54 A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Letak Geografi
a) Keadaan Geografi
Desa Rejoagung berkedudukan kurang lebih 4 KM kearah utara
dari kantor kecamatan Trangkil. Batas-batas wilayah desa Rejoagung
adalah sebagai berikut:
-Sebelah utara : Desa Karangwage, Desa Krandan dan Desa
Kertomulyo
-Sebelah timur : Desa Guyangan dan Desa Jatimulyo
-Sebelah selatan : Desa Trangkil dan Desa Jatimulyo
-Sebelah barat : Desa Trangkil dan Desa Karanglegi.1
2. Luas Wilayah
Seluruhnya 139,100 Ha terdiri dari:
a) Tanah sawah : 82 Ha
b) Tanah karas/darat : 57,100 Ha
3. Pemerintahan
a) Desa Rejoagung klasifikasi tingkat desa swasembada.
b) Prasarana Pemerintahan Desa
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat desa Rejoagung dilaksanakan di Kantor
Desa sebagai Pusat pemerintahan. Pelayanan masyarakat pada
tahun 2013 antara lain sebagai berikut: Pelayanan pembuatan KK dan KTP Pelayanan pernikahan
Pelayanan surat-menyurat Dan lain-lain.
1 Hasil dokumentasi dari pemerintah kabupaten/kota Pati desa Rejoagung kecamatan
c) Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Rejoagung
Gambar 4.12
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Rejoagung
2
Hasil dokumentasi dari pemerintah kabupaten/kota Pati desa Rejoagung kecamatan Trangkil pada bulan Oktober tahun 2016.
BASUKI KEPALA DESA
LEMBAGA KEMASYARAKA
TAN
BPD
ADYTIA YUDISTIRA, S.I.P SEKRETARIS DESA
JUMADI KAUR UMUM
YUKTRININGSIH KAUR KEUANGAN
SUCININGSIH STAF KAUR KEUANGAN
KOIRUL UMAM, S.Pd STAF KASI KESRA AHMAD ANWAR, S. Pd
KASI PEMERINTAHAN
MIFTAH STAF KAUR UMUM
H. MUSTHOFA KASI PEMBANGUNAN
MASKUR
STAF KASI PEMBANGUNAN
d) Bondo Deso
Hasil lelang tanah Bondo Deso di alokasikan untuk
menunjang kegiatan pemerintah, pembangunan serta
kemasyarakatan, dan agar pelaksanaannya sesuai dengan
program yang telah ditetapkan, maka perlu didukung dari
swadaya masyarakat.
e) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Didesa Rejoagung dalam rangka melaksanakan tugas
penarikan PBB dibagi dan dilaksanakan petugas kring sesuai
dengan tugasnya. Para kring menyadari bahwa sesuai dengan
bagiannya menjadi tanggungjawabnya sendiri.
Kesadaran masyarakat dalam membayar PBB sudah cukup
baik, namun kesadaran sebagai wajib pajak dalam membayar
tersebut perlu dilaksanakan dari rumah kerumah wajib pajak
dan perlu di tingkatkan sehinggga pelunasan PBB dapat
tercapai sesuai target yang ditentukan, untuk itu perlu bantuan
dari semua pihak dalam mensukseskan program tersebut. PBB
pada setiap tahunnya lunas 100%.3
4. Penduduk dan Tenaga Kerja
a) Kependudukan
Jumlah penduduk desa Rejoagung pada tahun 2016 tercatat
3.372 jiwa yang terdiri dari 1.656 penduduk laki-laki dan 1.716
penduduk perempuan.
Pada tahun 2016 penduduk pendatang baru di desa
Rejoagung sebanyak 31 jiwa, sebaliknya penduduk yang pindah
sebesar 25 jiwa.
b) Keluarga Berencana
Banyaknya peserta KB aktif di desa Rejoagung sebesar 905
orang, dimana sebagian besar menggunakan metode kontrasepsi
3
suntik sebanyak 683 orang, menggunakan pil sebanyak 153 orang,
IUD sebanyak 3 orang, MOP sebanyak 19 orang, MOW sebanyak
16 orang, KB Mandiri sebanyak 683 orang, dan INP sebanyak 32
orang.
c) Tenaga kerja
Sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa
Rejoagung adalah petani, buruh industri, peternak, pedagang dan
buruh bangunan.
