• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJA (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 1

ARTIKEL ILMIAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA DIRIKU DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA

KELAS I SDN No 134/VI DESA BARU TP I KECAMATAN

TIANG PUMPUNG KABUPATEN MERANGIN JAMBI

Oleh :

ROSNA DEWI GJA 12 D 113031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA DIRIKU DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA

KELAS I SDN No 134/VI DESA BARU TP I KECAMATAN

TIANG PUMPUNG KABUPATEN MERANGIN JAMBI

Rosna Dewi

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

ABSTRAK

Dari pengamatan guru selama proses pembelajaran berlangsung selama ini tampak hanya sekitar 50% siswa kelas I yang mendapat nilai kurang dari 5,5.

Hasil belajar tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar yaitu 60. Rendahnya hasil belajar tersebut diduga akibat motivasi, minat dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah sehingga terlihat banyak siswa kurang siap dalam menerima materi pelajaran setiap pertemuan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat belajar dan aktivitas bagi siswa Kelas I SDN No 134/VI Desa Baru TP I Kecamatan Tiang Pumpung

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Data dalam penelitian ini berupa data tes dan non tes. Dimana data tes adalah hasil tes pemahaman individual siswa melalui tes tertulis berupa soal. Sedangkan data non tes adalah data yang dikumpulkan melalui observasi dikelas selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada akhir siklus I, nilai rata - rata siswa adalah 7,08 dan akhir siklus II terjadi peningkatan menjadi 8,89Setelah dilakukan pengamatan ditiap siklusnya didapat pada siklus I, bahwa persentase aktivitas dalam kriteria aktif dalam pertemuan pertama 78 %, kemudian pada siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi 86 % dan pada siklus II pertemuan pertama menjadi 92 %, dan pada siklus II pertemuan kedua meningkat sebesar 100%.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini peneliti menyarankan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran dapat diaplikasikan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

(3)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 3

I. PENDAHULUAN

Kenyataan yang ada pada saat ini bahwa dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan sehingga proses belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efisien. Keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : ada kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan peserta didik, kurang minat peserta didik, kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran.

Selain itu proses belajar mengajar tidak efektif dikarenakan, sebagian guru belum sepenuhnya menerapkan model-model pembelajaran misalnya model pembelajaran kontektual dalam proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik, berlangsung monoton dan membosankan, serta interaksi yang terjadi hanya satu arah karena guru yang dominan aktif, sementara siswanya pasif dan sebagian siswa kelas I SDN No 134/VI Desa Baru TP I Kecamatan Tiang Pumpung memiliki nilai matematika dibawah KKM yang ditetapkan.

Dari pengamatan guru selama proses pembelajaran berlangsung selama ini tampak hanya sekitar 50% siswa kelas I yang mendapat nilai kurang dari 5,5. Untuk lebih jelas nilai rata-rata siswa tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Untuk mengatasi masalah diatas perlu dilakukan suatu penelitian guna menganalisa masalah dan mencari solusi , salah satunya adalah menggunakan pembelajaran kontekstual gambar untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar supaya dalam proses belajar mengajar tercipta suasana yang kondusif. Apabila suasana yang kondusif telah tercapai maka hasil belajar siswa akan meningkat. Tidak hanya hasil belajarnya saja yang meningkat tetapi juga kemampuan siswa dalam menguasai materi akan meningkat.

Dengan menerapkan pembelajaran kontekstual pada tema diriku di kelas I SDN No 134/VI Desa Baru TP I Kecamatan Tiang Pumpung diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Berdasarkan uraian diatas maka, penulis mengadakan penelitian dengan judul

“Meningkatkan Hasil Belajar Tema Diriku Dengan Model Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas I SDN No 134/VI Desa Baru TP I Kecamatan Tiang Pumpung”.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

CTL (menurut Hadi 2001:21) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Menurut Jonhson CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka.

(4)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 4 siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah pembelajaran CTL antara lain :

1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya.

2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic 3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

4. Menciptakan masyarakat belajar

5. Menghadirkan model sebagia contoh belajar 6. Melakukan refleksi diakhir pertemuan.

7. Melakukan penialain yang sebenarnya dengan berbagai cara.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), terdiri dari 3 siklus Dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas SDN No 134/VI Desa Baru TP I Kecamatan Tiang Pumpung dengan jumlah siswa 37 orang. Dengan rincian 19 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.

