i STIKES Muhammadiyah Gombong
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH RESIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
DI RUANG ASOKA RS PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun oleh :
Rachmat Adhi Handoko, S. Kep A31701033
PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
ii STIKES Muhammadiyah Gombong
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Rachmat Adhi Handoko, S. Kep
NIM : A31701033
Tanda Tangan :
iii STIKES Muhammadiyah Gombong
oleh Pembimbing Ujian Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong pada:
Hari/ Tanggal : 28 Juni 2018
Tempat : STIKES Muhammadiyah Gombong
Pembimbing I Pembimbing II
(Irmawan Andri Nugroho, S.Kep., Ns, M. Kep) (Muhammad Samkhan, S. Kep., Ns)
Mengetahui, Ketua Program Studi
iv STIKES Muhammadiyah Gombong
Nama : Rachmat Adhi Handoko, S. Kep
NIM : A31701033
Program Studi : Program Ners Keperawatan
Judul KIA-N : Analisis asuhan keperawatan pada klien dengan masalah ketidakseimbangan kadar glukosa dalam darah di Ruang Asoka RS Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto
DEWAN PENGUJI
Penguji Satu
(Irmawan Andri Nugroho, S.Kep., Ns, M. Kep)
Penguji Dua
(Muhammad Samkhan, S. Kep., Ns)
v STIKES Muhammadiyah Gombong
tangan dibawah ini:
Nama : Rachmat Adhi Handoko, S. Kep
NIM : A31701033
Program Studi : Program Ners Keperawatan Jenis Karya : Karya Ilmiah Ners
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis asuhan keperawatan pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di Ruang Asoka RS Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : Juni 2018
Yang Menyatakan
vi STIKES Muhammadiyah Gombong
ABSTRAK
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH RESIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
DI RUANG ASOKA RS PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Latar Belakang: Hiperglikemia adalah suatu keadaan kadar glukosa darah meningkat di atas batas normal. Dampak dari hiperglikemi yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah. Komponen latihan jasmani atau olahraga sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin.
Tujuan: Menguraikan hasil analisis asuhan keperawatan pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di Ruang Asoka RS Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto.
Hasil: Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien yaitu resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah.
Tindakan: Tindakan yang dilakukan dalam penanganan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah, penulis melakukan pemberian senam kaki.
Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah teratasi. Senam kaki efektif menurunkan glukosa dalam darah pada pasien diabetes mellitus type 2.
Kata Kunci: glukosa, diabetes, senam kaki.
vii STIKES Muhammadiyah Gombong
ABSTRACT
ANALYSIS OF NURSING CARE ON THE CLIENT WITH THE PROBLEM OF IMBALANCE OF BLOOD GLUCOSE LEVELS
IN ASOKA ROOM PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO HOSPITAL increasing glucose uptake by muscles and improving insulin use.
Objective: Describe the results of analysis of nursing care on the client with the problem of imbalance of blood glucose levels in Asoka Room Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Hospital
Results: Nursing diagnoses that appear on the client is an imbalance in blood glucose levels.
Action: Actions taken in handling the problem of imbalance of blood glucose levels, the authors do the exercise of foot exercises.
Evaluation: The results of the evaluation show the diagnosis of imbalances glucose levels in the blood resolved. Gymnastics effectively lower glucose in blood in patients with type 2 diabetes mellitus.
Keywords: glucose, diabetes, foot gymnastics.
viii STIKES Muhammadiyah Gombong
judul “Analisis asuhan keperawatan pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di Ruang Asoka RS Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat,, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong. telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga karya Karya Ilmiah Ners ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Juni 2018
ix STIKES Muhammadiyah Gombong
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
x STIKES Muhammadiyah Gombong
A. Kesimpulan ... 49 B. Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA
STIKES Muhammadiyah Gombong
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot (Lestari, D.D., Purwanto, D.S, 2011). Menurut Prasadja (2009) glukosa dialirkan oleh pembuluh darah agar sampai ke seluruh sel-sel pada tubuh. Di dalam tubuh terdapat mekanisme yang mengatur gula darah agar kadarnya selalu dalam kondisi normal, pada saat tertentu gula darah akan lebih tinggi dibanding waktu yang lain, dan ini terkait dengan waktu makan. Insulin dan glukagon adalah hormon yang mengatur kadar gula darah. Insulin dan glukagon adalah hormon yang disekresikan oleh sel-sel islet dalam pancreas dan disekresikan sebagai respon terhadap kadar gula darah, tetapi dengan cara yang berlawanan. Insulin disekresikan oleh sel-sel beta pankreas sebagai hasil dari stimulus atau rangsangan dari glukosa darah yang tinggi, misalnya setelah seseorang makan, beberapa menit setelah makan kadar gula darah akan naik, lalu pankreas akan mengeluarkan hormon insulin untuk menurunkannya. Jadi, insulin akan keluar saat glukosa darah tinggi, dan ketika glukosa darah turun, jumlah insulin yang disekresikan oleh pankreas juga akan dikurangi. Insulin akan menurunkan kadar gula darah dengan cara memasukkannya ke dalam sel-sel tubuh, termasuk otot, sel darah merah, dan sel-sel lemak. Sebagian glukosa darah akan langsung digunakan sebagai sumber energi dan sisanya disimpan.
