• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Konsep Risiko dan Analisis Risiko - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Risiko Produksi Sayuran Organik di Dusun Kaliduren, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang =

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Konsep Risiko dan Analisis Risiko - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Risiko Produksi Sayuran Organik di Dusun Kaliduren, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang ="

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Dasar Teori

2.1.1. Konsep Risiko dan Analisis Risiko

Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan tersebut diketahui atau dapat diestimasi. Risiko mengharuskan manajer sebagai pengambil keputusan untuk mengetahui segala kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan juga peluang dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini sesuai dengan pendapat Kountur (2008), yaitu ketidakpastian itu sendiri terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi menyangkut apa yang akan terjadi. Selanjutnya dijelaskan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dapat berdampak merugikan atau menguntungkan.

Robinson dan Barry (1987), risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai pembuat keputusan dalam bisnis. Secara umum peluang suatu kejadian dalam kegiatan bisnis dapat ditentukan oleh pembuat keputusan berdasarkan data historis atau pengalaman selama mengelola kegiatan usahanya. Risiko pada umumnya berdampak negatif terhadap pelaku bisnis. Sedangkan menurut Harwood, dkk (1999), risiko menunjukkan kemungkinan kejadian yang menimbulkan kerugian bagi pelaku bisnis yang mengalaminya.

Basyib (2007) mendefinisikan risiko itu sendiri sebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan, sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil yang negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut. Kejadian risiko merupakan kejadian yang memunculkan kerugian atau peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Sementara itu kerugian oleh risiko memiliki arti kerugian yang diakibatkan kejadian risiko, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian itu sendiri dapat berupa kerugian finansial maupun kerugian nonfinansial.

(2)

5

mengambil keputusan bisnis. Alat analisis yang umumnya digunakan dalam menganalisis mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko yaitu expected utility model. Analisis mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko dapat menggunakan expected utility model. Model ini digunakan karena adanya kelemahan yang terdapat pada expected return model, yaitu bahwa yang ingin dicapai oleh seseorang bukan nilai (return) melainkan kepuasan (utility). Hubungan fungsi kepuasan dengan pendapatan dan expected return dengan varian return menggambarkan bagaimana perilaku seorang pelaku bisnis dalam mengambil keputusan terhadap risiko yang dihadapi.

Beberapa ukuran risiko yang dapat digunakan adalah nilai variance, standard deviation, dan coefficient variation. Nilai variance diperoleh dari hasil pendugaan fungsi produksi. Standard deviation diperoleh dari akar kuadrat nilai

variance sedangkan coefficient variation diperoleh dari rasio antara standard deviation dengan expected return (Hanafi 2006).

Menurut Harwood dkk (1999), terdapat beberapa sumber risiko yang dapat dihadapi oleh petani, yaitu :

1. Risiko produksi

Sumber risiko yang berasal dari kegiatan produksi diantaranya adalah gagal panen, rendahnya produktivitas, kerusakan barang yang ditimbulkan oleh serangan hama dan penyakit, perbedaan iklim dan cuaca, kesalahan sumberdaya manusia, dan masih banyak lagi.

2. Risiko Pasar atau Harga

Risiko yang ditimbulkan oleh pasar diantaranya adalah barang tidak dapat dijual yang diakibatkan ketidakpastian mutu, permintaan rendah, ketidakpastian harga output, inflasi, daya beli masyarakat, persaingan, dan lain-lain. Sementara itu risiko yang ditimbulkan oleh harga antara lain harga dapat naik akibat dari inflasi.

3. Risiko Kebijakan

(3)

6

usaha. Dalam artian kebijakan tersebut membatasi gerak dari usaha tersebut. Contohnya adalah kebijakan tarif ekspor.

4. Risiko Finansial

Risiko yang ditimbulkan oleh risiko finansial antara lain adalah adanya piutang tak tertagih, likuiditas yang rendah sehingga perputaran usaha terhambat, perputaran barang rendah, laba yang menurun akibat dari krisis ekonomi dan sebagainya.

Kountur (2006) mengelompokkan jenis risiko berdasarkan sundut pandang. Risiko berdasarkan sudut pandangnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu risiko berdasarkan akibat yang ditimbulkan dan berdasarkan penyebab timbulnya risiko tersebut.

Risiko yang dilihat dari akibat yang ditimbulkan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :

1. Risiko spekulatif adalah jenis risiko yang berakibat merugikan atau sebaliknya memberikan keuntungan.

2. Risiko murni adalah jenis risiko yang akibatnya tidak memungkinkan untuk memperoleh keuntungan dan yang ada hanyalah kerugian.

