• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Rasa menyegarkan Coca Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus,

(2)

lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, kalender dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca Cola dan mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

2.1.1 Lahirnya Coca-Cola Indonesia

Coca Cola lahir di Indonesia ini sekitar tahun 1927, ketika De Nederland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produk Coca Cola lumpuh pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat pada sesudah kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd NV (IBL) dengan status perusahaan nasional.

Pada tahun 1971 dengan penambahan mitra usaha dan modal, didirikannya pabrik pembotolan pertama di Indonesia dengan nama baru PT. Djaya Beverage Bottling Company.

(3)

Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca Cola yang beroperasi di berbagai propinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah :

1. Jakarta tahun berdirinya 1971 2. Medan tahun berdirinya 1973 3. Surabaya tahun berdirinya 1976 4. Semarang tahun berdirinya 1976 5. Ujung Pandang tahun berdirinya 1981 6. Bandung tahun berdirinya 1983 7. Padang tahun berdirinya 1985 8. Bali tahun berdirinya 1985 9. Manado tahun berdirinya 1985 10. Banjarmasin tahun berdirinya 1991 11. Lampung tahun berdirinya 1995 2.1.2 Sejarah Coca Cola Bottling Indonesia

Coca Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk- produk berlisensi dari the Coca Cola Company. Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Coca Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan local yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independent dan Coca Cola Amatil

(4)

Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca Cola di dunia.

Coca Cola Amatil pertama berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.

Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980 an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendisrtibusikan produk-produk The Coca Cola Company. Pada awal tahun 1990 an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.

Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan-perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan lebih dari 10.000 orang, jutaan krat produksi kami di distribusikan dan di jual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

(5)

2.1.3 Sejarah Berdirinya PT Coca Cola Distribution Indonesia - West Java

Pada tanggal 7 agustus 1979 berdiri PT. Tirta Mukti Indah bottling Company dengan status perusahaan Modal Dalam negeri (PMDN) yang mendapat kepercayaan dari PT. Coca Cola Indonesia untuk meproduksi dan memasarkan minuman Coca Cola, Sprite, Fanta untuk wilayah Jawa Barat. Pembangunan fisik pabrik PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company mulai dilaksanakan tanggal 2 Februari 1982 dengan lokasi Jl. Raya Bandung-Garut KM.26 Kabupaten Sumedang Jawa barat. Dengan usaha yang memakan waktu, tenaga, pikiran, dan uang, maka selesailah pembangunan pabrik yang diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1983. Pada tanggal 8 November 1991 PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company resmi berubah menjadi PT. Coca Cola Tirtalina Bottling Company dengan status Perusahaan Modal Asing (PMA). Perubahan status ini disebabkan sebagian saham dari PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company dibeli oleh pihak asing, dalam hal I ini Allied Manufacturing and Trading Industries limited atau biasa disingkat Amatil.

Pemasaran dan penjualan produk PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company diserahkan kepada PT. Ranca Agung Luhur sebagai distributor tunggal sejak tanggal 22 September 1983 yang kemudian berganti nama menjadi PT. Coca Cola Banyu Argo Unit Jawa Barat pada tanggal 8 November 1991 bersamaan dengan pergantian nama PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company menjadi PT. Coca Cola Tirtalina Bottling Company.

(6)

Baik PT. Coca Cola Banyu Argo maupun PT. Coca Cola Tirtalina Bottling Company pada tahun 1995 berafiliasi dengan Coca Cola Amatil, satu grup perusahaan Coca Cola di kawasan Asia Pasifik dan Eropa Timur yang bermarkas di Sydney Australia. Dan pada tanggal 1 Januari 2000, terjadi merger perusahaan Coca Cola di seluruh Indonesia dengan pergantian nama menjadi PT Coca Cola Amatil Indonesia Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT. Coca Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan distributornya.

Kemudian pada tanggal 1 juli 2002, PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling berubah nama menjadi PT. Coca Cola Bottling Indonesia dan PT. Coca Cola Amatil Indonesia berubah nama menjadi PT. Coca Cola Distribution Indonesia. Sedangkan untuk hal-hal yang bersifat penggabungan antara perusahaan pembotolan dan perusahaan distributor, nama yang dipergunakan adalah PT. Coca Cola Bottling Indonesia. Perubahan nama ini diharapkan dapat membuat masyarakat Indonesia merasa lebih akrab dengan Coca Cola.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Kita bertekad untuk memberikan nilai terbaik bagi pemenang saham dengan menjadi perusahaan yang tumbuh terdepan dalam pasar minuman.

2. Kita sangat menghargai karyawan berbagai merek “The Coca Cola Company” dan karyawan kita yang berdedikasi serta yang berdisiplin memberikan PT. Coca Cola

(7)

Distribution Indonesia suatu keunggulan bersaing yang berkesinambungan.

