Gorontalo
Menara Keagungan
Limboto
Menara ini dibangun tahun 2001 dan berlokasi di Limboto, ibu kota Kabupaten Gorontalo. Menara Kea gungan yang menjadi
kebang-gaan ma syarakat Gorontalo ini
memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Keramahan penduduk akan melengkapi perjalanan Anda ke tempat ini. Dengan mengguna-kan lift, Anda dapat menelusuri lima lantai yang tersedia, sam-bil menikmati pemandangan alam Gorontalo dan Danau Limboto dari puncak ketinggian 65 meter.
Ibu Kota : Gorontalo Luas Wilayah : 11.257 km2 Jumlah Penduduk : 1,04 juta Kepadatan Penduduk : 99 jiwa/km2 PDRB/Kapita2) : Rp 3,3 juta IPM : 65.17 Angka Pengangguran3) : 4.18% Koefisien Gini4) : 0,437 29.000
IKM
99.912 432.573 55,4% 29,2% 40,7% 44,5% 0,11927,3%
26,0%
20,9%
17,2%
8,3%
0,24791,0%
88,7%
75,2%
74,7%
42,3%
31,3%
Profil Kemiskinan Multidimensi Jumlah Rumah Tangga Miskin : 128.912 Jumlah Penduduk Miskin : 544.825
Angka Kemiskinan : 46,1%
Keparahan Kemiskinan : 43,68%
Indeks Kemiskinan Multidimensi : 0,201
112.252
Profil Gorontalo
2014
Karakter Kemiskinan Perbandingan Kemiskinan Multidimensi
Desa
Kota
Keterangan Simbol Kemiskinan Multidimensi Persentase Penduduk Miskin Keparahan Kemiskinan Multidimensi Penduduk Miskin Kota Indeks Kemiskinan Multidimensi
IKM
RT Miskin Keterangan1) Semua perhitungan kecuali pada jumlah penduduk
miskin IKM menggunakan standar rumah tangga
2)PDRB/kapita tanpa Migas 3)Data Agustus 2014 4)Data 2013
KOTA GORONTALO BONE BOLANGO GORONTALO UTARA GORONTALO BOALEMO POHUWATO18 22 48 21 14 14
Keterangan Simbol Karakteristik
Akses air bersih Partisipasi
Sekolah MelekHuruf
Pembantu Kelahiran Bahan Ba-kar untuk Memasak Sumber
Penerangan Kondisi Atap Lantai Dinding Kepemilikan Aset Rumah Gizi Seimbang Anak Balita Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sanitasi
Peta Kemiskinan Multidimensi
Provinsi Gorontalo
2013
>50 40-50 30-40 20-30 <20 n.a.
Keterangan RT Miskin (%)
Profil Kemiskinan Multidimensi
Provinsi Gorontalo, yang merupakan provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Sulaw-esi Utara, termasuk salah satu daerah yang terbentuk pada awal pelaksanaan otonomi daerah di era Reformasi. Potret masyar-akat Gorontalo dalam hal kemiskinan mul-tidimensi cenderung membaik dalam kurun waktu 2012-2014. Hal ini ditunjukkan dari menurunnya hampir semua indikator kemi-skinan ini. Hanya saja, keparahan kemikemi-skinan multidimensi meningkat pada tahun 2013.
Pada tahun 2014, rumah tangga miskin tercatat sekitar 129.000 rumah tangga. Jumlah ini lebih kecil dari tahun sebelumn-ya sebelumn-yang mencapai 137.000 rumah tangga. Seiring dengan berkurangnya rumah tangga miskin, jumlah penduduk miskin di provinsi ini juga turun dari 607.000 jiwa menjadi sekitar 545.000 jiwa. Dalam setahun terakhir terse-but, penduduk miskin telah bekurang sekitar 10,3 persen.
Menurunnya Indeks Kemiskinan
Multidi-mensi Gorontalo lebih didorong oleh turun-nya angka kemiskinan. Keparahan kemi-skinan yang meningkat pada 2013, bisa terkompensasi oleh penurunan angka kem-iskinan yang relatif tinggi sehingga indeks kemiskinan pada tahun tersebut bisa tetap melanjutkan tren menurun. Pada tahun beri-kutnya, penurunan Indeks Kemiskinan Multidi-mensi didorong oleh menurunnya angka kem-iskinan dan keparahan kemkem-iskinan.
