• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh mengenai pengaruh Brand personality terhadap Purchase decision. Objek dalam penelitian ini sebagai variabel bebas atau independent variable adalah Brand personality (X) yang terdiri dari dimensi sincerity,.Kemudian menjadi variabel yang terikat atau dependent variabel adalah Purchase decision.

Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pelanggan mall Paris Van Java Bandung. Berdasarkan objek yang akan diteliti maka yang dianalisis dalam peneltian ini adalah pengaruh brand image terhadap Purchase Decision Topshop.

1.2 Metode Penelitian

1.2.2 Jenis dan Metode yang Digunakan

Metode merupakan suatu cara kerja yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu agar dapat mengumpulkan data-data dan mencapai tujuan dari penelitian tersebut.

Sugiyono mengemukakan (2012 : 5) bahwa metode penelitian dapat diartikan sebagi cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitiannya, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai suatu kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi berdasarkan data belaka (M. Nazir, 2003

(2)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: 55). Menurut Maltohara dan Birks (2007 : 73) penelitian deskriptif adalah suatu riset konklusif yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu, contohnya seperti karakteristik atau fungsi pasar. Zikmund, Etal (2009 : 55) menambahkan penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik objek orang, sekelompok orang, organisasi, atau lingkungan, dengan kata lain peneltian deskriptif mencoba menggambarkan sesuatu pertanyaan 5W+1H.

Sedangkan penelitian verifikatif adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan kebenaran dari suatu hipotesis tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan statistic (Suharsimi Arikunto, 2006:8). Dalam penelitian ini akan diuji kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan pengaruh Brand personality terhadap Purchase decision Topshop.

Dengan dilakukannya penelitian deskriptif dan verifikatif dalam penelitian ini maka metode yang digunakan adalah metode explanatory survey, yaitu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal atau hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis.

Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan hipotesis di lapangan. Berdasarkan kurung waktu penelitian, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Karena waktu penelitian kurang dari satu tahun.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang menjelaskan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambar hubungan variabel, perumusan hipotesis sampai dengan rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian.

(3)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012) desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan untuk mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat antara variabel, dalam hal ini adalah variabel pengaruh (variabel independent) dan variabel terpengaruh (variabel dependent).

1.3 Operasional Variabel

Penelitian ini membahas dua variable yaitu Purchase decision (Y) sebagai variabel dependent atau variabel terikat dan Brand Personality (X) sebagai variabel independent atau variabel bebas. Operasionalisasi variabel-variabel ini akan dijelaskan secara rinci, dengan tujuan untuk menghindari terjadi kekeliruan dalam mengartikan variabel yang diteliti dan juga sebagai kerangka acuan untuk mendreskipsikan permasalahan yang hendak diungkap.

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Brand Personality (X) Kepribadian merek adalah “sekumpulan karakteristik manusia yang dikaitkan atau dihubungkan dengan merek” (Aaker dalam Hawkins 2013)

Sincerity Down to earth Tingkat

kesederhanaan produk merek Topshop

Ordinal

Honest Tingkat keaslian

produk merek Topshop Ordinal Wholesome Tingkat kemanfaatan produk merek Topshop Ordinal Cheerful Tingkat kepribadian yang menyenangkan produk merek Ordinal

(4)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Topshop

Excitement Daring Tingkat

kepribadian merek Topshop yang berani dibandingkan merek lain Ordinal Spirited Tingkat kepribadian yang menyemangati produk merek Topshop Ordinal

Imaginative Tingkat inovasi

yang ditonjolkan merek Topshop Ordinal Up to date Tingkat kepribadian yang selalu up to date produk merekTopshop Ordinal

Competence Reliable Tingkat

kepercayaan produk merek Topshop Ordinal Intelligent Tingkat kepribadian yang pintar produk merek Topshop Ordinal Successful Tingkat kesuksesan produk merek Topshop Ordinal

Sophistication Upper-class Tingkat gengsi

yang tinggi produk merek Topshop Ordinal Charming Tingkat kepribadian yang mempesona pada produk merek Topshop Ordinal

