• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. SMART GLOVE INDONESIA

PT. SMART GLOVE INDONESIA didirikan pada tahun 1994 di Malaysia, kemudian pada tahun 1997 SMART GLOVE CORPORATION resmi beroperasi di bidang pembuatan sarung tangan. Pendirian perusahaan ini dilatarbelakangi oleh besarnya pasar permintaan terhadap sarung tangan karet baik di bidang kesehatan maupun industri. Bertambahnya permintaan sarung tangan karet membuat manajemen SMART GLOVE CORPORATION untuk melakukan ekspansi. Dengan dana investasi lebih dari 40 juta ringgit Malaysia, SMART GLOVE CORPORATION berhasil mendirikan 5 cabang perusahaan yaitu : SMART GLOVE I (Sementa), SMART GLOVE II ( Port Klang), SMART GLOVE III (Jalan Kapar), SJ MEDICAL PRODUCTS (Jalan Kapar), dan PT. SMART GLOVE INDONESIA (Medan).

Dengan produksi yang meningkat dari 70juta pasang sarung tangan karet perbulan menjadi 320 juta pasang sarung tangan karet perbulan menjadikan SMART GLOVE CORPORATION sebagai salah satu produsen sarung tangan karet terbesar di Asia dengan wilayah pemasaran mencakup Asia, Eropa, dan Amerika.

Salah satu cabang dari PT. SMART GLOVE CORPORATION berada di Kawasan Industri Medan Star. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2002 dan

(2)

SMART GLOVE CORPORATION memilih Indonesia sebagai tempat didirikannya cabang perusahaan, antara lain :

1. Indonesia khususnya Medan, memiliki bahan baku jumlah banyak.

2. Indonesia khususnya Medan, merupakan lokasi yang strategis untuk menyalurkan produksi ke pasar global, terutama Asia.

3. Indonesia khususnya Medan, memiliki standarisasi gaji karyawan cukup rendah

Pada awalnya, PT. SMART GLOVE INDONESIA hanya mampu memproduksi sebanyak 160 juta pasang sarung tangan karet perbulan. Namun, pada tahun 2006 perusahaan ini mampu memproduksi sarung tangan karet sebanyak 200 juta pasang perbulan. Dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas dan servis terhadap permintaan pasar, perusahaan ini memiliki sertifikat standarisasi antara lain ISO 9001, ISO 13485, dan lain-lain.

B. Jenis Usaha/Kegiatan

PT. SMART GLOVE INDONESIA adalah perusahaan yang memproduksi sarung tangan lateks. Pangsa pasar bagi sarung tangan medis sangat bersaing, terutama sejak tumbuhnya pabrik sarung tangan China dengan harga yang cukup murah. Oleh karena itu, Medigloves harus melakukan berbagai upaya dalam rangka persaingan tersebut, dimana telah dicoba dengan berbagai cara seperti peningkatan kualitas produk, pengembangan produk baru, menargetkan pasar baru dan memangkas biaya produksi sehingga harga jual sarung tangan dapat lebih rendah. Efisiensi energi merupakan satu cara untuk mengurangi biaya produksi

(3)

dan karena alasan ini PT. SMART GLOVE INDONESIA akan terus melakukan penyelidikan terhadap cara-cara untuk memperbaiki efisiensi energinya.

PT. SMART GLOVE INDONESIA mulai melakukan konversi energi dari gas ke batu atau cangkang kelapa. Penggunaan pemanasan dengan menggunakan batu bara atau cangkang kelapa mampu meringankan beban energi lebih murah sebesar 20-30 persen.

C. Struktur Organisasi

Organisasi pada suatu perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan untuk dilaksanakan bagaimana cara melaksanakannya. Kemudian pimpinan perusahaan membentuk suatu struktur organisasi yang menunjukkan suatu tanggung jawab setiap karyawan perusahaan, batas wewenang dan fungsi-fungsinya didalam organisasi tersebut.

Untuk dapat melaksanakan pengawasan dengan baik diperlukan adanya struktur organisasi yang memisahkan secara jelas fungsi operasional, pencatatan, dan penyimpangan. Suatu organisasi haruslah sederhana dan bersifat fleksibel, artinya apabila pengembangan dalam perusahaan, dapat diadakan penyesuaian tanpa menggangu secara serius struktur organisasi yang ada. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa struktur organisasi PT. SMART GLOVE INDONESIA didasarkan pada struktur organisasi garis, yang menggambarkan tanggung jawab secara vertical namun tetap membina tata hubungan (Relationship) antar bagian atau personil didalam organisasinya.

