• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODA PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN KUMPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODA PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN KUMPANG"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Pekerjaan : Peningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na. Dangkan – Landau Kumpang (Menyabai – Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung

Lokasi : Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung Tahun Anggaran : 2015

I. UMUM

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode – metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.

Konstruksi bangunan pada pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na. Dangkan Landau Kumpang (Menyabai Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung memerlukan teknis khusus dalam pelaksanaan pengerjaan atau penanganannya. Oleh sebab itu, maka metode pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi pekerjaan tersebut.

(2)

II. LINGKUP PEKERJAAN

Dalam pekerjaan ini kami PT. KUJANG PAMUNGKAS membagi uraian metoda pelaksanaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga, yaitu :

DIV 1. UMUM 1. Mobilisasi

DIV. 2. DRAINASE

1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 1. Galian Biasa

2. Timbunan Pilihan Daerah Amblas 3. Timbunan Pilihan Bahu Jalan 4. Penyiapan Badan Jalan

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR

1. Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal (patching)

DIV 7. STRUKTUR

1. Beton mutu sedang dengan fc’= 20 Mpa (K-250) Box Culvert

2. Beton mutu rendah dengan fc’= 10 Mpa (K-125) Lantai Kerja Box Culvert 3. Baja Tulangan BJ 24 Polos

4. Baja Tulangan BJ 24 Polos (Box Culvert)

DIV 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

1. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 6x4 m (Sta 01+332) 2. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 20x4 m (Sta 02+501) 3. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 8x4 m (Sta 03+063)

4. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 16x4 m (Sta 03+298);(Sta 27+684) 5. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 12x4 m (Sta 25+554)

(3)

III. STRUKTUR ORGANISASI

III.1 Hubungan Kerja Pengelola Proyek

owner

Keterangan :

Hubungan Kontrak Hubungan Kerja

OWNER

(4)

III.2 Struktur Organisasi Pengelola Proyek / Kegiatan PT. KUJANG PAMUNGKAS

DIREKTUR UTAMA

ASISTEN SITE MANAGER SITE MANAGER

PENGAWAS LAPANGAN

MANDOR LAPANGAN

(5)

IV. METODE PELAKSANAAN

IV.1 Material atau Bahan Konstruksi

Bahan – bahan bangunan/bangan konstruksi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi didalam mendirikan atau membuat suatu bangunan konstruksi. Pemilihan bahan-bahan tersesbut harus benar-benar mendapat perhatian demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan mendapatkan kualitas pekerjaan yang baik. Semua material yang diperlukan akan didatang dan di stock di Base Camp dan jika diperlukan juuga akan ditempatkan dilokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan.

Material yang diperlukan dalam pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na. Dangkan Landau

Kumpang (Menyabai Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung

adalah sebagai berikut :

IV.1.1 Timbunan Pilihan

Digunakan untuk timbunan bahu jalan dan timbunan daerah amblas. Lokasi Material yang digunakan berada di sekitar lokasi pekerjaan.

IV.1.2 Lapisan Pondasi Agregat Sirtu

Digunakan untuk lapisan bawah (Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal) sebagai lapisan pertama agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan mengurangi agar air tanah tidak berkumpul (filtrasi). Lokasi Material yang digunakan berada tidak jauh dari rencana ruas jalan yang dikerjakan (±1 Km).

IV.1.3 Batu Pecah 1-2 dan Batu Pecah 2-3 cm (Batu Pecah Gunung/Batu Pecah Sungai)

(6)

IV.1.4 Pasir Ayak untuk beton/pasir

Digunakan untuk agregat halus pekerjaan beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250) dan untuk pekerjaan Beton mutu rendah dengan fc’= 10 Mpa (K-125). Lokasi Material yang digunakan berada sekitar (±40 Km) dari lokasi pekerjaan. Material didatangkan kelokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck.

IV.1.5 Portland Cement (PC) / Semen

Digunakan untuk campuran atau sebagai perekat agregat kasar dan halus pada pekerjaan Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250) Beton mutu rendah dengan fc’= 10 Mpa (K-125). Material ini didatangkan dari supplier/toko bangunan dan dibawa ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck.

IV.1.6 Bahan Besi/Baja Tulangan BJ 24 Polos dan Bahan Besi Lainnya

Bahan Besi/Baja Tulangan BJ 24 Polos digunakan untuk tulangan pada pekerjaan Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250) Box Culvert, sedangkan bahan besi lainnya seperti Baut, Paku Baut, Paku Campuran/Paku Belian, Besi Beugle, Besi Klem dan lain-lain. Material ini didatangkan dari supplier/toko bangunan dan dibawa ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck atau angkutan lainnya.

IV.1.7 Bahan Kayu

Digunakan untuk Pembuatan Base Camp, Papan Mal dan Jembatan Kayu serta untuk kebutuhan pekerjaan kayu lainnya. Material ini didatangkan dari sumber material/soumel atau didaerah sekitar lokasi pekerjaan.

