• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP TEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP TEM"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

KELAS V SEMESTER I

TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SUB TEMA WUJUD BENDA DAN CIRINYA

PEMBELAJARAN KE-2

Disusun guna melaksanakan Peerteaching Dosen Pengampu: Dra. Florentina Widihastrini, M. Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Dita Setyo Nugroho

Nim : 1401414252

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

PENGGAL SILABUS SBdP 3.4 Memahami

prosedur dan 4.4 Membuat topeng

dari berbagai studi pustaka tentang

(3)

IPA perubahan yang terjadi di alam, hubungannya dengan 4.7 Menyajikan hasil

laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tentang wujud dan sifat hasil laporan percobaan berisi kalimat pemanfaatan SDA secara tidak

(4)

PJOK

3.1 Memahami konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar.

4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar.

3.1 Menggali informasi

(5)

Bahasa

Indonesia dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia,

(6)

keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

(7)
(8)
(9)
(10)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 2 Panjunan Kelas/Semester : V (Lima)/ I (Satu)

Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar

Subtema : Wujud Benda dan Cirinya

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 6 JP x 35 menit (1 Hari)

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator

SBdP

3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah.

3.4.1 Mengenal jenis-jenis karya kerajinan dari berbagai daerah di nusantara.

(11)

4.4 Membuat topeng dari berbagai media dengan menerapkan proporsi dan keseimbangan.

karakter topeng

4.4.1 Melakukan studi pustaka tentang kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia.

IPA

3.4 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam, hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar.

4.7 Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi.

3.4.1 Mendeskripsikan sifat-sifat benda padat, cair, dan gas.

4.7.1 Menyajikan hasil laporan pengamatan perubahan wujud benda.

PJOK

3.1 Memahami konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar.

4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar.

3.1.1 Menyebutkan cara

(12)

laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

bacaan tentang perubahan wujud benda yang terjadi karena kegiatan manusia.

4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan me-ngenai bukti pengaruh kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi alam serta cara pen-cegahannya

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mempelajari teknik dasar bermain bola basket, siswa terampil dalam mempraktikkan teknik dasar bermain bola basket dengan benar dan sportif.

2. Dengan melakukan percobaan untuk menguji perubahan wujud benda dengan sistematis dan penuh rasa ingin tahu, siswa dapat mengetahui dan menjelaskan wujud dan sifat benda serta perubahan wujudnya dengan pemikiran logis dengan cermat dan teliti.

3. Dengan membaca teks bacaan, siswa dapat mengisi tabel isian kosa kata dan mencari arti kata kosa kata baku dan tidak baku dengan teliti sesuai dengan KBBI.

(13)

5. Dengan melakukan studi literatur di buku siswa, siswa dapat mengenal kerajinan khas topeng di daerah masing-masing dan mencatat hasil penemuan mereka dengan sistematis.

D. MATERI AJAR

Teknik dasar bola basket, wujud dan sifat benda, kerajinan khas topeng di daerah, kosakata baku dan tidak baku

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN  Pendekatan : Saintifik

 Metode Pembelajaran : Diskusi, Demonstrasi, Tanya Jawab, Ceramah  Model : Cooperative Learning

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN Media dan Alat :

1. Bola

2. Gambar kegiatan olahraga, perubahan wujud benda, dan kerajinan tradisional

3. Es batu, air, piring, lilin, korek api.

4. Powerpoint

Sumber Pembelajaran :

 Buku Guru Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kelas 5 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

 Buku Siswa Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

(14)

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan Pra Kegiatan:

1. Guru memberikan salam

2. Siswa di kondisikan secara fisik dan psikis

3. Siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran) dengan dipimpin oleh salah satu siswa

4. Guru memeriksa kehadiran siswa.

Kegiatan Awal:

5. Guru memberikan apersepsi “Anak-anak apakah kalian masih ingat kemarin kita belajar tentang apa? Kemarin bapak memberikan PR silakan dikumpulkan terlebih dahulu!. Apakah anak-anak sudah siap mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini? Apakah kalian masih ingat penugasan yang kemarin bapak berikan? Apa saja penugasannya? Ayo sebutkan!” (membawa pakaian olahraga, dan alat-alat untuk praktik perubahan wujud benda)

6. Guru menyampaikan tema dan sub tema serta tujuan pembelajaran

(15)

7. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyanyikan yel-yel.

