Prosiding BPTP Karangploso No. 02
ISSN: 1410-9905
PROSIDING
SEMINAR HASIL
PENELITIAN/PENGKAJIAN
BPTP KARANGPLOSO
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KARANGPLOSO
2000
PENGKAJIAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK PADATANAMAN BUAH-BUAHAN DALAM POT
E. Retnaningtyas, Baswarsiati, D. Rachmawati, EP. Kusumainderawati, dan Martono
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Karangploso
ABSTRAK
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman buah-buahan di lahan pekarangan adalah dengan bertanam di dalam pot (Tabulampot). Untuk mendapatkan rakitan teknologi penanaman buah dalam pot telah dilakukan pengkajian di kebun percobaan IPPIP Malang, pada bulan Juli 1999 sampai Maret 2000. Tanaman yang dipakai untuk percobaan adalah anggur, jeruk siem, mangga, dan pamelo. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan media tanam di dalam pot, yakni: a) Campuran tanah dan pupuk kandang perbandingan 2:1, b) Campuran tanah dan bokashi perbandingan 10:1. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK yang diberikan sebanyak 1 (satu) sendok makan setiap pot dengan interval sebulan sekali. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan tanaman, hama dan penyakit, dan analisis ekonominya. Hasil pengkajian Tahun I menunjukkan bahwa tanaman belum ada yang berbuah. Media tanam tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah cabang anggur, jeruk siem, mangga, dan pamelo.
Kata kunci: tanaman buah-buahan, pot, media tanam
ABSTRACT
The application of pot cropping system maybe used as an alternative to increase the productivity of fruit crops in backyards. To obtain a technology package of such system, an experiment was conducted in research area at IPPTP Malang, from July 1999 to March 2000. The crops being studied were grape, orange (of Siem variety), mango, and pamelo. A Complete Randomized Design was used in this research with two treatments of medium for growing crops in the pot, namely: (a) mixture of soil and manure at ratio 2:1; (b) mixture of soil and bokash at ratio 10:1. Every month, the crops were also given a spoon (10 grams) of NPK per pot. The results showed that, in the first year, the crops have not produced any fruit. The growing medium did not affect the height of crops, the stem diameter, and the number of branches.
Keywords: fruit crops, pot, growing medium
PENDAHULUAN
Tanaman Buah Dalam Pot (TABULAMPOT) sampai saat ini belum diusahakan secara intensif dan pengusahaannya masih terbatas pada para hobiis. Hal ini disebabkan belum semua jenis tanaman buah dengan sistem pot mampu menghasilkan buah. Bagi para hobiis hal tersebut merupakan tantangan untuk mempelajari lebih jauh atau sekedar mencoba. Apabila hal ini berhasil akan memberikan nilai kepuasan tersendiri bagi penanamnya.
Jumlah buah yang dapat dihasilkan oleh tanaman dengan sistem ini umumnya lebih sedikit dari pada tanaman yang ditanam ditempat terbuka. Dengan demikian bila buah dijual tentunya tidak menguntungkan. Oleh karena itu umumnya TABULAMPOT dijual dalam bentuk tanaman secara keseluruhan. Harga tanaman ini tidak ada standarnya dan makin tua pohon dengan buah yang lebat akan semakin mahal harganya. Buah yang menggantung pada pohon ini merupakan daya tarik utama bagi pembeli.
Kendala utama yang mungkin dihadapi dalam bertanam TABULAMPOT adalah kesesuaian komoditas dan media yang digunakan, serta jumlah nutrisi yang diberikan mengingat agroklimat masing-masing lokasi berbeda.
Penerapan budidaya TABULAMPOT juga sejalan dengan upaya Pemerintah Daerah JawaTimur dalam meningkatkan pemanfaatan pekarangan untuk komoditas hortikultura (Anonim, 1995).
METODE PENELITIAN
1. Lokasi:
IPPTP, Malang dan dilaksanakan pada Juli 1999 – Maret 2000.
2. Bentuk Pengkajian:
Pengkajian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan perlakuan media tanam, yakni: a. Campuran tanah + pupuk kandang (2:1)
b. Campuran tanah + bokasi (10:1)
Jenis tanaman yang digunakan: (1) Mangga: Durih (2) Anggur: Belgia (3) Jeruk : Pamelo nambangan, dan (4) Keprok siem.
Tiap unit perlakuan terdiri atas 4 (empat) tanaman dan diulang 2 (dua) kali. Luas lahan pengkajian lebih kurang 200 meter persegi.
3. Pelaksanaan Pengkajian :
1. Bibit tanaman diperoleh dari IPPTP Cukur Gondang , IPPTP Banjarsari, dan IPPTP Tlekung masing-masing
untuk mangga, anggur, dan jeruk. Bibit sudah dalam kondisi siap ditanam.
