• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Aspek Pakem Di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Aspek Pakem Di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Profil Sekolah

SDN Kalirejo 02 berlokasi di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, dengan nomor statistik sekolah 101032214039. SDN Kalirejo 02 didirikan pada tahun 1982. Pada tahun 2011 di lokasi SDN Kalirejo 02 dibangun alun-alun kabupaten Semarang, maka SDN Kalirejo 02 direlokasi di sebelah utara alun-alun tersebut.

Fasilitas yang dimiliki SDN Kalirejo 02 terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang lab komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang pertemuan/aula, 1 ruang UKS, 1 ruang mushola, 5 kamar mandi dan WC, dan 1 ruang kantin.

Jumlah siswa 4 tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Dari data di lapangan dapat diketahui bahwa jumlah siswa untuk empat tahun terakhir adalah pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah siswa 156, pada tahun 2012/2013 jumlah siswa159, pada tahun 2013/2014 jumlah siswa 184, dan pada tahun pelajaran 2014/2015 jumlah siswa 189.

(2)

Penjasorkes 1 orang berstatus PNS lulusan D-II, 1 orang guru Mapel PAI berstatus sebagai guru honorer lulusan S-1, 1 orang guru Bahasa Inggris berstatus guru honorer lulusan S-1, 1 orang pustakawati berstatus Pegawai tidak tetap (PTT) lulusann S-1.

SDN Kalirejo 02 memiliki motto: SIAP (Santun, ber-Iman, ber-Akhlak mulia, dan Pandai). Untuk mewujudkan tujuan sekolah, SDN Kalirejo 02 menetapkan visi dan misi.

Visi SDN Kalirejo 02 adalah “Meraih prestasi dengan meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan, serta berperilaku santun dan berbudi luhur”. Indikator visi meliputi: 1) menjadikan ajaran dan nilai agama sebagai pegangan hidup. 2) Memiliki daya saing tinggi dalam mencapai prestasi akademik. 3) Memiliki daya saing tinggi dalam mencapai prestasi non akademik. 4) Memiliki perilaku yang sopan dan berbudi pekerti luhur.

(3)

mata pelajaran membuat dampak penggiring/berperilaku santun dan berakhlak mulia.

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka SDN Kalirejo 02 merumuskan tujuan sekolah. Tujuan sekolah SDN Kalirejo 02 adalah 1) siswa mampu untuk melaksanakan peningkatan beribadah dan dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari, 2) siswa mampu untuk belajar efektif dan mampu mengubah pola belajar baik secara pribadi maupun kelompok, 3) siswa mampu untuk berperilaku sopan dan santun dalam setiap tingkah laku disekitar lingkungan manapun, 4) siswa mampu menuntaskan evaluasi belajar sesuai kriteria yang telah ditentukan, 5) siswa mampu menerapkan segala disiplin ilmu yang diperoleh sekolah kedalam kehidupan bermasyarakat lingkungan sekitar, 6) siswa mampu untuk menjaga nama baik sekolah dan selalu berkomunikasi aktif dengan sekolah dimanapun berada, 7) menjadikan sekolah pelopor dan penggerak lingkungan masyarakat sehingga sekolah diminati oleh masyarakat. Indikator tujuan SDN Kalirejo 02 meliputi: a) sholat berjamaah dengan rutin sesuai dengan jadwal sekolah, b) memiliki program pembiasaan dalam pendidikan karakter bangsa, c) nilai UN meningkat dari tahun ke tahun, d) memiliki program K7.

(4)

Tabel 4.1. Nilai Ujian Sekolah siswa SDN Kalirejo 02 pada tahun 2011–2014

Tahun Pelajaran

Nilai Rata-rata

Jml

B. Ind MTK IPA

2011/2012 7,99 7,49 6,89 22,36

2012/2013 8.36 7.49 6.89 22.74

2013/2014 7.89 8,02 7,72 23,62

4.2

Hasil Penelitian

4.2.1 Konteks manajemen berbasis sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

SDN Kalirejo 02 sebagai salah satu institusi pendidikan formal jenjang pendidikan dasar berorientasi pada mutu pembelajaran yang ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi belajar siswa, baik prestasi akademik maupun non akademik. Untuk memperoleh mutu pembelajaran yang berkualitas, diperlukan manajemen yang ideal dalam proses pembelajaran. Salah satu manajemen yang tepat adalah manajemen berbasis sekolah atau yang sering disebut dengan istilah MBS. Salah satu unsur dalam MBS yang sangat dibutuhkan adalah penerapan PAKEM.

Sebagaimana dikemukakan oleh Mindaryati, S.Pd kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(5)

semua sangat membutuhkan model pembelajaran yang tepat yaitu model PAKEM. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Sri Iryani, S.Pd guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Iya, kami sepakat kebutuhan adanya PAKEM guna memperbaiki kondisi mutu sekolah. Harapannya ada perubahan yang lebih baik. (wawancara tanggal 3 Des 2014)

PAKEM menjadi salah satu unsur MBS yang diterapkan di SDN Kalirejo 02 bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu juga bertujuan agar mampu meningkatkan daya tarik dan jumlah siswa yang mendaftar di SDN Kalirejo 02.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mindaryati, S.Pd kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, tujuan program PAKEM di SDN Kalirejo 02 agar pembelajaran menjadi

lebih kondusif, aktif, kreatif dan

menyenangkan bagi siswa. Alhasil, hasil

pembelajaran meningkat dan maksimal.

(wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Sri Iryani,S.Pd guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, salah satu tujuan utama program PAKEM di SDN Kalirejo 02 agar pembelajaran menjadi lebih maksimal, siawa aktif, siswa kreatif dan siswa terlihat senangkan saat belajar. Kami juga berharap dengan prestasi yang baik, akan mampu menarik minat siswa masuk di SDN Kalirejo 02. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

(6)

tahun 2011 cukup pasif. Pembelajaran masih bersifat klasik dan seadanya, guru menyampaikan materi secara konvensional dan kurang krativitasnya. Hal ini berdampak pada tidak tertariknya siswa pada pembelajaran, siswa merasa jenuh sehingga pasif dalam proses pembelajaran yang bermuara pada rendahnya hasil belajar.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Seingat saya, saat itu kondisi pembelajaran sebelum tahun 2011 di SDN Kalirejo 02 masih cukup stagnan. Rendahnya kreativitas guru sehingga siswa pasif. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Memang benar, sebelum tahun 2011 di SDN Kalirejo 02 kondisi pembelajaran masih cukup memprihatinkan. Sebagian besar guru kurang memperhatikan mutu pembelajaran

karena beranggapan sekolahnya sudah

kurang kondusif. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Muh Kharor selaku ketua komite sekolah di SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(7)

Sebagai akibat dari proses pembelajaran yang masih konvensional dan stagnan, salah satu dampak terbesar yang cukup memprihatinkan di SDN Kalirejo 02 sebelum tahun 2011 berupa rendahnya kualitas hasil belajar siswa.

Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Kualitas siswa ditinjau dari hasil belajar harian siswa masih minim, hal ini nampak dari minimnya siswa yang aktif dan kreatif,

apalagi merasa senang (enjoy) saat

pembelajaran berlangsung. Hal ini

berdampak pada rendahnya daya serap dan hasil belajar siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya kala itu kualitas hasil belajar harian siswa masih cukup rendah. Dan saya kira hasil

tersebut sebagai dampak dari proses

pembelajaran yang bersifat konvensional dan cukup klasik, sehingga siswa kurang aktif dan tidak tertarik. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Selain rendahnya hasil belajar siswa pada tahap hasil harian, kualitas hasil belajar siswa juga ditinjau secara periodik oleh pihak sekolah, yaitu nampak juga minimnya hasil belajar siswa pada kategori hasil ujian sekolah. Hal ini nampak dari rendahnya perolehan jumlah total maupun rata-rata serta peringkat tingkat gugus dan kecamatan.

(8)

Memang benar, kualitas siswa ditinjau dari hasil ujian sekolah masih cukup rendah dibandingkan dengan yang lain karena masih berada pada peringkat bawah. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Hasil Ujian Sekolah siswa SDN Kalirejo 02 ini nampak sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Hasil Ujian Sekolah siswa SDN Kalirejo 02 Tahun Ajaran 2008 – 2012

Melihat perolehan hasil belajar siswa baik secara harian maupun hasil US yang masih cukup rendah dan memprihatinkan tersebut, memunculkan perhatian yang cukup besar dari masyarakat.

Masyarakat sangat membutuhkan adanya

peningkatan prestasi belajar siswa, sehingga penerapan PAKEM mutlak mendapat respon yang cukup positif dari masyarakat.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, kebutuhan masyarakat

terhadap peningkatan mutu pembelajaran

melalui PAKEM sangat tinggi. Pada

prinsipnya mutu pembelajaran sangat

(9)

masyarakat pada output siswa dengan hasil akademik yang tinggi, termasuk prestasi belajar yang bersifat non akademik juga diharapkan. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Muh Kharor selaku komite di SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Benar sekali, kebutuhan masyarakat

terhadap peningkatan mutu pembelajaran melalui PAKEM sangat besar. Masyarakat selalu mendorong agar sekolah tersebut bisa bangkit layaknya sekolah idaman dengan

perbaikan mutu pembelajaran yang

kompetitif. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Awal mula diperkenalkan pembelajaran model PAKEM di SDN Kalirejo 02 cukup memperoleh respon positif. Namun, reaksi guru dan juga siswa pada beberapa kurun waktu awal masih belum bisa menerapkan secara luwes dan maksimal. Sebagian besar guru belum bisa secara runtut dalam mengaplikasikan setiap tahapan PAKEM. Demikian juga sebagian besar siswa belum bisa secara instan mengikuti tahapan konsep PAKEM di kelas.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Awal mula bulan pertama diterapkan

pembelajaran PAKEM di kelas, sebagian guru masih belum begitu lancar karena respon siswa yang juga masih pasif. Namun, dengan

berjalannya waktu, pada bulan kedua

pembelajaran PAKEM sudah mulai mendapat respon oleh siswa sehingga menumbuhkan

semangat guru untuk menerapkannya.

(10)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Endang Wahyuningsih,S.Pd.SD guru kelas V SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Pada bulan pertama dan kedua penerapan pembelajaran PAKEM di kelas saya masih agak kaku dan bingung, namun pada bulan ketiga sudah terasa lancar dan mudah, apalagi mendapat respon positif dari siswa kelas V. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Sukarsih, S.Pd.SD guru kelas IV SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, awalnya saya cukup grogi dalam penerapan pembelajaran PAKEM di kelas, tetapi menjadi mudah dan ketagihan setelah berjalan hingga bulan kedua dan ketiga. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

4.2.2 Input manajemen berbasis sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

(11)

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Iya, benar. Pelaksanaan PAKEM ini

berdasarkan keputusan bersama dengan para guru pada tahun ajaran 2011/2012. Rapat tersebut membahas 1) penyiapan guru berupa pembinaan dan diklat PAKEM, 2) penyiapan siswa berupa pendondisian siswa dalam pembelajaran, dan 3) penyiapan

penyediaan sarana prasarana berupa

penyediaan komputer, printer, alat peraga, 4) penyediaan biaya untuk anggaran PAKEM. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Benar, ada rapat bersama guru untuk pelaksanaan PAKEM 4 tahun yang lalu yaitu

pada tahun ajaran 2011/2012. Rapat

tersebut membahas 1) penyiapan guru, 2) penyiapan siswa, 3) penyiapan penyediaan sarana prasarana, dan 4) penyediaan biaya. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

(12)

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Terdapat beberapa karakteristik guru dalam pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02 sebagai berikut:

a. Guru merespon positif konsep pembelaja-ran PAKEM.

b. Guru berorientasi pada tujuan penerapan PAKEM di SDN Kalirejo 02.

