• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Letak Geografi - 7. BAB IV.compressed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Letak Geografi - 7. BAB IV.compressed"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

54 A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Letak Geografi

a) Keadaan Geografi

Desa Rejoagung berkedudukan kurang lebih 4 KM kearah utara

dari kantor kecamatan Trangkil. Batas-batas wilayah desa Rejoagung

adalah sebagai berikut:

-Sebelah utara : Desa Karangwage, Desa Krandan dan Desa

Kertomulyo

-Sebelah timur : Desa Guyangan dan Desa Jatimulyo

-Sebelah selatan : Desa Trangkil dan Desa Jatimulyo

-Sebelah barat : Desa Trangkil dan Desa Karanglegi.1

2. Luas Wilayah

Seluruhnya 139,100 Ha terdiri dari:

a) Tanah sawah : 82 Ha

b) Tanah karas/darat : 57,100 Ha

3. Pemerintahan

a) Desa Rejoagung klasifikasi tingkat desa swasembada.

b) Prasarana Pemerintahan Desa

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam rangka pelayanan

kepada masyarakat desa Rejoagung dilaksanakan di Kantor

Desa sebagai Pusat pemerintahan. Pelayanan masyarakat pada

tahun 2013 antara lain sebagai berikut:  Pelayanan pembuatan KK dan KTP  Pelayanan pernikahan

 Pelayanan surat-menyurat  Dan lain-lain.

1 Hasil dokumentasi dari pemerintah kabupaten/kota Pati desa Rejoagung kecamatan

(2)

c) Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa

Rejoagung

Gambar 4.12

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Rejoagung

2

Hasil dokumentasi dari pemerintah kabupaten/kota Pati desa Rejoagung kecamatan Trangkil pada bulan Oktober tahun 2016.

BASUKI KEPALA DESA

LEMBAGA KEMASYARAKA

TAN

BPD

ADYTIA YUDISTIRA, S.I.P SEKRETARIS DESA

JUMADI KAUR UMUM

YUKTRININGSIH KAUR KEUANGAN

SUCININGSIH STAF KAUR KEUANGAN

KOIRUL UMAM, S.Pd STAF KASI KESRA AHMAD ANWAR, S. Pd

KASI PEMERINTAHAN

MIFTAH STAF KAUR UMUM

H. MUSTHOFA KASI PEMBANGUNAN

MASKUR

STAF KASI PEMBANGUNAN

(3)

d) Bondo Deso

Hasil lelang tanah Bondo Deso di alokasikan untuk

menunjang kegiatan pemerintah, pembangunan serta

kemasyarakatan, dan agar pelaksanaannya sesuai dengan

program yang telah ditetapkan, maka perlu didukung dari

swadaya masyarakat.

e) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Didesa Rejoagung dalam rangka melaksanakan tugas

penarikan PBB dibagi dan dilaksanakan petugas kring sesuai

dengan tugasnya. Para kring menyadari bahwa sesuai dengan

bagiannya menjadi tanggungjawabnya sendiri.

Kesadaran masyarakat dalam membayar PBB sudah cukup

baik, namun kesadaran sebagai wajib pajak dalam membayar

tersebut perlu dilaksanakan dari rumah kerumah wajib pajak

dan perlu di tingkatkan sehinggga pelunasan PBB dapat

tercapai sesuai target yang ditentukan, untuk itu perlu bantuan

dari semua pihak dalam mensukseskan program tersebut. PBB

pada setiap tahunnya lunas 100%.3

4. Penduduk dan Tenaga Kerja

a) Kependudukan

Jumlah penduduk desa Rejoagung pada tahun 2016 tercatat

3.372 jiwa yang terdiri dari 1.656 penduduk laki-laki dan 1.716

penduduk perempuan.

Pada tahun 2016 penduduk pendatang baru di desa

Rejoagung sebanyak 31 jiwa, sebaliknya penduduk yang pindah

sebesar 25 jiwa.

b) Keluarga Berencana

Banyaknya peserta KB aktif di desa Rejoagung sebesar 905

orang, dimana sebagian besar menggunakan metode kontrasepsi

3

(4)

suntik sebanyak 683 orang, menggunakan pil sebanyak 153 orang,

IUD sebanyak 3 orang, MOP sebanyak 19 orang, MOW sebanyak

16 orang, KB Mandiri sebanyak 683 orang, dan INP sebanyak 32

orang.

c) Tenaga kerja

Sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa

Rejoagung adalah petani, buruh industri, peternak, pedagang dan

buruh bangunan.