Kadar glukosa darah normal di dalam tubuh pada waktu puasa dan 2 jam setelah makan adalah 100 mg/dL dan 140 mg/dL. Pada toleransi glukosa yang terganggu menyebabkan keadaan hiperglikemia dengan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan yaitu 100-125 mg/dL dan 140-199 mg/dL (Longo, et al., 2011). Hiperglikemia adalah suatu keadaan kadar glukosa darah meningkat di atas batas normal. Kondisi ini dapat diakibatkan berbagai penyakit, namun paling sering diakibatkan diabetes mellitus, baik tipe I
STIKES Muhammadiyah Gombong
maupun tipe II. Pada diabetes mellitus tipe I, sel beta pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengatur konsentrasi glukosa darah, sedangkan pada diabetes mellitus tipe II, terjadi resistensi jaringan tubuh terhadap insulin, defek sekresi insulin, atau peningkatan produksi glukosa (Longo, et al., 2011).
International Diabetes Federation (IDF) mengatakan terdapat 382 juta orang diseluruh dunia hidup dengan DM pada tahun 2017, pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang. Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut 175 juta orang diantaranya belum terdiagnosis sehingga dapat bekembang secara progresif menjadi komplikasi tanpa disadari. Proporsi DM di Indonesia pada tahun 2013 adalah sekitar 12 juta atau 6,9%, 30,4% diantaranya sudah didiagnosis dan 69,6% belum terdiagnosis (Riskesdas, 2013). Prevalensi DM di Jawa Tengah yang telah terdiagnosa adalah 1,2% dari angka kejadian DM di Indonesia (Depkes, 2013). Dampak dari hiperglikemi yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah. Komplikasi hiperglikemi yang sering terjadi antara lain: penyebab utama gagal ginjal, retinopati diabetacum, neuropati (kerusakan syaraf) di kaki yang meningkatkan kejadian ulkus kaki, infeksi bahkan keharusan untuk amputasi kaki. Meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke dan risiko kematian penderita hiperglikemi secara umum adalah dua kali lipat dibandingkan bukan penderita hiperglikemi (Departemen Kesehatan RI, 2014).
Pengelolaan penyakit hiperglikemi/ DM dikenal dengan empat pilar utama yaitu penyuluhan atau edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani atau aktivitas fisik dan intervensi farmakologis. Keempat pilar pengelolaan tersebut dapat diterapkan pada semua jenis tipe DM termasuk DM tipe II. Untuk mencapai fokus pengelolaan DM yang optimal maka perlu adanya keteraturan terhadap keempat pilar utama tersebut (PERKENI, 2015).
STIKES Muhammadiyah Gombong
darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin (Smeltzer & Brenda, 2012).
Latihan jasmani atau olahraga yang dianjurkan salah satunya adalah senam kaki diabetes melitus. Senam kaki bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis dan otot paha, menurunkan kadar gula darah serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang dialami oleh penderita diabetes mellitus (Sutedjo, 2010). Senam kaki diabetes melitus bisa dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan tidur dengan menggerakkan kaki dan sendi misalnya dengan kedua tumit diangkat, mengangkat kaki dan menurunkan kaki (Soegondo, 2013).
Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri (Anggriyana & Atikah, 2010).
Gerakan-gerakan senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di kaki, memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot kaki dan mempermudah gerakansendi kaki. Dengan demikian diharapkan kaki penderita diabetes dapat terawat baik dan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes (Anneahira, 2011). Gerakan-gerakan senam kaki akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah, maka akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes (Soegondo, 2013).
STIKES Muhammadiyah Gombong
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menguraikan hasil analisis asuhan keperawatan pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di ruang Asoka RS Prof DR Margono Soekarjo Purwokerto.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di ruang Asoka RS Prof DR Margono Soekarjo Purwokerto.
b. Memaparkan hasil diagnosa pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di ruang Asoka RS Prof DR Margono Soekarjo Purwokerto.
c. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di ruang Asoka RS Prof DR Margono Soekarjo Purwokerto.
d. Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di ruang Asoka RS Prof DR Margono Soekarjo Purwokerto.
e. Memaparkan hasil inovasi tindakan pada klien dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah di ruang Asoka RS Prof DR Margono Soekarjo Purwokerto.