c. Guru bertanggung jawab pada keberhasil-an pembelajarkeberhasil-an PAKEM. (wawkeberhasil-ancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, bervariasi karakteristik guru dalam pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02, seperti: respon positif dari guru, berorientasi

pada keberhasilan penerapan PAKEM,

ketergantungan pada rekan guru yang lain. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Untuk memperoleh hasil belajar berupa mutu pendidikan yang berkualitas, harus didampingi oleh guru profesional. Profesionalisme guru diperoleh berdampingan dengan kualifikasi akademik yang layak bagi guru.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Kualifikasi guru dalam pengelolaan PAKEM di

SDN Kalirejo 02 sebagaimana layaknya

(13)

S-1, 1 orang pustakawati berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) Lulusan S.1. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh guru kelas IV SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Benar, kualifikasi guru dalam pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02 cukup bervariasi juga. Ada yang S1, D2, status PNS dan non PNS. Untuk lebih jelasnya ya ada di data guru pada laporan bulanan. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Untuk mendukung penerapan PAKEM di SDN Kalirejo 02, guru memiliki posisi strategis dalam mengantarkan tercapainya tujuan PAKEM. Meskipun secara umum mayoritas guru sudah memiliki kualifikasi pendidikan sebagai guru sebagaimana tersebut, pembinaan dan pembekalan dari kepala sekolah diperlukan guna meningkatkan potensi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut hemat saya, sesuai kualifikasi yang dimiliki, potensi guru 70% baik, namun sebelum penerapan PAKEM, terlebih dahulu saya memberikan diklat pembekalan secara intensif pada guru secara bersama-sama, sehingga saya yakin pada potensi yang

dimiliki guru dengan konsep PAKEM.

(wawancara tanggal 3 Des 2014).

(14)

anggarannya memprioritaskan keterlaksanaan program PAKEM sebagai program unggulan di SDN Kalirejo 02.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Selaku kepala sekolah saya memberikan

dukungan yang positif pada pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02. Misalnya dalam bentuk pemberian pantauan, pembinaan, konsultasi,

serta penyediaan sarana prasarana yang

mendukung PAKEM. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Hal ini juga dikemukakan oleh guru kelas V SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, tentu saya berikun dukungan. Setidaknya saya mampu mengelola PAKEM di

kelas secara maksimal, sehingga

pembelajaran lebih aktif, kreatif dan menye-nangkan bagi siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Adapun pihak eksternal pendukung MBS dalam PAKEM adalah keikutsertaan partisipasi orang tua siswa dan komite sekolah. Orang tua siswa dan komite sekolah cukup andil dalam memberikan dukungan baik moril maupun spirituil penerapan PAKEM. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaannya dalam memberikan kelengkapan fasilitas belajar anaknya secara bersama-sama. Selain itu nampak pula pada pemberian dukungan motivasi belajar anaknya di rumah.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(15)

cukup positif terhadap pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02. Dukungan orang tua siswa dan komite berupa kesediaan orang tua menambah iuran untuk kelengkapan fasilitas

pembelajaran, pemberian support pada

siswa, persetujuan orang tua siswa dan

komite yang berorientasi pada mutu

pembelajaran. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Hal ini juga dikemukakan oleh guru kelas V SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya, selaku komite sekolah kami juga sangat

memberikan dukungan positif pada

penerapan PAKEM di sekolah. bentuk

dukungan kami seperti pemberian support, kontribusi tambahan penyediaan sarana prasarana secukupnya dari para wali siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Kemampuan siswa dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 juga menjadi prioritas perhatian dan pertimbangan oleh pihak sekolah dan komite sekolah. Perhatian pihak ini menjadi sangat wajar karena siswa sebagai obyek utama pembelajaran PAKEM di SDN Kalirejo 02. Kemampuan siswa bervariasi, namun pada dasarnya siswa mampu mengikuti model pembelajaran PAKEM oleh guru setelah terbiasa beberapa kali pertemuan guru menggunakan model PAKEM.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(16)

dan ketertarikan siswa pada pembelajaran sudah mulai nampak. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Benar, bahwa kemampuan siswa dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 pada awalnya masih cukup rendah. Hal ini berdampak pada pasifnya proses pemelajaran PAKEM.

Namun bulan berikutnya sudah mulai

tampak kemampuan siswa dalam bentuk

keberanian bertanya dan menjawab

pertanyaan guru, siswa mulai aktif.

(wawancara tanggal 3 Des 2014).

Kondisi siswa yang masih minim dan pasif, menjadi hambatan dalam pembelajaran PAKEM. Oleh karenanya, sangat perlu mendapat motivasi dari pihak sekolah baik oleh kepala sekolah, guru maupun orang tua siswa sendiri. Motivasi bisa berupa materil maupun spirituil secara kontinue dan berkala sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan siswa.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam PAKEM antara lain: penyediaan fasilitas pembelajaran dan

pemberian reward bagi siswa yang

berprestasi. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(17)

Hal ini juga dikemukakan oleh salah satu wali siswa kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, saya selalu berupaya memberikan motivasi belajar pada anak saya dalam

mendukung pembelajaran PAKEM. Baik

berupa pantauan belajar secara rutin di rumah dan mengecek hasil belajar harian. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

4.2.3 Proses manajemen berbasis sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

Penerapan PAKEM cukup diapresiasi oleh banyak pihak, baik pihak internal sekolah maupun masyarakat. Hal ini cukup layak dan wajar karena konsep model PAKEM ini belum pernah diterapkan di SDN Kalirejo 02. Selain itu konsep pembelajaran PAKEM diperoleh melalui keikutsertaan kepala sekolah dan salah satu guru pada acara workshop tingkat kabupaten.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Pembelajaran PAKEM di SDN Kalirejo 02 ini pada awalnya saya peroleh dari acara

workshop pembelajaran PAKEM tingkat

kabupaten. Saya merasa tertarik dan

tertantang yang saya rasa sangat tepat untuk diterapkan di SDN Kalirejo 02 saat itu. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(18)

workshop pembelajaran PAKEM tingkat kabupaten untuk memantapkan niat dan program kepala sekolah. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Proses MBS dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 merupakan salah satu tahapan yang cukup penting. Proses PAKEM sebagai tahapan yang cukup panjang dan berpengaruh dalam proses pembentukan dan penanaman pengetahuan pada siswa memerlukan persiapan perencanaan maksimal.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, dalam PAKEM guru harus mempersiapkan perencanaan pembelajaran berupa kelengkapan perangkat pembelajaran, persiapan materi dan juga media yang

digunakan, serta pemilihan metode

pembelajaran yang tepat. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, saya harus mempersiapkan

kelengkapan perangkat pembelajaran, persiapan materi, bahan ajar, dan media pembelajaran yang akan saya digunakan di kelas. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