(Nada Anak Gembala)

“Kami adalah anak kelas 5 Selalu riang serta gembira Karena kami rajin belajar Tak pernah malas Tak kenal lelah Lalalalalala”

Inti 1. Guru memulai kegiatan dengan memperlihatkan sebuah gambar ilustrasi tentang kegiatan berolahraga dan fasilitas peralatan yang dilakukan..(Menalar)

2. Siswa diberi stimulus oleh guru dengan memberikan pertanyaan-pertanyan pancingan seperti yang tertera dalam lembar yang telah disediakan : Gambar apa yang kamu lihat? Peralatan apa yang digunakan? Dimana mereka berolahraga? Apa yang harus mereka lakukan sebelum berolahraga? (Mengamati)

3. Siswa menuliskan jawabannya pada lembar kerja kemudian dibahas bersama guru

4. Guru mengajukan pertanyaan pembuka

(16)

“Anak-anak dimanakah kalian melakukan kegiatan olahraga? Apa saja yang kalian butuhkan dalam berolahraga dan apa yang harus kalian lakukan sebelum melakukan olahraga”

5. Siswa mengamati ilustrasi gambar tentang pemanasan yang telah disediakan. (Mengamati)

6. Siswa berdiskusi dan menyampaikan pendapat mereka tentang manfaat melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga inti sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. (Berjejaring)

7. Hasil diskusi siswa tersebut disimpulkan secara klasikal.

8. Siswa diberikan penjelasan oleh guru tentang teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket dari gambar dan langkah-langkah yang di bacanya.

9. Guru mengajak siswa ke lapangan. Dengan bimbingan guru, siswa mempraktikannya secara langsung.

10. Selesai melakukan kegiatan olahraga, siswa kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran

11. Siswa mengamati gambar yang disediakan (Gambar es di dalam plastik yang mencair).

(17)

dengan mengajukan pertanyaan “Apa penyebab es berubah menjadi air?”

13. Siswa menjawab pertanyaan secara mandiri. 14. Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi

setiap jawaban siswa.

15. Guru secara interaktif menjelaskan tentang bentuk-bentuk perubahan wujud benda. 16. Siswa kemudian bekerja secara kelompok

beranggotakan 4 orang.

17. Siswa mengamati beberapa jenis wujud benda yang telah mereka ketahui.

18. Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil pemahaman mereka tentang wujud benda, sifat benda dan memberikan contohnya.

(18)

21. Siswa mengamati proses dalam percobaan dan menulisnya dalam bentuk suatu laporan. (mengamati, menalar, mencoba)

22. Siswa mempresentasikan hasil percobaan dan laporan mereka di depan kelas. (mengkomunikasikan)

23. Siswa menganalisis contoh tindakan manusia di lingkungannya dan akibat yang ditimbulkan.

24. Siswa mendiskusikan dan menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari perlakuan tersebut dalam kolom yang telah disediakan.

(19)

bervariasi.

26. Siswa mengidentifikasi kosakata baku dan tidak baku yang terdapat dalam teks bacaan “Pak Bowo Pengrajin Wayang Golek” kemudian membahas hasil diskusinya bersama guru. (menalar)

27. Siswa membaca dan memahami teks bacaan yang telah disediakan tentang karya seni tradisional topeng. (menalar)

28. Guru memberikan penjelasan dan pengarahan

29. Siswa melakukan studi literature di perpustakaan mengenai kerajinan khas topeng dari berbagai daerah. (mencoba)

30. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (mengkomunikasikan)

Penutup 8. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan/rangkuman hasil belajar selama sehari.

9. Guru mengulas kegiatan yang sudah

(20)

dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja mereka lakukan dengan menjawab pertanyaan:

1. Materi apa saja yang telah di pelajari?

2. Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan hari ini?