Tabel 4.14
Jenis Mata Pencaharian
No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah
1. Petani Pemilik Tanah 158
2. Petani Penggarap Tanah 359
3. Buruh Tani 402
4. Buruh Industri 108
5. Peternak 210
6. Buruh Bangunan 98
7. Nelayan 4
8. Pengkrajin / Industri Kecil 26
9. Pengusaha / Wiraswasta 3
10. Pedagang 32
11. Pegawai Negeri Sipil 23
12. Pensiunan PNS 7
13. Polri 1
14. Pensiunan Polri -
15. TNI 1
16. Pensiunan TNI -
17. Aparat Pemerintahan Desa 6
18. Lain-Lain 19
5. Sosial Budaya
a) Pendidikan dan Kebudayaan
Sarana pendidikan yang tersedia di desa Rejoagung yaitu
Taman Pendidikan Al-Qur’an sebanyak 1 buah, Taman Kanak
4
Kanak / RA sebanyak 1 buah, PAUD sebanyak 1 buah, Sekolah
Dasar sebanyak 2 buah, Madrasah Diniyah (Madin) sebanyak 1
buah, dan Pondok Pesantren sebanyak 1 buah.
b) Kesehatan
Kegiatan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) /Polindes dalam
rangka membantu masyarakat desa Rejoagung dibidang kesehatan
ditangani oleh Bidan Kesehatan.
c) Agama
Mayoritas penduduk desa Rejoagung memeluk Agama
Islam yaitu sebanyak 3.349 orang dan pemeluk Agama Kristen
sebanyak 11 orang.5
B. Gambaran Umum Responden
Diskripsi responden disajikan dalam penelitian ini guna untuk
menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan
informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Penyajian
data deskriptif penelitian ini bertujuan agar dapat dilihat profil dari data
penelitian tersebut dan hubungan antar variabel yang digunakan dalam
penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang cara
pengambilan responden adalah dengan menggunakan angket. Untuk
penyebaran kuesionernya dilakukan dengan cara peneliti langsung
mendatangi masyarakat desa Rejoagung, Trangkil, Pati dan menyerahkan
kuesioner yang ada untuk diisi responden, hal ini dimaksudkan agar lebih
efektif untuk meningkatkan respon date responden dalam penelitian ini,
dengan mengambil sampel sebanyak 95 responden sebagai syarat dalam
pemenuhan sampel yang dapat mewakili populasi. Dalam hal ini peneliti
membagi karakteristik responden sebagai berikut:
5 Hasil dokumentasi dari pemerintah kabupaten/kota Pati desa Rejoagung kecamatan
1. Usia Responden
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
15-30 65 68,42%
31-40 24 25,27%
>40 6 6,31%
Jumlah 95 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 95
responden yang berusia 15-30 tahun sebesar 65 atau 68,42%, yang
berusia 31-40 tahun sebesar 24 atau 25,27% dan yang berusia >40
tahun sebesar 6 atau 6,31%.
2. Jenis kelamin responden
Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri hanya jenis kelamin
perempuan yang seluruhnya berjumlah sebanyak 95 responden.
3. Pendidikan Responden
Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 95 responden
diperoleh data tentang status pendidikan responden penelitian. Tabel
berikut menujukkan identitas responden berdasarkan status
pendidikannya.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
SD 16 16,84%
SMP 20 21.05%
SMA 55 57,9%
D3/S1 4 4,21%
Jumlah 95 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa 95 responden yang
SMA/ Sederajat yaitu sebesar 55 atau 57,9%. Sedangkan distribusi
yang tingkat pendidikan yang lain adalah berpendidikan SD sebanyak
16 atau 16,84%, responden yang berpendidikan SMP/ Sederajat
sebanyak 20 atau 21.05 dan responden yang berpendidikan D3/
Sederajat sebanyak 4 atau 4,21%.
