27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Profil Sekolah
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
Rejowinangun Utara 4 yang beralamat di Jalan Rawa
Pening 5/17, Paten Jurang, Kelurahan Rejowinangun
Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 memiliki visi
“Mewujudkan anak didik yang berkualitas, beriman,
bertaqwa, cerdas, kritis, jujur, dan bertoleransi
dengan masyarakat.”
Adapun Misinya adalah: 1)Menyiapkan Sistem, 2)
Melatih ketrampilan sebagai bekal kecakapan hidup, 3)
Mengembangkan kreatifitas dalam menghadapi
perkembangan jaman, dan 4) Membiasakan siswa
berperilaku jujur, santun dan taqwa.
Jumlah guru belum sesuai dengan standar.
Jumlah Guru 8 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan
6 orang perempuan dengan latar belakang pendidikan
1 orang S2, dan 7 orang S1. Jumlah guru kelas hanya
4 orang sehingga masih kekurangan 2 orang guru
kelas. Sementara ini kelas yang tidak ada gurunya
28
bhakti. Guru yang sudah bersertifikasi ada 5 orang,
juga terdapat 2 orang tenaga kependidikan dengan
status wiyata bakti.
Jumlah murid 128 anak terdiri dari 69 siswa
laki-laki dan 59 siswa perempuan yang terbagi dalam 6
rombel. Kelas 1 berjumlah 20 anak terdiri dari 13 anak
laki-laki dan 7 anak perempuan. Kelas 2 berjumlah 28
anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 16 anak
perempuan. Kelas 3 berjumlah 21 anak terdiri dari 10
anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Kelas 4
berjumlah 17 anak terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6
anak perempuan. Kelas 5 berjumlah 22 anak terdiri
dari 14 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
Sedangkan kelas 6 yang pada bulan Mei tahun 2015 ini
mengikuti Ujian berjumlah 20 anak terdiri dari 9 anak
laki-laki dan 11 anak perempuan.
Sarana dan Prasarana yang ada terdiri dari: 1)
Lahan Sekolah dengan luas 580 m2 dengan rasio luas
lahan terhadap peserta didik 4 m2. 2) Bangunan
Gedung dengan luas lantai 400 m2 dengan rasio luas
lantai terhadap peserta didik 3 m2 , dilengkapi instalasi
listrik dengan daya 1300 watt. 3) Ruang Kelas terdiri
dari 6 ruang dengan sarana yang memadai. 4) Ruang
Perpustakaan dengan luas 64 m2, mudah diakses
dengan sarana yang memadai. 5) Laboratorium IPA
29
memadai. 6) Ruang Kepala Sekolah dengan luas 14 m2
dengan sarana yang memadai. 7) Ruang Guru dengan
luas lantai 64 m2 dengan rasio luas 4.6 m2/pendidik,
dilengkapi dengan TV. 8) Tempat beribadah dengan
luas lantai 12 m2 tetapi sarana tidak memadai. 9)
Ruang UKS dengan luas lantai 18 m2, sarana yang
tersedia tidak memadai. 10) Jumlah jamban ada 3
buah (kurang memenuhi standar), luas lantai tiap
jamban 3 m2 dengan sarana memadai. 11) Gudang
dengan luas lantai 2 m2 dan sarana tidak memadai. 12)
Tempat Bermain/Berolahraga luasnya 234 m2 dengan
rasio 1 m2/peserta didik, sarana bermain/berolahraga
tidak memadai.
Hal prestasi, siswa pernah mendapatkan prestasi
meskipun baru sampai tingkat kecamatan yaitu Juara
III Tahsinul Chod & Kaligrafi dan Juara III Lomba
Rebana.
Penelitian tindakan sekolah melalui
pendampingan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) SD Negeri Rejowinangun Utar 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang ini merupakan penelitian
tindakan sekolah melalui kegiatan pendampingan
artinya kegiatan dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pendampingan di Sekolah. Pendampingan ini
dilaksanakan melalui dua siklus, secara kelompok
30
Rejowinangun Utara 4. Tujuan pendampingan ini agar
Kepala Sekolah dapat menyusun renstra.