3. Kegiatan apa yang paling kamu hari setelah tadi kita belajar?

10. Guru memberikan soal evaluasi yang sudah mencapai KKM

12. Guru menginformasikan

(21)

13. Salah satu siswa diminta untuk memimpin berdo’a sebagai tanda akhir pembelajaran hari ini.

14. Guru mengucapkan salam.

H. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian

Tes dan Non Tes 2. Jenis Penilaian

Tes : Tes tertulis

Non tes : Observasi, jurnal, dan penilaian kinerja 3. Instrumen Penilaian

Sikap : Lembar observasi dan jurnal

Pengetahuan : Lembar soal pilihan ganda dan uraian Keterampilan : Rubrik penilaian kinerja

Semarang, 6 Juli 2017 Mengetahui

Kepala sekolah, Guru kelas V

(22)

LAMPIRAN I BAHAN AJAR

Gb. 1

Minggu pagi Sahabat Alam (SALAM) pergi ke lapangan yang berada di pinggir desa. Mereka akan melakukan permainan bola besar.Setelah beberapa saat, sampailah mereka di lapangan. Mereka segera mengenakan pakaian olahraga masing-masing. Sebelum memulai permainan, mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu.“Kegiatan apa yang dapat kita lakukan dengan bola besar ini?” tanya Beni. “Banyak sekali yang dapat kita lakukan dengan bola besar, seperti melempar, menangkap, dan menggiring bola,” jawab Edo.

MANFAAT PEMANASAN

Menurut Dr.A.Andi Kurniawan, Sp.KO manfaat pemanasan adalah sebagai berikut : 1. Mencegah cidera pada otot

(23)

4. Melebarkan pembuluh darah. Pembuluh darah yang lebih lebar membuat beban jantung tidak terlalu berat dan mengurangi hambatan aliran darah.

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET Teknik melempar bola

Gb. 2

Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara, yaitu melempar bola dari atas kepala, melempar bola dari depan dada yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai.

Teknik menggiring bola

Gb. 3

(24)

Teknik menangkap bola

Gb. 4

Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola.Coba praktikkan gerak dasar bola basket dengan benar! Ajaklah teman, guru, orang tua, atau kakakmu untuk membantu dan mengawasi.Lakukan dengan hati yang gembira!

Selesai mencoba, SALAM beristirahat. Masing-masing membuka bekal. Beni sangat kaget ketika membuka tempat bekalnya. Es yang ditempatkan di plastik telah berubah jadi air.

(25)

A.Sifat Benda 1. Benda Padat

Sifat benda padat, bentuk dan ukurannya tetap walaupun tempatnya

dipindah-pindahkan.

Berat benda yang sejenis, misalnya dari besi, makin besar ukurannya makin berat benda tersebut. Namun, berat atau ringan suatu benda tidak hanya ditentukan oleh besar atau kecil benda

itu. Berat benda bergantung pula pada jenis benda padat tersebut. Contohnya bola plastik lebih ringan daripada bola sepak walaupun Bentuk minyak goreng dalam botol berubah jika dituang ke penggorengan. Demikian pula dengan air yang dituang ke gelas, bentuk air seperti bentuk gelas. Hal itu berarti bahwa bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.

gambar 1 : www.google.com/benda padat

(26)

 Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar.

Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan bentuk cair yang bergejolak, Hal itu terlihat pada wadah yang tembus pandang, walaupun wadahnya dimiringkan, permukaan benda cair yang tenang tetap datar. Bagaimanapun cara kamu memiringkannya, permukaan benda cair yang tenang selalu datar.

 Benda cair mengalir ke tempat rendah. Hal ini dapat dilihat pada aliran air/selokan yang ada di rumahmu atau bahkan meungkin pada air terjun yang mengalir deras dan jatuh melalui tebing yang curam. Air terjun memberikan pemandangan yang

menakjubkan.

 Benda cair menekan ke segala arah.

Air mempunyai tekanan. Semakin rendah tekanan air pada tempat itu maka semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. Pacaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal, hal ini untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian bawah.

Kesimpulannya, benda cair memiliki berat, permulaan selalu datar, mengalir ke tempat yang rendah, dan menekan ke segala arah.

3. Benda Gas

 Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

Ketika ban sepeda dipompa, gas masuk ke dalamnya. Ban akan terasa padat bila gas sudah memenuhi seluruh ruangan di dalamnya. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

 Benda gas menekan ke segala arah Seperti halnya benda cair, benda gas juga memiliki sifat menekan ke segala

arah. Bila balon yang terisi benda gas kita tusuk dengan jarum gambar3:www.google.com/sifat

benda cair

gambar4:

(27)

maka benda gas akan mengalir ke luar seperti halnya aliran air dalam botol yang dilubangi. Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.