C. Deskripsi Angket
Hasil dari masing-masing jawaban responden tentang demografi,
situasi dan karakter konsumen terhadap keputusan pembelian pakaian
muslimah:
1. Variabel Demografi (X1)
Tabel 4.4
Hasil dari Jawaban Responden
Variabel Item Total STS
(%) Total TS
(%) Total N
(%) Total S
(%) Total SS
(%)
Demografi D1 D2 D3 D4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 26 0 0 38,9 27,4 0 5 33 21 0 5,3 34,7 22,1 68 68 22 41 71,6 71,6 23,2 43,2 27 22 3 7 28,4 23,2 3,2 7,4 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:
a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 27, yang
menjawab setuju 68, yang menjawab netral 0, yang menjawab
tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Maka
dapat disimpulkan mayoritas responden setuju bahwa ketika
membeli pakaian muslimah menyesuaikan usia.
b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 22, yang
menjawab setuju 68, yang menjawab netral 5, yang menjawab
tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Hal
tersebut menunjukkan bahwa responden setuju jika berpakaian
muslimah merupakan suatu keharusan.
c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 3, yang
tidak setuju 37, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Maka
dapat disimpulkan mayoritas responden tidak setuju jika
membeli pakaian muslimah karena status pendidikan dan
lingkungan sekitar.
d. Pada Item (4) responden yang menjawab sangat setuju 7, yang
menjawab setuju 41, yang menjawab netral 21, yang menjawab
tidak setuju 26, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Maka
dapat disimpulkan mayoritas responden setuju jika membeli
pakaian muslimah karena dorongan dari keluarga.
2. Variabel Situasi (X2)
Tabel 4.5
Hasil dari Jawaban Responden
Variabel Item Total STS
(%) Total TS
(%) Total N
(%) Total S
(%) Total SS
(%)
Situasi S1 S2 S3 0 0 0 0 0 0 23 1 1 24,2 1,1 1,1 41 25 19 43,2 26,3 20,0 28 67 61 29,5 70,5 64,2 3 2 14 3,2 2,1 14,7 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:
a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 3, yang
menjawab setuju 28, yang menjawab netral 41, yang
menjawab tidak setuju 23, yang menjawab sangat tidak setuju
0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden netral atau
ragu-ragu ketika membeli pakaian muslimah karena pengaruh
lingkungan fisik.
b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 2, yang
menjawab setuju 67, yang menjawab netral 25, yang
menjawab tidak setuju 1, yang menjawab sangat tidak setuju
0. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju
bahwa membeli pakaian muslimah karena pengaruh dari
c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 14,
yang menjawab setuju 61, yang menjawab netral 19, yang
menjawab tidak setuju 1, yang menjawab sangat tidak setuju
0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju ketika
membeli pakaian muslimah karena pengaruh keadaan
terdahulu atau suasana hati.
3. Variabel Karakter Konsumen (X3) Tabel 4.6
Hasil dari Jawaban Responden
Variabel Item Total
STS
(%) Total
TS
(%) Total
N
(%) Total
S
(%) Total
SS (%) Karakter Konsumen KK1 KK2 KK3 0 0 1 0 0 1,1 0 17 18 0 17,9 18,9 5 57 50 5,3 60,0 52,6 53 21 26 55,8 22,1 27,4 37 0 0 38,9 0 0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:
a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 37,
yang menjawab setuju 53, yang menjawab netral 5, yang
menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak setuju
0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju
bahwa ketika membeli pakaian muslimah menyesuaikan
dengan karakternya.
b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 0,
yang menjawab setuju 21, yang menjawab netral 57, yang
menjawab tidak setuju 17, yang menjawab sangat tidak setuju
0. Maka dapat disimpulkan bahwa responden netral atau
masih ragu jika membeli pakaian muslimah karena dorongan
dari orang lain.
c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 0,
menjawab tidak setuju 18, yang menjawab sangat tidak setuju
1. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden netral atau
ragu-ragu jika pakaian muslimah dapat meningkatkan gengsi
di lingkungan sekitar.