(5)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruggedness Outdoor Tingkat

kepribadian produk merek Topshop yang bisa digunakan di luar ruangan Ordinal Tough Tingkat kepribadian yang berani pada produk merek Topshop Ordinal Keputusan pembelian (Y) Keputusan pembelian adalah tahap evaluasi bagi consumen untuk membentuk pilihan diantara merek yang ada dan membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. (Dutton dalam Gianpaolo 2012:59) Need Pembelian berdasarkan kebutuhan. Tingkat Pembelian berdasarkan kebutuhan produkTopshop Ordinal Pembelian berdasarkan promosi Tingkat pembelian berdasarkan promosi produkTopshop Ordinal Style Pembelian berdasarkan Style Tingkat Pembelian berdasarkan Style dari produk merek Topshop Ordinal

Varian produk Tingkat varian dari produk merek Topshop Ordinal Quality Kualitas Produk Tingkat kualitas produk merek Topshop Ordinal

Price Harga Produk Tingkat Harga produk merek Topshop

Ordinal Dilanjutkan.

(6)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Brand Kepercayaan terhadap merek Topshop Tingkat kepercayaan terhadap produk merek Topshop Ordinal Kesempatan memilih merek Tingkat Kesempatan memilih merek Topshop Ordinal Perasaan memiliki ikatan dengan merek Topshop Tingkat perasaan memiliki ikatan dengan merek Topshop Ordinal

1.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dikelompokan menjadi dua, sesuai dengan sumber data penelitian. Jenis data tersebut antara lain:

1. Data primer, Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data pra penelitian dengan menyebar 30 kuesioner kepada 30 orang konsumen Topshop Paris van Java Mall, selain itu dilakukan wawancara kepada manajer dari Topshop Paris van Java Mall untuk menanyakan strategi brand personality dan untuk mengetahui jumlah konsumenTopshop Paris van Java Mall.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian,dan merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yakni dengan cara mencari informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah gerai clothing line internasional yang ada di Indonesia melalui official website.

(7)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2 Sumber Data

1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati objek yang diteliti khususnya mengenai Brand personality dan Purchase decision Topshop. 2. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan mempelajari

literatur-literatur yang sesuai dengan pokok bahasan, agar menjadi landasan dalam penyusunan penelitian ini, yang terdiri dari:

a. Buku-buku yang relevan dalam penelitian b. Jurnal, internet dan lain-lain

3. Field research, yang terdiri dari kuesioner yang disebarkan kepada responden atau anggota sampel.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal yaitu skala yang mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaiknya dengan interval yang tidak harus sama

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dan merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode likert yang biasa digunakan untul mengukur konstruk sikap dan intensitas sikap dalam suatu penelitian sosial dan psikologis. Metode likert sering disebut sebagai method of summated ratings dimana peneliti akan memberi bobot pada jawaban dari pernyataan-pernyataan yang tersedia dalam kuisioner.

Rumusan masalah pertama, yaitu mengenai persepsi konsumen akan bran image produk dari Topshop. Rumusan masalah yang kedua, mengenai Purchase decision ulang pada produk Topshop oleh konsumen terkait dengan menggunakan brand personality nya. anlisis deskriptif kualitatif, menggunakan data yang masuk dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan kemudian diberi penjelasan.

3.5Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel. 3.5.1 Populasi

Didalam melakukan penelitian, Kegiatan pengumpulan data adalah langkah utama untuk mengetahui karakteristik dan populasi yang merupakan elemen-elemen dalam objek penelitian keputusan untuk menguju hipotesis.