IV.1.8 Bahan-bahan Lain

(7)

IV.2 Peralatan Kerja

Selain Material tersebut diatas, untuk pelaksanaan proyek ini juga diperlukan adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Sebagaimana halnya pengadaan barang, maka dalam pengadaan dan pemilihan peralatan kerja harus dilakukan kiat-kiat khusus agar pemilihan jenis peralatan kerja harus dilakukan kiat-kiat khusus agar pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas alat yang optimal, antara lain :

a. Merinci mengenai peralatan yang dibutuhkan

b. Memperhitungkan banyaknya alat yang akan digunakan sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan

c. Memperhitungkan kapasitas produksi peralatan

d. Memperhitungkan biaya alat (sewa/beli; pemeliharaan; mobilisasi; biaya pengoperasian alat; dll )

e. Memperhitungkan daya tahan alat.

Peralatan-peralatan yang akan digunakan pada pekerjaanPeningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas jalan Na. Dangkan-Landau Kumpang ( Menyabai-Dangkan-Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurungadalah:

a. Concrete Mixer (Molen)

Digunakan untuk mengaduk beton / membuat beton

b. Dump Truck

Mengangkut tanah material / bahan konstruksi seperti, batu pecah, semen, baja tulangan, tanah pilihan, bahan kayu, kerikil sungai/gunung dan lain-lain

c. Excavator

Digunakan untuk menggali tanah dan menimbun (Cutt and Fill). Pembuatan Drainase dan Saluran serta pekerjaan lainnya.

d. Motor Grader

Untuk Penyiapan Badan Jalan (pengupasan), menghampar timbunan tanah pilihan, Penghamparan Lapisan Pondasi Agregat kerikil/sirtu

e. Vibratory Roller

(8)

f. Concrete Vibrator

Dipergunakan untuk pemadatan adukan beton yang telah dihampar didalam cetakan / bekisting.

g. Pedestrian Roller

Biasa digunakan untuk pemadatan timbunan bahu jalan, pemadatan lapisan pondasi jalan tanpa penutup aspal (patching) dan lain-lain.

h. Water Tanker

Digunakan untuk penyiraman / penyemprotan air untuk pekerjaan Pentiapan Badan Jalan dan Pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat Sirtu / lapisan pondasi jalan tanpa penutup aspal (patching)

i. Theodolite dan Meteran Panjang

Digunakan untuk pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang pengukuran (Shop-Drawing), Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25/50 meter (sebelum pekerjaan dimulai). Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor juga harus mengukur kembali sebagai back-up data yang akan dituangkan dalam ABD (As-Buildrawing).

j. Mesin Genset

Untuk penerangan dan sumber energi listrik

k. Mesin Pompa Air (Water Pump)

Digunakan untuk memompa / mengisi, membuang dan mengalirkan air.

l. Gerobak Dorong (Artco)

Digunakan untuk mengangkut / melansir material

m. Peralatan Tukang dan Alat bantu lainnya

Peralatan tukang dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan antara lain : Waterpass, Gergaji, Palu, Benang Nillon, Cangkul, Pungky, Pensil, Kapak, Unting-unting, Siku-siku, Meteran pendek, Pemotong besi (bar cutting), penumbuk semi mekanis, Pahat dan lain-lain yang diperlukan

IV.3 Sumber Daya Manusia

(9)

kontraktor dan sebagainya yang masing-masing pihak memeberikan peran yang cukup penting sesuai perannya masing-masing dan saling mendukung antar bagian tersebut. Hal ini dimungkinkan terjadi dikarenakan hasil akhir pekerjaan konstruksi bergantung pada kinerja tenaga kerja pada tiap pekerjaan yang dikerjakannya dilapangan, walaupun tampa mengesampingkan adanya faktor lain yang mempegaruhi terhadap penyelesain pekerjaan proyek konstruksi seperti peralatan yang digunakan, bahan pekerjaan konstruksi maupun lainnya. PT. KUJANG PAMUNGKAS dalam melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Khusu DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na. DangkanLandau Kumpang (Menyabai Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu / Hulu Gurung, ini melibatkan beberapa tenaga kerja yang terlibat secara langsung dilapangan dan memiliki peranan yang cukup dominan, yaitu :

IV.3.1 Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil

Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil yang akan ditempatkan secara penuh dilapangan adalah sebagai berikut :

1. Site manager : 1 orang 2. Asisten Manager : 3 orang 3. Pengawas Lapangan : 1 orang 4. Mandor Lapangan : 1 orang

Site Manager

Berpendidikan Sarjana Strata 1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja 17 (tujuh belas) tahun dibidang Pekerjaan Jalan. Merupakan staf ahli untuk mewakili pekerjaan kontraktor dilapangan dan memiliki wewenang penuh untuk mengambil tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan semua pembangunan serta bertanggung jaawab atas segala hal yang terjadi pada pekerjaan proyek konstruksi.

Tugas dan Tanggung Jawab :

 Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang ditangani dilapangan yang berhubungan dengan penanggung jawab perusahaan dan pengguna jasa / direksi.

(10)

 Melakukan mekanisme kerja eksternal yang menyangkut diskusi dengan pihak pengguna jasa yang selanjutnya diarahkan / disosialisasikan kepada anggotanya dilapangan

 Mengkoordinir semua kegiatan dilapangan maupun administrasi teknik dan non teknik yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pekerjaan

 Mempelajari, menganalisa dan memahami semua perencanaan kegiatan yang diberikan oleh pengguna Jasa / pemilik kegiatan.