C.Manfaat Penelitian 1. Bagi pasien dan keluarga
STIKES Muhammadiyah Gombong
2. Manfaat untuk Rumah Sakit
Sebagai dasar untuk memberikan dan meningkatkan mutu pemberian asuhan keperawatan dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah.
3. Manfaat untuk institusi
STIKES Muhammadiyah Gombong
Herdman, T Heather. (2015). Diagnosa keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-. 2016. Edisi 10. Jakarta : EGC.
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Kee, Joyce LeFever; alih bahasa, Kurnianingsih, S. et all.; editor, Kapoh, R.P., (2009). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Jakarta:EGC Kisner, C dan Colby L. A. (2009). Therapeutic Exercise: Foundations and
Techniques. 5 th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Lestari, D. D., Purwanto, D. S., & Kaligis, S. H. (2013). Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas SAM Ratulangi Dengan Indeks Masa Tubuh 18,5-22,9 kg/m2. Jurnal e-Biomedik; 01; 991-996.
Longo, Dan L, et al. (2011). Harrison’s Principles of Internal Medicine 18th Edition. New York; McGraw-Hill Medical Publishing Divison
Mistra. (2010). 3 Jurus Melawan Diabetes Mellitus. Jakarta : Puspa Swara.
Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Pamela. R.D & Zucker-Levin. A. (2011). Foot and ankle exercises in patients with diabetes, LER/Lower Extremity Review, lermagazin 2011, http://lermagazine.com/article/foot-and-ankle-exercises-in-patients-with-diabetes
PERKENI. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI.
STIKES Muhammadiyah Gombong
Setyoadi & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.
Smeltzer et al. (2012). Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC Soegondo, Sidartawan, Pradana Soewondo, Imam Subekti. (2013).
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Suhartono T., (2009). Naskah Lengkap PB Persadia. Simposium Diabetes Melitus untuk Dokter dan Diabetisi. Semarang: Universitas Diponegoro
Sutedjo AY. (2010). 5 Strategi Penderita Diabetes Melitus Berusia Panjang. Yogyakarta : Kanisius
Tandra, H. (2008). Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang Diabetes : Panduang Lengkap Mengenal dan Mengatai Diabetes dengan Cepat dan Mudah. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
STIKES Muhammadiyah Gombong
STIKES Muhammadiyah Gombong
SOP SENAM KAKI
Definisi Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancarkan peredaran darah bagian kaki.
Tujuan a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
Indikasi dan kontra indikasi a. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes mellitus dengan tipe I maupun tipe II. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita diabtes mellitus sebagai itndakan penceganahan dini.
b. Kontraindikasi
a) Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnue atau nyeri dada
b) Orang yang depresi, khwatir atau cemas Prosedur 1. Persiapan alat : kertas Koran 2 lembar,
kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk), hand scon.
2. Persiapan klien : kontrak topic, waktu, tempat dan tunjuan dilaksanakan senam kaki
3. Persiapan lingkungan : ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, jaga privacy pasien
Pelaksanaan
STIKES Muhammadiyah Gombong
Dengan meletakan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu bengkokan kembali ke bawah seperti cakar. Lakukan sebanyak 10 kali.
Dengan meletakan tumit dilantai, angkat telapak kaki ke atas.kemudian, jari-jari kaki diletakan dilantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini diulangi sebanyak 10 kali
Tumit kaki diletakan dilantai. Bagian dengan kaki diangkat keatas dan buat putaran 360o dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
Jari-jari kaki diletakan dilantai. Tumit diangkat dan buat putaran 360 o dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
STIKES Muhammadiyah Gombong
Lutut diluruskan lalu dibengkokan kembali kebawah sebanyak 10 kali. Ulani langkah ini untuk kaki yang sebelahnya.
Seperti latihan sebelumnya, tetapi kali ini dengan kedua kaki bersamaan
Angkat kedua kakim luruskan dan
pertahankan posisi tersebut, lalu gerakan kaki pada pergelangan kaki, kedepan dan
kebelakang
Luruskan salah satu kaki dan angkat. Putar kaki pada pergelangan kaki. Tuliskan di udara dengan kaki angka 0 sampai 9.
Letakan sehelai kertas surat kabar dilantai. Robek kertas menjadi dua bagian
STIKES Muhammadiyah Gombong LEMBAR KONSUL
Nama : Rachmat Adhi Handoko, S. Kep
Pembimbing : Samkhan, S.Kep,Ns
No
Hari/ Tanggal/
Waktu
STIKES Muhammadiyah Gombong LEMBAR KONSUL
Nama : Rachmat Adhi Handoko, S. Kep
Pembimbing : Irmawan Andri Nugroho, S.Kep., Ns, M. Kep
No
Hari/ Tanggal/
Waktu