 Benda gas terdapat di segala tempat

Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. Di semua tempat ada udara bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara. Udara merupakan benda gas yang tidak terlihat, kita tidak dapat melihatnya meskipun udara ada di sekitar kita.

PERBEDAAN BENDA PADAT CAIR DAN GAS

PERUBAHAN WUJUD ZAT

Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat yang lain.

Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor. Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atam/senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya dan air menjadi gas harus mencapai titik didihnya.

(28)

Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:

 Membeku

Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang dimasukkan dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.

 Mencair

Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini

zat memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan.

gambar:google.com/bagan perubahan wujud

(29)

 Menguap

Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis berubah menjadi gas.

 Mengembun

Peristiwa perubahan

wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar

wujud dari padat menjadi

gas. Dalam peristiwa ini zat

Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.

gambar:

www.google.com/menguap

gambar:

www.google.com/mengembun

(30)

Contoh Peristiwa Perubahan Wujud Benda dalam Kehidupan sehari-Hari

Eskrim yang meleleh karena terkena suhu panas termasuk contoh peristiwa perubahan wujud (mencair), yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Minyak angin bisa menguap menjadi gas karena jika minyak dibiarkan

terbuka maka akan berubah menjadi gas. Maka minyak angin tersebut termasuk dalam peristiwa perubahan wujud (menguap), yaitu perubahan wujud dari cair menjadi gas, dsb.

google.com/gambar es krim

(31)
(32)
(33)
(34)

LAMPIRAN II

MEDIA TOPENG

Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng di kesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam ada yang menggambarkan watak marah, ada yang menggambarkan lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan.

Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai uparaca dan kegiatan adat yang luhur.

(35)

misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit dijelaskan.

Topeng di Indonesia :

Topeng telah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah. Secara luas digunakan dalam tari topeng yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari. Beberapa topeng di Indonesia pun digunakan sebagai hiasan di dalam rumah atau di luar rumah.

Beberapa kesenian topeng Indonesia antara lain: Tari Hudog suku Dayak, tari Topeng Bali, dan tari topeng Cirebonan.

Topeng Cirebon :

Penduduk desa yang tersebar di sekitar Cirebon hanyalah pewaris dan bukan penciptanya. Penduduk desa ini adalah juga penerus dari para penari Keraton Cirebon yang dahulu memeliharanya. Penari-penari dan penabuh gamelan Keraton pada jaman penjajahan Belanda mata pencaharian semakin sulit sehingga harus mencari sumber hidupnya di rakyat pedesaan.

Topeng Cirebon yang semula berpusat di Keraton-keraton, kini tersebar di lingkungan rakyat petani pedesaan. Dan seperti umumnya kesenian rakyat, maka Topeng Cirebon juga dengan cepat mengalami transformasi-transformasi. Proses transformasi itu berakhir dengan keadaannya yang sekarang, yakni berkembangnya berbagai “gaya” Topeng Cirebon, seperti Losari, Selangit, Kreo, Palimanan serta berkembang di pelosok-pelosok Kecamatan antara lain : Klangenan, Plumbon serta Arjawinangun, sedangkan di Kota Cirebon sendiri sudah tergeserkan oleh kesenian yang lebih modern. Namun demikian masih terlihat adanya kultur Kraton yang mengajarkan adab kebangsawanan dalam pementasannya yang berbaur dengan kultur rakyat yang sederhana dilihat dari pakaian yang dikenakan para penarinya.

(36)

1. Panji–tahap kelahiran,

2. Samba ( Pamindo )–tahap kanak-kanak, 3. Rumyang–tahap dewasa,

4. Tumenggung ( Patih ) –tahap memperoleh kedudukan dalam masyarakat,

5. Ruwana ( Rahwana ) dan Klana–tahap manusia yang telah dikuasai berbagai nafsu.

Dalam pengangkatan karakter topeng sangat ter ekpresi oleh pola-pola gerakan tubuh para penari, sehingga tari topeng Cirebon ini sangat indah dalam pementasannya.

Topeng Jogja :

Dalam pagelaran Wayang Wong yang di ciptakan oleh Hamengku Bhuwono I ( 1755-1792 ) dalam pengekspresian karakter gerak tari tokoh-tokoh wayang untuk peran kera dan raksasa dalam pentas Ramayana maupun Mahabharata pemainnya dilengkapi dengan pemakaian topeng, sedangkan untuk tokoh satria dan wanita tidak mengenakan topeng.

Dalam pementasan Wayang Orang Gedog punakawan Pentul dan Tembem mengenakan topeng separuh muka sehingga dapat berdialog secara leluasa tanpa mengangkat topeng. Lain halnya dengan pementasan ceritera Panji para pemainnya mengenakan topeng dengan cara agak direnggangkan sedikit sehingga pemain dapat mengucapkan antawacananya. Pada topeng gaya Yogyakarta kumis dibuat dengan cara menyungging warna hitam

Topeng Surakarta

Topeng gaya Surakarta hampir sama dengan gaya Yogyakarta hanya terdapat perbedaan pada kumisnya yang terbuat dari bulu. Tokoh punakawan Bancak dan Doyok juga mengenakan topeng separuh muka seperti gaya Yogyakarta

Topeng Malang

(37)

Panji Inu Kertapati, Klana Swandana, Dewi Ragil Kuning, Raden Gunungsari, dll. Para penari mengenakan topeng dan menari sesuai dengan karakter tokoh yang dimainkan. Dalam pementasan dipergunakan tirai yang terbelah tengah sebagai pintu keluar/masuk para penarinya.

Maestro Topeng Malang, yang tetap melestarikannya adalah Mbah Karimun bersama istrinya Siti Maryam, dengan tetap melatih anak-anak kecil di lingkungannya untuk belajar membuat Topeng Malang dan tari Topeng Malangan.

Demikian pula Mbah Kari ( kelahiran Desa Jabung Malang,1936 ) dengan tekun memahat dan mengukir kayu untuk dibuat topeng. Ketekunan yang dilandasi oleh semangat pengabdian dan kesetiaan pada tradisi topeng yang diwarisi dari nenek moyangnya, walaupun di usia tuannya masih dengan penuh semangat melatih para penari usia muda, memberikan contoh ragam-ragam gerak tari topeng Malangan versi Jabung.

Topeng Bali

Di Bali topeng juga adalah suatu bentuk dramatari yang semua pelakunya mengenakan topeng dengan cerita yang bersumber pada cerita sejarah yang lebih dikenal dengan Babad.

Dalam membawakan peran-peran yang dimainkan, para penari memakai topeng bungkulan (yang menutup seluruh muka penari), topeng sibakan (yang menutup hanya sebagian muka dari dahi hingga rahang atas termasuk yang hanya menutup bagian dahi dan hidung). Semua tokoh yang mengenakan topeng bungkulan tidak perlu berdialog langsung, sedangkan semua tokoh yang memakai topeng sibakan memakai dialog berbahasa kawi dan Bali.

Tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam dramatari Topeng terdiri dari Pangelembar (topeng Keras dan topeng tua), Panasar (Kelihan - yang lebih tua, dan Cenikan yang lebih kecil), Ratu (Dalem dan Patih) dan Bondres (rakyat). Jenis-jenis dramatari topeng yang ada di Bali adalah :

(38)

2. Topeng Sidakarya Di dalam topeng Pajegan ada topeng yang mutlak harus ada, yakni topeng Sidakarya. Oleh karena demikian eratnya hubungan topeng Pajegan dengan upacara keagamaan, maka topeng ini pun disebut Topeng Wali. Dramatari Topeng hingga kini masih ada hampir diseluruh Bali

3. Topeng Pancayang dimainkan oleh empat atau lima orang penari yang memainkan peranan yang berbeda-beda sesuai tuntutan lakon,

4. Topeng Prembon yang menampilkan tokoh-tokoh campuran yang diambil dari Dramatari Topeng Panca dan beberapa dari dramatari Arja dan Topeng Bondres, seni pertunjukan topeng yang masih relatif muda yang lebih mengutamakan penampilan tokoh-tokoh lucu untuk menyajikan humor-humor yang segar.

Nama Arja di duga berasal dari kata Reja (bahasa sansekerta) yang berarti keindahan. Arja adalah semacam opera khas Bali, merupakan sebuah dramatari yang dialognya ditembangkan secara macapat. Dramatari Arja ini adalah salah satu kesenian yang sangat digemari di kalangan masyarakat.

Arja diperkirakan muncul pada tahun 1820an, pada masa pemerintahan raja Klungkung I Dewa Agung Sakti. Tiga fase penting dalam perkembangan Arja adalah:

• munculnya Arja Doyong (Arja tanpa iringan gamelan, dimainkan oleh satu orang). • Arja Gaguntangan (yang memakai gamelan Gaguntangan dengan jumlah pelaku lebih dari satu orang).

• Arja Gede ( yang dibawakan oleh antara 10 sampai 15 pelaku dengan struktur pertunjukan yang sudah baku seperti yang ada sekarang).

(39)

masing - masing terdiri dari Punta dan Kartala. Hampir semua daerah di Bali masih memiliki grup-grup Arja yang masih aktif.

Menjelang berakhirnya abad XX lahir Arja Muani, pemainnya semua pria, sebagian memerankan wanita. Arja ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat karena, menghadirkan komedi segar.

Tari Topeng Bali mempunyai ciri tarian tersendiri. Dengan iringan irama gamelan yang khas mempertunjukkan drama tari namun tidak mengangkat kisah-kisah dalam pewayangan. Wujud tarian dapat dibagi dalam bentuk 2 jenis, yaitu :

1. Topeng Pajegan – penarinya hanya satu orang namun dalam pementasan membawakan berbagai macam topeng yang secara berturut-turut dipakai/diganti diatas pentas dan menari sesuai dengan karakter topeng yang sedang dipakai. 2. Topeng Panca – tari ini merupakan pengembangan dari tari Topeng Pajegan

(40)
(41)
(42)
(43)

LAMPIRAN III

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 2 Panjunan Kelas/Semester : V (Lima)/ I (Satu)

Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar Subtema : Wujud Benda dan Cirinya

Pertemuan ke : 2

Nama Kelompok : ... Nama Anggota :

1. ...

2. ...

3. ...

4. ...

5. ...

Petunjuk:

1)Isilah identitas nama anggota kelompomu di kolom nama! 2)Diskusikan soal dengan teman satu kelompokmu!

3)Jika masih ada yang belum ditanyakan, bisa bertanya kepada guru. 4)Setelah selesai mengerjakan LKS, masing-masing kelompok maju

kedepan untuk

(44)
(45)

3.

Cara membuat Laporan

1. Menuliskan tujuan dengan jelas.

2. Menuliskan bahan-bahan yang dibutuhkan dengan lengkap. 3. Menuliskan langkah kerja dengan runtut.

4. Kemudian menarik kesimpulan dari hasil percobaan dan

menuliskan hasil kesimpulan tersebut dengan jelas dan sesuai dengan data.

(46)
(47)

4.

a. Perhatikan kalimat pada gambar anggur di atas. Pilihlah kalimat-kalimat yang menunjukkan pemanfaatan sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab. Tulislah kalimat-kalimat tersebut pada tabel berikut!

(48)
(49)
(50)

LAMPIRAN IV

KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN PENILAIAN

Tema / Subtema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya Kelas / semester : 5/1

Muatan pembelajaran : SBdP, IPA, PJOK, Bahasa Indonesia

Pembelajaran ke : 2

Muatan pembelaja

ran

Kompetensi dasar Indikator Ranah

Instrumen

3.4.1 Mengenal jenis-jenis karya menerapkan proporsi dan keseimbangan.

(51)

IPA keseimbangan lingkungan sekitar.

3.4.1 Mendeskripsikan sifat-sifat benda padat, cair, dan gas.

Pengetahu keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi.

(52)

PJOK 3.1 Memahami konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar.

3.1.1 Menyebutkan cara melakukan berbagai keterampilan untuk mengambil posisi, mencetak angka, dan mengoper ke

4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar.