3. Kita mengembangkan kemitraan sejati dengan para pelanggan untuk memuaskan lebih dari 200 juta konsumen yang dahaga.

2.3 Motto / Slogan Perusahaan

Slogan yang sekarang di gunakan dalam perusahaan PT Coca Cola Distribution Indonesia – West Java adalah “Buka Coca Cola

Buka Semangat Baru”.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dasar dalam manajemen perusahaan, dimana dengan mempelajari struktur organisasi perusahaan maka dengan mudah pula mempelajari fungi, wewenang, hubungan antara karyawan serta tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi juga memudahkan pimpinan perusahaan dalam mengkoordinasikan unit kerja yang terlibat didalam organisasi.

(8)

STRUKTUR ORGANISASI

SC. BANDUNG METRO GENERAL TRADE

SCM GT BDR GT BDC GT BDC GT BDC GT BDC GT BDR GT BDR GT BDR GT Salesman Conv. ROUTE SPv Deliveriman GT DM SPv GT ROUTE SPv ROUTE SPv Salesman Conv. Salesman Conv. STRUKTUR ORGANISASI SC. BANDUNG METRO, HORECA

SCM HORECA BDC Horeca BDR Horeca DM SPv Horeca Deliveriman Horeca BDC Horeca BDR Horeca STRUKTUR ORGANISASI SC. BANDUNG METRO ADMINISTRASI

SCAM

Bookeeper Shipping Head Shipper

GA Security

Cashier Collector

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KET:

(9)

2.5 Deskripsi Jabatan

Di dalam sebuah perusahaan tentunya memiliki struktur organisasi. Adapun struktur Organisasi dari PT Coca Cola Distribution Indonesia – West Java adalah sebagai berikut:

1. SCM (Sales Center Manager)

Sales Center Manager merupakan Koordinator yang paling tinggi, yang memiliki tugas mengkoordinasi tiap-tiap kegiatan di Warehouse Bandung Metro. SCM membawahi SCA.

Fungsi dan Tanggung jawab dari Sales Center Manager :

a. Mengkoordinir setiap kegiatan distribusi di warehouse Bandung Metro

b. Mengarahkan perumusan pokok-pokok kebijakan perusahaan dan strategi umum perusahaan yang akan menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan operasional dan strategi.

Fungsi-fungsi organisasi perusahaan :

a. Mengkoordinir serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran promosi, pengelolaan pasar (baik ke pengecer maupun ke konsumen)

b. Menilai hasil yang diperoleh perusahaan serta menetapkan tindak lanjut perbaikan yang diperlakukan untuk masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

2. SCA (Sales Center Administration)

SCA membawahi Bookeeper, Cashier, Shipping Head, General Affair Staff.

(10)

Adapun tugas dari Sales Center Administration adalah:

a. Mengkoordinasikan bagian administrasi dan keuangan perusahaan

b. Memeriksa prosedur penagihan piutang kepada pelanggan c. Bertanggung jawab atas keamanan persediaan barang di

gudang

d. Memeriksa hasil penjualan baik tunai maupun kredit Sales Center Administration juga membawahi beberapa bagian-bagian yang menunjang, yaitu :

A. Bookeeper

Bookeeper memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Mentransfer, memasukkan dan menganalisa seluruh

transaksi hari sebelumnya yang belum sempat dicatat b. Melakukan settlement terhadap shortage barang salesman

hari sebelumnya dengan memasukkan payment dan adjustment

c. Melakukan analisis komprehensif dan review pada seluruh dokumen yang dimasukkan atau di transfer guna menentukan route yang dibebankan kepada salesman d. Menyimpan seluruh laporan route settlement dan dokumen e. Menjalankan generic checking data route settlement sampai

seluruh kesalahan yang ada terkoreksi

f. Mencetak laporan staff settlement dan mentransfer ke salesman

(11)

B. Cashier

Tugas dan kewajiban dari kasir adalah sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah setoran yang diterima dari salesman setiap hari

b. Mengakomodasikan pengeluaran uang yang telah disetujui oleh koordinator administrasi dan keuangan

c. Membuat laporan keuangan

d. Melakukan pembayaran upah gaji insentif

e. Memberikan informasi mengenai saldo petty cash pada koordinator administrasi setiap hari

f. Menghitung dan menyerahkan setoran uang pada pihak bank

g. Mengeluarkan faktur-faktur yang akan ditagih oleh salesman pada hari itu

C. Shipping Head

Tugas dan wewenang dari Shipping Head adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas persediaan barang dagangan di

gudang

b. Mencatat barang dagangan yang masuk dari pihak atau barang yang akan dijual

c. Melakukan stok opname persediaan di gudang

d. Mencatat dan mengecek dokumen-dokumen barang yang dibawa pulang.

(12)

Shipping Head membawahi juga beberapa shipper yang mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas pemeriksaan total untuk semua muatan di container yang keluar dan membandingkan dengan faktur pengeluaran dan jika ada perbedaan, maka harus melakukan penyesuaian berikutnya

b. Melakukan stok opname secara berkala dan kemudian melaporkannya ke Shipping Head

c. Bertanggung jawab menginput semua di dalam Warehouse transaksi lainnya seperti pecah, hilang dan bocor ke dalam laporan persediaan

D. General Affair Staff

Memilki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas kepersonaliaan b. Membuat laporan bulanan absensi

c. Bertanggung jawab terhadap hasil kerja, dan keberhasilan

d. Menyediakan kebutuhan alat-alat tulis Seperti dijelaskan dalam tugas dan tanggung jawab General Affair Staff dibagi menjadi :

1. Receptionist

Tugas dari Receptionist ini adalah sebagai berikut;

a. Mengusahakan terjadinya komunikasi yang baik antara pihak pelanggan dengan pihak perusahaan

(13)

b. Menerima pesanan penjualan dan menyampaikannya kepada bagian penjualan

c. Bertugas mengatur lalu lintas penggunaan telepon di dalam kantor perusahaan

2. Security

Tugas dari Security adalah :

a. Menjaga keamanan di dalam dan menyampaikan kepada bagian penjualan

b. Menerima arus keluar masuknya kendaraan

c. Menerima pengiriman produk dari pabrik bila karyawan gudang tidak ada di tempat

3. Office Boy

Tugas Office Boy adalah :

a. Menjaga kebersihan kantor

perusahaan

b. Memberikan pertolongan kepada

karyawan perusahaan

3. Supervisor

Tugas dan tanggung jawab supervisor adalah sebagai berikut :

a. Supervisor harus memiliki target penjualan b. Mengembangkan suatu pasar

(14)

d. Loading Compotition (muatan ke mobil) barang dari gudang ke kendaraan

e. Choacing

f. Pengelolaan kredit

g. Merekap hasil penjualan dari salesman h. Memonitor dari penjualan salesman i. Memeriksa RHF (rincian setoran)

j. Memeriksa loading untuk besok pagi

4. Salesman

Adapun yang menjadi tanggung jawab dari salesman adalah sebagai berikut :

a. Mengunjungi Dister

b. Membawa produk yang cukup

c. Merawat kendaraan

d. Menawarkan penambahan stok

e. Membuka Dister baru

f. Membantu meningkatkan dister / lingkungan

g. Menawarkan peralatan display

h. Menawarkan BOP material

i. Menawarkan program bila ada

j. Melakukan merchandising

k. Melakukan transaksi penjualan yang benar l. Monitor aktivitas pasar

(15)

2.6 Aspek Kegiatan Perusahaan

Aktivitas dari PT Coca Cola Bottling Indonesia (Sales Center Bandung Metro) adalah mendistribusikan minuman-minuman ringan produksi PT Coca Cola Bottling Indonesia - West Java untuk wilayang Bandung dan sekitarnya. Dalam melakukan aktivitasnya, PT Coca Cola Bottling Indonesia (Sales Center Bandung Metro) berusaha untuk pro aktif dengan mengunjungi pedagang-pedagang secara rutin. Selain bertugas untuk mendistribusikan minuman-minuman produksi PT Coca Cola Bottling Indonesia - West Java, PT Coca Cola Bottling Indonesia (Sales Center Bandung Metro) memperkenalkan produk minuman ringan baik yang lama maupun yang baru diluncurkan oleh PT Coca Cola Bottling Indonesia - West Java. Adapun wilayah distribusinya meliputi Bandung Raya, Bandung Metro, Rancaekek, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Losarang, Tasikmalaya, Cirebon dan Kadipaten.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KET:

Referensi

Dokumen terkait

Rahima Br.Purba: Analisis Pengendalian Intern atas Penjualan pada PT.. Coca Cola Bottling

COLA DI KOTAMADYA PADANG OLEH PT COCA COLA!. AMATIL INOONESIA

Penulis akan menganalisis strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) dalam memasarkan Frestea dengan menggunakan analisis

plant visit.. Tur keliling langsung ke pabrik bagian produksi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java untuk melihat secara langsung bagaimana proses

Jika pelanggan menggunakan Cold Drink Equipment yang diberikan PT Coca-Cola Bottling Indonesia untuk produk minuman lain yang bukan milik Coca-Cola Company, kami akan

dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Manajemen Coca-Cola Amatil Indonesia. 3.5.1 Job description Coca Cola Amatil Indonesia A.. 2) Menjalin hubungan baik

Berdasarkan model yang terdapat pada Gambar 3 datas, PT COCA COLA AMATIL INDONESIA menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan antara

Dalam langkah ini perusahaan berusaha memperbandingkan antara standar biaya produksi yang diterapkan pada PT. Coca-cola Amatil Semarang dengan standar biaya produksi PT.