Tabel 4.14

Jenis Mata Pencaharian

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1. Petani Pemilik Tanah 158

2. Petani Penggarap Tanah 359

3. Buruh Tani 402

4. Buruh Industri 108

5. Peternak 210

6. Buruh Bangunan 98

7. Nelayan 4

8. Pengkrajin / Industri Kecil 26

9. Pengusaha / Wiraswasta 3

10. Pedagang 32

11. Pegawai Negeri Sipil 23

12. Pensiunan PNS 7

13. Polri 1

14. Pensiunan Polri -

15. TNI 1

16. Pensiunan TNI -

17. Aparat Pemerintahan Desa 6

18. Lain-Lain 19

5. Sosial Budaya

a) Pendidikan dan Kebudayaan

Sarana pendidikan yang tersedia di desa Rejoagung yaitu

Taman Pendidikan Al-Qur’an sebanyak 1 buah, Taman Kanak

4

(5)

Kanak / RA sebanyak 1 buah, PAUD sebanyak 1 buah, Sekolah

Dasar sebanyak 2 buah, Madrasah Diniyah (Madin) sebanyak 1

buah, dan Pondok Pesantren sebanyak 1 buah.

b) Kesehatan

Kegiatan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) /Polindes dalam

rangka membantu masyarakat desa Rejoagung dibidang kesehatan

ditangani oleh Bidan Kesehatan.

c) Agama

Mayoritas penduduk desa Rejoagung memeluk Agama

Islam yaitu sebanyak 3.349 orang dan pemeluk Agama Kristen

sebanyak 11 orang.5

B. Gambaran Umum Responden

Diskripsi responden disajikan dalam penelitian ini guna untuk

menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan

informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Penyajian

data deskriptif penelitian ini bertujuan agar dapat dilihat profil dari data

penelitian tersebut dan hubungan antar variabel yang digunakan dalam

penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang cara

pengambilan responden adalah dengan menggunakan angket. Untuk

penyebaran kuesionernya dilakukan dengan cara peneliti langsung

mendatangi masyarakat desa Rejoagung, Trangkil, Pati dan menyerahkan

kuesioner yang ada untuk diisi responden, hal ini dimaksudkan agar lebih

efektif untuk meningkatkan respon date responden dalam penelitian ini,

dengan mengambil sampel sebanyak 95 responden sebagai syarat dalam

pemenuhan sampel yang dapat mewakili populasi. Dalam hal ini peneliti

membagi karakteristik responden sebagai berikut:

5 Hasil dokumentasi dari pemerintah kabupaten/kota Pati desa Rejoagung kecamatan

(6)

1. Usia Responden

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

15-30 65 68,42%

31-40 24 25,27%

>40 6 6,31%

Jumlah 95 100%

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 95

responden yang berusia 15-30 tahun sebesar 65 atau 68,42%, yang

berusia 31-40 tahun sebesar 24 atau 25,27% dan yang berusia >40

tahun sebesar 6 atau 6,31%.

2. Jenis kelamin responden

Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri hanya jenis kelamin

perempuan yang seluruhnya berjumlah sebanyak 95 responden.

3. Pendidikan Responden

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 95 responden

diperoleh data tentang status pendidikan responden penelitian. Tabel

berikut menujukkan identitas responden berdasarkan status

pendidikannya.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SD 16 16,84%

SMP 20 21.05%

SMA 55 57,9%

D3/S1 4 4,21%

Jumlah 95 100%

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa 95 responden yang

(7)

SMA/ Sederajat yaitu sebesar 55 atau 57,9%. Sedangkan distribusi

yang tingkat pendidikan yang lain adalah berpendidikan SD sebanyak

16 atau 16,84%, responden yang berpendidikan SMP/ Sederajat

sebanyak 20 atau 21.05 dan responden yang berpendidikan D3/

Sederajat sebanyak 4 atau 4,21%.

C. Deskripsi Angket

Hasil dari masing-masing jawaban responden tentang demografi,

situasi dan karakter konsumen terhadap keputusan pembelian pakaian

muslimah:

1. Variabel Demografi (X1)

Tabel 4.4

Hasil dari Jawaban Responden

Variabel Item Total STS

(%) Total TS

(%) Total N

(%) Total S

(%) Total SS

(%)

Demografi D1 D2 D3 D4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 26 0 0 38,9 27,4 0 5 33 21 0 5,3 34,7 22,1 68 68 22 41 71,6 71,6 23,2 43,2 27 22 3 7 28,4 23,2 3,2 7,4 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:

a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 27, yang

menjawab setuju 68, yang menjawab netral 0, yang menjawab

tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Maka

dapat disimpulkan mayoritas responden setuju bahwa ketika

membeli pakaian muslimah menyesuaikan usia.

b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 22, yang

menjawab setuju 68, yang menjawab netral 5, yang menjawab

tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Hal

tersebut menunjukkan bahwa responden setuju jika berpakaian

muslimah merupakan suatu keharusan.

c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 3, yang

(8)

tidak setuju 37, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Maka

dapat disimpulkan mayoritas responden tidak setuju jika

membeli pakaian muslimah karena status pendidikan dan

lingkungan sekitar.

d. Pada Item (4) responden yang menjawab sangat setuju 7, yang

menjawab setuju 41, yang menjawab netral 21, yang menjawab

tidak setuju 26, yang menjawab sangat tidak setuju 0. Maka

dapat disimpulkan mayoritas responden setuju jika membeli

pakaian muslimah karena dorongan dari keluarga.

2. Variabel Situasi (X2)

Tabel 4.5

Hasil dari Jawaban Responden

Variabel Item Total STS

(%) Total TS

(%) Total N

(%) Total S

(%) Total SS

(%)

Situasi S1 S2 S3 0 0 0 0 0 0 23 1 1 24,2 1,1 1,1 41 25 19 43,2 26,3 20,0 28 67 61 29,5 70,5 64,2 3 2 14 3,2 2,1 14,7 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:

a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 3, yang

menjawab setuju 28, yang menjawab netral 41, yang

menjawab tidak setuju 23, yang menjawab sangat tidak setuju

0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden netral atau

ragu-ragu ketika membeli pakaian muslimah karena pengaruh

lingkungan fisik.

b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 2, yang

menjawab setuju 67, yang menjawab netral 25, yang

menjawab tidak setuju 1, yang menjawab sangat tidak setuju

0. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju

bahwa membeli pakaian muslimah karena pengaruh dari

(9)

c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 14,

yang menjawab setuju 61, yang menjawab netral 19, yang

menjawab tidak setuju 1, yang menjawab sangat tidak setuju

0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju ketika

membeli pakaian muslimah karena pengaruh keadaan

terdahulu atau suasana hati.

3. Variabel Karakter Konsumen (X3) Tabel 4.6

Hasil dari Jawaban Responden

Variabel Item Total

STS

(%) Total

TS

(%) Total

N

(%) Total

S

(%) Total

SS (%) Karakter Konsumen KK1 KK2 KK3 0 0 1 0 0 1,1 0 17 18 0 17,9 18,9 5 57 50 5,3 60,0 52,6 53 21 26 55,8 22,1 27,4 37 0 0 38,9 0 0

Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:

a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 37,

yang menjawab setuju 53, yang menjawab netral 5, yang

menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak setuju

0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju

bahwa ketika membeli pakaian muslimah menyesuaikan

dengan karakternya.

b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 0,

yang menjawab setuju 21, yang menjawab netral 57, yang

menjawab tidak setuju 17, yang menjawab sangat tidak setuju

0. Maka dapat disimpulkan bahwa responden netral atau

masih ragu jika membeli pakaian muslimah karena dorongan

dari orang lain.

c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 0,

(10)

menjawab tidak setuju 18, yang menjawab sangat tidak setuju

1. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden netral atau

ragu-ragu jika pakaian muslimah dapat meningkatkan gengsi

di lingkungan sekitar.

4. Variabel Keputusan Pembelian (Y) Tabel 4.7

Hasil dari Jawaban Responden

Variabel Item Total STS

(%) Total TS

(%) Total N

(%) Total S

(%) Total SS (%) Keputusan Pembelian KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 5 2 0 0 0 6,3 5,3 2,10 0 0 2 20 28 30 4 20 2,1 21,1 29,5 31,6 4,2 21,1 46 63 57 55 48 46 48,4 66,3 60,0 57,9 50,5 48,4 47 6 5 8 43 29 49,5 6,3 5,3 8,4 45,3 30,5 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa:

a. Pada Item (1) responden yang menjawab sangat setuju 47,

yang menjawab setuju 46, yang menjawab netral 2, yang

menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak

setuju 0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden

sangat setuju bahwa ketika membeli pakaian muslimah

karena kebutuhan pribadi.

b. Pada Item (2) responden yang menjawab sangat setuju 6,

yang menjawab setuju 63, yang menjawab netral 20, yang

menjawab tidak setuju 6, yang menjawab sangat tidak

setuju 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

responden setuju sebelum membeli pakaian muslimah

mencari informasi terlebih dahulu.

c. Pada Item (3) responden yang menjawab sangat setuju 5,

yang menjawab setuju 57, yang menjawab netral 28, yang

(11)

setuju 0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden

setuju bahwa sebelum membeli pakaian muslimah

membandingkan terlebih dahulu dari informasi yang

diperoleh.

d. Pada Item (4) responden yang menjawab sangat setuju 8,

yang menjawab setuju 55, yang menjawab netral 30, yang

menjawab tidak setuju 2, yang menjawab sangat tidak

setuju 0. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden

setuju bahwa ketika membeli pakaian muslimah setelah

membandingkan dari beberapa alternatif pilihan.

e. Pada Item (5) responden yang menjawab sangat setuju 43,

yang menjawab setuju 48, yang menjawab netral 4, yang

menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak

setuju 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden

setuju ketika membeli pakaian muslimah yang sesuai

dengan yang diinginkan.

f. Pada Item (6) responden yang menjawab sangat setuju 29,

yang menjawab setuju 46, yang menjawab netral 20, yang

menjawab tidak setuju 0, yang menjawab sangat tidak

setuju 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden

setuju setelah membeli pakaian muslimah mereka

semakin termotivasi menggunakan pakaian muslimah.

D. Uji Asumsi klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas didalam regresi adalah dengan model Tolerance dan

(12)

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.597 1.775 4.844 .000

Demografi .382 .126 .307 3.026 .003 .572 1.749

Situasi .506 .160 .290 3.162 .002 .703 1.423

Karakter_Konsumen .423 .167 .237 2.539 .013 .677 1.477

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: SPSS 22

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan

diketahui bahwa nilai tolerance variabel demografi, situasi dan

karakter konsumen masing-masing sebesar; 0,572, 0,703, 0,677 dan

VIF masing-masing sebesar:1.749, 1.423, 1.477. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki tolerance kurang dari

0,10 dan tidak ada variabel bebas yang memiliki VIF yang lebih besar

dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar

variabel bebas dalam model regresi.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika Variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi homoskedastisitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskesdastisitas dapat

(13)

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot

Sumber: SPSS 22

Berdasarkan grafik scattrerplot menunjukkan bahwa ada pola yang

tidak jelas, serta ada titik yang menyebar diatas dan dibawah sumbu Y.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

3. Uji Autokolerasi

Hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin-Watson atas

residual persamaan regresi diperoleh angka d hitung sebesar 1,766.

Untuk menguji gejala autokorelasi maka d hitung sebesar 1,766

tersebut dibandingkan dengan nilai d teoritis dalam tabel d-statistik

Dubin-Watson dengan signifikansi α = 5%. Dari tabel Durbin-Watson

diperoleh nilai dl sebesar 1,6015 dan du sebesar 1,7316 karena hasil

pengujiannya adalah 1,7316 < d < 4 – du (1,7316 < 1,766 < 4 –

1,7316), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif

untuk tingkat signifikansi α = 5% atau dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif karena d lebih besar daripada du dan

lebih kecil daripada 4-du. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah

(14)

Tabel 4.9

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .681a .464 .446 1.956 1.766

a. Predictors: (Constant), Karakter_Konsumen, Situasi, Demografi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: SPSS 22

4. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Adapun hasil pengujian normalitas adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot

Sumber: SPSS 22

Berdasarkan gambar diatas Normal Probability Plot menunjukkan

bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal

(15)

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Sumber: SPSS 22

Selain itu juga dapat dilihat grafik histogram pada gamber diatas

residual data telah menunjukkan kurva normal yang membentuk

lonceng sempurna. Dengan demikian, data yang digunakan telah

memenuhi asumsi klasik dan dapat dikatan data terdistribusi normal.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini dilakukan untuk menguji hipotesis dari

penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu mengetahui

apakah ada pengaruh anatara variabel demografi, situasi dan

karakter konsumen terhadap keputusan pembelian pakaian

(16)

Tabel 4.10

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.597 1.775 4.844 .000

Demografi .382 .126 .307 3.026 .003 .572 1.749

Situasi .506 .160 .290 3.162 .002 .703 1.423

Karakter_Konsumen .423 .167 .237 2.539 .013 .677 1.477

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: SPSS 22

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel

diatas koefisien untuk variabel bebas X1 = 0,382, X2 = 0,506 X3 =

0,423 dan konstanta sebesar 8.597 sehingga model persamaan

regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 8,597 + 0,382X1+ 0,506 X2+ 0,423X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian

X1 = Demografi

X2 = Situasi

X3 = Karakter konsumen

a = konstanta

e = Variabel independen lain diluar model regresi

Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

1) Nilai konstanta dari hasil penelitian menunjukkan nilai

yang positif yaitu sebesar 8,597 artinya tidak ada

pengaruh dari ketiga variabel independen faktor lain,

maka variabel keputusan pembelian (Y) memiliki nilai

sebesar konstanta tersebut yaitu 8,597.

2) Koefisien regresi variabel demografi (X1) 0,382

(17)

akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 3,82%

jika variabel independen lain dianggap konstan.

3) Koefisien regresi variabel situasi (X2) 0,506

menyatakan bahwa jika terjadi kenaikan sebesar 100%

akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 5,06%

jika variabel independen lain dianggap konstan.

4) Koefisien regresi variabel karakter konsumen (X3)

0,423 menyatakan bahwa jika terjadi kenaikan sebesar

100% akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar

4,23% jika variabel independen lain dianggap konstan.

2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi variabel independen (X) secara parsial (individual)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji parsial

ini dalam hasil perhitungan statistik ditunjukkan dalam t hitung.

Secara lebih rinci dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial ( Uji t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.597 1.775 4.844 .000

Demografi .382 .126 .307 3.026 .003 .572 1.749

Situasi .506 .160 .290 3.162 .002 .703 1.423

Karakter_Konsumen .423 .167 .237 2.539 .013 .677 1.477

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: SPSS 22

1) Pengaruh Demografi Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengujian statistik demografi terhadap keputusan

pembelian menunjukkan t hitung 3,026 dengan t tabel 1,98580.

(18)

signifikan). Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,026 >

1,98580) maka Ho ditolak secara parsial demografi merupakan

variabel bebas yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian

pakaian muslimah. T hitung positif artinya demografi berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah.

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ‘’ terdapat

pengaruh antara demografi terhadap keputusan pembelian pakaian

muslimah’’ berdasarkan nilai signifikansi sig. lebih kecil dari 0,05

yaitu sebesar 0,003 sehingga indikator yang menggambarkan

demografi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian

muslimah pada responden.

2) Pengaruh Situasi Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengujian statistik situasi terhadap keputusan

pembelian menunjukkan t hitung 3,162 dengan t tabel 1,98580.

Dan pada p value (sig) 0,002 yang berada di bawah 0,05 (tingkat

signifikan). Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,162

>1,98580) dengan demikian, t hitung berada pada daerah Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara situasi

terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah. T hitung positif

artinya situasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

pakaian muslimah.

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ‘’ terdapat

pengaruh antara situasi terhadap keputusan pembelian pakaian

muslimah’’ berdasarkan nilai signifikansi sig. lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,002 sehingga indikator yang menggambarkan

situasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian

muslimah pada responden.

3) Pengaruh Karakter Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengujian statistik karakter konsumen terhadap

(19)

1,98580. Dan pada p value (sig) 0,013 yang berada di bawah 0,05

(tingkat signifikan). Ini berarti t hitung lebih besar dari t tabel

(2,539> 1,98580) dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima

maka karakter konsumen merupakan variabel bebas yang

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

pakaian muslimah.

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ‘’terdapat

pengaruh antara karakter konsumen terhadap keputusan pembelian

pakaian muslimah’’ berdasarkan nilai signifikansi sig. lebih kecil

dari 0,05 yaitu sebesar 0,013 sehingga indikator yang

menggambarkan situasi terbukti berpengaruh terhadap keputusan

pembelian pakaian muslimah pada responden.

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji simultan ini dalam

hasil perhitungan ditunjukkan dalam F hitung. Secara lebih rinci F

hitung akan dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 301.232 3 100.411 26.250 .000b

Residual 348.094 91 3.825

Total 649.326 94

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

b. Predictors: (Constant), Karakter_Konsumen, Situasi, Demografi

Sumber: SPSS 22

Hasil pengujian statistik demografi, situasi dan karakter

konsumen terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai F

(20)

yang berada dibawah 0,05 (tingkat signifikan), F hitung lebih

besar dari F tabel (26,250 > 2,70) dan signifikansi kurang dari 0,05

(0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa demografi, situasi dan karakter konsumen

merupakan variabel bebas yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian pakaian muslimah.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui

prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) secara

serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol sampai dengan satu.

R2 yang digunakan adalah nilai Adjusted R Squer yang

merupakan R2 yang telah disesuaikan. Adjusted R Squer

merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan

waktu sesuai variabel indenpenden ke dalam persamaan. Adapun

hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.13

Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .681a .464 .446 1.956 1.766

a. Predictors: (Constant), Karakter_Konsumen, Situasi, Demografi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: SPSS 22

Dari output diatas terlihat nilai korelasi adalah sebesar 0,681

dengan koefisien determinasi 0,446. Dengan demikian 44,6%

keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel demografi,

situasi dan karakter konsumen. Sedangkan sisanya (100% - 44,6%

= 55,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain Standart Eror of

Estimate (SEE) sebesar 1,956 semakin kecil SEE akan membuat

(21)

F. Pembahasan dan Analisis

1. Pengaruh Demografi Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah

Terdapat pengaruh antara demografi terhadap keputusan

pembelian pakaian muslimah, dari hasil uji parsial atau uji t ternyata

nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,026 > 1,98580) maka t hitung

berada pada daerah Ho ditolak dan Ha diterima, dan berdasarkan nilai

signifikansi sig. lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,003 secara parsial

demografi merupakan variabel bebas yang berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah. Dan t hitung positif

artinya demografi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

pakaian muslimah pada masyarakat Rejoagung Trangkil Pati.

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa selain berpakaian

muslimah merupakan suatu keharusan, responden memiliki keputusan

pembelian berdasarkan usia, status jenjang pendidikan atau

lingkungan sekitar dan dorongan keluarga.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ayu Mentari dan

Saed Armia (2017) yang berjudul pengaruh faktor demografi terhadap

keputusan pembelian mobil di kota Aceh dengan persepsi merek

mewah sebagai variabel mediasi, hasil penelitian menunjukkan

terdapat pengaruh yang signifikan positif antara demografi terhadap

keputusan pembelian.

2. Pengaruh Situasi Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah

Terdapat pengaruh antara situasi terhadap keputusan pembelian

pakaian muslimah, dari hasil uji parsial atau uji t menunjukkan t

hitung sebesar 3,162 dengan t tabel sebesar 1,98580. Nilai t hitung

lebih besar dari t tabel (3,162 >1,98580) dengan demikian, t hitung

berada pada daerah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

(22)

muslimah. Dan t hitung positif artinya situasi berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah pada masyarakat

Rejoagung Trangkil Pati.

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa responden memiliki

keputusan pembelian berdasarkan pakaian muslimah dapat dengan

mudah dijumpai baik melalui media telekomunikasi (contoh: tv dan

telepon) maupun ditoko-toko terdekat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nova Kristian

Mamuaya (2016) yang berjudul the effect of situational factors and

product on cunsumer buying decisinon in hypermart at Manado city,

hasil penelitian menunjukkan situasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

3. Pengaruh Karakter Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah

Terdapat pengaruh karakter konsumen terhadap keputusan

pembelian dari hasil uji parsial atau t hitung menunjukkan t hitung

lebih besar dari t tabel (2,539 > 1,98580) dengan demikian Ho ditolak

dan Ha diterima. Sehingga terdapat pengaruh signifikan antara

karakter konsumen terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah.

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa responden memiliki

keputusan pembelian berdasarkan kepada kepercayaannya,

mempertimbangkan pendapat orang lain dan membeli produk yang

memberikan dampak terhadap orang- orang sekelilingnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kuncoro Aprilia

Hikmawati, Zainul Arifin, Kadarisman Hidayat (2016) yang berjudul

pengaruh karakteristik konsumen terhadap keputusan pembelian

(survei terhadap mahasiswa peserta telkomsel apprentice program

pembeli kartu simpati di grapari telkomsel Malang), hasil penelitian

menunjukkan bahwa karakter konsumen berpengaruh signifikan

(23)

4. Pengaruh Demografi, Situasi Dan Karakter Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Muslimah

Dari hasil uji simultan (uji F) demografi, situasi dan karakter

konsumen terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai F hitung

lebih besar dari F tabel (26,250 > 2,70) dan signifikansi kurang dari

0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa demografi, situasi dan karakter

konsumen merupakan variabel bebas yang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian pakaian muslimah.

Dan diketahui bahwa nilai korelasi adalah sebesar 0,681 dengan

koefisien determinasi 0,446. Dengan demikian 44,6% variasi

perubahan keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel

demografi, situasi dan karakter konsumen. Sedangkan sisanya (100% -

44,6% = 55,4%) keputusan pembelian pakaian muslimah dijelaskan

oleh sebab-sebab yang lain Standart Eror of Estimate (SEE).

G. Implikasi Penelitian 1. Implikasi Teoritis

Melihat hasil pengujian hipotesis penelitian diatas, maka terdapat

implikasi penelitian baik secara teoritik maupaun praktik, yaitu:

1. Teoritik

Implikasi teoritik dari penelitian ini adalah sebagai dukungan

empiris adanya pengaruh demografi, situasi dan karakter konsumen

terhadap keputusan pembelian pakaian muslimah (studi masyarakat

desa Rejoagung Trangkil Pati). Temuan ini konsisten dengan hasil

penelitian Ayu Mentari dan Saed Armia (2017) yang telah

membuktikan bahwa secara parsial maupun simultan, demografi

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

Nova Kristian Mamuaya (2016) yang telah membuktikan bahwa

secara parsial maupun simultan situasi berpengaruh secara positif dan

(24)

Hikmawati, Zainul Arifin, Kadarisman Hidayat (2016) yang telah

membuktikan secara parsial, karakter konsumen berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

2. Praktik

Implikasi praktik dari penelitian ini adalah

a. Perilaku konsumen dalam pembelian pakaian muslimah dapat

dipengaruhi oleh demografi, situasi dan karakter konsumen.

Apabila ketiga variabel tersebut berjalan dengan baik tentunya

minat pembelian pada pakaian muslimah akan meningkat.

b. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa demografi, situasi

dan karakter konsumen menjadikan konsumen melakukan

pembelian pakaian muslimah. Oleh karena itu produsen pakaian

muslimah perlu untuk lebih mensegmentasikan produknya agar

Gambar

Gambar 4.12
Tabel 4.14 Jenis Mata Pencaharian
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Tabel 4.4 Hasil dari Jawaban Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menemukan bahwa terdapat delapan tupoksi dari 10 tupoksi TN yang penjabaran pelaksanaannya berupa pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan

Maka keberadaan Pelabuhan menjadi hal penting dalam upaya peningkatan berbagai sektor yang ada di Indonesia KONDISI STRATEGIS INDONESIA Pelabuhan Balikpapan Pelabuhan Tj

Dengan adanya hubungan linier yang bermakna antara kadar sulfametoksazol dalam matriks tablet secara KLT-densitometri dengan aktivitas antibakteri yang dinyatakan dengan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Sejarah dengan

Dalam penerapannya, muqarnas dapat bertransformasi menjadi bentuk yang benar- benar tiga dimensional, seperti yang terdapat pada kubah-kubah dan relung pintu gerbang, dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keja- dian putting susu lecet pada ibu nifas yang termasuk kelompok perlakuan di Puskesmas Gandusari Keca- matan Gandusari Kabupaten

Sebaliknya siswa dengan Self-Efficacy yang lemah atau rendah cenderung rentan dan mudah menyerah menghadapi masalah matematika tersebut, mengalami kesulitan dalam

Yayasan pendidikan di Kota Binjai tidak dapat dipungkiri merupakan lembaga yang signifikan dalam pengembangan Islam, oleh karena itu perlu untuk menginventarisasi