Adapun tahapan penelitian untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan PTK adalah sebagai berikut :

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Perencanaan

1. Merencanakan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam proses belajar mengajar.

2. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar 3. Memilih bahan pelajaran yang sesuai.

4. Menentukan skenario pembelajaran dengan pendekatan konstektual dan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kontekstual.

5. Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan 6. Menyusun lembar kerja siswa

7. Mengembangkan format evaluasi

8. Mengembangkan format observasi pembelajaran Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan guru mengajarkan teknik pembelajaran klasik dengan dipadukan dengan pembelajaran kontekstual berupa pengamatan terhadap sikap peserta didik, dengan urutan pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

1. Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran 2. Siswa membaca materi yang terdapat dalam buku sumber

3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada buku sumber dengan peragaan merdia berupa media gambar

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang telah dipelajari 5. Siswa memahami gambar yang diberikan oleh guru masing masing 1 meja

satu gambar untuk dua orang siswa

(5)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 5 7. Siswa menanyakan tentang materi pembelajaran kepada guru tentang materi yang belum dipahami, disamping itu siswa yang lain dapat menanggapi pertanyaan teman yang bertanya.

8. Sebelum melaksanakan tes evaluasi guru kembali menjelaskan materi dan memancing sejauh mana pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa secara acak.

9. Selanjutnya guru memberika soal berupa tes kemampuan individu Observasi dan Evaluasi

1. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran, diharapkan semakin tinggi tingkat keaktifan siswa maka akan semakin tinggi pula hasil yang dicapai, pada pengamatan observasi terhadap siswa dilakukan dengan mengguanakan lembar observasi yang diamati oleh guru dan teman sejawat (Observer), kemudian untuk Menilai hasil pelaksanaan pembelajaran dan hasil evaluasi siswa dengan menggunakan format lembar kerja siswa.

2. Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan penerapan model kontekstual dengan melihat beberapa komponen dalam pencapaian pembelajaran kontektual yaitu

a.Komponen konstruktivisme

Kegiatan yang dilakukan pada komponen ini adalah Siswa memberi komentar atau tanggapan terhadap alat peraga yang diberikan berdasar pada pertanyaan yang diberikan pada guru atau siswa lainnya.dan guru mengarahkan siswa dalam menemukan konsep volum kubus.

b. Komponen bertanya

Kegiatan yang dilakukan pada komponen bertanya adalah guru membimbing siswa untuk mengemukakan pertanyaan terhadap materi yang dipelajari.

c. Komponen menemukan

Kegiatan yang dilakukan pada komponen menemukan adalah guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai melalui observasi dan memanipulasi alat peraga dengan mengaitkan antara masalah dengan konteks keseharian siswa sehingga dari mengamati siswa dapat memahami masalah tersebut

d. Komponen masyarakat belajar

Kegiatan yang dilakukan pada komponen masyarakat belajar adalah guru membimbing siswa dalam kelompok-kelompok belajar dalam mengatasi masalah

e. Komponen pemodelan

Kegiatan yang dilakukan pada komponen pemodelan adalah guru membagikan alat peraga yang sesuai dengan materi yang diajarkan. f. Komponen refleksi

Melakukan refleksi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan berupa membahas hasil pekerjaan siswa serta menyimpulkan isi materi yang telah diajarkan.

g. Komponen penilaian yang sebenarnya

Kegiatan yang dilakukan pada komponen penilaian yang sebenarnya adalah dengan mengukur dan mengevaluasi penyelidikan siswa dan proses-proses yang mereka gunakan.

(6)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 6 1. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi hasil

belajar, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.

2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa

3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

Alat Pengumpulan Data Sumber dan Jenis Data

Sumber data adalah personil penelitian yang terdiri dari siswa dan guru. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar dan data kualitatif yang diperoleh melalui lembar observasi, angket dan dokumentasi. data yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan tindakan selanjutnya diambil dari hasil pengamatan sesuai dengan kriteria pengamatan dalam lembar observasi

Teknik Pengumpulan Data

1. Menggunakan lembar observasi 2. Menggunakan tes hasil belajar. Analisis Data

Tahapan analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mereduksi data atau menulis kembali data yang ada dengan menambah atau mengurangi catatan yang ada tanpa mengubah maksud dan inti catatan yang diperoleh. Data tersebut disingkat dan disusun secara sistematis.

2. Menyimpulkan, verifikasi dan refleksi. Data yang sudah direduksi selanjutnya diverifikasi atau dilakukan pengujian terhadap temuan penelitian sehingga diperoleh kesimpulan akhir. Hasil kesimpulan akhir dilakukan refleksi untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya.

Untuk menghitung persentase keaktifan siswa dalam pembelajaran digunakan rumus :

Data hasil penelitian ini akan ditabulasi dan dikelompokkan secara administrasi dalam bentuk-bentuk tabel untuk memberikan makna dari data yang diperoleh, untuk menentukan rata-rata hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar dengan menggunakan teknik median modus yaitu:

= jumlah rata-rata

jumlah data

rata-rata (KTSP:2006)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siklus tindakan pertama diadakan hari senin, tanggal 29 September 2014, pada pukul 08.05 – 09.15 atau 2x 35 menit (1x pertemuan). Materi yang diajarkan

(7)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 7 I. Siklus I

Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I

No Pertemuan

Siklus I Pertemuan Pertama Jumlah Siswa Persentase

(%)

1. Memperhatikan penjelasan guru 28 75 %

2. Mengerjakan tugas secara individu 37 100 %

3. Berdiskusi dalam kelompok 34 91 %

4. Bertanya dan menjawab pertanyaan 12 32 %

5. Memperhatikan siswa presentasi 24 64 %

Jumlah 362

Rata-Rata 72%

Hasil Penelitian Siklus I

Tabel 4.2 Hasil tes formatif pada siklus I pertemuan pertama

No Nilai Siklus I Pertemuan Pertama

Jumlah Siswa Persentase (%)

1. 2.00 – 5,00 8 21 % menun jukkan keberhasilan yang belum memuaskan, dikarenakan belum maksimalnya menggunakan pembelajaran kontekstual gambar untuk materi “

Mengenal Bilangan” dan masih banyak menggunakan metode ceramah.

Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II dibagi menjadi dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 Oktober 2014 dan pertemuan kedua merupakan tes evaluasi lanjutan dari pertemuan sebelumnya yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014. Dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan selama 2x 35 menit atau 1x pertemuan.

Tabel .4.3 Hasil tes formatif pada siklus II

No Nilai Siklus II

Jumlah Siswa Persentase (%)

(8)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 8 4.1.1 Observasi dan Evaluasi

Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas awal Siswa dalam Pembelajaran Siklus II

No Pertemuan

Siklus II Pertemuan Pertama Jumlah Siswa Persentase

(%)

1. Memperhatikan penjelasan guru 34 91 %

2. Mengerjakan tugas secara individu 37 100 %

3. Berdiskusi dalam kelompok 33 89 %

4. Bertanya dan menjawab pertanyaan 30 81%

5. Memeprhatikan siswa presentasi 30 81 %

Jumlah 442

Rata-Rata 88%

Tabel 4.5. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa

(9)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 9

34. Aad Aditya saputra 5 8 8 8

35. Ratih Permata 4 5 7 8

36. Prizka maharani 7 8 8 10

37. Try Dea Wulandari 10 10 9 10

Jumlah 262 307 317 329

Rata-Rata 7,08 8,29 8,56 8,89

Pembahasan

Berdasarkan perbandingan antara hasil tes formatif yang telah dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama dan kedua serta siklus II pertemuan pertama dan kedua tampak dari hasil tes tersebut dengan menggunakan pembelajaran kontekstual gambar dalam pembelajaran: “ Memahami mengenal

bilangan”. Pada standar kompetensi mengenal bilangan bersama teman

mengalami kenaikan yang cukup baik. Data yang disajikan pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari 37 siswa kelas 1 nilainya mengalami kenaikan dari rata-rata 7,08 mennjadi 8,29 (mengalami kenaikan 1,21), kemudiandari siklus I pertemuan kedua ke siklus II pertemuan pertama mengalami kenaikan lagi yaitu dari 8,29 menjadi 8,56 (mengalami kenaikan 0,27) . selanjutnya nilai rata-rata dari siklus II pertemuan kedua mengalami kenaikan lagi dari 8,56 menjadi 8,89 ( mengalami kenaikan 0,33).

Dari hasil tes formatif siklus I pertemuan pertama sampai dengan tes formatif siklus II pertemuan kedua, penerapan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kontekstual gambar dapat meningkatkan keterampilan dan keaktifan siswa. Besar rata-rata tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan pembelajaran kontekstual

Untuk persentase aktivitas siswa dalam kriteria kurang aktif pada siklus I pertemuan pertama sebanyak 22%, pada siklus I pertemuan kedua berkurang menjadi 14%, pada siklus II pertemuan pertama menjadi 8% dan pada siklus II pertemuan kedua menjadi 0%. Hasil observasi tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kontekstual gambar tersebut dapat mengidentifikasikan bahwa dampak atau imbas dari hasil pembelajaran tersebut terhadap peningkatan aktivitas siswa berhasil.

Besarnya persentase tentang peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kontekstual gambar dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 4.1 Aktivitas Siswa dalam pembelajaran

(10)

ROSNA DEWI: GJA 12 D 113031 PGSD FKIP UNJA Page 10 gambar, aktivitas belajar siswa meningkat, dan peningkatan prestasi belajar siswa dikarenakan guru telah melaksanakan pembelajaran yang aktif, krestif, inovatif, efektif dan menyenangkan

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan, dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan dan memaksimalkan hasil belajar tema diriku pada siswa kelas I SDN No 134/VI Desa Baru TP I Kecamatan Tiang Pumpung Meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran matematika. Pada akhir pembelajaran ketuntasan belajar siswa mencapai 100%, dengan keaktifan mencapai 100%.

5.2 Saran

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan selanjutnya, dan peningkatan untuk pembelajaran matematika di sekolah dasar, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual gambar merupakan salah satu alternatif yang layak untuk dikembangkan dalam rangka mengatasi masalah rendahnya mutu proses dan hasil pembelajaran

2. Dalam mempersiapkan untuk pelaksanaan penelitian, persiapan guru harus lebih maksimal mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran sampai pada alat-pembelajaran kontekstual yang akan dipakai, agar dalam melakukan penelitia tidak mengalami hambatan.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2001. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta: Jakarta.

Bimo, Walgito. 2004. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Andi Publisher

Depdiknas, 2008. Pengembangan pembelajaran kontekstual. WordPress.com. Depdiknas. 2005. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.

Jakarta: Puskur Balitbang.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional , 2006, Pengembangan Model Pembelajaran Yang Efektif, Departemen Pendidikan Nasional.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hambali, Julius dkk. 1996. Pintar Matematika. Jakarta : Dunia Pustaka jaya Handayani,Dewi.2003.Pengertian Hasil Belajar.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2046047-pengertian-definisi-hasil-belajar-dari/ (27/01/11)

Hakim Thursan, 2004. Belajar Secara Efektif, Puspaswara, Jakarta.

Jabrohim.2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakara: Hanindita GrahaWidya Jessica. 2009. Pengertian Hasil Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian hasil belajar dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya / (27/01/11)

Krisna.2009. Pengertian dan Ciri-Ciri Belajar. http:// krisna1. blog.uns. ac .id /2009 /10/19/pengertian-dan-ciri-ciri pembelajaran/ (27/01/11)

Gambar

Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas awal Siswa dalam Pembelajaran Siklus II
gambar dapat

Referensi

Dokumen terkait

Dilaksanakan untuk mengetahui performance mahasiswa pada mesin CNC, yang meliputi pemahaman dan penguasaan teknik input dan editing program pada mesin CNC,

Mulyasa (2006) supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus

[r]

ditinjau dalam struktural rumah konstruksi kayu memakai kayu sebagai komponen utama rumah,ditinjau dari struktural rumah konstruksi beton bertulang yaitu pencucian

SISTEM PENCARIAN NILAI OPTIMAL PENILAIAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE 360 DERAJAT DAN WEIGHTED PRODUCT.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

getah kualitas pertama dengan ciri-ciri memiliki aroma yang lebih wangi,.. berwarna putih dan tidak lengket.Sedangkan ciri khas jenis

Dalam hal baku mutu air pada sumber air sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 dan pasal 12 ayat (1) belum atau tidak ditetapkan, berlaku kreteria mutu air untuk kelas II

sesuai dengan keinginan. 9) Centerline berfungsi sebagai garis kontruksi. Solidwork tidak akan membaca. sebagai suatu entities , tetapi lebih sebagai