4. Variabel Keputusan Pembelian (Y) Tabel 4.7
Hasil dari Jawaban Responden
Variabel Item Total STS
(%) Total TS
(%) Total N
(%) Total S
(%) Total SS (%) Keputusan Pembelian KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 5 2 0 0 0 6,3 5,3 2,10 0 0 2 20 28 30 4 20 2,1 21,1 29,5 31,6 4,2 21,1 46 63 57 55 48 46 48,4 66,3 60,0 57,9 50,5 48,4 47 6 5 8 43 29 49,5 6,3 5,3 8,4 45,3 30,5 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:
a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 47,
yang menjawab setuju 46, yang menjawab netral 2, yang
menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak
setuju 0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden
sangat setuju bahwa ketika membeli pakaian muslimah
karena kebutuhan pribadi.
b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 6,
yang menjawab setuju 63, yang menjawab netral 20, yang
menjawab tidak setuju 6, yang menjawab sangat tidak
setuju 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
responden setuju sebelum membeli pakaian muslimah
mencari informasi terlebih dahulu.
c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 5,
yang menjawab setuju 57, yang menjawab netral 28, yang
setuju 0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden
setuju bahwa sebelum membeli pakaian muslimah
membandingkan terlebih dahulu dari informasi yang
diperoleh.
d. Pada Item (4) responden yang menjawab sangat setuju 8,
yang menjawab setuju 55, yang menjawab netral 30, yang
menjawab tidak setuju 2, yang menjawab sangat tidak
setuju 0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden
setuju bahwa ketika membeli pakaian muslimah setelah
membandingkan dari beberapa alternatif pilihan.
e. Pada Item (5) responden yang menjawab sangat setuju 43,
yang menjawab setuju 48, yang menjawab netral 4, yang
menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak
setuju 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden
setuju ketika membeli pakaian muslimah yang sesuai
dengan yang diinginkan.
f. Pada Item (6) responden yang menjawab sangat setuju 29,
yang menjawab setuju 46, yang menjawab netral 20, yang
menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak
setuju 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden
setuju setelah membeli pakaian muslimah mereka
semakin termotivasi menggunakan pakaian muslimah.
D. Uji Asumsi klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas didalam regresi adalah dengan model Tolerance dan
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.597 1.775 4.844 .000
Demografi .382 .126 .307 3.026 .003 .572 1.749
Situasi .506 .160 .290 3.162 .002 .703 1.423
Karakter_Konsumen .423 .167 .237 2.539 .013 .677 1.477
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: SPSS 22
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan
diketahui bahwa nilai tolerance variabel demografi, situasi dan
karakter konsumen masing-masing sebesar; 0,572, 0,703, 0,677 dan
VIF masing-masing sebesar:1.749, 1.423, 1.477. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki tolerance kurang dari
0,10 dan tidak ada variabel bebas yang memiliki VIF yang lebih besar
dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar
variabel bebas dalam model regresi.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika Variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi homoskedastisitas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskesdastisitas dapat
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
Sumber: SPSS 22
Berdasarkan grafik scattrerplot menunjukkan bahwa ada pola yang
tidak jelas, serta ada titik yang menyebar diatas dan dibawah sumbu Y.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi.
3. Uji Autokolerasi
Hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin-Watson atas
residual persamaan regresi diperoleh angka d hitung sebesar 1,766.