 Mengevaluasi dan menindak lanjuti pelaksanaan kegiatan yang sudah dan sedang berjalan.

 Membuat jadwal pelaksanaan, mengkoordinir dan memonitor alat, bahan, tenaga kerja dan lain-lain yang berkaitan dengan proses kegiatan pekerjaan

Asisten Site Manager 3 Orang

Berpendidikan Sarjana Strata 1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja 16 (enam belas) tahun dibidangnya, Berpendidikan Sarjana Strata 1 Teknik Geodesi dengan pengalaman 18 (delapan belas) tahun dibidangnya dan Berpendidikan Strata 1 Teknik Sipil dengan pengalaman 16 (enam belas) tahun dibidangnya.

Tugas dan Tanggung Jawab :

 Tugasnya diantara lain mengawasi pengawas lapangan serta menetapkan jenis-jenis dan bagian-bagian untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan, memeriksa dan menentukan jenis dan kualitas material yang akan digunakan serta menjalankan tugas-tugas Site Manager

 Mengkoordinir berbagai pekerjaan dilapangan dan bertanggung jawab kepada site manager atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan

 Mengadakan pengujian semua jenis pekerjaan misalnya menguji jenis bahan atau material, jenis produk tertentu yang ingin dipakai sebagai langkah pengendalian mutu

(11)

 Melakukan monitoring terhadap kemajuan proyek

 Mengontrol proses operasional proyek agar berjalan sesuai dengan aturan dan tidak melanggar rambu-rambu yang sudah disepakati

Pengawas Lapangan

Berpendidikan Sarjana Strata 1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja 8 (delapan) tahun dibidangnya

Tugas dan Tanggung Jawab :

 Mengontrol Mandor Lapangan dalam peleksanaan pekerjaan dilapangan

 Menjalankan semua tugas yang dibebankan asisten site manager kepadanya

 Mengontrol keluar dan masuknya semua bahan / material untuk semua jenis kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan

 Memastikan operasional proyek berjalan sesuai dengan kualitas dan spesifikasi yang direncanakan / disepakati

 Melakukan monitoring terhadapa kemajuan proyek

 Menyiapkan / men-support dokumen administrasi dan pendukung berupa : Berita Acara Layak Pakai, Berita Acara Penerimaan Barang, Surat Penerimaan Barang / DO, Berita Acara Instalasi, Invooice/tagihan, dll) yang menyangkut operasional proyek selama pekerjaan berjalan

Mandor Lapangan

Berpendidikan SLTA (STM) dengan pengalaman kerja 20 (dua puluh) tahun dibidangnya. Tugas dan tanggung jawabnya yaitu :

 Mengkoordinir pelaksana dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sehari-hari serta menetapkan jenis-jenis dan bagian-bagian untuk pekerjaan setiap tenaga kerja selanjutnya melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan kepada Pengawas Lapangan.

 Mengawasi penggunaan bahan/material, penggunaan peralatan penggunaan BBM dan penggunaan tenaga kerja dilapangan

(12)

IV.3.2 Tenaga Pendukung

Selain tenaga ahli dan terampil diperlukan juga tenaga pendukung lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan antara lain :

o Mandor

o Kepala Tukang o Tukang

o Pekerja o Operator o Supir

o Pembantu Opertor/Sopir o Mekanik

o Penjaga dan lain-lain

IV.4 Pelaksanaan Pekerjaan

Flowchart / Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :

IV.5 Pekerjaan Persiapan ( Mobilisasi )

Pekerjaan ini dikerjakan pada minggu ke 1 s/d minggu ke 4. Sedangkan demobilisasi di laksanakan pada minggu ke 19.

Dalam pekerjaan persiapan iniPT. KUJANG PAMUNGKAS akan melakukan beberapa kegiatan, yaitu :

1. Pembuatan Plank Nama Proyek

2. Pembuatan Base Camp Staf Proyek dan Barak Kerja 3. Mobilisasi :

a. Alat (Concrete Mixer, Excavator, Motor Grader, Vibratory Roller, Dump Truck, Water Tanker, Concrete Vibrator, Pedestrian Roller dan Kendaraan Roda Dua).

b. Penyiapan Material (Stock Material di Kuari) dan bahan lain di Base Camp

c. Personil (Site Manager (SM), Asisten Site Manager, Pengawas Lapangan dan Mandor Lapangan)

(13)

4. Pengukuran kondisi existing awal dan pengawasan patok-patok untuk menentukan titik/ posisi penanganan.

Data-data yang akan diambil, yaitu :

- Pengukuran Situasi : letak batas masing-masing pekerjaan (STA Awal dan STA Akhir Pekerjaan) yang akan dikerjakan.

- Pengambilan Kontur, Elevasi-elevasi masing-masing bangunan - Dokumentasi 0%

- Titik-titik semua item pekerjaan dan menyesuaikannya dengan gambar rencana

- Dokumentasi

- Pengolahan data yang kemudian dibuat laporan dan penggambaran sebagai dasar dalam pembuatan Shop-Drawing.