4.1.1 Menggunakan berbagai

keterampilan untuk mengambil posisi, mencetak angka, dan mengoper ke manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia

(53)

dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan

menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan

(54)

LAMPIRAN V

I. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dengan Menggunakan Lembar Jurnal

Kelas : V

Semester : 1

Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar Sub tema : Perubahan Musim

RKH : 2

Indikator : Menunjukkan sikap berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, berperilaku syukur dan jujur

No Tanggal Nama Peserta Didik Catatan Perilaku Butir Sikap

(55)

II. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL Instrumen Penilaian Sikap Sosial dengan Menggunakan Lembar Jurnal

Kelas : V

Semester : 1

Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar Sub tema : Perubahan Musim

RKH : 2

Indikator : Menunjukkan sikap rasa ingin tahu, percaya diri, peduli terhadap lingkungan dan budaya sekitar.

No Tanggal Nama Peserta Didik Catatan Perilaku Butir Sikap

(56)

III. SOAL EVALUASI

Instrumen Penilaian Kognitif dengan Menggunakan Tes Tertulis (PG dan Isian)

Tema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar

Subtema : Wujud Benda dan Cirinya

Kelas / semester : 5 / 1

Pembelajaran ke : 2

Muatan pembelajaran : PJOK, IPA, SBdP, dan Bahasa Indonesia

Hari, tanggal : Kamis, 6 Juli 2017 Alokasi waktu : 15 menit

A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar ! 1. Semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang,

kecuali....

a.wayang golek c. wayang golek purwa b.Wayang kulit d. wayang wong

2. Berikut ini yang menunjukkan pemanfaatan sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab adalah....

a.memancing di pemancingan c. penebangan pohon sembarangan

b.memupuk tanaman d. menyiram bunga 3. Perubahan wujud benda gas menjadi cair disebut....

a.pengembunan c. penguapan

b.pencairan d. penyublinan Nama:

(57)

4. Memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan merupakan cara dari teknik....

a.menangkap bola c. menendang bola

b.menggiring bola d. mengoper bola

5. Yang bertugas memimpin dan mengarahkan jalanya cerita dalam pertunjukan wayang adalah....

a.wayang c. pimpinan

b.pendeta d. dalang

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan teknik dalam menangkap bola!

2. Sebut dan jelaskan 5 bentuk perubahan wujud benda! 3. Sebutkan minimal 3 jenis wayang!

(58)

Kunci Jawaban dan Penskoran

A. Kunci Jawaban I. Pilihan Ganda 1. D

2. C 3. A 4. B 5. D

II. Uraian

1. Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola.

2. -Penguapan: cair menjadi gas -Pencairan: padat menjadi cair

-Pembekuan: cair menjadi padat

-Pengembunan: gas menjadi cair

-Menyublim: padat menjadi gas

3. Wayang kulit, wayang wong, wayang golek

(59)

B. Pedoman Penskoran

Pilihan Ganda Uraian

No Skor No Skor

1. 1 1. 3

2. 1 2. 5

3. 1 3. 3

4. 1 4. 4

5. 1

Keterangan: Skor maksimal PG=5 Skor maksimal Isian= 15 Total Skor= 20

Nilai= skoryangdiperolehskor maksimal x100

(60)

IV. LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

Kelas : V

Semester : 1

Tema / Subtema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya Muatan pembelajaran : SBdP

Pembelajaran ke : 2

1. Indikator: 4.4.1 Melakukan studi pustaka tentang kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia.

No

Informasi Kualitas Informasi Sumber

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Maksim

al

Peroleh an 16

Semarang, Juli 2017

Guru Kelas V

(61)
(62)

Pedoman Penilaian Skor maksimal : 4 x 4 = 16

Skor minimal : 1 x 4 = 4

Nilai :

skor yang diperoleh skor total x100

Skor maksimal :

skor yang diperole h skor total x100

: 16

16 x100 = 100

Skor minimal :

skor minimal

maksimal x100

Kriteria Penilaian Keterampilan

Skala Nilai 100 Predikat

100 A

91,50 ≤ nilai ≤ 100,00

A-83,25≤ nilai < 91,50 B+

75,00 ≤ niai < 83,25 B

66,50 ≤ nilai < 75,00

B-58,25 ≤ nilai < 66,50 C+

50,00 ≤ nilai < 58,25 C

41,50 ≤ nilai < 50,00

C-33,25 ≤ nilai < 40,50 D+

(63)

: 164 x100 = 25

Tema / Subtema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya

Muatan pembelajaran : IPA

Pembelajaran ke : 2

1. Indikator: 4.7.1 Menyajikan hasil laporan pengamatan perubahan wujud benda.

No

. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Skor Nila

i

Deskrip si

Pengetahuan Pengamatan

Kemandirian & Manajemen

Waktu

Keterampilan Menyajikan

Informasi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Maksim

al

Peroleh an 16

(64)

Semarang, Juli 2017

Guru Kelas V

Dita Setyo Nugroho

(65)

Pedoman Penilaian Skor maksimal : 4 x 4 = 16

Skor minimal : 1 x 4 = 4

Nilai :

skor yang diperoleh skor total x100

Skor maksimal :

skor yang diperole h skor total x100

: 1616 x100 = 100

Skor minimal :

skor minimal

maksimal x100

Kriteria Penilaian Keterampilan

Skala Nilai 100 Predikat

100 A

91,50 ≤ nilai ≤ 100,00

A-83,25≤ nilai < 91,50 B+

75,00 ≤ niai < 83,25 B

66,50 ≤ nilai < 75,00

B-58,25 ≤ nilai < 66,50 C+

50,00 ≤ nilai < 58,25 C

41,50 ≤ nilai < 50,00

C-33,25 ≤ nilai < 40,50 D+

(66)

: 4

(67)

Tema / Subtema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya

Muatan pembelajaran :PJOK

Pembelajaran ke : 2

1. Indikator: 4.1.1 Menggunakan berbagai keterampilan untuk mengambil posisi, mencetak angka, dan mengoper ke teman. Petunjuk: Berilah tanda  pada kolom Ya dan Tidak sesuai dengan penilaian siswa!

No. Nama

Ya Tidak Ya Tida

k Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tida

k

9

9

Penilaian : Skor yang di perolehskor maksimal x100 Semarang, Juli 2017

(68)

Dita Setyo Nugroho

Tema / Subtema : Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan Cirinya Muatan pembelajaran : Bahasa Indonesia

Pembelajaran ke : 2

1. Indikator: 4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan mengenai bukti pengaruh kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi alam serta cara pencegahannya.

Semarang, Juli 2017

Guru Kelas V

(69)
(70)

Pedoman Penilaian Skor maksimal : 4 x 4 = 16

Skor minimal : 1 x 4 = 4

Nilai :

skor yang diperoleh skor total x100

Skor maksimal :

skor yang diperole h skor total x100

: 16

16 x100 = 100

Skor minimal :

Kriteria Penilaian Keterampilan

Skala Nilai 100 Predikat

100 A

91,50 ≤ nilai ≤ 100,00

A-83,25≤ nilai < 91,50 B+

75,00 ≤ niai < 83,25 B

66,50 ≤ nilai < 75,00

B-58,25 ≤ nilai < 66,50 C+

50,00 ≤ nilai < 58,25 C

41,50 ≤ nilai < 50,00

C-33,25 ≤ nilai < 40,50 D+

(71)

skor minimal

maksimal x100

Gambar

gambar 1 : www.google.com/benda

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Struktur Modal Dan

Saat ini bentuk dan ragam jamur tiram yang diperjual-belikan umumnya hanya berupa tubuh buah dari jamur tersebut (umumnya untuk makanan) dan log yang memiliki bentuk

Secara teknikal IHSG terkonsolidasi positif tepat pada bullish trend line setelah sempat menyentuh support MA50.. Indikator stochastic masih bergerak bearish meskipun momentum

Budidaya teripang dapat menjadi usaha yang dilakukan bersamaan dengan budidaya rumput laut, jeda musim menangkap ikan, atau sembari menunggu masa panen rumput laut.. Buku

Perlu dilakukan eksplorasi tematik lainnya dalam penciptaan seni dengan memanfaatkan limbah batang kayu cacat, sehingga semakin beragam tema sekaligus produk yang

Yang bertanda tangan di bawah ini, ARIS MUJI PRAMONO, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN DAYA TARIK PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN

Dari hasil pengujian hasil pengolahan limbah cair logam berat sisa pengujian dengan tiga metoda presipitasi diatas secara keseluruhan diperoleh kesimpulan bahwa

Selain itu juga, untuk melindungi konsumen dari penggunaan produk obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan, maka pemerintah atau BPOM melakukan