(19)

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, tentunya kelengkapan sarana prasarana, alat peraga, buku penunjang pembelajaran dan ATK. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Benar, seperti pembelajaran pada umumnya, namun pembelajaran PAKEM terlihat lebih

banyak seperti kelengkapan sarana

prasarana, alat peraga, ATK, buku penunjang pembelajaran baik buku untuk guru maupun untuk siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Untuk memperoleh mutu pembelajaran yang maksimal, para guru melaksanakan PAKEM sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan PAKEM mengacu pada silabus dan RPP serta memanfaatkan media pembelajaran yang telah disiapkan.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Benar, saya cukup bangga pada semangat dan kompetensi para guru dengan penerapan PAKEM. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, kami mengelola pembelajaran sesuai dengan perencanaan awal sehingga lebih menghemat dan mengefektifkan waktu

dan tenaga. Demikian juga evaluasi

(20)

dan mengetahui kemampuan siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Lebih lanjut sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, untuk memaksimalkan kemampuan guru dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 ini, saya mengadakan supervisi pada guru keterkaitan pengelolaan pembelajaran. Supervisi ini saya lakukan dengan menggunakan IPKG. Supervisi saya laksanakan minimal 2 kali dalam 1 semester. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pengetahuan para guru memiliki pengaruh yang cukup tinggi guna meningkatkan pemahaman dan skill siswa. Dalam hal ini pihak sekolah memberikan fasilitas guna meningkatkan pengetahuan para guru. Pihak sekolah juga memberikan kesempatan para guru mengikuti diklat dan workshop baik yang diadakan tingkat kecamatan, kabupaten maupun oleh pihak luar.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Untuk memperluas pengetahuan guru

tentang materi pelajaran yang akan

disampaikan, disediakan minimal 5 referensi buku, dan menfasilitasi area wifi. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(21)

yang berkaitan dengan pendidikan. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Berbekal pengetahuan yang dimiliki oleh para guru, proses pembelajaran PAKEM bisa diterapkan secara maksimal. Para guru mampu mengaplikasikan unsur-unsur pembelajaran PAKEM di kelas secara runtut dan tepat sasaran. Kemampuan guru dalam menerapkan PAKEM, nampak pada beberapa unsur PAKEM seperti keaktifan guru dan siswa, kreativitas guru dan siswa serta pembelajaran yang menyenangkan.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Langkah-langkah proses pembelajaran di kelas agar tetap kondusif, idealnya mengacu

pada penerapan langkah pembelajaran

PAKEM, di mana pembelajaran harus mampu menumbuhkan pembelajaran yang interaktif seperti; siswa yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, yang tentunya diawali oleh

guru sebagai pengelola pembelajaran.

(wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas V SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Langkah-langkah pembelajaran PAKEM agar tetap kondusif sebenarnya simple, yang penting saya bisa menumbuhkan siswa yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan pada saat belajar. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, agar pembelajaran PAKEM tetap

kondusif, maka pembelajaran harus

(22)

menyenangkan bagi siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Proses pembelajaran PAKEM di SDN Kalirejo 02 dengan hasil dokumentasi pembelajaran sebagai berikut.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran PA-KEM tersebut diasumsikan pelaksanaan pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Untuk mengawasi pelaksanaan pembelajaran PAKEM di kelas agar tetap berlangsung efektif sesuai dengan komponen PAKEM, maka dilakukan supervisi oleh kepala sekolah minimal sekali dalam sebulan yaitu pada minggu keempat.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Benar, saya secara rutin mengawasi

pelaksanaan pembelajaran guru di kelas secara bergilir. Supervisi saya laksanakan

(23)

minimal sekali dalam 1 bulan. Supervisi kunjungan kelas ini saya lakukan untuk mengetahui secara riil kemampuan guru dalam menerapkan model PAKEM dalam pembelajaran, sehingga saya mengetahui persis bagaimana kemampuan guru dan kesulitan yang dihadapi di kelas. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Hal ini juga dikemukakan oleh guru kelas V SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Selalu ada supervisi, biasanya kami disupervisi oleh kepala sekolah pada minggu terakhir, bahkan juga 2 kali supervisi dalam sebulan. Untuk supervisi ini saya biasanya urutan kedua setelah guru kelas VI. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Penerapan PAKEM yang maksimal oleh guru, berdampak positif bagi semua elemen sekolah terutama bagi siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Manfaat utama yang terlihat nyata adalah kondisi pembelajaran yang cukup kondusif, efektif dan efisien.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Setelah saya amati melalui supervisi, kondisi kelas cukup kondusif, guru sudah mampu

mengelola pembelajaran yang berbasis

PAKEM, demikian juga siswa sudah bisa mengikuti instruksi guru dengan baik. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya benar, kondisi kelas sudah cukup kondusif akhir-akhir ini, sebagian besar guru

(24)

pembelajaran yang berbasis PAKEM. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil dokumentasi mengenai kondisi kelas saat pembelajaran PAKEM berlangsung, sebagaimana gambar berikut.

Proses penerapan PAKEM di SDN Kalirejo 02 bisa berlangsung sesuai yang direncanakan karena memperoleh dukungan dari berbagai faktor, baik faktor internal sekolah dan juga faktor eksternal seperti orang tua dan komite sekolah. Salah satu faktor pendukung adalah tersedianya fasilitas pembelajaran dari pihak sekolah.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Faktor pendukung dalam proses

pembelajaran PAKEM berupa respon positif dari guru, komite dan orang tua yang berupa

mengusahakan kelengkapan materi dan

fasilitas sarana prasarana yang meliputi kelengkapan sekolah dan ruang kelas, serta keaktifan siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

(25)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, sebagai faktor pendukung proses pembelajaran PAKEM berupa fasilitas pembelajaran, semangat siswa aktif belajar, dan dukungan orang tua. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Selain faktor pendukung, penerapan PAKEM juga mengalami kendala sebagai penghambat proses pembelajaran. Kendala yang muncul tidak menjadi hambatan utama, namun bisa disikapi oleh guru dengan solusi yang tepat. Kendala penerapan PAKEM biasanya muncul dari pihak internal sekolah.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut hemat saya, beberapa hambatan dalam proses pembelajaran PAKEM berupa: 1) guru sulit menciptakan suasana yang

menyenangkan, 2) waktu pembelajaran

kurang efektif (molor), 3) membutuhkan anggaran biaya untuk pengadaan alat peraga yang lebih banyak, 4) siswa yang kurang kreatif merasa kesulitan. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya, ada beberapa kendala yang terkadang

muncul dalam proses PAKEM seperti:

terbatasnya kemampuan rekan guru yang sudah tua dan mendekati pensiun sehingga terbatas kreatifitasnya, anggaran sekolah

yang minim sehingga menghambat

(26)

Untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa dari penerapan PAKEM di SDN Kalirejo 02, guru mengagendakan pemberian evaluasi baik secara rutin maupun berkala. Pemberian evaluasi untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan pembelajaran PAKEM yang diterapkan.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Sesuai instruksi saya, guru memberikan evaluasi pembelajaran pada saat proses

pembelajaran berlangsung dan akhir

pembelajaran. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas V SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Tentu, saya memberikan evaluasi

pembelajaran pada saat proses pembelajaran

berlangsung dan akhir pembelajaran,

sehingga mudah mengetahui daya serap siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Evaluasi pembelajaran PAKEM diorientasikan untuk mengukur kemampuan siswa. Maka guru memberikan evaluasi dalam bentuk yang bervariasi sesuai dengan materi dan kebutuhan sehingga kemampuan siswa bisa diukur secara menyeluruh keterkaitan dengan daya serap pembelajaran PAKEM.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(27)

dan kemudahan untuk mengukur kemampuan siswa. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas V SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Bentuk evaluasi pembelajaran

bermacam-macam, bisa berupa praktik maupun tertulis, essay maupun pilihan ganda yang penting bisa

untuk mengukur kemampuan siswa.

(wawancara tanggal 3 Des 2014).

4.2.4 Produk manajemen berbasis sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

Penerapan pembelajaran model PAKEM di SDN Kalirejo 02 diorientasikan oleh pihak sekolah menuai hasil berupa mutu pembelajaran yang berkualitas. Mutu pembelajaran yang diharapkan berupa prestasi akademik maupun non akademik.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Hasil pembelajaran (PAKEM) di SDN Kalirejo 02 cukup menggembirakan. Hal ini nampak

dari kondusifnya pembelajaran serta

diperolehnya hasil belajar siswa di atas KKM (rata-rata KKM setiap mata pelajaran 68) dan menunjukkan peningkatan pada hasil UN pada 3 tahun terakhir yaitu tahun ajaran

2011/2012 s.d 2013/2014. (wawancara

tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh siswa kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(28)

hasil belajar siswa cukup baik karena rata-rata memperoleh 75, sudah di atas batas minimal, kata ibu guru. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil dokumentasi hasil UN pada kurun 3 tahun ajaran terakhir, sebagaimana tabel berikut.

Tabel 4.3. Hasil Ujian Sekolah SDN Kalirejo 02 pada tahun 2011- 2013:

Tahun Pelajaran

Nilai Rata-rata Jumlah

B. Ind MTK IPA

2011/2012 7,99 7,49 6,89 22,36

2012/2013 8.36 7.49 6.89 22.74

2013/2014 7.89 8,02 7,72 23.62

Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran (PAKEM) di SDN Kalirejo 02 para guru melakukan evaluasi sepanjang proses pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat dari evaluasi yang diberikan tidak sebatas pada evaluasi akhir pembelajaran saja, melainkan evaluasi pembelajaran PAKEM dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, akhir pembelajaran (akhir bab), serta evaluasi secara berkala yaitu saat semester berlangsung.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran (PAKEM) di SDN Kalirejo 02 ini saya melihat dari proses pembelajaran, hasil belajar harian, hasil

belajar semesteran dan hasil UASBN.

(29)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Biasanya saya dalam mengukur keberhasilan

PAKEM dengan melihat dari proses

pembelajaran, hasil belajar harian, hasil belajar semesteran dan hasil Ujian Sekolah. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran PAKEM di SDN Kalirejo 02, hasil belajar siswa dibandingkan dengan nilai siswa pada sekolah lain. Hal ini untuk mengukur seberapa besar standar keberhasilan siswa, sehingga bisa memberikan feedback bagi para guru dalam mensikapi penerapan PAKEM di sekolah. Sebagai perbandingan, kepala sekolah membandingkan hasil belajar siswa dengan sekolah tingkat gugus dan kecamatan.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, standarisasi keberhasilan pembelajaran di SDN Kalirejo 02 secara berurutan saya bandingkan secara lokal dengan sekolah lain dalam tingkat gugus Ki

Hajar Dewantara dan dalam tingkat

kecamatan. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh siswa kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Standarisasi keberhasilan pembelajaran

PAKEM di SDN Kalirejo 02 dengan

membandingkan hasil belajar dengan sekolah lain kecamatan atau kabupaten. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

(30)

utama yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Ketiga aspek ini menjadi aspek pokok yang harus diperoleh siswa secara berbarengan. Berkurangnya salah satu aspek tersebut, menjadikan produk penerapan pembelajaran PAKEM dinilai kurang maksimal.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Menurut saya, aspek keberhasilan dalam pembelajaran (PAKEM) di SDN Kalirejo 02 dilihat dari 2 aspek, yaitu prestasi akademik

siswa pada tataran kognitif (aspek

pengetahuan) dan tataran psikomotorik/skill (aspek keterampilan), terlebih didukung oleh

terbentuknya sikap karakter siswa.

(wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Pada 3 aspek keberhasilan dalam

pembelajaran aspek kognitif, aspek

psikomotorik/skill, dan aspek afektif.

Keberhasilan pembelajaran PAKEM sebagai prioritas utama tujuan pembelajaran menjadi sorotan pihak sekolah. Pihak sekolah merespon dan menerima segala konsekuensi hasil belajar siswa sebagai produk akhir penerapan PAKEM. Pihak sekolah mencari solusi jika hasil belajar siswa masih rendah dan untuk melengkapi kekurangan PAKEM.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

(31)

mengevaluasi baik pada setiap tahapan dan proses pembelajaran, serta memusyawa-rahkan pada semua guru untuk mencari

sumber masalahnya, untuk dicarikan

solusinya. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Adapun hasil pembelajaran PAKEM yang dinilai lancar dan menuai hasil yang baik, maka pihak sekolah melanjutkan dan mempertahankan PAKEM sebagai salah satu model pembelajaran yang diprioritaskan. Dalam hal ini di SDN Kalirejo 02 dalam 4 tahun ajaran dinilai menuai hasil yang positif sehingga PAKEM menjadi model pembelajaran yang diprioritaskan oleh pihak sekolah dan masyarakat guna mencapai mutu pembelajaran yang lebih baik.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Sebaliknya jika hasil pembelajaran (PAKEM) di SDN Kalirejo 02 sudah memenuhi target, maka saya akan memaksimalkan lagi dengan melanjutkan model PAKEM di SD ini sebagai salah satu model pembelajaran unggu;an

supaya hasilnya lebih baik, sekaligus

mensosialisasikan pada sekolah yang lain agar sama-sama bisa meraih kemajuan. (wawancara tanggal 3 Des 2014).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas VI SDN Kalirejo 02 sebagai berikut.

Ya tentu, menurut saya kalau hasil

pembeljaran PAKEM sudah memenuhi target sebaiknya ya diteruskan pada tahun-tahun

berikutnya, tinggal melengkapi

(32)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa produk dari penerapan PAKEM dalam MBS di SDN Kalirejo 02 adalah berupa meningkatnya mutu pembelajaran siswa secara merata.

4.3

Pembahasan

4.3.1 Konteks manajemen berbasis sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

Ide dasar munculnya program PAKEM di SDN Kalirejo 02 karena kondisi pembelajaran sebelum tahun 2011 masih cukup stagnan dan pasif. Hal ini terlihat dari model pembelajaran masih bersifat klasik dan seadanya, guru menyampaikan materi secara konvensional dan rendah kreativitasnya. Rendahnya kreativitas guru dalam pembelajaran menyebabkan siswa pasif dan kurang tertarik, sehingga pembelajaran kurang menyenangkan bagi siswa. Sebagai dampak negatif dari proses pembelajaran yang cukup memprihatinkan di SDN Kalirejo 02 berupa rendahnya kualitas hasil belajar siswa saat itu.

(33)

minimnya hasil belajar siswa pada saat hasil ujian sekolah.

Meskipun memperoleh peningkatan hasil ujian sekolah pada setiap tahunnya, namun masih berada pada peringkat bawah jika dibandingkan dengan sekolah lain. Sehingga memperkuat rencana penerapan pembelajaran PAKEM di SDN Kalirejo 02 untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Masyarakat sangat membutuhkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa, sehingga penerapan PAKEM mendapat respon yang cukup positif dari masyarakat dan juga komite sekolah. Apalagi pihak kepala sekolah dan guru sebagai stakeholder internal lebih membutuhkan dalam rangka perbaikan mutu sekolah sehingga merespon penerapan model PAKEM. Hal ini senada dengan ungkapan Mulyasa (2009), bahwa penerapan PAKEM sebagai salah satu pilar MBS mampu memperbaiki proses pembelajaran, yang diyakini akan berdampak pada meningkatnya mutu pembelajaran di sekolah.

(34)

SDN Kalirejo 02. Hal ini juga bisa diinterpretasikan bahwa penerapan model PAKEM di SDN Kalirejo 02 mengandung maksud untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dalam upaya perbaikan mutu sekolah.

4.3.2 Input Manajemen Berbasis Sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

Salah satu faktor yang mendorong pelaksanaan PAKEM di SDN Kalirejo 02 kec. Ungaran Timur berupa input baik internal maupun eksternal sekolah. Pihak internal yang memberikan dukungan adalah kepala sekolah dan guru melalui rapat bersama yang menghasilkan adanya keputusan kepala sekolah tentang penerapan PAKEM pada tahun ajaran 2011/2012. Keputusan kepala sekolah tentang penerapan PAKEM meliputi: 1) penyiapan guru berupa pembinaan dan diklat PAKEM, 2) penyiapan siswa berupa penkondisian siswa dalam pembelajaran, dan 3) penyiapan penyediaan sarana prasarana berupa penyediaan komputer, printer, alat peraga, 4) penyediaan biaya untuk anggaran PAKEM.

Dalam hal ini SDM terutama kepala sekolah dan guru sudah mempersiapkan diri untuk menerapkan PAKEM secara maksimal dalam rangka memperoleh hasil belajar yang bermutu. Karakteristik guru dalam pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02 berupa

responsibility guru secara positif pada konsep

(35)

penerapan PAKEM di SDN Kalirejo 02, tanggung jawab guru pada keberhasilan pembelajaran PAKEM. Dalam rangka memperoleh hasil belajar yang bermutu, sehingga diperlukan guru profesional yang sarat dengan kualifikasi tenaga pendidik. Kualifikasi guru dalam pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02 sebagaimana layaknya kualifikasi guru profesional pada umumnya. Hal ini sesuai dengan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan SDN Kalirejo 02 yang terdiri dari guru kelas berjumlah 6 orang berstatus PNS dengan lulusan D-II dan S-1, guru Mapel Penjasorkes 1 orang berstatus PNS lulusan D-II, 1 orang guru Mapel PAI berstatus sebagai guru honorer lulusan S-1, 1 orang guru Bahasa Inggris berstatus guru honorer lulusan S-1, 1 orang pustakawati berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) Lulusan S.1.

Selain kesiapan SDM, pihak sekolah juga sudah menunjukkan kesiapan sarpras sebagai pendukung penerapan PAKEM. Kesiapan sarpras terlihat dari penyediaan komputer, printer dan alat peraga. Selain sudah tersedianya sarana prasarana pembelajaran inti berupa ruang kelas. Demikian juga penyediaan biaya untuk anggaran PAKEM sudah mendapat jalan keluar dengan adanya anggaran BOS dan dukungan dari masyarakat melalui komite sekolah.

(36)

potensi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. kepala sekolah memberikan diklat pembekalan secara intensif pada guru secara bersama-sama, sehingga potensi guru meningkat. Pembinaan diberikan minimal 1 minggu sekali setiap hari Sabtu. Kepala sekolah juga memberikan dukungan dalam bentuk alokasi anggaran dana

sekolah dengan tujuan memprioritaskan

keterlaksanaan program PAKEM sebagai program unggulan di SDN Kalirejo 02. Selaku kepala sekolah juga memberikan dukungan positif pada pengelolaan PAKEM di SDN Kalirejo 02 dalam bentuk pemberian pantauan, pembinaan, konsultasi, serta penyediaan sarana prasarana PAKEM.

(37)

komite yang berorientasi pada mutu pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fullan dan Watson (dalam Nurkolis, 2003) yang menyimpulkan bahwa terdapat bukti yang nyata keterlibatan orang tua dan masyarakat berpengaruh terhadap pembelajaran siswa yang bernuansa PAKEM di kelas, meskipun diakui pada sekolah-sekolah yang belum maju pengaruhnya masih terbatas.

Kemampuan siswa dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 juga menjadi prioritas perhatian dan pertimbangan oleh pihak sekolah dan komite sekolah. Hal ini karena siswa sebagai obyek utama pembelajaran PAKEM di SDN Kalirejo 02. Kemampuan siswa dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 pada awalnya masih minim dan pasif. Belum terlihat aktivitas siswa yang bernuansa aktif dan kreatif. Bulan kedua mulai terlihat kemampuan siswa dalam bentuk keberanian bertanya, keberanian maju ke depan kelas, dan ketertarikan siswa pada pembelajaran sudah mulai nampak.

(38)

berprestasi. Sementara orang tua siswa memberikan motivasi belajar anak dalam mendukung pembelajaran PAKEM berupa pantauan belajar secara rutin di rumah dan mengecek hasil belajar harian.

Hasil penelitian pembelajaran aspek input ini sejalan dengan pendapat dari Indra Djati Sidi (2001:19-20) yang mengatakan bahwa pelaksanaan manajemen pendidikan harus lebih terbuka,

accountable, mengoptimalkan partisipasi orang tua

dan masyarakat, serta dapat mengelola semua sumber daya yang tersedia di sekolah dan lingkungannya untuk digunakan seluas-luasnya bagi peningkatan prestasi siswa dan mutu pendidikan pada umumnya.

4.3.3 Proses manajemen berbasis sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

Proses penerapan PAKEM di SDN Kalirejo 02 merupakan tahapan penting dalam proses menuju sekolah bermutu. Terdapat 3 (tiga) tahapan utama dalam proses PAKEM yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran PAKEM oleh guru.

(39)

pada komponen sarana prasarana telah dipersiapkan secara maksimal sesuai kebutuhan pembelajaran PAKEM. Hal ini sebagai bentuk salah satu indikasi kesiapan guru dan sarpras sebagai SDM utama dalam pengelolaan PAKEM.

Penanaman materi pembelajaran pada siswa memerlukan persiapan yang matang dan maksimal dengan mengacu pada kebutuhan dan melihat kekurangan. Pengelolaan kelas menjadi lebih maksimal jika didukung oleh tersedianya keperluan guru dalam kelas. Dalam pembelajaran PAKEM guru memerlukan fasilitas sarana prasarana, alat peraga, buku penunjang pembelajaran dan ATK. Buku penunjang pembelajaran baik buku untuk guru maupun untuk siswa sehingga lebih menghemat waktu.

(40)

Para guru memiliki pengetahuan yang cukup sehingga proses pembelajaran PAKEM bisa diterapkan secara maksimal di SDN Kalirejo 02. Para guru mampu mengaplikasikan unsur-unsur pembelajaran PAKEM di kelas secara runtut dan tepat sasaran. Kemampuan guru dalam menerapkan PAKEM menunjukkan beberapa unsur PAKEM secara nyata seperti keaktifan guru dan siswa, kreativitas guru dan siswa serta pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas.

Langkah-langkah pembelajaran di kelas mengacu pada langkah pembelajaran PAKEM sehingga tetap kondusif. Pembelajaran PAKEM yang kondusif mampu menumbuhkan siswa secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, yang tentunya pembelajaran ini diawali oleh guru sebagai pengelola pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman (2010), pembelajaran PAKEM pada unsur “pembelajaran aktif” adalah pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka

mendapatkan berbagai pengalaman yang

meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Lebih lanjut menurut Indrawati (2009), pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang

menstimulus siswa untuk mengembangkan

(41)

pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara maksimal. Unsur keempat dari pembelajaran PAKEM adalah menyenangkan sebagaimana dikemukakan oleh Dave Meier (dalam Indrawati, 2009), yaitu suasana belajar dalam keadaan gembira.

Kepala sekolah memberikan supervisi kunjungan kelas pada guru untuk mengawasi pelaksanaan pembelajaran PAKEM di kelas agar tetap berlangsung efektif sesuai dengan komponen PAKEM. Supervisi oleh kepala sekolah dilaksanakan minimal sekali dalam sebulan yaitu pada minggu keempat. Supervisi pembelajaran PAKEM dilakukan secara berurutan pada semua guru di SDN Kalirejo 02. Supervisi kunjungan kelas dilakukan untuk mengetahui secara riil kemampuan guru dalam menerapkan model PAKEM dalam pembelajaran, sehingga kepala sekolah mengetahui persis bagaimana kemampuan guru dan kesulitan yang dihadapi di kelas. Dampak positif dari supervisi penerapan PAKEM secara maksimal oleh guru di SDN Kalirejo 02 berupa kondisi pembelajaran yang cukup kondusif, efektif dan efisien, demikian juga siswa sudah bisa mengikuti instruksi guru dengan baik.

(42)

faktor internal sekolah maupun faktor eksternal seperti orang tua dan komite sekolah. Faktor pendukung proses pembelajaran PAKEM adalah berupa respon positif dari guru, komite dan orang tua yang berupa mengusahakan kelengkapan materi dan fasilitas sarana prasarana yang meliputi kelengkapan sekolah dan ruang kelas, serta adanya keaktifan siswa. Hal ini sebagaimana fasilitas sarpras yang ada di SDN Kalirejo 02 berupa 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang lab komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang pertemuan/aula, 1 ruang UKS, 1 ruang mushola, 5 kamar mandi dan WC, dan 1 ruang kantin.

Selain faktor pendukung, penerapan PAKEM juga mengalami kendala yang biasanya muncul dari pihak internal sekolah sehingga menjadi penghambat proses pembelajaran. Beberapa hambatan dalam proses pembelajaran PAKEM berupa: 1) guru sulit menciptakan suasana yang menyenangkan, 2) waktu pembelajaran kurang efektif (molor), 3) membutuhkan anggaran biaya untuk pengadaan alat peraga yang lebih banyak, 4) siswa yang kurang kreatif merasa kesulitan.

(43)

pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran, sehingga memudahkan mengetahui daya serap siswa.

Evaluasi pembelajaran PAKEM diorientasikan untuk mengukur kemampuan siswa. Maka guru memberikan evaluasi dalam bentuk yang bervariasi sesuai dengan materi dan kebutuhan sehingga kemampuan siswa bisa diukur secara menyeluruh keterkaitan dengan daya serap pembelajaran PAKEM.

Adapun bentuk evaluasi pada prinsipnya bervariasi, bisa berupa praktik maupun tertulis, essay maupun pilihan ganda menyesuaikan materi dan kemudahan untuk mengukur kemampuan siswa.

4.3.4 Produk manajemen berbasis sekolah dalam PAKEM di SDN Kalirejo 02 Kecamatan Ungaran Timur.

(44)

Hasil Ujian Sekolah SDN Kalirejo 02 pada kurun 3 tahun ajaran terakhir yaitu pada tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 22,36 pada tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 22.74, dan pada tahun ajaran 2013/2014 meningkat menjadi 23,62.

Aspek keberhasilan pembelajaran PAKEM di SDN Kalirejo 02 dilihat dari 3 aspek, yaitu prestasi akademik siswa pada tataran kognitif (aspek pengetahuan) dan tataran psikomotorik/skill (aspek keterampilan), terlebih didukung oleh terbentuknya sikap karakter siswa sebagai aspek afektif.

Keberhasilan pembelajaran PAKEM sebagai prioritas utama tujuan pembelajaran menjadi sorotan pihak sekolah. Pihak sekolah merespon dan menerima segala konsekuensi hasil belajar siswa sebagai produk akhir penerapan PAKEM. Pihak sekolah mencari solusi jika hasil belajar siswa masih rendah untuk melengkapi kekurangan PAKEM. Kepala sekolah mengevaluasi baik pada setiap tahapan dan proses pembelajaran, serta memusyawarahkan pada semua guru untuk mencari sumber masalahnya untuk mencarikan solusinya.

(45)

pembelajaran yang diprioritaskan oleh pihak sekolah dan masyarakat guna mencapai mutu pembelajaran yang lebih baik di SDN Kalirejo 02. Dengan konsekuensi melengkapi kekurangannya supaya menjadi lebih baik dan maksimal dengan mutu pembelajaran yang berkualitas dan bermakna.

(46)

Gambar

Tabel 4.1. Nilai Ujian Sekolah siswa SDN Kalirejo 02
Tabel 4.2. Hasil Ujian Sekolah siswa SDN Kalirejo 02
Gambar. 4.1  Proses Pembelajaran olah raga berlangsung
gambar berikut.
+2

Referensi

Dokumen terkait

This study is intended to describe, analyze and assess the traffic generated on YouTube around the Spanish television series from a comparative point of view between women and

Politische Themen und Positionen, die in House of Cards verhandelt werden, sind im Allgemeinen in der Tat austauschbar, auch wenn sie stets einen Bezug zur politischen

In this project some realistic future possibilities for production of new local fish feed ingredients are put forward and a Nordic network has been established

Sesungguh- nya wahai Sa'ad, bila engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya adalah lebih baik ketimbang engkau meninggalkan mereka dalam kondisi kemiskinan hingga

Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan waktu pengamatan yang berbeda diperoleh bahwa tegangan maksimal yang mampu dihasilkan oleh sistem adalah V = 3,115 volt,

Keputusan daripada model dalam JaduallO rnenunjukkan bahawa persepsi guru memberi kesan kepada arnalan ciri berkongsi objektif pembelajaran antara guru dan pelajar, di mana jika

Oleh karena itu, perlu dibuat campuran resin akrilik dengan kitosan yang hasilnya dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan diharapkan dapat memenuhi

Semata-mata bahwa sewa (demikian ia mencampur- adukkan sewa-tanah dan laba) tidak lahir sebagai suatu tambahan pada nilai sebuah barang-dagangan, melainkan lebih “sebagai