Pengelompokan risiko berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

1. Risiko Keuangan merupakan jenis risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti perubahan harga, perubahan mata uang, dan perubahan tingkat suku bunga.

2. Risiko Operasional merupakan jenis risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor operasional seperti faktor-faktor manusia, teknologi, dan alam.

2.1.2.Sumber Risiko Produksi dan Manajemen Risiko

(4)

7 1. Curah hujan

Curah hujan merupakan salah satu tolak ukur tingkat ketersediaan air pada suatu daerah. Oleh karena itu ketersediaan air berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup tanaman. Air dibutuhkan mulai dari proses penanaman hingga produksi. Berdasarkan informasi dari lapangan, kondisi cuaca sulit diprediksi, sedangkan cuaca sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan sayuran hingga produksi. Curah hujan yang sesuai untuk sayuran organik adalah curah hujan dengan curah hujan yang rendah, dikarenakan tanaman pada curah hujan yang rendah tidak rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

2. Serangan hama penyakit

Serangan hama penyakit merupakan slah satu faktor yang dihadapi oleh perusahaan dalam membudidayakan sayuran organik, hal ini disebabkan karena karakteristik sayuran organik yang rentan terhadap hama penyakit dan akan berdampak terhadap produksi yang dihasilkan. Hama yang sering menyerang sayuran organik adalah ulat tritip (Plutella maculipennis) sedangkan penyakit yang sering meyerang sayuran adalah bercak daun dan busuk daun.

3. Tingkat kesuburan lahan

Karakteristik tanah sangat berpengaruh untuk hasil yang akan diperoleh, karena kesuburan lahan sebagai salah satu penentu tanaman yang diusahakan akan memperoleh hasil yang optimal. Maka rotasi tanaman perlu dilakukan dalam mengusahakan budidaya sayuran dan tanah juga perlu diberakan guna untuk mengistirahatkan tanah dari tanaman sebelumnya.

4. Tenaga Kerja

(5)

8

Hama tanaman brokoli menurut Salsacahyani (2014) adalah Ulat Plutella

(Plutella xylostella L.) Nama lain: ulat tritip, Ulat Croci (Crocidolomia binotalis

Zeller), Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn), Kutu daun (Aphis brassicae), Ulat Jengkal (Trichoplusiana sp.), Ulat Daun Chrysodzeixis chalcites Esp. dan

Chrysodeixis orichalcea L, Ulat grayak (Trichoplusiana sp.), Bangsa siput,

Jangkrik dan Gangsir (Gryllus mitratus dan Brachytrypes portentosus).

Sedangkan penyakit tanaman brokoli adalah Busuk hitam (Xanthomonas campestris Dows.), Busuk Lunak (Erwinia carotovora Holland.), Akar Bengkak atau Akar Pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor.), Bercak Hitam (Alternaria

sp.), Busuk Lunak Berair, Semai roboh (dumping off), Penyakit Fisiologis.

Hama dan penyakit tanaman selada hijau menurut Anonim (2016) adalah Jangel (Bradybaena similaris ferussac), Tangek (Parmalion pupilaris humb), Busuk Lunak (soft rot), Busuk Pangkal Daun. Hama yang selalu ditemui petani yaitu ulat daun, belalang, dan nyamuk kecil bila keadaan teduh atau lembab. Hama dapat dihilangkan secara mekanik, yaitu dibuang atau dihilangkan. Penyakit yang sering menyerang tanaman selada yaitu bercak hitam daun dan cacar daun. Penyakit yang menyerang tanaman selada masih sulit diatasi oleh petani. Pemeliharaan dilakukan mulai dari pesemaian hingga panen. Pascapanen pun masih perlu dilakukan pemeliharaan agar produk selada yang dihasilkan tidak cepat rusak (Anonim, 2014).

Manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu perlu terlebih dahulu memahami tentang konsep-konsep yang dapat memberi makna, cakupan yang luas dalam rangka memahami proses manajemen tersebut. Hal ini sesuai dengan definisi yang ditetapkan oleh (Darmawi 2005).

(6)

9

sehingga biaya menjadi lebih kecil dan pada akhirnya perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Selanjutnya Kountur mengatakan dalam menangani risiko yang ada dalam perusahaan diperlukan suatu proses yang dikenal dengan istilah proses pengelolaan risiko. Proses manajemen atau pengelolaan risiko dapat dilakukandengan mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi perusahaan, kemudian mengukur risiko-risiko yang telah teridentifikasi untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko dan seberapa besar konsekuensi dari risiko tersebut. Tahap berikutnya yaitu dengan menanganirisiko-risiko tersebut yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana manajemen risiko telah diterapkan.

2.1.3.Teori Portofolio

Para pebisnis seringkali melakukan diversifikasi pada investasi dalam bisnis yang dijalankan dengan mengkombinasikan berbagai usahanya. Dengan kata lain, para pebisnis tersebut membentuk portofolio. Pilihan pada portofolio ini merupakan strategi pebisnis dalam rangka penyebaran risiko. Menurut Weston dan Copeland (1992), teori portofolio merupakan teori modern mengenai pengambilan keputusan dalam situasi ketidakpastian, tujuannya adalah untuk memilih kombinasi yang optimal dari usaha-usaha yang dimiliki (portofolio efisien), dalam arti memberikan hasil tertinggi yang mungkin diharapkan bagi setiap tingkat risiko, atau tingkat risiko terendah yang mungkin bagi setiap hasil yang diharapkan.

(7)

10

dengan risiko pada aset individu, dimana diharapkan salah satu aset memiliki

return yang baik ketika aset lain memiliki return yang menurun.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang menjadi referensi penelitian dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian terdahulu mengenai risiko produksi

No. Judul dan Penulis Alat Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Risiko

Produksi Sayuran

Organik Pada Permata Hati Organik Farm Di

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis spesialisasi, risiko produksi berdasarkan produktivitas pada brokoli, bayam hijau, tomat, dan cabai keriting diperoleh risiko yang paling tinggi dari keempat komoditas adalah bayam hijau yaitu 0.225 yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0,225.Sedangkan yang paling rendah adalah cabai keriting yakni 0.048 yang artinya setiap satu satuanyang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0,048.

2. Analisis Risiko

1. Dilihat dari return produktivitas, risiko produksi wortel sebesar 26 persen dan risiko produksi bawang daun sebesar 29 persen.

2. Alternatif penanganan risiko yaitu, a.melakukan penyiraman budidaya

wortel dan bawang daun pada musim kemarau atau penggunaan mulsa plastik untuk bawang daun. b.Menerapkan pengendalian hama

secara terpadu (PHT).

c.pemupukan yang tepat dan

merotasikan pola tanam yang baik. d.penggunaan variabel input yang

sesuai menurut SOP.

e.meningkatkan pelatihan dan penyuluhan budidaya wortel dan bawang daun dan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja petani penggarap.

f.melakukan diversifikasi dengan tumpang sari.

3. Analisis risiko produksi sayuran organik Pada the pinewood organic farmdi kabupaten (AIR) memiliki pengaruh positif pada produksi padi organik.

(8)

11

Lanjutan Tabel 2.1.

No. Judul dan Penulis Alat Analisis Hasil Penelitian

4. Analisis risiko mempengaruhi faktor produksi adalah cuaca.

2. Perusahaan melakukan diversifikasi untuk mengurangi tingkat risiko pada produksi.

5. Analisis risiko

produksi tomat cherry Pada pd pacet segar, dalam menangani risiko produksi tomat cherry adalah Pemberian fungisida, melakukan budidaya, dan bekerja sama dengan ICDF untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. 6. Analisis risiko tenaga kerja merupakan sumber risiko utama dalam produksi tanaman buncis perancis di Firma Raja Buncis. (2) Pada pemetaan risiko, sumber

Gambar

Tabel  2.1 Penelitian terdahulu mengenai risiko produksi

Referensi

Dokumen terkait

disimpulkan bahwa pengertian dari Hypnoteaching adalah metode mengajar dengan cara menggunakan seni berkomunikasi untuk mempengaruhi siswa sehingga mampu mengubah

Akbar Entertainment adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa fotografi yang melayani foto pre-wedding, wedding, foto keluarga, video shooting.Selama

Karakter pahlawan yang muncul yang sama adalah berkaitan dengan nilai, moral dan karakter positif yang melekat pada diri individu konkret (tidak fiksi) dan cenderung

BOBOT 1 Pretest test Tes tulisan (UTS) Menyebukan dan menjelaskan dengan benar ;seluruh materi pembelajaran pertemuan 1 Menyebukan & menjelaskan dengan benar ;sebagian

model penelitian pengembangan yang mengacu pada prosedur pengembangan dari Borg & Gall dengan tahapan sebagai berikut: (1) Kajian pustaka melalui penelitian

The dietary supplementation with T3 or iodine induced an increase in plasma T3 levels, compared to that in fish fed the RM diets, and reduced the deleterious effect of RM on

BOBOT 1 Pretest test Tes tulisan (UTS) Menyebukan dan menjelaskan dengan benar ;seluruh materi pembelajaran pertemuan 1 Menyebukan & menjelaskan dengan benar ;sebagian

Siswa tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatan sehingga mendapat hambatan dalam kegiatan praktikum hukum Archimedes yang menuntut peran aktif