• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA HUKUM FASILITAS BEBAS VISA KUNJU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA HUKUM FASILITAS BEBAS VISA KUNJU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA HUKUM FASILITAS BEBAS VISA KUNJUNGAN Pendahuluan

Fasilitas bebas visa kunjungan (BVK) yang dikeluarkan pemerintah Indonesia pada dasarnya bertujuan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara demi mencapai target 20 juta kunjungan pada tahun 2019 mendatang. Dengan fasilitas BVK ini, wisatawan dari negara yang terdaftar akan dibebaskan dari visa. Payung hukum BVK yaitu Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan sebagaimana diubah dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2015.

Muncul kekhawatiran ketika kebijakan ini menjadi peluang kejahatan transnasional seperti Narkotika, Cyber Crime, Terorisme, Tenaga Kerja Ilegal, dll. Hal ini karena lalu lintas orang yang masuk ke wilayah Indonesia menjadi meningkat sejalan dengan meningkatnya kejahatan transnasional.

Fasilitas Bebas Visa Kunjungan

Visa dalam UU 6/2011 adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang di Perwakilan Republik Indonesia atau di tempat lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang memuat persetujuan bagi orang asing untuk melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dan menjadi dasar untuk pemberian izin tinggal.

Setiap orang asing yang masuk wilayah Indonesia wajib memiliki visa yang sah dan masih berlaku, kecuali ditentukan lain berdasarkan Undang-Undang ini dan perjanjian internasional (Pasal 9 UU 6/2011).

(2)

Visa diplomatik diberikan kepada Orang Asing pemegang Paspor diplomatik dan paspor lain untuk masuk Wilayah Indonesia guna melaksanakan tugas yang bersifat diplomatik.

b. Visa dinas;

Visa dinas diberikan kepada Orang Asing pemegang Paspor dinas dan paspor lain yang akan melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dalam rangka melaksanakan tugas resmi yang tidak bersifat diplomatik dari pemerintah asing yang bersangkutan atau organisasi internasional.

c. Visa kunjungan;

Visa kunjungan diberikan kepada Orang Asing yang akan melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dalam rangka kunjungan tugas pemerintahan, pendidikan, sosial budaya, pariwisata, bisnis, keluarga, jurnalistik, atau singgah untuk meneruskan perjalanan ke negara lain. d. Visa tinggal terbatas

Visa tinggal terbatas diberikan kepada orang asing yang:

- sebagai rohaniawan, tenaga ahli, pekerja, peneliti, pelajar, investor, lanjut usia, dan keluarganya, serta Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia, yang akan melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia untuk bertempat tinggal dalam jangka waktu yang terbatas; atau

- dalam rangka bergabung untuk bekerja di atas kapal, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan nusantara, laut teritorial, landas kontinen, dan/atau Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Mengenai kebijakan fasilitas BVK yang diberlakukan pemerintah melalui Perpres 69/2015 dan Perpres 104/2015, visa yang dimaksud adalah visa kunjungan dalam rangka wisata (Pasal 3 ayat 1 Perpres 104/2015).

(3)

dan tidak dapat diperpanjang masa berlakunya atau dialihstatuskan menjadi izin tinggal lainnya. Kebijakan ini hanya berlaku bagi WNA yang berasal dari 75 negara yang terdaftar dalam Daftar Negara Tertentu Bebas Visa Kunjungan Dalam Rangka Wisata (Lampiran I Perpres 104/2015).

Manfaat yang diharapkan pemerintah dari fasilitas BVK bagi negara: 1. Menambah devisa negara

2. Meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia 3. Menstimulasi pertumbuhan pariwisata di Indonesia

Berikut paparan data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Macanegara ke Indonesia (per Desember 2015)

(4)

18 Arab Saudi 10.518 7.229

19 Mesir 975 733

20 Uni Emirat Arab

1.197 1.428

21 Bahrain 118 99

22 Lainnya 127.734 111.234 Jumlah 862.556 860.394

Sumber: kemenpar.go.id

Dari data diatas terlihat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia meningkat sebesar 2.162 kunjungan. Jumlah ini masih belum signifikan dengan target pemerintah, maka itu pemerintah mengeluarkan kebijakan fasilitas BVK untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Kelemahan dari Fasilitas Bebas Visa Kunjungan

Dengan berlakunya Perpres 69/2015 dan Perpres 104/205, otomatis orang asing/WNA yang dapat masuk ke wilayah Indonesia tanpa visa kunjungan akan bertambah banyak jumlahnya. Hal tersebut dapat memunculkan peluang penjahat atau pelaku kejahatan transnasional untuk masuk ke wilayah Indonesia secara lebih mudah. Pelaku kriminal dapat saja berkedok melakukan perjalanan wisata padahal ia melakukan kegiatan non wisata di Indonesia yang ada kemungkinan melanggar hukum (ilegal) bahkan kejahatan transnasional.

(5)

Direktorat Jenderal Imigrasi

Mengenai pengawasan terhadap lalu lintas orang yang masuk Indonesia, agar kebijakan ini tidak malah menambah kejahatan di Indonesia. Peran pengawasan lalu lintas orang ini menurut UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian adalah Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) yang merupakan unsur pelaksana di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Sebagaimana diatur dalam Permenkumham RI No. M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM RI, tugas pokok Ditjen Imigrasi adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang imigrasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut Ditjen Imigrasi mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang imigrasi; b. pelaksanaan kebijakan di bidang imigrasi;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang imigrasi; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang imigrasi;

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi.

Berdasarkan Pasal 13 ayat (1) UU 6/2011 pejabat imigrasi diberikan wewenang untuk menolak orang asing (WNA) masuk ke wilayah Indonesia dalam hal orang asing (WNA) tersebut:

a. namanya tercantum dalam daftar penangkalan;

b. tidak memiliki Dokumen perjalanan yang sah dan berlaku; c. memiliki dokumen Keimigrasian yang palsu;

d. tidak memiliki visa, kecuali yang dibebaskan dari kewajiban memiliki visa;

e. menderita penyakit menular yang membahayakan kesehatan umum; f. terlibat kejahatan internasional dan tindak pidana transnasional yang

(6)

g. termasuk dalam daftar pencarian orang untuk ditangkap dari suatu negara asing;

h. terlibat dalam kegiatan makar terhadap Pemerintah Republik Indonesia;

i. termasuk dalam jaringan praktik atau kegiatan prostitusi, perdagangan orang, dan penyeludupan manusia.

Secara substansial dalam UU 6/2011, khususnya di bidang pengawasan dan penindakan keimigrasian, ada 3 pokok kegiatan keimigrasian yaitu:

1. Pengawasan keimigrasian; 2. Penyidikan keimigrasian 3. Tindakan keimigrasian

Pengawasan Ditjen Imigrasi Terhadap Orang Asing/WNA Bebas Visa Kunjungan

Mekanisme pengawasan Ditjen Imigrasi:

1. Tahap pengawasan, yaitu dilakukan mulai pada saat orang asing mengurus izin masuk ke Indonesia di luar negeri. Namun tahap ini tidak dapat dilakukan pada orang asing bebas visa kunjungan.

2. Teknik pengawasan, yaitu secara administratif tentang perizinannya, wawancara untuk mencari, mengetahui kebenaran materiil terhadap keberadaan orang asing yang berkunjung, dan diadakan peninjauan ke lokasi.

(7)

4. Koordinasi dengan instansi terkait, karena dari segi kuantitas petugas imigrasi tidak memungkinkan untuk mengawasi keadaan setiap orang asing dalam segala kegiatannya di Indonesia, maka Ditjen Imigrasi harus melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah lainnya, sepanjang menyangkut masalah:

a. Masalah tenaga kerja, bekerjasama dengan: - Kementerian Tenaga Kerja

- Kementerian Luar Negeri

- Badan Koordinasi Penanaman Modal - Polri

- Pemda dan Departemen Teknis

b. Masalah turis/wisatawan, bekerjasama dengan: - Kementerian Pariwisata

- Kementerian Komunikasi dan Informatika - Kementerian Luar Negeri

- Kementerian Dalam Negeri - Polri

c. Masalah artis asing, bekerjasama dengan: - Kementerian Pariwisata

- Badan Intelejen Negara - Kementerian Luar Negeri - Kementerian Dalam Negeri - Kementerian Tenaga Kerja - Polri

- Pemerintah Daerah

d. Masalah awak kapal, bekerjasama dengan: - Kementerian Perhubungan

- Kementerian Luar Negeri - Kementerian Pertanian - TNI Angkatan Laut

(8)

- Badan Intelejen Negara - Polri

- Kejaksaan Agung

- Kementerian Tenaga Kerja - Pemerintah Daerah

Terkait kebijakan BVK, Ditjen Imigrasi telah melakukan beberapa upaya pengawasan orang asing, antara lain:

1. Mengeluarkan Surat Edaran Nomor IMI-3673.GR.01.07 Tahun 2015 tentang Peruntukan dan Pengawasan Penggunaan Izin Tinggal Yang Diberikan Berdasarkan Visa Kunjungan dan Bebas Visa Kunjungan. Dalam Surat Edaran tersebut diterangkan bahwa ruang lingkup kegiatan dari orang asing pemegang BVK adalah kegiatan: wisata, keluarga, sosial, seni dan budaya, tugas pemerintahan, memberikan ceramah/mengikuti seminar, mengikuti pameran internasional, mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau perwakilan di Indonesia, dan meneruskan perjalanan ke negara lain.

2. Membentuk Sekretariat Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA). Timpora antara lain mempunyai tugas:1

a. menyiapkan agenda dan jadwal kerja Tim PORA

b. mengadakan rapat koordinasi pengawasan orang asing antar instansi terkait, yang berhubungan dengan keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Indonesia;

c. melakukan pertukaran data dan informasi antar instansi terkait, yang berhubungan dengan keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Indonesia, termasuk data dan informasi mengenai warga negara Indonesia yang mempunyai hubungan langsung atau tidak langsung dengan keberadaan dan kegiatan orang asing;

1 Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.HH-01.GR.02.01 Tahun 2013

(9)

d. secara bersama-sama melakukan kegiatan pengawasan lapangan yang bersifat rutin dan insidentiil terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Indonesia;

e. memberikan saran atau pertimbangan kepada pimpinan instansi terkait atau instansi lain yang memerlukan dalam rangka melakukan tindakan preventif, represif, maupun pre-emtif secara tepat dan terkoordinasi terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh orang asing.

3. Meluncurkan aplikasi onlcne pelaporan orang asing. Pemerintah RI menerapkan kebijakan selektif yang mana esensi kebijakan ini yaitu hanya orang asing yang bermanfaat dan tidak membahayakan keamanan dan ketertiban umum yang diperbolehkan masuk dan berada di wilayah Indonesia. Ditjen Imigrasi, meminta pelaporan orang asing dari masyarakat dalam waktu 1x24 jam sejak orang asing tersebut mulai menginap lewat aplikasi ini. Masyarakat yang menyampaikan laporan dikategorikan sebagai berikut:

a. pelapor pemilik/pengurus hotel/apartemen/mess perusahaan b. pelapor pemilik/pengurus tempat penginapan lainnya

Gambar

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Macanegara ke Indonesia (per Desember 2015)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Set terdiri dari kain tenunan dan benang, dengan aksesori Sets consisting of woven fabric and yarn, whether or not with maupun tidak, untuk· dibuat menjadi babut,

memverifikasi permohonan rekomendasi lisensi gubernur melalui instansi lingkungan hidup provinsi mengajukan permohonan rekomendasi.. lisensi ke

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara penghasilan orang tua, usia orang tua dan jarak

[r]

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahannya dan mengacu kepada Dokumen Pengadaan serta berdasarkan Berita Acara

Universitas Negeri

[ a,b] adalah himpunan semua bilangan real yang lebih besar atau sama dengan a dan.. kurang atau sama dengan