(4)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. SMART GLOVE INDONESIA

Managing

Director

Bagian Marketing & Bussines

development Bagian Sistem Informasi Bagian Keuangan Customer Servis Bagian Perbendaharaan Bagian Anggaran dan BelanjaPegawai Bagian Verifikasi dan Pembukuan Sales General Manager

(5)

1. Bagian Keuangan

Tugas dan tanggung jawab pegawai perusahaan bagian keuangan akan diuraikan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan bahan penyusunan laporan keuangan beserta perubahannya.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan Administrasi Keuangan.

c. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengelolaan administrasi gaji pegawai.

d. Menguji kebenaran penagihan serta menerbitkan Surat Perintah membayar (SPM)

e. Mengelola administrasi keuangan

f. Melakukan pemeriksaan keuangan dan pembinaan perbendaharaan g. Menyusun perhitungan laporan keuangan.

h. Melakukan tugas lain yang diberikan Asisten Administrasi Umum yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas dan fungsinya.

2. Bagian Anggaran dan Belanja Pegawai

Tugas dan tanggung jawab pegawai perusahaan bagian anggaran dan belanja pegawai akan diuraikan sebagai berikut :

a. Menerima, menyimpan, mengeluarkan, mempertanggungjawabkan dan membukukan.

b. Meneliti dan menguji kebenaran setiap dokumen dan bukti penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang

(6)

c. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai, biaya perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian

d. Melaksanakan urusan tuntutan perbendaharaan/ganti rugi. 3. Bagian Sistem Informasi

Tugas dan tanggung jawab pegawai perusahaan bagian sistem informasi akan diuraikan sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja bagian melaksanakan penyiapan bahan pengembangan sistem informasi perencanaan pendidikan

b. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi perencanaan dan pendidikan

c. Melaksanakan penyajian dan informasi perencanaan pendidikan

d. Melaksanakan penyusunan indikator pencapaian program kegiatan dan sasaran bidang pendidikan

e. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebiijakan sistem perencanaan pendidikan

f. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman dan standar pengelolaan informasi pendidikan

g. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan sistem informasi pendidikan

h. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan pengembangan sistem informasi pendidikan.

(7)

4. Bagian Marketing

Tugas dan tanggung jawab pegawai perusahaan bagian Marketing akan diuraikan sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi kegiatan pemasaran produk jasa Perusahaan dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan

b. Merumuskan segmentasi, targeting & positioning bagi produk jasa perusahaan sesuai dengan strategi yang ditetapkan. Menciptakan jaringan pemasaran yang luas bagi produk

c. Merumuskan kegiatan promosi.

d. Menyiapkan rekomendasi penerbitan dan pencabutan perizinan yang diperlukan oleh instansi lain.

(8)

D. Kinerja Usaha Terkini

Dalam setiap perusahaan penjualan produksi, baik barang maupun jasa, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi operasional perusahaan. Begitu juga yang terjadi pada PT. SMART GLOVE INDONESIA yang menjual hasil produksi sarung tangan karet ke beberapa negara. Setiap penjualan produksi sarung tangan karet akan dijadikan salah satu faktor untuk menganalisa target keuntungan yang telah dicapai.

Tabel 2.1

PT. SMART GLOVE INDONESIA Jumlah Produksi Sarung Tangan Karet

NO TAHUN

JUMLAH PRODUKSI SARUNG TANGAN KARET 1 2004 90 Juta pasang 2 2005 105 Juta pasang 3 2006 140 Juta pasang 4 2007 124 Juta pasang 5 2008 80 Juta pasang

Sumber: PT. SMART GLOVE INDONESIA; 2008

Sesuai dengan tabel 2.1, terlihat kinerja perusahaan pada tahun 2008 menurun drastis. Hal ini disebabkan permintaan dari luar negeri berkurang akibat krisis global yang terjadi di setiap negara. Dengan harga jual 1 pasang sarung tangan karet dari PT. SMART GLOVE INDONESIA pada tahun 2008 sebesar Rp 5000 dan dengan perbandingan jumlah produksi pada tabel 2.1, dapat diasumsikan jumlah pendapatan yang diterima oleh PT. SMART GLOVE INDONESIA dari penjualan hasil produksi ialah sebagai berikut :

1. Pada tahun 2004 jumlah produksi ialah 90 juta pasang sarung tangan karet, maka pendapatan yang diterima dari penjualan sarung tangan ialah 90 juta pasang x Rp 5000 = Rp 45.000.000.000

(9)

2. Pada tahun 2005 jumlah produksi ialah 105 juta pasang sarung tangan karet, maka pendapatan yang diterima dari penjualan sarung tangan ialah 105 juta pasang x Rp 5000 = Rp 525.000.000.000

3. Pada tahun 2006 jumlah produksi ialah 140 juta pasang sarung tangan karet, maka pendapatan yang diterima dari penjualan sarung tangan ialah 140 juta pasang x Rp 5000 = Rp 700.000.000.000

4. Pada tahun 2007 jumlah produksi ialah 124 juta pasang sarung tangan karet, maka pendapatan yang diterima dari penjualan sarung tangan ialah 124 juta pasang x Rp 5000 = Rp 620.000.000.000

5. Pada tahun 2008 jumlah produksi ialah 80 juta pasang sarung tangan karet, maka pendapatan yang diterima dari penjualan sarung tangan ialah 80 juta pasang x Rp 5000 = Rp 40.000.000.000

Hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2.2

PT. SMART GLOVE INDONESIA Jumlah Pendapatan NO TAHUN PENDAPATAN (RP) 1 2004 45.000.000.000 2 2005 525.000.000.000 3 2006 700.000.000.000 4 2007 620.000.000.000 5 2008 40.000.000.000

Sumber: PT. SMART GLOVE INDONESIA; 2008

Menurut tabel 2.2 dapat dilihat pendapatan yang diterima PT. SMART GLOVE INDONESIA dari penjualan produksi sarung tangan karet ber-fluktuatif

(10)

merupakan yang terendah. Hal ini diakibatkan rendahnya permintaan terhadap sarung tangan karet, yaitu 80 juta pasang.

Gambar 2.2 Grafik Jumlah Produksi PT. SMART GLOVE INDONESI

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2004

2005

2006

2007

2008

Tahun

Ju m l ah P r o d u ksi ( Ju t a P asan g )

(11)

Gambar 2.3 Grafik Jumlah Pendapatan PT. SMART GLOVE INDONESIA

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2004

2005

2006

2007

2008

Tahun

P e n d a p a t a n ( M i l i a r R u p i a h )

Gambar

Gambar 2.2  Grafik Jumlah Produksi  PT. SMART GLOVE INDONESI 020406080100120140160200420052006 2007 2008TahunJumlah Produksi (Juta Pasang)
Gambar 2.3  Grafik Jumlah Pendapatan  PT. SMART GLOVE INDONESIA 0100200300400500600700800200420052006 2007 2008TahunPendapatan (Miliar Rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Bagian Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan (IKAHH), mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang pemberian bimbingan sarana, usaha, produksi, pembinaan industry kecil

Didalam Organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sumber wewenang berasal dari RUPS dan kemudian di delegasikan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris

Sido Muncul memberikan pembinaan yang dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk dan hasil petani tanaman obat ini dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi jamu PT..

Selain itu, Pertenunan Ikhsantex menambah produksi kain jenis yarn dyed, sehingga pada saat itu perusahaan ini memproduksi 3 jenis kain yaitu sarung, songket, dan

Sesuai dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 2008 berita yang dimuat di Harian Jogja Express lebih banyak mengenai berita kriminal dan olahraga dimana

Hasil produksi dari pabrik besi spons terutama digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja yang nantinya akan dikirim ke Slab Steel Plant dan Billet Steel Plant.. 2.4.2 Pabrik

Dan pada tanggal 1 Januari 2000, terjadi merger perusahaan Coca Cola di seluruh Indonesia dengan pergantian nama menjadi PT Coca Cola Amatil Indonesia Bottling untuk

Pada akhir September 2005, PT TELKOM memiliki jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 12,4 juta, sementara pelanggan seluler Telkomsel berjumlah 23,5 juta dan menjadi pemegang