Angka Kemiskinan Multidimensi Angka kemiskinan multidimensi Provinsi Gorontalo memiliki pola yang konstan, yak-ni terus menurun dalam kurun waktu 2012-2014. Sementara angka kemiskinan moneter cenderung berfluktuasi. Pernah meningkat pada 2013, tetapi kemudian kembali turun pada tahun berikutnya.
Pada 2012, angka kemiskinan multidi-mensi Gorontalo mencapai 58,8 persen. Hal ini berarti bahwa sekitar enam dari sepuluh rumah tangga di provinsi ini tergolong miskin
Analisis Kemiskinan Multidimensi
Gorontalo
Tabel 1 Profil Kemiskinan Multidimensi Gorontalo 2012-2014
Keterangan
2012 2013 2014
Desa Kota Desa + Kota Desa Kota Desa + Kota Desa Kota Desa + Kota
Jumlah Rumah Tangga Miskin 116.112 36.529 152.641.47 103.870 33.043 136.913 99.912 29.000 128.912 Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 504.510 162.360 666.870 454.877 152.342 607.219 432.573 112.252 544.825 Angka Kemiskinan Multidimensi (%) 67,8 41,2 58,7 59,1 37,1 51,7 55,4 29,2 46,1 Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%) 44,9 42,6 44,3 42,9 41,9 42,6 44,5 40,7 43,7 Indeks Kemiskinan Multidimensi 0,305 0,175 0,261 0,253 0,156 0,220 0,247 0,119 0,201
multidimensi. Kondisi masyarakat terus mem-baik pada 2013 dan kemudian berlanjut pada tahun berikutnya. Kondisi ini ditunjukkan dari angka kemiskinan yang terus menurun, yakni 51,7 persen pada 2013. Pada 2014, telah kurang dari separuh rumah tangga di provinsi ini yang tergolong miskin multidimen-si.
Sementara itu, angka kemiskinan mone-ter bergerak mengikuti pola huruf U mone- terba-lik. Pada 2013, angka kemiskinan moneter Gorontalo meningkat menjadi 18,01 persen. Tahun sebelumnya, tercatat sekitar 17,22 persen. Kemudian, pada 2014, angka kemi-skinan tersebut menurun menjadi 17,41 pers-en. Angka ini tetap masih lebih tinggi dib-andingkan dengan dua tahun sebelumnya.
Selama periode 2012-2014, perger-akan angka kemiskinan multidimensi, baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional, memperlihatkan pola pergerakan yang se-rupa. Angka kemiskinan di provinsi ini, baik di perdesaan maupun di perkotaan, terus menurun sepanjang tiga tahun tersebut. Pola inilah yang membuat angka kemiskinan bisa turun cukup tinggi dalam waktu dua tahun.
Sebagaimana halnya di tingkat nasion-al, angka kemiskinan di wilayah perdesaan di Provinsi Gorontalo lebih tinggi daripada wilayah perkotaan. Pada 2014, sekitar 55,4 persen rumah tangga di perdesaan dikat-egorikan miskin multidimensi. Sementara di
perkotaan tercatat hanya sekitar 29,2 pers-en. Hal ini menunjukkan tingginya konsentrasi angka kemiskinan di perdesaan.
Dalam hal tren, angka kemiskinan di perdesaan dan perkotaan sama-sama terus menurun dalam kurun waktu tiga tahun terse-but. Angka kemiskinan perdesaan di Provinsi Gorontalo berkurang lebih dari 12 persen selama dua tahun. Serupa dengan perde-saan, angka kemiskinan di perkotaan juga bergerak turun dalam tingkat yang sama.
Kondisi tersebut mendorong turunnya angka kemiskinan multidimensi hingga lebih dari 12 persen dalam kurun waktu dua ta-hun. Penurunan ini jauh lebih tinggi diband-ingkan dengan penurunan angka kemiskinan multidimensi nasional yang sekitar 5 persen. Namun, angka kemiskinan Gorontalo masih tetap lebih tinggi daripada angka kemi-skinan nasional. Kondisi serupa berlaku untuk angka kemiskinan desa dan kota.
Keparahan Kemiskinan Multidimensi Dalam hal keparahan, kemiskinan mul-tidimensi Provinsi Gorontalo belum memiliki pola yang ajek. Setelah turun pada 2013, keparahan kemiskinan kembali meningkat pada tahun berikutnya. Dalam kisaran yang sempit, keparahan kemiskinan provinsi ini se-makin tinggi pada tahun 2014, tetapi masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan
keparahan kemiskinan tahun 2012.
Meningkatnya keparahan kemiskinan di perdesaan menjadi faktor pendorong men-ingkatnya keparahan kemiskinan Gorontalo pada tahun 2014. Meski pada saat yang sama keparahan kemiskinan di perkotaan justru menurun, penurunan keparahan kem-iskinan di perkotaan ini masih lebih kecil daripada kenaikan keparahan kemiskinan di perdesaan. Akibatnya, keparahan kemi-skinan provinsi terdorong naik.
Di perdesaan, keparahan kemiskinan pada 2013 turun dari 44,9 persen menjadi 42,9 persen. Namun, tahun berikutnya, kepa-rahan kemiskinan di wilayah ini kembali naik menjadi 44,5 persen. Hal yang berbeda ter-jadi di perkotaan, keparahan kemiskinan
jus-tru menurun pada tahun 2014. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan pergeser-an dalam persoalpergeser-an-persoalpergeser-an kemiskinpergeser-an multidimensi antara masyarakat perdesaan dan perkotaan di Provinsi Gorontalo.
Indeks Kemiskinan Multidimensi Meski keparahan kemiskinannya berfluk -tuasi, indeks kemiskinan Provinsi Goronta-lo terus menurun selama periode 2012-2014. Kondisi ini terjadi di perdesaan dan perkotaan. Secara umum, penurunan indeks kemiskinan provinsi ini lebih didorong oleh menurunnya angka kemiskinan multidimensi. Faktor yang sama juga terjadi di perdesaan. Sementara di perkotaan, penurunan indeks
Grafik 2 Angka Kemiskinan Multidimensi (%) Menurut Desa-Kota
Grafik 3 Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%) Menurut Desa-Kota
Gorontalo 2012 2013 2014 Gorontalo 2012 2013 2014
kemiskinan didorong oleh menurunnya angka kemiskinan dan keparahan kemiskinan multi-dimensi.
Meski sama-sama terus menurun, laju penurunan indeks kemiskinan di perdesaan dan perkotaan tidaklah sama. Di perdesaan, penurunan indeks kemiskinan terbesar sela-ma periode 2012-2014 terjadi pada 2013. Indeks tersebut berkurang 0,048 titik poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, penurunan indeks kemiskinan terbesar di perkotaan justru terjadi pada 2014. Hal tersebut memperlihatkan bahwa perubahan yang terjadi tidak selalu merata antara desa dan kota.
Perbedaan laju pergerakan indeks kem-iskinan yang tidak sama antara perdesaan dan perkotaan memberikan dampak kepa-da indeks kemiskinan provinsi secara kes-eluruhan. Pada 2013, penurunan indeks kem-iskinan lebih didorong oleh turunnya indeks kemiskinan di perdesaan. Sementara pada 2014, penurunan indeks terutama didorong oleh menurunnya indeks kemiskinan di perko-taan.
Di tingkat nasional, Indeks Kemiskinan Multidimensi Gorontalo berada di pering-kat ke-10 tertinggi. Artinya, dari sisi kemi-skinan multidimensi, tingkat kesejahteraan masyarakat provinsi ini sebenarnya relatif masih buruk. Provinsi ini masih tertinggal dib-andingkan dengan dua tetangganya, yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pun,
dibandingkan dengan indeks kemiskinan na-sional selama kurun waktu 2012-2014, in-deks kemiskinan Gorontalo masih lebih tinggi. Serupa dengan daerah lain pada um-umnya, Indeks Kemiskinan Multidimensi kota di Provinsi Gorontalo merupakan yang ter-endah. Kota Gorontalo, yang merupakan ibu kota provinsi dan sekaligus satu-satun-ya kota di provinsi ini, memiliki indeks kem-iskinan sebesar 0,119. Indeks ini hanya seki-tar separuh dari indeks kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo.
Indeks Kemiskinan Multidimensi lima ka-bupaten di Gorontalo tergolong relatif mera-ta. Yang terendah ialah Kabupaten Pohuwa-tu, dengan indeks sebesar 0,224. Sementara yang tertinggi ialah Kabupaten Boalemo, dengan indeks sebesar 0,271. Bersama-sa-ma dengan Kabupaten Gorontalo, Kabupat-en Boalemo merupakan dua daerah dKabupat-engan Indeks Kemiskinan Multidimensi yang lebih tinggi daripada indeks kemiskinan provinsi. Kedua kabupaten yang terletak di pesisir selatan Gorontalo ini pada awalnya meru-pakan satu daerah otonom. Kemudian, pada 1999, Kabupaten Boalemo berdiri menjadi daerah otonom sendiri.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Sekitar satu dasawarsa silam, Provinsi Gorontalo menjadi acuan pembangunan
se-Grafik 4 Indeks Kemiskinan Multidimensi Menurut Desa-Kota
ktor pertanian, khususnya budidaya jagung, di Indonesia. Pertanian di provinsi yang di-mekarkan dari Sulawesi Utara pada tahun 2000 ini dianggap sebagai sebuah kisah sukses optimalisasi sumber daya perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan pendudu-knya. Sektor ini bahkan bisa menjadi stimulus yang mendorong kegiatan ekonomi lokal di berbagai sektor lainnya bisa berjalan.
Pada masa itu, revitalisasi pertanian menjadi strategi umum untuk meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan daya saing produk pertanian serta menjaga ke-lestarian sumber daya pertanian. Kebijakan ini menjadikan sektor pertanian sebagai se-ktor unggulan yang menjadi tumpuan dalam memacu peningkatan pendapatan dan kejahteraan masyarakat, khususnya petani, se-kaligus menjadi penggerak utama pemban-gunan ekonomi daerah.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan sektor pertanian tidak bisa lagi secepat sebelumnya. Konsep agropoli-tan, yang dahulu menjadi ”roh” dari pemban-gunan pertanian tidak lagi berjalan optimal. Selain itu, kebijakan saat ini lebih berori-entasi pada pembangunan industri berska-la besar dan penerapan teknologi tinggi. Memang, tidak ada yang salah dengan hal ini. Yang menjadi persoalan ialah sektor per-tanian yang menjadi penopang kesejahter-aan masyarakat luas cenderung terabaikan. Akibatnya, pengentasan masyarakat dari jerat kemiskinan kini relatif melambat. Posisi awal provinsi ini memang masih lebih buruk dibandingkan rata-rata nasional. Hampir separuh dari populasi penduduk di Provinsi Gorontalo dikategorikan miskin multidimen-si. Oleh karena sebagian besar dari mereka tinggal di perdesaan, upaya pengentasan kemiskinan multidimensi menjadi lebih berat.
Sanitasi, sumber penerangan, sumber air bersih, dan sumber bahan bakar untuk memasak menjadi faktor yang mendomi-nasi karakteristik kemiskinan multidimensi Gorontalo. Keempat indikator tersebut terus mewarnai karakteristik kemiskinan multidi-mensi provinsi ini. Kondisi ini mengindikasikan belum tertanganinya persoalan-persoalan terkait dengan standar kualitas hidup hingga kini.
Hanya sekitar satu dari sepuluh pen-duduk di provinsi ini yang dapat mengakses sumber penerangan yang sesuai standar. De-mikian pula halnya dengan kondisi sanitasi, sumber air bersih, dan bahan bakar untuk memasak. Masih cukup banyak penduduk yang belum mampu mengakses layanan ter-kait perumahan yang layak tersebut. Semen-tara itu, persoalan-persoalan lainnya, meski relatif kecil, juga tidak bisa diabaikan ka-rena terkait langsung dengan kondisi pen-didikan dan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, pada 2014, penduduk yang tidak melek huruf tercatat masih relatif tinggi. Hal ini perlu jadi perhatian agar persoalan yang terkait dengan literasi ini tidak berlarut-larut.
Rekomendasi
Pemerintah Provinsi Gorontalo sebenarn-ya memiliki komitmen kuat untuk menyejahter-akan masyarakatnya sesuai dengan visi dan misi kepala daerah untuk memprioritaskan program, yakni kesehatan dan pendidikan gratis, infrastruktur, serta ekonomi kerak-yatan. Terkait dengan kebijakan tersebut, pemerintah provinsi perlu mengidentifikasi wilayah-wilayah dengan kondisi kemiskinan multidimensi yang terparah. Misalnya, Ka-bupaten Gorontalo dan Boalemo, sebagai daerah dengan indeks kemiskinan tertinggi di Provinsi Gorontalo, merupakan daerah yang perlu mendapatkan dukungan dari pe-merintah provinsi dan pusat dalam mengim-plementasikan program-program penanggu-langan kemiskinan.
Penanggulangan kemiskinan multidimensi di Provinsi Gorontalo perlu diarahkan teru-tama pada peningkatan akses listrik dan air bersih bagi rumah tangga miskin. Selain itu, beberapa persoalan lain yang juga perlu diperhatikan ialah persoalan sanitasi di ling-kungan rumah tinggal, serta akses terhadap bahan bakar untuk memasak yang layak, terutama bagi rumah tangga miskin. Kemudi-an, perluasan dan peningkatan kualitas gizi bagi anak balita juga perlu menjadi prioritas pemerintah untuk membantu rumah tangga miskin terbebas dari kemiskinan multidimensi.
Hingga saat ini pemerintah telah menyi-apkan berbagai program kebijakan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Provinsi Gorontalo. Salah satunya adalah rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Kabupaten Pohuwatu dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Gorontalo Utara. Selain itu, pelaksanaan program Penyediaan Air Mi-num dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pam-simas) di provinsi ini telah meliputi beberapa kabupaten/kota.
Dengan memperhatikan permasalahan utama yang dialami oleh rumah tangga mi-skin, upaya penanggulangan kemiskinan mul-tidimensi di provinsi ini perlu diarahkan se-bagai berikut:
1) Peningkatan infrastruktur listrik di Ka-bupaten Gorontalo, Boalemo, Bone Bolango, dan Pohuwato.
2) Perbaikan sanitasi dan akses air bersih di Kabupaten Gorontalo, Boalemo, Bone Bolango, dan Pohu-wato.
3) Peningkatan infrastruktur dan distri-busi gas untuk memasak di Kabupat-en Gorontalo, Boalemo, Bone Bolan-go, dan Pohuwato.
Indikator
2012 2013 2014
Desa Kota Desa +
Kota Desa Kota
Desa +
Kota Desa Kota
Desa + Kota 106.088 28.517 134.605 94.443 25.355 119.797 91.428 22.874 114.302 83.622 27.056 110.678 78.399 26.127 104.526 72.044 24.874 96.918 40.190 8.513 48.703 33.938 7.286 41.223 31.066 4.112 35.178 47.466 16.969 64.435 40.055 15.921 55.976 40.845 13.737 54.581 21.251 5.438 26.689 16.517 4.333 20.850 18.718 3.391 22.109 18.359 3.762 22.121 12.156 1.956 14.112 25.795 1.141 26.936 25.831 12.084 37.915 20.594 11.338 31.932 24.697 8.804 33.501 110.152 30.802 140.954 95.020 28.348 123.368 91.729 25.531 117.260 108.990 28.463 137.452 92.765 23.180 115.945 82.955 13.392 96.347 21.564 2.283 23.847 13.769 1.615 15.385 10.396 277 10.673 20.307 15.734 36.040 20.109 14.770 34.879 21.188 19.129 40.317 Lampiran 1 Jumlah RT Miskin menurut Dimensi dan Indikator 2012-2014