- Hasil Kegiatan diassistensikan ke Owner (pemilik)

5. Pencarian sumber material/bahan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan proyek dan melakukan penyetokan jika diperlukan

IV.6 Pekerjaan Drainase

IV.6.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Sal. Air Peralatan yang digunakan :

Excavator = 80-140 Hp Dump-Truck = 3.5 Ton

Alat Bantu Langkah-langkah pelaksanaan :

1. Sebelum dilakukan penggalian, rencana/ruas galian saluran dan selokan jalan diukur dan dipasang patok dengan jarak patok per 25m’ dibuat tanda baca elevasi permukaan dan kedalaman galian

2. Persiapan Alat yang digunakan Excavator untuk menggali, membuang keluar lokasi pekerjaan galian.

3. Saluran digali mengunakan excapator sesuai levelling yang direncanakan dan pada titik masing-masing sesuai gambar atau hasil rekayasa lapangan yang dituangkan dalam shop-drawing

(14)

disekitar lokasi pekerjaan maka hasil galian akan dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck

5. Setelah selesai, dikoordinasikan ke konsultan pengawas atau pengawas owner untuk diperiksa dan dibuat berita acara hasil pemekrisaan.

6. Ukur kembali hasil galian, elevasi dan kedalaman realisasi.

7. Buatkan back-UP data dan tuang dalam bentuk gambar ABD ( As-Build Drawing).

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesai pekerjaan ini adalah 14 (empat belas) hari kalender yang direncanakan dikerjakan dari minggu ke 4 s/d minggu ke 6.

1V.7 Pekerjaan Tanah IV.7.1 Galian Biasa

Diagram Alir Galian Biasa

Start

Perapian Berkas Galian

Penggalian / Cut

END

(15)

a. Peralatan Yang digunakan Excavator = 80-140 HP Dump-Truck = 3.5 Ton b. Metoda Pelaksanaan :

1. Titik posisi bagian yang akan digali terlebih dahulu diukur dan dipasang patok dengan lebar dan panjang galian sesuai dengan gambar rencana

2. Excavator melakukan penggalian/cut pada posisi titik galian

3. Selanjutnya hasil galian dibuang disekitar lokasi pekerjaan, sedangkan pada posisi titik galian yang tidak memungkinkan untuk membuang hasil galian maka hasil galian akan dibuang keluar dari daerah galian dengan menggunakan Dump Truck 4. Selanjutnya tebing bekas galian akan dirapikan dan dibuat kemiringan sesuai dengan

petunjuk konsultan pengawas dan owner.

5. Pengukuran ulang dimensi galian dan disesuaikan dengan gambar rencana atau dimensi galian yang diinginkan

6. Begitu selanjutnya untuk setiap titik rencana galian tanah sesuai dengan gambar rencana sampai pekerjaan galian selesai dikerjakan.

IV.7.2 Timbunan Pilihan Daerah Amblas

Diagram Alir

Timbunan Pilihan Daerah Amblas

Penghamparan

Pembersihan / Pengangkatan

Lumpur dari Daerah Amblas

END

(16)

Peralatan yang digunakan :

Motor Grader : >100 HP Vibratory Roller : 5-8 Ton

Dump-Truck : 3.5 Ton

Water-Tanker : 4000 Liter Langkah-langkah Pelaksanaan :

1. Pengangkatan lumpur pada titik-titik daerah amblas dengan menggunakan Excavator

2. Pengangkutan material tanah timbunan pilihan ke titik-titik amblas dengan menggunakan dump truck

3. Material dituang dan dihamparkan dengan menggunakan motor grader 4. Sekelompok orang/tenaga harian merapikan tepi hamparan dan level

permukaan dengan menggunakan alat bantu

5. Pemadatan tanah timbunan dilakukan dengan menggunakan alat pemadat vibratory roller

6. Pekerjaan dilakukan sedemekian rupa sampai pekerjaan selesai.

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini direncanakan 21 (dua puluh satu) hari kalender yaitu dari minggu ke 6 s/d minggu ke 8.

IV.7.3 Timbunan Pilihan Bahu Jalan

Diagram Alir Timbunan Tanah Biasa pada Bahu Jalan

Pemadatan

Pengangkutan

Start

Penghamparan

(17)

Peralatan yang digunakan :

Motor Grader : >100 HP

Excavator : 80-140 HP

Dump-Truck : 3.5 Ton

Water-Tanker : 4000 Liter Pedestrian Roller

Alat Bantu

Langkah-langkah Pelaksanaan :

1. Penentuan bahan tanah pilihan dan disetujui oleh Direksi pekerjaan

2. Excavator melakukan penggalian tanah pilihan dan selanjutnya memuat tanah pilihan kedalam dump truck

3. Pengangkutan material ke masing-masing bahu jalan dengan menggunakan dump truck

4. Material dihampar menggunakn Motor Grader

5. Sekelompok orang/tenaga harian merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

6. Pemadatan tanah menggunakan Pedestrian Roller

7. Pada saat pemadatan dilakukan penyiraman menggunakan Water Tanker bila dibutuhkan (bila kondisi material kering)

8. Hindari penghamparan dan pemadatan dalam kondisi cuaca hujan atau setelah hujan

9. Minta petunjuk kepada Konsultan Pengawas Lapangan dan Direksi Pekerjaan

(18)