(8)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah Wilayah Generalisasi yang terdiri atau objek yang mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulan (Sugiyono. 2011:80)

Berdasarkan pengertian tersebut, populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen Topshop di paris Van Java Mall. Maka dari itu dari hasil penelitian terdapat jumlah konsumen Topshop Paris Van Java Mall dalam 1 bulan pada Oktober 2014 sebanyak 450 orang

3.5.2 Sampel

Untuk mengetahui dan mengambil sampel yang presentatif mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidakn mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Untuk memperoleh Sampel yang reprsentatif dari populasi, maka setiap objek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel menggunakan rumus Slovin, yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingandari ukuran populasi dengan presentasi kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampek dapat ditolerir atau diinginkan. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut :

𝒏 = 𝑵 𝟏 − 𝑵𝒆𝟐

Dimana:

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e= Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir 𝒏 = 𝟒𝟓𝟎

(9)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2011:181) Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan data sampel yang akan digunakan. Teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Teknik penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik non probability sampling, yaitu sebuah teknik penarikan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik non probability sampling menurut Sugiyono (2011:66) yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur. Populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling menurut Sugiyono (2011:68) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan mengambil purposive sampling karena kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan dimana kriteria untuk sampel pada penelitian ini diantara lain adalah sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk Topshop

3.6Pengujian validitas dan reabilitas 3.6.1 Uji Validitas

Menurut Aaker, Kumsr dan Day (2004:303) validitas adalah suatu metode yang mengukur keabsahan dari item yang seharusnya diukur. Suatu penelitian sapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebur menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukut yang sesuai dengan yang dimaksud pengukuran tersebut.

(10)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan dalam analisi data adalah mengelompokkan dat berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013:147)

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan bantuan computer dengan bantuan software SPSS 20 for windows. Rumus yang digunakan untuk menghitung suatu instrumen adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

𝒓𝒙𝒚 = 𝑵 ∑ 𝑿𝒀 − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)

√[{𝑵. ∑ 𝑿𝟐− (∑ 𝑿)𝟐}{𝑵. ∑ 𝒀𝟐− (∑ 𝒀)𝟐}]

(Sugiyono, 2013:183) Keterangan:

rxy = Korelasi Product Moment N = Jumlah populasi

∑X = Jumlah skor butir (X) ∑Y = Jumlah skor variabel (Y) ∑X2 = Jumlah skor butir kuadrat (X) ∑Y2 = Jumlah skor variabel kuadrat (Y)

∑XY = Jumlah perkalian butir (X) dan skor variabel (Y)

Harga rxymenunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan.Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu (1) tidak adanya korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya korelasi. Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika rxy> r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika rxy< r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid

(11)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yaitu sebanyak 24 item. Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 30 responden.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel X (Brand Personality)

No. Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Sincerity

1 Topshop merupakan merek yang

sederhana. 0.838 0,374 Valid

2 Topshop merupakan merek yang asli

(tidak palsu). 0.651 0,374 Valid

3 Topshop merupakan merek yang

bermanfaat. 0.642 0,374 Valid

4 Topshop merupakan merek yang

menyenangkan. 0.838 0,374 Valid

Excitement 5 Topshop merupakan merek yang membuat

konsumen menjadi berani. 0.519 0,374 Valid 6 Topshop merupakan merek yang membuat

konsumen menjadi semangat. 0.744 0,374 Valid 7 Topshop merupakan merek yang membuat

konsumen menjadi bermotivasi. 0.756 0,374 Valid 8 Topshop merupakan yang merek selalu up

to date. 0.818 0,374 Valid

Competence 9 Topshop merupakan merek yang dapat

dipercaya. 0.569 0,374 Valid

10 Topshop merupakan merek yang pintar. 0.617 0,374 Valid Sophistication

11 Topshop merupakan merek yang sukses. 0.512 0,374 Valid 12 Topshop merupakan merek dengan gengsi

yang tinggi. 0.818 0,374 Valid

13 Topshop merupakan merek yang

mempesona. 0.596 0,374 Valid

Ruggedness 14 Topshop merupakan merek dengan produk

yang bisa dipakai untuk kegiatan outdoor. 0.64 0,374 Valid Dilanjutkan.

(12)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 Topshop merupakan merek tangguh. 0.575 0,374 Valid Sumber : Hasil pengolahan data 2015

Dari Tabel 3.2 di atas, terlihat bahwa pernyataan yang terdapat dalam kuisioner penelitian telah valid sesuai dengan kriteria uji validitas, yaitu nilai rhitung > r table pada sig 0,05 sampel 30 dan df 28, n-2 (30-2=28) sebesar 0,374.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Purchase Decision)

No. Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Need

1

Saya membeli Topshop karena berdasarkan kebutuhan pada produk Topshop.

