• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISOMORFISMA DAN SIFAT SIFATNYA docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISOMORFISMA DAN SIFAT SIFATNYA docx"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan 10

Pengantar struk tur Aljabar 46

ISOMORFISMA DAN SIFAT-SIFATNYA

A. Pendahuluan

Modul ini membahas uraian tentang isomorfisma, mahasiswa akan

mudah mempelajari materi ini, jika telah menguasai materi

homomorfisma dan memahami pemetaan injektif, surjektif dan bijektif

(Dalam matakuliah Logika Matematika dan Himpunan), selain itu juga

harus dikuasai konsep grup, grup simetri, grup siklik, subgrup, subgrup

normal dan grup faktor.

Pembahasan dalam modul ini dimulai dari mengingatkan kembali

fungsi 1-1 dan fungsi pada, selanjutnya didefinisikan monomorfisma,

epimorfisma dan isomorfisma. Diharapkan para mahasiswa setelah

mempelajari modul ini, mampu :

- menjelaskan monomorfisma

- menjelaskan epimorfisma

- menganalisa suatu homomorfisma monomorfisma, epimorfisma,

isomorfisma atau bukan

- membuktikan teorema yang terkait dengan kernel dan monomorfisma

B. Monomorfisma, Epimorfisma dan Isomorfisma

Sebelum membahas tentang isomorfisma, perlu diingatkan kembali

beberapa hal yang berkaitan dengan pemetaan (fungsi), yaitu:

Definisi 1. :

a. fungsi f dari G ke G’ didefinisikan (∀a, b ∈ G) a = b ⇒ f(a) = f(b)

b. fungsi f disebut onto/pada/surjektif jika f(G) = G’ atau dengan kata

lain : (∀a’∈ G’)(∃a ∈ G) sehingga a’ = f(a).

(2)

Pertemuan 10

Pengantar struk tur Aljabar 47

d. fungsi f disebut bijektif (korespondensi 1–1) jika f injektif dan

surjektif

mahasiswa akan kesulitan memahami materi isomorfismam tanpa faham

definisi 1. di atas. Oleh karenanya mahasiswa harus banyak berlatih

untuk menganalisa fungsi-fungsi apakah 1-1, pada ataua tidak, barulah

mengikuti definisi berikut :

Definisi 2.:

1. suatu homomorfisma dari G ke G’ yang injektif (1-1) disebut

monomorfisma.

2. suatu homomorfisma dari G ke G’ yang surjektif (pada/onto) disebut

epimorfisma.

3. suatu homomorfisma dari G ke G’ yang bijektif (injektif dan

surjektif) disebut isomorfisma.

4. suatu homomorfisma dari G ke G’ dan G = G’ disebut endomorfisma

(suatu homomorfisma dari suatu grup G ke grup G itu sendiri)

5. endomorfisma yang bijektif disebut automorfisma.

6. Jika terdapat suatu homomorfisma dari G ke G’ maka dikatakan G

dan G’ homomorfik

7. Jika terdapat suatu isomorfisma dari G ke G’ maka dikatakan G dan

G’ isomorfik, dinotasikan G ~ G’

Coba perhatikan kembali 3 contoh homomorfisma pada pertemuan

sebelumnya (pertemuan 9) :

Contoh 1.:

Misalkan G = R – {0} adalah grup dari bilangan-bilangan real tak nol

terhadap perkalian, G‘ = {1, -1} juga grup terhadap perkalian. Telah

ditunjukka suatu homomorfisma f dari G ke G’ yang didefinisikan, ∀x ∈

(3)

Pertemuan 10

Pengantar struk tur Aljabar 48

fungsi surjektif (pada/onto)maka homomorfisma f adalah epimorfisma.

Mudah untuk ditunjukkan bahwa f tidak 1-1, karena terdapat π dan π/2

adalah bilangan real positif berbeda, tetapi f(π) = 1 = f(π/2). Jadi f tidak

monomorfisma.

Contoh 2.:

Homomorfisma g dari Z ke Q – {0} yang didefinisikan g(x) = 2x, ∀x ∈ Z

maka g adalah monomorfisma, sebab :

∀x, y ∈ Z jika f(x) = f(y) maka 2x = 2y berarti x = y, sehingga g fungsi injektif (1-1).

Akan tetapi g tidak surjektif, karena terdapat 2/3 adalah bilangan rasional

tetapi 2/3 ≠ 2x = g(x), ∀x ∈ Z

Contoh 3.

Homomorfisma h dari Z ke 2Z didefinisikan : h(a) = 2a untuk ∀a ∈ Z.

maka h merupakan isomorfisma, sebab:

i. h injektif : ∀a, b ∈ Z, jika h(a) = h(b) maka 2a = 2b atau a = b

(4)

Pertemuan 10

Pengantar struk tur Aljabar 49

TUGAS MANDIRI : setiap mahasiswa menganalisa homomorfisma

yang dimiliki dalam kelompoknya, apakah monomorfisma, epimorfisma,

isomorfisma atau bukan, silakan setiap mahasiswa melengkapi contoh

yang belum dimiliki.

Soal-soal Latihan :

1. Misalkan G adalah grup dari semua bilangan real positif terhadap

perkalian dan G’ grup dari semua bilangan real terhadap penjumlahan

dan pengaitan f dari g ke G’ didefinisikan, f(a) = log a untuk ∀a ∈ G.

Tunjukkan bahwa f suatu isomorfisma.

2. Misalkan Z adalah grup dari bilangan-bilangan bulat, maka pengaitan

di bawah ini mana yang merupakan homomorfisma dan mana yang

bukan : ∀a ∈ Z

a. g(a) = |a| b. h(a) = 2a, c. k(a) = 2a, d. l(a) = 0, e. p(a) = -a

selanjutnya, selidiki homomorfisma tersebut monomorfisma,

epimorfisma atau isomorfisma atau bukan

3. Misalkan G = {a7 =e, a, a2, a3, a4, a5, a6 } adalah grup siklik dan G* =

{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} suatu grup bilangan bulat modulo 7. Tunjukkan

bahwa G ~ G*

4. Jika diberikan homomorfisma θ:ZZ7 yang memenuhi sifat θ(1)=4, maka tentukan : A. nilai θ(25); B. Kernel θ

5. Diberikan grup G dan gG, didefinisikan pengaitan φg :GG

sebagai : 1

)

( = −

φg x gxg , ∀xG maka tunjukkan apakah φg suatu

isomorfisma?

6. Diberikan grup G dan didefinisikan pemetaan φ:GG sebagai : 1

) (x =x

φ , ∀xG maka : i. Tunjukkan bahwa φ bukan homomorfisma

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wilayah administratifnya, DPK yang berhasil dihimpun pada triwulan laporan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan positif

1. Analisis Jenis Manfaat Ekonomi Kawasan Berdasarkan Tipologi Nilai Ekonomi Total, penulis melakukan pengklasifikasian terhadap jenis manfaat ekonomi kawasan Lawang

Demikian proposal ini kami susun sebagai gambaran umum kegiatan yang akan kami laksanakan, dengan harapan semoga mendapat dukungan dan partisipasi dari semua pihak yang

Pemberi Kuasa, melakukan segala tindakan hukum yang dianggap perlu dan penting serta berguna bagi Pemberi Kuasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.--- Surat

Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus

Pengusaha instalasi nuklir tidak bertanggung jawab terhadap kerugian nuklir yang disebabkan oleh kecelakaan nuklir yang terjadi karena akibat langsung dari

8 Apakah faktor-faktor yang membawa perkembangan perusahaan getah di Tanah Melayu?. I II III

Prioritas utama adalah solusi konsep alternatif AB yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pembuatan rancangan konsep yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan