• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE DISKUSI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE DISKUSI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE DISKUSI

PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.)

Oleh

KARMELIA 100388201149

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

(2)

PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL

Judul Artikel : Kemampuan Berbicara dengan Metode Diskusi pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014

Nama Penyusun : Karmelia

NIM : 100388201149

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tanggal lulus ujian skripsi : 18 Juli 2014

Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-journal.

(3)
(4)

ABSTRAK

Kemampuan Berbicara Siswa dengan Metode Diskusi Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 oleh Karmelia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing I: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M. Pembimbing II: Dra. Tety Kurmalasari, M.Sc. Karmelkarmelia@yahoo.co.id.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa melalui metode diskusi pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Alasan mengambil judul tersebut karena sebelumnya peneliti pernah menugaskan siswa untuk berbicara melalui metode diskusi, namun hasil yang didapat belum baik. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan metode pembelajaran berbentuk metode diskusi untuk melatih keterampilan berbicara siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dari 185 populasi yang ada, peneliti mengambil sampel berjumlah 46. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan teknik observasi dan tes. Akan tetapi objek penelitian ini lebih menekankan kepada hasil tes kemampuan berbicara siswa terhadap aspek pengucapan huruf vokal dan intonasi. Untuk mengukur hasil tes tersebut peneliti menggunakan rumus statistik seperti: NP = R/SM x 100%, kemudian dicari nilai rata-rata dari keseluruhan sampel dengan rumus statistik, seperti: X =

∑X/∑n. Dari hasil yang telah didapatkan, nilai rata-rata keseluruhan siswa dalam mengunakan aspek pengucapan huruf vokal dan intonasi adalah 39,67. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan berbicara siswa melalui metode diskusi pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 masuk ke dalam kategori kurang baik. Di lihat dari segi persentase, siswa yang masuk dalam kategori sangat baik ada 4 siswa (8,7%), kategori baik ada 5 siswa (10,9%), kategori cukup (0%), dan kategori kurang baik ada 37 siswa (80,4%).

Kata Kunci: Kemampuan Berbicara, Metode Diskusi

ABSTRACT

Students with Speech In the Discussion Method Indonesian Lessons Class VII MTs Negeri Tanjungpinang Academic Year 2013/2014 by Karmelia. Language and Literature Department of Education of Indonesia. Supervisor I: Drs. Said Barakbah H. Ali, M.M. Supervisor II: Dra. Tety Kurmalasari, M.Sc. Karmelkarmelia@yahoo.co.id.

The purpose of this study was to determine the students' speaking ability through discussion method in teaching Indonesian junior secondary school class VII Academic Year 2013/2014 State Tanjungpinang. The reason to take the title since the previous researchers never assigned students to talk through the method of discussion, but the results are not good. Therefore, the researchers used learning method in the form of discussion method to train students' speaking skills.

This research is quantitative. Of the 185 existing populations, researchers took samples totaling 46. To obtain the data, the researchers used a technique of observation and tests. But the object of this study emphasize the students' speaking ability test results on vowel

(5)

pronunciation and intonation. To measure the results of these tests the researchers used statistical formulas such as: NP = R / SM x 100%, then look for the average value of the whole

sample with statistical formulas, such as: X = ΣX / Σn. From the results that have been

obtained, the average value of total students in using vowel pronunciation and intonation is 39.67. This proves that the ability to speak the students through a discussion on the methods of teaching seventh grade Indonesian Foreign MTs Tanjungpinang 2013/2014 academic year into the unfavorable category. Viewed in terms of the percentage of students who entered in the excellent category there are 4 students (8.7%), both categories there are 5 students (10.9%), category enough (0%), and unfavorable category there are 37 students (80.4%).

Keywords: Speech, Discussion Method

1. Pendahuluan

Kemampuan berbicara dianggap penting, dan seharusnya ditingkatkan dalam pembelajaran di sekolah. Untuk dapat berbicara dengan baik, maka pengucapaan huruf vokal dan intonasi harus diucapkan dengan tepat. Namun, masih ada siswa siswa yang belum dapat mengucapkan huruf vokal dan intonasi dengan baik dalam menceritakan tokoh idola. Hal ini telah peneliti perhatikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang, masih banyak sekali siswa yang tidak dapat menyampaikan gagasan dengan baik. Sedangkan tugas kita sebagai bahasa Indonesia adalah mengembangkan dan melakukan pembinaan terhadap bahasa Indonesia itu dan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berkomunikasi, seperti disebutkan Wibowo (2003), Disebut berbahasa Indonesia dengan baik, jika (dalam berkomunikasi) kita patuh terhadap kaidah-kaidah kebahasaan (ejaan, tata bahasa, dan istilah). Sedangkan disebut berbahasa Indonesia secara benar, jika (dalam berkomunikasi) kita piawai menyesuaikan diri secara kontekstual (Wibowo, 2003). Dengan kejadian hal tersebut telah dihadirkan suatu metode, yaitu metode diskusi. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengambil judul tentang mengangkat judul “Kemampuan Berbicara dengan Metode Diskusi pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Tanjungpinang. Subjek penelitian ini adalah siswa Madrasah Tsanawiyah Tanjungpinang kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang yang berjumlah 185 siswa. Penarikan sampel digunakan secara simple random sampling didapatkan hasil 46 sampel. Sedangkan metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,guna mendeskripsikan kemampuan berbicara dengan metode diskusi pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Hasil penelitian dan Pembahasan

Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran kemampuan berbicara siswa dengan metode diskusi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(6)

TABEL

PERSENTASE JUMLAH SISWA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE DISKUSI

Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Kualifikasi Tingkat Keberhasilan Pembelajaran Jumlah siswa Persentase Nilai Rata-rata 85-100 Sangat baik Berhasil 4 8,7% 39,67 65-84 Baik Berhasil 5 10,9%

55-64 Cukup Tidak Berhasil - -

0-54 Kurang Tidak Berhasil 37 80,4%

Jumlah 46 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa persentase pencapaian tujuan pembelajaran yang paling tertinggi terdapat pada pencapaian tujuan pembelajaran (0-54) , karena persentasenya mencapai 80,4%.

4. Kesimpulan dan Saran Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis, analisis data penelitian, dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kemampuan berbicara dengan metode diskusi pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 berdasarkan aspek pengucapan huruf vokal dan intonasi mencapai nilai rata-rata 39,67 yang dikategorikan kurang baik. Jadi, hipotesis pada penelitian ini diterima.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah:

1. Guru

Guru diharapkan lebih selektif dalam memilih metode pembelajaran demi meningkatkan kemampuan berbicara dan keaktifan belajar siswa.

2. Siswa

Siswa disarankan untuk lebih memperhatikan aturan-aturan berbicara, supaya siswa dapat menyampaikan gagasan-gagasan dengan baik sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, 2013. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

(7)

Bayu. 2012. Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Bermain Peran Pada Siswa Kelas V Mi Negeri Kudus Tahun Ajaran 2007/2008, IKIP PGRI, Semarang.

Departemen Pendidikan Nasional, 2011. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan, Bandung: Victory Inti Cipta.

Ghazali, Syukur, 2010, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa, Malang: PT Refika Aditama. King, Larry, 2012. Seni Berbicara, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kusuma, Vilos, 2012. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMP,

http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/standar-kompetensi-dan-kompetensi-dasar.html, 16 Mei 2012

Paidin, 2011. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa pada Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Teknik Permainan Terka Gambar Berkelompok pada Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 3 Tegowanu Wetan Tahun Ajaran 2011/2012, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Purwanto, Ngalim, 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Qomaruddin, Moh. 2012. Peningkatan Kemampuan berbicara dengan teknik bermain peran pada siswa kelas V MI Negeri Kudus Tahun Ajaran 2007/2008, IKIP PGRI, Semarang. Rahardi, Kunjana, 2006. Dimensi-dimensi Kebahasaan, Yogyakarta: Erlangga.

Sakura, 2011. Pengertian Metode Diskusi,

http://hindyanugerah.blogspot.com/2011/04/pengertian-metode-diskusi.html, 7 April 2011 Saputra, 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe

Role Playing Siswa Kelas V SDN Kuin Selatan 5 Banjarmasin Tahun Ajaran 2011/2012, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Tarigan, Hendry Guntur, 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

____________________, 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

____________________, 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

____________________, 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

____________________, 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa, Bandung: Angkasa. Wibowo, Wahyu, 2003. Manajemen Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wiraatmadja, Rochiati, 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Zacky, Mochammad, 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Kartu-Kartu Respon dalam Pembelajaran Diskusi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skrips : Analisis perbandingan aerodinamika turbin angin poros horisontal terhadap perhitungan daya rotor yang dihasilkan pada model airfoil blade jenis

[r]

Asuhan kebidanan pada ibu hamil dilakukan sebanyak 3 kali, asuhan kebidanan pada ibu bersalin dilakukan mulai dari persalinan kala I - kala IV, asuhan kebidanan pada ibu nifas

Jika Rencana Delisting disetujui namun Rencana Go Private tidak disetujui atau Perseroan tidak dapat mengadakan RUPSLB untuk menyetujui agenda sehubungan dengan Rencana Go

9 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUBBAGIAN UMUM SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI UPT D BIDANG ANGGARAN BELANJA BIDANG

Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif, berintegrasi dan professional, maka Pengadilan Agama Gresik selalu mengirimkan pegawai untuk mengikuti

dengan frekuensi. Grafik hubungan antara beda fasa dengan frekuensi. Grafik hubungan antara impedansi dengan frekuensi.. Grafik hubungan antara beda fasa dengan frekuensi.

Berdasarkan penjelasan Hart dan Staveland (1981) dalam teori NASA-TLX, skor beban kerja yang diperoleh dapat di interpretasikan yaitu untuk nilai skor kurang dari 50 menyatakan