No. 64/11/63/Th.XIX, 2 November 2015
PERTUMBUHAN
PRODUKSI
INDUSTRI
MANUFAKTUR
BESAR/SEDANG
DAN
MIKRO/KECIL
PROVINSI
KALIMANTAN
SELATAN
TRIWULAN
III
TAHUN
2015
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di
triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,43 persen dibanding
produksi industri di triwulan II tahun 2015.
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y‐on‐y) Provinsi Kalimantan Selatan di
triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,41 persen dibanding
produksi industri triwulan III tahun 2014.
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di
triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 4,40 persen dibanding
produksi industri triwulan II tahun 2015.
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y‐on‐y) Provinsi Kalimantan Selatan di
triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,76 persen dibanding
produksi industri triwulan III tahun 2014.
I. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG
TRIWULAN III TAHUN 2015
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di
triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,43 persen dibanding produksi
industri triwulan II tahun 2015. Hal yang sama terjadi juga di tingkat nasional, dimana produksi
industri manufaktur besar dan sedang rata‐rata mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,04
positif produksi sebesar 2,23 persen. Sedangkan 4 (empat) industri manufaktur besar dan
sedang lainnya mengalami pertumbuhan negatif, yaitu masing‐masing : industri minuman (KBLI‐
11) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,33 persen, industri kayu, barang
dari kayu dan gabus (tdk termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan
sejenisnya (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,73 persen,
industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan negatif
produksi sebesar 0,85 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI‐22) yang
mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,36 persen.
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang
Triwulan III Tahun 2015.
No Kode
KBLI Jenis/Kelompok Industri
Pertumbuhan Triw.III‐2015 (%) q‐to‐q y‐on‐y 1 10 Industri Makanan 2,23 2,15 2 11 Industri Minuman ‐0,33 ‐3,66 3 16
Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak
termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari
Bambu/Rotan)
‐0,73 ‐2,28
4 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dr Bahan Kimia ‐0,85 0,60
5 22 Industri Karet, Barang dari Karet/Plastik ‐0,36 0,66
Industri Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan 1,43 1,41
Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan III tahun 2015
dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y‐on‐y), maka industri besar
dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar
1,41 persen. Pertumbuhan ini berada dibawah rata‐rata pertumbuhan nasional yang mampu
tumbuh positif sebesar 4,22 persen. Kelompok industri yang mempunyai andil dalam
mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen, industri bahan kimia & barang dari bahan
kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,60 persen dan industri
karet, barang dari karet/plastik (KBLI‐22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar
0,66 persen. Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah
industri minuman (KBLI‐11) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 3,66 persen
dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman
dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi
sebesar 2,28 persen.
Grafik 1.
Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar/Sedang Triw.III-2015 Prov.Kalsel dan Nasional
1,43 1,04 1,41 4,22 0 1 2 3 4 5 q‐to‐q y‐on‐y Persentase (%) Kalsel Nasional
II. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL
TRIWULAN III TAHUN 2015
Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri memiliki
pekerja sebanyak 1‐19 orang namun harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang
industri, karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya industri
besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat
Tabel 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan III Tahun 2015
No Kode
KBLI Jenis Industri
Pertumbuhan Triw.III ‐ 2015 (%) q‐to‐q y‐on‐y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan ‐3,46 ‐1,05 2 13 Industri Tekstil 0,00 25,04
3 14 Industri Pakaian Jadi ‐7,34 2,28
4 16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu
dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
0,00 17,82
5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman ‐7,52 4,40
6 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia ‐6,49 10,20
7 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat
Tradisional ‐4,67 ‐14,59
8 23 Industri Barang Galian Bukan Logam ‐9,80 ‐23,65
9 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan
Peralatannya ‐7,74 0,60
10 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL ‐1,86 5,38
11 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi
Trailer ‐8,75 4,28
12 31 Industri Furnitur ‐4,00 5,21
13 32 Industri Pengolahan Lainnya ‐7,79 6,10
Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan ‐4,40 1,76
Pada periode Juli s/d September atau triwulan III tahun 2015, produksi industri mikro
dan kecil di Kalimantan Selatan (q‐to‐q) mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar
4,40 persen dibanding triwulan II tahun 2015. Hal yang sama terjadi di tingkat nasional,
dimana produksi industri mikro dan kecil mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,31
persen.
Pertumbuhan negatif ini terutama disumbang oleh 6 (enam) kelompok industri, yaitu :
industri pakaian jadi (KBLI‐14) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7,34 persen,
produksi negatif sebesar 7,52 persen, industri barang galian bukan logam (KBLI‐23) yang
mengalami pertumbuhan negatif sebesar 9,80 persen, industri barang logam, bukan
mesin dan peralatannya (KBLI‐25) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7,74 persen,
industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI‐29) yang mengalami
pertumbuhan negatif sebesar 8,75 persen dan industri pengolahan lainnya (KBLI‐32)
yang mengalam pertumbuhan negatif sebesar 7,79 persen.
Grafik 2.
Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro/Kecil Triw.III-2015 Prov.Kalsel dan Nasional
‐4,40 1,76 ‐1,31 6,87 ‐5,00 0,00 5,00 10,00 q‐to‐q y‐on‐y Persentase (%) Kalsel Nasional
Produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III tahun 2015 d i Provinsi
Kalimantan Selatan secara (y‐on‐y) mengalami pertumbuhan positif 1,76 persen bila
dibandingkan dengan produksi industri triwulan III tahun 2014. Hal yang sama juga terjadi di
tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata‐rata mampu tumbuh positif
sebesar 6,87 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan
Selatan ini, terutama disumbang oleh 6 (enam) jenis/kelompok industri manufaktur mikro dan
kecil di Provinsi Kalimantan Selatan.
Jenis‐jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri
tekstil (KBLI‐13) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 25,04 persen, industri kayu,
17,82 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami
pertumbuhan positif sebesar 10,20 persen, industri mesin dan perlengkapan ytdl (KBLI‐28) yang
mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,38 persen, industri furnitur (KBLI‐31) yang
mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,21 persen dan industri pengolahan lainnya (KBLI‐
32) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,10 persen.
Meskipun secara umum terjadi pertumbuhan positif produksi, namun ada beberapa
kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu industri makanan (KBLI‐10)
yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,05 persen, industri farmasi, produk obat
kimia dan obat tradisional (KBLI‐21) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 14,59
persen dan industri barang galian bukan logam (KBLI‐23) yang mengalami pertumbuhan
negatif sebesar 23,65 persen.