Untuk menguji gejala autokorelasi maka d hitung sebesar 1,766
tersebut dibandingkan dengan nilai d teoritis dalam tabel d-statistik
Dubin-Watson dengan signifikansi α = 5%. Dari tabel Durbin-Watson
diperoleh nilai dl sebesar 1,6015 dan du sebesar 1,7316 karena hasil
pengujiannya adalah 1,7316 < d < 4 – du (1,7316 < 1,766 < 4 –
1,7316), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif
untuk tingkat signifikansi α = 5% atau dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif karena d lebih besar daripada du dan
lebih kecil daripada 4-du. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .681a .464 .446 1.956 1.766
a. Predictors: (Constant), Karakter_Konsumen, Situasi, Demografi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: SPSS 22
4. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Adapun hasil pengujian normalitas adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot
Sumber: SPSS 22
Berdasarkan gambar diatas Normal Probability Plot menunjukkan
bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Sumber: SPSS 22
Selain itu juga dapat dilihat grafik histogram pada gamber diatas
residual data telah menunjukkan kurva normal yang membentuk
lonceng sempurna. Dengan demikian, data yang digunakan telah
memenuhi asumsi klasik dan dapat dikatan data terdistribusi normal.
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini dilakukan untuk menguji hipotesis dari
penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu mengetahui
apakah ada pengaruh anatara variabel demografi, situasi dan
karakter konsumen terhadap keputusan pembelian pakaian
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.597 1.775 4.844 .000
Demografi .382 .126 .307 3.026 .003 .572 1.749
Situasi .506 .160 .290 3.162 .002 .703 1.423
Karakter_Konsumen .423 .167 .237 2.539 .013 .677 1.477
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: SPSS 22
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel
diatas koefisien untuk variabel bebas X1 = 0,382, X2 = 0,506 X3 =
0,423 dan konstanta sebesar 8.597 sehingga model persamaan
regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 8,597 + 0,382X1+ 0,506 X2+ 0,423X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
X1 = Demografi
X2 = Situasi
X3 = Karakter konsumen
a = konstanta
e = Variabel independen lain diluar model regresi
Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Nilai konstanta dari hasil penelitian menunjukkan nilai
yang positif yaitu sebesar 8,597 artinya tidak ada
pengaruh dari ketiga variabel independen faktor lain,
maka variabel keputusan pembelian (Y) memiliki nilai
sebesar konstanta tersebut yaitu 8,597.
2) Koefisien regresi variabel demografi (X1) 0,382
akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 3,82%
jika variabel independen lain dianggap konstan.
3) Koefisien regresi variabel situasi (X2) 0,506
menyatakan bahwa jika terjadi kenaikan sebesar 100%
akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 5,06%
jika variabel independen lain dianggap konstan.
4) Koefisien regresi variabel karakter konsumen (X3)
0,423 menyatakan bahwa jika terjadi kenaikan sebesar
100% akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar
4,23% jika variabel independen lain dianggap konstan.
2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independen (X) secara parsial (individual)
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji parsial
ini dalam hasil perhitungan statistik ditunjukkan dalam t hitung.
Secara lebih rinci dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial ( Uji t) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.597 1.775 4.844 .000
Demografi .382 .126 .307 3.026 .003 .572 1.749
Situasi .506 .160 .290 3.162 .002 .703 1.423
Karakter_Konsumen .423 .167 .237 2.539 .013 .677 1.477
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: SPSS 22
1) Pengaruh Demografi Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian statistik demografi terhadap keputusan
pembelian menunjukkan t hitung 3,026 dengan t tabel 1,98580.
signifikan). Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,026 >
1,98580) maka Ho ditolak secara parsial demografi merupakan
variabel bebas yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian
pakaian muslimah. T hitung positif artinya demografi berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah.
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ‘’ terdapat
pengaruh antara demografi terhadap keputusan pembelian pakaian
muslimah’’ berdasarkan nilai signifikansi sig. lebih kecil dari 0,05
yaitu sebesar 0,003 sehingga indikator yang menggambarkan
demografi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian
muslimah pada responden.
2) Pengaruh Situasi Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian statistik situasi terhadap keputusan
pembelian menunjukkan t hitung 3,162 dengan t tabel 1,98580.