2. Penyusunan pot tanah (diameter 30 cm, tinggi 40 cm) sesuai dengan rancangan percobaan, dan pengisian
pot dengan pasir setinggi 5 cm dari dasar pot.
3. Pembuatan media tanam serta pengisiannya dalam pot sesuai perlakuan. Pengisian pot dengan media tanam sampai 10 cm di bawah permukaan pot.
4. Pemindahan bibit ke media tanam.
Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dibuat lubang tanam pada media tanam dalam pot. Selanjutnya ke dalam lubang tanam diberi 1 (satu) sendok teh insektisida karbofuran.
Bibit yang akan dipindah dikeluarkan dari wadahnya. Sesudah itu bibit dimasukkan lubang tanam dan lubang dirapatkan serta ditekan sedikit agar bibit tidak mudah roboh. Kemudian tanaman disiram air secukupnya.
5 Pemeliharaan tanaman.
Penyiraman tanaman dilakukan setiap 2 (dua) hari sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK ikan mas (16:16:16) yang diberikan sebanyak 1 (satu) sendok makan setiap pot (10 gram) dengan interval sebulan sekali. Pemangkasan dilakukan sesuai dengan kriteria masing-masing jenis tanaman. Pengendalian hama dan penyakit mengikuti konsep pengendalian secara terpadu.
6. Panen.
Pada tanaman buah-buahan dalam pot yang bibitnya berasal dari okulasi, panen biasanya dilakukan sesudah tanaman umur satu tahun. Oleh sebab itu pada Tahun I tanaman belum berproduksi. Data yang diamati adalah:
1. Pertumbuhan tanaman meliputi: tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah cabang.
2. Intensitas serangan hama dan penyakit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian tahun pertama, tanaman belum ada yang berbuah sehingga data yang dapat disajikan adalah data pengamatan vegetatif.
Tabel 1. Pertambahan tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah cabang anggur, jeruk siem, mangga, dan pamelo yang ditanam dalam pot pada umur 18 minggu pada MT 1999/2000
Keterangan
Perlakuan Komoditas
Anggur Jeruk siem Mangga Pamelo
Tinggi tanaman Tanah+pukan 51,7 a 20,1 a 13,0 a 27,4 a
Tanah+bokashi 53,8 a 19,5 a 11,6 a 23,7 a
Lingkar batang Tanah+pukan 0,5 a 0,3 a 0,3 a 0,6 a
Tanah+bokashi 0,3 a 0,4 a 0,4 a 0,5 a
Jumlah cabang Tanah+pukan 12,9 a 7,1 a 3,9 a 6,9 a
Tanah+bokashi 14,4 a 7,3 a 4,1 a 5,8 a
Keterangan: 1) Rata-rata pada masing-masing perlakuan yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji t. 2) Tanah+pukan dalam pot dengan perbandingan 2:1
Tanah+bokashi dalam pot dengan perbandingan 10:1
Pada tabel 1 terlihat bahwa media tanam tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah cabang anggur, jeruk siem, mangga, dan pamelo. Hal ini kemungkinan karena: (1) Tanaman buah-buahan termasuk tanaman tahunan yang pertumbuhannya relatif lama. (2) Tanaman ditanam di pot yang pertumbuhannya diarahkan untuk keserasian bentuk dengan pot yang digunakan. Dengan demikian pada umur yang relatif muda (18 minggu dari saat tanam) belum menunjukkan respon terhadap perlakuan.
Pada saat pengkajian berlangsung, hujan turun hampir tiap hari dengan suhu rata-rata harian 25oC. Namun demikian dari pengamatan hama dan penyakit terlihat bahwa serangan hama dan penyakit relatif rendah. Tanaman anggur, daunnya terserang mildew dengan tingkat serangan antara 5-15%. Sedangkan jeruk siem, mangga, dan pamelo masing-masing terserang pengorok daun, kutu hijau, dan papilio dengan tingkat serangan lebih kurang 5%. Rendahnya serangan hama dan penyakit ini disebabkan tanaman yang ditanam di pot umumnya tingkat kerusakannya lebih rendah bila dibanding dengan tanaman yang ditanam di lahan (Anonim, 1997).
Pada pengamatan gulma, terlihat bahwa gulma yang tumbuh pada media bokashi lebih sedikit dari pada yang tumbuh pada media pupuk kandang. Hal ini disebabkan bokashi mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai sumber pupuk organik sekaligus menekan perkembangan gulma (Hardianto, 1997).