Kode KABUPATEN/KOTA Jumlah RT Miskin Angka Kemiskinan Multidimensi (%) Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%) Indeks Kemi-skinan Multidi-mensi 7501 Kab. Boalemo 23.648 68,3 43,3 0,296 7502 Kab. Gorontalo 53.932 64,5 46,0 0,297 7503 Kab. Pohuwato 19.717 61,2 44,4 0,272
7504 Kab. Bone Bolango 22.274 62,5 42,8 0,267
7505 Kab. Gorontalo Utara 18.670 69,3 45,3 0,314
7571 Kota Gorontalo 14.401 30,8 40,9 0,126
75 GORONTALO 152.641
Kode KABUPATEN/KOTA Jumlah RT Miskin
Angka Kemiskinan Multidimensi (%) Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%) Indeks Kemi-skinan Multidi-mensi 7501 Kab. Boalemo 21.764 63,4 42,7 0,271 7502 Kab. Gorontalo 48.449 56,9 43,8 0,249 7503 Kab. Pohuwato 17.667 53,5 41,9 0,224
7504 Kab. Bone Bolango 21.248 56,6 40,5 0,229
7505 Kab. Gorontalo Utara 14.123 51,8 43,9 0,227
7571 Kota Gorontalo 13.662 28,7 41,4 0,119
75 GORONTALO 136.913
Lampiran 2 Kemiskinan Multidimensi Menurut Kabupaten/Kota 2012
KABUPATEN/ KOTA Jum-lah RT Miskin
Dimensi Kesehatan Dimensi Pendidikan Dimensi Standar Kualitas Hidup Kab. Boalemo 23,6 20,3 16,0 9,3 9,3 4,0 3,4 3,7 21,9 23,6 3,3 4,4 Kab. Gorontalo 53,9 48,1 41,0 17,8 23,0 11,5 9,6 15,0 51,3 47,4 10,8 10,4 Kab. Pohuwato 19,7 17,2 12,3 6,7 9,2 3,2 5,1 4,6 17,8 19,6 1,8 3,2 Kab. Bone Bolango 22,3 19,8 18,3 4,2 8,6 2,6 1,5 4,9 21,0 19,7 3,9 6,7 Kab. Gorontalo Utara 18,7 17,5 13,6 7,8 7,7 4,0 2,0 3,7 17,8 16,5 3,7 3,9 Kota Gorontalo 14,4 11,6 9,5 2,8 6,6 1,4 0,4 6,0 11,2 10,6 0,3 7,4 GORONTALO 153 135 111 49 64 27 22 38 141 137 24 36
Lampiran 5 Jumlah RT Miskin menurut Karakteristik Kemiskinan Multidimensi 2012 (Ribu)
KABUPATEN/ KOTA Jum-lah RT Miskin
Dimensi Kesehatan Dimensi Pendidikan Dimensi Standar Kualitas Hidup Kab. Boalemo 21,8 19,2 15,0 7,6 7,9 2,8 3,7 4,0 20,0 21,7 3,5 2,9 Kab. Gorontalo 48,4 43,3 38,3 16,8 19,1 9,5 6,3 11,7 44,7 38,8 5,8 11,1 Kab. Pohu-wato 17,7 14,6 12,2 7,1 7,7 2,5 2,0 3,3 15,2 17,5 1,4 2,8 Kab. Bone Bolango 21,2 18,9 18,2 2,2 7,6 2,5 0,3 4,4 19,4 18,0 1,6 7,4 Kab. Gorontalo Utara 14,1 13,2 10,7 5,5 6,3 1,9 1,6 3,3 13,3 10,7 3,0 2,4 Kota Gorontalo 13,7 10,6 10,1 2,1 7,4 1,6 0,2 5,2 10,8 9,3 0,1 8,3 GORONTALO 137 19 15 8 8 3 4 4 20 22 3 3
Lampiran 7 Peta Indikator Kemiskinan Multidimensi
Indikator KABUPATEN/KOTA
Gorontalo Boalemo Bone Bolango Pohuwato
Gorontalo Bone Bolango Boalemo Pohuwato
Gorontalo Boalemo Bone Bolango Pohuwato