Pada awal penelitian, peneliti datang ke tempat
penelitian untuk melakukan sosialisasi dan
mengadakan wawancara dengan subyek penelitian
tentang pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan.
Wawancara dilaksanakan dengan nara sumber Kepala
Sekolah dan Guru. Adapun rekapitulasi hasil
wawancara adalah sebagai berikut.
No Jenis Standar Capaian
% Keterangan
1 Isi 75 B
2 Proses 67,6 B
3 Kompetensi Lulusan 0 D
4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan
50 D
5 Sarana dan Prasarana 100 A
6 Pengelolaan 58,3 D
7 Pembiayaan 66,7 D
8 Penilaian 66,7 C
31
Keterangan:
A = Amat Baik (85 % - 100 %)
B = Baik (75 % - 84 %)
C = Cukup (60 % - 74 %)
D = Kurang (< 60 %)
Berdasarkan tabel di atas pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan di SD Negeri Rejowinangun Utara
4 Gugus Sultan Agung Kota Magelang masih belum
baik (tercapai).
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang juga tidak memilki renstra. Maka
perlu disusun renstra sebagai acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan setiap program yang ada
di sekolah.
Secara umum setiap sekolah/Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung memang belum memiliki renstra.
Para Kepala Sekolah merasa kesulitan dalam
menyusun renstra karena memang belum pernah ada
pelatihan dalam penyusunan renstra. Dengan kegiatan
PTS ini diharapkan setiap sekolah di gugus Sultan
Agung Kota Magelang memiliki renstra, dimulai dari
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 yang menjadi subyek
32
4.1.2. Pendampingan Kepala Sekolah dalam penyusunan renstra
Berdasarkan hasil wawancara tentang
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan di SD
Rejowinangun Utara 4 yang rata- rata masih belum
baik dan dengan melihat Profil Sekolah serta hasil
Akreditasi Sekolah (B), maka perlu dilakukan
pendampingan dalam penyusunan renstra melalui 2
Siklus agar pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
dapat tercapai.
4.1.2.1. Pemecahan Masalah Siklus I a. Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan untuk membahas persiapan
pendampingan dengan menyusun program
pendampingan. (Terlampir)
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Kegiatan Pembimbingan yang pertama ini
dilaksanakan di sekolah binaan dengan penjelasan
tentang unsur-unsur dalam renstra:
I. Pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud
dan tujuan, dasar hukum, dan sistematika.
II. Kondisi Sekolah yaitu sejarah sekolah dan
33
III. Analisis Lingkungan yaitu analisis SWOT
IV. Visi. Misi, dan Program Strategi Sekolah
V. Penutup
Dilanjutkan pembuatan renstra oleh Kepala
Sekolah dan Guru. KS dan guru merasa sedikit
kesulitan di awal melakukan penyusunan renstra.
Setiap kali memutuskan tindakan masih ragu-ragu
sehingga perlu dilakukan pengulangan diskusi
berkali-kali.
c. Hasil Pendampingan
Kepala sekolah sudah membuat renstra namun
baru mencapai 60% yaitu susunan belum benar
(terlampir). Hasil diserahkan kepada peneliti untuk
direfleksi.
d. Refleksi
Peneliti mengevaluasi hasil renstra yang telah
dibuat oleh Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri
Rejowinangun Utara 4.
Ternyata hasil penyusunan renstra belum
sempurna maka masih perlu dilanjutkan dengan
mengadakan tindakan Siklus II. Kepala Sekolah dan
Guru agak kecewa tetapi mereka dengan senang hati
akan mengikuti kegiatan pendampingan selanjutnya
dengan melakukan perbaikan. Kepala Sekolah dan
Guru SD Negeri Rejowinangun Utara 4 sangat
34
perkembangan serta kemajuan sebuah sekolah.
Renstra sebagai pedoman dalam menentukan
program-program sekolah yang lain. Renstra sebagai pedoman
35 4.1.2.2. Pemecahan Masalah Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan untuk menyampaikan hasil
pendampingan pada Siklus I dan pemberitahuan
bahwa masih ada rencana kegiatan Siklus II yaitu
penyempurnaan renstra. Peneliti kemudian
menyampaikan kembali urutan/susunan renstra.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Pendampingan ini dilaksanakan di
sekolah binaan. Kepala Sekolah menyempur nakan
renstra dengan bimbingan Peneliti terutama masalah
susunan/urutan aspek-aspek renstra. Guru-guru
memberikan masukan-masukan kepada Kepala
Sekolah melalui diskusi. c. Hasil Pendampingan
Kepala sekolah dan guru bersama-sama
menyempurnakan renstra yang telah dibuat.
Kekompakan Kepala Sekolah dan Guru dalam
kegiatan ini sangat luar biasa. Akhirnya berkat
kerjasama dan semangat yang tinggi renstra SD Negeri
Rrejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang dapat terwujud. Kepala Sekolah dan guru
36
Hasil Pendampingan adalah tersusunnya renstra
(revisi). (Terlampir)
Hasil pendampingan tersebut kemudian
diserahkan pada peneliti untuk direfleksi.
d. Refleksi
Renstra yang disusun dalam pencapaian 8
Standar Nasional Pendidikan oleh Kepala Sekolah dan
Guru sudah selesai dan lengkap. Kepala Sekolah dan
guru merasa puas karena telah berhasil menyusun
37
4.2.
Pembahasan Penelitian
4.2.1. Pendampingan Penyusunan Renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota Magelang.
Pada awal penelitian, hasil wawancara
menunjukkan bahwa Pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan kurang/belum tercapai. Standar Isi baru
mencapai 75%, tandar Proses 58,3%, standar
Kompetensi Lulusan 25%, standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 66,7%, standar Sarana dan Prasarana
75%, standar Pengelolaan 58,3%, standar Pembiayaan
50%, dan standar Penilaian 66,7%.
Dalam pengembangan kurikulum Kepala Sekolah
hanya melibatkan beberapa guru saja. Sekolah hanya
melaksanakan 1 jenis kegiatan layanan konseling.
Kepala Sekolah melakukan supervisi proses
pembelajaran dengan tindak lanjut melalui 1 cara.
Sekolah memfasilitasi kegiatan siswa dengan
memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar
meliputi bahan ajar dan buku teks saja. Dalam satu
tahun terakhir ini sekolah hanya melaksanakan 1 jenis
kegiatan seni dan budaya lokal. Sekolah hanya
memiliki 1 orang tenaga administrasi yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
38
memiliki kualifikasi pendidikan menengah/sederajat,
juga tidak memiliki surat penugasan sebagai
penanggung jawab perpustakaan. Sekolah hanya
memiliki 1 jenis petugas layanan khusus (penjaga
sekolah). Gudang yang ada di sekolah, luas dan
sarananya tidak sesuai dengan ketentuan.
Maka diadakan kegiatan pendampingan yang
diawali dengan perencanaan tindakan. Peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan untuk membahas persiapan
pendampingan dengan menyusun program
pendampingan. Kegiatan Pembimbingan yang pertama
ini dilaksanakan di sekolah binaan dengan penjelasan
tentang unsur-unsur dalam renstra.
Melalui pendampingan pada siklus I, Kepala
Sekolah dan Guru dapat menyusun renstra tetapi
urutan/susunannya belum benar. Kepala Sekolah dan
Guru tidak putus asa. Bersama dengan peneliti, Kepala
Sekolah dan guru merencanakan kegiatan
pendampingan selanjutnya.
Melalui pendampingan pada siklus II, Kepala
Sekolah dan Guru didampingi peneliti berusaha untuk
menyempurnakan renstra yang telah mereka buat.
Hasil akhir pembimbingan, Kepala Sekolah SD Negeri
Rejowinangun Utara 4 dapat menyusun renstra untuk
39 4.2.2. Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) melalui renstra.
Manfaat dari perencanaan strategis adalah
menentukan batasan usaha dan memberikan arah
organisasi. Kedua hal itu merupakan dasar
penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan
organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Begitu pula dengan renstra SD Negeri
Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang, disusun berdasarkan evaluasi diri tentang
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan yang belum
tercapai. Renstra yang telah disusun akan bermanfaat
dalam penyusunan program-program SD Negeri
Rejowinangun Utara 4 terutama dalam pencapaian 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus
Sultan Agung membuktikan bahwa pendampingan
yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini berhasil.
Hal ini menunjukkan bahwa metode/pendekatan
dan strategi pendampingan yang digunakan dalam
penelitian sangat tepat. Peneliti melakukan eksplorasi
secara mendalam terhadap program, proses, dan
aktivitas sekolah dengan melakukan wawancara dan
kunjungan (melihat secara langsung) ke sekolah binaan
40
Hasil penelitian ini bila dibandingkan dengan
penelitian Jim Hull yang menyatakan bahwa kepala
sekolah adalah bahan utama dalam kinerja sekolah,
terutama jika sekolah yang mendaftarkan sejumlah
besar berkinerja rendah dan/atau siswa kurang
mampu dan minoritas, cocok sebab kondisi SD Negeri
Rejowinangun 4 memang siswanya kurang mampu dan
minoritas. Sedangkan bila dibandingkan dengan hasil
penelitian Helen dan Susan yang menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional yang kuat oleh kepala
sekolah sangat penting dalam mendukung komitmen
guru, karena guru sendiri dapat menjadi hambatan
untuk pengembangan kepemimpinan kepala sekolah
dan pentingnya menumbuhkan kepemimpinan kepala
sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Semua
ini bermakna bahwa kepemimpinan kepala sekolah
yang kuat akan meningkatkan kinerja sekolah. Hal ini
sangat cocok karena dalam kegiatan penyusunan
renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang sangat dibutuhkan
kepemimpinan kepala sekolah yang demikian.
Bila dibandingkan dengan penelitian Hadi
Mansyur (2010) dengan judul “Strategi Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan yang Berorientasi pada
41
Siswa Pendidikan Dasar dan Menengah di Kota
Bandung), yang menemukan bahwa:
Peningkatan mutu yang realistis perlu
dikembangkan melalui strategi peningkatan mutu yang
dipilih untuk diprioritaskan, ditingkatkan maupun
dipertahankan melalui 5 (lima) elemen strategi, yaitu:
Arena, Vehicle, Differensiasi, Staging dan Economic Logic
ternyata cocok karena dengan disusunnya renstra
maka mutu SD Rejowinagun Utara 4, Gugus Sultan
Agung Kota Magelang meningkat terutama dalam
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Kepala Sekolah yang selama ini belum pernah
membuat renstra sekarang menjadi terampil membuat
renstra. Harapan ke depan semua Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung dapat menyusun renstra karena
dengan adanya renstra arah dan tujuan sekolah
menjadi lebih jelas sehingga pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) di Gugus Sultan Agung
dapat tercapai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi sudah tepat karena dengan tehnik di atas
data yang diperoleh sangat akurat. Hasil wawancara
sangat membantu dalam menggali informasi tentang
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) di SD
42
Magelang. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan
dalam 2 siklus yaitu siklus pertama dan kedua dengan
melalui tahapan-tahapan yang runtut, sudah sesuai
karena pada siklus I pencapaian hasil baru mencapai
60 % dan diperbaiki pada Siklus II sehingga kriteria
pencapaian hasil tercapai seluruhnya. Triangulasi data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber data yaitu hasil wawancara dan dokumen hasil
penilaian kinerja (Pencapaian 8 Standar Nasional
Pendidikan). Peneliti juga menggunakan triangulasi
sesama peneliti dengan melibatkan peneliti lain untuk
memberikan masukan dan saran yang sesuai dengan
tujuan penelitian ini. Sumber data yang dipakai pada
penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru serta
dokumen melalui observasi, wawancara, dan studi