Dari hasil analisis input biaya, terlihat bahwa tanaman yang ditanam pada media campuran tanah dan bokashi lebih murah dibandingkan dengan tanaman pada media campuran tanah dan pupuk kandang.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Media tanam tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah cabang anggur, jeruk siem, mangga, dan pamelo.
2. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman pot relatif rendah.
3. Gulma yang tumbuh pada media bokashi lebih sedikit daripada yang tumbuh pada media pupuk kandang. 4. Biaya tanam menggunakan media bokashi lebih murah daripada media pupuk kandang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (1990a). Pupuk Pelebat Tanaman Buah-buahan. Majalah Trubus, No 252 Tahun XXI November 1990, hal 200. _______ (1990b). Juara-juara Tanaman Buah 1990. Majalah Trubus, No 252 Tahun XXI November 1990, hal 206. _______ (1995). Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
_______ (1996). Bercocok Tanam secara Semi hidroponik versi Malang. Brosur terbitan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Kodya Daerah Tingkat II Malang.
_______ (1997). Budidaya Sayuran secara Hidroponik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Badan Litbangtan, Jakarta. 2 hal.
_______ (1998). Budidaya Buah-buahan Dalam Pot. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Kodya Dati II Surabaya. 2 hal.
_______ (1999). Budidaya Anggur. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Kodya Dati II Kediri. 2 hal. Jones, B. Jr. (1983). A guide for the Hydroponic and soilles culture grower. Timber Press, Portland, Oregon. 124 p Hardianto, R. (1997). Teknologi pertanian akrab lingkungan (Agroeko-teknologi) konsep dan penerapannya. Makalah
Lampiran 1
Input Biaya anggur per pot selama 6 bulan, mt 1999/2000
No Keterangan Nilai (Rp)
Media A Media B
1 Bahan
Bibit 2500 2500
Media + pot tanah 5000 4250
Pupuk NPK 250 250 Total I 7750 7000 2 Tenaga kerja Media tanam 100 200 Penanaman 150 150 Pemeliharaan 3600 3000 Total II 3850 3350 Total I + II 11600 10350 3 Penjualan (Rp) 0 0 4 Pendapatan (Rp) 0 0 5 Keuntungan (Rp) 0 0 Keterangan:
Media A: Tanah+pukan dalam pot dengan perbandingan 2:1 Media B: Tanah+bokashi dalam pot dengan perbandingan 10:1
Lampiran 2
Input Biaya jeruk siem per pot selama 6 bulan, mt 1999/2000
No Keterangan Nilai (Rp)
Media A Media B
1 Bahan
Bibit 1500 1500
Media + pot tanah 5000 4250
Pupuk NPK 250 250 Total I 6750 6000 2 Tenaga kerja Media tanam 100 200 Penanaman 150 150 Pemeliharaan 3600 3000 Total II 3850 3350 Total I + II 10600 9350 3 Penjualan (Rp) 0 0 4 Pendapatan (Rp) 0 0 5 Keuntungan (Rp) 0 0 Keterangan:
Media A: Tanah+pukan dalam pot dengan perbandingan 2:1 Media B: Tanah+bokashi dalam pot dengan perbandingan 10:1
Lampiran 3
Input Biaya Mangga Per Pot Selama 6 Bulan, Mt 1999/2000
No Keterangan Nilai (Rp)
Media A Media B
1 Bahan
Bibit 2500 2500
Media + pot tanah 5000 4250
Pupuk NPK 250 250 Total I 7750 7000 2 Tenaga kerja Media tanam 100 200 Penanaman 150 150 Pemeliharaan 3600 3000 Total II 3850 3350 Total I + II 11600 10350 3 Penjualan (Rp) 0 0 4 Pendapatan (Rp) 0 0 5 Keuntungan (Rp) 0 0 Keterangan:
Media A: Tanah+pukan dalam pot dengan perbandingan 2:1 Media B: Tanah+bokashi dalam pot dengan perbandingan 10:1
Lampiran 4
Input Biaya Pamelo Per Pot Selama 6 Bulan, Mt 1999/2000
No Keterangan Nilai (Rp)
Media A Media B
1 Bahan
Bibit 3500 3500
Media + pot tanah 5000 4250
Pupuk NPK 250 250 Total I 8750 8000 2 Tenaga kerja Media tanam 100 200 Penanaman 150 150 Pemeliharaan 3600 3000 Total II 3850 3350 Total I + II 12600 11350 3 Penjualan (Rp) 0 0 4 Pendapatan (Rp) 0 0 5 Keuntungan (Rp) 0 0 Keterangan:
Media A: Tanah+pukan dalam pot dengan perbandingan 2:1 Media B: Tanah+bokashi dalam pot dengan perbandingan 10:1