'ne

Minasate’ne 2017 1 Kawasan

3. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Jollo Bulu Cindea Bungoro

Bungoro 2017 1 Kawasan

4. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Kokoa Manakku Labakkang

Labakkang 2017 1 Kawasan

5. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Mangempang Tamarupa Mandalle

Mandalle 2017 1 Kawasan

6. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Quarry Kassi Balocci

(45)

7. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Podang-Podang Mt. Dolangeng Lk. Tupabiring

Lk.

Tupabiring 2017 1 Kawasan

8. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Tampaang Lk. Tangaya

Lk. Tangaya 2017 1 Kawasan

9. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Tombolo Padang Lampe Ma'rang

Ma’rang 2018 1 Kawasan

10. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Baru-Baru Bonto Perak Pangkajene

Pangkajene 2018 1 Kawasan

11. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Binanga Toa Bontomanai Labakkang

Labakkang 2018 1 Kawasan

12. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Pasar Boddie Mandalle

Mandalle 2018 1 Kawasan

13. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Soreang Mangallekana Labakkang

Labakkang 2018 1 Kawasan

14. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Talappasa Boriappaka Bungoro

Bungoro 2018 1 Kawasan

15. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Tala-Tala Bontokio Minasate'ne

(46)

16. Pembangunan SPAM di Kawasan

Rawan Air Kamp. Tanjongnge Segeri Segeri 2018 1 Kawasan17. Pembangunan SPAM di Kawasan

Rawan Air Kamp. Kassiloe Taraweang Labakkang

Labakkang 2018 1 Kawasan

18. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Bonto Sua Mt. Bone Lk. Tupabiring

Lk.

Tupabiring 2018 1 Kawasan

19. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Pulau Dewakang Lk. Kalmas

Lk. Kalmas 2018 1 Kawasan

20. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Baru-Baru Dalam Sibatua Pangkajene

Pangkajene 2019 1 Kawasan

21. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Bone-Bone Pabundukang Pangkajene

Pangkajene 2019 1 Kawasan

22. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Katojoa Pundata Baji Labakkang

Labakkang 2019 1 Kawasan

23. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Manggalung Satu Mandalle

Mandalle 2019 1 Kawasan

24. Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Kamp. Moncongbori Borimasunggu Labakkang

Gambar

Tabel 7.1 : Kondisi Eksisting Permukiman Kumuh di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tabel 7.3 berikut :
Tabel 7.4 : Matriks Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
Tabel 7.5 : Matriks Sasaran Program Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma tiga pada jurusan teknik mesin Politeknik Negeri Sriwijya Palembang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan pengunjung mengenai event “Fresh 5k” melalui publisitas di Bandar Djakarta Surabaya. Alasan

Proses Pembuatan Kuis Online Menggunakan Google Form. Terdapat 4 tahap dalam pembuatan kuis online, yaitu: Tahap investigasi awal, Pada tahap ini dilakukan analisis

040S PENGARUH PENGGUNAAN WIRE ROPE SEBAGAI PERKUATAN LENTUR TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG. TAMPANG T

Pada penelitian ini dida- patkan hasil bahwa responden yang mengalami kekera- san dengan pacar yang menggunakan narkoba 8 orang (100%), tetapi setelah dilakukan uji statistik tidak

(3) Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perusahaan yang bersangkutan wajib melakukan perbaikan

Perubahan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cilacap Tahun 2017 disusun berdasarkan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 74 Tahun 2017

Selain dengan ROA Penilaian kinerja keuangan juga dapat diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan