Nama: Luqman Hakim Prodi: IAT (A)
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga NIM: 14531015
>Resensi Buku<
Judul Buku: Sejarah Filsafat Yunani
Penulis: Prof. DR. Kees Bertens
Penerbit: Kanisius
ISBN: 978-979-413-351-4
Halaman: 233
Cetakan-ke: 26
Tahun: 2013
Buku ini memaparkan secara gamblang sejarah awal filsafat di Yunani. Mulai dari kentalnya kepercayaan bangsa Yunani kuno terhadap mitos-mitos leluhur hingga terjadinya “Peristiwa ajaib” yaitu lahirnya filsafat yang berhasil mengeluarkan mereka dari belenggu
Mythos menuju Logos yang sudah mulai memberdayakan akalnya. Ditandai dengan lahirnya Thales yang dianggap sebagai bapak filsafat yang mulai memikirkan suatau yang ada dengan menggunakan akal dan logika dan berangsur-angsur meninggalkan mitos yang tak masuk akal filsafat berkambang luas di Yunani, utamanya Miletos yang notabene sebagai tempat lahir Thales.
Pra-Sokratik obyak kajianya masih terbatas pada proses terjadinya semesta (kosmologi), dalam memikirkan alam semesta tokoh zaman ini berbeda pandangan. Thales berpandangan bahwa semesta berasal dari air, madzhab Elea yang dipelopori oleh Parmenides menyatakan bahwa yang ada adalah satu dan tak terbagi. Selanjutnya para filsuf Pluralis diwakili Empedokles menentang pendapat Parmenides yang dinilai mengorbankan kesaksian panca indra
berpendapat bahwarealitas seluruhnya terdiri dari banyak prinsip atau unsur, setelah itu aliran pluralis dilanjutkan oleh Leukippos dan Demokritos yang akhirnya disebut aliran Atomisme.
Pada bab tiga buku ini menjelaskan perkembangan filsfat Yunani pada paruh abad ke-5 SM. Pada zaman ini manusia menjadi obyek utama untuk penyelidikan filsafat, dizaman inilah salah satu filsuf agung Sokrates dan kaum Sofis yang menitik-beratkan filsafat pada retorika serta seni debat hidup. Cicero filsuf sekaligus sastrawan Italia menganggap bahwa Sokrates telah memindahkan filsafat dari langit keatas bumi, maksudnya Sokrates mencari obyek penelitianya di bumi yaitu manusia berbanding terbalik dengan filsafat Pra-Sokratik atau Yunani kuno. Disinilah tonggak pengkajian filsafat mengenai manusia dan segala permasalahanya yaitu tentang sosial dan budaya yang nantinya filsafat sokrates ini dilanjutkan oleh muridnya yang sangat terkanal yaitu Plato, filsafat Sokrates juga dikembangkan oleh salah satu filsuf paling berpengaruh yaitu Aristoteles.
Di bagian selanjutnya buku ini mambahas kemajuan filsafat Yunani yang sangat pesat. Filsafat Yunani mulei merambah pada bidang fisika, psikologi, etika, metafisika, bahkan politik kenegaraan. Pembahasan bagian akhir buku ini yaitu tentang mazhab Peripatetis tentang Lykeion Aristoleles yaitu perguruan filsafat Aristoteles seperti halnya Akademia Plato.