Dan pada p value (sig) 0,002 yang berada di bawah 0,05 (tingkat
signifikan). Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,162
>1,98580) dengan demikian, t hitung berada pada daerah Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara situasi
terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah. T hitung positif
artinya situasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
pakaian muslimah.
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ‘’ terdapat
pengaruh antara situasi terhadap keputusan pembelian pakaian
muslimah’’ berdasarkan nilai signifikansi sig. lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,002 sehingga indikator yang menggambarkan
situasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian
muslimah pada responden.
3) Pengaruh Karakter Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian statistik karakter konsumen terhadap
1,98580. Dan pada p value (sig) 0,013 yang berada di bawah 0,05
(tingkat signifikan). Ini berarti t hitung lebih besar dari t tabel
(2,539> 1,98580) dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima
maka karakter konsumen merupakan variabel bebas yang
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
pakaian muslimah.
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ‘’terdapat
pengaruh antara karakter konsumen terhadap keputusan pembelian
pakaian muslimah’’ berdasarkan nilai signifikansi sig. lebih kecil
dari 0,05 yaitu sebesar 0,013 sehingga indikator yang
menggambarkan situasi terbukti berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pakaian muslimah pada responden.
3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji simultan ini dalam
hasil perhitungan ditunjukkan dalam F hitung. Secara lebih rinci F
hitung akan dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 301.232 3 100.411 26.250 .000b
Residual 348.094 91 3.825
Total 649.326 94
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
b. Predictors: (Constant), Karakter_Konsumen, Situasi, Demografi
Sumber: SPSS 22
Hasil pengujian statistik demografi, situasi dan karakter
konsumen terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai F
yang berada dibawah 0,05 (tingkat signifikan), F hitung lebih
besar dari F tabel (26,250 > 2,70) dan signifikansi kurang dari 0,05
(0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa demografi, situasi dan karakter konsumen
merupakan variabel bebas yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pakaian muslimah.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) secara
serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol sampai dengan satu.
R2 yang digunakan adalah nilai Adjusted R Squer yang
merupakan R2 yang telah disesuaikan. Adjusted R Squer
merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan
waktu sesuai variabel indenpenden ke dalam persamaan. Adapun
hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.13
Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .681a .464 .446 1.956 1.766
a. Predictors: (Constant), Karakter_Konsumen, Situasi, Demografi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: SPSS 22
Dari output diatas terlihat nilai korelasi adalah sebesar 0,681
dengan koefisien determinasi 0,446. Dengan demikian 44,6%
keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel demografi,
situasi dan karakter konsumen. Sedangkan sisanya (100% - 44,6%
= 55,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain Standart Eror of
Estimate (SEE) sebesar 1,956 semakin kecil SEE akan membuat
F. Pembahasan dan Analisis
1. Pengaruh Demografi Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah
Terdapat pengaruh antara demografi terhadap keputusan
pembelian pakaian muslimah, dari hasil uji parsial atau uji t ternyata
nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,026 > 1,98580) maka t hitung
berada pada daerah Ho ditolak dan Ha diterima, dan berdasarkan nilai
signifikansi sig. lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,003 secara parsial
demografi merupakan variabel bebas yang berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah. Dan t hitung positif
artinya demografi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
pakaian muslimah pada masyarakat Rejoagung Trangkil Pati.
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa selain berpakaian
muslimah merupakan suatu keharusan, responden memiliki keputusan
pembelian berdasarkan usia, status jenjang pendidikan atau
lingkungan sekitar dan dorongan keluarga.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ayu Mentari dan
Saed Armia (2017) yang berjudul pengaruh faktor demografi terhadap
keputusan pembelian mobil di kota Aceh dengan persepsi merek
mewah sebagai variabel mediasi, hasil penelitian menunjukkan
terdapat pengaruh yang signifikan positif antara demografi terhadap
keputusan pembelian.
2. Pengaruh Situasi Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah
Terdapat pengaruh antara situasi terhadap keputusan pembelian
pakaian muslimah, dari hasil uji parsial atau uji t menunjukkan t
hitung sebesar 3,162 dengan t tabel sebesar 1,98580. Nilai t hitung
lebih besar dari t tabel (3,162 >1,98580) dengan demikian, t hitung
berada pada daerah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat
muslimah. Dan t hitung positif artinya situasi berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah pada masyarakat
Rejoagung Trangkil Pati.
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa responden memiliki
keputusan pembelian berdasarkan pakaian muslimah dapat dengan
mudah dijumpai baik melalui media telekomunikasi (contoh: tv dan
telepon) maupun ditoko-toko terdekat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nova Kristian
Mamuaya (2016) yang berjudul the effect of situational factors and
product on cunsumer buying decisinon in hypermart at Manado city,
hasil penelitian menunjukkan situasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
3. Pengaruh Karakter Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah
Terdapat pengaruh karakter konsumen terhadap keputusan
pembelian dari hasil uji parsial atau t hitung menunjukkan t hitung
lebih besar dari t tabel (2,539 > 1,98580) dengan demikian Ho ditolak
dan Ha diterima. Sehingga terdapat pengaruh signifikan antara
karakter konsumen terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah.
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa responden memiliki
keputusan pembelian berdasarkan kepada kepercayaannya,
mempertimbangkan pendapat orang lain dan membeli produk yang
memberikan dampak terhadap orang- orang sekelilingnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kuncoro Aprilia
Hikmawati, Zainul Arifin, Kadarisman Hidayat (2016) yang berjudul
pengaruh karakteristik konsumen terhadap keputusan pembelian
(survei terhadap mahasiswa peserta telkomsel apprentice program
pembeli kartu simpati di grapari telkomsel Malang), hasil penelitian
menunjukkan bahwa karakter konsumen berpengaruh signifikan
4. Pengaruh Demografi, Situasi Dan Karakter Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah
Dari hasil uji simultan (uji F) demografi, situasi dan karakter
konsumen terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai F hitung
lebih besar dari F tabel (26,250 > 2,70) dan signifikansi kurang dari
0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa demografi, situasi dan karakter
konsumen merupakan variabel bebas yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pakaian muslimah.
Dan diketahui bahwa nilai korelasi adalah sebesar 0,681 dengan
koefisien determinasi 0,446. Dengan demikian 44,6% variasi
perubahan keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel
demografi, situasi dan karakter konsumen. Sedangkan sisanya (100% -
44,6% = 55,4%) keputusan pembelian pakaian muslimah dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain Standart Eror of Estimate (SEE).
G. Implikasi Penelitian 1. Implikasi Teoritis
Melihat hasil pengujian hipotesis penelitian diatas, maka terdapat
implikasi penelitian baik secara teoritik maupaun praktik, yaitu:
1. Teoritik
Implikasi teoritik dari penelitian ini adalah sebagai dukungan
empiris adanya pengaruh demografi, situasi dan karakter konsumen
terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah (studi masyarakat
desa Rejoagung Trangkil Pati). Temuan ini konsisten dengan hasil
penelitian Ayu Mentari dan Saed Armia (2017) yang telah
membuktikan bahwa secara parsial maupun simultan, demografi
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Nova Kristian Mamuaya (2016) yang telah membuktikan bahwa
secara parsial maupun simultan situasi berpengaruh secara positif dan
Hikmawati, Zainul Arifin, Kadarisman Hidayat (2016) yang telah
membuktikan secara parsial, karakter konsumen berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
2. Praktik
Implikasi praktik dari penelitian ini adalah
a. Perilaku konsumen dalam pembelian pakaian muslimah dapat
dipengaruhi oleh demografi, situasi dan karakter konsumen.
Apabila ketiga variabel tersebut berjalan dengan baik tentunya
minat pembelian pada pakaian muslimah akan meningkat.
b. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa demografi, situasi
dan karakter konsumen menjadikan konsumen melakukan
pembelian pakaian muslimah. Oleh karena itu produsen pakaian
muslimah perlu untuk lebih mensegmentasikan produknya agar