0.535 0,374 Valid 2 Saya membeli Topshop karena ada

promosi/discount. 0.68 0,374 Valid

Style

3 Saya membeli Topshop karena style. 0.629 0,374 Valid 4 Saya membeli Topshop karena banyaknya

varian pada produk merek Topshop. 0.533 0,374 Valid Quality

5 Saya membeli Topshop karena Topshop

kualitas produk yang bagus. 0.619 0,374 Valid Price

6 Saya membeli Topshop karena harga pada

produk Topshop. 0.639 0,374 Valid

Brand 7 Saya membeli Topshop karena percaya

terhadap merek Topshop. 0.678 0,374 Valid 8 Saya lebih memilih merek Topshop

dibandingkan yang lain. 0.512 0,374 Valid 9 Saya membeli Topshop karena mempunyai

keterikatan dengan merek Topshop 0.424 0,374 Valid Sumber : Hasil pengolahan data 2015

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada Tabel 3.3 maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan pada variable purchase decision yang terdiri 9 item pernyataan dapat dikatakan valid, karena rhitung > r tabel.

(13)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas berarti sejauh mana hsil pengukuran dapat dipercaya sehingga hasil dari pengukuran tersebut jauh dari kekeliruan pengukuran.

𝒓 = ( 𝒌 𝒌−𝟏) (𝟏 − ∑ 𝝈𝒕𝟐 𝝈𝒕𝟐 ) ( Suharsimi Arikunto, 2010 : 239) Keterangan : r = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir penyertaan atau banyaknya soal ∑σ2

t = jumlah varians butir σ 2

t = varians total

Untuk mencari tiap butir menggunakan rumus varians sebagai berikut: 𝝈𝟐𝒕 = ∑ 𝑿 𝟐(∑ 𝑿)𝟐 𝑵 𝑵 (Suharsimi Arikunto 2010:240) Keterangan :

σ2t = Harga varians total ∑X2 = Jumlah kuadrat skor total

(∑X)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah respoden

Keputusan uji reanilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Jika rhitung > r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan reliable 2. Jika rhitung< r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliable

Tabel 3.4

(14)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Cronbach Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standarized Keterangan Brand Personality Sincerity 0,811 0,600 Reliabel Excitement 0,813 0,600 Reliabel Competence 0,622 0,600 Reliabel Sophistication 0,818 0,600 Reliabel Ruggedness 0,730 0,600 Reliabel Purchase Decision 0,740 0,600 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data 2015

Hasil dari pengujian reliabilitas pada Tabel 3.4 dalam penelitian ini yang dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifiikan 5% menunjukan bahwa masing-masing memberikan cronbach alpha> 0,60 artinya instrumen penelitian X dan Y dinyatakan reliable.

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.7.1 Rancangan Analisis Data

Kegiatan analisis yang dilakukan setelah seluruh data sudah terkumpul.Lalu dimulailah pengolahan data dan menafsirkan data hasil pengolahan. Dari hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel (X) Brand personality berpengaruh terhadap Variabel (Y) Purchase Decision

1. Method of successive Interval (MSI)

Untuk memperoleh data dari variabel kualitatif, setiap variabel dahulu dijabarkan ke dalam subvariabel dan setiap dioperasionalisasikan ke dalam indikator. Setiap indikator diukur dengan ukuran peringkat jawaban dengan skala ordinal. Karena tingkat pengukuran data tersebut adalah ordinal, maka dapat diolah lebih lanjut dengan diubah menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI)

(15)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah – Langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut ;

1. Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan hitung frekuensi setiap pilihan jawaban.

2. Berdasarkan frekeunsi yang diperoleh untuk setiap jawaban. 3. Berdasarkan proporsi kumulatif setiap jawaban dari pertanyaan. 4. Berdasarkan setiap pertanyaan ditentukan nilai Z

𝒇(𝒁) = 𝟏 √𝟐𝒙𝒆

𝟏 𝟐𝒛𝟐

5. Hitung skala value (melalui persamaan berikut) : 𝑺𝒄𝒂𝒍𝒆 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆

= 𝑲𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉 − 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝑫𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉 𝒂𝒕𝒂𝒔 − 𝑫𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉 6. Hitung Score setiap pilihan Jawaban melalui persamaan berikut:

𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆 = 𝑺𝒄𝒂𝒍𝒆 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 + | 𝑺𝒄𝒂𝒍𝒆 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎 | + 𝟏

2. Analisis Regresi Linier Berganda

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan jumlah lembaran angket.

2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan untuk jawaban positif dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif dimulai dari skor yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberikan tanda silang pada

(16)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden masing-masing. Adapun kriteria bobot nilai yang disediakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Bobot Nilai Alternatif Alternatif Jawaban

Bobot Pertanyaan

Positif Sangat setuju dengan pernyataan 5

Setuju dengan pernyataan 4

Netral dengan pernyataan 3

Tidak setuju dengan pernyataan 2 Sangat tidak setuju dengan pernyataan 1

3. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagi berikut:

Tabel 3.6

Rekapitulasi Pengubahan Data

Resp. Skor Item Total

1 2 3 4 … N

1 2 …

N

3.7.1.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab dan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain :

1. Analisis deskriptif mengenai brand personality yang terdiri dari tiga indikator yaitu sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggedness kepada konsumen Topshop Paris Van Java Mall, Bandung.

(17)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis deskriptif mengenai purchase decision yang juga memiliki tiga indikator yaitu need, style, quality, price, dan brand kepada konsumen Topshop Paris Van Java Mall, Bandung.

Dengan tujuan untuk mendapakan data yang akurat, dalam penelitian ini digunakan analisis data deskriptif. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Rancangan analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR

Keterangan : ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

b) Membuat daerah kategori kontinum

Membagi daerah ketegori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR Rendah = SR x JB x JR Keterangan: ST : Skor Tertinggi SR : Skor Terendah JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus: 𝑹 = 𝒔𝒌𝒐𝒓𝒌𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒎𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝒔𝒌𝒐𝒓𝒌𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒎𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉

𝟓

 Selanjutnya menentukan daerah kontimun tinggi, sedang, dan rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.

(18)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel brand personality(X) dan purchase decision(Y).

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinum Variabel X dan Y 3.7.1.2 Teknik Analisis Data Verifikatif

Analisis verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh brand personality (X) melalui sub varibabel sincerityconcern (X1), excitement(X2), competence (X3), sophistication(X4) dan ruggedness (X5) terhadap purchase decision (Y). penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan analisis korelasi.

Langkah-langkahnya dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Mengingat data variabel yang digunakan dalam penelitian seluruhnya adalah skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

3.7.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji persyaratan regresi. Adapun syaratnya adalah uji normalitas data. Seperti menurut Arikunto (2010:278 ) menyebutkan bahwa dikatakan normal apabila nilai residual yang dihasilkan diatas nilai signifikasi yang ditetapkan.

(19)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.3 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, variabel X2 dan Y, X3 dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan ketiga variabel bebas X1, X2, dan X3 terhadap Y.

Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Product Moment :

) ) ( . )( ) ( . ( ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY rxy             Sugiyono, (2012:193)

Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antaraX1, X2, dan X3. Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan hubungan antara variabel sincerity , excitement, competence, sophistiaction dan ruggedness terhadap purchase decision.

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

(20)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.7

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono, (2012:184) 3.7.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), (Sugiyono 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel.Penelitian ini terdiri dari satu variabel independen yaitu brand personality dengan lima sub-variabel (sincerity, excitement, competence, sophistiactiondan ruggedness) dan satu variabel dependen (purchase decision), maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda.

Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah : 𝐘 = 𝐚 + 𝐛𝟏𝐗𝟏+ 𝐛𝟐𝐗𝟐+𝐛𝟑𝐗𝟑+ 𝐛𝟒𝐗𝟒+𝐛𝟓𝐗𝟓 Sugiyono, (2012:192) dimana : Y = Purchase decision X1= Sincerity X2= Excitement

(21)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X3 = Competence X4= Sophistication X5 = Ruggedness

a = harga Y apabila X=0 (harga konstan)

b1b2b3b4b5= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

3.7.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

𝑲𝑫 = 𝒓𝟐𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Suharsimi Arikunto, (2006 : 144) dimana :

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Sebelum nilai 𝒓𝟐 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai 𝒓𝟐 ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%. Jika nilai koefisien penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.7.6 Rancangan Uji Hipotesis

Setelah pasangan data dari masing-masing sub-variabel independen dengan variabel dependen diperoleh, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel bebas (X) yaitu brand personality yang terdiri dari 𝐗𝟏 (sincerity), 𝐗𝟐 (excitement) 𝐗𝟑 (competence), 𝐗𝟒 (Sophistication), dan 𝐗𝟓 (ruggedness) terhadap variabel terikat (Y) yaitu purchase decision.

(22)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu uji signifikan koefisien korelasi (uji t) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:184). Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan peneriamaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

 H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggednessterhadap purchase decision

 H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara antara antara sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggednessterhadap purchase decision

2. Hipotesis Kedua

 H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara sincerity terhadap purchase decision

 H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara sincerity terhadap purchase decision

3. Hipotesis Ketiga

 H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara excitement terhadap purchase decision

 H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara excitement terhadap purchase decision

4. Hipotesis Keempat

 H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara competenceterhadap purchase decision

 H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara competence terhadap purchase decision

5. Hipotesis Keempat

 H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara sophistiaction terhadap purchase decision

(23)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara sophistiaction terhadap purchase decision

6. Hipotesis Keempat

 H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara ruggedness terhadap purchase decision

 H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara ruggedness terhadap purchase decision

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggedness terhadap purchase decision dapat menggunakan rumus uji F berikut ini :

𝑭𝑯 = 𝑹𝟐/𝒌

(𝟏− 𝑹𝟐)/(𝒏−𝒌−𝟏) (Sugiyono, 2011: 192) Dimana :

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah positif, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi, kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = (n-k-1). Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, perhitungannya adalah sebagai berikut:

𝑡 = 𝑟 √𝑛−2

√1− 𝑟2 (Sugiyono, 2011:184)

Keterangan:

(24)

Fryda Nur Delaniawati, 2015

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r2 = Koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = Banyaknya sampel

Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah:

HO β = 0 : Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Y.

H1 β ≠ 0 : Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Y.

Kriteria uji hipotesis adalah:

1. Taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan ( dk ) = n – 2. 2. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Referensi

Dokumen terkait

Secara simultan, penggunaan pupuk organik cair dan dinamika kelompok berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha tani kedelai di Kecamatan Cibitung Kabupaten

penelitian guna mengamati perilaku ibu khususnya dalam perawatan masa nifas Hal ini dilakukan untuk mengetahui hubungan keikutsertaan kelas ibu hamil dengan perilaku

Kreativitas diar- tikan pula semua usaha produktif yang unik dari individu maka dalam dunia pendidikan kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam mema- hami suatu

Penelitian terdahulu yang diuraikan di atas adalah penelitian yang relevan sehingga dapat digunakan sebagai landasan pada penelitian ini karena penelitian- penelitian tersebut

Dapat disimpulkan bahwa persepsi akuntan dan mahasiswa akuntansi dalam etika penyusunan laporan keuangan tentang kesalahan pengutaraan cenderung sama karena antara akuntan

Berdasarkan hasil sidik ragam yang dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah menunjukkan bahwa perlakuan imbangan KCL+Abu tandan kosong

Kekurangan dari pintu masuk perpustakaan yang sekarang adalah Tidak adanya cara akses masuk yang mewajibkan mahasiswa untuk melakukan absen, selain itu juga

Pada kondisi emergensi operasi bisa dilakukan jika dijumpai kondisi emergensi yang memerlukan tindakan operasi.Untuk meninimalkan penularan atau memburuknya keadaan penyaki