• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 2.1 Definisi Multimedia (Vaughan, 2004)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 2.1 Definisi Multimedia (Vaughan, 2004)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Multimedia

2.1.1 Definisi Multimedia

Menurut Vaughan (2004), Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

1. Multimedia Interaktif

Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

2. Multimedia Hiperaktif

Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

3. Multimedia Linear

Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Dari definisi tersebut, sebuah sistem multimedia dapat digambarkan seperti Gambar 2.1.

(2)

2.1.2 Penggunaan Multimedia

Menurut Vaughan (2004), menyatakan dalam teorinya bahwa penerapan Multimedia dapat masuk dan menjadi alat bantu yang menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bisnis

Aplikasi multimedia dalam bisnis meliputi presentasi, pengajaran, pemasaran, periklanan, demo produk, database, catalog, instant message dan komunikasi jaringan. Tidak ketinggalan video conference, yang memungkinkan adanya tatap muka tanpa harus berada didalam suatu tempat yang sama. Dengan adanya aplikasi multimedia inilah, perusahaan-perusahaan dapat menjalani bisnisnya lebih lancar.

2. Pendidikan

Aplikasi multimedia dalam bidang ini mengubah proses belajar mengajar yang konvensional menjadi lebih menarik dan interaktif, sehingga proses belajar-mengajar tidak terlalu monoton seperti selama ini yang dilakukan di sekolah-sekolah pada umumnya. Contohnya seperti aplikasi multimedia untuk meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak. Aplikasi tersebut dapat disisipkan animasi-animasi yang tentunya menarik bagi anak-anak sehingga dapat membantu meningkatkan minat mereka dalam membaca maupun belajar hal lainnya.

3. Rumah

Aplikasi multimedia dalam rumah sangat beraneka ragam. Contohnya komputer yang menggunakan CD-ROM atau DVD-ROM sebagai alat penyalur multimedia. Terdapat juga mesin-mesin permainan yang menggunakan televisi sebagai penyalur multimedia, seperti : Sega, Nintendo, playstation, x-box, dan sebagainya dimana semua permainannya menggunakan elemen-elemen multimedia.

(3)

2.2 Pengertian Story Game Edukasi

Menurut Michael (2011), Kata Story dalam bahasa indonesia memiliki arti cerita, secara umum adalah suatu urutan kejadian, namun kadang-kadang disebut juga narasi atau dalam kamus bahasa inggris “Narrative” yang kita tahu narasi lebih cenderung pada pengertian sebagai perbuatan yang sedang menceritakan suatu cerita, yang lebih tepat disebut dengan storytelling. Cerita yang disajikan melalui storytelling akan mengisi memori anak dengan berbagai informasi termasuk nilai-nilai kehidupan dari berbagai sudut pandang (Majid, 2008). Peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita akan memperkaya pengalaman anak sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi pemecahan masalah atau mengubah perilaku (Burns, 2005).

Kata Game berasal dari bahasa Inggris. Dalam kamus bahasa Indonesia istilah “Game” adalah permainan. Permainan merupakan bagian dari bermain dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan. Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, bermain dan budaya. Sebuah permainan adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam konflik buatan. Disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan merupakan rekayasa atau buatan. Dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (Zamroni et al ; 2013). Story Game adalah jenis permainan yang berfokus pada karakter dan alur cerita. Story Game dirasa tepat dijadikan metode pembelajaran bagi anak karena sifatnya yang menyenangkan, tidak menggurui, serta dapat mengembangkan imajinasi.

(4)

Education merupakan kata dalam bahasa Inggris yang memiliki arti pembelajaran. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Zamroni et al ; 2013).

Education games (permainan edukasi) menurut Andang Ismail (2006) dalam bukunya Education Games, yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Menurut Virvou (2005) teknologi game (edukasi) dapat memotivasi pembelajaran dan melibatkan pemain, sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan.

2.3 Pengertian Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruption atau corruptus , yang selanjutnya disebutkan bahwa corruption itu berasal pula dari kata asal corrumpere, suatu kata dalam bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin itulah turun kebanyak bahasa Eropa seperti Inggris, yaitu corruption, corrupt; Belanda, yaitu corruptive (korruptie), dapat atau patut diduga bahwa istilah korupsi berasal dari bahasa Belanda dan menjadi bahasa Indonesia, yaitu “korupsi”, yang mengandung arti perbuatan korup, penyuapan. (Ermansjah Djaja, 2010 : 23)

Menurut Melgar, et al (2010), Korupsi dan persepsi korupsi dapat dianggap sebagai fenomena budaya karena tidak hanya tergantung dari bagaimana masyarakat memahami aturan dan penyimpangan tetapi juga dari nilai-nilai dan moral pribadi.

(5)

2.4 Pengertian Pendidikan Anti Korupsi

Menurut Definisi pendidikan korupsi berasal dari serangkaian isu korupsi yang lebih umum, termasuk penyalahgunaan otoritas untuk keuntungan pribadi. Jika sistem pendidikan korupsi di terapkan secara luas, maka pendidikan korupsi dapat berhubungan dengan aspek lain termasuk ambisi suatu bangsa dalam memajukan bidang sosial dan ekonomi (S.P. Heyneman, 2004).

Menurut Handoyo et al (2009), Pendidikan anti korupsi adalah pendidikan untuk menanamkan nilai-niai pada anak. Pendidikan anti korupsi sangatlah penting karena pendidikan anti korupsi memiliki banyak nilai yang harus dikembangkan. Pendidikan anti korupsi berfokus pada pengembangan tata nilai dan juga moralitas pada tiap individu. nilai-nilai yang dapat disemaikan kepada generasi muda, terutama mereka yang masih duduk di bangku sekolah diantaranya adalah kejujuran, tanggung jawab, keberanian, keadilan, keterbukaan, kedisiplinan, kesederhanaan, kerja keras, dan kepedulian.

Menurut Amukowa et al (2013), Pendidikan anti korupsi terikat pada berbagai strategi, yang terdiri dari pengendalian diri, penundaan pelaksanaan dan niat Dengan strategi mengubah situasi pilihan, orang mungkin mengubah situasi pilihan dalam beberapa cara : mereka mungkin membebankan pada diri mereka sendiri dengan bertindak sesuai dengan tujuan meraka untuk jangka panjang.

2.5 Adobe Flash Professional CS6

Menurut MADCOM (2011) Adobe Flash Professional CS6 adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan oleh para Animator untuk menghasilkan animasi yang professional. Di antara program-program animasi, program Adobe Flash ProfessionalCS6 merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan animasi, seperti Animasi Interaktif, Game, Commpany Profile, Presentasi , Movie, e-card dan animasi yang digunakan dalam situs web.

(6)

Berikut merupakan halaman utama (Start Page) adalah tampilan yang muncul pertama kali ketika mengakses aplikasi Adobe Flash Professional CS6.

Gambar 2.2 Tampilan Start Page

Jendela utama merupakan area kerja dari pembuatan program yang dilakukan dalam stage dengan didukung oleh tools. Berikut adalah tampilan pada jendela utama terdiri dari menu bar, timeline, properties, stage, toolbox.

(7)

2.5.1 Ruang Kerja Adobe Flash Professional CS6

Menurut MADCOM (2011), Ruang Kerja Adobe Flash Professional CS6 adalah :

1. Menu Bar, berisi perintah-perintah operasi yang ada di adobe flash professional CS6. Menu bar terdapat menu file, menu edit, menu view, menu insert, menu modify, menu text, menu commands, menu control, menu debug, menu windows dan menu help.

2. Timeline, jendela yang digunakan untuk mengontrol dan mengelompokan layer, penentuan masa tampilan objek atau movie clip pada tiap layer, dan lain-lain.

3. Properties, menampilkan informasi-informasi yang berkaitan dengan objek yang sedang aktif seperti gambar, teks, stage dan lain sebagainya.

4. Stage, halaman kerja yang digunakan untuk menampilkan berbagai

macam objek flash yang ditampilkan.

5. Toolbox, kumpulan tool atau peralatan yang mempunyai fungsi-fumgsi tersendiri untuk berbagai keperluan seperti desain, editing dan pengaturan gambar atau objek.

Library, tempat menyimpan objek-objek seperti movie clip, graphic, button, sound, video yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.

(8)

Berikut merupakan tabel fungsi Toolbox pada Adobe Flash Professional CS6. Tabel 2.1 Fungsi Toolbox pada Adobe Flash Professional CS6

Ikon Nama Alat Keterangan

Selection Tool Memilih atau melakukan seleksi pada suatu objek.

Subselection Tool Melakukan seleksi lebih detail pada objek.

Free Transform Tool Mentransform atau merubah suatu objek yang terseleksi secara bebas.

3D Rotation Tool Membuat efek 3 dimensi pada objek.

Lasso Tool Melakukan seleksi dengan

menggambar sebuah garis seleksi.

Pen Tool Menggambar garis dengan titik-titik tertentu.

Text Tool Membuat objek dengan teks.

Line Tool Membuat garis lurus.

Rectangle Tool Membuat objek berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar.

Pencil Tool Menggambar garis secara bebas.

Brush Tool Menggambar garis-garis dengan bentuk-bentuk bebas.

Deco Tool Membuat gambar yang telah tersedia sesuai setting.

Bone Tool Menambahkan efek tulang pada objek.

Paint Bucket Tool Mengubah area kosong dengan warna yang diinginkan.

(9)

(Lanjutan) Tabel 2.1

Eyedropper Tool Mengambil sampel warna dari sebuah gambar atau objek.

Eraser Tool Menghapus objek, warna atau garis.

Hand Tool Menggeser tampilan stage tanpa mengubah ukuran.

Zoom Tool Memperbesar atau memperkecil tampilan pada stage.

Stroke Color Memberi warna pada garis.

Fill Color Memberi warna pada objek.

Black and White Memilih warna hitam atau putih saja.

Swap Color Menukar warna fill dan stroke atau sebaliknya dari suatu objek.

2.6 Metode Luther

Dalam metode Luther (Binanto, 2010) Perancangan dan pembuatan aplikasi, terdapat 6 tahap namun keenam tahap tersebut tidak harus berurutan dalam praktiknya, melainkan tahap-tahap tersebut bisa dapat bertukar posisi tergantung kebutuhan. Tahap pengembangan sistem ini terdiri dari :

1. Concept

Tahap concept (pengonsepan) adalah tahap untuk menentukan tujuan dan siapa pengguna program (identification audiens). Tujuan dan pengguna akhir program berpengaruh pada nuansa multimedia sebagai pencerminan dari identitas organisasi yang menginginkan informasi sampai pada pengguna akhir. Karakteristik pengguna termasuk kemampuan pengguna juga perlu dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi pembuatan desain.

(10)

2. Design

Design (perancangan) adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material/bahan untuk program. Spesifikasi dibuat serinci mungkin sehingga pada tahap berikutnya, yaitu material collection dan assembly, pengambilan keputusan baru tidak diperlukan lagi, cukup menggunakan keputusan yang sudah ditentukan pada tahap ini. Meskipun demikian, pada akhirnya pengerjaan proyek pada tahap awal masih akan sering mengalami penambahan bahan atau pengurangan bagian aplikasi atau perubahan-perubahan lain. Tahapan ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene, dengan mencantumkan semua objek multimedia dan tautan ke scene lain dan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

3. Material Collecting

Material collection adalah tahap pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan yang dikerjakan. Bahan-bahan tersebut antara lain gambar clip art, foto, animasi, video, audio dan lain-lain yang dapat diperoleh secara gratis atau dengan pemesanan kepada pihak lain sesuai dengan rancangannya. Tahap ini dapat dikerjakan secara paralel dengan tahap assembly. Namun, pada beberapa kasus, tahap material collection dan tahap assembly akan dikerjakan secara linear dan tidak paralel.

4. Assembly

Tahap assembly adalah tahap pembuatan semua objek atau bahan multimedia. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design, seperti storyboard, bagan alur, dan/atau struktur navigasi. Tahap ini biasanya sudah menggunakan media perangkat lunak authoring seperti Macromedia Director, Macromedia Flash dan lain-lain (Binanto,2010).

(11)

5. Testing

Tahap testing (pengujian) dilakukan setelah menyelesaikan tahap pembuatan (assembly) dengan menjalankan aplikasi/program dan melihatnya apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap pertama pada tahap ini disebut tahap pengujian alpha (alpha test) yang pengujiannya dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri. Setelah lolos dari pengujian alpha, pengujian beta yang melibatkan pengguna akhir akan dilakukan.

6. Distribution

Pada tahap ini, aplikasi akan disimpan dalam suatu media penyimpanan. Jika media penyimpanan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, kompresi terhadap aplikasi tersebut akan dilakukan. Tahap ini juga dapat disebut tahap evaluasi untuk pengembangan produk yang sudah jadi supaya menjadi lebih baik. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk tahap concept pada produk selanjutnya.(Binanto,2010).

Berikut merupakan gambar dari penjelasan tahp-tahap dalam dari metode Luther :

(12)

2.7 Pengenalan Flowchart

Menurut Krismiaji (2010), Flowchat merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Flowchart menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

Berikut merupakan simbol-simbol yang terdapat pada flowchart. Tabel 2.2 Simbol-Simbol Flowchart

Bagan Nama Fungsi

Terminator Awal atau akhir program

Flow Arah aliran program

Preparation inisialisasi/pemberian nilai awal

Proces Proses/pengolahan data

Input/Output Data input/output data

Sub Program sub program

Decision Seleksi atau kondisi

On Page Connector Penghubung bagian-bagian flowchart pada halaman yang sama

Off Page Connector Penghubung bagian-bagian flowchart pada halaman yang berbeda

Comment Tempat komentar tentang suatu proses

(13)

Gambar

Gambar 2.1 Definisi Multimedia ( Vaughan, 2004)
Gambar 2.3 Tampilan Jendela Utama
Gambar 2.4 Tampilan Library
Gambar 2.5 Metode Luther (Binanto, 2010)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk meng- hasilkan sebuah produk multimedia interaktif berbasis Adobe Flash Cs6 Professional yang layak digunakan dalam

Dalam hal ini software yang digunakan adalah software 3D Blender ,Adobe Flash CS6, Adobe Photoshop CS4, maka dapat dikembangkan sebuah media pembelajaran IPA berbasis

produk yang sudah dirancang menggunakan software Adobe Flash Pro CS6. Tahap ini dilakukan pengumpulan bahan ajar yang akan disajikan, gambar, animasi, audio, animasi,

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standart authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi

Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk meng- hasilkan sebuah produk multimedia interaktif berbasis Adobe Flash Cs6 Professional yang layak digunakan dalam

9 Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi

Adobe Flash Professional juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada suatu website, tombol animasi, banner, menu