IV.7.4 Penyiapan Badan jalan

Pekerjaan ini dikerjakan pada minggu ke 7 s/d minggu ke 11 Diagram Alir Penyiapan badan Jalan

Peralatan yang digunakan :

Motor Grader : >100 HP Vibratory Roller : 5-8 Ton

Dump-Truck : 3.5 Ton

Water-Tanker : 4000 Liter

Langkah-langkah Pelaksanaan :

1. Badan jalan dikupas dan diratakan menggunakan Alat Motor Grader 2. Semak-semak serta sampah-sampah lainnya yang berada di badan jalan di

bersihkan dan dibuang keluar lokasi pekerjaan

3. Dilanjutkan dengan pemadatan menggunakan alat Vibratory Roller 4. Pada saat pemadatan dilakaukan penyiraman air dengan menggunakan

Water Tanker bila dibutuhkan (bila kondisi material kering).

Pemadatan Ulang Jika di Perlukan

Pengupasan dan Perataan

Start

Pemadatan dan Penyiraman

(19)

5. Hindari penghamparan dan pemadatan dalam kondisi cuaca hujan atau setelah hujan

6. Minta petunjuk kepada Konsultan Pengawas Lapangan

1V.8 Pekerjaan Perkerasan Berbutir

IV.8.1 Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal (Sirtu)

Diagram Alir

Peralatan yang digunakan :

Motor Grader : >100 HP

Excavator : 80-140 HP

Dump-Truck : 3.5 Ton

Water-Tanker : 4000 Liter Pedestrian Roller

Alat Bantu

Pemadatan

Pengangkutan dan Tuang

Penghamparan

(20)

Langkah-langkah Pelaksanaan :

1. Material Sirtu yang telah di stock dan disaring di Quarry dituangkan ke dump truck menggunakan excavator

2. Selanjutnya matreial diangkut kelokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck

3. Material dituang didaerah badan jalan secara zig-zig dengan jarak sesuai dengan kebutuhan yang telah diperhitungkan sebelumnya.

4. Selanjutnya material dihamparkan dengan menggunakan motor grader dan sekelompok orang/tenaga kerja harian merapikan bagian tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

5. Penghamparan dilakukan layer-layer perlayer dengan menggunakan motor grader dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller

6. Bila dibutuhkan atau material dalam keadaan kering disiram dengan air sedikit demi sedikit sambil dipadatkan untuk mendapatkan kepadatan yang maksimal

7. Hindari penghamparan dan pemadatan dalam keadaan cuaca hujan sehingga tidak terjadi kegagalan struktur yang tidak diinginkan

8. Dilakukan pengecekan secara berkala hasil pekerjaan (tebal, lebar dan panjang yang telah dikerjakan)

9. Konsultasikan kepada Konsultan Pengawas / Pengawas Owner

10. Setelah pekerjaan diaanggap selesai, diperiksa dan buatkan berita acara hasil pemeriksaan lapangan yang dituangkan dalam back-up data untuk dijadikan ABD (As-Build Drawing)

(21)

1V.9 Pekerjaan Struktur

IV.9.1 Pekerjaan Lantai Box Culvert Beton Mutu Rendah dengan fc’= 10 MPa (K-125)

Diagram Alir

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan memebentuk masa padat.

Galian Tanah Untuk Pengecoran

Lantai Box Culvert

Persiapan Material /

Peralatan dan Tenaga Kerja

Pemasangan Bekisting / Acuan,

Penghamparan Pasir Urug

END

Start

Pengadukan / Pengecoran

Penggetaran / Pemadatan

(22)

Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan perawatan beton, lantai kerja dan pemeliharaan fondasi seperti pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar fondasi tetap kering.

Bahan : 1. Semen 2. Air

3. Agregat Kasar dan Halus

4. Papan Mal / Papan Acuan dan kayu bulat untuk perancah

Peralatan : 1. Dump Truck 2. Concrete Mixer

3. Water Pump dan Kelengkapannya 4. Tong Air

5. Concrete Vibrator

6. Sekop, Pengki/Dolak, cangkul, dan peralatan tukang semen lainnya

Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan :

1. Material Papan mal dan bahan lain yang di stock di Base Camp dibawa kelokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan Dump Truck

2. Material agregat kasar halus dan semen diangkut dari sumber material dan dibawa ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck sesuai dengan junlah kebutuhan

3. Pengukuran dimensi galian yang disesuaikan dengan gambar kerja (panjang, lebar dan dalamnya galian tanah), untuk setiap Box Culvert

4. Galian tanah untuk setiap lantai box culvert dengan menggunakan excavator dan dirapikan oleh tenaga kerja harian

5. Jika diperlukan akan dibuat jalur pengalihan air sementara

6. Selanjutnya melakukan pemasangan bekisting sesuai dengan gambar kerja baik tinggi dan lebarnya pengecoran untuk lantai kerja box culvert

(23)

8. Pencampur dilengkapi tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran

9. Pertama-tama concrete mixer diisi dengan agregat dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan 10. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam

campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m³ atau kurang haruslah 1,5 menit; untuk concrete mixer yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m³

11. Kontraktor memberitahukan direksi pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton

12. Sebelum pengecoran beton dimulai, acuan dibasahi dengan air atau diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas

13. Melakukan pengecoran beton, pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint)

14. Beton dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran

15. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air

16. Pengecoran dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru

17. Air tidak boleh dialirkan diatas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran

18. Beton dipadatkan dengan penggetar mekanis (concrete vibrator)

19. Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi 20. Concrete vibrator dimasukkan ke dalam beton basah secara vertikal hingga

(24)

21. Acuan tidak boleh dibongkar lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton 22. Setelah beton benar-benar mengeras baru kemudian melakukan pembongkaran

acuan / bekisting

23. Pekerjaan dilakukan sampai pekerjaan ini selesai sesuai dengan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan diatas

24. Beton yang telah dicor akan dilakukan perawatan sesuai dengan petunjuk konsultan Pengawas / Pengawas Owner

25. Konsultasikan kepada Konsultan Pengawas / Pengawas Owner

(25)

IV.9.2 Pekerjaan Box Culvert dengan Baja Tulangan BJ 24 Polos dan Beton Mutu Sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)

Diagram Alir

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.

Pemasangan Baja Tulangan,

Pemasangan Bekisting / Acuan

Persiapan Material /

Peralatan dan Tenaga Kerja

Pekerjaan Finishing

END

Start

Pengadukan / Pengecoran

Penggetaran / Pemadatan

(26)

Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan perawatan beton, lantai kerja dan pemeliharaan pondasi seperti pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan : 1. Semen (Pc)

2. Air

3. Agregat kasar dan halus 4. Baja tulangan BJ 24 polos 5. Kawat ikat (Bindrat)

6. Papan Mal / Papan Acuan dan kayu bulat untuk perancah

Peralatan yang diperlukan : 1. Dump Truck

2. Concrete Mixer

3. Water Pump dan Kelengkapannya 4. Tong Air

5. Concrete Vibrator

6. Sekop, Pengki/dolak, Cangkul, dan peralatan tukang semen lainnya.

Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan :

1. Material papan mal, bahan lain dan besi tulangan yang di stock dan di potong di Base Camp dibawa ke lokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan dump truck dan ditempatkan di titik-titik rencana pekerjaan Box Culvert

2. Material agregat kasar halus dan semen diangkut dari sumber material dan dibawa ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck sesuai dengan jumlah kebutuhan

3. Pemasangan baja tulangan BJ 24 polos yang dikuatkan dengan kawat ikat dengan jarak sesuai petunjuk gambar kerja atau petunjuk konsultan pengawas dan owner pekerjaan

4. Baja tulangan ditempatkan akurat sesuai dengan gambar kerja

(27)

6. Beton diampur dalam concrete mixer sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan

7. Pencampur dilengkapi tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran

8. Pertama-tama concrete mixer diisi dengan agregat ddan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan 9. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam

campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ M³ atau kurang haruslah 1,5 menit; untuk concrete mixer yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 M³

10. Kontraktor memberikan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton

11. Sebelum pengecoran beton dimulai, acuan dibasahi dengan air atau diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas 12. Melakukan pengecoran beton, pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa

berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint)

13. Beton dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang padat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran

14. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air.

15. Pengecoran dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru

16. Air tidak boleh dilarikan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran

(28)

18. Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi

19. Concrete vibrator dimasukkan ke dalam beton basah secara vertikal hingga dapat melakukan penetrasi sampai ke dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh kedalaman pada bagian tersebut 20. Acuan tidak boleh dibongkar lebihi awal 30 jam setelah pengecoran beton 21. Setelah beton benar-benar mengeras baru kemudian melakukan

pembongkaran acuan / bekisting

22. Pekerjaan dilakukan sampai pekerjaan ini selesai sesuai dengan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan diatas

23. Beton yang telah dicor akan dilakukan perawatan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas / Pengawas Owner

24. Konsultasikan kepada Konsultan Pengawas / Pengawas Owner

25. Setelah pekerjaan dianggap selesai, diperiksa dan buatkan berita acara hasil pemeriksaan lapangan yang dituangkan dalam back-up data untuk dijadikan ABD (As-Building Drawing)

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan lantai kerja Box Culvert dan Box Culvert direncanakan ±28 (dua puluh delapan) hari kalender yaitu minggu ke 11. 12. 16 dan ke 17

1V.10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Pekerjaan pemeliharaan rutin ini dikerjakan dimulai dari minggu ke 3 s/d minggu ke 13. Lihat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan diagram alir pelaksanaan pekerjaan.

IV.10.1 Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 6x4 M = 1 buah Langkah-langkah Pelaksanaan Pekerjaan :

1. Mempersiapkan material, peralatan dan tenaga kerja di lokasi pekerjaan sesuai dengan keperluan / kebutuhan

(29)

3. Selanjutnya memasang atau mengganti atau memperbaiki jembatan tersebut sesuai dengan volume pada perincian biaya jembatan kayu log ukuran 6 x 4 M

4. Pemasangan kayu pengikat alas dari kayu bulat klas 1 dengan ø50 cm dikuatkan dengan klem/paku baut ke keep kayu bulat

5. Menyusun dan mengatur kembali susunan gelegar kayu log bulat dengan jarak sesuai dengan gambar kerja

6. Memasang tiang leuning, balok sandaran dan balok tutup dari kayu klas 1, ukuran tinggi serta jarang tiang leuning disesuaikan dengan gambar kerja

7. Memasang lantai jembatan dengan menggunakan balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan paku baut

8. Selanjutnya memasang papan spoorplank dengan menggunakan balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan paku baut dan klem spoorplank

9. Finishing akhir, pengecatan jembatan dengan menggunakan cat kilat

IV.10.2 Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 20 x 4 M = 1 Buah Langkah-langkah Pelaksanaan Pekerjaan :

1. Mempersiapkan material, peralatan dan tenaga kerja di lokasi pekerjaan sesuai dengan keperluan / kebutuhan

2. Melakukan pembongkaran bangunan jembatan kayu log yang akan dikerjakan / direhab

3. Selanjutnya memasang / mengganti atau memperbaiki jembatan tersebut sesuai dengan volume pada Perincian Biaya Jembatan Kayu Log Uk. 20 x 4 M

4. Tiang tongkat kayu log bulat terlebih dahulu diruncingkan, selanjutnya memancang tiang tongkat kepala ø50 cm dari kayu bulat klas 1

(30)

cm kayu klas 1 dan dikuatkan dengan menggunakan baut sebagai pengunci

6. Memasang balok selempang dan balok gapit dari kayu klas 1 7. Pemasangan kayu pengikat alas dari kayu bulat klas 1 dengan ø50

cm dikuatkan dengan klem/paku baut ke keep kayu bulat

8. Menyusun dan mengatur kembali susunan gelegar kayu log bulat dengan jarak sesuai dengan gambar kerja

9. Memasang tiang leuning, balok sandaran dan balok tutup dari kayu kals 1, ukuran tinggi serta jarak tiang leuning disesuaikan dengnan gambar kerja

10. Memasang lantai jembatan dengan menggunakan balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan paku baut

11. Selanjutnya memasang papan spoorplank dengan menggunakan balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan paku baut dan klem spoorplank

12. Finishing akhir, pengecatan jembatan dengan menggunakan cat kilat

IV.10.3 Rehab Jembatan Log kayu Ukuran 8 x 4 M = 1 Buah Rehab Jembatan Log kayu Ukuran 16 x 4 M = 2 Buah Langkah-langkah Pelaksanaan Pekerjaan :

1. Mempersiapkan material, peralatan dan tenaga kerja di lokasi pekerjaan sesuai dengan keperluan / kebutuhan

2. Melakukan pembongkaran bangunan jembatan kayu log yang akan dikerjakan / direhab

3. Selanjutnya memasang / mengganti atau memperbaiki jembatan tersebut sesuai dengan volume pada perincian biaya jembatan kayu log Uk. 8 x 4 M, Uk. 16 x 4 M dan Uk. 12 x 4 M

4. Pemasangan kayu pengikat alas dari kayu bulat klas 1 dengan ø50 cm dikuatkan dengan klem / paku baut ke keep kayu bulat

(31)

6. Memasang tiang leuning, balok sandaran dan balok tutup dari kayu klas 1, ukuran tinggi serta jarak tiang leaning disesuaikan dengan gambar kerja.

7. Memasang lantai dan gapit lantai jembatan dengan menggunakan balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan paku baut

8. Selanjutnnya memasang papan spoorplank dengan menggunakan balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan paku baut dan klem spoorplank

9. Finishing akhir, pengecatan jembatan dengan menggunakan cat kilat

IV.10.4 Pembangunan Jembatan Kayu Uk. 12 M x 4 M = 2 buah Pembangunan Jembatan Kayu Uk. 8 M x 4 M = 2 buah Pembangunan Jembatan Kayu Uk. 6 M x 4 M = 1 buah

Diagram Alir Pembangunan Jembatan Kayu

Pek. Bangunan Bawah, terdiri :

a. Kepala Jembatan

b. B. Sayap;

Pek. Persiapan Bouwplank / Perancah

END

Start

Pek. Bangunan Atas

(32)

Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan :

Pekerjaan Kepala Jembatan, yaitu :

1. Letak Lokasi sesuai rencana atau menurut petunjuk Konsultan Pengawas dan Pengawas Owner;

2. Siapkan bahan seperti : Tiang pancang belian uk. 15x15 cm (panjang sesuai kebutuhan), Laci, Alas Laci, Keep Belian (ukuran dan panjang menurut petunjuk Konsultan Pengawas), Balok Air, Balok Pasir Kayu, Klas 1 (ukuran dan panjang menurut petunjuk Konsultan Pengawas), Papan Bendung Kayu Klas 1, dan papan turap serta balok tumbuk;

3. Tiang pancang yang sudah disiapkan diruncing dan dipasang laci 4. Tentukan titik masing– masing tiang pancang yang direncanakan

serta levelling rencana

5. Sebelum melakukan penancapan, terlebih dahulu tempatkan alas laci sesuai posisi masing–masing

6. Tiang yang sudah didirikan pada titik masing –masing kemudian ditumbuk menggunakan mesin penumbuk atau alat pemukul sampai posisi tiang benar – benar sudah masuk dengan baik dan tertumpu pada alas laci

7. Tentukan levelling rencana pada masing – masing tiang dengan menggunakan slang air (water pass), buat kepala gunting untuk pengikat antara tiang dan keep

8. Keep yang sudah siap dibuat lubang seukuran kepala puting tiang yang sudah dibuat dan sambungan bibir miring berkait (penghubung antara keep dan keep)

9. Tempatkan keep diatas tiang kemudian dipasang pen serta diperkuat dengan Beugel dan baut

10. Dilanjutkan dengan Pemasangan Balok Air, Balok Pasir 11. Tancapkan Papan Turap dan ditumbuk semaksimal mungkin 12. Selanjutnya memasang papan bendung

Pekerjaan Sayap Jembatan, yaitu :

(33)

dan panjang menurut petunjuk Konsultan Pengawas), Balok Air, Balok Jangkar dari Kayu Klas 1, (ukuran dan panjang menurut petunjuk Konsultan Pengawas), papan bendung dan papan turap kayu klas 1

2. Tiang Pancang yang sudah disiapkan diruncing dan dipasang laci 3. Tentukan titik masing– masing tiang pancang yang direncanakan

serta levelling rencana

4. Sebelum melakukan penancapan, terlebih dahulu tempatkan alas laci sesuai posisi masing-masing

5. Tiang yang sudah didirikan pada titik masing-masing kemudian ditumbuk menggunakan mesin penumbuk atau alat pemukul sampai posisi tiang benar-benar sudah masuk dengan baik dan tertumpu pada alas laci

6. Tentukan levelling rencana pada masing-masing tiang dengan menggunakan slang air (water pass), buat kepala puting untuk pengikat antara tiang dan keep

7. Keep yang sudah dibuat lubang seukuran kepala puting tiang yang sudah dibuat

8. Tempatkan keep diatas tiang kemudian dipasang pen serta diperkuat dengan Beugel dan baut

9. Dilanjutkan dengan Pemasangan Balok Air / Pasir dan Balok Jangkar dan diperkuat dengan menggunakan baut sebagai pengunci

10. Tancapkan papan turap dan ditumbuk semaksimal mungkin, dilanjutkan dengan memasang papan bendung.

Pekerjaan Bangunan atas, yaitu :

1. Siapkan bahan seperti : Balok Gelegar, Balok Lantai Jembatan, Balok Spoorplank, Sandaran Jembatan, Gapit Lantai dari Kayu klas 1 (ukuran dan panjang menurut petunjuk Konsultan Pengawas)

(34)

3. Mengerjakan sandaran jembatan dengan dimensi sesuai dengan gambar rencana

4. Pasang balok lantai dan diperkuat dengan menggunakan baut / paku baut

5. Selanjutnya memasang lantai spoorplank dan gapit lantai serta diperkuat dengan baut dan klem spoorplank

Pekerjaan Lain-lain, yaitu :

1. Konsultasikan semua pekerjaan yang terpasang kepada Konsultan Pengawas sehingga benar-benar sesuai rencana dan petunjuk 2. Setelah dinyatakan siap oleh Konsultan Pengawas pekerjaan

terakhir dilanjutkan dengan urugan / timbunan pada masing-masing oprit jembatan dan dipadatkan jika diperlukan

3. Melakukan pengecatan jembatan yang telah selesai dikerjakan.

1V.11 Demobilisasi

Demobilisasi alat dan personil sesuai jadwal demobilisasi (lampiran), demobilisasi dilakukan setelah dilakukan pemeiksaan pekerjaan dan serah terima pertama pekerjaan antara pelaksana pekerjaan dan Pemilik Pekerjaan (Owner)

1V.12 Penutup

Demikian uraian metode Pelaksana beserta aspek-aspek yang terkait didalamnya, semoga uraian diatas dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk kelengkapan Dokumen Penawaran Paket Pekerjaan

Peningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na. Dangkan Landau Kumpang (Menyabai Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu / Hulu Gurung.

Putussibau, 14 Juli 2015 PT. KUJANG PAMUNGKAS

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil-hasil penelitian yang telah dihasilkan menyimpulkan bahwa peremajaan kelapa dengan tebang bertahap sebesar 20%/tahun dan diikuti dengan teknologi pengusahaan tanaman sela

Jumlah kapang pada jagung yang berkadar air 18% lebih tinggi dibandingkan dengan jagung berkadar air 14,8% setelah penyimpanan selama 2 minggu pada suhu 25ºC.. sakazakii

Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan kebijakan dividen secara parsial maupun secara simultan terhadap nilai

Dengan mempelajari mata kulah ini, mahasiswa mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil

adanya informasi yang jelas dalam pelaksanaan tugas dari Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2007 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan

Dari uji pertumbuhan bakteri, diketahui bahwa pepton isi perut ikan cunang dapat mendukung pertumbuhan bakteri dalam media terutama bakteri Staphylococcus aereus

Berdasarkan hasil dan pembahasan tren kasus tetanus neonatorum tahun 2009-2013 diatas, dapat disimpulkan bahwa tenaga pemeriksa kehamilan sudah cenderung

Transformator (trafo) adalah salah satu peralatan utama dalam penyaluran energi listrik yang berfungsi mengkonversikan tegangan. Trafo ini tentunya